Oleh :
M.RAFLI
1904300093
AGRIBISNIS 4
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan hidayah serta karunia-Nya
dengan materi “Diptera” dimana laporan ini penulis sajikan dengan tujuan untuk memenuhi
1. Kedua orang tua yang telah memberi dukungan penuh berupa moral maupun materi.
2. Ibu Ir.Efrida Lubis,M.P selaku dosen penanggung jawab dan asisten praktikum dasar
perlindungan tanaman.
Dalam penyusunan laporan ini penulis menyadari masih banyak kekurangan,untuk itu
Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR............................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................. ii
PENDAHULUAN..................................................................................... 1
Latar Belakang............................................................................. 1
Tujuan Praktikum........................................................................ 3
Kegunaan Praktikum................................................................... 3
TINJAUAN PUSTAKA............................................................................ 4
Ordo Diptera................................................................................ 4
Siklus hidup……………………………………….…....... 5
Gejala serangan.................................................................. 5
Cara pengendalian.............................................................. 5
Siklus hidup........................................................................ 6
Gejala serangan.................................................................. 6
Cara pengendalian.............................................................. 6
Siklus hidup........................................................................ 7
Gejala serangan.................................................................. 8
ii
Cara pengendalian.............................................................. 8
PELAKSANAAN PRAKTIKUM............................................................. 9
Tempat danWaktu....................................................................... 9
Bahan danAlat............................................................................. 9
Cara Kerja.................................................................................... 9
Hasil ............................................................................................ 10
Pembahasan................................................................................. 10
Kesimpulan.................................................................................. 11
Saran............................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA................................................................................ 12
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Faktor suhu dan kelembaban dapat memengaruhi fluktuasi populasi lalat buah di
Sedangkan curah hujan dan jumlah hari hujan yang tinggi dapat menyebabkan populasi
Pada umumnya populasi lalat buah akan meningkat seiring dengan peningkatan
curah hujan. Karena kemungkinan curah hujan memiliki hubungan terhadap pembuahan
tanaman inang dan masa pembuahan banyak terjadi ketika sering hujan. Bahwa aktivitas
lalat buah seperti kawin dan peletakkan telur pada inang dipengaruhi oleh keadaan iklim
(Siwi.,2005)
Faktor biotik berupa fenologi tanaman inang, potensi inang lain, serta musuh alami
juga berperan terhadap fluktuasi populasi lalat buah pada lahan pertanaman. Faktor
inang merupakan faktor utama lain yang mempengaruhi fluktuasi lalat buah di lahan
Peranan musuh alami berupa predator dan parasitoid juga berpengaruh terhadap
populasi lalat buah di lahan. Populasi musuh alami tersebut dipengaruhi oleh umur
tanaman dan ketersediaan inang di lapangan. Tingginya populasi musuh alami lalat
buah pada saat ketersediaan lalat buah meningkat sehingga populasi parasitoid juga
1
Tujuan Praktikum
Kegunaan Praktikum
1. Sebagai salah satu syarat untuk mengikuti praktikal test pada praktikum dasar
perlindungan tanaman
2
TINJAUAN PUSTAKA
Diptera
Lalat buah merupakan salah satu hama penting bagi tanaman cabai merah. Pada
tanaman cabai merah rata-rata tingkat serangan lalat buah bisa mencapai 20-25%
Family: muscidae, Genus: musca, Spesies: Muscca domestica. Hasil pengamatan dan
coklat gelap, mata besar menonjol dan terpisah. Panjang tubuh berkisar antara 6,5 - 7
mm, warna tubuh abu-abu kehitaman, pada bagian permukaan atas thorax terdapat 4
garis berwarna hitam. Pada abdomen ditandai dengan warna dasar kekuningan serta
Siklus Hidup
3
Lalat adalah insekta yang mengalami metamorfosa sempurna, dengan stadium telur,
larva, kepompong dan stadium dewasa. Hal ini menunjukkan semua lalat mengalami
Gejala Serangan
Gejala serangan lalat ditandai dengan peletakan larva pada buah. Tempat peletakan
telur itu ditandai dengan adanya noda/titik kecil hitam yang tidak terlalu jelas.
Nodanoda kecil bekas tusukan ovipositor ini merupakan gejala awal serangan lalat
buah. Selanjutnya karena aktivitas hama di dalam buah, noda tersebut berkembang
menjadi meluas. Akhirnya banyak buah yang gugur. Lalat buah ini biasanya menyerang
pada buah yang berkulit tipis, mempunyai daging yang lunak (Ditlitan, 2008).
Cara Pengendalian
sanitasi lingkungan agar lalat tidak dapat berkembang biak. Bisa juga dengan
dkk.,2015)
genus: diusophita, spesies : Bactrocera sp. Adanya spot berwarna hitam atau coklat tua
4
pada bagian apical semur kaki depan lalat buah betina dan abdomen berwarna coklat
Siklus Hidup
Lalat adalah insekta yang mengalami meta-morfosa yang sempurna, dengan stadium
telur, larva / tempayak, kepompong dan stadium dewasa. Waktu yang dibutuhkan lalat
menyelesaikan siklus hidupnya dari sejak masih telur sampai dengan dewasa antara 12
Gejala Serangan
Di Indonesia lalat buah menyerang sayuran dan buah buahan dan sekitar 75%
tanaman buah diserang oleh hama tersebut. Lalat buah memiliki intensitas serangan
yang semakin meningkat pada buah buahan dan sayuran pada iklim yang
sejuk,kelembapan tinggi dan angin yang tidak terlalu kencang (Susanto dkk.,2017)
Cara Pengendalian
Pengendalian lalat buah belimbing yang umum dilakukan oleh petani adalah dengan
jenis kelamin lalat buah belimbing telah juga dilakukan dengan cara memasukkan bahan
pemikat sari buah dan mampu memikat lalat betina sampai 45% (Sodiq.,2016)
5
Klasifikasi dan biologi nyamuk. Kingdom : animalia, filum :arthropoda, kelas :
insecta, ordo :diptera, famili : culicidae, genus: culex, spesies: Culex pipiens. Telur
yang telah diletakkan oleh nyamuk betina, dimasukkan kembali ke dalam wadah
pemeliharaan larva. Telur dibiarkan hingga menetas. Setelah menetas, larva dipelihara
hingga mencapai instar II. Sebagian instar II di ambil untuk perlakuan dan sebagian lagi
Gambar 3. Nyamuk
Siklus Hidup
Siklus hidup terdiri dari empat instar yaitu telur,larva,pupa dan nyamuk dewasa.
Betina meletakkan telur secara bergerombol membentuk rakit dengan rata rata 155 telur
setiap satu siklus gonostrik. Pada tahapan telur laju pertumbuhannya dipengaruhi oleh
pertumbuhan telur yang menjadi larva dan terjadi penurunan karna kematian alami dari
Gejala Serangan
Nyamuk yang menjadi vektor penyakit DBD adalah nyamuk yang menjadi
terinfeksi saat menggigit manusia yang sedang sakit dan viremia (terdapat virus dalam
darahnya). Menurut laporan terakhir, virus dapat pula ditularkan secara transovarial dari
Cara Pengendalian
6
Pengendalian vektor yang banyak digunakan saat ini adalah menggunakan
insektisida sintetik meskipun resiko resiko yang ditimbulkan sudah banyak terjadi.
pembuatan insektisida dari bahan alami yang mudah diperoleh dan ramah lingkungan
(Yulianti.,2018)
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
Praktikum Dasar Perlindungan Tanaman dilakukan via daring melalui zoom meeting
7
Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan dalam praktikum Dasar Perlindungan Tanaman ini adalah
lalat rumah (Musca domestica), lalat buah (Bactocera sp), nyamuk (Culex pipiens).
Cara Kerja
1. Bahan praktikum yang sudah diambil dari lapangan mula mula dimasukkan kedalam
2. setelah itu lekatkan objek di kertas A4 yang sudah disediakan dengan klasifikasnya
masing masing.
8
HASIL DAN PEMBAHASAN.
sehingga makanan tidak hygyenis lagi untuk dikonsumsi. Hal ini sesuai dengan
literature (Pusat Teknik dan Metoda Karantina Hewan dan Tumbuhan 2004) Tingkat
kerusakan yang ditimbulkan oleh lalat buah pada buah dan sayuran yang terserang dapat
mencapai 90%
Indonesia merupakan salah satu negara tropis yang memiliki keanekaragaman lalat
buah yang cukup tinggi. Hal ini sesuai dengan literature (AQIS.,2008) Berdasarkan
survey, dijumpai 63 spesies lalat buah yang terdapat di Indonesia. Namun, hanya 10
spesies lalat buah yang diketahui berperan sebagai hama potensial bagi tanaman budi
daya.
Lalat buah dari kelompok famili Tephritidae, Ordo Diptera memiliki arti penting
dalam budi daya tanaman buah-buahan dan sayuran. Hal ini sesuai dengan literature
(Siwi et al. 2006). Secara khusus, lalat buah dapat menyebabkan kerusakan secara
9
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan :
1. Ordo Diptera berasal dari kata Di = dua dan ptera =sayap ,yang artinya adalah
2. Sayap depan ordo berfungsi untuk terbang sedangakan yang dibelakang berfungsi
3. Pada stadia larva memiliki tipe mulut menggigit dan mengunyah sedangkan pada
5. Cara pengendalian ordo diptera adalah dengan cara membungkus komoditi dan
menggunakan insektisida
Saran :
ilmu yang didapat bisa diaplikasikan kelapangan dan bisa berbagi informasi dengan
petani.
10
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad dkk, 2015. Resistensi lalat rumah,musca domestica Linnaeus dari empat kota di
ISSN :1829-7722.
Hastutiek P dan Fitri LE. (2007.) Potensi Musca Domestica Linn. Sebagai Vektor
Herlinda, S, Zuroaidah, Y Pujiastuti, S Samad dan T Adam. 2008. Spesies lalat buah
4939
Siwi SS. Hidayat P. Suputa. 2006. Taksonomi dan Bioekologi Lalat Buah Penting di
11
Sodiq,2016. Pengaruh atrakkan terhadap lalat buah pada tanaman
: 1979-5777
2885
Wardani & Purwanta. 2008. Teknologi Budidaya Cabai Merah. Balai Besar
Ye, H, and JH Liu. 2005. Population dynamics of the oriental fruit fly, Bactrocera
12
muhammadiyah surakarta
13