SKRIPSI
Untuk memperoleh gelar Sarjana
Oleh :
Amelia D0221111
Edwin D0221371
Noprianty D0221113
Efortuntrio D0221375
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bidang pertanian menjadi sumber kekayaan agraris bagi indonesia (Agustia
& Soufyan, 2019). Kekayaan agraris Indonesia dibuktikan dengan potensi sumber
tanaman dan luas lahan pertanian yang besar. Kekayaan agraris Indonesia
didukung dengan posisi Indonesia yang berada di daerah tropis sehingga terdapat
banyak jenis tumbuhan dapat hidup dengan baik. Pertanian Indonesia memiliki
luas tanah mencapai 76 juta hektar dan 89% berupa lahan kering (Adhiguna &
Rejo, 2018). Permintaan pada komoditas hortikultura terutama sayuran terus
meningkat seiring dengan kebutuhan dari peningkatan jumlah penduduk dan
kesejahteraan. Komoditas hortikultura merupakan salah satu penyedia gizi yang
dibutuhkan oleh manusia untuk beraktifitas berupa serat, vitamin, protein dan
lain-lainnya (Sebayang, 2014). Tentunya untuk mengimbangi kebutuhan
komoditas hortikultura harus dijaga dengan baik demi peningkatan produktivitas
tanaman pangan untuk kebutuhan sehari – hari.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana merancang smart greenhouse menggunakan wemos?
C. Batasan Masalah
Dalam perancangan dan pembuatan terdapat beberapa batasan masalah antara
lain:
1. Sensor yang di gunakan untuk smart greenhouse adalah sensor kelembaban
tanah, sensor suhu atau sensor kelembapan udara.
2. WeMos sebagai microprosesor pengolah data.
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk merancang smart greehouse untuk menyiram
tanaman sayur sawi secara otomatis dengan menggunakan pengecekan sensor
kelembaban tanah, dan untuk mengetahui suhu udara atau kelembapan udara
menggunakan sensor suhu.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian adalah untuk mempermudah perawatan dan
pengawasan dalam proses pemeliharaan tanaman sayur sawi berdasarakan
kelembapan tanah, suhu udara dan kelembapan udara.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Green House
Greenhousse merupakan sebuah bangunan yang dirancang untuk tanaman
yang dapat melindungi tanaman dari kondisi lingkungan yang tidak menentu dan
meningkatkan kondisi pertumbuhan tanaman. Hal ini menjadikan tanaman yang
berada didalam greenhouse lebih baik daripada tanaman yang berada di tempat
terbuka. Greenhouse memiliki struktur atap dan dinding yang bersifat tembus
cahaya dengan kerangka yang biasa digunakan yaitu besi, pipa, bambu atau kayu.
Greenhouse memungkinkan keadaan lingkungan di dalamnya lebih mudah untuk
dipantau dan dikontrol. Adanya kemampuan otomatisasi dapat membantu dalam
memantau dan mengontrol kondisi lingkungan tang diharapkan akan
meningkatkan hasil pertanian. Ditinjau dari manfaatnya greenhouse memiliki
beberapa jenis yaitu greenhouse sebagai sarana pembibitan tanaman, karantina
tanaman, budidaya tanaman tertentu, agrowisata, agromat.
Sawi merupakan jenis tanaman yang bisa dibilang cukup mudah untuk
dibudidayakan. Hal ini dikarenakan sawi bisa hidup didataran tinggi maupun di
dataran rendah dan bisa ditanaman pada kondisi kering. Selain tidak rumit,
menanam sawi untuk konsumsi pribadi juga tidak mebutuhkan ahan yang luas.
C. Kelembapan Tanah
Kelembapan tanah adalah kadar air yang tertahan dalam tanah setelah proses
penyiraman terjadi. Teknik untuk mengukur kelebihan air yang dapat dilakukan
secara manual yaitu mengukur perbedaan berat tanah yang disebut dengan
metode gravimetri dan secara langsung dapat dilakukan pengukuran sifat lain
dari tanah. Teknik pengukuran gravimetri memiliki akurasi yang sangat tinggi
namun membutuhkan waktu dan tenaga yang sangat besar untuk melakukanya.
