Anda di halaman 1dari 18

DIPTERA

Oleh :

M.RAFLI
1904300093
AGRIBISNIS 4

PRAKTIKUM DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
MEDAN
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan hidayah serta karunia-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Praktikum Dasar Perlindungan Tanaman

dengan materi “Diptera” dimana laporan ini penulis sajikan dengan tujuan untuk memenuhi

tugas salah satu mata kuliah.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Kedua orang tua yang telah memberi dukungan penuh berupa moral maupun materi.

2. Ibu Ir.Efrida Lubis,M.P selaku dosen penanggung jawab dan asisten praktikum dasar

perlindungan tanaman.

3. Ibu Rini Susanti,S.P.,M.P selaku asisten praktikum dasar perlindungan tanaman.

4. Abangda Riki Candra selaku asisten praktikum dasar perlindungan tanaman.

Dalam penyusunan laporan ini penulis menyadari masih banyak kekurangan,untuk itu

penulis banyak mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun.

Medan,25 November 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR............................................................................... i

DAFTAR ISI............................................................................................. ii

DAFTAR GAMBAR................................................................................. iii

PENDAHULUAN..................................................................................... 1

Latar Belakang............................................................................. 1

Tujuan Praktikum........................................................................ 3

Kegunaan Praktikum................................................................... 3

TINJAUAN PUSTAKA............................................................................ 4

Ordo Diptera................................................................................ 4

Lalat rumah (Musca domestica).................................................. 4

Klasifikasi dan biologi....................................................... 4

Siklus hidup……………………………………….…....... 5

Gejala serangan.................................................................. 5

Cara pengendalian.............................................................. 5

Lalat buah (Bactrocera sp).......................................................... 5

Klasifikasi dan biologi....................................................... 5

Siklus hidup........................................................................ 6

Gejala serangan.................................................................. 6

Cara pengendalian.............................................................. 6

Nyamuk (Culex pipiens).............................................................. 7

Klasifikasi dan biologi....................................................... 7

Siklus hidup........................................................................ 7

Gejala serangan.................................................................. 8

ii
Cara pengendalian.............................................................. 8

PELAKSANAAN PRAKTIKUM............................................................. 9

Tempat danWaktu....................................................................... 9

Bahan danAlat............................................................................. 9

Cara Kerja.................................................................................... 9

HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................. 10

Hasil ............................................................................................ 10

Pembahasan................................................................................. 10

KESIMPULAN DAN SARAN................................................................. 11

Kesimpulan.................................................................................. 11

Saran............................................................................................ 11

DAFTAR PUSTAKA................................................................................ 12

iii
DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

1. Lalat rumah (Musca domestica) 4

2. Lalat buah (Bactrocera sp) 6

3. Nyamuk (Culex pipiens) 7

iv
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Faktor suhu dan kelembaban dapat memengaruhi fluktuasi populasi lalat buah di

lapangan, karena dapat memengaruhi perkembangan dan reproduksi lalat buah.

Sedangkan curah hujan dan jumlah hari hujan yang tinggi dapat menyebabkan populasi

lalat buah meningkat (Herlinda dkk., 2008).

Pada umumnya populasi lalat buah akan meningkat seiring dengan peningkatan

curah hujan. Karena kemungkinan curah hujan memiliki hubungan terhadap pembuahan

tanaman inang dan masa pembuahan banyak terjadi ketika sering hujan. Bahwa aktivitas

lalat buah seperti kawin dan peletakkan telur pada inang dipengaruhi oleh keadaan iklim

(Siwi.,2005)

Faktor biotik berupa fenologi tanaman inang, potensi inang lain, serta musuh alami

juga berperan terhadap fluktuasi populasi lalat buah pada lahan pertanaman. Faktor

inang merupakan faktor utama lain yang mempengaruhi fluktuasi lalat buah di lahan

(Ye and Liu, 2005).

Peranan musuh alami berupa predator dan parasitoid juga berpengaruh terhadap

populasi lalat buah di lahan. Populasi musuh alami tersebut dipengaruhi oleh umur

tanaman dan ketersediaan inang di lapangan. Tingginya populasi musuh alami lalat

buah pada saat ketersediaan lalat buah meningkat sehingga populasi parasitoid juga

meningkat (Herlinda dkk., 2007).

