Anda di halaman 1dari 13

makalah

keanekaragaman Hayati

Disusun oleh:
Shoyen alfiyana hera
Kelas: x
Smks farmasi intan bara husada

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puja dan puji marilah senantiasa kita
ucapkan atas limpahan rahmat dan nikmatnya sehingga saya dapat
menyelesaikan tugas makalah yang di berikan kepada saya. sholawat
bersamaan dengan salam juga mari hadiahkan kepada baginda nabi kita
nabi MUHAMMAD S.A.W , yang telah membawa umat nya dari zaman
kegelapan menuju zaman yang terang benderang dengan iman islam
serta ilmu.semoga kita kelak mendapat syafaat beliau di yaumil
mahsyar kelak.Aamiin ya robbal’alamin.

Bajuin,13 september 2021

Shoyen Alfiyana Hera

Daftar isi
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan penulis

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Keanekaragaman Hayati
B. Manfaat Keanekaragaman Hayati
C. Faktor Penyebab berkurangnya Keanekaragaman Hayati
D. Usaha Pelestarian Keanekaragaman Hayati

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Negara Indonesia dikenal sebagai salah satu yang memiliki tumbuhan


dan hewan yang tak terhitung jumlahnya. Setiap individu pasti memiliki
ciri-ciri khusus yang menyebabkannya berbeda dari mahluk hidup yang
lain sehinggga menimbulkan keanekaragaman. Kekhasan dan tingginya
tingkat keanekaragaman mahluk hidup sangat bermanfaat untuk
kelangsungan hidup manusia. Keanekaragaman mahluk hidup tersebut
kemudian dikenal dengan istilah keanekaragaman hayati. Karena
mempunyai banyak sekali manfaat keanekaragaman hayati sering
dipergunakan sehingga akan berakibat pada penurunan jumlah
keanekaragaman hayati tersebut. Sebelum jenis keanekaragaman
tersebut punah mari lakukan upaya upaya pencegahan dan
pelestariannya.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan keanekaragaman hayati ?
2. Apa manfaat keanekaragaman hayati ?
3. Bagaimana usaha pelestarian keanekaragaman hayati
4. Apa saja faktor penyebab berkurangnya keanekaragaman hayati ?

C. TUJUAN MAKALAH
1. Untuk mengetahui tentang pengertian keanekaragaman hayati
2. Untuk mengetahui manfaat keanekaragaman hayati
3. Untuk mengetahui bagaimana usaha pelestarian keanekaragaman
hayaati.
4. Untuk mengetahui faktor penyebab berkurangnya keanekaragaman
hayati

BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KEANEKARAGAMAN HAYATI

Keanekaragaman hayati adalah beragam bentuk kehidupan di bumi


,baik tumbuhan,hewan,mikroorganisme,genetika yang di
kandungnya, maupunekosistem,serta proses proses ekologi yang di
bangun menjadi lingkungan hidup. Serta menunjukkan keseluruhan
atau totalitas variasi gen, jenis, dan ekosistem pada daerah.
keanekaragaman hayati dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu
keanekaragaman gen (genetik), keanekaragaman spesies (jenis), dan
Keanekaragaman ekosistem.

B. MANFAAT KEANEKARAGAMAN HAYATI DI INDONESIA

Manfaat Keanekaragaman hayati yaitu

1. Meningkatkan produktivitas ekosistem msing masing spesies.tidak


peduli seberapa kecil,semua memiliki peranan penting dalam
ekosistem tersebut. Contohnya ; banyak jumlah spesies tanaman
yang memiliki potensi sebagai obat-obatan, mengurangi dampak
perubahan iklim , dan sumber makanan.
2. Keanekaragaman spesies yang besar menjamin keberlanjutan alam
untuk mendukung semua bentuk kehidupan ekosistem. Manfaat
lainnya ialah berperan menurunkan resiko berbagai bencana
alam ,contohnya pohon bakau dalam mencegah abrasi dan tsunami.
3. Ekosistem hutan Indonesia kaya akan keragaman spesies.
Hilangnya hutan bakau akan berdampak negatif karena itu sama
saja menghilangkan manfaat hutan bakau.
4. Terkelolanya sumber daya alam dengan baik akan memberikan
banyak manfaat bagi kesehatan manusia.
5. Sumber daya hayati berperan menyerap zat pencemar lingkungan
seperti CO2,menjaga keseimbangan ekosistem.