Standar kelembapan tanah yang baik dan sesuai untuk tanaman yaitu memiliki
kadar air 50%-70%. Hal ini disebabkan tanaman membutuhkan air sebagai
25,22% Kering
29,13% Kering
31,47% Kering
37,43% Lembab
38,42% Lembab
51,12% Lembab
58,46% Lembab
71,65% Basah
78,01% Basah
78,01% Basah
D. Wemos D1 R2
WeMos merupakan salah satu board yang di rancang khususuntuk
keperluaniot (Internet of Thing). Wemos menggunakan chip wifi yang cukup
terkenal yaitu ESP8266. Wemos memiliki beberapa kelabihan yaitu arduino
comptaible, artinya dapat di program menggunakan Arduino IDE dengan sintaks
program dan library yang banyak. Wemos D1 salah satu product yang memeiliki
bentuk seperti arduino uno . sehinggga memudahkan kita untuk menghubungkan
dengan Arduino Shield lainnya.
Wemos dapat running stand alone tanpa perlu di hubungkan dengan
mikrokontroller lainnya karna sudah terdapat CPU yang di program melalui Serial
port maupun via OTA (Over TheAir) atau mengirim program secara wireless.
High Frecuency CPU dengan processor utama 32bit kecepatan 80 MHz. Wemos
dapat mengeksekusi program lebih cepat di bandingkan mikrokontroler 8 bit yang
di gunakan di Arduino (Rudiwan Eko, 2016). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada Gambar 1.3.
Gambar 1.3 Wemos D1 R2
G. Relay
Relay berfungsi sebagai saklar mekanik. Ada 2 fungsi dari relay
yaitu memisahkan rangkaian listrik tegangan tinggi dengan rangkain listrik
tegangan rendah. Relay pada gambar mempunyai lima buah kaki. Dua kaki
digunakan untuk mengaktifkan koil. Kedua kaki ini tidak bertanda artinya boleh
terbalik dalam pemasangannya. Tiga kaki lainnya berfungsi sebagai saklar yang
terdiri dari kaki Common (COMM), kaki Normally Open (NO), dan kaki
Normally Closed (NC). Dalam keadaan koil tidak dialiri arus listrik, kaki
COMM akan terhubung ke kaki NC. Dalam keadaan koil dialiri arus llistrik, kaki
COMM akan terhubung dengan kaki NO (Langi, Wuwung, & Lumenta, 2014).
I. Pompa Air AC
Pada dasarnya setiap pompa air dilengkapi dengan peralatan otomatis
ketika kita membeli mesin pompa air di toko, ini berguna untuk memudahkan
kita pada saat pengoperasian, sehingga waktu kita menjadi lebih efektif dana
efisien tidak memerlukan aktivitas menghidupkan ataupun mematikan pompa,
sebab sudah ada sensor otomatisnya, yang bekerja berdasarkan tekanan yang
terdapat pada pipa atau saluran air pada keluaran pompa
Pada mesin pompa air ada saluran hisap dan ada saluran buang, alat
otomatis atau sensornya menggunakan sensor tekananan atau disebut juga
pressure switch dan dipasang pada tabung saluran keluaran pompa, ketika pompa
dihidupkan atau dihubungkan dengan tegangan jala-jala, maka pompa akan
berputar sehingga dibagian dalam pompa terjadi vaccum karena adanya
perbedaan tekanan, sehingga air yang ada didalam tanah akan terhisap naik.
Dengan demikian saat kita lupa untuk mematikan pompa air, maka mesin
pompa air tidak akan terbakar disebabkan kerja yang terus mmenerus, dan kita
tidak perlu memasang atau mencabut steker dari mesin pompa air sebab
segalanya akan bekerja secara otomatis.
Gambar 1.8 Pompa Air 12V
1. Compile “verify”
2. Upload
3. New Program
4. Open Program
5. Save Program
6. Serial Monior
Gambar 1.9 Arduino IDE
K. Penelitian Terkait
Beberapa penelitian yang terkait dengan penelitian ini antara lain :
1. Rancangan Smart Greenhouse dengan teknologi mobile, untuk efesiensi
tenaga biaya dan waktu dalam pengelolaan tanaman ( Muh.Syarul Munir,
2010 ) Hasil penelitian adalah Sistem kontrol, melakukan aksi kontrol dari
hasil sistempengolah data (c) terhadap fungsi peralatan, hingga peralaan
dapat bekerja secara maksimal. Perbedaan dalam penelitian ini menggunakan
teknologi mobile sedangkan yang menjadi persamaan ada pada bagian jenis
penelitian.
2. Sistem penyiraman otomatis berbasis arduino pada rumah tanaman ( Meji
Mediawan, 2018) Hasil penelitian adalah Sistem dapat melakukan
penyiraman tanaman secara otomatis pada metode penanaman konvensional
pada saat tanah dalam kondisi kering. Perbedaan dalam penelitian ini
menggunakan arduino sedangkan yang menjadi persamaan ada pada bagian
jenis penelitian.
3. Rancang Bangun Smart Greenhouse sebagai tempat budidaya tanaman
menggunakan solar cell sebagai sumber listrik (Hammada Abbas,Raffiuddin
Syam, Budi Jaelani (2015). Hasil perancangan sistem pengendali motor DC
dan pompa air yang telah dibuat dapat bekerja sesuai dengan program yang
dimasukkan kedalam mikrokontroller. Perbedaan Dalam penelitian ini
menggunakan solar cell sebagai sumber listrik sedangkan yang menjadi
persamaan dalam penleitian ini adalah ada pada bagian alat yaitu
menggunakan pompa air yamg sama.
4. Rancang bagun kontrol penyiraman otomatis dan monitoring kelembapan
tanahmenggunakan android (Achmad Mufadlol Romadhoni , 2019). Hasil
penelitian ini adalah Soil moisture sensor dan real time clock pada wemos
D1 R2 yang di tampilkan pada serial monitor dan lcd untuk mengelolah data
menunjukkan tingkat keberhasilan pembacaan kelembapan tanah dan waktu
sebesar 100%. Perbedaan Dalam penelitian menggunakan sistem berbasis
android sedangkan yang menjadi persamaan adalah beberapa alat yang
digunakan yaitu sensor kelembapan tanah jenis penelitian.
5. Perancangan sistem penyiraman tanaman otomatis berbasis mikrokontroler
atmega 38 ( M.Zulfikar , 2018). Hasil pengujian menunjukkan bahwa RTC
yang dirancangdapat bekerja dengan baik dan menunjukkantanggal dan
waktu sesuai dengan hasil settingan oleh user. Perbedaan dalam penelitian ini
menggunakan mikrokontroler sedangkan yang menjadi persamaan ada pada
bagian jenis penelitian.
6. Rancang bangun sistem penyiraman tanaman otomatis berbasis internet of
things (iot) , ( M.Rifki Pratama , 2019). Hasil penelitian ini adalah Semua
sistem akan berjalan apabila semua sensor floating switch sudah mendeteksi
adanya air yang diletakkan diwadah air. Perbedaan Dalam penelitian ini
menggunakan jenis penelitian kualitatif sedangkan yang menjadi persamaan
adalah alat yang digunakan sensor.
7. Rancang bangun smart greenhouse untuk budidaya tanaman cabai
(capsicumannum 1) berbasis android ( Ammrita Rakhmi Firdhausi 2019).
