Disusun oleh :
Arina Fathya Balqia (205040207111084)
Fauzan Firdaus (205040207111085)
Ahmad Asyhar Amrullah (205040207111086)
Miranda Helvira (205040207111087)
Agus Tiawan (205040207111088)
Rahmadilla Azmar (205040207111089)
Innayyah Lailidya (205040207111090)
Chairiffo Nur Alam (205040207111190)
1. Mulsa
PENGERTIAN MULSA
a. Mulsa merupakan suatu material penutup tanaman budidaya yang
dimaksudkan untuk menjaga kelembaban tanah serta menekan
pertumbuhan gulma dan penyakit sehingga membuat tanaman tersebut
tumbuh dengan baik.
b. Mulsa merupakan setiap bahan yang dihamparkan untuk menutupi
sebagian atau seluruh permukaan tanah dan mempengaruhi lingkungan
mikro tanah yang ditutupi tersebut. Bahan-bahan dari mulsa dapat berupa
sisa-sisa tanaman atau bagian tanaman yang dikelompokkan sebagai mulsa
organik dan bahan-bahan sintesis berupa plastik yang dikelompokkan
sebagai mulsa anorganik.
c. Mulsa merupakan sisa tanaman, lembaran plastik, atau susunan batu yang
disebar di permukaan tanah. Mulsa berguna untuk melindungi permukaan
tanah dari terpaan hujan, erosi, dan menjaga kelembaban, struktur,
kesuburan tanah, serta menghambat pertumbuhan gulma (rumput liar).
KEUNTUNGAN SERTA KELEMAHAN MULSA
a. Keuntungan mulsa
• Melindungi permukaan tanah dari pukulan langsung butir-butir air
hujan serta mengurangi aliran permukaan, erosi dan kehilangan tanah.
• Menekan pertumbuhan tanaman pengganggu (gulma) sehingga
mengurangi (biaya tenaga kerja untuk penyiangan.
• Mulsa yang berupa sisa-sisa tanaman menjadi sumber bahan organik
tanah
• Meningkatkan aktivitas jasad renik (mikroorganisme tanah), sehingga
memperbaiki sifat fisika dan kimia tanah
• Membantu menjaga suhu tanah serta mengurangi penguapan
sehingga mempertahankan kelembaban tanah sehingga pemanfaatan
kelembaban tanah menjadi lebih efisien.
• Tergolong teknik konservasi tanah yang memerlukan jumlah tenaga
kerja / biaya rendah.
b. Kelemahan Mulsa
• Bahan-bahan mulsa mungkin menjadi sarang berkembangbiaknya
penyakit-penyakit tanaman.
• Tidak dapat digunakan dalam keadaan iklim yang terlampau basah.
• Mulsa sukar ditebarkan secara merata pada lahan-lahan yang sangat
miring.
• Bahan-bahan untuk mulsa tidak selalu tersedia.
• Beberapa jenis rumput jika digunakan sebagai mulsa dapat tumbuh dan
berakar sehingga dapat menjadi tanaman pengganggu.
JENIS-JENIS MULSA
Mulsa dibedakan menjadi dua macam dilihat dari bahan asalnya, yaitu
mulsa organik dan anorganik. Bahan-bahan dari mulsa dapat berupa sisa-sisa
tanaman atau bagian tanaman yang lalu dikelompokkan sebagai mulsa organik,
dan bahan-bahan sintetis berupa plastik yang lalu dikelompokkan sebagai
mulsa non-organik.
a. Mulsa Organik
Mulsa organik merupakan sisa-sisa tanaman yang disebar di permukaan
tanah. Sisa tanaman dapat berupa serasah tanaman (gulma), cabang,
ranting, batang maupun daun-daun bekas tanaman atau sisa tanaman hasil
panen. Mulsa dapat melindungi tanah dari terpaan hujan, erosi, menjaga
struktur, menambah kesuburan tanah serta menghambat pertumbuhan
gulma.
Kelebihan dari jenis mulsa ini ialah Dapat di peroleh setiap saat
Memiliki sifat yang beragam terhadap suhu tanah tergantung plastik, Dapat
menekan erosi, Mudah di angkut sehingga dapat digunakan di setiap
tempat
Menekan pertumbuhan tanaman pengganggu , Dapat digunakan lebih dari
satu musim tanam tergantung perawatan bahan mulsa
Kekurangannya ialah tidak memiliki efek menambah kesuburan tanah
karena sifatnya sukar lapuk dan Harganya relative mahal.
PEMBAGIAN MULSA BERDASARKAN WARNA MULSA
Plastik mulsa memiliki beberapa warna, warna tersebut dapat
mempengaruhi dari segi intensitas cahaya, tanah, serta tanaman. pembagian
warna pada plastik mulsa dapat dibedakan sebagai berikut.
1. Silver, pada plastik mulsa berwarna silver ini dapat membantu dalam
sistem fotosintesis tanaman, sehingga masa fotosintesisnya dapat
berjalan dengan cepat dikarenakan warna silver ini dapat memantulkan
cahaya matahari dengan tajam ke tanaman. selain itu juga dapat
menekan pertumbuhan kutu.
2. Paranet berbahan kawat, jenis paranet ini merupakan jenis paranet yang
tidak sering disukai oleh penggiat tanaman karena memeiliki jarak antar
lubang yang sangat lebar dan juga gampang berkarat.
Jenis-jenis paranet juga terbagi atas kerapatan paranet tersebut antara lain
kerapatan 40%, kerapatan 50%, kerapatan 55% hingga kerapaan 90%.
Kerapatan tersebut ditandai dengan persentase yang dimana menunjukkan
kemampuan paranet untuk menahan intensitas cahaya matahar. Maka semakin
besar persentase, semakin rapat pula anyaman paranet tersebut.
II. GREENHOUSE
PENGERTIAN GREENHOUSE
Greenhouse (rumah hijau atau rumah kaca) merupakan sebuah bangunan
yang terbuat dari bahan plastik atau kaca yang sangat tebal dan menutupi
seluruh permukaan bangunan, baik atap maupun dinding. Pada dalam
greenhouse ini dilengkapi alat-alat elektronik yang dapat mengatur suhu,
intensitas cahaya matahari, kelmebapan udara, serta distribusi air maupun
pupuk. Rumah kaca sering digunakan untuk menanam bunga , sayuran ,buah
buahan , dan tembakau tanaman. lebah adalah penyerbuk pilihan bagi rumah
kaca yang paling penyerbukan, meskipun jenis-jenis lebah telah digunakan,
serta penyerbukan buatan. Hidroponik dapat digunakan dalam rumah kaca juga
untuk memanfaatkan sebagian besar ruang interior.
JENIS-JENIS GREENHOUSE
1. Greenhouse Bambu, jenis greenhouse ini dipakai sebagai tempat
produksi,. Jenis yang paling murah dalam biaya pembuatan dan palig
sering dipakai pada petani Indonesia.