Anda di halaman 1dari 10

Amri Putra Sembiring

080307019
Fakultas Pertanian USU

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Mulsa dapat didefinisikan sebagai setiap bahan yang dihamparkan untuk menutup

sebagian atau seluruh permukaan tanah dan mempengaruhi lingkungan mikro tanah yang

ditutupi tersebut.  Bahan-bahan dari mulsa dapat berupa sisa-sisa tanaman atau bagian

tanaman yang lalu dikelompokkan sebagai mulsa organik, dan bahan-bahan sintetis

berupa plastik yang lalu dikelompokkan sebagai mulsa non-organik. Penggunaan mulsa

plastik sudah menjadi standar umum dalam produksi tanaman sayuran yang bernilai

ekonomis tinggi, baik di negara-negara maju maupun di negara berkembang, termasuk

Indonesia. Bahan utama penyusun mulsa plastik adalah low-density polyethylene yang

dihasilkan melalui proses polimerisasi etilen dengan menggunakan tekanan yang sangat

tinggi.  Penggunaan mulsa plastik, terutama mulsa plastik hitam perak, dalam produksi

sayuran yang bernilai ekonomis tinggi seperti cabai, tomat, terong, semangka, melon dan

mentimun, semakin hari semakin meningkat sejalan dengan peningkatan kebutuhan dan

permintaan konsumen terhadap produk sayuran tersebut. Meskipun penggunaan mulsa

plastik ini memerlukan biaya tambahan, tetapi nilai ekonomis dari hasil tanaman mampu

menutupi biaya awal yang dikeluarkan. 

Penggunaan mulsa plastik hitam perak sudah hampir menjadi bagian yang tidak

terpisahkan dalam proses produksi tanaman sayuran, terutama cabe dan tomat. Berbagai

penelitian menunjukkan bahwa penggunaan berbagai jenis mulsa pada berbagai jenis

tanaman secara tepat dan benar dapat meningkatkan hasil awal dan total hasil dari
Amri Putra Sembiring
080307019
Fakultas Pertanian USU

berbagai tanaman, meningkatkan kualitas hasil tanaman dan pada akhirnya meningkatkan

efisiensi usaha tani itu sendiri.

Penggunaan mulsa plastik hitam perak, sehingga upaya pemanfaatan teknologi ini

dapat lebih optimal dan efisien, serta terciptanya suatu proses produksi tanaman sayuran

yang berkelanjutan, baik dari sisi ekonomis, ekologis maupun dari segi sosial budaya

petani dalam memproduksi tanaman sayuran.

Cabe atau lombok (Capsicum annum) termasuk suku Selanaceae dan merupakan

tanaman yang mudah ditanam di dataran rendah ataupun di dataran tinggi. Tanaman cabe

banyak mengandung vitamin A dan C serta mengandung minyak atsiri, yang rasanya

pedas dan memberikan kehangatan panas bila kita gunakan untuk rempah-rempah

(bumbu dapur). Kita sering melihat para ibu rumah tangga yang menanam cabe sebagai

selingan yang menguntungkan. Hasil buahnya bisa dipakai untuk kebutuhan sehari-hari,

tanpa harus membelinya di pasar.

Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan adalah mengetahui pemanfaatan Mulsa Plastik

Hitam Perak (MPHP) dalam Budidaya Tanaman Cabai (Capsicum sp.)

Kegunaan Penulisan

 Sebagai salah satu tugas mata kuliah Teknologi Budidaya Tanaman Hortikultura

Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.

 Sebagai bahan informasi bagi pihak yang membutuhkan.


Amri Putra Sembiring
080307019
Fakultas Pertanian USU

TINJAUAN PUSTAKA

Botani Tanaman

PEMANFAATAN MULSA PLASTIK HITAM PERAK (MPHP) DALAM

BUDIDAYA TANAMAN CABAI (Capsicum sp.)