Hasil penelitian ini adalah Pengujian otomatisasi actuator menghasilkan kerja
kipas dan pemanas telah 100% sesuai dengan paramater suhu. Perbedaan
Dalam penelitian ini menggunakan cabai sebagai objek penelitian sedangkan
yang menjadi persamaan ada pada pada bagian smart green house.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kecamatan mamasa, kabupaten mamasa,
provinsisulawesi barat dengan waktu penelitian dilakukan mulai dari bulan
februari hingga maret 2022. Data yang diperoleh melalui pengamatan secara
langsung di lokasi guna mendapatkan informasi yang lebih akurat dan relevan.
B. Jenis Penelitian dan Desain Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian
kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang digunakan untuk meneliti
pada kondisi objek alamiah dimana peneliti merupakan instrument kunci
(Sugiono, 2005). Proses dan makna lebih ditonjolkan dalam jenis penelitian
kualitatif dengan landasan teori yang digunakan sebagai pemandu agar fokus
penelitian sesuai dengan fakta dilapangan.
1. Analisa kebutuhan
Tahap awal dalam pembuatan sistem yang dilakukan dengan menentukan
kebutuhan sistem dan mengumpulkan data. Di tahap ini pelanggan dan
pengembang bersama-sama melakukan identifikasi format seluruh perangkat
perangkat lunak, dan semua kebutuhan sistem yang akan dibuat.
a. Kebutuhan perangkat keras
Perangkat keras yang digunakan dalam model ini yaitu Wemos D1 R2 sebagai
kontroler utama. Sensor Soilmoisture digunakan untuk mengukur kelembapan
tanah. Sensor DHT 22 digunakan untuk mendeteksi kelembapan udara dan
mendeteksi suhu. Relay berfungsi sebagai saklar mekanik, ada dua fungsi relay
yaitu memisahkan rangkaian listrik tegangan tinggi dengan rangkaian listrik
tegangan rendah. Liquid Crystal Display (LCD) digunakan untuk menampilkan
presentase dari setiap pembacaan sensor. Selenoid Valve sebagai kran otomatis
untuk menyiram. Serta pompa air ac digunakan untuk menghisap air.
b. Kebutuhan perangkat lunak
Dalam perancangan sistem ini dibutuhkan beberapa perangkat lunak,
diantaranya Arduino IDE (Integrated Development Environment) yang berfungsi
untuk menulis dan mengunggah kode program ke Wemos D1 R2.
2. Membangun prototyping
Membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara yang
berfokus pada penyajian kepada pelanggan (misalnya dengan membuat input
dan format output).
3. Evaluasi prototyping
Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan apakah prototyping yang sudah di bangun
sudah sesuai dengan keinginan kaidah yang telah ditentukan. Jika sudah sesuai
maka langkah 4 akan diambil jika tidak prototyping direvisi dengan mengulang
langkah 1, 2 dan 3 untuk mengetahui apakah prototyping sudah sesuai dengan
apa yang kita harapkan..
4. Perancangan sistem
Perancangan sistem ini bertujuan untuk memberikan gambaran umum tentang
perancangan sistem mulai dari tahapan membuat desain perancangan
prototyping smart greenhouse menggunakan wemos D1 R2 yang akan di
bangun, baik dari sistem perangkat keras maupun perangkat lunak. Pada tahap
ini prototyping yang sudah disetujui akan diterjemahkan dan diubah ke dalam
bahasa pemrograman yang sesuai
5. Menguji sistem
Pengujian ini dilakukan dengan pengujian black box. Di tahap ini dilakukan
untuk menguji sistem yang sudah dibuat Pengujian
6. Evaluasi Sistem
Pengguna mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah sesuai dengan
yang diharapkan. Jika ya langkah 7 bisa dilakukan, jika tidak ulangi langkah 4
dan 5 Perangkat lunak yang sudah siap akan dievaluasi oleh pengguna untuk
mengetahui apakah sistem sesuai dengan yang diharapkan.
7. Menggunakan sistem
Perangkat lunak yang sudah diuji dan siap untuk digunakan.
F. Model Perancangan
Tiap-tiap dari blok diagram pada Gambar 2.4 dapat dijelaskan sebagai berikut: