Anda di halaman 1dari 14

Kelompok 2

Pengolahan Tanah
&
Pemasangan Mulsa

Oleh :

1. Novi Risma Amilia 20110016


2. Rizki Anggela Putri 20110022
3. Mialisa Manzilatul Laili 20210010
4. Lorenza Dwi Andini 20210022
5. Ikhfal Eki Saputra 20210036
PENGERTIAN PENGOLAHAN TANAH

Pengolahan Tanah adalah suatu cara meperbaiki struktur tanah dengan


menggunakan alat seperti bajak, cangkul, atau garu yang ditarik dengan banyak
sekali sumber tenaga, menyerupai tenaga insan, tenaga hewan, dan mesin
pertanian (traktor) sehingga tanah menjadi gembur, lembek, aerasi dan drainase
tanah menjadi lebih baik. 

Pengolahan tanah dimaksudkan untuk menjaga aerasi dan kelembaban tanah


sesuai dengan kebutuhan tanah, sehingga pertumbuhan akar dan penyerapan
unsur hara oleh akar tanaman dapat berlangsung dengan baik. Ada beberapa cara
pengolahan tanah yang dapat dikelompokkan menjadi 3 yaitu tanpa olah tanah,
pengolahan tanah minimum dan pengolahan tanah intensif (Tyasmoro et al,
1995).
TUJUAN PENGOLAHAN TANAH
Tujuan khusus dari pengolahan tanah adalah sebagai berikut (Kepner, et al, 1972) :

• Menciptakan struktur tanah yang dibutuhkan untuk persemaian atau tempat tumbuh benih.
Tanah yang padat diolah sampai menjadi gembur sehingga mempercepat infiltrasi a-h,
berkemampuan baik menahan curah hujan memperbaiki aerasi dan memudahkan
perkembangan akar.
• Peningkatan kecepatan infiltrasi akan menurunkan run off dan mengurangi bahaya erosi.
• Menghambat atau mematikan tumbuhan pengganggu.
• Membenamkan tumbuhan-tumbuhan atau sampah-sampah yang ada diatas tanah kedalam
tanah, sehingga menambah kesuburan tanah.
• Membunuh serangga, larva, atau telur-telur serangga melalui perubahan tempat tinggal
dan terik matahari
Jenis - Jenis Pengolahan Tanah

Pengolahan tanah secara konvensional meliputi beberapa hal berikut:


 
• Land clearing merupakan pembersihan lahan yang akan dijadikan area pertanaman. Land clearing
secara manual dilakukan menggunakan alat sederhana seperti cangkul, parang, dll. Sedangkan land
clearing yang dilakukan secara mekanis dilakukan dengan menggunakan mesin pertanian seperti
traktor.
• Pembajakan tanah dilakukan pada kondisi setelah turun hujan atau sebelum turun hujan.
Pembajakan tanah dapat dilakukan sebanyak 2 kali dan dengan kedalaman bajak 12-20 cm dari
permukaan tanah.
• Penggaruan tanah dapat dilakukan menggunakan garu, cangkul atau traktor untuk menghancurkan
gumpalan-gumpalan tanah yang keras, sehingga struktur dan tekstur tanah memungkinkan untuk
ditanami.
Setelah penggaruan sebaiknya dilakukan pemupukan terlebih dahulu. Pemberian pupuk organik atau
anorganik saat penggemburan menjadikan pupuk dapat teraduk secara rata pada lapisan olahan tanah.
• Pemupukan dasar bertujuan untuk menambah unsur hara dalam tanah agar tanah menjadi lebih
subur dan tercukupi kebutuhan unsur haranya
Dalam pengolahan tanah secara konversi ada beberapa teknik yang dilakukan:
 