1
Tujuan Praktikum

Untuk mengenal dan mengetahui ordo diptera dan cara pengendaliannya.

Kegunaan Praktikum

1. Sebagai salah satu syarat untuk mengikuti praktikal test pada praktikum dasar

perlindungan tanaman

2. Sebagai syarat masuk dalam praktikum dasar perlindungan tanaman

3. Sebagai bahan informasi bagi pihak yang membutuhkan

2
TINJAUAN PUSTAKA

Diptera

Lalat buah merupakan salah satu hama penting bagi tanaman cabai merah. Pada

tanaman cabai merah rata-rata tingkat serangan lalat buah bisa mencapai 20-25%

(Wardani dan Purwanta, 2008).

Lalat Rumah (Musca domestica)

Klasifikasi dan biologi

Klasifikasi : Kingdom: animalia, Filum: arthropoda, Kelas: insecta, Ordo: diptera,

Family: muscidae, Genus: musca, Spesies: Muscca domestica. Hasil pengamatan dan

pengukuran ciri-ciri morfologi M. domestica menunjukkan Kepala besar berwarna

coklat gelap, mata besar menonjol dan terpisah. Panjang tubuh berkisar antara 6,5 - 7

mm, warna tubuh abu-abu kehitaman, pada bagian permukaan atas thorax terdapat 4

garis berwarna hitam. Pada abdomen ditandai dengan warna dasar kekuningan serta

didapatkan garis hitam di bagian median (Hastutiek.,2007),

Gambar 1. Lalat Rumah

Siklus Hidup

3
Lalat adalah insekta yang mengalami metamorfosa sempurna, dengan stadium telur,

larva, kepompong dan stadium dewasa. Hal ini menunjukkan semua lalat mengalami

metamorfosis sempurna dalam perkembangannya (Husain, 2014).

Gejala Serangan

Gejala serangan lalat ditandai dengan peletakan larva pada buah. Tempat peletakan

telur itu ditandai dengan adanya noda/titik kecil hitam yang tidak terlalu jelas.

Nodanoda kecil bekas tusukan ovipositor ini merupakan gejala awal serangan lalat

buah. Selanjutnya karena aktivitas hama di dalam buah, noda tersebut berkembang

menjadi meluas. Akhirnya banyak buah yang gugur. Lalat buah ini biasanya menyerang

pada buah yang berkulit tipis, mempunyai daging yang lunak (Ditlitan, 2008).

Cara Pengendalian

Untuk mengendalikan hama ini,berbagai upaya telah dilakukan seperti tindakan

sanitasi lingkungan agar lalat tidak dapat berkembang biak. Bisa juga dengan

menggunakan insektisida. Namun penggunaan insektisida tersebut telah mempercepat

terjadinya resistensi lalat rumah terhadap berbagai golongan insektisida (Ahmad

dkk.,2015)

Lalat Buah (Bactrocera sp)

Klasifikasi dan biologi Lalat buah

Klasifikasi: Kingdom : animalia, filum :arthropoda, kelas : insecta, ordo : Diptera ,

genus: diusophita, spesies : Bactrocera sp. Adanya spot berwarna hitam atau coklat tua

4
pada bagian apical semur kaki depan lalat buah betina dan abdomen berwarna coklat

oranye dengan pola yang jelas (sodiq dkk.,2016)

Gambar 2. Lalat buah

Siklus Hidup

Lalat adalah insekta yang mengalami meta-morfosa yang sempurna, dengan stadium

telur, larva / tempayak, kepompong dan stadium dewasa. Waktu yang dibutuhkan lalat

menyelesaikan siklus hidupnya dari sejak masih telur sampai dengan dewasa antara 12

sampai 30 hari. Rata-rata perkembangan lalat 11 12 memerlukan waktu antara 7-22

hari, tergantung dari suhu dan makanan yang tersedia (Jannah.,2006)

Gejala Serangan

Di Indonesia lalat buah menyerang sayuran dan buah buahan dan sekitar 75%

tanaman buah diserang oleh hama tersebut. Lalat buah memiliki intensitas serangan

yang semakin meningkat pada buah buahan dan sayuran pada iklim yang

sejuk,kelembapan tinggi dan angin yang tidak terlalu kencang (Susanto dkk.,2017)

