Anda di halaman 1dari 15

PEMBUATAN DAN APLIKASI PESTISIDA NABATI

DAUN SIRIH (Piper betle L.) PADA TANAMAN


JAMBU AIR MADU (Syzygium aqueum L.)

LAPORAN

KELOMPOK 2
AGROTEKNOLOGI 4

M. FIKRI MORGHZANI 1904290067


ALWI AZIZ 1904290072
HAFIZUDDIN PANE 1904290145
ALAM ROMADHON DAULAY 1904290153
AWAN JIHA 1904290172
GOVINDA REZKY HARAHAP 2004290130P

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
MEDAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat allah swt yang telah memberikan nikmat kesehatan

dan kekuatan bagi penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Mini Riset Mata

Kuliah Pestisida dan Teknik Aplikasi yang berjudul “Pembuatan dan Aplikasi

Pestisida Nabati Daun Sirih (Piper betle L.) pada Tanaman Jambu Air Madu

(Syzygium aqueum L.).”.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Kedua orang tua, yang telah memberikan dukungan baik secara moral dan
material pada penulis.
2. Ibunda Assoc. Proff. Dr. Ir. Asritanarni Munar, M.P., Selaku Dosen Mata
Kuliah Metode Penelitian.
3. Teman-teman Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatra Utara.

Penulis menyadari bahwa Mini Riset ini belum sempurna dan masih banyak

kekurangan. Untuk itu kriktik dan saran yang sifatnya membangun penulis

harapkan.

Medan, April 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ............................................................................. i


DAFTAR ISI............................................................................................ ii
DAFTAR TABEL ................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................... iv
PENDAHULUAN.................................................................................... 1

Latar belakang ............................................................................... 1


Tujuan Penelitian .......................................................................... 2
Kegunaan Penelitian ..................................................................... 2
TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 3
BAHAN DAN METODE ........................................................................ 5

Tempat dan Waktu ........................................................................ 5


Bahan dan Alat .............................................................................. 5
Pelaksanaan Penelitiaan ................................................................ 5
HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................... 6
Hasil .............................................................................................. 6

Pembahasan ................................................................................... 7
KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 8
Kesimpulan ................................................................................... 8
Saran ......................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 9

ii
DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

1. Pengamatan Hama Tanaman Jambu Madu (Syzygium aqueum L.) ......... 6

iii
DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

1. Hama Kutu Puith (Pharacoccus sp.)....................................................... 6

2. Aplikasi Pestisida Nabati Daun Sirih (Piper betle L.) ............................. 6

3. 1 Minggu Setelah Aplikasi Pestisida Nabati pada Tanaman

Jambu air madu (Syzygium aqueum L.) ....................................................... 6

iv
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Jambu air madu merupakan salah satu komoditi unggulan terbaru yang

mulai banyak dikembangkan oleh petani hortikultura. Jambu air madu banyak

mengandung vitamin A dan C yang cukup tinggi dan sangat dibutuhkan oleh tubuh

manusia. Keistimewaan jambu air madu yaitu tidak mengenal musim dalam

berbuah, jumlah yang bisa diperoleh dalam setiap kali panen bisa mencapai 10-15

Kg setiap pohon (Siagian dkk., 2020).

Peluang pasar dalam budidaya jambu air madu masih terbuka lebar dalam

bidang hortikultura, namun dalam budidaya tersebut petani masih banyak

mengalami hambatan terutama dalam penyediaan bibit yang berkualitas,

pengetahuan, teknologi serta biaya permodalan yang masih kurang. Dalam

budidaya tanaman jambu air madu, petani sangat membutuhkan keterampilan dan

pengetahuan terhadap kondisi lingkungan tempat tumbuh tanaman, dalam hal ini

berkaitan dengan ketersediaan air, kesesuain tanah, ketersediaan unsur hara dan

sebagaianya (Julianto dkk., 2015).

Penanganan tanaman jambu air madu itu sendiri tidaklah mudah, bisa

dipastikan petani jambu madu selalu menemui hambatan, salah satunya adalah

serangan hama. Serangan hama tersebut memerlukan penanganan yang cepat dan

benar, karena hal ini dapat merugikan para petani jambu dan dapat memberikan

pengaruh pada hasil panen yang kurang maksimal. Penggunaan agensia hayati

dalam pengendalian hama dan penyakit tanaman secara biologis termasuk dalam

konsep pengendalian hama secara terpadu. Penggunaan agensia hayati juga

tergolong pengendalian ramah lingkungan (Sukamto dkk., 2020).


2

Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui cara pembuatan dan efektivitas pestisida nabati daun

sirih (Piper betle L.) dalam mengendalikan hama pada tanaman jambu air madu

(Syzygium aqueum L.).

Kegunaan Penelitian

1. Sebagai salah satu syarat mengikuti Mata Kuliah Pestisida dan Teknik Aplikasi

Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.

2. Sebagai syarat masuk Mata Kuliah Pestisida dan Teknik Aplikasi Fakultas

Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.

3. Sebagai bahan informasi bagi pihak-pihak yang membutuhkan.


TINJAUAN PUSTAKA

Klasifikasi dan Morfologi Jambu Air Madu (Syzygium aqueum L.)

Tanaman jambu air madu dilihat dari bentuk fisik tanaman dan buahnya

sangat mudah dikenali. Sistematika tanaman jambu air madu dapat diklasfikasikan

sebagai berikut: Kingdom: Plantae, Divisi: Spermatophyta, Kelas: Dycotyledoneae,

Ordo: Myrtales, Famili: Myrtaceae, Genus: Sysygium, Spesies: Syzygium aqueum

(Kinarto, 2018).

Tanaman jambu air memiliki sistem perakaran tunggang dan perakaran

serabut. Batang atau pohon tanaman jambu air merupakan batang sejati. Daun

jambu air berbentuk bundar memanjang dengan bagian ujung meruncing (Semakin

ke ujung semakin runcing). Bunga jambu air tumbuh bergerombol yang tersusun

dalam malai dan dihimpit oleh daun pelindung. Jambu air madu memiliki tipe buah

tunggal, berdaging, termasuk ke dalam buah buni (berry). Biji jambu air berukuran

besar dan bahkan tidak berbiji (Susanto, 2018).

Hama Kutu Putih (Pharacoccus sp.)

Kutu putih merupakan ordo hemiptera famili pseudococcidae secara

normal, kutu putih tidak mengakibatkan kerusakan inang yang parah. Tetapi jika

populasinya tinggi, bentuk buah kemudian menjadi tidak serasi dan cacat. Cara

kerja dari kutu putih adalah menyerang hampir pada seluruh bagian dari tanaman

jambu air madu diantaranya ranting, daun, buah serta cabang-cabang dari pohon

tanaman jambu air madu (Riyanti, 2019).

Pengendalian Hama Kutu Putih (Pharacoccus sp.)

Pengendalian hama saat ini dengan menggunakan insektisida, baik

insektisida nabati maupun sintetik. Penggunaan insektisida nabati ke depan lebih


4

banyak dimanfaatkan, disebabkan efektifitas dalam mengendalikan hama,

bahannya murah dan mudah didapat, tersedia dalam jumlah yang banyak dan

praktis dalam aplikasinya. Salah satu tumbuhan yang bisa dijadikan sebagai

pestisida nabati adalah daun sirih (Ridho dkk., 2018).

Pestisida Nabati Daun Sirih (Piper betle L.)

Di dalam daun sirih terkandung senyawa tanin yang berpotensi menjadi

racun bagi tubuh serangga. Tanin yang diproduksi oleh tanaman, berfungsi sebagai

substansi perlindungan dalam jaringan maupun luar jaringan. Selain itu tanin juga

bekerja sebagai zat astrigent yang dapat menyusutkan jaringan dan menutup

struktur protein pada kulit dan mukosa. Tanin umumnya tahan terhadap

perombakan atau fermentasi selain itu juga dapat menurunkan kemampuan

binatang untuk mengkonsumsi tanaman (Yunianti, 2016).

Ekstrak Daun Sirih (Piper betle L.)

Bagian tanaman yang digunakan dalam pembuatan pestisida nabati adalah

daunnya. Jika diremas daun sirih mempunyai aroma sedap. Daun sirih mengandung

minyak atsiri sebanyak 4% (Hidroksi kavikol, kavikol, kavibetol, estragol, eugenol,

metil eugenol, karvakrol, terpen, dan seskuiterpen), tanin, diastae, gula, dan pati.

Kandungan minyak atsirinya memiliki daya membunuh kuman (bakteriosid), fungi,

dan jamur (Siamtuti dkk., 2017).


BAHAN DAN METODE

Tempat dan Waktu

Penelitian ini dilaksanakan di Rumah, Jl. Lubuk Raya, Lk. 1. Rw. 1. No. 43.

Kota Tebing Tinggi, Sumatera Utara.

Penelitian ini dilaksanakan selama 1 bulan mulai dari pembuatan pestisida

sampai mengaplikasikan pada tanaman jambu air madu yang terserang hama.

Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan pada Penelitian Mata Kuliah Pestisida dan Teknik

Aplikasi adalah Tanaman Jambu air madu, Daun sirih 1 Kg, Sabun colek 1 gr dan

Air sebanyak 1 liter.

Alat yang digunakan pada Penelitian Mata Kuliah Pestisida dan Teknik

Aplikasi adalah Blender, Ember, Saringan, Sendok, Pisau, Handsprayer dan

Kamera.

Pelaksanaan Penelitian

1. Siapkan pestisida nabati dari daun sirih yang telah kita buat terlebih dahulu.

2. Pilih komoditi tanaman yang terserang oleh hama yang ingin di kendalikan.

3. Aplikasikan pestisida nabati daun sirih pada tanaman jambu air madu yang

terserang hama yang telah ditentukan.

4. Amati setelah 1 hari aplikasi pada hama tanaman yang kita kendalikan.

5. Pindahkan dan catat kedalam laporan hasil dari penelitian yang telah kita

lakukan.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Tabel 1. Pengamatan Hama Tanaman Jambu Madu (Syzygium aqueum L.)

No Gambar Keterangan
1.

Hama Kutu Putih


(Pharacoccus sp.)

2.

Aplikasi Pestisida Nabati Daun


Sirih
(Piper betle L.)

3.

1 Minggu Setelah Aplikasi


Pestisida Nabati pada Tanaman
Jambu air madu
(Syzygium aqueum L.)
7

Pembahasan

Berdasarkan data tabel diatas didapatkan bahwa hama yang menyerang

tanaman jambu air madu yaitu kutu putih (Pharacoccus sp.). Hama ini menyerang

bagian daun tanaman jambu air madu sehingga terdapat daun berwarna hitam dan

jelek. Hal ini sesuai dengan literatur (Pramayudi, 2020) yang menyatakan bahwa

kutu putih menyerang beberapa genus tanaman, termasuk tanaman buah dan hias

yang bernilai tinggi. Kutu putih bersifat polifag pada lebih dari 55 tanaman inang.

Infeksi kutu putih diketahui dari adanya massa menyerupai kapas pada bagian

tanaman (daun, batang dan buah).

Berdasarkan data tabel diatas didapatkan bahwa pengendalian hama kutu

putih dapat dilakukan dengan menggunakan pestisida nabati dari daun sirih. Kutu

putih terlihat berkurang tetapi masih ada bekas tepungnya yang menempel pada

daun jambu air madu. Hal ini sesuai dengan literatur (Dini, 2012) yang menyatakan

bahwa tanaman sirih memiliki ciri khas mengandung senyawa metabolit sekunder

yang biasanya berperan sebagai alat pertahanan diri agar tidak dimakan oleh hewan

(hama) ataupun sebagai agen untuk bersaing dengan tumbuhan lain dalam

mempertahankan ruang hidup.

Berdasarkan data tabel diatas didapatkan bahwa hama kutu putih tidak lagi

meninggal residu pada tanaman jambu air madu namun masih terdapat bekas bercak

hitam lama yang rusak akibat sebelum penyemprotan pestisida nabati. Hal ini sesuai

dengan literatur (Wahyudi dkk., 2021) yang menyatakan bahwa cara kerja pestisida

alami (nabati) sangat spesifik yakni dengan merusak proses perkembangannya

telur, larva dan pupa, mengganggu regenerasi kulit, mengusir keberadaan serangga

dan mengganggu perkembangan suatu patogen penyakit.


KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang terdapat pada penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Di dalam daun sirih terkandung senyawa tanin yang berpotensi menjadi racun

bagi tubuh serangga.

2. Kutu putih tidak mengakibatkan kerusakan inang yang parah, tetapi jika

populasinya tinggi, bentuk daun kemudian menjadi tidak serasi dan cacat.

3. Hama ini menyerang bagian daun tanaman jambu air madu sehingga terdapat

daun berwarna hitam dan jelek.

4. Cara kerja pestisida alami (nabati) sangat spesifik yakni dengan merusak proses

perkembangannya telur, larva dan pupa.

