APLIKASI BIOCHAR TERHADAP Tenggara (53.000 ha). Tanah ini dapat dijumpai pada
KETERSEDIAAN N, P dan K TANAH ULTISOL
DAN PERTUMBUHAN TANAMAN KACANG berbagai relief, mulai dari datar hingga bergunung
KEDELAI (Glycine max (L.) Merr.) .
(Prasetyo dan Suriadikarta, 2006).
PENDAHULUAN
Ultisol merupakan tanah yang memiliki masalah
Latar Belakang
kemasaman tanah, bahan organik rendah, kapasitas
Salah satu cara dalam menilai parameter
tukar kation yang rendah, nilai kejenuhan Al yang
kualitas tanah pertanian adalah dengan melihat sifat
tinggi serta kandungan unsur hara yang rendah. Oleh
kimia dari suatu lahan. Berbagai jenis lahan pertanian
karena sifat kimia tanah Ultisol yang bermasalah
di Indonesia sebagian besar memiliki tingkat kesuburan
menyebabkan tanah ini jarang ditanami tanaman
rendah sampai sangat rendah sehingga tergolong dalam
pangan terutama kedelai. Kedelai merupakan tanaman
lahan marginal hingga kritis karena tidak didukung oleh
pangan yang menjadi primadona bagi masyarakat
ketersediaan unsur hara yang akan diserap oleh
karena memiliki banyak kegunaan.
tanaman. Secara umum, penurunan kualitas lahan
Tanaman kedelai merupakan tanaman yang
pertanian adalah ciri tanah yang terdegradasi.
akarnya mempunyai bintil akar yang mengandung
Degragasi lahan pertanian di Sumatera Utara terutama
bakteri Rhizobium. Bakteri Rhizobium mampu
terjadi pada lahan pertanian rakyat dimana sebagian
memfiksasi nitogen bebas dari udara untuk memenuhi
besar meliputi tanah Ultisol.
kebutuhan unsur nitrogen. Untuk meningkatkan
Ultisol merupakan salah satu jenis tanah di
pertumbuhan serta produksi tanaman kedelai,
Indonesia yang mempunyai sebaran luas, mencapai
diperlukan suatu amandemen tanah yang berfungsi
45.794.000 ha atausekitar 25% dari total luas daratan
untuk meningkatkan aktivitas bakteri Rhizobium yang
Indonesia. Sebaran terluas terdapat di Kalimantan
berada dalam bintil akar. Peningkatan aktifitas bakteri
(21.938.000ha), diikuti di Sumatera (9.469.000
Rhizobium dapatdibantu dengan mengaplikasikan
ha),Maluku dan Papua (8.859.000 ha), Sulawesi
Biochar atau biochar kedalam tanah.
(4.303.000 ha), Jawa (1.172.000 ha),dan Nusa
2
Unsur hara N termasuk unsur yang dibutuhkan pada jaringan akar dan tunas yang sedang tumbuh serta
dalam jumlah paling banyak sehingga disebut unsur memperkuat batang (Liferdi,2009).