Pengertian Mulsa Plastik Hitam Perak

Mulsa dapat didefinisikan sebagai setiap bahan yang dihamparkan untuk menutup

sebagian atau seluruh permukaan tanah dan mempengaruhi lingkungan mikro tanah yang

ditutupi tersebut.  Bahan-bahan dari mulsa dapat berupa sisa-sisa tanaman atau bagian

tanaman yang lalu dikelompokkan sebagai mulsa organik, dan bahan-bahan sintetis

berupa plastik yang lalu dikelompokkan sebagai mulsa non-organik. Penggunaan mulsa

plastik sudah menjadi standar umum dalam produksi tanaman sayuran yang bernilai

ekonomis tinggi, baik di negara-negara maju maupun di negara berkembang, termasuk

Indonesia. Bahan utama penyusun mulsa plastik adalah low-density polyethylene yang

dihasilkan melalui proses polimerisasi etilen dengan menggunakan tekanan yang sangat

tinggi.  Penggunaan mulsa plastik, terutama mulsa plastik hitam perak, dalam produksi

sayuran yang bernilai ekonomis tinggi seperti cabai, tomat, terong, semangka, melon dan

mentimun, semakin hari semakin meningkat sejalan dengan peningkatan kebutuhan dan

permintaan konsumen terhadap produk sayuran tersebut. Meskipun penggunaan mulsa

plastik ini memerlukan biaya tambahan, tetapi nilai ekonomis dari hasil tanaman mampu

menutupi biaya awal yang dikeluarkan. 


Amri Putra Sembiring
080307019
Fakultas Pertanian USU

Pertumbuhan dan perkembangan tanaman sesungguhnya merupakan hasil

tanaman dalam memanfaatkan sumberdaya cahaya yang ada di atmosfir melalui proses

fotosintesis. Warna permukaan  mulsa plastik memiliki kemampuan optis dalam

mengubah kuantitas dan kualitas cahaya yang dapat dimanfaatkan tanaman dalam

melakukan proses pertumbuhannya.   Warna-warna gelap, seperti hitam, merah, coklat

dan hijau cenderung menyerap cahaya lebih banyak dibandingkan dengan warna

trasparant atau warna yang cerah termasuk warna perak.  Sebaliknya mulsa transparant

melewatkan hampir semua cahaya yang menimpa permukaannya ke zona rizosfir

tanaman.  Mulsa plastik yang berwarna gelap sangat efektif dalam mengendalikan gulma,

tetapi sebaliknya untuk mulsa plastik transparan. Efektivitas pengendalian gulma di

bawah mulsa plastik hitam dikarenakan karena hampir tidak ada cahaya yang dapat

dimanfaatkan oleh biji-biji gulma untuk fotosintesis, sehingga gulma tidak dapat tumbuh

dan berkembang dengan baik.  Sedangkan gulma yang tumbuh di bawah mulsa plastik

transparan tumbuh dengan baik, karena hampir semua cahaya matahari dilewatkan

(ditransmit) plastik ke zona rizosfir.

Mulsa plastik yang berwarna perak memiliki kemampuan memantulkan sekitar 33

persen cahaya matahari yang menerpa permukaannya, tergantung jumlah zat pewarna

yang digunakan dan ketebalan mulsa. Pantulan cahaya ini mampu mengurangi efek

pemanasan rizosfir di bawah permukaan plastik, dan juga merupakan rentang cahaya

yang disukai oleh serangga, sehingga serangga akan mengikuti arah pantulan dan

meninggalkan pertanaman, Akibatnya populasi serangga, misalkan aphids dan thrips,

dapat berkurang di zona pertanaman yang diusahakan.  Kemampuan menekan populasi


Amri Putra Sembiring
080307019
Fakultas Pertanian USU

serangga ini dan mencehag terjadinya pemanasan berlebihan merupakan salah satu alasan

mengapa plastik bewarna perak digunakan dalam produksi tanaman.

