(Fushshilat:39)
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
• Fisika Tanah: mempelajari sifat-sifat tanah • Konservasi Tanah dan Air: mempelajari jenis dan proses-
seperti tekstur tanah, struktur, konsistensi, proses erosi, akibat erosi, usaha-usaha pencegahan erosi
kandungan dan gerakan-gerakan air dalam tanah, atau usaha-usaha pengawetan tanah dan air.
suhu tanah, dan lain-lain. • Mineralogi Tanah: mempelajari jenis dan sifat-sifat
• Kimia Tanah: mempelajari sifat-sifat tanah mineral yang terdapat dalam tanah, pengaruhnya
seperti kemasaman tanah, kejenuhan basa, unsur- terhadap sifat-sifat tanah serta pengaruhnya terhadap
unsur hara dalam tanah dan lain-lain. pertumbuhan tanaman.
• Kesuburan Tanah: mempelajari hubungan unsur- • Genesis dan Klasifikasi Tanah: mempelajari proses-
unsur hara dalam tanah dengan pertumbuhan
proses pembentukan tanah, dan faktor-faktor
tanaman, pemupukan, dan usaha-usaha lain dalam
pembentukannya, klasifikasi tanah, serta penggunaan
memperbaiki sifat-sifat tanah untuk pertumbuhan
klasifikasi tanah dalam srvai tanah.
tanaman.
• Geografi Tanah: mempelajari penyebaran jenis-jenis
• Mikrobiologi Tanah: mempelajari kehidupan mikro-
organisme dalam tanah terutama yang berpengaruh tanah secara geografis, yang dikaitkan pula dengan
terhadap sifat-sifat tanah dan pertumbuhan faktor-faktor pembentuk tanahnya.
tanaman. Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
1
3/1/2014
2
3/1/2014
3
3/1/2014
Kesimpulan: air merupakan azas tumbuh dari tanaman 4. Pada tahun 1840.
Alasan bahwa percobaan tersebut tidak benar adalah:
1. 57 g tanah yang hilang ternyata tersusun dari mineral-mineral, Justus von Liebig, ahli kimia dari Jerman, melaporkan bahwa:
misalnya: kalsium, kalium, fosfor yang diabsorbsi oleh tanaman. • Karbon hara tanaman berasal dari karbon yang terdapat
(Jika tanaman tersebut dibakar, maka akan diperoleh kembali dalam udara dan air.
57 g mineral tanah dalam bentuk abu tanaman tersebut). • Nitrogen berasal dari amoniak.
2. Tanaman tersebut terutama terdiri dari karbon yang berasal • Fosfor dibutuhkan untuk produksi biji dan kalium untuk
dari karbon dioksida dan oksigen dari atmosfer, bukannya
perkembangan tanaman rumput-rumputan dan sereal.
berasal dari air
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
4
3/1/2014
• Untuk lebih jelasnya definisi tanah yang akan Kearah bawah batasnya:
diklasifikasikan maka dikemukakan pula batas-batas Agak sulit ditentukan, tetapi untuk keperluan
tnh ke arh atas, samping atau bwh sbb: klasifikasi tanah telah disepakati bahwa batas
• Ke arah atas batasnya: bawah tanah adalah:
Udara atau air yang dangkal. Ini berarti bahwa
tanah di daerah rawa-rawa (digenangi air yang
dangkal) termasuk dalam pengertian tanah pada (a) batas dimana tanah tidak ada lagi
definisi ini, sedangkan tanah di dasar danau yang kegiatan biologi, yang biasanya juga
masih digenangi air yang dalam tidak termasuk dalam merupakan batas kedalaman perakaran
pengertian ini. tanaman tahunan alami (native), atau
Ke arah samping batasnya:
Air yang dalam, atau batuan yang gundul, atau es. (b) batas bawah proses pedogenik yang
Penyebaran tanah ke arah samping (lateral) adalah sedang berjalan (seperti ditunjukkan oleh
yang paling luas, dan baru terhalang penyebarannya adanya horison tanah atau gejala pedogenik
bila bertemu air yang dalam, batuan yang gundul, lain), atau
atau batuan es (di daerah yang selalu membeku)
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
• (c) bila di antara horison tanah ditemukan (e) untuk tanah tertimbun (buried soil) dgn
horison tipis yang memadas yang tidak simbol tambahan „b‟, berlaku ketentuan
dapat ditembus akar tanaman, maka batas berikut: bila tanah yang menimbun tebalnya:
bawah tanah adalah batas bawah horison
tanah yang terdalam, atau (1) ≥ 50 cm, atau (2) antara 30 dan 50 cm,
dan tebalnya ≥ ½ dari tebal seluruh horison
• (d)bila kegiatan biologi atau proses penciri yang tertimbun, maka yang
pedogenik yang sedang berjalan ditemukan diklasifikasikan adalah mulai dari permukaan
sampai kedalaman > 200 cm, maka batas tanah yang menimbun. Bila tanah yang
bawah tanah yang diklasifikasikan adalah menimbun tebalnya:
sampai kedalaman 200 cm.
(3) < 30 cm, atau (4) antara 30 dan 50 cm,
tetapi tebalnya < ½ seluruh horison penciri
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt yang tertimbun, Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
5
3/1/2014
BAB II
FAKTOR-FAKTOR
PEMBENTUK TANAH
OLEH:
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Bersumber dari Atmosfer : H, O, N, dan C, sedikit S. Gambar 1. Susunan Lapisan Utama Bumi
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Bentuk : senyawa mineral primer, Tabel 2. Susunan Kimia Mineral primer Utama (%)
skunder, oksida-oksida bebas (mineral Mineral Primer
SiO 4 Al2O3 Fe2O3 FeO TiO2 CaO MgO K2O Na2O P2O5
primer, skunder), garam-garam, bahan- Utama
Mineral primer adalah mineral yang Albit 61-70 19-26 - - - 0-9 - 0-4 6-11 -
terdapat di dalam magma, mempunyai Anortit 40-45 28-37 - - - 10-20 - 0-2 0-5 -
6
3/1/2014
7
3/1/2014
Horizon
jika tanaman mati semua
me/100 g
Temperatur tahunan 0F
unsur hara tersebut
kembali ke tanah.
Perkembangan profil tanah Vegetasi yang selektif
ditentukan oleh faktor mengabsorsi unsur hara
iklim, terutama curah hujan
bersifat alkali, dapat
dan suhu. Keduanya
mengendali kan penurun
mementukan reaksi-reaksi
Curah hujan (inch) pH tanah.
kimia & fisika didlm tanah.
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
4.Topografi
Topografi mempengaruhi perkembangan pembentukan FAKTOR 4. RELIEF (TOPOGRAFI)
profil tanah atas 3 hal :
a.Topografi mempengaruhi jumlah curah hujan (Puncak bukit)
trabsorpsi dan penyimpanannya di dalam tanah,
(Bahu bukit)
b.Topografi mempengaruhi tingkat perpindahan tnh
atas oleh erosi, dan
c.Topografi mempengaruhi arah gerakan bahan
suspensi atau larutan dr 1 tempat ke tempat lain. (Bahan residu) (Punggung lereng)
tergenang. Warna tanah pada derah rendah brubah Bahan koluvial) (Dataran banjir)
(Sungai)
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
8
3/1/2014
5. Waktu
Lama waktu tanah yang dibutuhkan untuk pembentukan
horizon-horizon tanah tergantung kepada faktor-faktor
lain yang berhubungan erat, seperti iklim, sifat bahan
induk, organisme di dalam tanah, dan topografi.
Mohr dan van Baren telah memperkenalkan bahwa ada 5 fase
yang terlibat dalam perkembangan tanah-tanah tropis,yaitu:
a. Fase pemula : bahan induk belum dilapuki,
b. Fase juvenil : pelapukan mulai terjadi, namun sebagian
besar bahan aslinya belum dilapuki,
c. Fase viril : kebanyakan mineral mulai pecah-pecah,
kandungan liat meningkat, dan pelapulan
msh berjalan lambat,
d. Fase senil : dekomposisi tiba pada fase akhir, hanya
mineral-mineral yang tahan lapuk yang
masih bertahan, dan
e. Fase akhir : perkembangan tnh telah sempurna & tlh
melapuk menurut kondisinya.
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Sekian
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
9
3/1/2014
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
10
3/1/2014
Proses pembentukan tanah meliputi a. Sifat-sifat tanah yang terlihat skrg (horizon-
horizon) digunakan sebagai bukti atau petunjuk
(Simonson, 1959): terjadinya suatu proses pada masa lampau,
b. Berbagai macam tanah yang terlihat sekarang,
1.Penambahan bahan organik dan mineral ke Dasar-Dasar
kebanyakan merupakan hasil evolusi jutaan
tahun. Protosoil mungkin telah ada pada
dalam tanah baik dalam bentuk padat, cair, Pemikiran
Mempelajari zaman Divon (400 juta tahun lalu) dimana
tumbuhan dan hewan belum berkembang.Tnh
atau gas. Pedogenesis
terbentuk tanpa pengaruh organisme, tanah
self plowing clay.
2.Kehilangan benda-benda tersebut (padat, c. Tanah sebagai penghasil liat alami, karena
proses disintegrasi dam sintesis, maka jumlah
cair, atau gas) dari tanah. fraksi liat di dalam tanah makin bertambah,
dan terbentuk jenis-jenis mineral liat baru,
3.Pemindahan bahan-bahan tanah dari satu d. Pengetahuan tentang paleoecologi (1-2 juta
tahun lalu) adalah penting untuk memahami
lapisan ke lapisan lain. sifat-sifat tanah. Meskipun hasil genesis tanah
ditunjukkan pada tanah-tanah yang ada
4.Perubahan bentuk bahan-bahan mineral sekarang, tetapi proses pbentukannya tlh
atau organik di dalam tanah. Tansaran – Pantan Empan dimulai dari zaman silam.
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
11
3/1/2014
12
3/1/2014
Profil Tanah dan Pedon Control section adalah bagian dari profil
tanah yang sifat-sifatnya digunakan sebagai
• Profil tanah adalah penampang melintang
penciri dalam klasifikasi tanah, misalnya
(vertical) tanah yang terdiri dari lapisan
bagian tanah pada kedalaman 25 – 100 cm,
tanah (solum) dan lapisan bahan induk.
50 cm teratas dari horizon argilik dsb.
• Solum tanah adalah bagian dari profil
Pedon adalah volume terkecil yang dapat
tanah yang terbentuk akibat proses
disebut sebagai tanah. Pedon mempunyai
pembentukan tanah (horison A dan B).
ukuran tiga dimensi. Batas bawahnya
Perubahan Sifat-sifat Tanah (Soil Sequum) merupakan batas antara tanah dengan bukan
• Sifat-sifat tanah berubah, baik ke arah tanah, sedangkan batas lateralnya (panjang
vertikal maupun lateral. Perubahan vertikal dan lebar) cukup luas untuk mempelajari
ditunjukkan oleh perubahan susunan horison sifat-sifat horison tanah yang ada. Luasnya
dalam profil tanah. Perubahan lateral berkisar antara 1 – 10 m2 tergantung dari
adalah perubahan sifat-sifat tanah ke keragaman horison.
arah tanah lain yang berbeda.
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Polipedon adalah kumpulan > 1 pedon yang sama • Sedangkan horison penciri tidak setara
atau hampir sama, yaitu semuanya memp sifat dengan horison genetik, horison penciri adalah
yang memenuhi syarat untk dikelpkan sbg 1 seri horison yang mungkin terdiri dari beberapa
tanah. Luas polipedon minimum 2 m2(2 pedon), horison genetik yang sifatnya dinyatakan
sedangkan luas maksimum tidak terbatas. Gb secara kuantitatif dan digunakan sebagai
2.1 mnjk hbg antara profil tanah, solum, penciri dalam klasifikasi tanah.
pedon & polipedon.
Horison dan Lapisan Utama
Simbol Horison dan Lapisan
• Menurut Soil Survey Staff (2006) ada
sembilan horison (lapisan) utama dalam tanah
Horison yang diberi simbol adalah horison
yang masing-masing diberi simbol dengan satu
genetik, yaitu lapisan-lapisan di dalam tanah
yang kurang lebih sejajar dengan permukaan huruf besar, yaitu sebagai berikut: O, L, A,
tanah dan terbentuk sebagai hasil dari proses E, B, C, R, M, dan W (tidak semua horison
pembentukan tanah. ini ada di dalam suatu profil tanah).
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
13
3/1/2014
algae dan diatom; atau berasal dari tanaman pencucian liat, Fe, Al, atau kombinasinya, bahan
air yang terapung dan berikutnya diubah oleh organik, dan lain-lain; sehingga tertinggal pasir
hewan air dan debu, dan umumnya berwarna pucat. Warna
tersebut lebih terang daripada horison A di
atasnya atau horison B di bawahnya.
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
14
3/1/2014
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
15
3/1/2014
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Munsell Notation
Value (2 to 8)
(amount of black or
white added to the
color
Apabila di dalam satu horison terdapat lebih Bercak-bercak (karatan) ini merupakan
dari satu warna tanah, maka masing-masing akumulasi senyawa-senyawa Fe atau Mn.
warna ditentukan tersendiri, dengan Bila makin besar akumulasinya makin jelas
menyebutkan warna tanah yang dominan
(matriks) dan warna tanah yang hanya terkumpul dan membentuk konkresi.
merupakan bercak-bercak (karatan).
Hampir tiap profil tanah terdiri dari horison- • Untuk bercak (karatan) ini selain warnanya
horison yang berlainan warnanya, warna tiap perlu pula diamati jelas-tidaknya
horison ini harus diamati. Satu horison mungkin (bandingan/ kontras), jumlah, ukuran, dan
berwarna seragam, tetapi mungkin pula
bercampur warna lain, berupa warna reduksi bentuknya.
yang mempunyai warna lebih kea rah biru, atau
dalam bentuk bintik, bercak (mottling)
berwarna merah, coklat, kuning atau hitam
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
16
3/1/2014
Disamping itu:
a.Pasir berlempung: rasa kasar jelas, membentuk bola yang
mudah sekali hancur, sedikit sekali melekat
b.Lempung berpasir: rasa kasar agak jelas, membuat bola Example 1
Example 2
agak keras, mudah hancur, sedikit melekat.
42% sand
c.Lempung berdebu: rasa licin, agak melekat, dapat dibentuk 20% clay
10% sand
100
bola agak teguh, gulungan dengan permukaan mengkilat. 38% silt
46% silt
44% clay
d.Lempung liat berpasir: rasa halus dengan sedikit bagian
agak kasar, membentuk bola agak teguh, membentuk gulungan “Loam”
?
jika dipirid, gulungan mudah hancur, dan agak melekat.
e.Lempung liat berdebu: rasa halus agak licin, membentuk
bola teguh, gulungan mengkilat, dan melekat.
f.Lempung berliat: rasa agak licin, membentuk bola teguh dan
gulungan, jika dipirid gulungan mudah hancur, agak melekat.
g.Liat berpasir: rasa halus, berat, tetapi terasa sedikit
kasar, membentuk bola, mudah digulung, melekat.
h.Liat berdebu: rasa halus, berat, agak licin, membentuk
bola, mudah digulung, sangat lekat.
i.Liat berat: berat sekali, membentuk bola dengan baik,
sangat lekat. Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
17
3/1/2014
Struktur : Dilapangan struktur tanah meliputi Gs (Gumpal Sumbu vertikal sama dengan
bentuk (type), tingkat perkembangan bersudut) sumbu horizontal
dan ukuran struktur.
B (Butir) Membulat, kurang porous, ukuran
Bentuk (type) struktur tanah adalah sbb: kecil, tidak terikat antar agregat
Kp Sumbu vertikal lebil kecil dari sumbu R (Remah) Membulat, sangat porous,
(Keping) horizontal agregat tidak terikat sesamanya
Pr Sumbu vertikal lebih berkembang Lp (Lepas) Butir-butir tanah berdiri sendiri
(Prismatik) dari sumbu horizontal,sisi ats datar M (Masive) Butir-butir tanah melekat satu
Ti (Tiang) Sumbu vertikal lebih berkembang sama lain dengan kuat sehingga
dari sumbu horizontal, sisi bagian tidak membentuk gumpalan-
atas membulat gumpalan
Gs Sumbu vertikal sama dengan sumbu Ts (tanpa
Gambar 4 Apabila unit-unit
Pengaruh perlakuan struktur
penyimpanan tanah
pada suhu rendah
(Gumpal) horizontal, sisinya membentuk bulat struktur) tsb tidak
terhadap nisbahterbentuk
kelamin
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
(Granuler) (Gumpal)
(Granuler)
(Gumpal)
(Baji)
(Prismatik) (Kolumnar/tiang)
106
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
18
3/1/2014
Konsistensi: Menyatakan daya kohesi dan Tlk (tidak Tidak melekat pada jari tangan
adhesi massa tanah terhadap gaya-gaya air.
lekat) atau benda lain
Pengertian konsistensi berbeda untuk keadaan Alk (agak Sedikit melekat pada jari
basah (B), lembab (L) dan kering (K) lekat) tangan atau benda lain
Slk (sangat Sangat melekat pada jari
Konsistensi basah menyatakan tngkt kelekatan lekat) tangan atau benda lain
tanah terhadap benda-benda lain. Dilapangan
konsistensi ditentukan dengan pemijatan ibu Tpl (tidak Membentuk gulungan tanah lebih
jari dan telunjuk. Derajat kelekatan tanah plastis) 1 cm, diperlukan sedikit
dala suasana basah adalah sebagai berikut : tekanan untuk merusak gulungan
Kepentingan untuk mendapatkan beberapa tersebut
kriteria sifat fisika tanah untuk klasifikasi
tanah. Spl (sangat Memerlukan tekanan yang
plastis) sangat besar untuk merusak
gulungan tsb
Gambar 8 Pengaruh umur inang terhadap parasitisasi
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
II. Konsistensi Basah III. Plastisitas Tanah lembab (kandungan air mendekati
kapasitas lapang), maka konsistensinya
dibedakan dalam :
Lp (Lepas) Tanah tidak melekat 1 sama lain
Sgb (sangat Gumpalan tanah mudah sekali
gembur) hancur bila diremas
1. Agak Lekat 2. Lekat 1. Agak Plastis 2. Plastis Gb (gembur) Diperlukan sedikit tekanan untuk
menghancurkan gumpalan
Tg (Teguh) Memerlukan tekanan yang lebih
besar untuk menghancurkan
gumpalan
Sgt (Sangat Memerlukan tekanan yang sangat
teguh) besar sampai sama sekali tanah
tidak bisa dihancurkan
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
19
3/1/2014
20
3/1/2014
Kepentingan pH tanah
Mengubah pH tanah
SIFAT DAN CIRI KOLOID LIAT • Liat silikat kecuali alofan, adalah brbentuk kristal
1. Umumnya berbentuk kristal • Adanya substitusi isomorfik dan patahnya pinggirn
kristal menyebabkan mineral liat brmuatan negatif
2. Mudah mengalami substitusi isomorfik
Akibat bermuatan negatif terjadilah penjerapan
3. Bermuatan negatif umumnya dan pertukaran kation
4. Sebagian kecil bermuatan positif Adanya reaksi protonasi menyebabkan timbulnya
5. Menjerap air muatan positif, sehingga terjadilah penjerapan &
pertukaran anion
6. Menjerap dan mempertukarkan kation
• Terdapat ruang antar lapisan mineral liat
7. Mempunyai permukaan yang luas menyebabkan koloid liat menyerap air
8. Merupakan suatu garam yang bersifat • Liat mempunyai permukaan yang luas karena
masam ukurannya yang halus dan berbentuk lempeng(ada
permukaan dalam, samping dan permukaan luar)
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
21
3/1/2014
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
22
3/1/2014
• Tekstur tanah atau jumlah liat Tabel. Nilai Kapasitas Tukar Kation pada
-KTK tanah berbanding lurus dengan jlh btr beberapa mineral liat dan humus
liat No Macam Tipe KTK
-KTK berbanding terbalik dengan besar butir Mineral (C mol kg -1)
liat
1 Humus - 100 - 300
2 Khlorit 1:1 10 – 40
• Jenis mineral liat
3 Montmorillonit 2:1 80 - 150
-Jenis koloid mempunyai muatan yang
beragam, maka jenis koloid juga mempunyai 4 Illit 2:1 15 – 40
KTK yg beragam 5 Vermikulit 2:1 100
6 Kaolinit 1:1 3 – 15
7 Haloisit 2 H 2O 1:1 5 - 10
8 Haloisit 4H 2O 1:1 40 - 50
9 Seskuioksida - 0-3
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
23
3/1/2014
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
me kation
• % KB = x 100 %
KTK
• Bila % KB 40 artinya : 40/100 =2/5 bagian
dari seluruh KTK ditempati oleh kation basa
(Ca, Mg, K, Na)
Kation Al3+ dan H+ merupakan kation lain
yang mudah terjerap, sedangkan kation lain
kurang berarti.
Jadi tanah yang ber KB 40% artinya: 40%
kation basa (Ca, Mg, K, Na) dan 60 % adalah
Al3+ dan H+, oleh karenanya pHnya rdh
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
24
3/1/2014
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Sekian
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
25
3/1/2014
BAB VI Pendahuluan
MINERALOGI TANAH • Faktor-faktor yang mempengaruhi
pembentukan mineral sekunder atau
OLEH:
mineral liat antara lain adalah:
DR. IR. TETI ARABIA, M.S. - Konsentrasi dan keseimbangan ion-ion di
DR. IR. SYAKUR, M.P. dalam tanah.
IR. MANFARIZAH, M.SI.
- Solubility product dari senyawa-senyawa
yang bersangkutan.
- Kecepatan reaksi weathering – synthesis,
termasuk kecepatan pelepasan hasil
pelapukan seperti basa-basa dan silika.
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
26
3/1/2014
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Clay Structure
Tetrahedron and Octahedron
NC STATE UNIVERSITY
DEPARTMENT of SOIL SCIENCE
NC STATE UNIVERSITY
DEPARTMENT of SOIL SCIENCE Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
27
3/1/2014
Vermiculite
2: 1 weak bonding, great
100 -150 high 500 - 700
-akibat substitusi isomorfik menimbulkan
ketidak seimbangan muatan, shingga kristal
(expanding) expansion
2 : 1 (non partial loss of K,
liat menarik kation lain. Maka terjeraplah
Hydrous Mica 10 - 40 low 50 - 200
expanding) strong bonding
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
28
3/1/2014
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Sekian
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
29
3/1/2014
Bin kcl
Serangga
Makro-Flora
Tanaman-tanaman tingkat tinggi adlh produsen
Hdp dr
Rayap
bhn tnh
primer bagi bahan organik dan mnyimpan energi
Bekicot
Makro Cacing
Serangga matahari. Akar-akar tumbuh dan mati di dalam
Binatang
Pemangsa Rayap
Laba2
tanah, shingga menyediakan makanan dan energi
Nematoda bagi hewan tanah dan mikro-flora.
Mikro-Flora
Mikro Pemangsa Protozoa
Parasit Rotifera
Hijau
Mikroflora dalam tanah sangat beraneka-ragam.
Ganggang Hijau-biru Bakteri, fungi, aktinomisetes, dan algae dapat
Diatom ditemukan pada setiap contoh tanah. Bakteri,
Cendawan
Tumbuhan Cendawan Ragi fungi, dan aktinomisetes membantu pmbentukan
Kapang struktur tanah yang mantap karena tumbuhan
Aktinomisetes
Aerob Ototropik mikro ini dapat mengeluarkan (sekresi) zat
Bakteri Anaerob
atau
Heterotropik perekat yang tidak mudah larut dalam air.
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
30
3/1/2014
Bakteri
Algae (Ganggang) Pengelompokan berdasarkan kebutuhan oksigen:
Ganggang tanah di alam terdapat dimana- - aerob (bakteri yang membutuhkan oksigen)
- anaerob (bakteri yang tidak mmbutuhkan oksigen
mana, asal lembab dan dikenai sinar Pengelompokam bakteri bdsr prbedaan sumber energi:
matahari. Ganggang dapat dilihat dengan - fototrofik (bakteri yang menggunakan cahaya
mata telanjang dalam bentuk hamparan sebagai sumber energinya)
hijau pada permukaan tanah. Dalam hal ini - kemotrofik (bakteri yg menggunakan seny kimia
sebagai sumber energinya)
jumlah ganggang tidak sebanyak jamur, Pengelompokam bakteri berdasarkan perbedaan
bakteri, atau aktinomisetes sumber C
- Autotrofik/ litotrofik (bakteri yang menggunakan
CO2 sebagai sumber karbonnya)
- Heterotrofik/ organotrofik (bakteri yang
menggunakan senyawa organik sebagai sumber
karbonnya)
• Umumnya spesies bakteri kemoorganotrofik
Bakteri
Secara garis besar bakteri dapat dibedakan menjadi dua
kelompok, yaitu bakteri ‟autotrop‟ dan ‟heterotrop‟.
Bakteri autotrop adalah bakteri yang menghasilkan
makanannya sendiri dari bahan-bahan organik melalui
fotosintesis. Bakteri heterotrop adalah bakteri yang
mendapatkan makanannya dari bahan organik yang telah
ada. Bakteri tersebut selanjutnya dapat dibdkn menjadi:
Fotoautotrop: energinya berasal dari sinar matahari;
sedangkan karbon dari CO2 udara. Secara umum aktivitas organisme tanah
Fotoheterotrop: energinya berasal dari sinar matahari; dipengaruhi oleh beberapa faktor al:
sedangkan karbon dari bahan organik. 1.iklim (curah hujan, suhu dll)
Kemoautotrop: energinya berasal dari hasil oksidasi bhn 2.tanah (kemasaman,kelembaban,suhu,hara)
anorganik spt N, S, Fe; sedangkn karbon dari CO2 udara
3.vegetasi (hutan,padang rumput,belukar dll)
Kemoheterotrop: energi dan karbonnya brasal dari bahan
organik.
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
31
3/1/2014
• Aktivitas organisme tanah dicirikan oleh Energi & input CO₂ Energi & kehilangan CO₂
parameter:
1.Jumlahnya dalam tanah
2.Bobot tp unit isi atau luas tnh (biomassa) Fauna Tanah
Predator
3. Aktivitas metabolik( enzim, respirasi) Detritivor Carnivor
Parasit
setengah segar atau sedang melapuk, menj Kotoran & jasad mati
bentuk senyawa lain yang bermanfaat bagi
kesuburan tanah Tanah
PEROMBAK SEMPURNA
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
32
3/1/2014
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Tanaman Hewan
Materi Organik Mati
Fosfat Organik
(Fitin, Asam
Nukleat,
Fosfor
Diserap Fosfolipida)
Tersedia (Al-P, Mineralisasi
Akar
Fe-P, Ca-P)
Ortofosfat
(H2PO4-,
Mikoriza HPO 2-, PO3-)
(MVA)
Immobilisasi
Bakteri Pelarut P
(Bacillus & Fosfor
Pseudomonas) Anorganik
(Tidak
Tersedia)
Gambar 7.3. Siklus Sulfur dalam Biosfer (Subba Rao,1994) Gambar 7.4. Siklus Fosfor dalam Biosfer (Subba Rao, 1994)
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
33
3/1/2014
Pendahuluan
BAB VIII • Untuk pertumbuhan dan perkembangan suatu
HARA TANAH DAN tanaman dipengaruhi oleh faktor-faktor tanah,
iklim, dan tanamannya sendiri, yang semuanya
TANAMAN saling berkaitan erat satu sama lain.
OLEH: • Beberapa faktor ada yang dapat dikontrol oleh
manusia ada yang tidak dapat dikontrol sama
DR. IR. TETI ARABIA, M.S. sekali.
DR. IR. SYAKUR, M.P.
• Sebagai contoh yaitu faktor cahaya, tmperatur
IR. MANFARIZAH, M.SI.
dan udara hanya sedikit saya yang dapat
dikontrol manusia. Sedangkan faktor unsr hara
dapat ditingkatkan kesediaannnya dalam tanah
dengan jalan memperbaiki kondisi tanah
sedemikian rupa atau dengan pemupukan.
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Peranan Suhu Tanah terhadap Pertumbuhan Peranan Udara Tanah terhadap Pertumbuhan
Tanaman Tanaman
Terdapat hubungan yang erat antara Untuk pernafasannya akar membutuhkan
pertumbuhan akar bertambah dengan oksigen yang berasal dari tanah. Ttpi tidak
naiknya suhu dari minimum sampai minimum semua tanaman membutuhkan oksigen dari
dan selanjutnya menurun dengan naiknya tanah, karena mereka dapat mengambil
suhu. Di samping itu suhu juga berpengaruh oksigen dari reduksi nitrat ataupun sulfat.
terhadap absorpsi air dan hara. Pada suhu Selanjutnya terdapat hubungan erat antara
rendah absorpsi air akan terhalang, aerasi tanah dengan absorpsi air tanah.
demikian juga bila suhu tinggi. Walaupun Aerasi yang jelek akan menyebabkan
hal ini tidak sama untuk semua jenis berkurangnya absorpsi air. Hal ini dsebabkn
tanaman. oleh karena bertambahnya tekanan parsial
CO2.
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Peranan Air Tanah terhadap Pertumbuhan Peran Tanah sebagai Faktor Tumbuh
Tanaman
Tanaman tingkat tinggi mempunyai
Air yang diambil tanaman dari dalam tanah kebutuhan primer yang sama untuk tumbuh,
sebagian besar ditranspirasikan, sebagian yaitu: (1) cahaya, (2) panas, (3) udara, (4)
ditahan dalam bentuk cairan sel dan sebagian air, dan (5) unsur-unsur tertentu. Tanah
dipecahkan untuk mengambil hidrogennya dan juga memegang peranan dalam hal
mungkin juga sebagian oksigennya untuk
pengaturan suhu baik di sekitar tanaman
menyusun karbohidrat. Di dalam sel tanaman,
maupun pada bagian atas tanaman.
air ini berfungsi untuk mempertahankn turgor
sel. Tekanan turgor dapat memberikan energi
untuk memperpanjang sel. Dngn demikian jika
terjadi kekurangan air maka proses
perpanjangan sel akan terganggu, karena
berkurangnya proses pembesaran sel.
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
34
3/1/2014
35
3/1/2014
Zn Zn2+
Cl Cl-
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
36
3/1/2014
37
3/1/2014
Sekian
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
38
3/1/2014
Pendahuluan
BAB IX • Dalam pengertian sehari-hari pupuk adalh suatu
TANAH DAN PEMUPUKAN bahan yang digunakan untuk memperbaiki
kesuburan tanah, sedangkan pemupukan adalah
OLEH: penambahan bahan tersebut ke tanah agar tanh
menjadi lebih subur.
DR. IR. TETI ARABIA, M.S.
• Pemupukan pada umumnya diartikan sebagai
DR. IR. SYAKUR, M.P.
penambahan zat hara tanaman ke dalam tanah.
IR. MANFARIZAH, M.SI.
• Dalam arti luas pemupukan sebenarnya juga
termasuk penambahan bahan-bahan lain yang
dapat memperbaiki sifat-sifat tanah, misalnya
pemberian pasir pada tanah liat, penambahan
tanah mineral pada tanah organik, pengapuran,
dan lain-lain (ameliorasi).
•Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt •Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Sifat-sifat Akar
• Akar tanaman dapat berupa akar tunggang
atau akar serabut dengan penyebaran yang
berbeda-beda. Sifat-sifat akar akan
menentukan cara penempatan pupuk maupun
jumlah pupuk yang akar diberikan. Bila dari
akan tumbuh akar tunggang lebih dulu maka
pupuk sebaiknya ditempatkan di bawah biji,
tetapi bila akar lateral yang tumbuh lebih
awal maka pupuk akan diletakkan di sekitar
biji yang ditanam.
39
3/1/2014
Cara-cara penempatan pupuk meliputi: • Pop up: pupuk dimasukkan bersamaan dengan
• Broadcast (disebar): pupuk disebar merata di biji yang ditanam, biasanya untuk pupuk
permukaan tanah sebelum tanam, kadang-kadang dengan salt index yang rendah seperti pupuk
dilakukan pembajakan setelah pupuk disebar. P.
• Sideband (di samping tanaman): pupuk diletakkan • Foliar application (pemupukan lewat daun):
di salah satu sisi atau kedua sisi tanaman dalam pupuk dilarutkan dalam air kemudian
band. disemprotkan pada daun.
• In the row (dalam larikan): pupuk diberikan • Fertigation (pemupukan lewat air irigasi):
dalam larikan tanaman. terutama pupuk N atau pupuk lain yang mudah
• Top dressed atau side dressed: pupuk larut.
ditaburkan pada tanaman setelah tumbuh
(emergence). Top dressed disebar (broadcast)
pada tanaman, side dressed disebar di samping
larikan tanaman seperti larikan jagung, dll.
•Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
•Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
40
3/1/2014
Sebar rata di
piringan sawit
Sumber: Yadi Jufri •Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt Sumber: Yadi Jufri •Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Sumber: Yadi Jufri •Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt Sumber: Yadi Jufri •Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
41
3/1/2014
• Kebutuhan unsur hara tanaman P dan K dapat Banyaknya K dalam 100 kg K2O=
juga dinyatakan bukan dalam bentuk P2O5
2 x 39 x 200 kg
atau K2O tetapi dalam bentuk unsur-unsur P
dan K sendiri. Untuk menghitung P dalam (2x39)+16
bentuk P2O5 atau banyaknya K dalam bentuk
K2O perlu diketahui berat atom dari masing- = 78 x 100 kg = 82.9 kg
masing unsur tersebut. 94
Berat atom P = 31, berat atom K = 39, berat
atom O = 16.
Banyaknya P dalam 45 kg P2O5
= 2 x 31_____ x 45 kg
(2 x 31) + (5 x 16)
= 62 x 45 kg = 19.6 kg
142
•Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
•Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
42
3/1/2014
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
43
3/1/2014
UJI BIOLOGI
Percobaan lapangan
Percobaan rmh kaca
Percobaan mikrobiologi
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Sjlh p‟lakuan pmpk dg bbrp ulgn yg Pcbn mggnk sjlh tnh t3 dlm pot dg
m‟ggnk tan t3 sbg indikator, dg mggkn tan t3 sbg indikator
mggnk metode p‟ujian t3 sesuai dg Lbh cpt ket status hr, lbh sdhn,
pola t3 utk mcpi tujuan mggn jlh tnh lbh sdkt, mdh p‟ulangn,
Pcbn yg dilakukn b‟ulang2 pd suatu reltf lbh murah
wil t3 dpt utk merekomendasikn pmpk
Kelemahan
Kelemahan Tltk pd kondisi lingk yg dikendalikan,
Dsetiap pcbn dipngrh o iklim bbd2 shg prtmbhn tan indikator lbh baik
Hsl yg sll bd2 stp kl diulang
Biaya lbh bsr, wkt lbh lama, tenaga
lbh bnyk
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Kelebihan
Bbrp jns mikroorgm memp kelakuan Lbh akurat, lbh cpt & lbh mdh diulng
yg hampr sm dg tan tk tg & sensitif Biaya relatif lbh murah
thp kkrgn uns hr t3 pd media hdpny Tdk perlu ruangan yg t‟lalu bsr
Cth: Azotobacter akan thmbt ptbhny Jangkauan lbh luas dp metode lain
bl kkrgn Ca, P & K
Kelemahan
Metode ini jauh lbh sdhn, rel cpt,
memerlukn ruangan lbh kcl, biaya rel Tdk smu mtode dpt dpki utk smu tnh
lbh murah Pgmbln sample hrs bnr2 mewakili
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
44
3/1/2014
20
Kadar K tanah rendah
Konsep: 15
0 20 40 60 80 100 120
Poun/acre pupuk K
Gambar. Pngrh dosis p‟ggnan ppk K thp prod
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
jagung pd tnh yg mpnyi kdr K tnh sdg & rndh
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
UJI TANAH
Jenis:
Uji total: tdk mlihat btk & ktersedia
utk tan
Uji parsial: mlht tk ktsediaan bg tan
45
3/1/2014
BAB XI Pendahuluan
• Konservasi (pengawetan) tanah adalah usaha-
KONSERVASI TANAH usaha untuk menjaga agar tanah tetap
DAN AIR produktif, atau memperbaiki tanah yang
OLEH:
rusak karena erosi agar tanah menjadi lebih
produktif.
DR. IR. TETI ARABIA, M.S. • Sedangkan konservasi air adalh usaha-usaha
DR. IR. SYAKUR, M.P. agar air lebih banyak disimpan di dalam tnah
IR. MANFARIZAH, M.SI. sehingga dapat digunakan tanaman dan
mengurangi terjadinya banjir dan erosi.
• Salah satu usaha dasar dalam konservasi
tanah dan air adalah menggunakan tanah
sesuai dengan kemampuannya (Hardjowigeno,
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
2003).
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Erosi, Penyebab, dan Jenis-jenisnya • Bila total daya angkut dari air tersebut
Erosi adalah suatu proses dimana tanah (curahn air hujan + aliran permukaan) > dari
dihancurkan (detached) dan kemudian tanah yang tersedia untuk diangkut (total
dipindahkna ke tempat lain oleh kekuatan air, tanah yang dihancurkan), mka akan terjadi
angin, atau gravitasi. Di Indonesia erosi yang erosi. Sebaliknya bila total daya angkut <
terpenting adalah erosi yang disebabkan oleh dari total tanah yang dihancurkan akan
air. terjadi pengendapan di bagian lereng
Menurut Meyer dan Wischmeier (1969) prses tersebut.
terjadinya erosi air di suatu lereng karena
tnah dihancurkan oleh curah hujan dan aliran
permukaan. Setelah tanah hancur, tanh
diangkut ke tempat lain juga oleh curah hujan
dan aliran permukaan.
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
46
3/1/2014
278
suatu saat seluruh top soil akan hilang.
• Erosi alur (riil erosion)
– Dimulai dengan genangan-genangan kecil
setempat-setempat di suatu lereng, mk bila
dalam genangan tsb mengalir, trbentuklh
alur-alur bekas aliran tersebut. Alur-alur
tersebut mudah dihilangkan dengan dengan
pengolahan tanah biasa.
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
282
47
3/1/2014
• Erosi parit (channel erosion) Erosi alur dan parit di lahan pertanian
– Parit-parit yang besar masih terus mengalir lama
setelah hujan berhenti. Aliran air dalam parit ini
dapat mengikis dasar parit atau dinding-dinding
(tebing) parit di bawah permukaan air, sehingga
tebing di atasnya dapat runtuh ke dasar parit.
Adanya gejala meander dari alirannya dapat
284
meningklatkan pengikisan tebing di tempat-tempat
tertentu (Beasley, 1972).
• Longsor
– Tanah longsor terjadi karena gaya gravitasi.
Biasanya karena di bagian bawah tanah terdapat
lapisan yg licin dan kedap air (sukar ditembusi air)
seperti batuan liat. Dalam musim hujan tanah di
atasnya menjadi jenuh air sehingga berat, dan
bergeser ke bawah melalui lapisan yang licin tsb
sehingga tanah longsor.Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
286
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
48
3/1/2014
The universal soil loss equation (USLE) The universal soil loss equation (USLE)
R = Indeks erosivitas hujan K = Faktor erodibilitas tanah
Jika data curah hujan dari penakar otomatis tidak
tersedia maka dipakai rumus;
Bols (1978)
EI30 = 6,119 (RAIN)1,21 (DAYS)-0,47
(MAXP)0,53
Lenvain (1975)
EI30 = Indeks erosi hujan bulanan
EI30 = 2,34 R1,98
R = Curah hujan tahunan
RAIN = CH rata-rata bulanan (cm) M = % pasir sangat halus dan debu
DAYS = Jlh HH rata-rata per bulan a = % bahan organik
MAXP = CH maks slm 24 jm pd bln b = kode struktur tanah yg dipergunakan dlm
ybs
klasifikasi tanah (Tabel 7.7)
EI30 tahunan = Jumlah EI30 bulanan
c = kelas permeabilitas tanah (Tabel 7.8)
289 290
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Data kelas struktur & permeabilitas untuk menentukan K melalui nomograf Soil-erodibility (K) nomograph
291 292
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Nilai K bbrp tanah di Indonesia (Tabel 3.14) The universal soil loss equation (USLE)
L = faktor panjang lereng
L = (X/22)m
49
3/1/2014
The universal soil loss equation (USLE) The universal soil loss equation (USLE)
Dalam prakatek L dan S juga dihitung
S = faktor kecuraman/kemiringan lereng sekaligus, maka rumus yang digunakan:
S = 0,43+0,3s+0,043s2/6,613
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt 295 Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt 296
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt 299 Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
50
3/1/2014
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
51
3/1/2014
PPT, 1982
Kongres V HITI,
di Medan Soil
1989
Soil Taxonomy (USDA)
Tansaran – Pantan Empan Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
• PPT (1982) : Sistem Klasifikasi Tanah Nasional Penyebaran Tanah Utama dan Bahan Induk di Indonesia Dudal dan
• FAO/UNESCO (1974):Satuan Peta Tanah Dunia
• USDA (1975) : Soil Taxonomy Soepraptohardjo (1957) melaporkan 11 (great grup) tanah penting dan
penyebarannya di Indonesia, yaitu :
Padanan Penamaan Orde Tanah
No Dudal - Modifikasi*) FAO/UNESCO USDA No Great Group Tanah Lokasi
Soepraptohardjo 1978/1982 (1974) Soil Taxonomy
(1957-1961) (PPT) (1975) 1. Gambut (organosol) Kalimantan, Sumatera, Irian Barat
1 Aluvial Aluvial Fuvisol Entisol,
Inceptisol 2. Alluvial Tdpt hmpr di stp Pulau penting diIndonesia
2 Andosol Andosol Andosol Andisol
3 Brown Forest Kambisol Cambisol Inceptisol 3. Regosol Jawa, Sumatera, Halmahera
Sistem Klasifikasi Soil
Tanah yang Dikenal 4 Grumosol Grumusol Vertisol Vertisol
4. Rendzina Maluku
Di Indonesia Saat ini 5 Latosol Kambisol, Kambisol, Inceptisol, 5. Andosol Jawa, Sulawesi, Sumatera
Latosol Nitosol, Ultisol,
Laterik Ferralsol Oxisol 6. Mediteran Jawa, Sulawesi
6 Litosol Litosol litosol Entisol
7 Mediteran Mediteran Luvisol Alfisol 7. Latosol Tdpt disemua p diIndonesia, kecuali Maluku
8 Organosol Organosol Histosol Histosol
9 Podsol Podsol Podsol Spodosol 8. Podsolik Merah Sumatera, Kalimantan, Sumlawesi, Irian
10 PMK Podsolik Acrisol Ultisol Kuning Barat, Halmahera
11 Podsolik Coklat kambisol Cambisol Inceptisol
12 PC Kelabu Podsolik Acrisol Ultisol
9. Podsolik Merah Papua Barat,Halmahera,Maluku, Sumatera,
13 Regosol Regosol Regosol Entisol Coklat Sulawesi
14 Renzina Renzina Renzina Rendoll
15 Hidromorf Podsolik Gleiik Gleyic Acrisol Aquults
10 Podsol Kalimantan
kelabu 11 Grumosol Jawa Tengah
16 Planosol Planosol Planosol Aqualf
Lewat Simp. Kenawat
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
52
3/1/2014
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
53
3/1/2014
6. Smeary (licin) = tiksotropi (sifat tanah yang bila dipirid dengan jari-jari terasa licin
Beberapa horison dan sifat-sifat penciri untuk klasifikasi FAO/UNESCO,
seperti menuju ke fase cair, tetapi bila piridan dilepaskan kembali ke
selain yang telah didefinisikan dalam Taksonomi Tanah antara lain :
fase padat.
Tabel.Horison dan Sifat Penciri yang Digunakan dalam Klasifikasi Tanah 7. Sifat feralik Mempunyai KTK NH4Cl < 24 me/100 g liat.
menurut FAO/UNESCO
1. Epipedon histik Eutrik pH ≥ 5.5; distrik pH < 5.5 8. Sifat ferik (a) mempunyai karatan kasar dengan hue lebih merah dari 7.5 YR atau
kroma > 5, atau keduanya; atau (b) nodul/ konkresi berdiameter
2. Epipedon okhrik,Okrik (1) BO < 1 % bila nisbah pasir/liat pada 40 cm teratas ≤ sampai 2 cm, dan bagian luarnya dilapisi Fe berwarna lebih merah atau
berkroma lebih tinggi daripada bagian dalam nodul; atau (c) KTK NH4Cl
sangat lemah 1; atau < 0.5 % bila nisbah tersebut ≥ 13; atau 0.5 - <
< 24 me/100 g liat paling sedikit pada beberapa bagian horison argilik.
1 % bila nisbah tersebut 1-13. (2) Bila kedalaman tanah
18-40 cm, maka BO pada (1) adalah < 1.2-0.6 % pada 9. Salinitas tinggi (1) dalam 125 cm tanah teratas bila tekstur kasar; atau (2) dalam 90
lapisan 18 cm teratas. a. Daya hantar cm teratas bila tekstur sedang; atau (3) dalam 75 cm teratas bila
listrik(DHL) tekstur halus; atau
3. Okrik lemah Kadar BO antara kadar BO okrik sangat lemah dan > 15 dS/m pada 25°C
epipedon molik menurut taksonomi tanah
b. DHL > 4 dS/m Bila pH H2O (1:1) > 8.5
pada 25°C dalam 25
4. Epipedon plagen, Tidak digunakan cm teratas
antropik, sombrik &
agrik 10 Sifat takarik Tekstur tanah berat, tanah retak-retak bila kering, membentuk kerak
di permukaan tanah, pipih dan masif
5. Duripan, fragipan, Tidak digunakan sebagai horison penciri tetapi digunakan
horison petrokalsik & sebagai fase dalam peta tanah 11 Sifat hidromorfik Jenuh air tanah, terdapat horison O histik, warna tanah dominan
dengan hue N atau lebih biru dari 10 Y, sewaktu-waktu jenuh air
petrogipsik
dengan gejala reduksi, atau reduksi dan segregasi (tanda-tanda gejala
Padas besi tipis = horison plakik reduksi untuk masing-masing tanah berbeda).
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
54
3/1/2014
20. Podzoluvisol Lihat Podzol dan Luvisol Batas horison tidak rata atau terputus akibat: (a)
12. Podzol Rusia, pod = pucat Dengan horison spodik
pelidahan horison albik ke argilik; atau (b) pembentukan
13. Ferralsol Latin, ferrum= Fe & Al Dengan horison oksik
nodul (diameter 2-30 cm) pada bagian luarnya diperkaya
14. Planosol Latin, planus = datar, Dengan horison albik yang terletak di atas dan dilapisi/ diperkeras oleh Fe & mempunyai hue lebih
tanah di daerah datar, horison dengan permeabilitas lambat pada merah & kroma lebih tinggi dari bagian dalamnya.
berdrainase jelek. kedalaman ≤ 125 cm; dan ciri hidromorfik
paling sedikit pada sebagian horison albik. 21. Xerasol Yunani, xeros = kering, Dengan epipedon okrik lemah & regim kelembaban aridik;
15. Solonetz Rusia, sol & netz = Na Dengan horison natrik. tanah daerah kering dan tidak mempunyai permafrost sampai kdalamn 200 cm.
16. Greyzem Inggris, grey = kelabu, Dengan epipedon molik, kroma lembab ≤ 2
tanah brwarna kelabu sampai kedalaman ≥ 15 cm; dan warna pucat 22. Yermosol Spanyol, yermo= gurun, Sama dengan Xerosol tapi dengan epipedon okrik sangat
tanah daerah gurun sangat lemah.
(bleached) pada permukaan bongkah.
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
25. Luvisol Latin, luvi = pencucian dan Terdapat horison B argilik dengan basa medium-tinggi
penimbunan liat
26. Cambisol Latin,cambiere = berubah Dengan horison kambik; atau epipedon umbrik setebal
warna,struktur dan konsist > 25 cm.
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
55
3/1/2014
Tahun 1999 semua hasil perbaikan tersebut secara resmi Pengertian dan Asumsi
diterbitkan dalam edisi : Soil Taxonomy baru (Soil Survey Staff, Pengembangan Taksonomi Tanah didasarkan atas beberapa pengertian
1999), lalu tahun 2003 dan terakhir 2006 diterbitkan : dan asumsi sebagai berikut :
Keys to Soil Taxonomy, edisi ke- 10 (Soil Survey Staff, 2006). Sifat Umum
Penyusun sistem Taksonomi Tanah sadar, pengetahuan tentang 1.Taksonomi Tanah merupakan sistem multikategori.
tanah tropika seperti Indonesia, belum sejauh pengetahuan tanah- 2.Taksonomi Tanah harus memungkinkan modifikasi, karena adanya
tanah di daerah beriklim sedang seperti AS dan Eropa. Keuntungan penemuan-penemuan baru dengan tidak merusak sistemnya sendiri
sistem ini adalah kemungkinan tersebut telah diperhitungkan dan (minimum of disturbance).
disediakan wadah untuk menampungnya, sehingga adanya perubahan 3.Taksonomi Tanah harus mampu mengklasifikasi semua tanah dalam
atau penambahan2 tidak harus mengubah sistemnya sendiri. suatu landscape dimanapun ditemukan.
Kesulitan yang dihadapi dalam menggunakan sistem Taksonomi 4.Taksonomi Tanah harus dapat digunakan untuk berbagai jenis survai
Tanah bagi Negara-negara berkembang adalah tidak cukupnya data tanah. Kemampuan penggunaan Taksonomi Tanah untuk survai tanah
yang diperlukan untuk klasifikasi tersebut. Sistem klasifikasi tanah harus dibuktikan dari kemampuannya untuk interpretasi berbagai
memerlukan data-data sifat-sifat fisika, kimia, dan mineralogi penggunaan tanah.
tanah yang kuantitatif. Definisi-definisi
Walaupun sulit, sistem ini merupakan sistem yang sangat baik, 1.Definisi tiap taksa harus memberi pengertian yang sama bagi stiap
karena didefinisikan dengan pasti, sistematika klasifikasi jelas, dan pemakai.
tatanama informatif (nama-nama tanah menunjukkan sifat-sifat 2.Definisi taksa harus terus-menerus diuji dari sifat-sifat dan fungsi
tanah tersebut.
tanah masing-masing kategori). Berdasarkan definisi yang pasti
3.Definisi-definisi harus diberikan dengan batasan-batasan yang pasti
tersebut, maka dapat dihindari mengklasifikasikan tanah yang sama
(precise) dan kuantitatif.
ke dalam kelas yang berbeda.
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
kategori (taksa) dengan sifat-sifat 1. Gelisol Tanah yang mempunyai permafrost pada kedalaman ≤ 100 cm.
faktor pembeda mulai dari kategori 2. Histosol Tanah lain dengan kandungan bahan organik > 30 % dan tebal > 40cm
tertinggi ke kategori terendah, 3. Spodosol Tanah lain yang memiliki horison spodik pada kedalaman < 2 m.
adalah sebagai berikut: 4. Andisol Tanah lain yang mempunyai lapisan dengan sifat andik ≥ 60 % pada
kedalaman < 60 cm
Ordo :Terdiri dari 12 ordo. 5. Oxisol Tanah lain yang memiliki horison oksik pada kedalaman 1.5 m dan
Faktor pembeda adalah ada tidak memiliki horison kandik.
tidaknya horison penciri serta jenis 6. Vertisol Tanah lain yang mempunyai liat > 30 % di semua horison, tebal ≥ 25
cm, bila kering pecah-pecah sampai kedalaman 50 cm.
(sifat) dari horison penciri
7. Aridisol Tanah lain yang kering > 6 bulan setiap tahun dan tidak mempunyai
tersebut. Di bawah ini adalah epipedon molik.
kunci ordo tanah yang sangat 8. Ultisol Tanah lain yang mempunyai horison argilik dengan KB pH 8.2 < 35 %
disederhanakan, hanya untuk pada kedalaman 1.8 m.
menduga klasifikasi suatu tanah. 9. Mollisol Tanah lain yang mempunyai epipedon molik dan KB pH 7 seluruh solum
tanah ≥ 50 %.
Nama utama yang terdiri
10 Alfisol Tanah lain yang mempunyai horison argilik dengan KB pH 8.2 ≥ 35 %
dari akhiran SOL (artinya pada kedalaman 1.8 m.
tanah) dan suku kata 11 Enceptisol Tanah lain yang mempunyai horison salik atau epipedon histik, molik,
sebelum SOL menunjukkan plagen, atau umbrik, atau horison kambik.
sifat utama dari tanah tsb. 12 Entisol Tanah lain yang mempunyai epipedon okrik, atau histik, atau albik,
tetapi tidak mempunyai horison penciri lain.
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
56
3/1/2014
Great group:Pada saat ini dikenal Great group:Pada saat ini dikenal
322 taksa. Faktor 322 taksa. Faktor
pembedanya adalah pembedanya adalah
kesamaan jenis, tingkat kesamaan jenis, tingkat
perkembangan dan perkembangan dan
susunan horison, susunan horison,
kejenuhan basa, rejim kejenuhan basa, rejim
suhu dan kelembaban, suhu dan kelembaban,
ada tidaknya lapisan- ada tidaknya lapisan-
lapisan penciri, seperti lapisan penciri, seperti
plintit, fragipan, atau plintit, fragipan, atau
duripan. duripan.
Tansaran – Pantan Empan Terdiri dari 3 suku kata. Pedekok ATENG Terdiri dari 3 suku kata. Suku
Suku Kata I dua suku Kata I dua suku kata
kata terakhir mnunjukkn terakhir menunjukkan
nama sub ordo, sdangkn nama sub ordo,
kata di depan mnunjukkn sedangkan kata di depan
faktor yang mencirikan menujukkan faktor yang
dari great group tsb. mencirikan dari great
group tersebut.
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
57
3/1/2014
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
58
3/1/2014
59
3/1/2014
• Padi merupakan satu-satunya tanaman pangan Pengelolaan Lahan Kering yang Disawahkan
utama yang dapat tumbuh pada tanah yang • Menurut (Hardjowigeno dan Rayes, 2005)
tergenang, karena kemampuannya untuk tanah Aluvial sifat-sifat tanahnya sangat
mengoksidasi daerah perakarannya. beragam, tanah-tanah ini tdapat di wilayah
• Penggenangan menyebabkan serangkaian iklim humid (Sumatera, Jawa Barat) hingga
perubahan sifat-sifat fisika, kimia, dan semi-arid (Nusa Tenggara terutama Sumba
biologi, yang menghasilkan suatu tata dan Lombok).
hubungan tanah-tanaman yang sama sekali • Tanah-tanah ini terletak pada berbagai
berbeda dengan yang dapat diamati pada ktinggian mulai dataran aluvial, teras sungai,
tanaman lainnya. daerah cekungan, lahan rawa-rawa, lahan
pasang surut, hingga lembah antar
pegunungan.
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
60
3/1/2014
Ap(g fe)
10R 4/6
10YR 4/2
Bg
Bo1
Endo
BCg
Bo2
Oxisol Inceptisol
(Aquox) (Aquept)
Sumber: T. Arabia, 2009 Sumber: T. Arabia, 2009
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
• Membuka tanah-tanah Aluvial untuk padi • Pada Latosol Coklat produksi padi rata-rata 4
sawah, perlu diperhatikan faktor penghambat ton ha-1, sedangkan pada latosol Merah 2 - 3
dan bahaya yang ada pada masing-masing ton ha-1. Pada daerah ini pergiliran padi
daerah. sawah dengan tanaman palawija biasa
• Di daerah humid, keadaan tanah yang masam, dilakukan, dengan luas tanah sawah Latosol
miskin hara dan bahaya banjir harus diatasi, sekitar 900 000 ha.
sedangkan di daerah kering bahaya salinitas • Melalui program BIMAS di wilayah sub-humid
dan alkalinitas harus diperhatikan, serta diperoleh produksi padi sebesar 5 ton ha-1,
pengelolaan air dan penyediaan air. sedangkan di wilayah yang lebih humid
• Produksi padi bervariasi, pada daerah-daerah produksinya sekitar 4 ton ha-1. Daerah padi
yang subur rata-rata 5 ton ha-1, daerah sawah regosol merupakan daerah yang
dengan penanaman yang tidak begitu intensif terpadat penduduknya (> 2000 orang km-2) di
hasilnya sebesar 2 ton ha-1. Indonesia, seperti halnya di Yogyakarta dan
Bali.
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
• Andosol yang disawahkan tidak terlalu luas ± Pengelolaan Lahan Basah yang Disawahkan
50 000 ha, karena padi tumbuh baik hanya • Tanah rawa-rawa yang disawahkan
pada ketinggian < 500 m, sedangkan Andosol “dikeringkan” dahulu dengan membuat saluran
umumnya ditemukn pada ketinggian > 1000 m drainase. Sawah yang dikembangkan di
dari permukaan laut. Di daerah yang lebih daerah rawa-rawa pasang-surut disebut
dingin dan kurang sinar matahari, umur padi sawah pasang-surut, sedangkan yang
menjadi lebih panjang (6 - 7 bulan). dikembangkan di daerah rawa-rawa lebak
• Lahan Andosol biasanya berlereng dan padi disebut sawah lebak.
ditanam pada lereng yang diteras yang • Lahan rawa pelembahan dan lebak yang
kadang-kadang sangat curam. Lahan Andosol disawahkan terdapat di daerah yang hampir
yang disawahkan tersebar di Jawa, Bali, dan datar atau cekungan dengan drainase jelek
Sumatera Utara & produksi padi rata2 3 ton dan muka air tanah yang dangkal serta
ha-1. tergenang atau kebanjiran selama periode-
periode tertentu dalam setahun.
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
61
3/1/2014
Surjan dengan komoditas Padi dan Ubijalar Penataan lahan dengan sistem surjan.
(Sumber: Sri Najiyati, Lili Muslihat, I Nyoman N. Suryadiputra, 2005) Tabukan untuk Padi, guludan untuk Palawija
(Sumber: Sri Najiyati, Lili Muslihat, I Nyoman N. Suryadiputra, 2005)
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
• Biasanya lahan ini dijumpai di sepanjang • Sawah rawa lebak dilakukan dengan menanam
lembah sungai, rawa di berlakang tanggul padi baik di awal musim hujan, pda waktu air
sungai (back-swamp) dan cekungan- cekungan genangan masih rendah & padi terus tumbuh
dataran aluvial yang luas (Kalteng dan seiring dengan meningkatnya air genangan.
Sumsel). • Tanaman padi sawah yang ditanam
• Selain tanah-tanah mineral di daerah ini juga menggunakan varitas lokal yg ditanam sekali
ditemukan tanah gambut. Sawah di daerah dalam setahun, dengan hasil berkisar 2.0 -
rawa pelembahan dikembangkan dengan 2.5 ton ha-1.
„mengeringkan‟ rawa dengan pembuatan saluran
drainase
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
62
3/1/2014
Pendahuluan
BAB XIV • Tujuan survai tanah adalah mengklasifikasi,
SURVAI DAN PEMETAAN menganalisis dan memetakan tanah dengan
mengelompokkan tanah-tanah yang sama atau
TANAH hampir sama sifatnya ke dalam satuan peta
OLEH: tanah tertentu.
• Sifat-sifat dari masing-masing satuan peta
DR. IR. TETI ARABIA, M.S. secara singkat dicantumkan dalam legenda,
DR. IR. SYAKUR, M.P. sedangkan uraian lebih detil dicantumkan
IR. MANFARIZAH, M.SI. dalam laporan survai tanah yang selalu
menyertai peta tanah tersebut.
• Selain itu dilakukan interpretasi kemampuan
tanah dari masing-masing satuan peta tanah
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
untuk penggunaan tanah tertentu.
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Survai Pendahuluan
Survai pendahuluan bertujuan mempersiapkan
survai utama yang akn datang di lokasi survai.
Selain menyiapkan segi administrasi, survai
pendahuluan bertujuan untuk memperoleh
gambaran menyeluruh tentang kondisi lapangan
dan identifikasi masalah yg mungkin didapat.
Survai Utama
Survai utama merupakan kegiatan utama di
lapangn dlm program survai & pmetaan tnh ini.
Tugas survai utama adalah melakukan identifikasi
jenis tanah dan faktor-faktor lain yang
mempengaruhi kemampuan lahan (seperti lereng,
keadaan batu, bahaya banjir, dll), serta
mnentukn penyebarannya di daerah tsb.
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
63
3/1/2014
• Selain itu grid system lebih cocok untuk Analisis Contoh Tanah
daerah dengan wilayah datar, sedangkan Ahli pedologi yang berpengalaman dapat
untuk daerah bergelombang dapat memberi menemukan berbagai keterangan mengenai
hasil yang salah. sifat-sifat tanah dari morfologi tanah yang
• Sebagai contoh pemboran setiap jarak 500 m diamati di lapang.
di daerah bergelombang ada kemungkinan akan Walaupun demikian untuk interpretasi yang
terus-menerus membor di lembah-lembah lebih tepat tentang klasifikasi jenis tanah
yang datar diperlukan data yang lebih kuantitatif.
Klasifikasi jenis tanah modern didasarkan
pada data yang kuantitatif, di samping itu
juga untuk mengetahui hubungan tanah dan
tanaman diperlukan data-data laboratorium
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
64
3/1/2014
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Pemetaan Tanah
Peta tanah adalah suatu peta yang
menggambarkan penyebaran jenis-jenis tanah
di suatu daerah. Peta ini dilengkapi dengan
legenda yang secara singkat menerangkan
sifat-sifat tanah dari masing-masing
Luas Terkecil
yang Dapat
Digambarkan
di Peta (ha) 10.000 2.500 625 156 25 6.25 1.56 0.25 0.06
Nama Survei:
Young (1976) Kompilasi & Eksplorasi Reconnaissance Semi detil detil Intensif
FAO 1972 Sintesis & Eksplorasi Intensitas rendah Intensitas Medium Intens. Intensitas Sangat
Tinggi Tinggi
Tujuan Survei:
Kelayakan Proyek
Studi Kelayakan
Survey Pengembangan
Survei Pengelolaan
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
65
3/1/2014
Pendahuluan
BAB XV
• Evaluasi lahan merupakan suatu proses menilai
TANAH DAN EVALUASI sumberdaya lahan untuk berbagai
LAHAN penggunaannya.
OLEH: • Kerangka dasar evaluasi lahan adalah
membandingkan persyaratan yang diperlukan
DR. IR. TETI ARABIA, M.S. suatu penggunaan lahan tertentu (dalam hal
DR. IR. SYAKUR, M.P. ini untuk penanaman padi), dengan
IR. MANFARIZAH, M.SI. sifat/kualitas lahan yang bersangkutan.
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
• Istilah lahan menurut FAO (1976) merupakan • Karakteristik lahan merupakan sifat lahan
suatu lingkungan fisik yang meliputi iklim, yang dapat diukur atau diestimasi, yang
topografi, tanah, hidrologi, dan vegetasi yang terdiri atas:
pada batas-batas tertentu mempengaruhi – (a) karakteristik tunggal (misalnya curah
kemampuan penggunaan lahan. hujan, kedalaman tanah, lereng, dll), dan
• Keseluruhan lingkungan fisik tersebut – (b) karakteristik majemuk (misalnya
menentukan kualitas inheren dari suatu lahan permeabilitas tanah, drainase, kapasitas
tertentu untuk penggunaan tertentu. tanah menahan air, dan lain-lain).
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
66
3/1/2014
Hubungan Kelas Kemampuan Lahan vs Intensitas Kemampuan Lahan pada Tingkat Subklas
dan Macam Penggunaan Lahan • Subklas adalah pembagian lebih lanjut dari
kelas berdasarkan atas jenis faktor
Intensitas dan Macam Penggunaan Meningkat
Kelas Kemampuan
Pengembalaan Pertanian
Lahan Cagar
Alam
Hutan
TB S N TB S IN SIN
penghambat yang sama.
I • Faktor-faktor tersebut dapat dikelompokkan
II
ke dalam 4 jenis, yaitu: bahaya erosi (e),
Hambatan
III
genangan air (w), penghambat terhadap
perakaran tanaman (s), dan iklim (c).
Meningkat, IV
Kemampuan dan
Pilihan V
Penggunaan
Berkurang. VI
VII
VII
I
Keterangan : TB = Terbatas;
S = Sedang;
IN = Intensif
SIN = Sangat Intensif Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
• Jenis-jenis faktor penghambat ini ditulis di Kemampuan Lahan pada Tingkat Unit
belakang angka kelas, contohnya: IIIe, IIw, • Kemampuan lahan dalam tingkat unit
IVs, dan lain-lain. memberikan keterangan yang lebih spesifik
• Arti dari subklas dari masing-masing contoh dan detil kepada subklas. Tanah yang
menyatakan tanah kelas III disebabkan termasuk kedalam unit satuan kemampuan
faktor erosi (e), tanah kelas II disebabkan lahan mempunyai kemampuan dan memerlukan
oleh faktor air (w), dan kelas IV yang cara pengelolaan (contohnya: pemupukan) yg
disebabkan oelh terhambatnya perakaran sama untuk pertumbuhan tanaman.
tanaman (s).
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
67
3/1/2014
Evaluasi Kesesuaian Lahan FAO • Dalam ordo sesuai (S) terdapat tiga kelas:
• Struktur sistem klasifikasi FAO adalah – S1 (sangat sesuai): lahan tanpa faktor
sebagai berikut: pembatas bagi kelangsungan produksi suatu
– Ordo: membagi lahan menjadi sesuai (S) penggunaan lahan tertentu.
dan tidak sesuai (N) untuk tanaman – S2 (agak sesuai): lahan dengan faktor
tertentu. Pada keadaan tertentu dapat pembatas ringan yang menurunkan tingkat
dibuat ordo sesuai bersyarat (conditionally produksi, tetapi secara fisik maupun
suitable/SC). ekonomis masih sesuai untuk penggunaan
– Kelas: menunjukkan tingkat kesesuaian tertentu.
lahan dalam ordo yang dilambangkan dengan – S3 (hampir sesuai): lahan dengan faktor
angka pembatas sedang yang mempengaruhi
tingkat produksi atau meningkatkan biaya
produksi dan secara ekonomis lahan ini
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt bersifat marginal.
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
• Dalam ordo tidak sesuai (N) terdapat dua • Subklas: pembagian kelas berdasarkan jenis
kelas: faktor pembatas. Subklas disimbolkan dgn
– N1 (tidak sesuai saat ini): lahan dengan huruf kecil di belakang simbol klas.
pembatas yang berat yang belum dapat Contohnya: S2w, S2t, S2wt; dimana w =
diatasi dengan teknologi yang ada pada pembatas kelembaban tanah, dan t =
batas-batas biaya yang wajar, sehingga pembatas topografi.
membatasi kesesuaiannya pada penggunaan • Unit: pembagian sub-klas berdasarkan
tertentu. perbedaan satuan pengelolaan yang diperlukn.
– N2 (tidak sesuai selamanya): lahan dengan Unit dilambangkan dengan angka dlm kurung.
pembatas berat, sehingga tidak Contoh: S2w(1), S2w(2), dan lain-lain.
memungkinkan/menguntungkan untuk
penggunaan lahan tersebut.
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
68
3/1/2014
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
SPT 1 SPT 1
SPT 4
Aquic Eutrudept,
Grid system halus, monmorilonitik, Grid system
Titik pengamatan isohipertermik
SPT 3 SPT 6
SPT 5
SPT 1
Typic Eutrudept,
halus, monmorilonitik, SPT 2
isohipertermik
Hasil korelasi dan atau overlay data Delineasi Satuan Peta Tanah Hasil
dasar (peta geologi / bahan induk dan Pengamatan Grid
bentuk wilayah
69
3/1/2014
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Pupuk Kimia
Kondisi
Produksi
Pestisida
Hama/
Penyakit
0 Y
< 1970 1970 - 1990 1990 – Saat ini
2. Pemanasan global mengakibatkan penurunan
jumlah produktivitas terutama di daerah tropis.
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
70
3/1/2014
LAPAR, KURANG
CARA PANDANG : PRILAKU PEMBERANTASAN
MAKAN
DAMPAKNYA RACUN
....!!!!!
KURANG DARAH
DITINGGAL
PENGHUNI
HAMA
SULIT DIOLAH
KERAS, PADAT,
1. Pencemaran
LENGKET lingkungan UREA, TSP, KCL
2. 3.
TIDAK MAMPU 4.Hama menjadi kebal
Terbunuhnya Berkurangnya 6. Peledakan hama
MENGIKAT/
jasad non keragaman 5. Timbul hama 7. Gangguan kesehatan
MENYIMPAN AIR
sasaran unsur hayati sekunder manusia
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
71
3/1/2014
Adopsi Teknologi :
- Meningkatkan Dampak +
- Mengurangi Dampak -
Pertanian
Dampak Negatif ( - ) :
- Kerusakan Lingkungan
- Ancaman Kesehatan
72
3/1/2014
Polusi Air
Walaupun ada mekanisme detoksifikasi pada
lahan sawah, N dan P dari sawah dapat
memasuki saluran drainase dan dpt mengalir
ke badan air seperti sungai, kolam, dan
danau.
Proses pengangkutan hara ini terutama terjd
pada musim penanaman karena diperlukan
pengeringan (suasana macak-macak) dan
adanya pemupukan.
73