Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS FINANSIAL TANAMAN TOMAT DENGAN

SISTEM NFT PADA GREENHOUSE TIPE GABLE

Dosen:
Ir. Siti Djamila, M.Si

Penyusun:
Cintria Bela Saputri B31180492
Windiana Putri Yoshi B31180570
Wella Syach Putra B31180597
Riska Fitrianti B31180620

PROGRAM STUDI KETEKNIKAN PERTANIAN


JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2021
2

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sektor pertanian Indonesia yang kini semakin berkembang pesat diseluruh
kalangan masyarakat menjadi salah satu penunjang ekonomi. Ditinjau dari aspek
ekonominya, masyarakat yang tinggal di pedesaan memiliki potensi ekonomi
tinggi akan sektor pertanian juga perkebunan. Dengan juga terus berkembangnya
zaman sangat mempengaruhi dan menuntut masyarakat pedesaan untuk kritis dan
bijak lagi dalam mengelola sistem pertanian. Dengan itu kemudian penyuluhan
tentang sistem hidroponik digencarkan kepada lapisan masyarakat pedesaan untuk
terus mengembangkan kreativitas baru dengan solusi berhidroponik.
Untuk meningkatkan kualitas sayur dapat menggunakan teknologi sistem
hidroponik secara sederhana (Perwtasari et al., 2012). Hidroponik merupakan
suatu sistem pertanian modern yang cara kerjanya tidak membutuhkan media
tanah dalam proses penanamannya. Akan tetapi lebih membutuhkan air sebagai
media. Itulah salah satu keefisiensian menggunakan sistem hidroponik karena
tidak memerlukan musiman sebuah tanaman maka jelas akan sangat amat
membantu masyarakat dalam mengembangkan dan meningkatkan pertanian
mereka dengan cara bertanam dengan cara yang modern. Akan tetapi juga perlu
adanya mempelajari dan mempertimbangkan studi finansial hidroponik tanaman
tomat.
Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) adalah salah satu komoditas
sayuran yang mempunyai nilai strategis serta prospek pasar yang kuat. karena
hampir semua masyarakat Indonesia mengkonsumsinya. prospek sayuran tomat
ini cukup baik karena selain dikonsumsi sebagai bahan makanan tomat juga
banyak digunakan sebagai bahan baku industri seperti industri pembuatan saus
tomat. Berdasarkan data Badan Statistik (2016), produksi tomat di Indonesia pada
tahun 2014 mencapai 915.987 ton dan menurun pada tahun 2015 dengan produksi
887.792 ton. Produksi tomat di Indonesia yang rendah disebabkan oleh varietas
yang tidak cocok, teknik budidya yang kurang tepat, perubahan kondisi
lingkungan yang ekstrim dan pengendalian hama yang kurang efisien. Selain itu,
penyebab lain dari produksi tomat yang rendah adala penggunaan pupuk yang
kurang optimal dan media tanam yang kurang tepat (Wasonowati, 2010). Solusi
dalam mengatasi kondisi tersebut dapat diterapkan budidaya tanaman tomat
dengan teknik hidroponik dengan teknologi NFT (Wijayani dan Widodom, 2005).
Analisis studi finansial sebuah usaha hidroponik sangat perlu dikaji dan
dipahami untuk melihat seberapa layak dijalankan untuk jangka panjang.
bertanam dengan sistem ini akan dikatakan menjadi suatu bisnis apabila berhasil
dalam mengelola biaya finansial. Bisnis merupakan suatu kegiatan yang
berbentuk operasional rutin atau dalam jangka waktu panjang (Sunyoto, 2014).
untuk bisa menganalisa finansial bisnis hidroponik ini dapat menggunakan
3

beberapa aspek penilaian yang diantaranya aspek dari segi aspek pasar, aspek
produksi, aspek SDM. Aspek tersebut adalah aspek penunjang yang perlu
diperhatikan ketika ingin menjalankan suatu bisnis yang dilaksanakan dapat
berjalan dengan baik dan layak. Aspek keuangan juga menunjang dengan
menghitung NPV (Net Present Value), IRR (Internal Rate of Return), Net B/C, PP
(Payback Period). Dengan adanya rencana keuangan akan mendapatakan
gambaran lengkap bagaimana dan kapan dana yang didapatkan dalam bisnis
hidroponik ini.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang timbul
adalah menganalisis finansial budidaya tanaman tomat hidroponik melalui
perhitungan Net Present Value (NPV), Benefit Cost Ratio (BCR) dan Internal
Rate of Return (IRR), PP (Payback Period)
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan dari Tugas Analisis finansial
tanaman tomat ini adalah untuk mengetahui kelayakan finansial dan nilai dari
perhitungan Net Present Value (NPV), Benefit Cost Ratio (BCR) dan Internal
Rate of Return (IRR), PP (Payback Periodt)
1.4 Manfaat
Berdasarkan tujuan yang telah di uraikan diatas, maka diharapkan tugas
ini diselesaikan agar dapat memberikan wawasan tentang bagaimana menjalankan
bisnis hidroponik dalam jangka waktu panjang dengan memperhatikan aspek dan
perhitungan finansial.
4

Sunyoto, D. D. (2014). Studi Kelayakan Bisnis. Yogyakarta: CAPS (Center of


Academic Publishing Service)

Perwtasari, B., 1, Tripatmasari, M., 2, Wasonowati, C., & 2. (2012). Pengaruh


Media Tanam Dan Nutrisi Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman
Pakchoi ( Brassica Juncea L.) Dengan Sistem Hidroponik. Agrovigor, 5(1),
14–25. https://doi.org/ISSN 1979 5777

Kusuma, P. T. W. . (2012). Analisis Kelayakan Finansial Pengembangan


Usaha Kecil Menengah (UKM) Nata De Coco Di Sumedang, Jawa Barat.
Jurnal Inovasi Dan Kewirausahaan, 1(2), 113–120

Anda mungkin juga menyukai