C. FAKTOR FAKTOR PENYEBAB BERKURANGNYA


KEANEKARAGAMAN HAYATI
1. Eksploitasi hewan dan tanaman secara berlebihan
Akhir-akhir ini eksploitasi terhadap hewan dan tumbuhan terkesan
berlebihan dan tidak terkendali. Terutama pada komoditas yang
mempunyai harga tinggi di pasaran seperti sirip hiu, ikan tuna,
ataupun kayu hutan.
Khusus untuk sirip hiu eksploitasinya sudah dianggap terlalu
berlebihan dan harus dihentikan. Populasi hiu sudah diambang
kepunahan.
Eksploitasi berlebihan ini sangat berdampak negatif pada
kelangsungan hidup hayati dan ekosistem itu sendiri. Apalagi tidak
ada upaya dari pelaku eksploitasi untuk mengembang biakkan
hewan atau tumbuhan buruannya. Sungguh ironi.
2. Indutrialisasi lahan pertanian dan hutan
Pada industri pertanian, umumnya hewan dan tumbuhan yang
dikembang biakkan adalah mereka yang memiliki manfaat dan
bernilai jual. Hewan dan tumbuhan yang tidak berharga akan
disingkirkan. Ini yang menyebabkan spesies mereka mulai
berkurang.
3. Ancaman Spesies pendatang
Spesies-spesies pendatang tak selalu menambah keanekaragaman
hayati di suatu daerah. Tak jarang mereka malah menyerang dan
mengurangi populasi spesies endemik yang kebetulan sudah
hampir punah.
Seperti contoh ikan endemik suatu daerah populasinya terancam
karena adanya migrasi ikan hiu dari luar. Dalam perjalanannya
ikan-ikan hiu ini akan memangsa ikan endemik suatu daerah yang
kemudian menurunkan populasinya secara drastic.
4. Hilangnya habitat
Hilangnya habitat adalah faktor utama hilang dan berkurangnya
keanekaragaman hayati di dunia. Dibukanya hutan untuk lahan
pertanian dan pemukiman menjadikan hewan dan tumbuhan
kehilangan tempat tinggalnya.
Penduduk dunia yang semakin banyak membuat hewan dan
tumbuhan harus rela mengalah tempatnya diambil manusia.
Seharusnya hal ini bisa dikendalikan oleh manusia agar tidak
sampai mengganggu habitat binatang. Akibat hal ini, tak jarang
terdengar berita hewan-hewan terutama yang buas masuk ke
pemukiman karena di habitat aslinya mereka sudah kehabisan
makanan.
5. Pencemaran Udara, tanah, dan air
Aktivitas-aktivitas manusia yang menghasilkan polutan secara
tidak langsung mempengaruhi keanekaragaman hayati. Seperti
Nitrogen dan SO2 yang dihasilkan kendaraan bermotor jika
bereaksi dengan air dapat menyebabkan hujan asam yang akan
merusak ekosistem
6. Perubahan iklim
Meningkatnya kadar CO2 di dunia dan efek rumah kaca yang
semakin besar membuat iklim dunia menjadi tidak stabil.
Khusus untuk rumah kaca, efeknya dapat menaikkan suhu dunia
yang dapat melelehlan es di kutub. Akibatnya, permukaan laut naik
beberapa meter dan menyebabkan perubahan ekosistem dan
populasi makhluk air di dalamnya.
Itulah faktor-faktor yang menyebabkan berkurangnya
keanekaragaman hayati. Setelah mengetahui faktor-faktor diatas,
tentu kita sebagai generasi penerus memiliki tugas dan tanggung
jawab untuk selalu menjaga ekosistem dan keanekaragam

D. USAHA PELESTARIAN KEANEKARAGAMAN HAYATI


1. Perlindungan alam
Alam merupakan tempat manusia hidup sekaligus tempat untuk
memperoleh bahan kebutuhannya. Dari alam, manusia mendapatkan
makanan dan energi. Kebutuhan manusia yang diperoleh dari
lingkungannya bukan hanya sesaat, melainkan selama spesies itu
ada sehingga kebutuhan itu tetap ada, bahkan makin meningkat.
Untuk dapat menyediakan kebutuhan hidup secara
berkesinambungan itu, manusia harus selalu berusaha menjaga
kelestarian keanekaragaman hayati.
Perlindungan dan pelestarian keanekaragaman hayati di Indonesia
telah dilaksanakan semenjak pemerintahan Hindia Belanda,
tepatnya tahun 1912, yang berpusat di Bogor. Setelah merdeka,
perlindungan alam dilaksanakan oleh Departemen Kehutanan dan
Gubernur Kepala Daerah Tingkat I.
Perlindungan alam dapat dikelompokkan menjadi perlindungan
alam umum dan perlindungan alam khusus.
a. Perlindungan alam umum
Perlindungan alam secara umum berarti melindungi semua
komponen alam secara keseluruhan yang meliputi kesatuan flora,
fauna, dan tanahnya. Perlindungan alam secara umum dapat
dibedakan menjadi tiga macam, yaitu sebagai berikut:
 Perlindungan alam ketat adalah perlindungan alam yang tidak
memperbolehkan campur tangan manusia dalam usaha
perlindungannya. Biasanya daerah ini digunakan untuk
kepentingan ilmiah atau penelitian, misalnya, Taman Nasional
Ujung Kulon dan Pulau Panaitan
 Perlindungan alam terbimbing adalah perlindungan alam di
bawah bimbingan para ahli, misalnya di kebun raya dan taman
nasional
 Taman nasional. Biasanya meliputi daerah yang luas, tidak boleh
ada bangunan tempat tinggal maupun industri, dan biasanya
berfungsi sebagai tempat rekreasi. Beberapa contoh taman
nasional yaitu Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (+
15.000 ha), Taman Nasional Kerinci Seblat (+ 1,5 juta ha), dan
Taman Nasional Meru Betiri (+ 50.000 ha). Ciri-ciri taman
nasional, antara lain: (a) tersedianya kawasan yang cukup luas
bagi pengembangan satu atau lebih ekosistem yang tidak banyak
dijamah oleh manusia. Dalam kawasan ini berkembang jenis
tanaman dan hewan yang memiliki nilai ilmiah; (b) karena
kepentingannya yang khas bagi ilmu pengetahuan,
pengelolaannya berada di tangan pemerintah; (c) karena memiliki
unsur ilmu pengetahuan dan daya tarik ilmiah, kawasan ini dapat
dikunjungi dan dikelola untuk kemanfaatan manusia, tanpa
mengubah ciri-ciri ekosistem.
b. Perlindungan alam khusus
Perlindungan alam khusus berarti melindungi unsur alam tertentu.
Sebagai contoh perlindungan botani untuk melindungi tumbuhan
tertentu; perlindungan zoologi untuk melindungi hewan tertentu;
perlindungan geologi untuk melindungi formasi geologi tertentu;
perlindungan antropologi untuk melindungi suku bangsa tertentu;
dan perlindungan suaka margasatwa untuk melindungi hewan
tertentu.
 

2. Pengawetan hutan
Hutan adalah ciptaan Tuhan yang merupakan sumber
keanekaragaman hayati yang sangat besar manfaatnya bagi
kehidupan manusia dan makhluk lainnya sehingga kita harus
memelihara keaslian hutan tersebut. Akan tetapi, akhir-akhir ini
manusia cenderung melakukan perusakan hutan. Hutan yang
terpelihara dengan baik dapat memperkaya hidup manusia secara
material dan spiritual sehingga manusia harus berusaha untuk
memelihara semaksimal mungkin keanekaragam hayati tersebut.
Adapun tujuan dari pengawetan hutan, antara lain, sebagai berikut:
 Menjaga keanekaragaman hayati, baik flora maupun fauna,
dengan mencegah tindakan manusia yang dapat merusak
macam-macam flora dan fauna yang masih asli
 Menjaga keseimbangan air di musim penghujan dan musim
kemarau. Humus menggemburkan tanah. Tanah yang gembur
mampu menahan air hujan. Selain itu, pada musim kemarau,
sungai dan sumur tetap berair karena air-air tanah itu keluar
sebagai mata air
 Mencegah erosi. Permukaan tanah mudah tererosi. Tanah
terlindung oleh humus dan terikat akar. Pada saat terjadi hujan
humus akan menghambat terlemparnya butiran-butiran tanah
permukaan dari tempatnya sehingga terhindarlah dari erosi
 Mencegah banjir. Terjadinya erosi akibat hutan gundul
menyebabkan berkurangnya humus serta pendangkalan sungai
dan danau sehingga dapat terjadi banjir pada musim penghujan
 Sumber perekonomian. Penyediaan kayu untuk berbagai industri
terpentin dan rotan merupakan hasil hutan yang sangat besar
pengaruhnya terhadap perekonomian Indonesia
 Tindakan yang dapat dilakukan untuk pengawetan hutan
diantaranya sebagai berikut:
 Tidak melakukan penebangan pohon di hutan secara semena-
mena, tetapi dilakukan dengan sistem tebang pilih
 Mengusahakan agar penebangan pohon diimbangi dengan
penanaman kembali
 Mengadakan peremajaan hutan dan reboisasi, yaitu menanami
kembali bekas hutan yang telah rusak
 Mencegah kebakaran. Kerusakan hutan yang paling besar terjadi
karena kebakaran. Jika terjadi kebakaran hutan, harus
diusahakan pemadaman secepat mungkin
 
