Anda di halaman 1dari 77

KAPASITAS PENGELOLAAN SDA-L

PENGELOLAAN SDA BERBASIS EKOLOGI


Kajian Islam Komperhensif UIN Jakarta
2009

PROF DR Ir HADI S. ALIKODRA


Lahir Cirebon, 5-2-1949
Dosen Pascasarjana PSDAL:
IPB,
USU, UI, UIN
Pengalaman kerja
Assisten Menteri LH
Staff Ahli Menteri LH,
Wakil Kepala Bappedal
Profil Penulis
HADI S. ALIKODRA adalah guru besar Fakultas
Kehutanan IPB, Bogor. Prian kelahiran Cirebon 5 Februari 1949 ini
menamatkan kuliahnya sarjana sampai doktor di IPB. Pak Alikodra
panggilan akrabnya, pernah mewakli pemerintah RI pada: Expert
Group Meeting on Envirinment and Socio-Economics Aspect di
Bangkok, Thailand (1986) dan negosiasi untuk Konvensi
Biodiversity (Tehe Biological Dyversity of the Planet di Madrid,
Spanyol (1991). Sebagai pembicara pada Wetland Symposium di
Otsu, Jepang (1992); pembicara pada Biodiversiry and tourism di
Oberursel, Jerman (1997); melakukan study banding
Managemenet modern di Washington D.C (1997); Memberikan
ceramah tentang Envitronmental Consrvation pada pertemuan
tentang “Moslems and Environment di Kuwait (2009), dan masih
banyak lagi. Dia juga pernah menjabat Aisten Meneti Negara
Lingkungan Hidup dan Wakil Kepala Badan Pengendalian Dampak
Lingkungan Hidup hingga tahun 2000. Juga pernah menjadi Ketua
Yayasan Badak (2005), dan Deputy DirekturWWF proram Species.
OUTLINE

 Kerusakan SDA & Lingkungan dan


faktor penyebabnya
 Global Warming dan dampaknya
 Konservasi dan pembangunan
berwawasan lingkungan
LATAR BELAKANG

 Manusia (jumlah, konsumsi,


teknologi, pembangunan)

 Dampak terhadap SDAL


(kerusakan SDA,
pencemaran lingkungan)
Pemanasan Global

 Konservasi (perlindungan, pelestarian, dan


pemanfaatan) atau save it, studi it, use it
THE FACE OF THE WORLD
IS CHANGING
 Habitat berubah karena kegiatan manusia, tidak bisa
diprediksi akibatnya bagi keseimbangan kehidupan yang
sangat kompleks

 Perlindungan hutan hujan tersisa sangat penting, untuk


mereduksi gas2 rumah kaca, melindungi biodiversity
(diperkirakan 70% terindentifikasi sebagai tanaman anti
cancer)

 50% wetlands hancur, lebih dari 50% terumbu karang


dunia hancur

 Individu2, organisasi, dan pemerintah untuk mengurangi


dampak lingkungan untuk mengkonservasikan kondisi
alam
MENJAGA ALAM KITA
Telah tampak kerusakan di darat dan di laut
disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya
Allah merasakan kepada mereka sebagian dari akibat
perbuatan mereka, agar mereka kembali ke jalan yang
benar (QS Ar-Ruum 30:44)
SUMBERDAYA ALAM

SDA adalah obyek, bahan,


kreativitas atau energi di alam yang
dapat digunakan bagi manusia”

Kekayaan alam Indonesia yang


berdasarkan UUD ’45 dikuasai negara
dan dipergunakan untuk sebesar-
besar kemakmuran rakyat
SURAT IBRAHIM (14) AYAT 32

Allah SWT berfirman:


Allah lah yang telah menciptakan langit dan
bumi dan menurunkan air hujan dari langit.
Kemudian dia mengeluarkan dari air hujan itu
berbagai buah2-an menjadi rezki untukmu: dan
Dia telah menundukkan bahtera bagimu supaya
bahtera itu berlayar di lautan dengan
kehendak-Nya. Dan Dia telah menundukan
(pula) bagimu sungai-sungai.
Apakah Hutan Itu?
Hutan bukan hanya sekumpulan individu pohon, tetapi
merupakan suatu masyarakat tumbuhan yang kompleks,
yang terdiri dari pohon, semak, tumbuhan bawah, jasad
renik tanah dan hewan lain. Mereka satu sama lain terikat
hubungan ketergantungan.
PRINSIP
Satu Kesatauan-Siklus Air
Hutan Salah satu hutan hujan
Indonesia tropis yang penting bagi
stabilitas iklim global

Ada tiga blok utama hutan tropis dunia, yaitu:


 Hutan hujan Amerika: pusatnya di Dataran Amazone
 Indo-Malaya: Indonesia, Papua New Guniea, Malaysia,
Thailand, Indo-China, Philipina
 Hutan Hujan Afrika: Pusatnya di Dataran Kongo
Fungsi Hutan
Ekologi, Biodiversity
Tata Air, Ekonomi-Sosial
Iklim, Polusi
POTENSI BIODIVERSITY SANGAT TINGGI
EKOSISTEM, JENIS, GENETIK
HARUS DIJAGA
PEMANFAATAN
 Sebagai khalifah manusia memiliki tugas dan tanggung
jawab untuk merawat, memelihara, dan melestarikan
beberapa fasilitas alam yang telah disediakan Allah
untuk manusia
 Allah SWT telah membolehkan menggunakan seluruh
SDA sebagai sumber rizki, tetapi tidak semena2
KEANEKARAGAMAN JENIS

Suatu produk sistem alam yang sangat rumit dan perlu


dilindungi dan dijaga agar tetap lestari untuk
mendukung manusia
Indonesia megabiodiversity ?
1000000

100000

10000

1000

100

10

1
Tumbuhan Mammalia Burung Ular Amphibi Ikan Kupu-kupu

Kalimantan Jawa Sumatera Sulawesi Papua


PENGUASAAN KOLEKSI PN DUNIA
Total koleksi PN berbagai spesies tanaman : 3,9 juta
53 % dimiliki negara maju USA, Eropa, Rusia
16 % dimiliki IRRI ; ICRISAT ; CIMMYT, CIAT
31 % dimiliki Negara-negara berkembang

K o n d i s i
Pusat Asal PN adalah negara-negara berkembang
Hampir tidak ada asal spesies tanaman dan asal PN-nya
di USA, Eropa, Rusia
Pemilikan koleksi PN tidak lagi mudah berpindah antar
negara
Negara kaya PN akan menjadi produsen utama produk
pertanian
Indonesia MISKIN koleksi plasma nutfah pertanian.
KENAPA KAYA BIODIVERSITY

Letak diantara dua benua, dan terkait dengan adanya


Paparan Sunda dan Paparan Sahul
SUMBER DAYA GENETIK (PLASMA
NUTFAH)
• Keanekaragaman Hayati
• Keanekaragaman ekosistem
• Keanekaragaman jenis
• Keanekaragaman dalam jenis plasma nutfah

• Plasma Nutfah sumber daya genetik


• UU 12 th 1992 : Substansi yang terdapat dalam kelompok
mahluk hidup dan merupakan sumber sifat keturunan yang
dapat dimanfaatkan dan dikembangkan atau dirakit untuk
menciptakan jenis unggul atau kultivar baru
• Konsep RUU-PSDG : Bahan genetik dan atau informasi
genetik yang memiliki nilai nyata atau potensial.
INDONESIA
MEGA BIODIVERSITAS LAJU PENGURANGAN
TERBESAR DI DUNIA
MEGA BIODIVERSITAS
27.500 species tumbuhan berbunga (10 % dari seluruh species tumbuhan di dunia),
1.539 species burung (17 % dari seluruh species burung di dunia),
515 species reptilia (16 % dari seluruh species reptilia di dunia).

LAJU PENGURANGAN LUAS HUTAN


pulau Sumatera 2,00 % per tahun,
pulau Jawa 0,42 % per tahun,
pulau Kalimantan 0,94 % per tahun,
pulau Sulawesi 1,00 % per tahun,
Irian Jaya 0,70 % per tahun.

kawasan hutan rusak 43 juta hektar,


laju degradasi dan deforestasi hutan 1,6 – 2,1 juta ha/th
KARAKTERISTIK NEGARA MEGA
BIODIVERSITY

 Terletak di daerah tropis

 Berhutan

 Merupakan negara berkembang, dan

 Umumnya mempunyai tingkat


pendapatan per kapita rendah.
HATI2 MENGUBAH EKOSISTEM ALAM

Perkembangan manusia beserta pola


ekonominya, sebagai “economic specialization”,
dicirikan oleh keseragaman produk ataupun
spesies.

Pertama sekali di negara-negara maju, diikuti


oleh negara-negara berkembang.

Hukum “specialization”, merupakan salah satu


prinsip ekonomi.
EKONOMOSENTRIS VS EKOSENTRIS

 Pola-pola ekonomi cenderung monopolistik dan


sentralistik. Membiarkan kerusakan lahan,
penangkapan ikan tanpa memperhatikan pertumbuhan
populasinya, banyak dilakukan dengan cara peracunan
dan pengeboman. Pemikiran semacam ini kita kenal
dengan ekonomosentris.

 Sebaliknya ada faham yang mengedepankan


penghargaan terhadap kelangsungan hidupnya
berbagai ragam kehidupan, ataupun tidak merusak
tatanan dan fungsi ekosistem seperti ini disebut
ekosentris.
MONOKULTUR

 Kaltim merencanakan 3 juta kelapa sawit, baru


ditanam 300.000 ha; Kalteng dengan mega
proyek sawah 1 juta ha. Apa hasilnya

 Hutan alam alih fungsi menjadi perkebunan


sawit, keanekaragaman menjadi keseragaman

 Dampak terhadap lingkungan sangat luas (tata


air, biodiversiti, mikro klimat, habitat, dsb),
resiko tinggi (hama, penyakit, banjir, erosi)
DEFORESTASI

Deforestasi di negara-negara tropis ditaksir sebesar


10 - 20 juta ha per tahun. 2% dari hutan di dunia
mengalami kerusakan.

Hanya beberapa negara tropis, seperti Brazil,


Colombia, Indonesia dan Mexico yang memiliki
keanekaragaman hayati tertinggi di dunia (sekitar 60
- 70% dari keanekaragaman hayati flora dan fauna di
dunia).

Indonesia telah mengalami kerusakan hutannya yang


cukup tinggi, ditaksir lebih dari 2,8 juta ha/tahun,
lima tahun terakhir mencapai 1.18 juta ha/tahun.
DIMULAINYA BENCANA

Pembukaan hutan secara besar2-an, pemanfaatan


danau secara maksimal, pengurugan situ, rawa,
perusakan mangrove, terumbu karang dsb
PENYEBAB UTAMA
CONTOH
HILANGNYA HUTAN DI SUMATRA 1900-2010
(Worldbank, 2001)
2000 2010
1900 1960

1980
Hectares (million)

Montane

Swamp

Lowland

2010
1900
2000
1980
1960
BENCANA EKOLOGIS
Akibat buruk karena manusia yang egois
hanya mementingkan dirinya sendiri padahal
kita diciptakan sebagai kalifah bumi diminta
untuk mencegah terjadinya kerusakan
TANGGUNG JAWAB
MANUSIA

Manusia sebagai khalifah bumi, hidup sementara di


bumi, diwajibkan Allah SWT untuk memelihara,
melindungi, dan memanfaatkan SDA BUMI secara
bertanggung jawab
SKENARIO
PERMASALAHAN

MANUSIA
DAN SDA
PEMBANGUNAN
LIMBAH

KERUSAKAN

KRISIS EKOLOGI
=

800 megawatt coal-fired plant 10,000 hectares deforestation


5,000,000 tCO2/yr 5,000,000 tCO2/yr

Forest
emissions in <
context:
Total Annual Emissions from Global Annual Deforestation of 13
scale of the Entire Energy Sector million hectares
problem 4,131,000,000 tCO2 6,500,000,000 tCO2
4.1 gigatons CO2 6.5 gigatons CO2
Apa penyebab perubahan iklim?

The natural greenhouse effect

Some energy is
reflected back into
space

Solar energy from


Greenhouse Gases (GHGs)
the sun passes trap some of the heat,
through the warming the earth
atmosphere

GHGs
Earth’s surface is heated by the sun and
radiates out heat back towards space
The enhanced greenhouse effect

Less infrared
radiation (heat)
escapes to space Higher levels of GHGs
trap more heat in
atmosphere, leading to
temperature increases

GHGs
GHGs
GHG

GHG GHG
Akibat cuaca yang ekstrim

Severe droughts
and heat waves

Stronger
storms

Heavy rains
VISI

PENGEMBANGAN
TARGET
MASALAH SDAL KAPASITAS
PEMBANGUNAN
PENGELOLAAN

SDM

ORGANISASI

ATURAN

LEMBAGA
PERLU PILIHAN TEPAT

Ekologi lingkungan tidak rusak, masyarakat sekitar


terbantu lapangan pekerjaan, sumber PAD dan devisa
secara berkelanjutan
HUTAN MANGROVE
awal 1992

1996 1999 2001


TANGGUNG JAWAB MANUSIA
(Nur Wahid, 2007)

 Allah berfirman dalam Alquran surat Ar-Ruum ayat 41


menyebutkan bahwa kerusakan yang terjadi di bumi
dan seisinya itu karena ulah tangan manusia.

 Dalam ayat tersebut Allah SWT mengingatkan bahwa


kerusakan yang ditimbulkan tangan-tangan manusia,
akan menghadirkan dampak negatif yang akan mereka
rasakan bukan hanya di neraka, bukan hanya di alam
kubur, bukan hanya nanti di akhirat yang orang lain
tidak bisa menyaksikannya, tapi juga dampak
negatifnya bisa mereka rasakan sekarang ketika
mereka masih hidup.
MORAL ETIKA ???

Moral dan etika yang memandang SDA


sebagai obyek untuk memenuhi kehidupan
manusia. Menganggap SDA tanpa batas,
padahal SDA ada batasnya.

Manusia pun tidak bersahabat dengan alam,


maka alampun murka. Bencana luar biasa
banjir, tanah longsor, abrasi pantai,
kekeringan, kebakaran hutan, kematian ikan
danau dsb silih berganti
VALUE

 … merupakan kerangka untuk


mengidentifikasi positif atau negatif dari
berbagai situasi, dan objek

 (Easterlin, R. 2000: The Concept of Value)


TIPE VALUE

 Fungsional : relatif, tergantung dgn


tujuannya
 Keindahan : terkait dengan
keindahan
 Moral : terkait dengan ketuhanan
BUMI MAKIN PANAS
 Dampaknya sangat luas (biologi, ekologi, sosial, ekonomi), suhu
naik 0,3 derajat C/tahun sejak 1990

 Abrasi pantai (eg Indramayu 2000 ha sepanjang 49,5 km pd


tahun 2007, dari 42,6 km pd tahun 2006 dengan laju kecepatan
Pantura Jabar 370,3 ha/th), garis pantai mundur 60 cm, PPK
tenggelam, nelayan kehilangan rumah dan mata pencaharian

 Banjir, Pleihari Banjir 1-1,5 meter, 120 ha sawah tenggelam,


1.000 keluarga kehilangan rumah, Prelabuhan Merak terancam
ombak, dst

 Frekwensi penyakit tropis meningkat DB, malaria


Reefs at Risk in South East Asia
(WRI, 2002)

 Negara Kepulauan Indonesia dipastikan sangat


rentan berbagai dampak ekstrim perubahan
iklim

 El Nino 97/98 menyebabkan pemutihan


terumbu karang (bagian timur Sumatera,
Jawa, Bali, dan Lombok

 Terumbu karang Kepulauan Seribu 90-95%


hingga kedalaman 25m mati akibat pemutihan
WWF (Habitat at Risk, 2002)

 Jika emisi karbon meningkat 2X lipat


100 tahun mendatang 80% spesies
tanaman dan binatang akan punah

 Perubahan iklim telah mengakibatkan


hampir 10 juta hektar hutan (80%nya
lahan gambut) terbakar
HWC
RUANG GERAK SATWA SEMAKIN TERBATAS
KONFLIK MANUSIA GAJAH
BENCANA EKOLOGIS
KENAPA

Bencana yang terjadi karena tindakan manusia


tidak berlandaskan adanya hubungan timbal balik
dan sebab akibat antara organisme hidup dengan
linkungannya DAN DENGAN TUHAN SANG
PENCIPTA

Ekolgi adalah ilmu yang mempelajari hubungan


timbal balik antara organisme dengan ligkungannya
ZAMAN EDAN
Ki Ronggowarsito (Kalatidha, 1873)

…Anemahi jaman edan, yen ra edan ora


keduman. Bejo bejaning kang lali, luwih bejo
kang eling lawan waspodo..

The Silent Spring (Rachel Carson, 1962,


Introduction copyright by Vice President Al
Gore, 1994)
Person/individu
Public policy

Introspeksi
purification
harmony dancing
celebration

ECOLOGICAL
Philosophical
SPIRITUAL
APPROACH
REFORMASI
(1) Bekerja dengan data dan informasi akurat
(2) Tidak melakukan kebijakan monopolitik
(3) Melaksanakan prinsip-prinsip sosial-ekonomi
dan ekologi berimbang
(4) Memperhatikan batas-batas ekosistem
(5) Mengembangkan koordinasi secara efektif
(6) Integrasikan lingkungan dalam kebijakan
pembangunan
(7) “Good Governance”
MERENUNG SEDALAM2NYA
Tuhan

Merenung, manganalisis Spiritual

(apa, kenapa, bagaimana) SQ (God Spot)

dan berbuat.
Merubah konsep dan
tata cara yang tidak tepat.
Jika mau selamat tiada (Kepentingan)
PARADIGMA
Zero Mind Proses
PARADIGMA
(Persepsi)
cara lain kecuali
moral manusia berubah
untuk berpihak bagi
IQ
perlindungan alam EQ
SIAPA YANG TERLIBAT
 Masalahnya semakin kompleks menyangkut dimensi ekonomi,
sosial, budaya, politik, hukum, dan ekologi.
 Yang terlibat pun sangat luas, meliputi seluruh umat manusia
(birokrat, penegak hukum, pengusaha, masyarakat).
 Batas pun bisa antar desa, antar kecamatan, antar kabupaten,
antar provinsi, bahkan antar negara.
BAGAIMANA MERUBAHNYA

 Ubah menjadi moral konservasi, dukungan pemerintah (ada agenda


nasional, diikuti provinsi, kabupaten/kota, lokal) dan partisipasi
tanggung jawab serta keterlibatan dari seluruh stakeholder

 Rubah diri anda, bangun kepercayaan, do it now, mampu melakukan


agenda kehidupan seluruh masyarakat
KONSEP PENDEKATAN
PENGELOLAAN LH

Upaya terpadu untuk melestarikan LH yang meliputi kebijaksanaan


penataan, pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan,
pengawasan dan pengendalian

Implementasinya sulit, tidak mudah, cari akar masalahnya secara tepat


PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

Upaya sadar dan terencana yang memadukan LH


termasuk sumberdaya ke dalam proses pembangunan,
untuk menjamin kemampuan, kesejahteraan dan mutu
hidup generasi masa kini dan generasi masa depan
KAWASAN HUTAN DI INDONESIA
MENURUT FUNGSI

43 27

21
57 52

Wilayah Non Kawasan


Hutan Hutan Konservasi
Kawasan Hutan Hutan Produksi
Hutan Lindung

Sumber: Data Statistik Kehutanan, 2005


Ket: Kawasan Hutan = Hutan Negara
KAWASAN KONSERVASI DI INDONESIA 2005

JENIS KAWASAN LUAS (HA) UNIT

Cagar Alam 4.846.270 243


Suaka Margasatwa 5.426.479 79
Taman Nasional 16.383.994 50
Taman Wisata Alam 1.017.796 120
Taman Hutan Raya 343.454 21
Taman Buru 224.816 14
JUMLAH 28.242.809 527
Sumber : Lap tahunan Dit KK, 2005
Ket: Termasuk kawasan konservasi perairan
PENGEMBANGAN KAPASITAS

Harus Memperhatikan:

 Norma, adat dan etika setempat termasuk tingkat ekonomi dan


teknologi yang dimiliki;

 Adanya perbedaan proses dan fungsi baik pada kegiatan umum maupun
pada kegiatan yang bersifat perseorangan;

 Kondisi insitusi dan organisasi yang telah berkembang baik formal


maupun informal;

 Berbagai stake-holders yang terkait dengan berbagai isu lingkungan; dan

 Peran sumberdaya (manusia, ekonomi, dan alam).


CIRI MANAJEMEN BERKELANJUTAN

Keputusan yang diambil atas dasar konsultasi dan partisipasi, informasi yang
cukup, masyarakat mempunyai kemampuan yang besar untuk menyerap informasi
untuk meningkatkan partisipasi, berkembangnya sosial etik dan disiplin serta
moral lingkungan, penyelesaian konflik yang tepat, peraturan yang cukup memadai,
jaminan tegaknya hukum, teknologi yang memadai, dan semakin meningkatnya

kemampuan koordinasi maupun kerjasama yang positip.


STRATEGI PENGELOLAAN
Melakukan pengelolam SDA atas dasar prinsip
konservasi (perlindungan, pelestarian, dan
pemanfaatan bijaksana)

Menerapkan konsep “Sustainable Development”


(melindungi aset-aset SDA, keuntungan bagi
masyarakat).
CIRI KAPASITAS MANAJEMEN LINGKUNGAN

 Lembaga legislatif efektif, independent, dan


adil
 Lembaga administratif profesional
(integritas teknis, moral, bertanggung jawab
kepada rakyat)
 Lembaga peradilan (menjunjung tinggi
ketentuan hukum secara efektif)
 Masyarakat sipil (NGO, Media) menjadi
mampu, berpartisipasi dalam pembangunan
 Desentralisasi secara tepat
BAGAIMANA MERUBAH KAPASITAS

 Intervensi Ekologi dalam Pembangunan


 Intervensi Peningkatan Kapasitas Pengelolaan SDA dan LH
 Implementasi Pada Pembangunan Daerah: Intervensi Kementrian
LH; Kapasitas SDM-Organisasi-Institusi; Kecukupan Data dan
Informasi; Penegakan Hukum; Kapasitas Hubungan Pusat-
Provinsi-Kabupaten/Kota-Lokal; dan Kapasitas forum Lingkungan
Hidup
Partisipasi
 Proses dimana seluruh stake-holder terlibat
dan sharing bagi pengembangan inisiatif dalam
keputusan bagi pengelolaan SDA yang
berpengaruh terhadap kehidupannya (World
Bank, 1994)

 Tujuannya adalah untuk meningkatkan


keterlibatan sosial dan ekonomi masyarakat
marjinal dalam pengambilan keputusan yang
akan berpengaruh terhadap seluruh pola
hidupnya.
Co-management
Government-based
management
Community-based
management
Government Community
CO-MANAGEMENT
Centralized self-governance
management and self-management

Informing
Consultation
Cooperation
Communication
Information exchange
Advisory role
Joint action
Partnership
Community Control
Inter-area coordination

Berkes, F. 2001. Managing Small – scale fisheries.. pag 35


Fisheries Co-management in Partnership
Fishers

External agent Government


• Nongoverment • National
organization • Regional
• Academic • Provincial/state
Fisheries • Municipal/district
Management

Coastal Fisheries
Stakeholder Stakeholder
• Tourims • Boat owner
• Port • Fish owner
• Industry • Money lender
• Hotels • Recreation fishers
• Scuba diving Berkes, F. 2001. Managing Small – scale fisheries.pag 201
KESIMPULAN

 Karena alam semesta beserta segala


isinya merupakan mahluk Allah, Islam
sangat menekankan supaya umatNya
melestarikan alam

 Terjaganya alam dan segala isinya


dengan baik, akan memperkokoh
kehidupan manusia
Daftar Pustaka

 Agustin, A.G. 2001. ESQ. Penerbit Arga.


 Devall, B. 1985. Deep ecology. Gibbs Smith Pub.
Utah.
 Firor, J. 1995. Perubahan Atmosfer. PT Rosda
Jayaputra, Jakarta.
 Nationl Geographic. 2007. The acid threat.
Official Jour of the NGS: Nov 2007 Vol 212 no 5
 Nur Wahid, H. 2007. Menjaga Lingkungan Pesan
utama Islam. Tabloid Republika, Jakarta.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai