MODUL 1
STANDAR KOMPETENSI :
3. Merencanakan Usaha Kecil/Mikro
KOMPETENSI DASAR :
3.1 Menganalisis peluang usaha
INDIKATOR :
Analisis peluang usaha berdasarkan produk/jasa secara jujur, disiplin, kerja keras, kreatif, dan
tanggung jawab
Materi Pembelajaran :
Peluang dan resiko usaha
Faktor-faktor keberhasilan dan kegagalan usaha
Mengembangkan ide dan peluang usaha
Alokasi Waktu :
8 x 40 Menit
Materi :
PELUANG USAHA
Adalah target usaha yang didalamya terdapat keinginan dan kebutuhan yang akan dipenuhi atau
dipenuhi seseorang atau kelompok.
Hukum Permintaan
Menyatakan bahwa jumlah permintaan berbanding terbalik dengan tingkat harga.
Artinya :
Jika harga suatu barang/jasa naik, maka jumlah barang/jasa yang diminta akan turun. Jika harga
suatu barang/jasa turun, maka jumlah barang/jasa yang diminta akan naik.
Hukum Penawaran
Menyatakan bahwa jumlah penawaran berbanding lurus (sejajar) dengan tingkat harga.
Artinya :
Jika harga suatu barang/jasa naik, maka jumlah barang/jasa yang ditawarkan akan naik. Jika harga
suatu barang/jasa turun, maka jumlah barang/jasa yang ditawarkan akan turun.
Hukum Penawaran ini berpengaruh terhadap keuntungan yang akan diperoleh wirausaha.
Langkah – langkah yang dapat ditempuh untuk menyeleksi ide usaha, antara lain :
1. Menciptakan produk baru dan berbeda
2. Mengamati pintu peluang
3. Menganalisis produk & proses produksi secara mendalam
4. Menaksir biaya awal
5. Memperhitungkan resiko yang mungkin terjadi
6. Informasi terhadap minat dan daya beli konsumen
7. Informasi mengenai manajemen usaha
8. Informasi mengenai tenaga kerja
9. Informasi mengenai perawatan peralatan
10. Informasi mengenai adaministrasi pembukuan
11. Informasi mengenai penelitian pengembangan
STRENGTH = KEKUATAN
MELIPUTI PENGETAHUAN TENTANG USAHA, KETERAMPILAN MENGELOLA USAHA, PERMODALAN
SERTA DUKUNGAN RELASI & KELUARGA.
WEAKNESS = KELEMAHAN
MELIPUTI PENGETAHUAN APA YANG MASIH DIPERLUKAN.
OPPORTUNITY = PELUANG
MELIPUTI KEKUATAN PASAR DAN KELANGSUNGAN PENGADAAN SERTA PODUKSI.
THREAT = KENDALA
MELIPUTI SIAPA PESAING KITA & SEBERAPA JAUH KEKUATAN MEREKA.
Permasalahan yang timbul dari para wirausaha (pengusaha kecil) yang sulit untuk berkembang,
antara lain :
1. Kurangnya modal usaha
2. Kurangnya bimbingan & penyuluhan dari pemerintah
3. Sebagian besar usaha didominasi etnik Tionghoa
4. Usaha masih didominasi orang yang bermodal kuat
5. Usaha masoh didominasi modal asing
6. Latar belakang usaha yang kurang memadai
7. Kurangnya pengalaman dalam usaha
8. Struktur ekonomi yang belum cocok dengan kondisi ekonomi dunia
9. Modernisasi
10. Hambatan nilai-nilai usaha di dalam masyarakat
11. Latar belakang pendidikan wirausaha yang kurang memadai
Salah satu usaha pemerintah mendorong tumbuhnya dunia usaha dengan meningkatkan kebutuhan
usaha dilakukan berbagai cara, diantaranya :
1. Memberi kemudahan dalam mendirikan perusahaan
2. Memberi kemudahan dalam mendapatkan kredit
3. Mendirikan fasilitas perdagangan berupa kios/usaha yang murah
4. Membuka atase perdagangan (tempat promosi/pameran di pusat-pusat perdagangan dunia)
5. Mengeluarkan dan memberi lisensi istimewa terhadap produk tertentu
6. Mendorong pertumbuhan ekonomi nasional
7. Mendirikan dan membuka sekolah kejuruan dan kursus usaha, sekolah bisnis, inkubator bisnis,
pelatihan bisnis dan lain-lain.
Kementrian yang ditunjuk pemerintah dalam membina usaha kecil & menengah adalah
kementrian KUKM (Koperasi dan Usaha Kecil Menegah)
LINGKUNGAN USAHA
1. Lingkungan Mikro
Adalah lingkungan yang berkaitan dengan operasional perusahaan. Seperti pemasok, karyawan,
pemegang saham, manajer, direksi, distributor atau pelanggan/konsumen.
2. Lingkungan Makro
Adalah lingkungan di luar perusahaan yang dapat mempengaruhi daya hidup perusahaan secara
keseluruhan. Seperti lingkungan ekonomi, teknologi social politik, demografi (kependudukan) dan
gaya hiidup.
Seseorang ketika mengawali usahanya harus siap dengan dua hal yaitu :
1. berhasil dalam mengembangkan usahanya atau
2. gagal sama sekali dalam usahanya
Keuntungan berwirausaha :
1. Otonomi
2. Tantangan awal dan perasaan motif berprestasi
3. Kontrol finansial
Kerugian berwirausaha :
1. Pengorbanan personal
2. Beban tanggungjawab
3. Kecilnya margin keuntungan dan kemungkinan gagal
Untuk dapat melaksanakan fungsi tersebut, maka wirausaha dituntut kemampuan dasar sebagai
berikut:
1. Self Knowledge : memiliki pengetahuan tentang usaha yang akan dilakukannya
2. Imagination : memiliki imajinasi, ide dan prespektif serta tidak mengandalkan pada
sukses di masa lalu
3. Practical Knowledge : memiliki pengetahuan praktis
4. Search skill : kemampuan untuk menemukan dan berkreasi
5. Foresight : berpandangan jauh ke depan
6. Computation skill : kemampuan untuk berhitung dan kemampuan memprediksi keadaan di
masa yang akan datang
Tujuh Commucation skill kemampuan untuk berkomunikasi dan berhubungan dengan orang lain,
keterampilan yang harus dimiliki:
1. Knowing your business
Harus mengetahui usaha apa yang dilakukan dan segala sesuatu yang berhubungan dengan usaha
dan bisnis yang dilakukan
2. Knowing the basic business management
Mengetahui dasar-dasar pengelolaan bisnis
3. Having the proper attitude
Memiliki sikap yang benar terhadap usaha yang dilakukan
4. Having adequate capital
Memiliki modal yang cukup, baik materi maupun moril
5. Managing finaces effectively
Memiliki kemampuan mengatur keuangan secara efektif dan efisien
6. Managing time effectively
Kemampuan mengatur waktu seefisien mungkin
7. Managing people
Kemampuan menerencanakan, mengatur, mengarahkan, menggerakkan dan mengendalikan orang-
orang dalam perusahaan
8. Satisfaying customer by providing high quality product
Memberi kepuasan kepada pelanggan dengan cara menyediakan barang dan jasa yang bermutu,
bermanfaat dan memuaskan
9. Knowing how to compete
Mengetahui cara bersaing.
10. Copying with regulations and paperwork
Membuat pedoman dan aturan yang jelas
Di samping kemampuan dan keterampilan yang harus dimiliki, seorang wirausaha masih harus
memiliki pengalaman yang seimbang. Berikut adalah cara untuk mencapai pengalaman yang
seimbang:
1. Technical competence
yaitu memiliki kompetensi dalam bidang rancang bangun yang sesuai dengan bentuk usaha yang
dipilih.
2. Marketing competence
yaitu memiliki kompetensi dalam menemukan pasar yang cocok, mengidentifikasi pelanggan dan
menjaga kelangsungan hidup perusahaan.
3. Financial competence
yaitu memiliki kompetensi dalam bidang keuangan (mengetahui bagaimana mendapatkan dana dan
menggunakannya)
4. Human relation competence
yaitu kompetensi dalam mengembangkan hubungan personal
MODUL 2
STANDAR KOMPETENSI :
3. Merencanakan Usaha Kecil/Mikro
KOMPETENSI DASAR :
3.1 Menganalisis peluang usaha
INDIKATOR :
Analisis peluang usaha berdasarkan minat dan daya beli konsumendengan jujur, disiplin, kerja keras,
kreatif, tanggung jawab
Materi Pembelajaran :
Menganalisis kemungkinan keberhasilan dan kegagalan
Memetakan peluang usaha
Pemanfaatan peluang secara kreatif dan inovatif
Alokasi Waktu :
6 x 40 Menit
Materi :
Menganalisis secara rinci dan luas faktor-faktor pendukung keberhasilan perusahaan adalah sebagai
berikut :
1. Faktor manusia
Merupakan faktor yang utama dalam pencapaian keberhasilan usaha karena manusia yang
mempunyai ide dan rencana usaha yang beretos kerja tinggi, rajin, optimis dan pantang menyerah.
2. Faktor perencanaan
Dimulai dari :
a. Merencanakan produk apa yang akan dibuat
b. Memperhitungkan jumlah dana yang diperlukan
c. Merencanakan jumlah produk yang akan dibuat
d. Merencanakan tempat pemasaran produk
Dengan tujuan perencanaan ini, adalah :
a. Mendorong cara berpikir wirausaha jauh ke depan
b. Mengkoordinasi kegiatan usaha
c. Mengawasi semua kegiatan usaha
d. Merumuskan tujuan usaha yang dicapai
3. Faktor keuangan
Faktor keuangan digunakan untuk modal usaha serta pemenuhan segala pengeluaran untuk
kepentingan operasi produksi seperti pembelian bahan baku, bahan pembantu, gaji pegawai, promosi
dan biaya distribusi.
5. Faktor organisasi
Faktor organisasi akan membentuk sumber daya dalam suatu pola, sehingga orang-orang akan dapat
bekerja dengan efektif dan efisien sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing untuk mencapai
tujuan organisasi.
Dengan adanya organisasi, wirausaha dapat :
a. Mempertegas hubungan dengan para karyawan
b. Menciptakan hubungan antar karyawan
c. Mengetahui tugas yang akan dijalankan para karyawan
d. Mengetahui kepada siapa karyawan harus bertanggung jawab
6. Faktor pemasaran
a. Daya serap pasar dan prospeknya
b. Kondisi pemasaran dan prospeknya
c. Program pemasarannya
7. Faktor administrasi
Administrasi perusahaan mencatat seluruh kegiatan dan kejadian yang terjadi setiap harinya dan
dibuat secara kronologis dan kemudian didokumentasikan.
Menganalisis secara rinci dan luas faktor-faktor pendukung kegagalan perusahaan adalah sebagai
berikut :
1. Kebiasaan menunda waktu
a. Menunggu hari esok di dalam usaha
b. Menunggu waktu dalam usaha
2. Kurang ketekunan dan ketakwaan
a. Membayangkan kegagalan yang bukan-bukan
b. Kurang tekun dan kurang takwa kepada Tuhan YME
3. Kebiasaan boros
a. Mengeluarkan uang tanpa ada perhitungan dan pengendalian
b. Perasaan takut miskin
c. Sifat mementingkan diri sendiri
4. Kepribadian yang negative
a. Kurang mampu menggunakan kekuatan yang ada pada dirinya sendiri
b. Kurang bergaul
c. Perasaan rendah diri
d. Lekas menyerah dan tidak percaya pada diri sendiri
5. Tidak ada perecanaan usaha yang tepat dan matang
6. Kurang dana untuk modal usaha
7. Tidak ada kecocokan antara minat dan bakat dengan bidang usaha yang dijalankan
8. Kurang pengalaman dalam usaha
9. Lemah dalam bidang pemasaran
Menurut Howard H Stevenhenson 6 dimensi dalam identifikasi peta peluang usaha atau bisnis :
1. Orientasi strategi terhadap usahanya
2. Komitmen terhadap peluang usaha yang ada
3. Pengawasan terhadap sumber daya usaha
4. Melaksanakan konsep manajemen usaha
5. Adanya kebijaksanaan balas jasa
Cara sukses dalam memanfaatakan peluang menjadi usaha adalah dengan mengetahui hubungan antara AKU,
BISNIS dan PASAR.
Wirausaha yang kreatif adalah wirausaha yang cepat menangkap peluang yang muncul dari
suatu kondisi lingkungan disekitarnya, yang tidak pernah melewatkan waktunya dengan sia-sia.
Inovatif adalah suatu temuan baru yang menyebabkan berdaya gunanya suatu produk atau
jasa ke arah yang lebih prouktif.
Adapun tujuan mengadakan inovasi dalam usaha adalah :
1. Untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan masyarakat
2. Untuk menyesuaikan selera masyarakat
3. Umtuk menyesuaikan perkembangan teknologi
4. Untuk memuaskan konsumen
5. Untuk menarik konsumen
Contoh hasil inovasi seperti :
1. Perkembangan berbagai computer dan notebook
2. Perkembangan berbagai telepon genggam
3. Perkembangan berbagai kemasan produk
4. Perkembangan berbagai alat rumah tangga
Peluang usaha harus diberdayakan menjadi peluang emas secara kreatif dan inovatif dengan
melakukan cara-cara berikut :
1. Make modification (melakukan beberapa perubahan)
Melakukan beberapa perubahan/modifikasi terhadap produk/jasa yang akan dihasilkan dari peluang
usaha tersebut.
2. Make it better (membuat yang lebih baik)
Membuat peluang usaha yang lebih baik setelah melakukan uji pasar terhadap prok yang akan
dihasilkan, misal menjadi lebih cepat, lebih kecil, lebih enak, lebih ringan.
3. Make it tke first (menjadi yang pertama)
Peluang emas adalah peluang bisnis/usaha yang pertama kali dilakukan sebelum orang lain
melakukan bahkan memikirkannya.
4. Make it special products (membuat produk khusus)
Dengan membuat produk khusus atau produk untuk segmen khusus, kita akanmenjadi ahlinya,
contoh :
a. Bengkel khusus motor vespa
b. Restoran yang khusus menyajikan makanan dan minuman dari buah strawberi
c. Restoran yang khusus menyajikan makanan dari bebek
d. Toko yang khusus menjual atau menyewakan pakaian pengantin
e. Mainan anak-anak yang berbahan dasar kayu
5. Clonning (meniru habis tetapi merek berbeda)
Karena adanya unsure paten HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual) atau tuntutan dari pihak yang
ditiru maka tirulah fungsi dan tujuan penggunaan produknya dengan merek dan kemasan yang
berbeda.
6. Subtitusi (menjadi produk pengganti)
Cara ini efektif dalam memulai bisnis/usaha karena menjadi produk pengganti dari produk pesaing
yang paling besar dan menengah.
MODUL 3
STANDAR KOMPETENSI :
3. Merencanakan Usaha Kecil/Mikro
KOMPETENSI DASAR :
3.2 Menganalisis aspek-aspek perencanaan usaha
INDIKATOR :
Menganalisis aspek perencanaan usaha berdasarkan organisasi usaha sederhana dan produksi secara
jujur, disiplin, kerja keras, kreatif, tangggung jawab, toleransi, dan demokratis.