3. Perlindungan margasatwa
Menjaga keanekaragaman hayati dan keseimbangan
ekosistem, harus diusahakan agar tidak ada satu atau lebih
komponen ekosistem yang mengalami kepunahan. Oleh sebab itu,
usaha pelestarian keanekaragaman hayati harus dilakukan secara
terpadu, artinya dalam suatu pelestarian itu, seluruh komponen
ekosistem harus dilestarikan secara keseluruhan. Sikap manusia
sangat berpengaruh terhadap perlindungan satwasatwa langka
yang mulai terancam kepunahan ini. Manusia harus sadar bahwa
makhluk hidup apa pun jika telah punah, keberadaannya di alam
tidak dimungkinkan lagi. Upaya untuk melestarikan hewan-hewan
langka adalah sebagai berikut
 Membuat undang-undang perburuan dengan aturan-
aturannya yang meliputi batas-batas daerah perburuan, masa
berburu, jumlah hewan yang boleh diburu, jenis hewan, umur,
jenis kelamin hewan, dan yang paling penting adalah hasil
buruan tidak untuk diperjualbelikan
 Membiakkan hewan-hewan langka yang hampir punah,
misalnya dengan mengisolasi hewan-hewan tertentu,
memelihara, dan membiakkannya kemudian dilepaskan
kembali ke asalnya
 Memindahkan hewan langka yang hampir punah ke tempat
lain yang habitatnya lebih sesuai dan lebih aman
 Mengambil telur hewan-hewan tertentu pada saat tertentu untuk
kemudian menetaskannya, membiakkannya, dan
mengembalikannya ke habitat semula

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Keanekaragaman hayati adalah beragam bentuk kehidupan di bumi
,baik tumbuhan,hewan,mikroorganisme,genetika yang di
kandungnya, maupunekosistem,serta proses proses ekologi yang di
bangun menjadi lingkungan hidup. Serta menunjukkan keseluruhan
atau totalitas variasi gen, jenis, dan ekosistem pada daerah.
keanekaragaman hayati dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu
keanekaragaman gen (genetik), keanekaragaman spesies (jenis), dan
Keanekaragaman ekosistem.
Manfaat keanekaragaman hayati yaitu Meningkatkan produktivitas
ekosistem msing masing spesies, .Keanekaragaman spesies yang
besar menjamin keberlanjutan alam untuk mendukung semua bentuk
kehidupan ekosistem. Ekosistem hutan Indonesia kaya akan
keragaman spesies.

Faktor-faktor yang menyebabkan berkurangnya keanekaragaman


hayati
Eksploitasi hewan dan tanaman secara berlebihan, . Indutrialisasi
lahan pertanian dan hutan, . Hilangnya habitat, Pencemaran Udara,
tanah, dan air,Perubahan iklim.

Untuk mencegah kepunahan keanekaragaman hayati diperlukan


usaha untuk melestarikannya baik usaha untuk perlindungan maupun
pengawetan alam serta pelestarian keanekaragaman hayati yang
meliputi pelestarian secara in situ maupun ek situ.

B. SARAN
Didalam kehidupan ini terdapat berbagai jenis keanekaragaman baik
hewan maupun tumbuhan, jd gunakan sewajarnya saja jangan
berlebihan karena akan menjadi punah bisa juga menghilang maka
diperlukan usaha bersama antara pemerintah dan masyarakat untuk
melestarikannya,menjaga dan memberikan sanksi yang tegas kepada
pihak-pihak yang bertanggung jawab atas perusakan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai