Anda di halaman 1dari 15

PENGADAAN BAHAN BAKU

Sebelum suatu usaha industri pertanian


menginvestasi modal untuk mendirikan pabrik,
kegiatan pengadaan bahan baku harus dipelajari
dan direncanakan secara seksama sebagaimana
pada kegiatan perencanaan pemasaran. Industri
pertanian adalah usaha mentransform bahan
baku, bila terjadi kekurangan bahan baku maka
proses pengolahan dan pemasaran menjadi tidak
efektif.
AKIBAT KEKURANGAN BAHAN BAKU

 penurunan kapasitas proses


pengolahan
 peningkatan biaya operasi total
 penurunan utilisasi bahan baku untuk
produksi
 penurunan kapasitas produksi total
 peningkatan breakdown operasi
Karakteristik Utama
Pengadaan Bahan Baku

1. kuantitas yang cukup


2. kualitas yang sesuai
3. waktu yang tepat
4. harga yang wajar
5. organisasi yang efektif
Pertanyaan mendasar
1. Kuantitas. Apa faktor yang menentukan produktivitas bahan
baku? Sejauh mana konsumsi bahan baku pesaing
mempengaruhi suplai bahan baku?
2. Kualitas. Bagaimana kualitas yang diminta pasar?, Faktor
apa yang mempengaruhi kualitas ?, Bagaimana cara
mengontrol kualitas ?
3. Sensitivitas waktu. Sejauh mana musim,dan kemampuan
dapat mempengaruhi pengadaan bahan baku?
4. Harga. Apa yang mempengaruhi harga?, Mekanisme
penentuan harga apa yang fisible dan diinginkan ?
5. Organisasi. Bagaimana struktur organisasi pengadaan
bahan baku? Sejauh mana kemitraan mempengaruhi
pengadaan bahan? Dapatkah organisasi produsen
mempengaruhi pengadaan bahan baku? Bagaimana
hubungan antara kegiatan pengadaan bahan dengan
kebijakan pemerintah?
KUANTITAS BAHAN BAKU YANG
SESUAI

Usaha industri pertanian sering collapse


karena tidak mampu mensuplai bahan
baku yang sesuai dengan yang
dibutuhkan pabrik. Oleh karenanya
maka perlu dipelajari faktor-faktor
yang menentukan produksi bahan
baku dan perlu diperhitungkan pula
pengguna bahan baku pesaing lainnya
yang dapat mengurangi suplai bahan
baku.
Faktor Penentu Produksi Bahan
Baku
Faktor penentu produksi bahan baku
adalah luas lahan tanam dan produktivitas tanaman.
Untuk tanaman yang telah eksis data luas lahan
tanam dan produktivitas tanaman telah tersedia
di dinas terkait atau di biro pusat statistik . Trend
perubahan luas tanam dan produktivitas dapat
dipelajari dari data tersebut dan dapat digunakan
untuk perencanaan pengadaan bahan baku.
Untuk lahan dan tanaman baru, diperlukan
pengamatan yang intensif terhadap tanah, air,
dan iklim kemudian dilanjutkan dengan demplot.
Luas Lahan Tanam
Faktor yang mempengaruhi : the prevailing dan
rencana tata guna lahan.
Perencana harus menghitung jumlah lahan yang
aktual tertanami dan lahan potensial namun belum
tertanami. Tren penyusutan dan perluasan lahan
perlu dipertimbangkan karena penyusutan dan
penambahan luas lahan tanam akan mempengaruhi
suplai bahan baku. Perencana harus memerhatikan
tidak hanya luas lahan tertanami tetapi juga berapa
kali dalam setahun lahan tersebut dapat ditanami.
Juga harus dipertimbangkan fasilitas irigasi yang
tersedia, karena fasilitas itu dapat meningkatkan
produktivitas lahan.
Pengaruh perubahan pola
tanam
Lahan dapat ditanami dengan beberapa pola
tanaman. Macam tanaman yang akan
ditanaman per musim tidak selalu sama,
tergantung dari perhitungan ekonomi
petani. Perencana harus mempertimbang
kan pola perubahan tanaman, makin sedikit
petani yang berubah-ubah pola tanamnya
makin aman suplai bahan baku.
Pengaruh Proyek Industri
Lokasi industri pertanian yang dekat
perkotaan akan mendapat pesaing
pengembangan pemukimam dan proyek
industri dalam memperoleh lahan tanam.
Proyek industri tidak hanya menyerap lahan
tetapi juga tenaga kerja dari bidang
pertanian. Kedua hal itu akan berpengaruh
terhadap suplai bahan baku bagi industri
pertanian.
Faktor Produktivitas
Lahan
 kesuburan lahan
 input produksi pertanian
 teknik kultivasi lahan
Usaha Peningkatan Produktivitas
Lahan

 perbaikan prasarana
- irigasi pertanian
- perbaikan infra struktur : jalur transportasi
dan distribusi
- fasilitas kredit
 perbaikan sarana
- pemupukan
- benih
- obat2an
 bioteknologi
Analisis Suplai Bahan
Baku
 Faktor Penentuan ketidakpastian suplai
dan produksi :
- variasi luas lahan dan produktivitas
- fluktuasi suplai karena musim
- rencana produksi berdasarkan
kemampuan lahan
- resiko karena ketidakpastian produksi
dan musim
Kebutuhan Bahan Baku
R = (Qp X Qr X Qd )/(100-L)
R : bahan baku total yang diperlukan (ton bhn baku/musim)
Qp : produksi bahan jadi per hari (ton bhn jadi/hari)
Qr : kebutuhan bhn baku (ton bhn baku/ton bhn jadi)
Qd : hari produksi tiap musim ( hari/musim)
L : % kehilangan bhn baku dalam proses pengolahan

Suplai = R
S = Pr + d
Pr : dipenuhi dari kebun sendiri
d : dipenuhi dari kebun lain
kapasitas pabrik = S
Bila kapasitas pabrik akan dinaikkan maka, suplai (S) juga harus
ditingkatkan :
Suplai dapat ditingkatkan dengan 2 cara :
1. produktivitas ditingkatkan bila luas lahan terbatas
Yd = S/Aa
Yd : produktivitas yang dikehendaki
S : suplai yang dikehendaki
Aa : luas lahan aktual tertanami
2. luas lahan ditingkatkan bila produktivitas terbatas
Ad = S/Yd
Ad : luas lahan yang dikehendaki
Analisa sensitivitas

Apabila keduanya dapat ditingkatkan, mana


yang akan dilaksanakan :
Tergantung dari insentiv dan pengeluaran :
 bila penambahan luas lahan yang dipilih
maka insentiv penambahan anggaran akan
dinikmati petani
 bila penambahan produktivitas yang dipilih
maka diperlukan penambahan anggaran
untuk peningkatan input produksi : pupuk,
bibit, bahan kimia dll.

Anda mungkin juga menyukai