Cara Pengendalian

Pengendalian lalat buah belimbing yang umum dilakukan oleh petani adalah dengan

pembungkusan buah dan penyemprotan pestisida. Upaya untuk memerangkap kedua

jenis kelamin lalat buah belimbing telah juga dilakukan dengan cara memasukkan bahan

pemikat sari buah dan mampu memikat lalat betina sampai 45% (Sodiq.,2016)

Nyamuk (Culex pipiens)

Klasifikasi dan biologi nyamuk

5
Klasifikasi dan biologi nyamuk. Kingdom : animalia, filum :arthropoda, kelas :

insecta, ordo :diptera, famili : culicidae, genus: culex, spesies: Culex pipiens. Telur

yang telah diletakkan oleh nyamuk betina, dimasukkan kembali ke dalam wadah

pemeliharaan larva. Telur dibiarkan hingga menetas. Setelah menetas, larva dipelihara

hingga mencapai instar II. Sebagian instar II di ambil untuk perlakuan dan sebagian lagi

digunakan untuk pemeliharaan selanjutnya (Yasmin & Fitri 2010).

Gambar 3. Nyamuk

Siklus Hidup

Siklus hidup terdiri dari empat instar yaitu telur,larva,pupa dan nyamuk dewasa.

Betina meletakkan telur secara bergerombol membentuk rakit dengan rata rata 155 telur

setiap satu siklus gonostrik. Pada tahapan telur laju pertumbuhannya dipengaruhi oleh

pertumbuhan telur yang menjadi larva dan terjadi penurunan karna kematian alami dari

telur itu sendiri (Ramadhani dkk.,2019)

Gejala Serangan

Nyamuk yang menjadi vektor penyakit DBD adalah nyamuk yang menjadi

terinfeksi saat menggigit manusia yang sedang sakit dan viremia (terdapat virus dalam

darahnya). Menurut laporan terakhir, virus dapat pula ditularkan secara transovarial dari

nyamuk ketelur-telurnya (Widoyono., 2011)

Cara Pengendalian

6
Pengendalian vektor yang banyak digunakan saat ini adalah menggunakan

insektisida sintetik meskipun resiko resiko yang ditimbulkan sudah banyak terjadi.

Usaha untuk mengurangi masalah tersebut diperlukan adanya suatu alternatif

pembuatan insektisida dari bahan alami yang mudah diperoleh dan ramah lingkungan

(Yulianti.,2018)

PELAKSANAAN PRAKTIKUM

Tempat dan Waktu

Praktikum Dasar Perlindungan Tanaman dilakukan via daring melalui zoom meeting

dirumah masing masing. Praktikum Dasar Perlindungan Tanaman dilaksanakan pada

hari selasa 24 November 2020 pukul 11.00 WIB sampai selesai.

7
Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan dalam praktikum Dasar Perlindungan Tanaman ini adalah

lalat rumah (Musca domestica), lalat buah (Bactocera sp), nyamuk (Culex pipiens).

Alat yang digunakan adalah selotip,alat tulis dan gunting.

Cara Kerja

1. Bahan praktikum yang sudah diambil dari lapangan mula mula dimasukkan kedalam

wadah kemudian dimatikan.

2. setelah itu lekatkan objek di kertas A4 yang sudah disediakan dengan klasifikasnya

masing masing.

3. menunjukkan hasil kerja saat zoom meeting

8
HASIL DAN PEMBAHASAN.

Kerusakan yang diakibatkan hama diptera adalah meninggalkan lava di makanan

sehingga makanan tidak hygyenis lagi untuk dikonsumsi. Hal ini sesuai dengan

literature (Pusat Teknik dan Metoda Karantina Hewan dan Tumbuhan 2004) Tingkat

kerusakan yang ditimbulkan oleh lalat buah pada buah dan sayuran yang terserang dapat

mencapai 90%

Indonesia merupakan salah satu negara tropis yang memiliki keanekaragaman lalat

buah yang cukup tinggi. Hal ini sesuai dengan literature (AQIS.,2008) Berdasarkan

survey, dijumpai 63 spesies lalat buah yang terdapat di Indonesia. Namun, hanya 10

spesies lalat buah yang diketahui berperan sebagai hama potensial bagi tanaman budi

daya.

Lalat buah dari kelompok famili Tephritidae, Ordo Diptera memiliki arti penting

dalam budi daya tanaman buah-buahan dan sayuran. Hal ini sesuai dengan literature

(Siwi et al. 2006). Secara khusus, lalat buah dapat menyebabkan kerusakan secara

kualitatif dan kuantitatif serta berpotensi menyebabkan penurunan produksi buah

9
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan :

Dari hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa :

1. Ordo Diptera berasal dari kata Di = dua dan ptera =sayap ,yang artinya adalah

serangga yang memiliki dua pasang sayap.

2. Sayap depan ordo berfungsi untuk terbang sedangakan yang dibelakang berfungsi

untuk menjaga keseimbangan badan ketika terbang.

3. Pada stadia larva memiliki tipe mulut menggigit dan mengunyah sedangkan pada

stadia imago bertipe mulut menusuk menghisap.

4. Lalat buah,lalat rumah dan nyamuk merupakan contoh Diptera

5. Cara pengendalian ordo diptera adalah dengan cara membungkus komoditi dan

menggunakan insektisida

Saran :

Dalam praktikum Dasar Perlindungan Tanaman dilakukan dengan keseriusan agar

ilmu yang didapat bisa diaplikasikan kelapangan dan bisa berbagi informasi dengan

petani.

10
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad dkk, 2015. Resistensi lalat rumah,musca domestica Linnaeus dari empat kota di

Indonesia terhadap parametrin dan propksur.Institut teknologi bandung. Vol.12 no.3

ISSN :1829-7722.

Ditlintan. 2008. Pedoman Pengamatan dan Pelaporan Perlindungan Tanaman Pangan.

DirekturPerlindungan Tanaman. Direkrorat Jendaral Tanaman Pangan. Jakarta

Hastutiek P dan Fitri LE. (2007.) Potensi Musca Domestica Linn. Sebagai Vektor

Beberapa Penyakit. Jurnal Kedokteran Brawijaya, 23(3), 125- 136.

Herlinda, S, Zuroaidah, Y Pujiastuti, S Samad dan T Adam. 2008. Spesies lalat buah

yang menyerang sayuran Solanaceae dan Cucurbitaceae di Sumatera Selatan. Jurnal

Hortikultura 18(2) : 212-220.

Ramadhani,Uina,Upik,2019. Tabel nyamuk vektor filariasis limfatik culex

quinquesasciatus di laboratorium. Institute pertanian bogor. ISSN: 1412-

4939

Siwi SS. Hidayat P. Suputa. 2006. Taksonomi dan Bioekologi Lalat Buah Penting di

Indonesia (Diptera: Tephritidae). Bogor: Balai Besar Penelitian dan Pengembangan

Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian

Siwi, SS. 2005. Eko-biologi Hama Lalat Buah. BBBiogen. Bogor.

11
Sodiq,2016. Pengaruh atrakkan terhadap lalat buah pada tanaman

belimbing dikabupaten blitar. Fakultas pertanian UPN. Vol. 9 no 2 ISSN

: 1979-5777

Sukmawati dkk,2018. Keanekaragaman spesies lalat dan jenis bakteri

kontaminan yang dibawa lalat dirumah pemotongan unggas semarang.

Universitas diponegoro. Vol 7 no 1. ISSN : 2356-3346

Susanto dkk,2017. Fluktuasi populasi lalat buah pada pertanaman papaya di

desa marguluyu kabupaten garut. Universitas padjajaran. ISSN: 0853-

2885

Wardani & Purwanta. 2008. Teknologi Budidaya Cabai Merah. Balai Besar

Pengembangan Teknologi Pertanian. Litbang. Lampung.

Yasmin Y, Fitri L, 2010. The effect of Metharrizium anisopliae fungi on mortality of

Aedes aegypti L. larvae. Jurnal Natural 10:32-35.

Ye, H, and JH Liu. 2005. Population dynamics of the oriental fruit fly, Bactrocera

dorsalis (Diptera: Tephritidae) in the Kunming area, southwestern China. Insect

Science 12 (5): 387-392

Yulianti,2018. Pemanfaatan ekstrak daun kirinyuh dan ekstrak daun salam

sebagai insektisida nabati terhadap mortalitas nyamuk aedes aaegyepti

dengan variasi jenis pelarutan dan konsentrasi. Universitas

12
muhammadiyah surakarta

13

Anda mungkin juga menyukai