LAPORAN
KELOMPOK 2
AGROTEKNOLOGI 4
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
MEDAN
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat allah swt yang telah memberikan nikmat kesehatan
dan kekuatan bagi penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Mini Riset Mata
Kuliah Pestisida dan Teknik Aplikasi yang berjudul “Pembuatan dan Aplikasi
Pestisida Nabati Daun Sirih (Piper betle L.) pada Tanaman Jambu Air Madu
1. Kedua orang tua, yang telah memberikan dukungan baik secara moral dan
material pada penulis.
2. Ibunda Assoc. Proff. Dr. Ir. Asritanarni Munar, M.P., Selaku Dosen Mata
Kuliah Metode Penelitian.
3. Teman-teman Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatra Utara.
Penulis menyadari bahwa Mini Riset ini belum sempurna dan masih banyak
kekurangan. Untuk itu kriktik dan saran yang sifatnya membangun penulis
harapkan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman
Pembahasan ................................................................................... 7
KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 8
Kesimpulan ................................................................................... 8
Saran ......................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 9
ii
DAFTAR TABEL
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Jambu air madu merupakan salah satu komoditi unggulan terbaru yang
mulai banyak dikembangkan oleh petani hortikultura. Jambu air madu banyak
mengandung vitamin A dan C yang cukup tinggi dan sangat dibutuhkan oleh tubuh
manusia. Keistimewaan jambu air madu yaitu tidak mengenal musim dalam
berbuah, jumlah yang bisa diperoleh dalam setiap kali panen bisa mencapai 10-15
Peluang pasar dalam budidaya jambu air madu masih terbuka lebar dalam
budidaya tanaman jambu air madu, petani sangat membutuhkan keterampilan dan
pengetahuan terhadap kondisi lingkungan tempat tumbuh tanaman, dalam hal ini
berkaitan dengan ketersediaan air, kesesuain tanah, ketersediaan unsur hara dan
Penanganan tanaman jambu air madu itu sendiri tidaklah mudah, bisa
dipastikan petani jambu madu selalu menemui hambatan, salah satunya adalah
serangan hama. Serangan hama tersebut memerlukan penanganan yang cepat dan
benar, karena hal ini dapat merugikan para petani jambu dan dapat memberikan
pengaruh pada hasil panen yang kurang maksimal. Penggunaan agensia hayati
dalam pengendalian hama dan penyakit tanaman secara biologis termasuk dalam
Tujuan Penelitian
sirih (Piper betle L.) dalam mengendalikan hama pada tanaman jambu air madu
Kegunaan Penelitian
1. Sebagai salah satu syarat mengikuti Mata Kuliah Pestisida dan Teknik Aplikasi
2. Sebagai syarat masuk Mata Kuliah Pestisida dan Teknik Aplikasi Fakultas
Tanaman jambu air madu dilihat dari bentuk fisik tanaman dan buahnya
sangat mudah dikenali. Sistematika tanaman jambu air madu dapat diklasfikasikan
(Kinarto, 2018).
serabut. Batang atau pohon tanaman jambu air merupakan batang sejati. Daun
jambu air berbentuk bundar memanjang dengan bagian ujung meruncing (Semakin
ke ujung semakin runcing). Bunga jambu air tumbuh bergerombol yang tersusun
dalam malai dan dihimpit oleh daun pelindung. Jambu air madu memiliki tipe buah
tunggal, berdaging, termasuk ke dalam buah buni (berry). Biji jambu air berukuran
normal, kutu putih tidak mengakibatkan kerusakan inang yang parah. Tetapi jika
populasinya tinggi, bentuk buah kemudian menjadi tidak serasi dan cacat. Cara
kerja dari kutu putih adalah menyerang hampir pada seluruh bagian dari tanaman
jambu air madu diantaranya ranting, daun, buah serta cabang-cabang dari pohon
bahannya murah dan mudah didapat, tersedia dalam jumlah yang banyak dan
praktis dalam aplikasinya. Salah satu tumbuhan yang bisa dijadikan sebagai
racun bagi tubuh serangga. Tanin yang diproduksi oleh tanaman, berfungsi sebagai
substansi perlindungan dalam jaringan maupun luar jaringan. Selain itu tanin juga
bekerja sebagai zat astrigent yang dapat menyusutkan jaringan dan menutup
struktur protein pada kulit dan mukosa. Tanin umumnya tahan terhadap
daunnya. Jika diremas daun sirih mempunyai aroma sedap. Daun sirih mengandung
metil eugenol, karvakrol, terpen, dan seskuiterpen), tanin, diastae, gula, dan pati.
Penelitian ini dilaksanakan di Rumah, Jl. Lubuk Raya, Lk. 1. Rw. 1. No. 43.
sampai mengaplikasikan pada tanaman jambu air madu yang terserang hama.
Bahan yang digunakan pada Penelitian Mata Kuliah Pestisida dan Teknik
Aplikasi adalah Tanaman Jambu air madu, Daun sirih 1 Kg, Sabun colek 1 gr dan
Alat yang digunakan pada Penelitian Mata Kuliah Pestisida dan Teknik
Kamera.
Pelaksanaan Penelitian
1. Siapkan pestisida nabati dari daun sirih yang telah kita buat terlebih dahulu.
2. Pilih komoditi tanaman yang terserang oleh hama yang ingin di kendalikan.
3. Aplikasikan pestisida nabati daun sirih pada tanaman jambu air madu yang
4. Amati setelah 1 hari aplikasi pada hama tanaman yang kita kendalikan.
5. Pindahkan dan catat kedalam laporan hasil dari penelitian yang telah kita
lakukan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
No Gambar Keterangan
1.
2.
3.
Pembahasan
tanaman jambu air madu yaitu kutu putih (Pharacoccus sp.). Hama ini menyerang
bagian daun tanaman jambu air madu sehingga terdapat daun berwarna hitam dan
jelek. Hal ini sesuai dengan literatur (Pramayudi, 2020) yang menyatakan bahwa
kutu putih menyerang beberapa genus tanaman, termasuk tanaman buah dan hias
yang bernilai tinggi. Kutu putih bersifat polifag pada lebih dari 55 tanaman inang.
Infeksi kutu putih diketahui dari adanya massa menyerupai kapas pada bagian
putih dapat dilakukan dengan menggunakan pestisida nabati dari daun sirih. Kutu
putih terlihat berkurang tetapi masih ada bekas tepungnya yang menempel pada
daun jambu air madu. Hal ini sesuai dengan literatur (Dini, 2012) yang menyatakan
bahwa tanaman sirih memiliki ciri khas mengandung senyawa metabolit sekunder
yang biasanya berperan sebagai alat pertahanan diri agar tidak dimakan oleh hewan
(hama) ataupun sebagai agen untuk bersaing dengan tumbuhan lain dalam
Berdasarkan data tabel diatas didapatkan bahwa hama kutu putih tidak lagi
meninggal residu pada tanaman jambu air madu namun masih terdapat bekas bercak
hitam lama yang rusak akibat sebelum penyemprotan pestisida nabati. Hal ini sesuai
dengan literatur (Wahyudi dkk., 2021) yang menyatakan bahwa cara kerja pestisida
telur, larva dan pupa, mengganggu regenerasi kulit, mengusir keberadaan serangga
Kesimpulan
berikut:
1. Di dalam daun sirih terkandung senyawa tanin yang berpotensi menjadi racun
2. Kutu putih tidak mengakibatkan kerusakan inang yang parah, tetapi jika
populasinya tinggi, bentuk daun kemudian menjadi tidak serasi dan cacat.
3. Hama ini menyerang bagian daun tanaman jambu air madu sehingga terdapat
4. Cara kerja pestisida alami (nabati) sangat spesifik yakni dengan merusak proses
Saran
tanaman yang terserang hama dan mengidentifikasi gejala serangan hama yang
menyerang tanaman jambu air madu sehingga pengendalian hama tersebut dapat
Julianto,F., Barus, A., dan Bangun, M. K. 2015. Pengaruh Komposisi Media Tanam
dan Interval Penyiraman terhadap Pertumbuhan Bibit Jambu Air Madu
(Syzigium samarengense). Jurnal Agroekoteknologi. Vol. 4. No. 1. ISSN:
2337-6597. Hal: 1786-1795.
Ridho, R., Rustam, R., dan Fauzana, H. 2018. Keefektifan Ekstrak Tepung Daun
Kemangi Dalam Mengendalikan Kutu Putih Pepaya (Paracoccus
marginatus). Jurnal Faperta. Vol. 5. No. 2. Hal: 1-9.
Siamtuti, W. S., Aftiarani, R., Wardhani, Z. K., Alfianto, N., dan Hartoko, I. V.
2017. Potensi Daun Sirih (Piper betle L.) Dalam Pembuatan Insektisida
Nabati yang Ramah Lingkungan. Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan
Saintek. ISSN: 2527-533X. Hal: 400-406.
Sukamto, Adriyani, Y., dan Guslianti, F. 2020. Sistem Pakar Diagnosa Hama
Tanaman Jambu Madu Menggunakan Metode Dempster-Shafer. Jurnal
Sistem Informasi. Vol. 9. No. 2. ISSN: 2302-8149. Hal: 290-303.
10
Susanto, E. 2018. Respon Pertumbuhan Tanaman Jambu Air Madu Deli (Syzygium
aqueum Burn F. Alston) terhadap Pemberian Pupuk Npk dan Mol Bonggol
Pisang. Fakultas Pertanian. Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.
Yunianti, L. 2016. Uji Efektivitas Ekstrak Daun Sirih Hijau (Piper betle L.) Sebagai
Insektisida Alami Terhadap Mortalitas Walang Sangit (Leptocorisa acuta).
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.