Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kabupaten Kutai Timur adalah salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur, Indonesia.


Ibu kota kabupaten ini terletak di Sangatta. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 35.747,50 km²
atau 17% dari luas Provinsi Kalimantan Timur dan berpenduduk sebanyak 253.847 jiwa
(hasil Sensus Penduduk Indonesia 2010) dengan kepadatan 4,74 jiwa/km² dan pertumbuhan
penduduk selama 4 tahun terakhir rata-rata 4,08% setiap tahun.

Kabupaten Kutai Timur merupakan salah satu wilayah hasil pemekaran dari Kabupaten Kutai
yang di bentuk berdasarkan UU. 47 Tahun 1999, tentang pemekaran wilayah Propinsi dan
Kabupaten yang diresmikan oleh Mendagri pada tanggal 12 Oktober 1999. Dengan luas wilayah
35.747,50 km², Kutai Timur terletak di wilayah khatulistiwa dengan koordinat di antara
115°56'26"-118°58'19" BT dan 1°17'1" LS-1°52'39" LU. Kutai Timur memiliki keadaan
topografi yang bervariasi, mulai dari daerah dataran seluas 536.200 ha, lereng bergelombang
(1,42 juta ha), hingga pegunungan (1,6 juta ha), tersimpan potensi batu bara 5,35 miliar ton.

Dalam pelaksanaan perencanaan dan perancangan bangunan- bangunan air, analisis hidrologi
masih merupakan bagian analisis yang sangat dominan dan memerlukan penanganan yang
cermat. Peranan analisis hidrologi menjadi sangat penting karena sebelum informasi hidrologi
yang diperlukan tersedia maka analisis lain belum dapat dilakukan.

Hujan merupakan komponen masukan yang paling penting dalam proses hidrologi, karena
jumlah kedalaman hujan (rainfall depth) akan dialihragamkan menjadi aliran di sungai, baik
melalui limpasan permukaan (surface runoff), aliran antara (interflow, sub surface flow) maupun
sebagai aliran air tanah (groundwater). Ada beberapa sifat hujan yang penting untuk diperhatikan
dalam proses pengalihragaman hujan menjadi aliran, antara lain adalah intensitas curah hujan,
lama waktu hujan, kedalaman hujan, frekuensi dan luas daerah pengaruh hujan. Komponen hujan
dengan sifat-sifatnya ini dapat dianalisis berupa hujan titik maupun hujan rata-rata yang meliputi
luas daerah tangkapan (chactment) yang kecil sampai yang besar.

Dalam suatu perencanaan bangunan air harus berdasarkan suatu patokan perancangan yang
benar, sehingga diharapkan akan dapat menghasilkan rancangan yang berfungsi baik struktural
maupun fungsional dalam jangka waktu yang direncanakan. Untuk perancangan tersebut perlu
dihitung banjir rancangan dengan kala ulang tertentu dan berdasarkan pada tingkat keperluan dan
tingkat ketelitiannya.

Hal yang sangat menentukan dalam pembuatan rancangan dan rencana bangunan air adalah
distribusi curah hujan. Distribusi curah hujan ini bermacam-macam sesuai dengan jangka waktu
yang ditinjau yakni curah hujan tahunan, curah hujan bulanan, curah hujan harian, curah hujan
per jam.

Pola distribusi curah hujan ini berfungsi untuk mendapatkan suatu pola distribusi curah hujan
suatu daerah yang nantinya dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menghitung dan
menganalisa data curah hujan khususnya data curah hujan jam-jaman sebagai dasar untuk
menentukan perencanaan banjir rencana. Adapun metode pendekatan yang digunakan adalah
distribusi curah hujan dimana tinggi hujan setiap jamnya adalah yang dominan ( sering terjadi ).

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana menentukan distribusi yang tepat terhadap data curah hujan Stasiun X.
2. Bagaimana menentukan priode kala hujan tahunan pada data hujab Stasiun X.
3. Bagaimana menentukan nilai dP maks.
4. Bagaimana menentukan hasil parameter statistik dari data yang telah diturunkan dari kecil
ke besar yaitu Mean x , Standar Deviation S, Coeffisient of Variation Cv, Coeffesient of
Skewness Cs, Coeffiesient of kurtosis Ck.
1.3 Tujuan Penelitian

1. Menentukan jenis distribusiyang tepat terhadap data cura hujan Stasiun X.


2. Menentukan priode kala ulang hujan tahunan.
3. Menentukan nilai Dp maks.
4. Menentukan hasil parameter statistik dari data yang telah diturunkan dari kecil ke besar
yaitu Mean x , Standar Deviation S, Coeffisient of Variation Cv, Coeffesient of Skewness Cs,
Coeffiesient of kurtosis Ck.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Diharapkan dapat menjadi suatu alternatif dalam menghitung dan menentukan jenis
dietribusi yang tepat terhadap data cura hujan yang ingin di Analisa.
2. Dapat menjadi metode alternatif dalam pengujian distribusi dengan uji chi kuadrat dan
smirnov kolomogorov.
3. Dapat merencanakan kertas probabilitas dengan menggunakan aplikasi Ms Exel.

1.5 Batasan Masalah

1. Menggunakan data curah hujan dari satu stasiun dan tidak membandingkan dengan stasiun
lain.
2. Pengujian distribusi menggunakan uji-chi kuadrad dan Smirnov kolomogorov.
3. Pengelolaan data hanya sampai kala hujan tahunan.
4. Perhitungan menggunakan aplikasi Ms Exel.

Anda mungkin juga menyukai