Anda di halaman 1dari 46

Petunjuk Praktikum

BOTANI FARMASI

Disusun Oleh :

HJ. SRI WAHDANINGSIH.,M.Sc., Apt

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2014

1
KATA PENGANTAR

Bismillaahirrahmaanirrahiim,

Puji dan syukur penyusun panjatkan hanya untuk Allah SWT semata yang telah
memberikan Rahmat dan Inayah-Nya sehingga buku BOTANI FARMASI ini dapat
terselesaikan.
Petunjuk praktikum ini disusun sebagai sarana untuk memudahkan mahasiswa dalam
pelaksanaan praktikum Botani Farmasi Program Studi Farmasi FK Universitas Tanjungpura.
Petunjuk praktikum Botani Farmasi ini disusun dan disesuaikan dengan kebutuhan
mahasiswa berdasarkan teori dari beberapa literatur Farmakognosi dan pengalaman penyusun
selama berpraktikum.
Selanjutnya penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu sehingga terselesaikannya penyusunan buku petunjuk praktikum Botani
Farmasi ini. Penyusun sadar akan kekurangan dalam penyusunan petunjuk praktikum ini,
kritik membangun dari pembaca yang akan menyempurnakannya.

Pontianak, Januari 2014


Penyusun,

2
DAFTAR ISI

Hal

Kata Pengantar ........................................................................................................ 2


Daftar Isi.................................................................................................................. 3
Tata Tertib Praktikum.............................................................................................. 4
Petunjuk Kerja Praktikum Botani Farmasi ............................................................. 5
Percobaan I : ..................................... ............................................................... 6
Percobaan II :....................................................... .............................................. 7
Percobaan III :.................................. .................................................................... 8
Percobaan IV :............................ ........ ............................................................ 11
Percobaan V : .......................................................... ............................................. 13
Percobaan VI : ....................................................................................................... 15

Daftar pustaka ........................................................................................................... 16

3
TATA TERTIB PRAKTIKUM

1. Sebelum menjalankan praktikum, mahasiswa harus sudah mempersiapkan diri dengan


mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan topik/acara praktikum yang akan
dilaksanakan.
2. Mahasiswa harus hadir 10 menit sebelum praktikum dimulai, mahasiswa yang terlambat
lebih dari 10 menit tidak diperkenankan mengikuti praktikum kecuali dengan alasan
penting.
3. Pada saat menjalankan, mahasiswa diharuskan memakai jas praktikum.
4. Mahasiswa harus membawa objek praktikum yang ditugaskan sesuai dengan acara
praktikum yang akan dilaksanakan. Bagi mahasiswa yang tidak membawa objek
praktikum, tidak diperkenankan untuk mengikuti praktikum.
5. Mahasiswa harus memperhatikan dengan sungguh-sungguh semua keterangan yang
diberikan oleh pembimbing praktikum mengenai latihan yang dihadapi sehingga tidak
menemui kesulitan dalam menjalankan praktikum.
6. Sebelum mulai dan sesudah selesai menjalankan praktikum mahasiswa harus
membersihkan semua alat-alat dan sisa bahan yang telah digunakan dan yang tidak
dipakai lagi harus dibuang ke tempat yang disediakan dan diharuskan membawa serbet.
7. Bagi mahasiswa yang merusak atau menghilangkan alat-alat harus melapor pada asisten
dan harus mengganti alat yang dirusakkan atau dihilangkan.
8. Mahasiswa yang tidak dapat hadir untuk menjalankan praktikum diharuskan untuk
memberikan keterangan dari orang tua/wali atau dokter, yang menerangkan sebab
ketidakhadirannya. Mahasiswa yang sampai tiga kali berturut-turut tidak hadir tanpa
keterangan apa-apa dianggap mengundurkan diri dan namanya akan dicoret dari daftar.
9. Mahasiswa yang tidak dapat hadir dalam praktikum dan tidak memberikan surat
keterangan izin tidak masuk kepada asisten tidak akan diberikan kesempatan untuk
mengulangi praktikum yang tertinggal pada tahun ajaran tersebut.
10. Testing akan diberikan setiap kali praktikum baik sebelum (pre test) ataupun
sesudahnya (post test). Mahasiswa yang tidak lulus tes tidak diperkenankan ikut
praktikum.

4
PETUNJUK KERJA PRAKTIKUM
BOTANI FARMASI

1. Mengerti tujuan praktikum dan penguasaan teori adalah modal dasar keberhasilan
praktikum
2. Kelengkapan alat dan fasilitas laboratorium harus ditinjau kembali sebelum
praktikum.
3. Kebersihan selama praktikum akan memudahkan proses praktikum
4. Kecermatan dan kejujuran pengamatan sangat penting untuk perolehan data yang
representatif
5. Dokumentasi / pencatatan data-data ilmiah harus lengkap dan dikemas dengan baik
untuk mempermudah pengambilan kesimpulan
6. Hal-hal lain diluar ketentuan diatas (seperti kelengkapan praktikum, kewajiban
mahasiswa, pembagian kelompok praktik) akan dijelaskan oleh dosen koordinator
praktikum dan disepakati bersama sebagai aturan untuk mempermudah jalannya
praktikum

5
Percobaan 1
Identifikasi Daun (Folium) Secara Makroskopik

A. Tujuan
Mahasiswa dapat mengenal bagian – bagian daun, ujung, pangkal, tulang, toreh, tepi
daun

B. Dasar teori
Daun merupakan organ vegetatif tumbuhan. Tumbuhan dikatakan mempunyai daun
lengkap apabila mempunyai bagian-bagian seperti tangkai (petiolus), helaian (lamina),
upih daun (vagina). Tetapi yang paling umum dijumpai adalah daun yang mempunyai
tangkai dan helaian. Jika daun tidak bertangkai maka dikatakan daun duduk (sessilis)
atau daun memeluk batang. Daun yang mempunyai vagina biasanya dimiliki oleh
tumbuhan golongan monocotyledonae.
Tangkai daun bersifat seperti batang, ada yang berbentuk bulat, ada pula yang
persegi.panjang pendeknya tangai daun juga bervariasi tergantung pada jenis tumbuhan
itu sendiri.
Bentuk pangkal helaian daun bermacam-macam begitu pula dengan ujung daun. Ada
daun yang mempunyai pangkal membulat, rompang, runcing. Ada pula ujung daun yang
meruncing, runcing, tumpul, membulat. Tepi daun juga bermacam-macam, tepi daun
rata, bergerigi, bergigi, beringgit, berlekuk, berbagi, bercangap. Selain itu ada ciri
morfologi daun misalnya : warna daun (permukaan atas dan bawah), ada tidaknya
trikoma, ada tidaknya duri, pertulangan daun : menjari, menyirip, melengkung, sejajar.

C. Bahan
1. Daun ketela pohon
2. Daun kembang sepatu
3. Daun buas-buas
4. Daun Pandan Wangi
5. Daun Jagung

D. Cara Kerja
1. Deskripsikan wujudnya secara umum dengan ciri khasnya.
2. Lakukan uji organoleptis

E. Tugas
1. Gambarlah hasil pengamatan yang telah anda peroleh pada kertas yang telah anda
sediakan. Tunjukkan bagian-bagian atau fragmen-fragmen sel yang anda temukan
pada pengamatan untuk masing-masing simplisia.
2. Sebutkan klasifikasi tanaman untuk masing-masing simplisia yang anda periksa dan
sebutkan pula kegunaan masing-masing simplisia dalam dunia farmasi.

6
Hasil Pengamatan

7
Hasil pengamatan

8
Pembahasan

9
Pembahasan

10
Daftar Pustaka

11
Percobaan 2
Identifikasi batang (caulis) Secara Makroskopik

A. Tujuan
Mahasiswa dapat mengenal sifat-sifat batang dan permukaannya, bentuk serta arah
tumbuh batang.

B. Dasar Teori
Batang merupakan bagian tubuh tumbuhan yang sangat penting. Pada umumnya
batang mempunyai sifat-sifat berikut:
1. Umumnya berbentuk panjang bulat seperti silinder atau dapat pula berbentuk lain,
akan tetapi selalu bersifat aktinomorf artinya dapat dengan sejumlah bidang dibagi
dua bagian yang setangkup.
2. Terdiri atas ruas-ruas
3. Tumbuhnya biasanya keatas, menuju cahaya atau matahari (bersifat fototrof)
4. Selalu bertambah panjang ujungnya, oleh sebab itu sering dikatakan bahwa batang
mempunyai pertumbuhan yang tidak terbatas.
5. Mengadakan percabangan
6. Umumnya tidak berwarna hijau, kecuali tumbuhan yang umurnya pendek.
Dilihat permukaannya, batang tumbuhan juga memperlihatkan sifat yang
bermacam-macam, dapat dibedakan permukaan batang yang licin, berusuk,
beralur, bersayap. Selain itu permukaan batang dapat pula berambut, berduri,
memperlihatkan bekas-bekas daun penumpu, memperlihatkan banyak lintisel,
memperlihatkan lepasnya kerak (bagian kulit yang mati).
Batang umumnya tumbuh kearah cahaya, meninggalkan tanah dan air, tetapi
mengenai arahnya dapat bervariasi, sehingga dapat dibedakan menjadi batang yang
tumbuhnya: tegak lurus, menggantung, berbaring, menjalar, merayap, atau menjalar,
serong keatas atau condong, mengangguk, memanjat dan membelit.
Batang suatu tumbuhan ada yang bercabang ada yang tidak. Yang tidak bercabang
kebanyakan dari golongan tumbuhan yang berbiji tunggal (monocotyledoneae). Cabang
yang besar biasanya langsung keluar dari batang pokok lazimnya disebut dahan,
sedangkan cabang-cabang kecil dinamakan ranting.

C. Bahan
1. Batang bayam
2. Batang pakis
3. Batang Pisang
4. Brotowali

D. Cara Kerja
1. Deskripsikan wujudnya secara umum dengan ciri khasnya.
2. Lakukan uji organoleptis

E. Tugas
1. Gambarlah hasil pengamatan yang telah anda peroleh pada kertas yang telah anda
sediakan. Tunjukkan bagian-bagian atau fragmen-fragmen sel yang anda temukan
pada pengamatan untuk masing-masing simplisia.
2. Sebutkan klasifikasi tanaman untuk masing-masing simplisia yang anda periksa dan
sebutkan pula kegunaan masing-masing simplisia dalam dunia farmasi.

12
Hasil Pengamatan

13
Hasil Pengamatan

14
Pembahasan

15
Pembahasan

16
Pembahasan

17
Daftar Pustaka

18
Percobaan 3
Jaringan Yang Terdapat Pada Akar Dan Batang

A. Tujuan
Melihat macam – macam jaringan yang terdapat pada akar dan batang.

B. Dasar Teori
Jaringan Pada Tumbuhan
Jaringan adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama.
Berikut ini adalah macam-macam jaringan pada tumbuhan :
Macam – macam jaringan pada tumbuhan berdasarkan asal pembentukannya :
 1. Jaringan primer
jaringan yang berasal dari titik tumbuh primer (Prokambium = meristem primer). Contoh
jaringan primer misalnya epidermis, korteks, xilem primer, floem primer, kambium dan
empulur. Pertumbuhannya disebutpertumbuhan primer, contohnya akar menjadi panjang,
batang menjadi tinggi dan daun menjadi lebar.
2. Jaringan sekunder
Jaringan yang terbentuk akibat aktivitas titik tumbuh sekunder (meristem sekunder).
Pertumbuhannya disebut pertumbuhan sekunder. Ada pada Gymnospermae dan dikotil. Titik
tumbuh sekunder meliputi :
1) Kambium vasis : ke arah luar membentuk floem sekunder dan ke arah dalam membentuk
xilem sekunder.
2)  Kambium intervasis : membentuk jari – jari empulur.
3)  Perikambium (perisikel) : membentuk cabang pada akar dan batang.
4)  Kambium gabus (felogen) : berfungsi untuk menutup luka.

Macam – macam jaringan tumbuhan berdasarkan tipe sel penyusun :


a. Jaringan epidermis
Jaringan epidermis adalah jaringan yang menutupi seluruh permukaan tubuh tumbuhan.
Ciri – ciri jaringan epidermis :
 Letak sel rapat.
  Selnya hidup.
  Tidak berklorofil, kecuali sel penjaga dari stomata.
  Tidak dapat ditembus air dari luar kecuali epidermis akar muda.
 Dapat ditembus udara.
 Dalam hal tertentu epidermis dapat menguapkan air.

b. Jaringan pengisi atau jaringan dasar (Parenkim)


Jaringan pengisi atau jaringan dasar adalah jaringan yang menempati di berbagai organ atau
jaringan lain dalam tubuh tanaman.
Ciri-ciri jaringan parenkim:
  Selnya hidup.
   Dinding sel tipis.
    Letak sel tidak merapat.
   Ukuran sel besar.

Sistem organ pada Tumbuhan


Organ pokok pada tumbuhan adalah akar, batang, dan daun. Modifikasi organ pokok,
misalnya bunga, buah, dan biji.
1. Akar

19
Asal akar adalah dari akar lembaga (radix), pada Dikotil, akar lembaga terus tumbuh
sehingga membentuk akar tunggang, pada Monokotil, akar lembaga mati, kemudian pada
pangkal batang akan tumbuh akar-akar yang memiliki ukuran hampir sama sehingga
membentuk akar serabut.
Akar monokotil dan dikotil ujungnya dilindungi oleh tudung akar atau kaliptra,
yang fungsinya melindungi ujung akar sewaktu menembus tanah, sel-sel kaliptra ada yang
mengandung butir-butir amylum, dinamakan kolumela.
a.       Fungsi Akar :
1)      Untuk menambatkan tubuh tumbuhan pada tanah.
2)      Dapat berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan.
3)      Menyerap air dam garam-garam mineral terlarut.
b.      Anatomi Akar
Pada akar muda bila dilakukan potongan melintang akan terlihat bagian-bagian dari luar ke
dalam.
1)  Epidermis
Susunan sel-selnya rapat dan setebal satu lapis sel, dinding selnya mudah dilewati air.
Bulu akar merupakan modifikasi dari sel epidermis akar, bertugas menyerap air dan garam-
garam mineral terlarut, bulu akar memperluas permukaan akar.
2) Korteks
Letaknya langsung di bawah epidermis, sel-selnya tidak tersusun rapat sehingga
banyak memiliki ruang antar sel. Sebagian besar dibangun oleh jaringan parenkim.
3) Endodermis
Merupakan lapisan pemisah antara korteks dengan silinder pusat. Sel-sel endodermis dapat
mengalami penebalan zat gabus pada dindingnya dan membentuk seperti titik-titik,
dinamakan titik Caspary. Pada pertumbuhan selanjutnya penebalan zat gabus sampai pada
dinding sel yang menghadap silinder pusat, bila diamati di bawah mikroskop akan tampak
seperti hutuf U, disebut sel U, sehingga air tak dapat menuju ke silinder pusat. Tetapi tidak
semua sel-sel endodermis mengalami penebalan, sehingga memungkinkan air dapat masuk ke
silinder pusat. Sel-sel tersebut dinamakan sel penerus/sel peresap.
4)  Silinder Pusat/Stele
Silinder pusat/stele merupakan bagian terdalam dari akar.

Pada batang dikotil terdapat lapisan-lapisan dari luar ke dalam :


1) Epidermis
Terdiri atas selaput sel yang tersusun rapat, tidak mempunyai ruang antar sel. Fungsi
epidermis untuk melindungi jaringan di bawahnya. Pada batang yang mengalami
pertumbuhan sekunder, lapisan epidermis digantikan oleh lapisan gabus yang dibentuk dari
kambium gabus.
2) Korteks
Korteks batang disebut juga kulit pertama, terdiri dari beberapa lapis sel, yang dekat
dengan lapisan epidermis tersusun atas jaringan kolenkim, makin ke dalam tersusun atas
jaringan parenkim.
3) Endodermis
Endodermis batang disebut juga kulit dalam, tersusun atas selapis sel, merupakan
lapisan pemisah antara korteks dengan stele. Endodermis tumbuhan Anguiospermae
mengandung zat tepung, tetapi tidak terdapat pada endodermis tumbuhan Gymnospermae.
4) Stele/ Silinder Pusat
Merupakan lapisan terdalam dari batang. Lapis terluar dari stele disebut perisikel atau
perikambium. lkatan pembuluh pada stele disebut tipe kolateral yang artinya xilem dan
floem. Letak saling bersisian, xilem di sebelah dalam dan floem sebelah luar.

20
Antara xilem dan floem terdapat kambium intravasikuler, pada perkembangan selanjutnya
jaringan parenkim yang terdapat di antara berkas pembuluh angkut juga berubah menjadi
kambium, yang disebut kambium intervasikuler. Keduanya dapat mengadakan pertumbuhan
sekunder yang mengakibatkan bertambah besarnya diameter batang.
Pada tumbuhan Dikotil, berkayu keras dan hidupnya menahun, pertumbuhan menebal
sekunder tidak berlangsung terus-menerus, tetapi hanya pada saat air dan zat hara tersedia
cukup, sedang pada musim kering tidak terjadi pertumbuhan sehingga pertumbuhan
menebalnya pada batang tampak berlapis-lapis, setiap lapis menunjukkan aktivitas
pertumbuhan selama satu tahun, lapis-lapis lingkaran tersebut dinamakan Lingkaran Tahun.
b. Batang Monokotil
Pada batang Monokotil, epidermis terdiri dari satu lapis sel, batas antara korteks dan
stele umumnya tidak jelas. Pada stele monokotil terdapat ikatan pembuluh yang menyebar
dan bertipe kolateral tertutup yang artinya di antara xilem dan floem tidak ditemukan
kambium. Tidak adanya kambium pada Monokotil menyebabkan batang Monokotil tidak
dapat tumbuh membesar, dengan perkataan lain tidak terjadi pertumbuhan menebal sekunder.
Meskipun demikian, ada Monokotil yang dapat mengadakan pertumbuhan menebal sekunder,
misalnya pada pohon Hanjuang (Cordyline sp) dan pohon Nenas seberang (Agave sp).

C. ALAT DAN BAHAN


Alat    :    mikroskop
      Bahan :   
1. Penampang melintang Zea mays

D. CARA KERJA
1. Siapkan preparat awetan penampang lintang
2. Lihat di bawah mikroskop dengan perbesaran lemah dan kuat.
3. Amati jaringan – jaringan yang terdapat di dalamnya.
4. Gambar hasil pengamatan pada lembar kerja.
5. Bandingkan dengan sumber pustaka

TUGAS
1. Gambarlah hasil pengamatan yang telah anda peroleh pada kertas yang telah anda
sediakan. Tunjukkan bagian-bagian atau fragmen-fragmen sel yang anda temukan
pada pengamatan untuk masing-masing simplisia.
2. Sebutkan klasifikasi tanaman untuk masing-masing simplisia yang anda periksa dan
sebutkan pula kegunaan masing-masing simplisia dalam dunia farmasi.

21
Hasil Pengamatan

22
Hasil Pengamatan

23
Pembahasan

24
Pembahasan

25
Daftar Pustaka

26
Hasil Pengamatan

27
Hasil Pengamatam

28
Hasil Pengamatan

29
Pembahasan

30
Pembahasan

31
Pembahasan

32
Daftar Pustaka

33
Percobaan 4
Jaringan Yang Terdapat Pada Daun

A. Tujuan
Melihat macam-macam stomata

B. Dasar Teori
Daun merupakan modifikasi dari batang, merupakan bagian tubuh tumbuhan yang
paling banyak mengandung klorofil sehingga kegiatan fotosintesis paling banyak berlangsung
didaun.
Anatomi daun dapat dibagi menjadi 3 bagian :
a. Epidermis
Epidermis merupakan lapisan terluar daun, ada epidermis atas dan epidermis bawah,
untuk mencegah penguapan yang terlalu besar, lapisan epidermis dilapisi oleh lapisan
kutikula. Pada epidermis terdapatstoma/mulut daun, stoma berguna untuk tempat
berlangsungnya pertukaran gas dari dan ke luar tubuh tumbuhan.
b. Parenkim/Mesofil
Parenkim daun terdiri dari 2 lapisan sel, yakni palisade (jaringan pagar) dan spons
(jaringan bunga karang), keduanya mengandung kloroplast. Jaringan pagar sel-selnya rapat
sedang jaringan bunga karang sel-selnya agak renggang, sehingga masih terdapat ruang-
ruang antar sel. Kegiatan fotosintesis lebih aktif pada jaringan pagar karena kloroplastnya
lebih banyak daripada jaringan bunga karang.
c. Jaringan Pembuluh
Jaringan pembuluh daun merupakan lanjutan dari jaringan batang, terdapat di dalam
tulang daun dan urat-urat daun.

C. ALAT DAN BAHAN


Alat    : 1. Mikroskop
2.Silet Tajam
3. Pinset
4. Gelas Objek
5. Gelas penutup

Bahan : 1. Irisan epidermis bawah daun Datura metel dalam Air
2.Irisan epidermis bawah daun  Orthosiphon stamineus dalam air
3. Irisan epidermis bawah daun  Curcuma xanthorrhiza dalam air
4. Irisan epidermis bawah daun  Jasminum sambac dalam air
5. Irisan epidermis bawah daun  Orthosiphon stamineus dalam air

D. Cara Kerja
1. Siapkan preparat
2. Lihat di bawah mikroskop dengan perbesaran lemah dan kuat.
3. Amati jaringan – jaringan ( tipe Stomata ) yang terdapat di dalamnya.
4. Gambar hasil pengamatan pada lembar kerja.
5. Bandingkan dengan sumber pustaka

34
E. Tugas
1. Gambarlah hasil pengamatan yang telah anda peroleh pada kertas yang telah anda
sediakan. Tunjukkan bagian-bagian atau fragmen-fragmen sel yang anda temukan
pada pengamatan untuk masing-masing simplisia.
2. Sebutkan klasifikasi tanaman untuk masing-masing simplisia yang anda periksa dan
sebutkan pula kegunaan masing-masing simplisia dalam dunia farmasi.

Hasil Pengamatan

35
Hasil Pengamatan

36
Pembahasan

37
Pembahasan

38
Daftar Pustaka

39
Percobaan 5
Morfologi Umbi

       A.   Tujuan


Untuk mengetahui morfologi umbi

B.    Dasar Teori


Umbi merupakan satu organ dari tumbuhan yang merupakan modifikasi dari organ lain
dan berfungsi sebagai penyimpan zat tertentu (umumnya karbohidrat). Organ yang
dimodifikasi dapat berupa daun, batang, atau akar. Bentuk modifikasi ini biasanya adalah
pembesaran ukuran dengan perubahan anatomi yang sangat jelas terlihat. Umbi biasanya
terbentuk tepat di bawah permukaan tanah.
Organ penyimpan tidak harus berbentuk umbi. Beberapa jenis tumbuhan menyimpan
cadangan energi pada organ yang sama, tetapi tidak mengalami banyak modifikasi bentuk,
sehingga tidak membentuk umbi. Tumbuhan memerlukan cadangan energi karena ia tidak
bisa berpindah tempat untuk menemukan sumber energi baru atau untuk membantu
reproduksi jenisnya.
Macam-macam umbi
Umbi merupakan istilah generik (umum). Secara biologi, umbi dibedakan berdasarkan
organ dasar yang dimodifikasi.
·         Umbi lapis (bulbus) merupakan umbi yang terbentuk dari tumpukan (pangkal) daun yang
tersusun rapat, biasanya dihasilkan oleh famili Alliaceae, Amaryllidaceae, dan Liliaceae;
·         Umbi batang merupakan umbi yang terbentuk dari modifikasi batang. Umbi batang
mampu memunculkan tunas maupun akar, sehingga kerap kali dijadikan bahan perbanyakan
vegetatif. Umbi batang yang tumbuh di bawah permukaan tanah, membesar, dan
mengandung banyak pati disebut sebagai tuber, biasanya dihasilkan oleh beberapa spesies
Solanaceae dan Asteraceae.
·         Umbi akar (tuberous root) merupakan umbi yang terbentuk dari modifikasi akar. Ketela
pohon adalah salah satu contoh penghasil umbi akar. Umbi akar tidak bisa dijadikan bahan
perbanyakan.
Beberapa organ yang tumbuh di bawah permukaan tanah juga kadang-kadang disebut
umbi, seperti rimpang dan geragih.

 C.  Bahan
1. Bawang merah
2. Talas    
3. Ubi jalar
4. Wortel
5. Kentang

D. Cara Kerja
1. Buatlah gambar umbi
2. Terangkan bagian-bagian umbi tersebut
3. Buat deskripsi bagian-bagiannya
4. Bandingkan dengan sumber pustaka

40
E. Tugas
1. Gambarlah hasil pengamatan yang telah anda peroleh pada kertas yang telah anda
sediakan. Tunjukkan bagian-bagian atau fragmen-fragmen sel yang anda temukan
pada pengamatan untuk masing-masing simplisia.
2. Sebutkan klasifikasi tanaman untuk masing-masing simplisia yang anda periksa dan
sebutkan pula kegunaan masing-masing simplisia dalam dunia farmasi.

Hasil Pengamatan

41
Hasil Pengamatan

42
Pembahasan

43
Daftar Pustaka

44
Percobaan 6
Identifikasi Amilum Secara Kimiawi Dan Mikroskopik

A. Tujuan
Mahasiswa mengetahui dan dapat membedakan macam-macam amilum yang biasa
digunakan dalam sediaan farmasi.

B. Bahan Dan Alat


Bahan :
1. Amilum oryzae
2. Amilum tritici
3. Amilum Manihot
4. Amilum Solani

Alat :
6. Gelas Objek
7. Gelas penutup
8. Mikroskop
9. Beker glass
10. Pipet tetes
11. Tabung reaksi

Pereaksi :
1. Larutan kloralhidrat

C. CARA KERJA
1. Pemeriksaan amilum dengan larutan iodium
Masukkan bahan yang diperiksa dan aquadest secukupnya ke dalam tabung reaksi.
Tambahkan beberapa tetes larutan iodium. Catat warna yang terjadi untuk masing-
masing amilum yang diperiksa.
2. Pemeriksaan amilum secara mikroskopi
Ambil sedikit amilum (secukupnya) letakkan diatas gelas obyek, tetesi dengan sedikit
air dan tutup dengan gelas penutup. Amati di bawah mikroskop dengan perbesaran
lemah dan perbesaran kuat

TUGAS
1. Gambarlah hasil pengamatan yang telah anda peroleh pada kertas yang telah anda
sediakan. Tunjukkan bagian-bagian atau fragmen-fragmen sel yang anda temukan
pada pengamatan untuk masing-masing simplisia.
2. Sebutkan tanaman asal beserta famili untuk masing-masing amilum yang anda periksa

DAFTAR PUSTAKA

45
Anonim, 2000, Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat, Cetakan Pertama,
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Anonim, 1977, Materia Mediaka Indonesia, Jilid I-VI, Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta.

Tjitrosoepomo. G., 1998. Taksonomi Tumbuhan. UGM Press. Yogyakarta.

Tjitrosoepomo, G, 1988, Morfologi Tumbuhan, UGM Press, Jogjakarta.

46

Anda mungkin juga menyukai