Dosen:
Ir. Siti Djamila, M.Si
Penyusun:
Cintria Bela Saputri B31180492
Windiana Putri Yoshi B31180570
Wella Syach Putra B31180597
Riska Fitrianti B31180620
BAB 1. PENDAHULUAN
kurang optimal dan media tanam yang kurang tepat (Wasonowati, 2010). Solusi
dalam mengatasi kondisi tersebut dapat diterapkan budidaya tanaman tomat
dengan teknik hidroponik dengan teknologi NFT (Wijayani dan Widodom, 2005).
Analisis studi finansial sebuah usaha hidroponik sangat perlu dikaji dan
dipahami untuk melihat seberapa layak dijalankan untuk jangka panjang.
bertanam dengan sistem ini akan dikatakan menjadi suatu bisnis apabila berhasil
dalam mengelola biaya finansial. Bisnis merupakan suatu kegiatan yang
berbentuk operasional rutin atau dalam jangka waktu panjang (Sunyoto, 2014).
untuk bisa menganalisa finansial bisnis hidroponik ini dapat menggunakan
beberapa aspek penilaian yang diantaranya aspek dari segi aspek pasar, aspek
produksi, aspek SDM. Aspek tersebut adalah aspek penunjang yang perlu
diperhatikan ketika ingin menjalankan suatu bisnis yang dilaksanakan dapat
berjalan dengan baik dan layak. Aspek keuangan juga menunjang dengan
menghitung NPV (Net Present Value), IRR (Internal Rate of Return), Net B/C, PP
(Payback Period). Dengan adanya rencana keuangan akan mendapatakan
gambaran lengkap bagaimana dan kapan dana yang didapatkan dalam bisnis
hidroponik ini.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang timbul
adalah menganalisis finansial budidaya tanaman tomat hidroponik melalui
perhitungan Net Present Value (NPV), Benefit Cost Ratio (BCR) dan Internal
Rate of Return (IRR), PP (Payback Period)
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan dari Tugas Analisis finansial
tanaman tomat ini adalah untuk mengetahui finansial dalam melakukan
penanaman buah tomat dengan sistem NFT pada greenhouse tipe gable.
1.4 Manfaat
Berdasarkan tujuan yang telah di uraikan diatas, maka diharapkan tugas
ini diselesaikan agar dapat memberikan wawasan tentang bagaimana menjalankan
hidroponik dengan memperhatikan aspek dan perhitungan finansial.
4
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Trachebionta
Divisio : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Asteridae
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae
Genus : Solanum
hujan yang dikehendaki dalam budidaya tomat adalah berkisar antara 750 - 1.250
mm/tahun. Keadaan tersebut berhubungan erat dengan ketersediaan air tanah bagi
tanaman, terutama di daerah yang tidak terdapat irigasi. Curah hujan yang tinggi
Nutrient film technique (NFT) merupakan salah satu tipe spesial dalam
hidroponik yang dikembangkan pertama kali oleh Dr. A.J Cooper di Glasshouse
Crops Research Institute, Littlehampton, Inggris pada akhir tahun 1960-an dan
berkembang pada awal 1970-an secara komersial. Konsep dasar NFT ini adalah
6
suatu metode budidaya tanaman dengan akar tanaman tumbuh pada lapisan nutrisi
yang dangkal sekitar 3 mm dan tersirkulasi sehingga tanaman dapat memperoleh
cukup air, nutrisi, dan oksigen. Tanaman tumbuh dengan akar tanaman terendam
dalam air yang berisi larutan nutrisi yang disirkulasikan secara terus menerus
dengan pompa. Akar tanaman dalam larutan nutrisi dapat berkembang dan
tumbuh. Adanya bagian akar yang tidak tercelup dalam larutan nutrisi
memungkinkan tanaman dapat menyerap oksigen sesuai dengan kebutuhannya.
Pada sistem NFT, kebutuhan dasar yang harus terpenuhi antara lain
bedeng, tangki penampung, styrofoam, rockwool, dan pompa. Bedeng berfungsi
sebagai tempat mengalirkan nutrisi dan tempat pertumbuhan akar tanaman.
Tangki penampung dapat memanfaatkan tempat atau tandon air untuk
menampung nutrisi yang akan disirkulasikan ke bedeng. Styrofoam memiliki
fungsi sebagai penyangga tanaman, rockwool sebagai penyangga tanaman, dan
pompa berfungsi untuk mengalirkan larutan nutrisi dari tangki penampung ke
bedeng NFT dengan bantuan pipa penyalur. Beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam NFT kemiringan bedeng sebesar 1-5 %, kecepatan aliran masuk tidak boleh
terlalu cepat, dan lebar bedeng yang memadai untuk menghindari terbendungnya
larutan nutrisi. Pada sistem NFT, sebagian akar tanaman terendam dalam air yang
mengandung nutrisi dan sebagian lagi berada di atas permukaan air. Air
7
Green house atau yang dikenal dengan rumah kaca saat ini bukanlah
barang baru bagi pelaku agribisnis, terutama agribisnis hortikultura seperti
sayuran dan tanaman hias. Meskipun demikian, hal itu tidak menjamin bahwa
semua petani Indonesia mengerti dan mengetahui tentang green house ini. Tipe
green house dibedakan berdasarkan bentuk bangunan atau desainnya. Bentuk atau
desain ini selain berpengaruh pada kekuatan struktur juga sangat berpengaruh
pada kondisi mikroklimat di dalam green house. Secara umum desain green house
uintuk daerah tropis berbeda dengan desain di daerah empat musim maupun sub
tropis. Kecuali desain green house yang memang dibuat khusus seperti untuk
penanaman planlet, induksi akar atau pembuatan stek. Desain green house daerah
tropis ditandai dengan banyaknya bukaan ventilasi. Karena problem utama dari
8
green house di wilayah tropis adalah suhu udara yang terlalu tinggi akibat radiasi
sinar infra merah. Sebaliknya pada daerah sub tropis maupun daerah empat musim
desain green house lebih tertutup. Bukaan yang minimal ini dibutuhkan karena
pada saat musim dingin udara hangat akibat radiasi infra merah dipertahankan
tidak keluar.
Fungsi Tandon : Fungsi dari tandon ini adalah untuk menampung nutrisi
Hidroponik tersebut, tidak perlu membeli yang mahal cukup siapkan saja
yang sederhana seperti ember, box ataupun sterovom.
Fungsi Pipa Air, Selang dan Pompa Air : Fungsi dari ketiga bahan ini
adalah untuk mengalirkan air nutrisi yang di pompa dari dalam tandon ke
pipa peralon yang telah dilubangi sebagai tempat menanam tomat.
Ukurang lubang sendiri disesuaikan saja dengan netpot umumnya jarak
lubang adalah 60-70 cm.
AB mix, untuk awalan karena bibit masih kecil nutrisi cukup berikan dengan
takaran 500 ppm. Alirkan air dari tandon tersebut ke pipa peralon yang sudah
disiapkan sebelumnya, kemudian pindahkan bibit tomat ke dalam netpot.
11
BAB 3 PEMBAHASAN
1. Baja Ringan
12
2. Plastik UV
3. Blower
4. Mur Baut
5. Cooling Fan
6. Palu
7. Tali
8. Bor Tangan
9. Grinda
10. kawat
2. Membangun Kerangka
3. Menutup Kerangka
4. Finishing
Pada sistem NFT, kebutuhan dasar yang harus terpenuhi antara lain
bedeng, tangki penampung, styrofoam, rockwool, dan pompa. Bedeng berfungsi
sebagai tempat mengalirkan nutrisi dan tempat pertumbuhan akar tanaman.
Tangki penampung dapat memanfaatkan tempat atau tandon air untuk
14
- Pompa air
- Tandon
- Netpot
- Pipa
- Selang
- Rak
Guli disusun diatas rak yang diposisikam sedikit miring agar larutan nutrisi
dapat mengalir perlahan dan kembali ketandong. Guli yangberupa pipa paralon
atau talang air dari bahan PVC bagian tas dilubangi dengan ukuran sesuai dengan
ukuran netpot. Jarak antara 60 - 70 cm. Jika menggunakan talang air, baian
atasnya perlu ditutup menggunakan talang yang dibelah bagian penutup atas
lubang tanam dibuat.
15
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Leovini, H. 2012. Pemanfaatan pupuk organik cair pada budidaya tanaman tomat
Sutini. 2008. Analisis stabilitas insersi dan ekspresi fenotipik gen partenokarpi