Teknologi produksi mulsa juga mengembangkan apa yang disebut dengan co-

extruded mulch, mulsa yang memiliki dua warna yang berbeda di kedua sisinya.  Mulsa

plastik hitam perak merupakan salah satu produk co-extruded mulch yang paling populer

digunakan dalam produksi tanaman sayuran, karena pada bagian bawahnya (yang

bersentuhan dengan pemukaan tanah) bewarna hitam, dan yang menghadap ke atmosfir

bewarna perak. Mulsa plastik hitam perak memadukan kemampuan kedua warna

tersebut, sehingga mulsa jenis ini efektif dalam menekan pertumbuhan gulma, dan juga

mengurangi populasi serangga di sekitar pertanaman dengan tetap secara fisik melindungi

tanah dari terpaan langsung butir hujan, menggemburkan tanah-tanah di bawahnya,

mencegah pencucian hara dan penguapan air tanah, dan memperlambat pelepasan karbon

dioksida tanah hasil respirasi aktivitas mikroorganisme, serta mencegah percikan butir

tanah ke bagian tanaman. 

Manfaat Mulsa Plastik Hitam Perak

Pengaruh mulsa plastik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sayuran

terutama ditentukan melalui pengaruhnya terhadap keseimbangan cahaya yang menerpa

permukaan plastik yang digunakan.  Secara umum seluruh cahaya matahari yang

menerpa permukaan plastik, maka sebagian cahaya tersebut akan dipantulan kembali ke

udara, dalam jumlah yang kecil diserap oleh mulsa plastik, dan diteruskan mencapai

pemukaan tanah yang ditutupi mulsa plastik.  Kemampuan optis mulsa plastik dalam

memantulkan, menyerap dan melewatkan cahaya tersebut ditentukan oleh warna dan

ketebalan mulsa plastik tersebut. Cahaya yang dipantulkan permukaan mulsa plastik ke
Amri Putra Sembiring
080307019
Fakultas Pertanian USU

amosfir akan mempengaruhi bagian atas tanaman, sedangkan cahaya yang diteruskan ke

bawah permukaan mulsa plastik akan mempengaruhi kondisi fisik, biologis dan kimiawi

rizosfir yang ditutupi.

Cahaya matahari yang diteruskan melewati permukaan mulsa terjebak di

permukaan tanah yang ditutupinya dan membentuk ‘efek rumah kaca’ dalam skala yang

kecil. Panas yang terjebak ini akan meningkatkan suhu permukaan tanah, memodifikasi

keseimbangan air tanah, karbondioksida tanah, menekan pertumbhan gulma, dan

meningkatkan aktifitas mikroorganisme.  Secara umum, peningkatan suhu permukaan

tanah mungkin bukan merupakan yang menguntungkan bagi sayuran yang ditanam di

daerah tropis, tetapi hal ini sangat menguntungkan bagi tanaman yang ditanam di daerah

yang dingin dan beriklim sub-tropis. Namun demikian di daerah tropis, pengaruh mulsa

plastik terhadap aktifitas mikroorganisme (sebagai akibat peningkatan suhu rizosfir)

sangat memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman melalui

peningkatan konsentrasi karbon dioksida di zona pertanaman (Fahrurrozi et al., 2001)

dam suplai bebrap hara makro .

Efektifitas penggunaan mulsa plastik di daerah tropis juga diperoleh dari

kemampuan fisik mulsa plastik melindungi tanah dari terpaan langsung butir hujan,

menggemburkan tanah-tanah di bawahnya, mencegah pencucian hara, mencegah

percikan butir tanah ke tanaman, mencegah penguapan air tanah, dan memperlambat

pelepasan karbon dioksida tanah hasil respirasi aktivitas mikroorganisme. 

Berbagai penelitian di berbagai wilayah menunjukkan bahwa penggunaan mulsa

plastik hitam perak meningkatkan hasil berbagai tanaman sayuran dibandingkan dengan
Amri Putra Sembiring
080307019
Fakultas Pertanian USU

tanaman  yang ditanam dengan tanpa menggunakan penutup tanah (bare soil), seperti

tanam cabai, tomat, mentimum, semangka, melon.