● Tanpa Olah Tanah(TOT) Tanah dibiarkan tidak terganggu, kecuali alur kecil atau lubang untuk
penempatan benih atau bibit. Sebelum proses tanam dilakukan, sisa tanaman atau gulma dikendalikan
sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu penempatan benih atau bibit tersebut. Seresah gulma yang
mati, dapat dihamparkan dipermukaan tanah untuk digunakan sebagai mulsa yang nantinya dapat menekan
pertumbuhan gulma baru dan pada akhirnya dapat memperbaiki sifat dan tata air tanah. Keuntungannya
adalah kepadatan perakaran yang lebih banyak, penguapan lebih sedikit, serta air tersedia bagi tanaman
yang juga lebih banyak.
● Olah Tanah Minimum (OTM) Olah tanah minimum merupakan suatu pengolahan lahan yang dilakukan
seperlunya saja (seminimal mungkin), disesuaikan dengan kebutuhan pertanaman dan kondisi tanah.
Pengolahan minimum bertujuan agar tanah tidak mengalami kejenuhan yang dapat menyebabkan tanah
sakit dan untuk menjaga struktur tanah.
● Olah Tanah Maksimum (OTM)Pengolahan lahan secara maksimal yang dilakukan pada seluruh lahan
yang akan ditanami. Ciri utama pengolahan lahan maksimal ini antara lain adalah membabat bersih,
membakar atau menyingkirkan sisa tanaman atau gulma serta perakarannya dari areal penanaman serta
melalukan pengolahan tanah lebih dari satu kali baru ditanami. Pengolahan lahan maksimum
mengakibatkan permukaan tanah menjadi bersih, rata dan bongkahan tanah menjadi halus.
PENGERTIAN MULSA
Mulsa adalah semua bahan yang digunakan pada permukaan tanah terutama untuk
menghalangi hilangnya air karena penguapan atau untuk mematikan tanaman pengganggu.
Mulsa sudah terbukti efektif sekali untuk mengurangi penguapan dan menghindari
tumbuhnya tanaman pengganggu, tetapi pada umumnya tidak dapat digunakan pada
tanaman yang memerlukan pengolahan tanah susulan. Dan dari bahan asalnya mulsa bisa
dibedakan menjadi dua, yaitu: mulsa organik dan anorganik. 
1. MULSA ORGANIK
Mulsa organik berasal dari bahan-bahan alami yang mudah terurai seperti sisa-sisa
tanaman seperti jerami dan alang-alang. Mulsa ini dapat terurai sehingga menambah
kandungan bahan organik dalam tanah. Sebaiknya cacah terlebih dahulu jerami atau alang-
alang sebelum ditebarkan di atas tanah sebagai mulsa. Selain jerami dan alang-alang dapat
juga digunakan cacahan batang dan daun jagung atau rumput-rumputan lainnya. Mulsa
organik sangat mudah didapat serta bersifat ekonomis daripada mulsa anorganik
KEUNGGULAN MULSA ORGANIK
● Mulsa organik mampu menekan erosi tanah;
● Mulsa organik mampu menurunkan suhu tanah sehingga baik untuk tanaman
budidaya;
● Mulsa organik dapat menekan pertumbuhan gulma (tanaman pengganggu);
● Dapat diperoleh dengan mudah di alam;
● Biaya lebih murah dan ekonomis;
● Cara memperoleh mulsa organik sangat mudah, sebab bisa diambil dari sisa hasil
pertanian seperti pelepah pisang, batang kacang tanah, dll;
● Pemakaian mulsa organik dapat menambah bahan organic yang berguna untuk tanah
agar tanah tidak lapuk. Sebab, pada beberapa kali tanam, tanah dapat lapuk sehingga
membahayakan tanaman.
PENGERTIAN MULSA ANORGANIK
Mulsa anorganik terbuat dari bahan-bahan sintetis yang sukar atau tidak dapat
terurai. Contoh mulsa anorganik adalah mulsa plastik, mulsa plastik hitam
perak (MPHP) dan karung. Jika mulsa organik diberikan setelah tanaman
atau bibit ditanam, maka mulsa anorganik dipasang sebelum tanaman atau
bibit ditanam. Kemudian mulsa dilubangi sesuai dengan jarak tanam.
KEUNGGULAN MULSA ANORGANIK
● Mulsa plastik dapat meningkatkan produktivitas hasil panen yaitu produksi tanaman
jauh lebih baik. Peningkatan suhu tanah akan memicu laju laju pertumbuhan tanaman
serta mempercepat masa panen dibanding dengan penggunaan mulsa lainnya;
● Mulsa plastik dapat mencegah hilangnya unsur hara di dalam tanah. Sebab, biasanya
ketika hujan dengan intensitas tinggi, maka unsur hara dapat terbawa bersama air
hujan. Dengan memanfaatkan mulsa, maka akan mencegah terjadinya erosi hara
akibat air hujan tersebut;
● Mulsa anorganik mampu mengurangi evaporasi (penguapan air) sebab dengan
tertutupnya tanah oleh mulsa plastik dapat mencegah kehilangan air di dalam tanah
secara berlebihan;
● Selain itu, menggunakan mulsa anorganik dapat menjaga kelembaban tanah sehingga
lahan bedengan tidak mudah kering.
MANFAAT PEMASANGAN
MULSA
● Melindungi agregat-agregat tanah dari daya rusak butir hujan
● Meningkatkan penyerapan air oleh tanah
● Mengurangi volume dan kecepatan aliran permukaan
● Memelihara temperatur dan kelembaban tanah
● Memelihara kandungan bahan organik tanah
● Mengendalikan pertumbuhan tanaman pengganggu
CARA PEMASANGAN MULSA PLASTIK

Pemasangan mulsa plastik dilakukan dengan berbagai cara, tergantung


luasnya lahan budidaya. Jika lahan budidaya yang akan dipasangi mulsa
tidak terlalu luas, teknik pemasangan mulsa bisa dilakukan secara manual.
Tetapi jika untuk budidaya skala besar-besaran atau secara luas, pemasangan
mulsa lebih efektif menggunakan mesin canggih atau mesin pemasang
mulsa sederhana yang bisa dirakit sendiri. Berikut ini teknik pemasangan
mulsa secara manual dan menggunakan mesin pemasang mulsa plastik;
TEKNIK PEMASANGAN MULSA SECARA MANUAL
Pemasangan mulsa secara manual sebenarnya tidak memerlukan teknik khusus karena
sangat mudah dilakukan oleh siapa saja. Caranya sangat mudah, yaitu hanya dengan
membentangkan mulsa sepanjang bedengan. Posisi warna hitam dibawah dan warna
perak diatas.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai