Tindakan manusia sering dipikirkan dalam janka pendek, dari perspektif ekonomik dan
kelangsungan hidup. Namun, penting, untuk memasukan tujuan kesejahteraan dan kemajuan
ini, pertimbangan konsekuensi yang munkin timbul dalam janka menengah dan panjang,
sehingga manfaat hari ini tidak mengorbankan manfaat yang bisa diraih di masa depan.
Bagaimanapun, kelangsungan hidup dan kesejahteraan semua makhluk hidup.
Pada bagian ini kita mempelajari bagaimana melakukan eksploitasi sumber daya alam secara
bekelanjutan dan menghindari polusi. Anda diharapkan menggunakan pengetahuan baru anda
untuk bertindak secara aktif dan sadar, karena membangun masyarakat yang lebih peduli dan
mau memecahkan masalah linkungan adalah tugas semua warga Negara.
Gmbr. 1.3.2 – (A) kapal penankap ikan komersial; (B) kolam budidaya, mana ikan diberi makan
untuk konsumsi.
2 Degradasi sumber daya alam
Perubahan yang menyebabkan kerusakan pada komponen ekosistem harus dianggap
pencemaran dan agen yang menyebabkan perubahan ini disebutkan polutan.
Polutan dapat berupa bahan kimia seperti logam atau obat-obatan, tetapi juga dapat berupa
energi seperti suhu atau radioaktivitas.
Jika polusi cecara langsun merugikan produsen suatu ekosistem, dapat diprediksi bahwa
seluruh jaringan trofik akan terpengaruh. Jika polutan lebih langsung mempengaruhi tingkat
trofik lain, kemungkinan seluruh ekosistem juga dapat terpengaruh, karena tingkat trofik salin
bergantung. Jika mengurai terkena dampak langsung, masalahnya pada akhirnya juga akan
meluas ke seluruh ekosistem, sejauh proses daur ulang bahan dan, akibatnya, kelangsungan
hidup makhluk lain akan terancam. Masalah pencemaran terutama berasal dari aktivitas
manusia yang mengeksploitasi bahan bakar fosil, eksplorasi mineral dan industri, serta gaya
hidup perkotaan.
Limbah padat dapat terurai secara hayati jika dapat dihancurkan atau diubah oleh makhluk
hidup, seperti halnya sisa makanan, serpihan kayu, atau barang yang terbuat dari kertas,
jerami linen, atau kapas. Banyak limbah padat yang dihasilkan manusia saat ini tidak dapat
digunakan oleh makhluk hidup, mereka adalah limbah yang tidak dapat terurai secara
hayati, seperti botol atau tas plastik, benda kaca, atau kaleng.
Limbah padat sering dibuang di tempat pembuangan tanpa kontrol. Selain dampak visual
yang negative, endapan ini menyebabkan berkembangbiakan species yang menimbulkan
risiko bagi kesehatan masyarakat, seperti tikus atau nyamuk, yang dapat menularkan
penyakit ke manusia. Puing-puing ini juga dapat melepaskan logam dan ion yang akan
mencemari air dan tanah.
Limbah padat dapat dimusnahkan dengan suhu tinggi, yaitu dengan pembakaran, tetapi
proses ini harus dilakukan di tempat yang tepat, dengan pengendalian gas yang dilepaskan
untuk menghindari kontaminasi atmosfer.
Masalah yang terkait dengan pengunaan sumber daya alam yang berlebihan dan polusi ada di
seluruh dunia. Ada beberapa solusi ilmiah dan teknologi yang memungkinkan untuk
meminimalkan beberapa masalah polusi. Tetapi, selain umumnya sangat mahal, mereka
jarang efektif sepenuhnya. Langkah terbaik untuk melindungi keseimbangan ekosistem kita
adalah dengan mencegah eksploitasi berlebihan atau sumber daya alam dan polusinya. Kita
semua akan dapat memverifikasi bahwa kita memiliki beberapa masalah lingkungan yang
sangat dekat dengan kita dan, jika kita menggangap masalahnya sebagai masalah kita, kita
akan segera memikirkan apa yang harus dilakukan untuk mengindari memburuknya atau, jika
munkin, menyelesaikannya.
Mengurangi pengunaan sumber daya alam akan menjadi bobot pertama yang harus
dipertimbangkan kita dapat, misalnya, berpikir tentang mengurangi pengunaan air minum
untuk apa yang benar-benar diperlukan; kita juga bisa memikirkan untuk mengurangi
pengunaan kemasan, tas atau benda sekali pake, yang terbuat dari kertas atau plastik.
Menggunakan kembali bahan sebanyak mungkin juga dapat membantu mencegah sumer
daya alam dieksploitasi secara tidak perlu. Misalnya, kita dapat menggunakannya kembali air
dari mencuci makanan untuk menyrami tanaman kita; selalu gunakan lembaran kertas
sepenuhnya, di kedua sisi dan tanpa margin; gunakan kantong plastik dan botol kaca beberapa
kali; lebih suka baterai isi ulang; atau bahkan menemukan kembali kegunaan untuk beberapa
benda (misalnya, botol air plastik dapat diggunakan di laboratorium sekolah sebagai wadah
untuk berbagai keperluan!).
Mendaur ulang semua bahan yang dapat diubah menjadi bahan baru. Misalnya, sampah padat
yang dapat trurai secara hayati dapat diurai secara biologis, melalui proses yang disebut
pengomposan, untuk mendapatkan bahan yang berguna untuk pertanian.
Limbah padat, jika dibuang dengan benar, dapat diubah kembali menjadi bahan yang sama
(seperti halnya dengan kaca, kertas atau aluminium), atau diubah menjadi produk yang
berbeda (seperti halnya dengan beberapa plastik yang digunakan untuk membuat serat tekstil.
gbr.1.3.5 contoh symbol yang sering digunakan untuk mempublikasikan
kebijakan 3R’s
di seluruh dunia, slogan 3R’s menerjemahkan sebuah gerakan yang menyerukan intervensi
warga, dalam arti menerapkan tiga langkah ini: kurangi, menggunakan kembali dan
mendaur ulang. Kebijakan ini, yang muncul pada tahun 1992 pada kesempatan konferensi
pertanahan yang diadakan di Rio de Janeiro (Brasil), telah memenangkan banyak pendukung,
dan berlaku untuk semua jenis limbah, baik padat, cair maupun gas.