5. Penggunaan agensia hayati dalam pengendalian hama dan penyakit tanaman

secara biologis termasuk dalam konsep pengendalian hama secara terpadu.

Saran

Pada penelitian ini diperlukan ketelitian khusus mulai dari pengamatan

tanaman yang terserang hama dan mengidentifikasi gejala serangan hama yang

menyerang tanaman jambu air madu sehingga pengendalian hama tersebut dapat

dilakukan dengan menggunakan pestisida nabati yang lebih ramah lingkungan.


DAFTAR PUSTAKA

Dini, S. M. dan Arif, H. 2012. Efektivitas Ekstrak Daun Sirih Dalam


Menanggulangi Ikan Patin yang Terinfeksi Bakteri Aeromonas hydrophila.
Jurnal Sainteks. Vol. 8. No. 2. Hal: 22-33.

Julianto,F., Barus, A., dan Bangun, M. K. 2015. Pengaruh Komposisi Media Tanam
dan Interval Penyiraman terhadap Pertumbuhan Bibit Jambu Air Madu
(Syzigium samarengense). Jurnal Agroekoteknologi. Vol. 4. No. 1. ISSN:
2337-6597. Hal: 1786-1795.

Kinarto. 2018. Pengaruh Pemberian Pupuk Hijau Tanaman Kalopogonium dan


POC Daun Lamtoro terhadap Pertumbuhan Setek Pucuk Jambu Madu Deli
Hijau (Syzygium aqueum). Fakultas Pertanian. Universitas Muhammadiyah
Sumatera Utara.

Pramayudi, N. 2020. Bioekologi Predator Plesiochrysa ramburi (Schneider)


(Neuroptera: Chrysopidae) pada Kutu Putih Paracoccus marginatus
Williams & Granara de Willink (Hemiptera: Pseudococcidae). Pasca Sarjana
Fakultas Pertanian. Universitas Sumatera Utara.

Ridho, R., Rustam, R., dan Fauzana, H. 2018. Keefektifan Ekstrak Tepung Daun
Kemangi Dalam Mengendalikan Kutu Putih Pepaya (Paracoccus
marginatus). Jurnal Faperta. Vol. 5. No. 2. Hal: 1-9.

Riyanti, E. 2019. Kelimpahan Serangga Serta Gejala Kerusakan pada Tanaman


Famili Myrtaceae di Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan. Universitas Islam Negeri Raden Intan
Lampung.

Siagian, D., Rahmawati, dan Anwar, A. 2020. Respon Pertumbuhan Tanaman


Jambu Air Madu (Syzygium aqueum) dengan Beberapa Taraf Pemberian Air
dan Pupuk Kompos Kotoran Ayam pada Tanah Ultisol. Jurnal Ilmu Pertanian.
Vol. 8. No. 1. Hal: 6-11.

Siamtuti, W. S., Aftiarani, R., Wardhani, Z. K., Alfianto, N., dan Hartoko, I. V.
2017. Potensi Daun Sirih (Piper betle L.) Dalam Pembuatan Insektisida
Nabati yang Ramah Lingkungan. Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan
Saintek. ISSN: 2527-533X. Hal: 400-406.

Sukamto, Adriyani, Y., dan Guslianti, F. 2020. Sistem Pakar Diagnosa Hama
Tanaman Jambu Madu Menggunakan Metode Dempster-Shafer. Jurnal
Sistem Informasi. Vol. 9. No. 2. ISSN: 2302-8149. Hal: 290-303.
10

Susanto, E. 2018. Respon Pertumbuhan Tanaman Jambu Air Madu Deli (Syzygium
aqueum Burn F. Alston) terhadap Pemberian Pupuk Npk dan Mol Bonggol
Pisang. Fakultas Pertanian. Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.

Wahyudi, B. A. R., Wimpy, Purwati, Claristya, A. C. Y., Prameswari, C. C. A., dan


Kumala, D. 2021. Penyuluhan Potensi Daun Pepaya, Sirsak, dan Sirih
Sebagai Pestisida Nabati Guna Pengendalian Hama di Perkebunan Kelurahan
Danukusuman, Serengan, Surakarta. Jurnal Peduli Masyarakat. Vol. 3. No. 4.
Hal: 395-406.

Yunianti, L. 2016. Uji Efektivitas Ekstrak Daun Sirih Hijau (Piper betle L.) Sebagai
Insektisida Alami Terhadap Mortalitas Walang Sangit (Leptocorisa acuta).
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai