Anda di halaman 1dari 24

Pemupukan Tanaman

Hias

3.6 Menerapkan pemupukan tanaman hias


4.6 Melaksanakan pemupukan tanaman hias

Setelah mempelajari bab inl, peserta didik mampu


1.mengidentifikasi pupuk,menghitung jumlah kebutuhan pupuk sesuai dengan kebutuhan tanaman
hias, menentukan metode pemupukan, dan melakukan pemupukan;dan
2. melaksanakan penghitungan jumlah kebutuhan pupuk sesuai dengan kebutuhan tanaman
hias,menentukan metode pemupukan, dan melakukan pemupukan.
Pemupukan merupakan salah stukegiatan yang sangat penting dalam budidaya
tanaman hias.Keberagaman jenis pupuk yang beredar di pasar dengan berbagai merek
sering membuat bingung. Oleh karena itu,perlu pemahaman fungsi dari masing-masing
pupuk tersebut berdasarkan bahan yang dikandungnya. Jenis pupuk yang dapat
digunakan untuk tanaman hias memiliki banyak ragam. Penggolongan pupuk dapat
dilihat dari berbagai segi, antara lain bahan (organik atau anorganik), kandungan
(tunggal, majemuk,lengkap) dan bentuk (padat,cair).
Setiap pupuk memiliki kelebihan yang berbeda-beda sesuai dengan karakter dari
pupuktersebu. Kelebihan yang sering terjadi menjadi pertimbangan dalam menentukan
pilihan.Pupuk anorganik kandungan haranya tinggi dan terukur, sedangkan pupuk
organik haranya rendah dengan variasi yang beragam, tetapi mempunyai sifat fisik
maupun kimiawi yang mendukung proses penyerapan hara oleh akar tanaman.
Pertimbangan utama dalam pemupukan adalah efektif dan efisien. Budidaya
tanaman hias terdiri dari beberapa fase, yaitu pembibitan, pembesaran,dan
pembungaan.Pertimbangan yang menjadi dasar dalam pemilihan jenis pupuk adalah
kemudahan dalam mendapatkannya, meliputi harga dan keberadaannya, kemudahan
dalam cara pemberiannya, meliputi dalam menentukan dosis dan pemupukannya serta
ketersediaan peralatan sehingga hasilnya mudah dilihat dan dirasakan.

Jenis-Jenis Pupuk
Pupuk dapat dibedakan menjadi dua, yaitu pupuk alami dan pupuk buatan.Pupuk
alam adalah pupuk yang langsung didapat dari alam, misalnya pupuk fosfat alam,
pupuk organik (pupuk kandang, kompos) dan sebagainya. Sementara itu,pupuk
buatan adalah pupuk yang dibuat di pabrik dengan jenis dan kadar unsur haranya
sengaja ditambahkan dalam pupuk tersebut dalam jumlah tertentu.
Pupuk buatan dapat dibedakan menjadi pupuk tunggal dan pupuk majemuk. Pupuk
tunggal adalah pupuk yang hanya mengandung satu macam unsur hara, misalnya pupuk
N.pupuk P,atau pupuk K. Pupuk majemuk adalah pupuk yang mengandung lebih dari satu
macam unsur hara, misalnya N-P-K dan beberapa pupuk lain yang selain mengandung
unsur N, P, K juga mengandung unsur mikro (Zn, Fe, Cu, Mo, Mn, dan lain-lain).
1. Pupuk Organik (Pupuk Alam)
Pupuk ini berasal dari pelapukan sisa-sisa makhluk hidup, seperti tanaman,
hewan,maupun kotoran manusia yang mengandung unsur hara makro dan
mikro meskipun dalam jumlah sedikit. Pupuk Organik mempunyai keunggulan
dibandingkan pupuk anorganik sebagai berikut.
a. Memperbaiki struktur tanah. Bahan organik dapat mengikat butir-butir
tanah menjadi butiran yang lebih besar dan remah sehingga tanah menjadi
lebih gembur.
b. Menaikkan daya serap tanah terhadap air. Bahan organik dapat mengikat air
lebih banyak dan lama.
c.Menaikkan kondisi kehidupan di dalam tanah. Jasadrenik dalam tanah sangat
berperan dalam perubahan bahan organik. Dengan adanya pupuk
organik,jasad renik tersebut aktif menguraikan sehingga bahan organik mudah
diserap tanaman.

Agribisnis Tanaman Hias


d. Sebagai sumber makanan bagi tanaman.Walaupun dalam jumlah sedikit,pupuk
organik mengandung unsur yang lengkap.
Berikut yang termasuk ke dalam pupuk organik, antara lain
Pupuk kandang
Pupuk kandang berasal dari kotoran hewan, seperti ayam, kambing,kerbau,kuda,
dan sapi. Kotoran tersebut dapat berupa kotoran padat dan cair dengan
kandungan zat hara yang berlainan. Kandungan hara dalam pupuk kandang cair
relatif banyak, tetapi umumnya jarang digunakan.
b. Kompos
Kompos merupakan hasil pelapukan berbagai bahan yang berasal dari makhluk
hidup, seperti dedaunan, cabang tanaman,kotoran hewan, dan sampah.Proses
pembuatan kompos dapat dipercepat dengan bantuan manusia.
C. Humus
Humus merupakan pelapukan tanaman atau hewan yang terjadi secara
alamiah.Humus hampir sama dengan kompos, hanya bahan dan prosesnya yang
berbeda.Karena terjadi secara alamiah dan umumnya diperoleh di hutan,
keadaan humus lebih sedikit dibandingkan pupuk kandang dan kompos.
d. Pupuk hijau
Pupuk hijau merupakan pupuk yang berasal dari tanaman atau tanaman muda
yang dibenamkan di dalam tanah. Pupuk hijau digunakan untuk menambah
unsur hara tanah, terutama nitrogen karena pupuk hijau banyak mengandung
unsur tersebut. Tanaman yang dijadikan pupuk hijau termasuk tanaman yang
tergolong dalam keluarga leguminoceae (kacang-kacangan). Tanaman dari
keluarga ini memiliki akar yang ditempeli oleh bakteri rizobium yang dapat
mengikat nitrogen dari udara. Selain itu, tanah yang ditumbuhinya juga
mendapatkan tambahan nitrogen. Selain menambah unsur nitrogen dalam
tanah, kehadiran pupuk hijau memberi manfaat lain sebagai berikut:
1) menambah humus atau bahan organik dalam tanah;
2) mendukung kehidupan jasad renik dalam tanah;dan
3) mengembalikan unsur hara yang tercuci.
e.Pupuk guano (kotoran burung)
Pupuk guano merupakan pupuk yang berasal dari kotoran unggas liar, termasuk
kelelawar.Pupuk Guano yang terkenal adalah pupuk yang berasal dari kotoran
kelelawar karena kandungan unsur haranya relati lengkap.
2.Pupuk Anorganik (Pupuk Buatan)
Pupuk anorganik adalah pupuk yang dibuat oleh pabrik. Terbuat dari bahan anorganik
dan dibentuk dengan proses kimia sehingga pupuk ini lebih dikenal dengan nama
pupuk anorganik. Pupuk anorganik umumnya diberi kandungan zat hara tinggi.Pupuk
ini tidak diperoleh di alam, tetapi merupakan hasil ramuan pabrik.Oleh karena pupuk
anorganik dibuat manusia, kandungan haranya beragam dan disesuaikan dengan
kebutuhan tanaman. Dibandingkan dengan pupuk organik,pupuk anorganik
mempunyai keunggulan sebagai berikut:
a. kandungan zat hara dalam pupuk anorganik dibuat dengan tepat;
b. pemberiannya dapat disesuaikan dengan kebutuhan tanaman;
c. pupuk anorganik mudah dijumpai karena tersedia dalam jumlah banyak;
d. praktis dalam transportasi karena menghemat ongkos angkut; dan

Pemupukan Tanaman Hias


63
e. Beberapa jenis pupuk anorganik langsung dapat diaplikasikan sehingga
menghemat waktu.
Kelemahan dari pupuk anorganik adalah tidak semuanya mengandung unsur
yang lengkap (makro dan mikro), bahkan ada yang hanya mengadung satu unsur
saja. Oleh karena itu, pemberiannya harus dibarengi dengan pupuk mikro dan
pupuk kandang atau kompos. Selain itu, pemakaian pupuk anorganik harus sesuai
dengan anjuran karena jika berlebihan dapat meyebabkan tanaman mati.
Pemberian pupuk anorganik secara terus-menerus akan berakibat buruk pada
tanah. Tanah akan menjadi cepat mengeras, kurang mampu menyimpan air, dan
cepat menjadi asam.Macam-macam pupuk anorganik sebagai berikut.
a. Pupuk tunggal
pupuk anorganik termasuk dalam pupuk tunggal jika pupuk tersebut hanya
mengadung satu unsur hara saja. Contohnya: urea atau ZA yang hanya
mengandung hara nitrogen serta pupuk KCI dan ZK yang hanya mengandung
kalium.
b. Pupuk majemuk
Pupuk majemuk merupakan pupuk buatan yang mengandung lebih dari
satu unsur hara. Umumnya, unsur hara yang dikandung hanya berupa
unsur hara mikro atau makro saja. Contohnya: pupuk NPK mengandung
unsur hara N,P,dan K.
C. Pupuk lengkap
Jika dalam satu pupuk mengandung unsur hara makro danmikro,pupuk
tersebut merupakan pupuk lengkap. Pupuk lengkap diberikan hanya untuk
mengatasi jika tanaman sedang kekurangan salah satu unsur hara atau juga
diberikan untuk berjaga-jaga, jangan sampai tanaman mengalami kekurangan
unsur hara tertentu.Contoh:bayfolan, complesal, wuxal, gandasil, hyponex,
surplus,dan vitabloom.

Sifat-Sifat Pupuk Buatan

Nilai suatu pupuk ditentukan oleh sifat-sifatnya sebagai berikut.


Kadar Unsur Hara
Banyaknya unsur hara yang dikandung oleh suatu pupuk merupakan faktor
utama untuk menilai pupuk tersebut. Hal tersebut dikarenakan jumlah unsur
hara menentukan kemampuannya untuk menaikan kadar unsur hara dalam
tanah. Pada dasarnya semakin tinggi kadar unsur haranya, pupuk semakin
baik. Kadar unsur hara dinyatakan dalam persen N, P2O, dan K,O. Contoh: urea
45% N, artinya tiap 100 kg urea mengandung 45 kg N.
2. Higroskopisitas
Higroskopis adalah mudah tidaknya pupuk menyerap uap air yang ada di
udara.Pupuk yang higroskopis kurang baik karena mudah menjadi basah atau
mencair jika tidak tertutup sehingga perlu penyimpanan yang baik. Dalam
mengurangi higroskopis, biasanya pupuk dibuat menjadi butiran-butiran
sehingga luas permukaan yang menarik air menjadi berkurang.

64 Agribisnis Tanaman Hias


3. Kelarutan
Kelarutan menunjukan mudah tidaknya pupuk larut dalam air. Hal ini berarti
juga mudahtidaknya unsur yang dikandung di dalam pupuk diambil oleh
tanaman. Pupuk N dan K umumnya mudah sekali larut dalam air, sedangkan
pupuk P dibedakan menjadi
a. mudah larut dalam air (superfosfat, amophos); 9
b. larut dalam asam sitrat atau ammonium sifat netral (FMP-Fused Magnesium
Fosfat); dan
C. larut dalam asam keras (fosfat alam).
Kemasaman
Pupukdapat bereaksi fisiologis,masam netral,atau alkalis.Pupuk yang bersifat masam
dapat menurunkan pH tanah, berarti menyebabkan tanah menjadi lebih
masam,sedang pupuk yang bersifat alkalis dapat menaikan pH tanah. Sifat
kemasaman pupuk dinyatakan dengan ekuivalen kamasaman. Ekuivalen kemasaman
adalah jumlah CaCO, (kg) yang diperlukan untuk meniadakan kemasaman yang
disebabkan oleh penggunaan 100 kg suatu jenis pupuk.
5. Lama Kerja
Lama kerja adalah waktu yang diperlukan hingga pupuk tersebut dapat diserap
tanaman dan memperlihatkan pengaruhnya. Ada yang bekerja cepat, sedang, atau
lambat.Lama kerja pupuk sangat mempengaruhi waktu dan cara penggunaan pupuk
6. Salt Index (Index Garam)
Pemupukan meningkatkan konsentrasi garam dalam larutan tanah. Salt index suatu
pupuk diukur berdasarkan kenaikan tekanan osmotik (dengan satuan
atmosfer)dalam larutan tanah yang dinyatakan sebagai berikut.
Salt index =penambahan 100 g pupuk
Kenaikan tekanan osmotik x 100%
penambahan 100 g NaNo3

Penghitungan Penggunaan Pupuk


Pada dasarnya masing-masing jenis pupuk terdapat unsur hara yang sama, tetapi dengan
kadar yang berbeda. Pupuk yang satu dapat diganti dengan jenis pupuk lainnya, tetapi
jumlah yang satu berlainan dengan pupuk lainnya. Sebagai contoh, jikasuatu tanaman
membutuhkan 100 kg N, 45 kg P, dan 100 K per ha dengan pupuk yang tersedia berupa
urea (46%), TSP (45%),dan KCL (50%). Pupuk tunggal yang dibutuhkan sebagai berikut:
Urea
TSP
KCL
Jika pupuk yang tersedia adalah pupuk majemuk NPK 20-0-20, kebutuhan N dan K sudah dapat dipenuhi oleh pupuk
majemuk tersebut sebanyak 100/2X 100=500 kg,sedangkan untuk kebutuhan P harus ditambahkan TSP sebanyak 100/45
X 45 = 100 kg.
Nilai pupuk ditentukan oleh banyaknya unsur hara yang terkandung di
dalamnya.Jumlahini menentukan kemampuannya untuk menaikkan kadar unsur hara
dalam tanah.Semakin tinggi kadar unsur haranya, berarti pupuk tersebut smakin baik.
Kadar unsur

Pemupukan Tanaman Hias 65


hara datam pupuk N. P. dan K dinyatakan dalam persen N, P,O, dan K,O. Sebagai contoh
urea 46%, artinya setisp 100 kg urea mengandung 46 kg N.
Puput biasanya diserap tanaman dalam bentuk ion (unsur hara yang dilarutkan
dalam alri. Pupuk N diserap dalam bentuk ion nitrat (NO,) atau ion nitrit (NO,), unsur K
dalam bentuk ion kalium (K'), dan unsur Pdalam bentuk ion hidrofosfat (H,PO,). Jumlah
pupuk yang digunakan disesuaikan dengan gejala kekurangan unsur hara dan tujuan
pemupukan.Dosis pemupukan diukur dengan benar sesuai dengan kebutuhan
tanaman.Misalnya, tanaman yang kekurangan kalsium (Ca) gejala terjadi pada daun-
daun muda.Tepian daun terjadi korosis yang lambat laun menjalar di antara tulang-
tulang daun dan uncup-kuncup muda mati. Perakarannya kurang sempurna, bahkan
sering salah bentuk.Akibatnya, jika terdapat daun yang muncul, warnanya akan
berubah dan di beberapa tempat pada helai daun jaringannya mati.

Metode Pemupukan
Keberhasilan pemupukan tanaman hias ditentukan oleh cara pemberiannya.
Selain itu,pemupukan yang benar juga ditentukan oleh jenis pupuk yang harus
sesuai dengan jenis tanaman dan waktu pemberiannya.
1. Pupuk Akar dan Pupuk Daun
Berdasarkan cara pemberiannya, pemupukan pada tanaman hias dibagi menjadi
dua, yaitu pemberian melalui akar dan melalui daun.Setiap cara pemberian
memiliki kegunaan dan keuntungan tersendiri. Aplikasi tersebut harus benar-
benar efektif dan efisien agar total biaya yang dikeluarkan sesuai dengan nilai
produksi yang dihasilkan. Dengan demikian, keuntungan yang diharapkan dapat
tercapai.
a. Pupuk akar
Sumber makanan bagi tanaman sebagian besar diambil melalui akar
dalam bentuk larutan nutrien atau senyawa-senyawa khusus.Oleh
karena itu,pupuk yang diberikan melalui akar harus cukup jumlahnya
agar akar benar-benar dapat menyerap unsur hara tersebut sebanyak-
banyaknya sehingga pertumbuhan tanaman menjadi maksimal.
Meskipun demikian, aplikasi pupuk melalui akar memiliki kelemahan.
Pupuk yang diberikan melalui akar dapat hilang akibat menguap,tercuci
oleh air hujan, terbawa oleh makhluk lain, atau diserap tanaman lain
yang tidak diinginkan.
Berdasarkan teknik aplikasinya, pupuk untuk akar dapat diberikan
dengan cara ditabur atau dibenamkan.
1) Ditabur
Pemberian pupuk dengan cara ditabur dimaksudkan untuk
mempermudah kerja, menghemat tenaga kerja karena sekaligus
dilakukan dengan pengolahan tanah, dan juga berfungsi untuk
mengefektifkan daya kerja pupuk.Efektifitas tersebut terutama untuk
pupuk yang bekerjanya lambat atau tidak langsung tersedia, seperti
kandang serta pupuk fosfat alam dan kapur. Cara pemberian pupuk
akar dengan ditabur ini ada tiga macam sebagai berikut.
a) Pupuk diberikan pada saat pengolahan tanah atau sebagai pupuk
dasar. Sebelum tanah dicangkul atau dibajak, pupuk ditaburkan di

Agribisnis Tanaman Hias


atas tanah untuk selanjutnya ditimbun atau diadukbersamaan
dengan
pengolahan tanah.
b)Penaburan pupukakar sebagai pupuk dasar sering juga diberikan
segera setelah bedeng tanaman dibentuk. Selanjutnya, bedeng
tersebut disiram air untuk memudahkan pengolahan dan
penggemburan tanah. Pada saat itulah pupuk tercampur dengan tanah
bersamaan dengan proses penggemburan.
c) Kadang-kadang ada juga orang yang menaburkan pupuk di antara
tanaman yang sudah tumbuh. Penaburan ini biasanya dilakukan pada
saat tanaman masih berumur muda dengan tujuan agar tanaman
muda tersebut mendapat tambahan energi selama dalam
pertumbuhan. Pemberian pupuk ini juga dilakukan untuk tanaman
hias dan sayuran.
2) Dibenamkan
Pupuk yang diaplikasikan dengan cara dibenamkan dimaksudkan agar
pupuk tersebut dapat dimanfaatkan tanaman secara efektif. Tujuan
lain untuk mencegah kehilangan pupuk akibat pencucian air hujan, air
siraman,dan mengurangipenguapan, terutama pupuk yang
higroskopisnya tinggi,seperti urea. Aplikasi pupuk yang dibenamkan
umumnya dilakukan pada saat tanaman telah tumbuh selama
beberapa hari/minggu atau kadang-kadang juga beberapa hari
sebelum tanam. Khusus untuk tanaman hias,cara pemberian pupuk
dengan dibenamkan ini ada tiga cara, yaitu dalam larikan/lajur di
antara tanaman, melingkar sekeliling batang tanaman,dan ditugal
dalam lubang tanam sekitar tanaman.
3) Di antara lajur
Tanaman hias yang ditanam rapat dalam suatu barisan atau lajur
biasanya mempunyai jarak antar lajur yang cukup besar. Cara
pemupukannya dilakukan dengan memberikan pupuk di sela-sela
tanaman antar barisan.Pemberian pupuk biasanya dilakukan segera
setelah dilakukan penyiangan.Pemberian pupuk dengan cara
ditaburkan di antara lajur memiliki keuntungan, yakni menghemat
waktu dan biaya. Penghematan terjadi karena pemupukan dilakukan
bersamaan dengan proses penyiangan dan dapat dilakukan dengan
cara yang cepat. Di samping memiliki keuntungan,cara ini juga
mempunyai kelemahan, yaitu pupuk yang diberikan tidak langsung
mengenai akar tanaman dan banyak yang tercuci jika hujan.
Melingkari tanaman
Pemupukan dengan cara ini dilakukan dengan membuat lubang
melingkar sedalam 5-10 cm di sekeliling batang, kemudian pupuk
ditaburkan ke dalam lubang.Selanjutnya lubang ditutup kembali
dengan tanah. Kelemahan pemupukan dengan cara ini terletak pada
waktu pengerjaannya lama dan selama proses pembuatan lubang,
banyak akar tanaman yang putus atau rusak sehingga akan
mengganggu penyerapan pupuk dan memungkinkan terjadinya
penyakit yang masuk melalui akar. Keuntungannya, pupuk yang
diberikan dekat dengan daerah akar diharapkan dapat terserap lebih
banyak daripada yang terbuang.

Pemupukan Tanaman Hias


5)Cara ditugal atau dilubangi
Pembuatan lubang tanam untuk pemupukan sebelum penanaman sering
dilakukan pada tanaman hias yang berukuran cukup besar atau tanaman yang
berumur lama, seperti palem, cemara, bugenvil,mawar,dan melati.Tanaman yang
sudah tumbuh juga sering diberi pupuk tambahan dengan cara ditugal.Caranya
dengan membuat beberapa buah lubang di sekitar tanaman (biasanya sesuai
dengan empat arah mata angin) lalu ke dalarn lubang tersebut dimasukkan
pupuk.
Kelemahan pemupukan secara tugal ini adalah pupuk yang diberikan tidak
dapat secara langsung diserap oleh akar tanaman. Beberapa waktu kemudian
setelah pertumbuhan akar mengarah ke tempat pupuk tersebut,efek pemupukan
baru terlihat. Adapun keuntungan pemupukan dengan cara ini adalah pupuk yang
diberikan tidak mudah tercuci karena terpusat pada satu lubang. Selain itu, tidak
banyak akar yang rusak selama pembuatan lubang pupuk sehingga kemungkinan
masuknya penyakit semakin kecil.
b. Pupuk daun
Pemupukan melalui daun ini umumnya dilakukan dengan cara melarutkan
pupuk tersebut ke dalam air, kemudian larutan pupuk disemprotkan ke
permukaan daun.Pemupukan melalui daun dapat dilakukan pada semua
jenis tanaman hias.

Efektivitas Pemupukan
Efektivitas pemupukan sangat tergantung pada saat pupuk diberikan. Pemberian
pupuk pada saat yang tidak tepat hanya merupakan pemborosan, sebab pupuk akan
terbuang percuma atau tidak sesuai dengan kebutuhan tanaman pada saat itu.
Terdapat dua hal yang berpengaruh terhadap efektivitas pemupukan,yaitu kondisi
cuaca dan fase tanam.
1. Kondisi Cuaca
Kondisi cuaca adalah faktor yang menentukan keberhasilan pemupukan/Hal
utama yang perlu diperhitungkan, jangan sekali-kali melakukan pemupukan pada
saat hari akan hujan, baik itu berupa pupuk akar maupun pupuk daun.
Pemupukan juga hendaknya memperhitungkan sinar matahari.
Pada saat siang terik, pupuk akar, seperti urea mudah menguap dan tidak
akan sempat diserap oleh tanaman. Demikian juga pupuk yang diaplikasikan
melalui daun. Pelarut atau air akan cepat menguap jika terkena sinar matahari
terik.Selain itu, mulut daun pada saat matahari terik akan menutup sehingga
keberhasilan pemupukan kecil. Oleh karena itu, pemupukan sebaiknya dilakukan
sebelum atau sesudah matahari bersinar terik. Pemupukan yang baik dilakukan
sebelum pukul 09.00 atau sesudah pukul 15.00 sore. Selain waktu tersebut,
pemupukan dapat dilakukan jika tanaman berada di bawah naungan yang
memungkinkan adanya sinar matahari tidak penuh atau di daerah dataran tinggi
yang sinar mataharinya tidak terik. Jika cuaca tidak panas, pemupukan dapat
dilakukan kapan saja.
2. Fase Tanaman
Pertumbuhan tanaman dibagi menjadi dua, yaitu fase vegetatif dan fase
generatif.Pada fase vegetatif, tanaman akan membentuk daun dan pucuk-pucuk
tanaman

Agribisnis Tanaman Hias


muda, sedangkan pada fase generatif tanaman membentuk bunga, buah, dan umbi.
Pemupukan pada fase yang tidak tepat bukan hanya berarti pemborosan,tetapi kadang
dapat meracuni tanaman sehingga pertumbuhannya tidak bagus bahkan dapat sakit.
Jika hasil yang diinginkan adalah buah, bunga, dan umbi, pemberian pupuk yang
mengandung unsur N tinggi harus dibatasi sampai waktu tertentu.Pemberian pupuk
tersebut dihentikan ketika tanaman memasuki fase generatif,yaitu fase yang ditandai
dengan memendeknya pertumbuhan ranting dan ruas, memendeknya jarak antar daun
pada pucuk tanaman, pertumbuhan pucuk terhenti, dan batang mulai terlihat
membesar, kemudian ditandai dengan munculnya kuncup bunga pertama. Satu hal yang
harus diperhatikan dalam pemupukan adalah frekuensi dan dosis yang diberikan harus
sesuai dengan aturan atau rekomendasi yang diberikan pada label atau penghitungan
yang disesuaikan dengan kondisi tanah.

Melakukan Pemupukan
Melakukan pemupukan, meliputi jumlah pupuk yang diberikan sesuai dengan
dosis/takaran yang dianjurkan. Pemupukan dilakukan sesuai dengan metode dalam
standar baku budidaya tanaman hias. Aplikasi pupuk dapat digabung dengan penyiraman
tanaman jika memungkinkan. Pemupukan pada tanaman hias dibedakan atas tanaman di
kebun atau di lahan dan tanaman hias dalam pot.
Pada dasarnya, tanaman memerlukan hara untuk pertumbuhannya yang berasal dari
dalam tanah.Meskipun sebenarnya hara sudah tersedia di dalam tanah, tetapi adakalanya
kesuburan tanah tersebut sudah tidak dapat mengimbangi kebutuhan pertumbuhan
tanaman. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemupukan. Tanaman yang ditanam pada tempat
terbatas, misalnya dalam pot atau dalam bak tanaman harus lebih diperhatikan.Tanaman
yang tumbuh di tempat yang lebih luas dan subur tanahnya, lebih ringan dalam
perawatannya
Pada umumnya pemupukan dilakukan dengan aturan sebagai berikut.
1. Pohon
Pupuk kandang atau kompos diberikan sebanyak satu kaleng (kira-kira 20 liter) setiap
3-4 bulan.Pupuk NPK(15-15-15) diberikan setiap tiga bulan sebanyak 25-50
gram/pohon. Pupuk ditempatkan di sekeliling batang pohon.
2. Semak dan Penutup Tanah
Pupuk Organik (pupuk kandang atau kompos) diberikan setiap tiga bulan sebanyak
2,5-5 kg/㎡.Pupuk NPK(15-15-15) diberikan setiap tiga bulan sekitar 10 gram/㎡.
3. Rumput
Rumput diberi urea setiap tiga bulan sebanyak 10 gram/ ㎡.Pemakaian pupuk pabrik
dapat bervariasi jenisnya, tergantung ketersediaan di lapangan dan penghematan.Hal
yang penting adalah memahami unsur hara yang diperlukan. Semua tanaman
memerlukan unsur hara N, P, dan K dalam jumlah banyak. Unsur tersebut dapat
dipenuhi oleh berbagai merek dagang pupuk, asalkan dapat diperhitungkan
kandungannya.

69
Pemupukan Tanaman Hias
Pupuk pabrikyang beredar dipasaran ada dua jenis, yaitu pupuk akar dan puptk
daun.Pupuk akar yaitu pupuk yang diberikan melalui akar, sedangkan pupuk daun
disemprotkan melalui daun. Pemilihan jenis ini dapat ditinjau dari segi kepraktisan
pemakaian di lapangan.
Pupuk daun pada umumnya digunakan untuk tanaman-tanaman yang mudah
dijangkau oleh alatpenyemprot, misalnya tanaman dalam bak tanaman atau tanaman
pot. Pohon-pohonan yang besar dan tinggi tidak efektif jika dipupuk dengan pupuk
daun, tetapi lebih baik dipupuk dengan pupuk akar. Pupuk akar untuk tanaman
penutuptanah, semakdan pohon dapat diberikan langsung pada media
tanamannya.Pemupukan sebaiknya dilakukan pada saat musim hujan. Jika dilakukan
pada musim kemarau, air untuk menyiram harus tersedia karena pemupukan tanpa
diikuti dengan penyiraman akan menyebabkan kerusakan tanaman.
Pemberian pupuk akar pada rumput agak berbeda karena pupuk tersebut
langsung dilarutkan dalam air. Agar lebih aman, rumput yang telah dipupuk tersebut
disiram air lagi. Dapat juga dilakukan dengan menebarkan pupuk, tetapi segera diikuti
dengan pengguyuran/penyiraman air yang cukup.

Memeriksa Hasil Pemupukan


Hasil pemupukan dapat terukur secara visual.Tanaman tidak mengalami kelebihan atau
kekurangan unsur hara dan hasil pemupukan dapat meningkatkan pertumbuhan serta
perkembangan tanaman. Tanaman yang telah dilakukan pemupukan secara
berimbang,akan menjadi subur dan tidak mengalami gangguan pertumbuhan atau
perkembangan.Tanaman tersebut tidak mengalami kekurangan unsur hara (defisiensi)
atau kelebihan unsur hara, baik unsur hara makro maupun unsur hara mikro.
Unsur-unsur makro adalah unsur-unsur yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah
banyak, diantaranya karbon (C), Hidrogen (H), oksigen (O),nitrogen (N),
fosfor(P),kalium (K), kalsium (Ca), magnesium (Mg), dan sulfur (S). Sementara itu,
unsur-unsur mikro adalah unsur-unsur yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah sedikit.
Misalnya, boron (Bo),klor (CI), seng (Zn), tembaga (Cu ), besi (Fe), mangan (Mn) dan
molibdenum (Mo).
Unsur makro yang harus ada dan sangat dibutuhkan tanaman adalah unsur N, P,
dan K.Unsur N bermanfaat dalam pembentukan protein yang dibutuhkan oleh sel-sel
tanaman untuk pertumbuhan.Unsur P bermanfaat bagi tanaman dalam pembentukan
inti sel dan pembelahan sel, pembentukan lemak, perangsangan pembungaan,
pembentukan biji,dan meningkatkan pertahanan tanaman terhadap penyakit.
Sementara unsur K untuk memperlancar semua proses yang ada dalam tanaman dan
memperkuat seluruh jaringan tanaman, sehingga daun, bunga, dan buahnya tidak
mudah gugur.
Pupuk yang harus diutamakan atau lebih diperlukan untuk tanaman hias yang
dinikmati keindahan daun-daunnya adalah pupuk dengan unsur N lebih tinggi dari
pada unsur-unsur lainnya. Jika tanaman dipupuk dengan baik dan seimbang,tanaman
akan menjadi sehat dan subur sehingga pertumbuhan dan perkembangan tanaman
dapat meningkat.

70
rugas Kelompok
Alat dan bahan:
beberapa macam pupuk organik;

alat tulis;
4. sarung tangan;
5. masker;dan
6.pakaian praktik.

Keselamatan kerja:

1.kenakan pakaian praktik, sarung tangan, dan masker; serta 2.

Langkah kerja:
1.Lakukan doa bersama sebelum melakukan langkah kerja berikutnya, sesuai
ajaran agama yang dianut.
2.Siapkan bahan dan alat.
3.Siapkan beberapa macam pupuk organik.
4.Siapkan beberapa macam pupuk anorganik.
5.Catat dan tunjukkan jenis-jenis pupuk tanaman hias berdasarkan kandungan
haranya.
6.Lakukan semua langkah kerja di atas (1-5) dengan
bekerjasama,teliti,cermat,disiplin, dan peduli.

Pupuk dapat dibedakan menjadi dua, yaitu pupuk alami dan pupuk buatan.Pupuk
alami adalah pupuk yang langsung didapat dari alam misalnya pupuk fosfat
alam,pupuk organik (pupuk kandang, kompos), dan sebagainya. Pupuk buatan
adalah pupuk yang dibuat di pabrik dengan jenis dan kadar unsur hara yang
sengaja ditambahkan dalam pupuk tersebut dalam jumlah tertentu.
Pupuk buatan dapat dibedakan menjadi pupuk tunggal dan pupuk
majemuk.Pupuk tunggal adalah pupuk yang hanya mengandung satu macam
unsur hara,misalnya pupuk N, pupuk P, atau pupuk K. Pupuk majemuk adalah
pupuk yang mengandung lebih dari satu macam unsur hara. Misalnya, N, P, K dan
beberapa pupuk lain selain mengandung unsur N, P, K juga mengandung unsur
mikro (Zn,Fe,Cu,Mo,Mn, dan lain-lain).

Pemupukan Tanaman Hias


71
Pengairan adalah suatu usaha mendatangkan air dengan membuat bangunan dan
saluran-saluran untuk dialirkan ke sawah-sawah atau ke ladang-ladang dengan cara
teratur dan membuang air yang tidak diperlukan lagi. Pengairan juga mengandung
arti memanfaatkan dan menambah persedian sumber air bagi kehidupan tanaman.
Jika air berlebihan dalam tanah,perlu dilakukan pembuangan (drainase) agar tidak
mengganggu kehidupan tanaman. Pengairan pada tanaman dapat dilakukan dengan
beberapa cara,antara lain
1. pengairan di atas ana
2. pengairan di dalam tanah (sub irrigation);
3. pengairan dengan penyemprotan (sprinkler irrigation); dan
4. pengairan tetes (drip irrigation).
Pengairan pada tanaman hias mempunyai tujuan, baik secara langsung
maupun tidak langsung.
1. Tujuan pengairan secara langsung adalah membasahi'fanah agar dicapai suatu
kondisi tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman dalam hubungannya dengan
persentase kandungan air dan udara di antara butir-butir tanah. Pemberian air juga
dapat mempunyai tujuan sebagai pengangkut bahan-bahan pupuk untuk perbaikan
tanah.
2. Tujuan pengairan secara tidak langsung adalah memberikan air yang dapat
menunjang usaha pertanian melalui berbagai cara, antara lain
a. mengatur suhu tanah;
b. membersihkan tanah;
c. memberantas hama;
d. mempertinggi permukaan air tanah;dan
e. membersihkan buangan air kota.

Memahami Pengairan Tanaman Hias


Mengairi tanaman adalah memberikan air pada tanaman untuk memenuhi
kebutuhannya dan membuang kelebihan air. Dengan cara ini, pemberian dan
pembuangan air dapat dikendalikan, baik jumlahnya maupun waktunya. Tujuan
mengairi tanaman untuk menyakinkan bahwa tanaman mendapatkan jumlah air
yang cukup memadai pada zona perakarannya, sehingga dapat memberikan
produksi yang optimal. Pemberian air dapat memberikan efek tambahan yang
positif maupun negatif. Efek tambahan positif dari pemberian air, di antaranya
1. air yang bersama nutrisi dapat menyuburkan tanah dan tanaman;
2. air dapat mengatur suhu;
3. memperbesar penyediaan air; dan
4. mencuci garam-garam yang dapat meracuni tanaman.
Sementara itu, efek tambahan yang negatif dari pemberian air, yaitu
1. jika terlalu banyak terdapat kemungkinan menutup rongga-rongga tanah
sehingga tidak ada udara di dalam tanah; dan
2. jika tanah digenangi dapat memungkinkan mengangkat garam-garam yang
merugikan tanaman ke daerah perakaran tanaman.

Agribisnis Tanaman Hias


Terkait dengan pentingnya peranan air bagi tanaman, masalah air menjadi prioritas
utama jika akan melakukan budidaya tanaman. Hal tersebut telah diketahui bahwa kelebihan
dän kukurangan air bagi tanaman akan berakibat buruk pada pertumbuhan dan produksi
tanaman tersebut. Oleh karena itu, waktu pemberian pengairan ditentukan melalui
pengamatan langsung di lapangan, yaitu melalui pengamatan berdasarkan ciri fisik tanaman,
tanah, kondisi iklim, dan penggunaan alat deteksi kelembaban.

Waktu Pengairan
1. Waktu Pengairan berdasarkan Sifat Fisik Tanaman
Tanaman yang mengalami kelebihan air di daerah perakarannya, pada umumnya
akan mengalami kendala pada pertumbuhan dan produksinya.Hal ini terjadi karena
pada tanah yang jenuh air atau bahkan kondisi yang tergenang menyebabkan akar
tidak dapat bernapas karena tidak tersedianya udara dalam tanah, sehingga tanaman
akan terganggu kelangsungan hidupnya yang pada akhirnya dapat menurunkan
produksi tanaman tersebut.
Pada tanaman yang mengalami kekurangan air, mula-mula ditandai dengan layu
sementara. Pada kondisi tersebut, tanaman akan terlihat layu pada siang hari,tetapi
pada waktu pagi keesokan harinya akan terlihat segar kembali. Selanjutnya,jika
tanaman tidak diberi air, baik yang berasal dari air hujan maupun air irigasi,tanaman
akan mengalami layu permanen,baik pada siang ataupun pagi hari.Kondisi ini tidak
dapat diperbaiki/di atasi meskipun tanaman diberi air. Akibat selanjutnya tanaman
akan mengering dimulai dari pucuk dan tepi daun, kemudian daun akan mengering
seluruhnya dan akhirnya tanaman tersebut mati.
2. Waktu Pegairan berdasarkan Sifat Fisik Tanah
Air yang berada di dalam tanah akan menentukan kondisi tanah. Bentuk-bentuk air di
dalam tanah sebgai berikut.
a. Air gravitasi
Air gravitasi menempati sebagian besar pori-pori tanah, tetapi akan bergerak ke
bawah karena pengaruh gaya gravitasi. Air gravitasi ini menunjukkan bahwa
kondisi tanah dalam keadaan tergenang air.
b. Kapasitas lapang
Kapasitas lapang berkaitan dengan kondisi kemampuan tanah untuk menahan air
setelah tidak lagi dipengaruhi oleh gaya gravitasi. Pada keadaan ini,kondisi air
lembab dan menjadi kondisi ideal bagi pertumbuhan tanaman.
c. Titik layu permanen
Kondisi air dalam tanah pada saat tanaman mengalami layu permanen karena
tanaman tidak mampu mengambil air dari dalam tanah. Keadaan yang demikian
menunjukkan kondisi tanah yang kering akibat musim kemarau berkepanjangan
sehingga tanaman-tanaman menjadi layu atau kering.
d. Air higroskopis
Kondii air yang sudah tidak dapat digunakan oleh tanaman, sehingga pada tanah
tersebut ditandai dengan tidak adanya vegetasi, seperti daerah gurun pasir yang
kering.

77
Pengairan pada Tanaman Hias
3. Waktu Pengairan berdasarkan Kondisi Iklim
Iklim yang berperan pada keberadaan air di dalam tanah adalah curah hujan
dan radiasi matahari. Berdasarkan curah hujan yang jatuh, dikenal musim
penghujan dan musim kemarau. Pada musim kemarau, hujan yang turun
sedikit sedangkan pada musim penghujan, air yang jatuh lebih banyak
sehingga daerah tersebut menjadi basah. Halyang menjadiprioritas utama
pada musim kemarau adalah ketersediaan air yang terbatas sehingga harus
segera diputuskan kapan pemberian air diberikan.
Radiasi matahari berakibat langsung terhadap suhu udara. Akibat yang
ditimbulkan pada tanah dan tanaman adalah evapotranspirasi. Semakin
besar evapotranspirasi, kehilangan air dalan tanah dan tanaman semakin
besar pula sehingga diperlukan pemberian air pada tanaman.

Penggunaan Alat Deteksi Kelembaban


Air yang tersedia bagi tanaman berada pada antara kapasitas lapang dengan titik
layu permanen atau air kapiler yang berada pada pori-pori tanah. Mendeteksi
kelembaban air dalam tanah dapat dilakukan dengan menggunakan alat deteksi
kelembaban tanah yaitu tensiometer. Tensiometer ini terdiri dari tiga bagian
utama, yaitu
1. keramik berpori pada ujung tensiometer;
2. pengukur tegangan/tekanan;dan
3. tabung akuades yang dihubungkan bagian a dan b.
Cara menggunakan alat tensiometer dengan memasukkan ujung tensiometer ke
dalam tanah yang akan diukur kelembabannya. Terlebih dahulu tanah dibor dengan
bor tanah agar pada saat memasukkan ujung tensiometer, alat tersebut tidak
rusak.Pada tanah yang mengalami kekeringan, air dalam tabung akan turun melalui
keramik berpori. Karena air dalam tabung keluar, terdapat ruang hampa pada
tabung sehingga alat pengukur akan membacanya.
Pemasangan tensiometer pada diagonal lahan yang akan diukur kelembabannya,
akan diperoleh gambaran kadar air pada lahan tersebut. Halini bermanfaat untuk
menentukan langkah selanjutnya atau tindakan apa yag perlu dilakukan setelah
mengetahui gambaran kandungan air secara keseluruhan.ldealnya,tensiometer dipasang
pada areal pertanaman selama budidaya tanaman berlangsung, agar dapat mendeteksi
kelembaban tanah setiap saat dan memberikan informasi yang sesuai dengan
kebutuhan air irigasi dan tindakan drainase.
Pembacaan skala pada pengukur tegangan/tekananair yang terdapat pada
alat tersebut menunjukkan kadar air dalam tanah dengan kondisi sebagai
berikut.
0- 10 centibar, tanah jenuh air, tidak cukup udara, dan perkembangan akar
terganggu;
10-25 centibar, kondisi ideal untuk tanaman;
25-35 centibar,harus diperhatikan terutama pada tanah pasir yang mulai diairi;
35-40centibar, harus diperhatikan untuk mengairi (tanah berat); dan
>40 centibar, tanaman akan layu.
Agribisnis Tanaman Hias
Mengoperasikan Jaringan Irigasi dan Peralatan Pengairan

1. Jaringan Irigasi Dirakit sesual Prosedur


Jaringan irigasi untuk budidaya tanaman ada dua macam, yaitu jaringan berupa
parit-parit (jaringan terbuka) dan jaringan pipa (jaringan tertutup).
a. Jaringan irigasi terbuka
Jaringan irigasi terbuka biasanya dirakit/dibentuk pada saat sebelum
pengolahan tanah pada areal pertanaman. Di luar areal pertanamanbiasanya
sudah terbentuk sejalan dengan program perncanaan jaringan irigasi dari Dinas
Pekerjaan Umum sehingga dikenal adanya saluran jaringan irigasi primer,
saluran jaringan irigasi sekunder, dan saluran jaringan irigari tersier. Dengan
demikian,jaringan irigasi di lahan pertanaman dirakit sendiri sesuai dengan cara
budidaya yang akan dilakukan. Hal tersebut dimulai dari saluran air masuk,
saluran air keluar,dan disesuaikan dengan sistem budidaya yang akan dilakukan,
terutama dalam hal cara pemberian air pada tanaman yang akan
dibudidayakan. Cara pemberian air di areal pertanaman dikenal beberapa
sistem sebagai berikut.
1) Sistem genangan
Sistem genangan adalah sistem pengairan tanaman dengan seluruh areal
pertanaman digenangi dalam waktu tertentu (leb), kemudian air
dikeringkan atau digenangi dalam waktu yang lama untuk areal
sawah.Selain itu, pada waktu-waktu tertentu dapat juga dikeringkan untuk
kegiatan budidaya yang tidak membutuhkan air, seperti pada saat
pemupukan, pengisian buah, biji, dan lain-lain.
2) Sistem irigasi bawah permukaan
Penggenangan air pada sistemirigasi bawah permukaan dilakukan di
bawah permukaan pertanaman. Lahan pertanaman dibuat tinggi,
kemudian di sekitar bedengan dibuat parit-parit yang digunakan untuk
penggenangan.Hal ini dimaksudkan agar air dapat meresap di bedengan
yang kemudian diserap oleh akar tanaman. Parit-parit ini dapat juga
digunakan sebagai sumber air jika cara pemberian air pada areal
pertanaman dengan cara siraman lebih memudahkan dalam
pelaksanaannya.
b. Jaringan irigasi tertutup
Pada jaringan irigasi tertutup biasanya jaringan airnya menggunakan pipa-
pipa.Dalam penggunaanya, jaringan ini harus dirakit terlebih dahulu yang
dimulai dari sumber air, pipa-pipa jaringan primer, pipa-pipa jaringan distribusi,
titik-titik keluaran air dirancang terlebih dahulu, serta untuk menggerakan air
apakah menggunakan pompa atau menggunakan gaya gravitasi sebagai
powernya.
Penggunaan jaringan ini lebih efisien karena kemungkinan kehilangan air
sedikit, akan tetapi penggunaan jaringan ini memerlukan biaya yang besar
sehingga perlu diperhitungkan faktor biaya dalam budidaya yang akan
diusahakan. Penggunaan jaringan ini akan besar manfaatnya ika sumber air di
daerah yang akan dilakukan budidaya tanaman sangat terbatas.

79

Pengairan pada Tanaman Hias


2. Pompa Air Dioperasikan sesual Prosedur
Dalam mengoperasikan pompa harus diperhatikan prosedurnya, mulai dari
pemasangan pompa, pengoperasianpompa dan pemeliharaannya, hingga
pompa dapat digunakan dalam jangka watu yang lama. Pemasangan pompa
harus sesuai prosedur sehingga dalam pengoperasiannya tidak mengalami
kendala. Cara pemasangan pompa yang baik adalah sebagai berikut.
a. Pemasangan pompa sebaiknya sedekat mungkin dengan sumber air.
b. Sambungkan pipa-pipa secara cermat, jangan sampai ada yang bocor.
c. Gunakan strainer/saringan di ujung pipa isap.
d. Tempatkan pompa di tempat yang rata. Jika dipasang di tempat
terbuka,lindungi pompa tersebut agar tidak kehujanan.
e. Pada waktu pemasangan pompa sebaiknya diberi dudukan yang tinggi agar
tidak mudah terendam air, jika ada air yang menggenang di sekitar pompa.
f.Jarak antara strainer/saringan dengan dasar sumber air sekitar 50 cm.Prosedur
pengoperasian pompa sebagai berikut.
a. Buka tutup air pemancing dan isi tangki air pemancing sampai penuh.
b. Tutup kembali lubang air pemancing dengan hati-hati, jangan sampai bocor.
c. Hubungkan kabel listrik pada stopkontak 220 volt dan motor pompa akan
bekerja
3. Peralatan Pengairan Dioperasikan sesuai Prosedur
Penggunaan peralatan pengairan harus sesuai prosedur karena jika tidak akan
mengakibatkan kerusakan pada peralatan tersebut. Prosedur penggunaan
peralatan pengairan biasanya tertera pada manual peralatan, seperti
penggunaan pompa air dan keran air.
Dalam upaya penggunaan peralatan, perlu dibuat kartu penggunaan dan
perawatan peralatan. Dengan demikian, akan diketahui kapan waktu digunakan dan
perawatan yang telah dilakukan. Kartu ini sekaligus sebagai cek
penggunaan,perawatan, dan perbaikan peralatan sehingga dapat diketahui umur
ekonomi penggunaan peralatan dan rencana pengadaan peralatan pada waktu
mendatang.
Menentukan Kebutuhan Air bagi Tanaman
a. Kebutuhan air pada tanaman dengan mempertimbangkan evaporasi dan
transpirasi
Dalam pertumbuhannya, tanaman dipengaruhi oleh evaporasi dan
evapotranspirasi yang berada di sekeliling tanaman sehingga akan
memengaruhi pertumbuhan dan produksinya. Evaporasi adalah proses
keluarnya/menguapnya uap air yang ada di dalam tanah ke udara bebas,
sedangkan transpirasi adalah proses hilangnya uap air dari dalam tanaman
ke udara bebas. Sementara itu,evapotranspirasi didefinisikan sebagai proses
hilangnya uap air, baik dari dalam tanah maupun dari tanaman ke udara
bebas.
Proses ini sangat dipengaruhi oleh keadaan cuaca yang ada di udara
bebas. Faktor-faktor cuaca yang memengaruhi, di antaranya radiasi
matahari,suhu, kelembaban, dan faktor angin. Dengan meningkatnya faktor
radiasi matahari, semakin meningkat pula evaporasi dan evapotranspirasi
sehingga tanaman akan banyak kehilangan air dari dalam tubuhnya. Suhu
yang tinggi akan meningkatkan evaporasi dan evapotranspirasi. Demikian
juga dengan pengaruh kelembaban udara, semakin kering udara di sekitar
tanaman,

Agribisnis Tanaman Hias


evapotranspirasi akan semakin meningkat. Angirr berperan jika bergerak
kering dan evapotranspirasi menjadi tinggi.
mempertimbangkan berapa jumlah air yang diperlukan,juga dipertimbangkan
sehingga pemberian air dapat optimal.
b.Frekuensi pengairan dianalisis berdasarkan kebutuhan tanaman dan evapotranspirasi
Frekuensi pengairan harus mempertimbangkan evapotranspirasi yang terjadi di
sekitar areal pertanaman sehingga pemberian air bagi tanaman akan optimal.Oleh
karena evapotranspirasi dipengaruhi radiasi matahari, suhu, kelembaban,dan angin,
faktor-faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam bentuk cuaca harian di sekitar
pertanaman sehingga dikenal radiasi matahari harian, suhu harian,dan keadaan angin
harian serta pengaruhnya terhadap evapotranspirasi.Dengan demikian, dapat
ditambahkan dengan besarnya kebutuhan air yang harus diberikan pada tanaman.
C.Jumlah kebutuhan air yang diberikan pada tanaman ditentukan dengan
mempertimbangkan kebutuhan tanaman dan evapotranspirasi.

Pemberian Air pada Tanaman Hias


Cara pemberian air untuk tanaman hias di berbagai daerah berbeda-beda tergantung
iklim, tanah, debit air, kebutuhan tanaman dan kebiasaan petani. Cara pemberian air
untuk tanaman padi dibagi atas tiga macam sebagai berikut.
1.Mengalir Terus-Menerus
Air diberikan secara terus-menerus dari saluran pipa ke tanaman hias di areal atau ke
pot. Cara ini merupakan cara yang terbanyak dipraktikkan di Indonesia. Fungsi
air,yaitu
a.menghilangkan senyawa-senyawa racun yang berbahaya akibat terlarut ke dalam
air yang kurang baik sebelumnya;
b. mempertahankan temperatur dari keadaan yang terlalu tinggi atau rendah;dan
C.menghemat tenaga untuk pengelolaan air.
2. Mengalirkan Air Terus-Menerus
Tanaman diberi air setiap hari dari mulai kecil sampai dewsa. Cara ini dilakukan
dengan mempertimbangkan hal-hal, di antaranya
a. penyiraman terus-menerus dilakukan agar tanaman cukup air;
b. menekan dan mengurangi terjadinya stres air; dan
C. menghemat tenaga untuk pengolahan tanah.
3. Pemberian Air Terputus-Putus
Tanaman diberi air sampai pada kecukupan tertentu kemudian dihentikan, setelah
beberapa hari kemudian diberikan air kembali.

Pengairan pada Tanaman Hias 81


Pemberian air terputus-putus tersebut disebut juga pemberian air dengan
rotasi. Cara ini baik untuk dilakukan pada daerah-daerah yang kurang atau
terbatas jumlahai. Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam praktik cara
pemberian air terputus-putus ini ialah periode-periode kritis dari pertumbuhan
tanaman pada periode vegetatif dan pembungaan. Kekurangan air pada periode
ini dapat mengakibatkan pertumbuhan akan terhambat. Adapun keuntungan
dari cara pemberian air terputus-putus sebagai berikut:
a. penghematan pemakaian air;
b. pemerataan pemberian air;
c. memperkecil porositas; dan
d.berpengaruh baik terhadap lingkungan.
Kerugian dari cara pemberian air terputus-putus, di antaranya
a.perlu fasilitas sarana irigasi yang lebih lengkap, misalnya alat-alat
pengontrol dan bangunan pengukur;
b. mempercepat perutumbuhan vegetatif dan generatif; serta
c. memerlukan tenaga yang lebih banyak dan terampil.

Mengairi Tanaman
1. Menguasai Prosedur Mengairi Tanaman
Mengairi tanaman adalah cara memberikan air pada tanaman untuk
memenuhi kebutuhannya, yaitu dengan cara dibor, didrip, disemprotkan, atau
dengan cara sprinkler. Dengan cara ini pemberian dan pembuangan air dapat
dikendalikan,baik jumlahnya maupun waktunya. Mengairi tanaman bertujuan
untuk memenuhi kebutuhan air dengan jumlah yang cukup memadai pada
zona perakarannya sehingga dapat memberikan produksi yang optimal.
2. Teknik Pemberian Air
Teknik pemberian air pada tanaman tergantung pada jumlah air yang ada,
kondisi lahan,jumlah air yang dibutuhkan tanaman, serta teknologi yang
digunakan. Cara mengairi tanaman dapat dilakukan dengan teknik sebagai
berikut.
a. Mengairi tanaman dengan cara dibor
Pengairan tanaman cara ini diakukan dengan menyiram tanaman
menggunakan gayung. Air diambil dari sumber yang telah disediakan, yaitu
tempat penampungan air, baik berupa bak maupun drum yang terbuat dari
besi atau plastik dan disiramkan satu per satu pada tanaman dengan
terlebih dahulu ditampung pada ember. Cara ini akan efektif dan efisien
karena semua tanaman mendapat jatah pemberian air dengan jumlah yang
dibutuhkan. Kerugian dari cara ini ialah penggunaan tenaga kerja menjadi
lebih banyak,terutama jika pot pertanaman sangat banyak sehingga biaya
yang dikeluarkan menjadi besar.
b.Mengairi tanaman dengan drip
Cara mengairi tanaman dengan drip memerlukan peralatan dan biaya
yang besar karena areal pertanaman dikelilingi pipa-pipa distribusi di
samping pipa utama.Kemudian, pipa distribusi dipasang selang kecil
yang pada ujungnya dipasang drip. Drip tersebut selanjutnya
ditancapakan di daerah perakaran tanaman. Biasanya satu drip untuk
satu tanaman sehingga dibutuhkan banyak drip pada areal
pertanaman. Cara ini akan efektif dilakukan pada budidaya
Agribisnis Tanaman Hias
tanaman secara hidroponik karena tanaman menggunakan media
dalam pot/polybag. Keuntungan cara ini terletak pada pemberian air
yang efisien dan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh tanaman. Dengan
cara ini, air dapat diatur keluarannya (debitnya) dengan mengatur drip
yang digunakan.
Mengairi tanaman dengan cara semprot
Pengairan menggunakan cara ini dilakukan dengan menyemprot tanaman
menggunakan selang yang pada ujungnya dipasang nozel. Agar air
terdorong ke dalam selang digunakan pompa air sehingga air dapat
disemprotkan. Cara ini menguntungkan karena praktis tidak memerlukan
tenaga kerja yang besar.Kerugiannya terletak pada biaya tinggi untuk
pengadaan peralatan dan air yang digunakan. Hal ini menyebabkan
pemborosan dan tidak efektif karena banyak air yang terbuang.
d. Mengairi tanaman dengan cara sprinkler
Pengairan menggunakan cara ini dilakukan dengan memancarkan air
menggunakan springkler yang dipasang di areal pertanaman. Springkler
ini dihubungkan dengan selang, kemudian air didorong dengan pompa
sehingga dapatmemancar diseluruh areal pertanaman. Cara ini akan
menghemat tenaga kerja, tetapi memerlukan biaya pengadaan peralatan
yang besar, seperti pengadaan pipa utama, selang air, springkler, serta
pompa air.

Tugas Kelompok
Lakukan pengamatan pada areal pertamanan kota/taman sekolah yang telah
dipasang dengan sistem pengairan sprinkle irrigation dan carilah sumber yang
dapat diwawancarai mengenai sistem pengairan tersebut. Kemudian, buatlah
laporan secara berkelompok.

Mengairi tanaman adalah memberikan air pada tanaman untuk memenuhi


kebutuhannya dan membuang kelebihan air. Dengan cara ini, pemberian dan
pembuangan air dapat dikendalikan, baik jumlahnya maupun waktunya. Tujuan
mengairi tanaman untuk menyakinkan bahwa tanaman mendapatkan jumlah air
yang cukup memadai pada zona perakarannya, sehingga dapat memberikan
produksi yang optimal. Pemberian air dapat memberikan efek tambahan yang
positif maupun negatif. Efek tambahan positif dari pemberian air, di antaranya
1. air yang bersama nutrisi dapat menyuburkan tanah dan tanaman;
2. air dapat mengatur suhu;
3. memperbesar penyediaan air; dan
4. mencuci garam-garam yang dapat meracuni tanaman.Sementara itu, efek
tambahan yang negatif dari pemberian air, yaitu
1. jika terlalu banyak terdapat kemungkinan menutup rongga-rongga tanah
sehingga tidak ada udara di dalam tanah; dan
2. jika tanah digenangi dapat memungkinkan mengangkat garam-garam yang
merugikan tanaman ke daerah perakaran tanaman.
Pengaian pada Tanaman
Hias

Anda mungkin juga menyukai