Kelompok 3
FM 17 B
Amalia Haryani
FAKULTAS FARMASI
KARAWANG
2019
DAFTAR ISI
MODUL I
TABLET PARACETAMOL GRANULASI BASAH
I. Tujuan Percobaan
1. Membuat tablet parasetamol sebanyak 300 butir dengan bobot tablet
masing-masing 500 mg dan kadar zat aktif sebesar 250 mg
menggunakan metode granulasi basah.
2. Melakukan evaluasi sediaan dengan metode evaluasi yang sesuai
3. mendapatkan usulan formula yang baik untuk membuat tablet
Parasetamol dengan metode granulasi basah.
II. Teori Dasar
Granulasi Basah, yaitu memproses campuran partikel zat aktif dan
eksipien menjadi partikel yang lebih besar dengan menambahkan cairan
pengikat dalam jumlah yang tepat sehingga terjadi massa lembab yang
dapat digranulasi. Metode ini biasanya digunakan apabila zat aktif tahan
terhadap lembab dan panas. Umumnya untuk zat aktif yang sulit dicetak
langsung karena sifat aliran dan kompresibilitasnya tidak baik. Prinsip dari
metode granulasi basah adalah membasahi masa tablet dengan larutan
pengikat tertentu sampai mendapat tingkat kebasahan tertentu pula,
kemudian masa basah tersebut digranulasi.
Metode ini membentuk granul dengan cara mengikat serbuk
dengan suatu perekat sebagai pengganti pengompakan, tehnik ini
membutuhkan larutan, suspensi atau bubur yang mengandung pengikat
yang biasanya ditambahkan ke campuran serbuk atau dapat juga bahan
tersebut dimasukan kering ke dalam campuran serbuk dan cairan
dimasukan terpisah. Cairan yang ditambahkan memiliki peranan yang
cukup penting dimana jembatan cair yang terbentuk diantara partikel dan
kekuatan ikatannya akan meningkat bila jumlah cairan yang ditambahkan
meningkat, gaya tegangan permukaan dan tekanan kapiler paling penting
pada awal pembentukan granul, bila cairan sudah ditambahkan
pencampuran dilanjutkan sampai tercapai dispersi yangb merata dan
semua bahan pengikat sudah bekerja, jika sudah diperoleh massa diberi
tekanan dengan alat penggiling atau oscillating granulator tujuannya agar
terbentuk granul sehingga luar permukaan meningkat dan proses
pengeringan granul diayak kembali ukuran ayakan tergantung pada alat
penghancur yang digunakan dan ukuran tablet yang akan dibuat.
Struktur
Laktosa
Struktur
Talk
Talk adalah magnesium silikat hidrat alam, kadang0kadang mengandung
sedikit aluminium silikat.
Magnesium Stearat
Magnesium stearat merupakan senyawa magnesium dengan campuran asam-
asam organik padat yang diperoleh dari lemak, terutama terdiri dari stearat
dan magnesium palmitat dengan berbagai perbandingan. Mengandung setara
tidak kurang dari 6,8% dan tidak lebih dari 8,3% MgO.
Amilum
Struktur
V. RASIONALISASI FORMULA
Tablet sebelum zat aktifnya diabsorbsi, harus hancur dulu menjadi granul-
granul, sehingga diperlukan penghancur luar berupa amilum. Setelah menjadi
granul, sediaan kemudian harus hancur menjadi partikel-partikel yang lebih
halus. Pada tablet yang dibuat dengan menggunakan musilago amili sebagai
pengikat, disolusi zat aktif dari dalam granul akan dipersulit, karena musilago
yang kering sulit ditembus air. Oleh karena itu, dalam penghancur beberapa
amilum sehingga disolusi zat aktif dari granul akan lebih baik. Pengeringan
amylum dilakukan pada suhu 70℃ karena pada suhu ini tidak terjadi
gelatinasi dari amylum. Amylum yang kering yang bisa digunakan adalah
amprotab. Sifat dari amylum kering : kompresibilitas kecil, waktu hancur
granul lama, dan friabilitasnya jelek.
R/ Pracetamol 250 mg
Amilum 10%
Talk 2%
Amilum 5%
Perhitungan
NO Perhitungan untuk 1 untuk 300
Komposisi
Zat
tablet (mg) tablet (mg)
1. Paracetamol 250 mg 250 mg 75
2. Musilago amili 10% 10% x 1/3 x 460 mg 4.6 (setelah
(FD) = 15.33 mg kering
3. Amilum 10% 10% x 500 mg = 50 15
mg
4. Laktosa q.s {460 - (250 + 15.33 43.4
+ 50)} = 144.67 mg
Total 460 138
Pemisalan :
- Mg stearat 1% = 1/92 x a g = e g
- Talk 2% = 2/92 x a g = f g
dg+eg+fg+gg
Bobot yang diperoleh =
= h mg
1. Timbang batang pengaduk dan beaker glass 500 ml, kemudian catat Wo.
Tambahkan sekitar 60 ml air dan panaskan hingga suhu 80-90℃ (wadah A)
9. Timbang granul yang diperoleh, dan hitung fase luar yang diperlukan.
10. Granul yang telah memenuhi syarat dapat dicampur dengan fasa luar
(talk dan amilum kering), aduk sekitar 10 menit hingga homogen
kemudian tambahkan Mg stearat, aduk selama 2 menit
11. Massa siap cetak dievaluasi kemudian ditabletasi dengan menggunakan
punch diameter 13 mm dengan bobot yang telah ditentukan (dari hasil
perolehan granul)
VIII. EVALUASI
A. Evaluasi Granul
1. Kecepatan aliran
Berat wadah = Wo
Lamanya mengalir =t
Kecepatan aliran = Wb - Wa / t
2. Bobot jenis
Bj mampat
50 gr granul dituangkan ke dalam gelas ukur kemudian dicatat
volumenya. Bj nyata = bobot granul/volume granul.
Bj mampat dan profil mampat (500 ketuk)
50 gr granul dimampatkan sebanyak 10, 20, 50, dan 500 kali. Volume 500
ketukan di catat. Bj mampat = bobot granul/ volume mampat.
3. Kadar mampat
4. Kadar air
B. Evaluasi tablet
1. Organoleptik : rupa, rasa, dan bau.
Tablet diamati secara visual, apakah terjadi ketidakhomogenan zat warna atau
tidak, bentuk tablet, permukaan cacat atau tidak, dan harus bebas dari noda
atau bintik-bintik.
b. Kekerasan
Di lakukan dengan menggunaka hardness tester terhadap 20 tablet yang
diambil secara acak. Kekerasan diukur berdasarkan luas permukaan
tablet dengan menggunakan beban yang dinyatajan dalam kg. satuan
kekerasan adalam kg/cm2, ditentukan kekerasan rata-rata dan standar
deviasinya.
Syarat : tablet beban 7-10 kg/cm2, tablet kecil 4-6 kg/cm2.
c. Friabilitas
Dilakukan dengan menggunakan alat friabilator terhadap 20 atau 40
tablet yang diambil secara acak. Parameter yang diuji adalah kerapuhan
tablet terhadapn gesekan atau bantingan selama waktu tertentu.
Friabilitas dipengaruhi oleh sudut tablet yang kasar, kirang daya ikat
serbuk, terlalu banyak serbuk halus, pemakaian bahan yang tepat, masa
cetak terlalu kering.
Tablet uji : 40 tablet (bobot <250 mg) dan 20 tablet (>250 mg). tablet
yang di ambil secara acak dibersihkan satu-satu dengan sikat halus lalu
ditimbang.
a) Masukan semua tablet ke dalam alat, lalu diputar sebanyak 100
putaran. Lalu dibersihkan lagi dan ditimbang
b) Tablet yang baik memiliki friabilitas kurang dari 1 %
d. Friksibilitas
Dilakukan dengan menggunakan metode yang sama dengan metode
pengujian friabilitas. Tablet uji : 40 tablet (bobot < 250 mg ) dan 20
tablet ( >250 mg). tablet yang diambil secara acak dibersihkan satu-satu
dengan sikat halus lalu ditimbang
a) Masukan semua tablet ke dalam alat, lalu diputar sebanyak 100
putaran lalu tablet dibersihkan lagi dan ditimbang
b) Tablet yang baik memiliki friksibiltas kurang dari 1%
e. Keseragaman bobot
Di ambil bobot secara acak lalu ditimbang masing-masing tablet. Hitung
bobot rata-rata dan penyimpanan terhadap bobot rata-rata, tidak boleh ada 2
tablet yang masing-masing menyimpang dari bobot rata-rata lebih besar dari
harga yang ditetapkan pada kolom A,dan tidak boleh ada satu pun tablet yang
menyimpang dari bobot rata-rata lebih dari harga pada kolom B.
A (%) B (%)
25 mg atau kurang 15 30
26 mg – 150 mg 10 20
151 mg – 300 mg 7,5 15
Lebih dari 300 mg 5 10
f. Waktu hancur
Bejana diisi dengan HCL 1 N,suhu 37◦C, volume diatur pada kedudukan
tertinggi, lempeng kasa tepat pada permukaan larutan dan pada kedudukan
terencah mulut tabung tetap diatas permukaan. Shuhu pelarut 36 - 38◦C,
keranjang dinaik-turunkan secara teratur 30 kali tiap menit. Tablet hacur jika
tidak ada bagian tablet yang tertinggal diatas kasa kecuali fragmen-fragmen
bahan pembantu. Waktu hancur dicatat sejak pertama kali tablet mulai hancur
hingga tidak ada bagian yang tertinggal diatas kasa
Data Pengamatan
Semua Granul +
No. IPC Granul Semua Granul
Fase Luar
1. Kadar air 1% 1%
Waktu alir 6,51 s 8,527 s
2.
Kecepatan alir 11,50 g/s 8,30 g/s
3. BJ nyata 0,805 g/ml 0,654 g/ml
- 10 : 0,912 g/ml - 10 : 0,721 g/ml
- 20 : 0,935 g/ml -20 : 0,736 g/ml
4. BJ mampat
- 50 : 0,960 g/ml - 50 : 0,752 g/ml
- 500 : 0,150 g/ml - 500 : 0,803 g/ml
- 10 : 11,828 % - 10 : 9,259 %
-20 : 13,978 % -20 : 11,11 %
5. Kadar mampat
- 50 : 16,129 % - 50 : 12,962 %
- 500 : 19,354 % - 500 : 18,518 %
7,09+6,13+6,31
Waktu alir = =6,51 s
3
V20 : 80 ml
V50 : 78 ml
V500 : 75 ml
c) BJ mampat
Rumus = W
V
V10 = 74,84 = 0,912 g/ml
82
V20 = 74,84 = 0,935 g/ml
80
V50 = 74,84 = 0,960 g/ml
78
V500 = 74,84 = 0,150 g/ml
75
d) Kadar mampat
Rumus = Vawal – Vakhir x 100%
Vawal
%V10 = 93 – 82 x 100 % = 11, 828 %
93
%V20 = 93 – 80 x 100 % = 13,978 %
93
%V50 = 93 – 78 x 100 % = 16, 129 %
93
%V500 = 93 – 75 x 100 % = 19,354 %
93
b) BJ nyata
Diketahui : Vawal : 108 ml
V10 : 98 ml
V20 : 96 ml
V50 : 94 ml
V500 : 88 ml
c) BJ mampat
Rumus = W
V
V10 = 70,70 = 0,721 g/ml
98
V20 = 70,70 = 0,736 g/ml
96
V50 = 70,70 = 0,752 g/ml
94
V500 = 74,84 = 0,803 g/ml
88
e) Kadar mampat
Rumus = Vawal – Vakhir x 100%
Vawal
%V10 = 108 – 98 x 100 % = 9,259 %
108
%V20 = 108 – 96 x 100 % = 11,11 %
108
%V50 = 108 – 94 x 100 % = 12,962 %
108
%V500 = 108 – 88 x 100 % = 18,518 %
108
2. IPC Tablet
a) Organoleptik
Bentuk Bulat
Warna Putih
Bau Tidak berbau
Rasa Pahit
194,9 = 9,74 mm
20
Perhitungan rata-rata tebal :
223, 5 = 11 mm
20
c) Tabel kekerasan
f) Waktu hancur :
Dalam HCl 1 N 03.08 menit
Dalam aquadest 16.06 menit
1. Fase dalam
Komposisi Perimbangan 1 tablet 200 Tab (g)
(mg)
Paracetamol 250 mg 250 mg 250 x 200 =
50.000 : 1000= 50
gram
Mucillago 10 % 10 % x 1/3 x 460 = 15,3 15,3 x 200=
3060 : 1000 =
3,06 gram
Amilum 10 % 10 % x 500 = 50 50 x 200 = 10.000
: 1000 = 10 gram
Laktosa q.s
= 28, 94
2. Fase luar
6,507 = 40 mg
163
X. Pembahasan
4. Keragaman bobot, hasil yang diperoleh pada bobot tablet tersebut tidak
memenuhi syarat karena rata-rata bobot tablet kurang dari 5 %.
Syarat :
5. Waktu hancur pada HCL baik memenuhi syarat karena tidak lebih dari
15 menit tablet sudah hancur.
DAFTAR PUSTAKA