Anda di halaman 1dari 2

Kenanekaragaman Hayati di Kawasan Pantai Ambon (Sihasale, Daniel Anthoni)

unggul dari Negara-negara lain di dunia dalam hal


industri pariwisata, namun menurut Data World
Latar belakang Economic Forum menunjukkan, bahwa daya
Indonesia terkenal dengan sebutan saing pariwisata Indonesia masih lemah
megabiodiversity, dengan 18 ribuan pulau, dibandingkan dengan negara lain. Pada
sebagai tempat tinggalnya flora dan fauna dari komponen aturan perundangan, Indonesia
dua tipe yang berbeda asal-usulnya yaitu dari menempati posisi 108 dengan skor 3.78.
bagian barat (Indo-Malayan) dan bagian timur Sedangkan untuk komponen infrastruktur dan
termasuk kawasan Pasifik dan Australia. Dengan iklim investasi pariwisata, Indonesia berada pada
luas daratan hanya 1,3% dari seluruh daratan peringkat 86 dengan skor 3.16. Sementara pada
bumi, memiliki garis pantai sepanjang 108.000 komponen Sumberdaya manusia, budaya dan
km, dengan keanekaragaman flora dan fauna alam, pariwisata Indonesia berada pada posisi 53
yang unik dan menakjubkan. Sekitar 10% spesies dengan skor 4.17. Secara keseluruhan daya saing
berbunga, 12% spesies mamalia, 16% spesies pariwisata Indonesia menempati urutan ke 80
reptil dan amphibia, 17% spesies burung serta dari 130 negara.
25% spesies ikan dunia (BSP-Kemala, 2000).
Selain itu memiliki panjang wilayah pesisir Kebutuhan lahan yang semakin meningkat karena
mencapai 81,000 kilometer atau sekitar 14% dari perkembangan industrialisasi telah menyebabkan
panjang pantai dunia, ekosistem kelautan Perusakan habitat, fragmentasi, dan penggantian
Indonesia sangat kaya dan bervariasi. Hutan spesies asli yang sensitif dengan spesies yang
bakau Indonesia sangat luas dan memiliki jenis tidak asli. Konservasi keanekaragaman hayati
terumbu karang yang spektakuler di Asia. menjadi perhatian khususnya pada negara
Perairan pesisir Indonesia menjadi sumber berkembang dimana pertumbuhan penduduk dan
makanan bagi sejumlah besar mamalia laut, industrialisasi semakin meningkat.
reptil, ikan dan burung-burung. Pengembangan konservasi merupakan proses
untuk menciptakan perencanaan dan
Wilayah pesisir yang dangkal dengan terumbu pelaksanaan awal sebagai dasar perlindungan
karangnya dan hutan bakau melindungi wilayah ekologi. Partisipasi aktif dari pemangku
ini dari dampak pasang laut dan tsunami. kepentingan dan masyarakat lokal merupakan
Sehingga tak heran apabila lebih dari 60% atau strategi penentu Keberhasilan keanekaragaman
sekitar 140 juta penduduk Indonesia hidup di hayati.
wilayah pesisir dan laut dan kehidupan mereka
bergantung pada sumberdaya hayati laut dan Pengelolaan sumber daya alam yang
pesisir. Manfaat dan arti penting tidak memperhatikan prinsip
keanekaragaman hayati pesisir Indonesia telah keberlanjutan telah menyebabkan
diterima oleh khalayak luas, tetapi sayangnya, terjadinya krisis lingkungan, perubahan
manfaat dan arti penting keanekaragaman hayati iklim, krisis pangan dan krisis air bersih.
wilayah pesisir dan lautan tersebut sangat sedikit Krisis lingkungan telah menjadi persoalan
dibahas. serius masyarakat internasional, sehingga
berbagai konvensi dan kesepakatan
Meningkatnya ancaman terhadap ekosistem mengenai skema pelestarian lingkungan
laut dapat menyebabkan pengrusakan dan hidup dan konservasi keanekaragaman
penurunan kualitas dan kuantitas diversitas hayati tanaman terus digalakan.
organisme. Ancaman yang terjadi dapat berupa Keanekaragaman hayati memiliki peran
dampak pengembangan industry yang tidak strategis mengendalikan krisis lingkungan,
mengedepankan konsep kelestarian lingkungan. karena potensi penggunaannya sebagai
Polusi benda padat, cair, dan gas secara tidak sumber bahan pangan dan obat-obatan —
langsung dapat menyebabkan perubahan untuk manusia, serta jasa lingkungannya
kesetimbangan diekosistem laut. menjaga keseimbangan ekosistem alam
Adanya potensi keanekaragaman hayati (Frison dkk., 2006: Jones dan Mulder,
pesisir dan laut Indonesia ini semestinya dapat 2009: Nesbitt dkk., 2010 dan Robinson
mendorong berkembangnya industri-industri dkk.. 2013).
kepariwisataan yang handal. Sebagai
megabiodiversiti, Indonesia mestinya lebih

J.Ind. Tour. Dev. Std., Vol.1, No.1, Januari, 2013 [1]


Kenanekaragaman Hayati di Kawasan Pantai Ambon (Sihasale, Daniel Anthoni)

Keanekaragaman hayati terus


menerus mengalami kemerosotan karena
meningkatnya aktivitas industrialisasi.
Pemanfaatan potensi sumber daya alam
telah mendorong meningkatnya
kebutuhan lahan untuk industry
menyebabkan perusakan habitat,
fragmentasi, dan penggantian spesies asli
yang sensitif dengan spesies yang tidak
asli. Pemanfaatan keragaman hayati
secara ekonomi masih berorientasi pada
keuntungan yang besar tanpa
memperhatikan dampak terhadap
kerusakan lingkungan.

Upaya mengatasi ancaman pada


keragaman hayati telah dilakukan di
Indonesia. antara lain secara praktis
mendorong proses suksesi ekologis untuk
mewujudkan kondisi lingkungan yang
heterogen sehingga memberikan
kesempatan semua spesies dapat
berkembang secara alami. Dalam
implementasi komitmennya terkait
kebijakan pembangunan berwawasan
lingkungan

Dapus

Prastyo, Elli. Puji Astuti Ibrahim, Hana


Rizkia Armis. 2019. KONSERVASI
KEANEKARAGAMAN HAYATI FLORA DAN
FAUNA EANEKARAGAMAN HAYATI
FLORA DAN FAUNA PADA SITE PLANT
PT. POLPOLYTAMA PROPINDO. VOLUME
3 NOMOR 2.

Rezekiana, Lia. 2020. ANALISIS


PENGEMBANGAN PARIWISATA
MELALUI KELOMPOK SADAR WISATA
DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM.
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM,
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN
INTAN LAMPUNG.

Sihasale, Daniel Anthoni. 2013.


KEANEKARAGAMAN HAYATI DI
KAWASAN PANTAI KOTA AMBON DAN
KONSEKUENSI UNTUK PENGEMBANGAN
PARIWISATA PESISIR. Journal of
Indonesian Tourism and Development
Studies. E-ISSN : 2338-1647.

[2] J.Ind. Tour. Dev. Std., Vol.1, No.1, Januari, 2013

Anda mungkin juga menyukai