OLEH :
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
kegiatan pertanian, peternakan, dan kegiatan lain yang terkait dengan pertanian
dalam satu lahan, sehingga diharapkan dapat berperan sebagai salah satu solusi
penggunaan jerami sebagai pakan ternak dan kotoran sapi sebagai pupuk organik,
pendapatan petani.
memenuhi kebutuhan akan pangan. Budidaya sayuran ini perlu pengolahan dan
perhatian yang lebih agar hasil bertanam sayuran dapat maksimal. Perlu
Sawi merupakan salah satu jenis sayuran yang disukai oleh masyarakat
karena banyak memberikan manfaat dan juga salah satu sayuran daun yang
memiliki nilai ekonomis tinggi. Tanaman sawi sebagai bahan makanan sayuran
mengandung zat-zat gizi yang cukup lengkap sehingga apabila dikonsumsi sangat
baik untuk mempertahankan kesehatan tubuh. Kandungan gizi yang terdapat pada
sawi adalah protein, lemak, karbohidrat, Ca, P, Fe, Vitamin A, Vitamin B, dan
Vitamin C.
yang berasal dari sisa tanaman, kotoran hewan yang kandungan unsur haranya
lebih dari satu unsur. Kelebihan dari pupuk organik ini adalah dapat secara cepat
mengatasi defesiensi hara, tidak bermasalah dalam pencucian hara, dan mampu
pupuk organik cair umumnya tidak merusak tanah dan tanaman walaupun
digunakan sesering mungkin. Selain itu, pupuk ini juga memiliki bahan pengikat,
digunakan oleh tanaman. Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka perlu
1.2. Tujuan
1.3. Manfaat
2.2.1. Alat
2.2.2. Bahan
5. Mengukur tinggi tanaman, jumlah daun, lebar daun, dan tinggi batang
6. Membuat laporan
Membuat laporan
Tabel 3. berikut.
3.2. Pembahasan
dapat diketahui kegiatan pertama yang harus dilakukan yaitu membersihkan area
menggunakan sekop dan cangkul dengan tinggi bedengan 20-30 cm dan jarak
antar bedeng adalah 30 cm. Setelah bedengan dibuat selanjutnya diberi pupuk
organik cair dengan disiram pada permukaan bedengan. Penanaman benih sayuran
benih kedalam tubing tanam yang disediakan, benih yang telah ditanam disiram
menggunakan pupuk cair. Hal ini sesuai dengan pendapat Sangaji, (2017) bahwa
struktur tanah dan pemberian pupuk dasar (pupuk kandang). Hal ini bertujuan
untuk memperbaiki struktur tanah dan sirkulasi udara serta pemberian pupuk
dasar agar memperbaiki fisik dan kimia tanah yang nantinya menambah
kesuburan lahan yang akan ditanami. Menurut pendapat Imelda dkk., (2021)
bahwa tanah yang cocok dan juga baik untuk ditanami sawi adalah tanah yang
sebanyak 5 tanaman, pengukuran dilakukan mulai dari tinggi tanaman, lebar daun,
dan jumlah daun tanaman sawi. Tanaman 1 dan tanaman 2 memiliki nilai yang
sama mulai dari tinggi tanaman 28 cm, jumlah daun sebanyak 7, lebar daun 13
cm, dan memiliki tinggi batang 15 cm serta nilai rata-rata yang diperoleh yaitu
adanya unsur nitrogen pada penggunaan pupuk cair. Hal ini sesuai dengan
pendapat Pristianingsih dkk., (2015) bahwa tanaman sawi memerlukan unsur hara
menghasilkan produksi yang maksimal, salah satu unsur hara yang sangat
daun 5 cm, dan memiliki tinggi batang 20 cm serta nilai rata-rata yang diperoleh
yaitu 13,5. Tanaman 4 memiliki tinggi tanaman 13 cm, jumlah daun sebanyak 5,
lebar daun 7 cm, dan memiliki tinggi batang 6 cm serta rata-rata yang diperoleh
yaitu 7,75. Tanaman 5 memiliki tinggi tanaman 15 cm, jumlah daun sebanyak 4,
lebar daun 10 cm, dan memiliki tinggi batang 5 cm serta rata-rata yang diperoleh
8,8. Menurut pendapat Siti dkk., (2021) yang menyatakan bahwa semakin
meningkat pemberian dosis pupuk cair juga akan meningkatkan tinggi tanaman.
Interaksi terjadi pada parameter jumlah daun dan panjang daun diduga bahwa
tanaman sawi memiliki respon yang baik terhadap media yang gembur dan
pemberian pupuk organik cair. Pupuk organik cair mengandung mikroba sehingga
biologi sebagai dampak dari kandungan jasad renik pada pupuk cair. Mikroba
yang terkandung dalam pupuk cair juga akan membentuk rambut akar sehingga
kemampuan dalam menyerap unsur hara akan meningkat. Unsur hara yang diserap
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum budidaya tanaman sayuran yang telah dilakukan,
sayuran yang berkualitas baik dan sehat serta aman untuk dikonsumsi. Pupuk
organik cair mengandung mikroba sehingga dapat memperbaiki sifat fisik tanah.
4.2. Saran
Saran saya pada praktikum ini yaitu agar praktikan dapat memperhatikan
dalam penanaman sayuran, pengaturan jarak antar tanaman satu dengan yang lain,
dan pemberian pupuk dilakukan secara bertahap, sehingga tanaman dapat tumbuh
dengan baik. Saran untuk asisten tidak ada karena saat membimbing dalam
DAFTAR PUSTAKA
DOKUMENTASI PRAKTIKUM