Materi Pembelajaran :
Tujuan dan sasaran usaha
Bentuk-bentuk badan usaha
Struktur organisasi sederhana
Produk dan jasa
Pengelolaan persediaan
Proses produksi
Penyimpanan produk
Merumuskan tujuan dan sasaran usaha
Menetapkan bentuk badan usaha
Menyusun struktur organisasi sederhana
Menentukan jenis dan kualitas produk/jasa
Menghitung kebutuhan dan persediaan bahan baku
Merancang aliran proses produksi
Alokasi Waktu :
8 x 40 Menit
Materi :
TUJUAN USAHA :
Tujuan usaha adalah (target) sesuatu yang akan dicapai/dihasilkan oleh perusahaan yang
bersangkutan yang bersifat kuantitatif dan pencapaian ukuran keberhasilan kinerja perusahaan.
Tujuan usaha tersebut antara lain :
1. Untuk mencapai keberhasilan dalam usaha
2. Mengatur dan membentuk kerja sama dengan perusahaan lain
3. Berguna untuk melakukan merger dengan perusahaan lain
4. Mengundang orang-orang yang mempunyai keahlian untuk bekerja sama
5. Menjamin adanya focus tujuan dari berbagai personal yang ada dalam perusahaan
6. Membuka lapangan pekerjaan
7. Kemandirian
8. Menjaga eksistensi usaha yang dijalankan
9. Meningkatkan dan mengembangkan peranan pembentukan produk/jasa usaha secara nasional,
perluasan kesempatan kerja dan meningkatkan eksport produk/jasa
SASARAN USAHA :
Sasaran usaha adalah penjabaran dari tujuan usaha yang akan dihasilkan dalam jangka waktu
tertentu.
Sasaran usaha tersebut adalah :
1. Kemampuan menghasilkan laba
2. SDM
3. Sumber daya keuangan
4. Kedudukan pasar
5. Sarana kerja
6. Pengembangan usaha
7. Tanggung jawab social
8. Kelangsungan hidup usaha
9. Kestabilan usaha
10. Penguasaan pasar dan persaingan
Perusahaan
1. adalah satuan teknis yang bertujuan untuk menghasilkan barang dan jasa
2. berfungsi sebagai alat bagi badan usaha dalam mencari keuntungan
3. merupakan bagian dari badan usaha
Badan Usaha
1. adalah kesatuan yuridis ekonomi yang bertujuan mencari keuntungan
2. berfungsi sebagai badan tertinggi yang mengurusi perusahaan
3. bisa mempunyai lebih dari satu perusahaan
Struktur organisasi adalah pola tentang hubungan antara berbagai komponen dan bagian
organisasi. Pada organisasi formal struktur direncanakan dan merupakan usaha sengaja untuk
menetapkan pola hubungan antara berbagai komponen, sehingga dapat mencapai sasaran secara
efektif. Sedangkan pada organisasi informal, struktur organisasi adalah aspek sistem yang tidak
direncanakan dan timbul secara spontan akibat interaksi peserta.
Struktur organisasi-organisasi memberikan kerangka yang menghubungkan wewenang
karena struktur merupakan penetapan dan penghubung antar posisi para anggota organisasi. Jika
seseorang memiliki suatu wewenang, maka dia harus dapat mempertanggungjawabkan
wewenangnya tersebut.
Pada umumnya orang akan menganggap struktur sama dengan desain organisasi.
Sesungguhnya desain organisasi merupakan proses perkembangan hubungan dan penciptaan
struktur untuk mencapai tujuan organisasi. Jadi struktur merupakan hasil dari proses desain. Proses
desain merupakan suatu kegiatan yang bersifat kontinu dan dirancang oleh manajer. Apapun bentuk
atau hasil dari proses desain tersebut, para perancang desain organisasi harus merancang sebuah
organisasi yang dapat membuat organisasi tersebut tetap bertahan hidup. Selain itu pemilihan desain
organisasi tersebut akan menentukan besar kecilnya organisasi.
Setiap ukuran organisasi akan memberikan keuntungan masing-masing, namun diharapkan
tercapainya tujuan organisasi dan juga eksistensi dari organisasi.
Henry Mintzberg mengatakan bahwa ada 5 bagian dasar organisasi yaitu :
1. The Operating Core. Yang termasuk disini adalah para pegawai yang melaksanakan pekerjaan dasar
yang berhubungan dengan produksi barang dan jasa
2. The Strategic Apex. Yang termasuk di dalam bagian ini adalah manajer tingkat puncak (top
management)
3. The Middle Line. Yang termasuk di dalam bagian ini adalah para manajer yang menjembatani manajer
tingkat atas dengan bagian operasional
4. The Technostructure. Yang termasuk dalam bagian ini adalah mereka yang diserahi tugas untuk
menganalisa dan bertanggung jawab terhadap bentuk standarisasi dalam organisasi.
5. The Support Staff. Yang termasuk disini adalah orang-orang yang memberi jasa pendukung tidak
langsung terhadap organisasi ( orang-orang yang mengisi unit staff)
Prinsip- prinsip penyusunan organisasi, yaitu :
1. Perencanaan sasaran yang akan dicapai dalam pengembangan usaha
2. Merangkaikan pekerjaan menjadi satu system
3. Kesatuan dalam perintah
4. Memelihara kemampuan pengawasan
5. Menyusun tatanan dan skema jabatan
Alasan mengapa perusahaan menyusun struktur organisasi, yaitu :
1. Untuk membedakan suatu tugas/pekerjaan
2. Untuk memberikan kemungkinan dilakukan koordinasi atas tugas-tugas sehingga akan lebih efektif
3. Untuk menentukan batasan tanggung jawab dan wewenang yang dibutuhkan
4. Sebagai alat untuk menyokong dan mencerminkan pelaksanaan strategi usaha
5. Untuk pempermudah pengawasan
6. Untuk mempermudah evaluasi
7. Untuk mencegah kelambatan-kelambatan dan kesulitan dalam bekerja
8. Untuk mengatur cara bekerja dan bekrjasama
9. Sebagai pedoman kerja dan alur kerja
10. Untuk mencegah kerumitan dalam bekerja
Bentuk-bentuk organisasi berdasarkan pada penggunaan dan pengembangan wewenang lini,
fungsisional dan staf, antara lain :
1. Struktur organisasi lini
Adalah organisasi yang masih sederhana dimana jumlah pegawai dan bidang tugasnya masih sedikit.
Organisasi ini mempunyai garis wewenang yang menghubungkan langsung secara vertical antara
atasan dengan bawahan.
Kelebihan struktur organisasi lini, antara lain :
a. Kesatuan perintah lebih terjamin
b. Proses pengambilan keputusan berjalan cepat
c. Pengendalian organisasi cenderung mudah dilaksanakan
d. Rasa solidaritas pegawai umumnya tinggi
Kelemahan struktur organisasi lini, antara lain :
a. Pimpinan sering sekali bertindak otoriter
b. Kesempatan pegawai untuk berkembang terbatas
c. Organisasi terlalu tergantung pada pemimpin
d. Sulit membedakan antara tujuan pribadi pimpinan dengan tujuan organisasi
2. Struktur organisasi fungsional
Adalah organisasi yang tidak mengenal adanya kesatuan perintah karena para pegawai pelaksana
akan melaksanakan tugas yang diperintahkan dari beberapa atasan.
Struktur organisasi ini cocok digunakan oleh perusahaan yang mempunyai jenis pekerjaan yang
beragam tetapi menuntut adanya spesialisasi.
Kelebihan struktur organisasi fungsional, antara lain :
a. Para pegawai akan lebih ahli di bidangnya
b. Efisiensi dan produktivitas relative mudah ditingkatkan
c. Keuntungan dari spesialisasi dapat diperoleh secara optimum
Kelemahan struktur organisasi fungsional, antara lain :
a. Tidak ada kesatuan perintah
b. Dapat menciptakan konflik antar fungsi
c. Menyebabkan kemacetan pelaksanaan tugas yang berurutan
3. Struktur organisasi lini dan staf
Adalah organisasi yang cocok digunakan oleh perusahaan dengan pegawai yan banyak, daerah
kerjanya luas dan pekerjaannya banyak. Penggunaan staf ditujukan untuk membantu tugas
pimpinan. Tugas staf antara lain membantu pimpinan dalam hal member saran serta pertimbangan
untuk mengambil kebijaksanaan atau keputusan.
Kelebihan struktur organisasi lini dan staf, antara lain :
a. Pengambilan keputusan relative mudah
b. Koordinasi mudah dilakukan karena pengembangan tugas
c. Inisiatif pegawai dapat berkembangan karena mereka bekerja sesuai keahliannya
Kelemahan struktur organisasi lini dan staf adalah memerlukan biaya yang besar.
4. Struktur organisasi fingsional dan staf
Adalah organisasi gabungan dari ketiga struktur organisasi di atas yang cocok digunakan pada
perusahaan besar yang mempunyai pekerjaan yang banyak dan kompleks. Dengan penggabungan ini
maka kelemahan-kelemahan struktur organisasi dibuang dan kebaikan-kebaikan digunakan dan
dikembangkan sedemikian rupa.
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta,
dicari, dibeli, digunakan atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar
yang bersangkutan.
Produk dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu : barang dan jasa.
1. Barang
Barang adalah hasil kegiatan produksi yang memiliki sifat-sifat fisik dan kimia serta ada jangka waktu
antara saat diproduksi dengan saat produksi tersebut dikonsumsi atau digunakan.
Barang berwujud fisik karena bias dilihat, diraba/disentuh, dirasa, dipegang, disimpan, dipindahkan
dan perlakuan fisik lainnya.
Ditinjau dari aspek daya tahannya, terdapat dua macam barang :
a. Barang tidak tahan lama (nondurable goods), contoh: minuman dan makanan ringan, kapur tulis,
gula, garam dan lain-lain.
b. Barang tahan lama (durable goods), contoh: TV, lemari es, mobil, computer dan lain-lain.
Ditinjau dari aspek seleksi oleh wirausaha, antara lain :
a. Kebutuhan pokok/utama, contoh: kebutuhan pangan, sandang dan papan
b. Kebutuhan penunjang (bukan bersifat kemewahan), contoh: minyak wangi, alat kecantikan
c. Kebutuhan pelengkap (besifat kemewahan), contoh: VCD, mobil mewah, rumah mewah.
2. Jasa
Jasa adalah hasil kegiatan produksi yang tidak memiliki sifat-sifat fisik dan kimia serta tidak
ada jangka waktu antara saat diproduksi dengan saat produksi tersebut dikonsumsi atua digunakan.
Ciri-ciri produk jasa, yaitu :
a. Tidak berwujud (intangibility)
b. Tidak dipisahkan (inseparability)
c. Berubah-ubah (variability), bergantung pada penyajiannya, waktu dan tempat disajikan.
d. Daya tahan (rentability), tidak akan jadi masalah bila permintaan ada dan stabil
Beberapa produk jasa yang ditawarkan kepad konsumen, antara lain:
a. Jasa transportasi
b. Jasa asuransi
c. Jasa servis
d. Jasa salon kecantikan
e. Jasa perantara perdagangan
f. Jasa hiburan
Tingkatan produk secara umum, yaitu :
1. Produk utama/inti adalah manfaat yang sebenarnya dibutuhkan dan akan dikonsumsi oleh pelanggan
dari setia produk
2. Produk generic adalah produk dasar yang mampu memenuhi fungsi produk yang paling dasar
(rancangan produk minimal agar dapat berfungsi)
3. Produk harapan (expected produk) adalah produk formal yang ditawarkan dengan berbagai atribut
dan kondisinya secara normal (layak) diharapkan dan disepakati untuk dibeli
4. Produk pelengkap (augmented product) adalah berbagai atribut produk yang dilengkapi atau
ditambah berbagai manfaat dan layanan yang dapat member tambahan kepuasan dan bisa
dibedakan dengan produk pesaing
5. Produk potensial adalah segala macam tambahan ddan perubahan yang mungkin dikembangkan
untuk suatu produk di masa mendatang
Dalam menciptakan dan meningkatkan kualitas produk hendaknya setiap perusahaan melakukan
strategi sebagai berikut :
a. Penyempurnaan kualitas
b. Penyempurnaan ciri khas produk
c. Perteknikan
d. Keanekaragaman
e. Penyempurnaan corak
f. Pernyataan kualitas produk (kualitas rendah, sedang, baik dan sangat baik)
Untuk menentukan produk dan jasa yang dipasarkan, sebaiknya memperhatikan faktor-faktor sebagai
berikut:
1. Kebutuhan konsumen
2. Daya beli masyarakat
3. Selera masyarakat
4. Jumlah konsumen
5. Persaingan
V. PENGELOLAAN PERSEDIAAN
Pengelolaan persediaan adalah suatu tindakan seorang pengusaha untuk menjaga agar persediaan
barang tetap stabil (tidak sampai kekurangan dan kelebihan) sesuai rencana.
Pengelolaan persediaan yang baik maka akan menghemat biaya dan meningkatkan pendapatan.
Persediaan yang tidak dikelola dengan tepat akan menimbulkan berbagai permasalahan, seperti
terhambatnya kegiatan produksi, kehilangan pelanggan serta terjadi pemborosan. Oleh karena itu
pengelolaan persediaan memberi beberapa keuntungan, antara lain sebagai berikut :
1. Terjaganya kontinuitas proses produksi
2. Meningkatakan penerimaan perusahaan
3. Meningkatkan jumlah produksi
4. Dapat dengan tepat menghitung kebutuhan bahan baku
5. Mencegah terjadi pemborosan, baik waktu, biaya maupun tenaga
6. Memberi kepuasan kapada pelanggan
7. Untuk menjaga jangan sampai persediaan habis
Melihat pada keuntungan atau manfaat dari pengelolaan persediaan, maka tampak bahwa mengelola
persediaan menjadi kebutuhan yang mendasar yang harus dilakukan oleh setiap perusahaan. Dalam
hal ini adalah manajer produksi yang berkerjasama dengan manajer pemasaran dan keuangan.
Persediaan adalah sejumlah barang jadi, bahan baku ataupun barang dalam proses yang dimiliki
perusahaan dengan tujuan untuk dijual atau diproses lebih lanjut. Persediaan timbul karena adanya
perbedaan antara permintaan konsumen dan penawaran perusahaan sehingga terjadi perbedaan pula
pada material yang dibutuhkan.
Ada dua hal pokok yang harus diperhatikan dalam pengelolaan persediaan, yaitu :
a. Sistem kualitas (quality system), akan mempengaruhi kualitas dari hasil produksi, oleh karena itu
perlu dilakukan perencanaan standarisasi kualitas bahan baku pada saat awal pembelian.
b. Jumlah yang dibeli akan berpengaruh pada biaya yang akan timbul karena jumlah pembelian bahan
baku yang terlalu besar atau terlalu sedikit.
Dalam melakukan pengelolaan persediaan ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu :
1. System pencatatan yang paling tepat
2. Metode pencatatan yang tepat untuk menentukan persediaan
3. Menghitung persediaan
4. Menyusun laporan pesediaan, agar terjadi keseimbangan antara biaya yang dikeluarkan dan
pendapatan di dalam satu periode
Contoh :
Data mengenai bahan baku pada PT Sinar Sejahtera selama dua minggu pertama bulan Mei 2011
adalah :
01 Mei, persediaan 8.000 kg @ Rp 1.000,-
09 Mei, pembelian 12.000 kg @ Rp 1.200,-
17 Mei, masuk proses produksi 15.000 kg
Harga pokok bahan baku yang dipakai dalam proses produksi pada tanggal 17 Mei 2011 sebanyak
15.000 kg. Dihitung sebagai berikut :
Berdasarkan perhitungan di atas, bahan baku yang dipakai dalam proses produksi yang harus dicatat
sebesar Rp 16.400.000
Berdasarkan perhitungan di atas, bahan baku yang dipakai dalam proses produksi yang harus dicatat
sebesar Rp 17.400.000
3. Metode Rata-rata Tertimbang (Average Cost Method)
Barang persediaan dikeluarkan adalah hasil kali kuantitas barang persediaan yang dipakai dan harga
pokok rata-rata per satuan
Contoh :
Data yang diperlukan untuk menyusun laporan persediaan barang diperoleh dari :
1. Buku pembelian (tunai/kredit)
2. Buku penjualan (tunai/kredit)
3. Kartu persediaan gudang
4. Kartu persediaan di toko
5. Kartu retur pembelian
6. Kartu retur penjualan
Untuk keperluan pengendalian persediaan diperlukan alat analisis yang disebut Economic Order
Quantity (EOQ)/kuantitas pemesanan yang ekonomis/optimum.
Dengan alat analisis EOQ bertujuan agar :
1. Diharapkan bahan baku dan bahan penolong menjadi siap setiap saat dibutuhkan.
2. Dapat diperhitungkan berapa kali kita harus melakukan pembelian bahan dalam satu kali periode
produksi.
3. Dapat diperhitungkan berapa jumlah yang harus dibeli pada setiap kali melakukan pembelian
Penyimpanan produk adalah suatu kegiatan dalam proses produksi yang dapat menciptakan
kegunaan waktu (time utility). Kegiatan meyimpan produk ini berkaitan dengan produk yang
dihasilkan dalam musim tertentu tetapi produk ini merupakan produk yang selalu dibutuhkan setiap
saat tanpa mengenal waktu dan musim.
Kegiatan yang berhubungan dengan administrasi penyimpanan hasil produksi di dalam gudang adalah
sebagai berikut :
1. Mencatat tanggal penerimaan dan pengeluaran, serta kondisi hasil produksi yang disimpan dalam
gudang.
2. Mencatat jenis dan nama produk yang disimpan dalam gudang.
3. Mencatat hasil jumlah produksi yang disimpan dan dikeluarkan gudang.
4. Mencatat arus keluar masuk hasil produksi yang disimpan di dalam gudang.
MODUL 4
STANDAR KOMPETENSI :
3. Merencanakan Usaha Kecil/Mikro
KOMPETENSI DASAR :
3.2 Menganalisis aspek-aspek perencanaan usaha
INDIKATOR :
Menganalisis aspek perencanaan usaha berdasarkan administrasi usaha secara jujur, disiplin, kerja
keras, kreatif, tangggung Jawab, toleransi dan demokratis.
Materi Pembelajaran :
Perizinan usaha
Surat Menyurat
Pencatatan transaksi barang/jasa
Pencatatan transaksi keuangan
Pajak pribadi dan pajak usaha
Alokasi Waktu :
8 x 40 Menit
Materi :
I. PERIZINAN USAHA
Perizinan usaha/perusahaan adalah suatu bentuk persetujuan atau pemberian izin dari pihak
yang berwenang atas penyelenggaraan kegiatan usaha yang dilakukan oleh perserangan atau badan
usaha. Izin tersebut biasanya diberikan oleh instansi pemerintah yang terkait dengan kegiatan usaha
yang akan diselenggarakan oleh pihak yang meminta izin.
Adapun maksud dari dikeluarkannya izin usaha ini adalah :
1. Untuk memberikan pembinaan, pengarahan dan pengawasan dalam kegiatan usaha.
2. Untuk menjaga ketertiban dalam usaha.
3. Untuk menciptakan pemerataan kesempatan berusaha.
Jenis-jenis perizinan usaha, antara lain :
1. Izin prinsip, yaitu persetujuan yang dikeluarkan oleh pemerintah setempat untuk perusahaan industri.
2. Izin penggunaan tanah, yaitu izin yang dikeluarkan oleh kantor agrarian Pemda setempat berkenaan
dengan masalah pembebasan tanah.
3. Izin Mendirikan Bangunan (IMB), yaitu izin yang dikeluarka gambn oleh Pemda (Dinas Pengawasan
Pembangunan) untuk bangunan yang akan didirikan harus sesuai dengan gambar yang direncanakan.
4. Izin gangguan/Surat Izin Tempat Usaha (SITU), yaitu izin yang dikeluarkan oleh bagian Undang-
Undang Gangguan Pemda setempat. Untuk mendapatkan SITU, pengusaha terlebih dahulu harus
mendapat izin dari para tetangga di lingkungan tempat usaha, RT, RW dan kelurahan setempat.
5. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), yaitu surat izin yang dikeluarkan oleh Departemen
Perdagangan dan Koperasi.
6. Wajib Daftar Perusahaan, yaitu surat yang dikeluarkan oleh Departemen Perdagangan, dalam hal ini
adalah Kantor Wilayah Perdagangan dan Koperasi, Perindustrian, Pertanian, Pariwisata dan
sebagainya.
Surat merupakan suatu alai komunikasi dengan bahasa tulisan yang digunakan sebagai alat untuk
sarana untuk menyampaikan suatu informasi atau berita.
Isi berita dapat berupa : pemberitahuan, pernyataan, keterangan, permintaan, laporan, tuntutan,
sanggahan dan lain sebagainya.
Penulisan sulit memiliki tujuan-tujuan tertentu diantaranya:
1. Ingin menyampaikan warta atau informasi kepadan pihak lain.
2. Ingin mendapatkan balasan atau tanggapan dari penerima surat tentang informasi yang disampaikan
tersebut.
3. Memperlancar arus informasi, sehingga informasinya yang diterima dengan jelas dan tidak salah
tangkap.
Secara garis besar, transaksi yang terjadi pada perusahaan, antara lain :
1. Pembelian
2. Pengeluaran uang
- Pengeluaran utang kepada kreditur
- Pembayaran beban
- Pembelian perlengkapan dan peralatan (tunai/kedit)
3. Penjualan
4. Penerimaan uang
- Penerimaan uang tunai atau barang dari pemelik sebagai modal
- Penjualan jasa atau barang (tunai/kedit)
- Penerimaan tagihan dari debitur
b. Kredit
Jurnal : Piutang dagang xxx -
Penjualan - xxx
6. Potongan Harga
Jurnal : Kas xxx -
Potongan penjualan xxx -
Piutang dagang - xxx
7. Pembayaran tanpa potongan
Jurnal : Kas xxx -
Piutang dagang - xxx
8. Retur pembelian dan pengurangan harga
Jurnal : Penjualan dan pengurangan harga xxx -
Piutang dagang - xxx
9. Biaya angkut penjualan
Jurnal : Biaya angkut penjualan xxx -
Kas - xxx
10. Harga Pokok Penjualan
Persediaan barang dagang awal xxx
Pembelian xxx
(-) Retur pembelian xxx
Potongan pembelian xxx +
xxx
-
Pembelian bersih xxx
(+) Biaya angkut
pembelian xxx + Harga pokok
bersih pembelian xxx
Barang yang tersedia untuk dijual xxx
Persediaan barang dagangan akhir xxx +
Harga pokok
penjualan xxx
Pajak adalah iuran rakyat kepada Negara berdasarkan Undang-undang yang dapat dipaksakan
dengan tidak mendapatkan timbale jasa/kontra prestasi yang langsung dapat ditunjukkan dan
digunakan untuk membayar pengeluaran umum.
Pajak memiliki unsur-unsur sebagai berikut :
a. Iuran wajib dari rakyat kepada Negara.
b. Berdasarkan undang-undang.
c. Tanpa kontraprestasi dari Negara secara langsung.
d. Dugunakan untuk membiayai rumah tangga Negara.
Fungsi pajak
a. Fungsi budgetair
Sebagai sumber dana bagi pemerintah untuk membiayai pengeluarannya.
b. Fungsi regularend
Sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijaksanaan pemerintah dalam bidang social dan
ekonomi.
Pengelompokkan pajak
a. Menurut golongannya
(1) Pajak langsung, yaitu pajak yang harus dipikul sendiri oleh wajib pajak dan tidak dapat dibebankan
kepada orang lain. Contoh : pajak penghasilan
(2) Pajak tidak langsung, yaitu pajak yang dapat dibebankan kepada orang lain. Contoh : Pajak
Pertambahan Nilai.
b. Menurut sifatnya
(1) Pajak subjektif, yaitu pajak yang didasarkan pada subjeknya. Contoh: pajak penghasilan
(2) Pajak objektif, yaitu pajak yang berpangkal pada objeknya, tanpa memperhatikan kondisi diri wajib
pajak. Contoh : pajak atas barang-barang mewah.
d. Menurut lembaga pemungutnya
(1) Pajak pusat, yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan digunakan untuk membiayai RT
Negara. Contoh: pajak penghasilan, PPN dan pajak penjualan atas barang mewah, PBB dan Bea
Materai.
(2) Pajak daerah, yaitu pajak yang dpungut oleh pemerintah daerah dan digunakan untuk membiayai RT
daerah. Contoh: pajak kendaraan bermotor, pajak hotel, pajak hotel, pajak restoran dan sebagainya.
Pajak Penghasilan
Adalah pajak yang harus dikeluarkan oleh wajib pajak karena memiliki penghasilan tertentu yang
masuk dalam kewajiban pajak dalam tahun pajak.
Pajak Usaha
Adalah pajak yang dikenakan kepada suatu usaha, baik usaha perseorangan, persekutuan, perseroan,
yayasan, koperasi maupun usaha yang lain.
Tarif pajak menurut UU PPh 21 untuk wajib pajak badan adalah sebagai berikut :
Rp 5.700.000,- (-)
Penghasilan kena pajak Rp 3.570.000,-
PPh pasal 21 terutang :
5% x Rp 3.570.000,- = Rp 178.500,-
PPh pasal 21 sebulan :
Rp 178.500,- : 12 bulan = Rp 14.875,-
2. PT RIMBA RAYA sepanjang tahun 2010 mempunyai penghasilan kena pajak sebesar Rp 154.168.000,-
. Besarnya pajak penghasilan yang harus dibayar atau terutang oleh PT RIMBA RAYA adalah :