hara makro primer. Umumnya unsur Nitrogen Kandungan K tanah pada lahan pertanian
menyusun 1-5% dari berat tubuh tanaman. Unsur N tanaman pangan cukup beragam. Namun, umumnya
diserap oleh tanaman dalam bentuk ion amonium tanah sawah lebih banyak mengandung K daripada
(NH4+) atau ion nitrat (NO3-). Sumber unsur N dapat tanah lahan kering. Hal ini sangat terkait dengan jenis
diperoleh dari bahan organik, mineral tanah, maupun tanah dan proses alamiah yang menentukan masukan
penambahan dari pupuk organik. N berfungsi untuk dan keluaran K ke dan dari lahan. Lahan sawah
menyusun asam amino (protein), asam nukleat, umumnya memiliki topografi datar dan/atau sebagai
nukleotida, dan klorofil pada tanaman, sehingga dengan wilayah pengendapan sehingga bahan induk tanahnya
adanya N, tanaman akan merasakan manfaat sebagai berupa Aluvial yang relatif subur. Selain itu, airirigasi
berikut : (1) Membuat tanaman lebih hijau, (2) juga dapat menyuplai hara K yang jumlahnya sangat
Mempercepat pertumbuhan tanaman (tinggi, jumlah bergantung pada kadar K pada sumber air irigasi
Fosfor adalah hara makro esensial yang ketersediaan kation utamadan P, sebagaimana halnya
memegang peranan penting dalam berbagai proses, total konsentrasi N dalam tanah. KTK dan pH
seperti fotosintesis, asimilasi, dan respirasi. Fosfor seiringmeningkat, berturut-turut sampai 40%dari KTK
merupakan komponen struktural struktural dari awal dan sampai satuunit pH. Tingginya ketersediaan
sejumlah senyawa molekul pentransfer energi ADP, hara bagi tanaman merupakan hasil daribertambahnya
ATP, NAD, NADH serta senyawa sistem informasi nutrisi secara langsung dari Biochar danmeningkatnya
genetik DNA dan RNA. Fosfor juga berperan dalam retensihara(Chan, et al., 2008; Lehmann, et al., 2003;
pertumbuhan tanaman (batang, akar, ranting, dan daun). Lehmann and Rondon 2006;Sohi 2009). Disimpulkan
Fosfat dibutuhkan oleh tanaman untuk pembentukan sel bahwa biochardapat berperan sebagai pembenahtanah
3
yangmemacu pertumbuhan tanaman denganmensuplai pertumbuhan tanaman kedelai (G. max (L.)
fisik dan biologi tanah. Penelitian ini berguna untuk mendapatkan data
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan gelar sarjana di Fakultas Pertanian
mengetahui pengaruh aplikasi biochar Universitas Sumatera Utara, Medan dan sebagai bahan
terhadapketersediaan unsur hara N, P, dan K pada tanah informasi bagi kepentingan ilmu pengetahuan.
1. Aplikasi beberapa jenis biochar meningkatkan Lahan Percobaan Fakultas Pertanian Universitas
ketersediaan unsur hara N, P dan K pada tanah Sumatera Utara, Medan dengan ketinggian tempat ±25
Ultisol serta meningkatkan pertumbuhan m dpl pada bulan Maret 2018 sampai dengan Agustus
ketersediaan unsur hara N, P dan K pada tanah adalah benih kacang kedelai (Glycine
Ultisol serta meningkatkan pertumbuhan max(L.) Merr.) sebagai bahan tanam, tanah Ultisol dari
tanaman kedelai (G. max (L.) Merr.) . Desa Tambunan, biochar (Biochar) sebagai faktor
3. Interaksi beberapa jenis dan dosis biochardapat perlakuan dan pupuk urea, SP-36 serta pupuk KCl
K pada tanah Ultisol serta meningkatkan Alat yang digunakan adalah cangkul untuk
parang babat / arit / cangkul kecil untuk membersihkan B3T1 B3T2 B3T3
penanda lahan, pacak sampel sebagai pembatas Jumlah pot seluruhnya :27
penanda sampel yang diamati, meteran sebagai alat Data hasil penelitian dianalisis sidik ragam
ukur tinggi tanaman, timbangan untuk menimbang berdasarkan model linier sebagai berikut:
oven sebagai alat untuk mengovenkan tanah. Yijk : Hasil pengamatan dari ulangan ke-i
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Biochar ke-j dan dosisBiochar ke-k
terdiri dari 2 faktor perlakuan dan 3 ulangan. Dengan αi : Efek blok ke-i
B1 : BiocharTandan Kosong Kelapa Sawit (β γ )jk : interaksi jenis Biochar ke – j dan dosis
Faktor II : Dosisbiochar (Biochar) (T) mendapat perlakuan jenis Biochar ke – j dan dosis
T2 : 250 g (5% dari massa tanah) Untuk perlakuan secara umum diuji dengan Uji F
T3 : 500 g (10% dari massa tanah) kemudian pengujian lebih lanjut terhadap masing-
Maka didapat 9 kombinasi perlakuan, yaitu : masing perlakuan diuji dengan Duncan Multiple Range
Persiapan Tanah, Bahan Biochar dan Pupuk Dasar meliputikandungan karbon (c), total hara N, P, dan K,
Pengambilan contoh tanah Ultisol dilakukan di total mikroba, serta total CO2. Analisis awal untuk
Desa Tambunan Kecamatan Salapian Kabupaten biochar meliputi total karbon (c), total hara N, P, dan
Langkat dengan titik koordinat N:3,43442 dan K. Total mikroba dan total CO2.
E:98,31552. Penanaman
Diambil contoh tanah composit Tanah, diambil Penanaman dilakukan dengan cara memasukkan
secara komposit dari lahan yang cukup luas.Selanjutnya benih ke dalam polibag.
tanah dikering udarakan dan setelah tanah kering udara Pemberian pupuk dasar
(KA < 10 %), dimasukkan ke dalam polibag setara Pemberian pupuk dasar urea sebanyak 0,4 g,
dengan 5 kg berat kering mutlak/pot, yaitu dengan SP-36 sebanyak 0,4 g dan KCl sebanyak 0,25 g lalu
Dimana BTKU : Berat Tanah Kering Udara, BTKO : tanaman kacang kedelai di BPTP, Medan.
Berat Tanah Kering Oven, % KA : Persen Kadar Air Pemberian biochar (Biochar)
Bahan BiocharTandan Kosong Kelapa Sawit sebelum penanaman dengan cara mencampurkan tanah
(TKKS) diambil dari perkebunan kelapa sawit, sekam dengan biochar sesuai dengan perlakuan lalu di
dianalisis. Pupuk dasar yang digunakan dibeli dari toko Penyiraman dilakukan pada pagi dan sore hari,
pupuk lalu ditimbang sesuai dengan kebutuhan. atau dilakukan sesuai dengan kondisi di lapangan.
kembali atau mengganti benih yang tidak tumbuh Dihitung mulai 7 HST sampai keluar bunga
dengan benih baru ataupun bibit sulaman. jantan 75%. Cara penghitungan yaitu dengan
cangkul kecil, garpu dan sebagainya. Setelah bunga jantan keluar 75%, tanaman di
Pengendalian (OPT) panen lalu dipisahkan antara tajuk dan akar. Bagian
Pengendalian organisme pengganggu tanaman tajuk di masukkan kedalam amplop lalu diovenkan
Pengamatan Parameter panen lalu dipisahkan antara tajuk dan akar. Bagian
Tinggi Tanaman (cm) akar dicuci bersih lalu di masukkan kedalam amplop
Tinggi tanaman dihitung mulai 7 HST sampai dan diovenkan dengan suhu 70 – 80o C.
dengan mengukur tinggi tanaman mulai dari pangka - N total tanah dengan metode khjedal
batang sampai ujung tunas apikal. - P – tersedia tanah dengan metode P- Bray II
Hasil
A. Tinggi Tanaman
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Utara diperoleh data tinggi tanaman kedelai. Tinggi
rumah kassa Fakultas Pertanian Universitas Sumatera tanaman kedelai (Glycine max (L.) Merr.) diukur dari
8
mulai 1 MST sampai 7 MST seperti yang tertulis pada biochar sebanyak 500 g (T3) dengan rata – rata tinggi
Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 1, biochar sebanyak 250 g (T2)hasil nya berbeda nyata
diketahui bahwa pemberian jenisbiochardapat berdasarkan uji Duncan pada taraf 5%.
kedelai tertinggi pada minggu ketujuh didapat dari Berdasarkan penelitian yang dilakukan di rumah
aplikasi biochar sekam padi (B2) dengan rata – rata kassa Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara
119.67 cm, disusul dengan aplikasi biochar TKKS diperoleh data jumlah daun tanaman kedelai.Jumlah
(B1)dengan rata – rata tinggi 104.89 cm dengan selisih daun tanaman kedelai (Glycine max (L.) Merr.) diukur
tinggi sebesar 14,78 cm. Tinggi tanaman kedelai yang dari mulai 1 MST sampai 7 MST seperti yang tertulis
dengan rata – rata tinggi 99.56 cm dan selisih tinggi Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 2.,
20,11 cm dari aplikasi biochar sekam padi (B2)hasil diketahui bahwa pemberian jenisbiochardapat
nya berbeda nyata berdasarkan uji Duncan pada taraf meningkatkan jumlah daun tanaman kedelai. Jumlah
Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 1, didapat dari aplikasi biocharTKKS (B1) dengan rata –
diketahui bahwa pemberiandosis biochardapat rata 54.00, disusul dengan aplikasi biocharsekam padi
meningkatkan tinggi tanaman kedelai. Tinggi tanaman (B3) dengan rata – rata jumlah daun52.67 dengan
kedelai tertinggi pada minggu ketujuh didapat dari selisih jumlah daun sebesar 1.33. Jumlah daun
aplikasi biochar sebanyak 250 g (T2) dengan rata – tanaman kedelai yang terendah didapat dari aplikasi
rata 127.56 cm, disusul dengan aplikasi biochar biochar jerami (B2) dengan rata – rata jumlah daun
sebanyak 50 g (T1) dengan rata – rata tinggi 115.89 41.00 dan selisih jumlah daun 13.00 dari aplikasi
cm dengan selisih tinggi sebesar 11,67 cm. Tinggi biocharTKKS (B1) hasil nya berbeda nyata
tanaman kedelai yang terendah didapat dari aplikasi berdasarkan uji Duncan pada taraf 5%.
9
Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 2., daun51.44 dengan selisih jumlah daun sebesar 10.67.
diketahui bahwa pemberian dosis biochardapat Jumlah daun tanaman kedelai yang terendah didapat
meningkatkan jumlah daun tanaman kedelai. Jumlah dari aplikasi biochar sebanyak 500 g (T3) dengan rata
daun tanaman kedelai tertinggi pada minggu ketujuh – rata jumlah daun sebesar34.11 dan selisih jumlah
didapat dari aplikasi biochar sebanyak 250 g (T2) daun28.00 dari aplikasi biochar sebanyak 250 g (T2)
dengan rata – rata 62.11, disusul dengan aplikasi hasil nya berbeda nyata berdasarkan uji Duncan pada
Berdasarkan penelitian yang dilakukan tanaman kedelai (Glycine max (L.) Merr.)
di rumah kassa Fakultas Pertanian Universitas yang diukur pada minggu kesebelas setelah
Sumatera Utara diperoleh data berat kering tanam seperti yang tertulis pada Tabel 3.
Tabel 3. Berat Kering Tajuk (g) Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merr.)
Dosis Biochar
Biochar Rataan
T1 (50 g) T2 (250 g) T3 (500 g)
B1 (Biochar TKKS) 14.75 c 14.55 c 5.47 ab 11.59
B2 (Biochar Jerami) 10.87 bc 14.18 c 3.66 a 9.57
11
Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 3., didapat dari aplikasi biochar sebanyak 250 g (T2)
diketahui bahwa pemberian jenisbiochardapat dengan rata – rata 13.75 g, disusul dengan aplikasi
meningkatkan berat kering tajuk tanaman kedelai. biochar sebanyak 50 g (T1) dengan rata – rata berat
Berat kering tajuk tanaman kedelai tertinggi didapat kering tajuk sebesar11.28 g dengan selisih berat kering
dari aplikasi biocharTKKS (B1) dengan rata – rata tajuk sebesar 2.47 g. Berat kering tajuktanaman
11.59 g, disusul dengan aplikasi biocharsekam padi kedelai yang terendah didapat dari aplikasi biochar
(B3) dengan rata – rata berat kering tajuk sebesar11.38 sebanyak 500 g (T3) dengan rata – rata seberat7.5 g
g dengan selisih berat kering tajuk sebesar 0.21 g. dan selisih berat kering tajuk sebesar6.25 g dari
Berat kering tajuk tanaman kedelai yang terendah aplikasi biochar sebanyak 250 g (T2) hasil nya
didapat dari aplikasi biochar jerami (B2) dengan rata – berbeda nyata berdasarkan uji Duncan pada taraf 5%.
rata 9.57 g dan dengan selisih 2.02 g dari aplikasi D. Berat Kering Akar
biocharTKKS (B1) hasil nya berbeda nyata Berdasarkan penelitian yang dilakukan di
berdasarkan uji Duncan pada taraf 5%. rumah kassa Fakultas Pertanian Universitas Sumatera
Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 3., Utara diperoleh data berat kering akar tanaman
diketahui bahwa pemberian dosis biochardapat kedelai. Berat kering akar tanaman kedelai (Glycine
meningkatkan berat kering tajuk tanaman max (L.) Merr.) yang diukur pada minggu kesebelas
kedelai.Berat kering tajuk tanaman kedelai tertinggi setelah tanam seperti yang tertulis pada Tabel 4.
Tabel 4.Berat Kering akar (g) Tanaman Kedelai (Glycine max (L.)Merr.)
Dosis Biochar
Biochar T1 (50 g) T2 (250 g) T3 (500 g) Rataan
B1 (Biochar TKKS) 1.48 cd 1.57 d 0.56 ab 1.21
B2 (Biochar Jerami) 1.18 bcd 1.39 cd 0.44 a 1.00
B3 (Biochar Sekam Padi) 0.83 abc 1.38 cd 1.39 cd 1.20
12
Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 4., terendah didapat dari aplikasi biochar sebanyak 500 g
diketahui bahwa pemberian jenisbiochardapat (T3) dengan rata – rata seberat0.79 g dan selisih berat
meningkatkan berat kering akar tanaman kedelai. Berat kering akar sebesar0.66 g dari aplikasi biochar
kering akar tanaman kedelai tertinggi didapat dari sebanyak 250 g (T2) hasil nya berbeda nyata
aplikasi biocharTKKS (B1) dengan rata – rata 1.21 g, berdasarkan uji Duncan pada taraf 5%.
dengan rata – rata berat kering akar sebesar1.20 g Berdasarkan penelitian yang dilakukan di
dengan selisih berat kering tajuk sebesar 0.01 g. Berat rumah kassa Fakultas Pertanian Universitas Sumatera
kering akar tanaman kedelai yang terendah didapat Utara diperoleh data N total tanah. Kadar N total tanah
dari aplikasi biochar jerami (B2) dengan rata – rata yang diukur dengan metode khjeldal seperti yang
1.00 g dan dengan selisih 0.21 g dari aplikasi tertulis pada Tabel 5.
Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5., dengan aplikasi biochar sebanyak 50 g (T1) dan 250 g
diketahui bahwa pemberian jenisbiochardapat (T2) dengan rata – rata sebesar 0.26 % dengan selisih
meningkatkan persentasi N-total tanah ultisol. persentase N-total sebesar 0.07 %. hasil nya
Persentasi N-total tanah tertinggi didapat dari aplikasi berbeda nyata berdasarkan uji Duncan pada taraf 5%.
biochar TKKS (B1) dengan rata – rata 0.37 %, disusul F. P Tersedia Tanah(mg/Kg)
dengan aplikasi biochar jerami (B2) dengan rata – rata Berdasarkan penelitian yang dilakukan di
persentasi N-total tanah sebesar0.25 % dengan selisih rumah kassa Fakultas Pertanian Universitas Sumatera
sebesar 0.12 %. Persentasi N-total tanah yang terendah Utara diperoleh data P tersedia tanah.Kadar P tersedia
didapat dari aplikasi biochar sekam padi (B3) dengan tanah yang diukur dengan metode P-Bray seperti yang
rata – rata 0.23 % dan dengan selisih 0.14 % dari tertulis pada Tabel 6.
Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 6., (T1) dengan rata – rata83.24 mg/Kg tanah, disusul
diketahui bahwa pemberian jenisbiochardapat dengan aplikasi biochar sebanyak 500 g (T3) dengan
meningkatkan ketersediaan P didalam tanah. P-tersedia rata – rata P-tersedia tanah sebesar41.70mg/Kg
tanah tertinggi didapat dari aplikasi biochar jerami tanahdengan selisih sebesar 41.54 mg/Kg tanah. P-
(B2) dengan rata – rata 63.57 mg/Kg tanah, disusul tersedia tanah yang terendah didapat dari aplikasi
dengan aplikasi biochar sekam padi (B3) dengan rata – biochar sebanyak 250 g (T2) dengan rata – rata
rata P-tersedia tanah sebesar 54.67 mg/Kg tanah seberat20.08 mg/Kg tanah dan selisih sebesar63.16
dengan selisih sebesar 8.9 mg/Kg. P-tersedia tanah mg/Kg tanah dari aplikasi biochar sebanyak 50 g (T1)
yang terendah didapat dari aplikasi biochar TKKS hasil nya berbeda nyata berdasarkan uji Duncan pada
(B1) dengan rata – rata 26.77 mg/Kg tanah dan taraf 5%.
dengan selisih 36.8 mg/Kg tanah dari aplikasi G. K dapat dipertukarkan Tanah (me/100 g)
biocharjerami (B2) hasil nya berbeda nyata Berdasarkan penelitian yang dilakukan di
berdasarkan uji Duncan pada taraf 5%. rumah kassa Fakultas Pertanian Universitas Sumatera
Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 6., Utara diperoleh data K dapat dipertukarkan
diketahui bahwa pemberian dosis biochardapat tanah.Kadar K dapat dipertukarkan tanah yang diukur
meningkatkan P-tersedia tanah ultisol.P-tersedia tanah dengan metode ekstraksi NH4Oac pH 7seperti yang
Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 7., (T2) dengan rata – rata K-dd tanah sebesar4.49 me/100
diketahui bahwa pemberian jenisbiochardapat g tanah dengan selisih sebesar 3.71me/100 g tanah. K-
meningkatkan kandungan K-dapat dipertukarkan dd tanah yang terendah didapat dari aplikasi biochar
didalam tanah. K-dd tanah tertinggi didapat dari sebanyak 50 g (T1) dengan rata – rata seberat1.62
aplikasi biochar TKKS (B1) dengan rata – rata 7.25 me/100 g tanah dan selisih sebesar6.58 me/100 g
me/100 g tanah, disusul dengan aplikasi biocharjerami tanah dari aplikasi biochar sebanyak 500 g (T3) hasil
(B2) dengan rata – rata K-dd tanah sebesar6.11 me/100 nya berbeda nyata berdasarkan uji Duncan pada taraf
sekam padi (B3) dengan rata – rata 0.94 me/100 g Berdasarkan data hasil penelitian pada data
tanahdan dengan selisih 6.31 me/100 g tanahdari tinggi tanaman diketahui bahwa interaksi pemberian
aplikasi biocharTKKS (B1) dan hasil nya berbeda biochar dan dosis pemberian biocharberinteraksi nyata
nyata berdasarkan uji Duncan pada taraf 5%. dalam meningkatkan tinggi tanaman kedelai(Glycine
Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 7., max (L.) Merr.)dari minggu pertama sampai dengan
diketahui bahwa pemberian dosis biochardapat minggu ketujuh setelah tanam. Perlakuan pemberian
meningkatkan K-dapat dipertukarkan tanah ultisol.K- biochar sekam padi sebanyak 500 g (B3T3)
dd tanah tertinggi didapat dari aplikasi biochar menghasilkan tinggi batang tertinggi pada setiap
sebanyak 500 g (T2) dengan rata – rata8.20 me/100 g minggunya dan perlakuan pemberian biochar jerami
tanah, disusul dengan aplikasi biochar sebanyak 250 g padi sebanyak 500 g (B2T3) menghasilkan tinggi
17
batang terendah setiap minggunya.Grafik tinggi negatif, artinya semakin tinggi dosis biocar yang di
tanaman akibat pemberian jenis biochar dan grafik aplikasikan maka tinggi tanaman akan semakin rendah.
tinggi tanaman akibat pemberian dosis biochar dapat Dosis optimum dari pemberian biochar adalah 250 g
Grafik 1. Tinggi Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Berdasarkan data hasil penelitian pada data
Merr.) Minggu ke 7 akibat pemberian Jenis Biochar
140.00 jumlah daun tanaman diketahui bahwa interaksi
120.00
Tinggi Tanaman Minggu ke 7
100.00
pemberian biochar dan dosis pemberian biochartidak
80.00
meningkatkan jumlah daun tanaman kedelai(Glycine
60.00
40.00 max (L.) Merr.)pada minggu pertama, kedua dan
20.00
ketiga, akan tetapi minggu keempat sampai minggu
0.00
Biochar TKKS Biochar Jerami Biochar Sekam
(1) (2) Padi (3) ketujuh setelah tanam, interaksi pemberian biochar
Grafik 2. Tinggi Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) dan dosis pemberian biochar meningkatkan jumlah
Merr.) Minggu ke 7 akibat pemberian dosisBiochar
140 daun tanaman kedelai. Pemberian biocharTandan
120 f(x) = − 17.61 x + 143.26
R² = 0.520422819910355 Kosong Kelapa Sawit (TKKS) dengan dosis 250 g per
100
80 tanaman (B1T2) memberikan jumlah daun yang
Series1
60 Linear (Series1) terbanyak di akhir minggu pengamatan.Pemberian
40
20 biocharjerami padi sebanyak 500 g per tanaman
0 r= 0,72 (B2T3) memberikan jumlah daun yang paling sedikit
t1 t2 t3
Gambar 2. Menunjukkan adanya hubungan pada mengamatan 7 MST.Grafik jumlah daun tanaman
linear negatif antara dosis biochar yang diberikan akibat pemberian jenis biochar dan dosis biochar
dengan tinggi tanaman kedelai yang ditunjukkan dapat dilihat pada grafik 3. dan grafik 4.
dengan nilai r=0.5204 dengan hubungan persamaan Grafik 3. Jumlah Daun Tanaman Kedelai (Glycine
max (L.) Merr.) Minggu ke 7 akibat pemberian Jenis
regresi y=-17.61x + 143.26. Hubungan antara dosis Biochar.
30.00
pemberian biocharsekam padi memberikan
Grafik 4. Jumlah Daun Tanaman Kedelai (Glycine pemberianbiochar sekam padi dapat meningkatkan
max (L.) Merr.) Minggu ke 7 akibat pemberian
DosisBiochar. pertumbuhan tanaman kedelai (Glycine max (L.)
memberikan berat kering tajuk tertinggi sebesar 14.75 Gambar 6. Menunjukkan adanya hubungan
g sedangkan berat kering tajuk terendah ada pada linear negatif antara dosis biochar yang diberikan
perlakuan pemberian biochar jerami padi sebanyak dengan berat kering tajuk tanaman kedelai yang
500 g (B2T3) sebesar 3.66 g.Grafik berat kering tajuk ditunjukkan dengan nilai r=0.3605 dengan hubungan
tanaman akibat pemberian jenis biochar dan dosis persamaan regresi y=-1.89x + 14.623. Hubungan
biochar dapat dilihat pada grafik 5. dan grafik 6. antara dosis biochar dengan berat kering tajuk
Grafik 5. Berat Kering Tajuk Tanaman Kedelai tanaman kedelai berhubungan negatif, artinya semakin
(Glycine max (L.) Merr.) Minggu ke 7 akibat
pemberian Jenis Biochar tinggi dosis biocar yang di aplikasikan maka berat
60.00
Berat Kering Tajuk Tanaman (g)
Grafik 6. Berat Kering Tajuk Tanaman Kedelai kedelai(Glycine max (L.) Merr.). Pemberian
(Glycine max (L.) Merr.) Minggu ke 7 akibat
pemberian Jenis Dosis Biochar biocharTandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS)
Grafik 7. Berat Kering AkarTanaman Kedelai kedelai berhubungan negatif, artinya semakin tinggi
(Glycine max (L.) Merr.) Minggu ke 7 akibat
pemberian Jenis Biochar dosis biocar yang di aplikasikan maka berat kering
1.40
dari pemberian biochar adalah 250 g untuk berat
1.20
1.00 kering akar tanaman.
0.80 Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan,
0.60
tanaman dengan perlakuan pemberian biochar jerami
0.40
0.20 padi tidak memberikan pertumbuhan tinggi tanaman,
0.00
Biochar TKKS Biochar Jerami Biochar Sekam jumlah daun,berat kering tajuk dan berat kering akar
(1) (2) Padi (3)
yang baik dikarenakan biochar berbahan dasar jerami
Grafik 8. Berat Kering AkarTanaman Kedelai
(Glycine max (L.) Merr.) Minggu ke 7 akibat padi ini sangat padat sekali. Aplikasi biochar pada
pemberian Dosis Biochar
pertanaman kedelai (Glycine max (L.) Merr.)dipolibag
1.6
1.4 dapat menahan air dan membuat genangan di polybag.
1.2 f(x) = − 0.185 x + 1.50333333333333
R² = 0.312747487054523 Akibatnya tanaman menjadi busuk dan mati.
1
0.8 Series1 Berdasarkan data hasil penelitian pada data N
Linear (Series1)
0.6 total tanah diketahui bahwa interaksi pemberian
0.4
0.2 biochar dan dosis pemberian biochardapat
0
meningkatkan N total tanah. Pemberian
t1 t2 t3
Total akibat pemberian jenis biochar dan dosis biochar + 0.2133. Hubungan antara dosis biochar dengan berat
dapat dilihat pada grafik . kering akar tanaman kedelai berhubungan positif,
Grafik 9. N-Total Tanah akibat pemberian Jenis optimum dari pemberian biochar adalah 500 g untuk
Biochar
0.40 N-Total tanah.
0.35 Berdasarkan data hasil penelitian pada data P-
0.30
tersedia tanah diketahui bahwa interaksi pemberian
N Total Tanah (%)
0.25
0.20 biochar dan dosis pemberian biochardapat
0.15
0.10
meningkatkan P tersedia tanah. Pemberian
0.05 biocharsekam padi sebanyak 50 g (B3T1) memberikan
0.00
Biochar TKKS (1) Biochar Jerami Biochar Sekam
(2) Padi (3) P tersedia tanah tertinggi sebesar 122,42
Grafik 10. N-Total Tanah akibat pemberian mg/kgsedangkan P tersedia tanah terendah ada pada
DosisBiochar
0.35 perlakuan pemberian biocharTandan Kosong Kelapa
0.3 f(x) = 0.035 x + 0.213333333333333
R² = 0.75 Sawit (TKKS) sebanyak 50 g (B1T1) sebesar16,11
0.25
mg/kg. Grafik P-tersedia tanah akibat pemberian jenis
0.2
Series1 biochar dan dosis biochar dapat dilihat pada grafik 11.
0.15 Linear (Series1)
50.00
linear positif antara dosis biochar yang diberikan 40.00
30.00
dengan N-total Tanah yang ditunjukkan dengan nilai
20.00
r=0.75 dengan hubungan persamaan regresi y=0.035x 10.00
0.00
Biochar TKKS Biochar Jerami Biochar Sekam
(1) (2) Padi (3)
22
Grafik 12. P-Tersedia Tanah akibat pemberian biocharTandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS)
DosisBiochar
90 sebanyak 500 g (B1T3) memberikan K dapat
80
dipertukarkan tanah tertinggi sebesar 12.49 me/100 g
70
f(x) = − 20.77 x + 89.88 tanah.SedangkanK dapat dipertukarkan tanah terendah
60 R² = 0.418680260055771
20
tanah.GrafikK-dapat dipertukarkan tanah akibat
6.00
5.00
ditunjukkan dengan nilai r=0.4187 dengan hubungan 4.00
3.00
2.00
persamaan regresiy=-20.77x+89.88. Hubungan antara 1.00
0.00
dosis biochar dengan P-tersedia tanah berhubungan Biochar Biochar Biochar
TKKS (1) Jerami (2) Sekam Padi
(3)
negatif, artinya semakin tinggi dosis biocar yang di
karena sangat kuat menahan air dan dapat Lehmann, J. and M. Rondon. 2006. Biochar soil
management on highlyweathered soils in the
menyebabkan genangan air. humid tropics. p: 517-530 In
BiologicalApproaches to Sustainable Soil
4. Aplikasi Biochar yang tepat adalah dengan Systems (Norman Uphoff et al Eds.).Taylor &
Francis Group PO Box 409267Atlanta,
dosis 250 g per tanaman. GA30384-9267.
2. Untuk petani yang ingin menggunakan lahan Prasetyo, B. Hdan D.A. Suriadikarta. Karakteristik,
Potensi dan Teknologi Pengelolaan Tanah
dengan jenis tanah ultisol, dapat dilakukan Ultisol untuk Pengembangan Pertanian Lahan
Kering di Indonesia. Jurnal Litbang pertanian,
biocharTKKS dengan dosis 500 g untuk 25(2), 2006.
meningkatkan N-total & K-dd tanah. Rina, D. 2015. Manfaat Unsur Hara N, P dan K bagi
Tanaman. Balai Pengkajian Teknologi
3. Untuk petani yang ingin menggunakan lahan Pertanian Kalimantan Timur
dengan jenis tanah ultisol, dapat dilakukan Sohi, S., E. Lopez-Capel, E. Krull, and R. Bol. 2009.
Biochar, climate changeand soil: A review to
biocharjerami padi dengan dosis 50 g untuk guide future research. CSIRO Land and
WaterScience Report 05/09, February 2009.
meningkatkan P-tersedia tanah.
DAFTAR PUSTAKA