Manfaat umum dari mulsa adalah tanah tidak mudah tumbuh gulma, unsure hara

dalam tanahter jaga, kelembaban tanah dapat terjaga. Penggunaan mulsa plastik

(termasuk hitam perak) dapat mengurangi pemadatan tanah, sehingga tanah-tanah yang

ada di bawah permukaan plastik dapat menjadi lebih gembur dibanding tanpa mulsa

plastik

Budidaya Cabai (Capsicum sp.) Dengan Sistem Mulsa Plastik Hitam Perak (MPHP)

Cara Penggunaan Mulsa

Mulsa PHP yang terdiri dari dua lapisan, yaitu lapisan berwarna perak

di bagian atas dan warna hitam dibagian bawah dengan berbagai

keuntungan. Warna perak pada mulsa akan memantulkan cahaya matahari

sehingga proses fotosintesis menjadi lebih optimal, kondisi pertanaman

tidak terlalu lembab, mengurangi serangan penyakit, dan mengusir

serangga-serangga penggangu tanaman seperti Thirps dan Aphids.

Sedangkan warna hitam pada mulsa akan menyerap panas sehingga suhu di

perakaran tanaman menhadi hangat. Akibatnya, perkembangan akar akan

optimal. Selain itu warna hitam juga mencegah sinar matahari menembus

ke dalam tanah sehingga benih-benih gulma tidak akan tumbuh.

Pemasangan mulsa PHP sebaiknya dilakukan pada saat panas matahari

terik agar mulsa dapat memuai sehingga menutup bedengan dengan tepat.

Teknis pemasangannya cukup oleh 2 orang untuk satu bedengan. Caranya


Amri Putra Sembiring
080307019
Fakultas Pertanian USU

tariklah kedua ujung mulsa pada bedengan, kaitkan salah satu ujungnya

pada bedengan menggunakan pasak penjepit mulsa kemudian ujung yang

satunya. Setelah kedua ujung mulsa PHP terkait erat pada bedengan,

dengan cara bersamaan tariklah mulsa pada kedua sisi bedengan setiap

meternya secara bersamaan. Kaitkan kedua sisi mulsa dan bedengan

dengan pasak penjepit tadi sehingga seluruh sisi mulsa terkait rapat

pada bedengan. Setelah selesai pemasangan, bedenganbedengan dibiarkan

tertutup mulsa PHP selama 3–5 hari sebelum dibuat lubang tanam. Tujuan

agar pupuk kimia yang diberikan dapat berubah menjadi bentuk tersedia

sehingga dapat diserap tanaman.


Amri Putra Sembiring
080307019
Fakultas Pertanian USU

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

1. Pemasangan mulsa PHP sebaiknya dilakukan pada saat panas matahari

terik agar mulsa dapat memuai sehingga menutup bedengan dengan tepat.

2. Mulsa dapat didefinisikan sebagai setiap bahan yang dihamparkan untuk

menutup sebagian atau seluruh permukaan tanah dan mempengaruhi lingkungan

mikro tanah yang ditutupi

3. Pengaruh mulsa plastik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai terutama

ditentukan melalui pengaruhnya terhadap keseimbangan cahaya yang menerpa

permukaan plastik yang digunakan. 

4. Peningkatan produktifitas tanaman cabai yang diproduksi dengan menggunakan

mulsa plastik hitam perak terjadi karena efek ganda lembaran plastik dalam

memodifikasi lingkungan rizosfir tanaman dan lingkungan pertanaman sebagai

akibat dari perubahan keseimbangan cahaya matahari yang menerpa permukaan

mulsa plastik hitam perak.

5. Penggunaan mulsa plastik (termasuk hitam perak) dapat mengurangi pemadatan

tanah, sehingga tanah-tanah yang ada di bawah permukaan plastik dapat menjadi

lebih gembur dibanding tanpa mulsa plastik.

Saran
Amri Putra Sembiring
080307019
Fakultas Pertanian USU

Pemasangan mulsa sebaiknya dilakukan dengan serius karena jika tidak maka

mulsa akan berlipat-lipat sehingga kurang maksimal dalam pemakaiannya.

Anda mungkin juga menyukai