Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN SEMENTARA PRAKTIKUM

MORFOLOGI DAN ANATOMI TUMBUHAN

DOSEN PEMBIMBING: Apt.Yuli Fitriani,M.Farm

PENYUSUN LAPORAN:

Riski Argian Sukma

PROGRAM STUDI D3 FARMASI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH


MATARAM TAHUN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Asalamualaikum wr. wb puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat hIdayah nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas yang berjudul “laporan praktikum
morfologi dan anatomi tumbuhan “Ini tepat pada waktunya. Adapun laporan ini saya susun sebagai
syarat mengikuti ujian praktikum kimia dasar sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni ini.

Mataram, November 2021 TATA

TATA TERTIB PRAKTIKUM MORFOLOGI DAN ANATOMI TUMBUHAN

» Mahasiswa harus masuk laboratorium tepat waktu sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan,
Semua mahasiswa WAJIB mengikuti tutorial yang dilaksanakan sebelum kegiatan praktikum
berlangsung:

» Keterlambatan maksimal 15 menit, lebih dari itu tidak diperkenankan mengikuti praktikum,

« Hasil pre test minimal 65 dari range 0-100, mahasiswa yang memperoleh nilai pre test kurang dari
65 akan melakukan remidial,Hanya mahasiswa dengan keterangan sakit dari dokter atau surat lain
yang bersifat institusional yang akan dipertimbangkan,

« Setiap kali selesai mengerjakan satu materi praktikum mahasiswa diwajibkan meminta persetujuan
(acc) dari dosen yang bertugas, ? Ketika memasuki ruangan laboratorium, mahasiswa sudah siap
dengan jas lab, buku petunjuk praktikum, buku kerja, alat tulis menulis dan alatalat lain yang
dipergunakan dalam kegiatan praktikum:

« Mahasiswa yang tidak lengkap mengikuti kegiatan praktikum dan atau tidak melakukan inhalen,
maka mahasiswa yang bersangkutan tidak diperkenankan mengikuti RESPONSI (Ujian Praktikum),

» Mahasiswa dinyatakan gagal praktikum, bila :.Tidak mengikuti kegiatan praktikum DUA kali
berturut-turut atau lebih.

1. Jumlah preparat yang selesai dikerjakan «80 X.


2. Mahasiswa diwajibkan menjaga kebersihan mikroskop, meja praktikum serta botol-botol
pereaksi.
 DAUN DAN BATANG

 TUJUAN

Mahasiswa dapat menjelaskan bagian, bentuk, susunan, bentuk daun Mahasiswa dapat menjelaskan
struktur dan fungsi batang tumbuhan. TEORI DASAR

1).Daun (folium)

Daun merupakan organ tumbuhan yang sangat penting dan pada umumnya Merupakan bagian yang
terbanyak pada tumbuhan. Daun terdapat pada batang. Bagian batang tempat duduknya daun atau
tempat melekatnya daun disebut dengan buku-buku (nodus) batang, dan tempat diatasnya daun
merupakan Sudut antara batang dengan tangkai daun disebut dengan ketiak daun (axilla). Daun
biasanya pipih, lebar, bewarna hijau dan memiliki bentuk paling berdgam dibandingkan dengan
organ tumbuhan yang lain. Daun pada umumnya memiliki umur yang terbatas sehingga pada saat
tertentu akan gugur dan pada beberapa Jenis

tanaman meninggal bekas yang mat jelas seperti pada nangka (Artocarpus heterophylla) dan
singkong (Manihot uttilisima). Sepanjang perjalannan daunmengalami perubahan warna yang pada
saat mudah bewarna hijau muda, saat dewasa bewarna hijau tua, namun menjelang gugur akan
berubah warna menjadi pucat atau kekuningan. Pada tumbuhan tertentu daun dewasa tidak
bewarna hijau

tetapi merah atau kuning seperti pada tanaman puring (Puring variegatum). Secara umum daun
merupakan organ yang berperan sebagai penyerap, pengangkut, pengolahan dan penimbunan zat-
zat makanan. Berikut ini merupakan fungsi daun secara umum:

 Menyimpan cadangan makanan misalnya pada umbi lapis bawang merah (Allium cepa)
 Pengolahan zat-zat makanan (fotosintesis) Penguapan (transpirasi)
 Pernapasan (respirasi) Upih/pelepah daun (vogina) Tangkai daun (petilus)
 Daun lengkap umumnya banyak ditemukan pada tumbuhan monokotil (Lilopsida)
 seperti pada pisang (Muso paradisiaca), Pinang (Areca catechu), tebu (Saccharum
officinarum).

2. Batang (Caulis)

Batang merupakan organ tumbuhan yang berasal dari koleoptil. Sifat umum batang biasanya
berbentuk silinder atau bersegi. Mempunyai ruas yang dibatasi oleh buku-buku dan pada buku ini
terdapat daun Tumbuh biasanya ke atas menuju arah cahaya disebut juga dengan fototropisme
Memiliki banyak percabangan (kelas dikotil). Umumnya tidak berwarna hijau, kecuali saat muda dan
tanaman yang berumur Pendek/semusim.

Berdasarkan struktur batang dibedakan menjadi :

 Tumbuhan tidak berbatang jelas merupakan tumbuhan yang tidak mempunyai batang
sesungguhnya, karena sangat pendek, daun seakanakan keluar dari bagian atas akar.

 Tumbuhan berbatang jelas merupakan tumbuhan yang mempunyai batang sesungguhnya.


Cabang dan daun keluar dari batang di bagian atas permukaan tanah.

Batang rumput (calmus) tidak keras, punya ruas-ruas yang nyata, sering berongga. Contoh: padi
(Oryza sativa)Batang mendong (calamus) seperti batang rumput tetapi ruas-ruasnya lebih panjang.
Contoh: rumput teki (Cyperus rotundus).

 ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN

 ALAT:

Mikroskop ialah alat optik, biasanya terdiri dari kombinasi lensa-lensa, berguna untuk memberikan
bayangan diperbesar dari benda-benda yang terlalu kecil Jika dilihat dengan mata biasa. Secara
umum bagian-bagian mikroskop terdiri dari:

1.Statip

Statip terdiri dari 

-Kaki

Kaki biasanya seperti tapal kuda

-tiang

Tiang berfungsi sebagai penghubung kaki dan tangkai.

-tangkai

Tangkai merupakan pendukung teropong. Diantara tiang dan tangkai mungkin terdapat engsel,
sehingga teropong dapat dibuatbersikap miring dan enak bagi pemakai mikroskop. Dalam hal ini
meja benda juga akan miring, maka akan ada bahaya cairan (air atau zat-zat yang dipakai pada
sediaan) akan mengalir dan membasahi meja benda. Oleh karena itu, apatxla dipakai cairanCairan
pada sediaan, maka meja benda harus dalam sikap mendatar. Pada beberapa mikroskop tidak
terdapat engsel ini, sedang teropong mempunyai bagian bawah tegak dan bagian atas miring.
Dengan demikian dapat dihindarkan mengalirnya cairan pada meja benda dan kita dapat melihat
dalam teropong dengan posisi senyaman mungkin.
-meja benda

Meja benda berfungsi sebagai tempat meletakkan sediaanyang dilihat dengan mikroskop. Meja
benda mungkin terletak pada tangkai atau pada tiang. Pada meja benda ini terdapat lubang yang
berguna untuk meneruskan sinar dari bawah meja benda melalui sediaan terus ke teropong.

-Sekrup pengerakan sediaan

Jumlahnya ada dua, terletak pada atau disamping meja benda, berguna untuk menggerakkan
sediaan ke kiri dan kanan, ke muka atau ke belakang, sehingga sediaan dapat terletak tepat dibawah
teropong, supaya bayangannya dapat terlihat. Sediaan tersebut dijepit oleh penjepit yang terletak
pada bagian yang digerakkan oleh sekrup-sekrup tersebut. Mungkin seluruh meja benda dapat
bergerak ke muka dan ke belakang dan penjepit hanya dapat digerakkan ke kiri dan kanan. Pada
mikroskop model lama tidak terdap sekrup imi dan sediaan hanya dijepit dengan penjepit yang
menetap pada meja benda.

Sekup pengatur jarak antara teropong dengan sediaan Terdapat dua jenis sekrup pengatur jarak,
yaitu :

>Sekrup Makrometer (sekrup kasar)

Sekrup kasar memberikan gerakan cepat. Sekrup Ini boleh digunakan jika kita menggunakan
pembesar 450X.

>Sekrup Mikrometer (sekrup halus)

Sekrup halus memberikan gerakan sangat lambat.

-teropong

Teropong terdiri dari :

 Lensa obyektif

Merupakan lensa atau susunan lensa yang terdapat pada bagian bawah teropong, menghadap pada
sediaan. Biasanya terdapat 2, 3, atau 4 buah obyektif. Obyektif ini terdapat pada bagian yang disebut
revolver dan dapat berputar, sehingga dapat Gipilih obyektif yang lurus dengan buluh teropong.
Obyektif ini Merupakan lensa atau susunan lensa yang terdapat pada bagian bawah teropong,
menghadap pada sediaan. Biasanya terdapat 2, 3, atau 4 buah obyektif. Obyektif ini terdapat pada
bagian yang disebut revolver dan dapat berputar, sehingga dapat dipilih obyektif yang lurus dengan
buluh teropong. Obyektif iniMerupakan lensa atau susunan lensa yang terdapat pada bagian bawah
teropong, menghadap pada sediaan. Biasanya terdapat 2, 3, atau 4 buah obyektif. Obyektif ini
terdapat pada bagian yang disebut revolver dan dapat berputar, sehingga dapat dipilih obyektif yang
lurus dengan buluh teropong.Obyektif ini
mempunyai perbesaran yang berlainan, biasanya :10X 45X dan 100X. Bilanganbilangan Ini tertulis
pada obyektif-obyektif yang bersangkutan. Yang biasa dipakai ialah obyektif dengan perbesaran 10X
atau perbesaran lemah dan obyektif dengan perbesaran 45X atau perbesaran kuat.

 Okuler

Merupakan lensa atau susunan lensa yang terdapat dibagian teropong, menghadap pada mata kita.
Perbesarannya 5X, 6X, 10X atau 12X. Okuler terdapat lepas pada tabung okuler. Dengan demikian
tidak dibenarkan membawa mikroskop dengan sikap terbalik, karena okuler akan jatuh. Jumlah
okuler pada suatu mikroskop dapat satu atau mikroskop monokuler, dapat juga 2 atau mikroskop
binokuler.

 Buluh teropong

Buluh teropong ialah pembawa okuler (dengan tabung okuler) dan obyektif (dengan revoliver). Pada
mikroskop tertentu buluh teropong dapat dinaik turunkan, sehingga jarak okuler dan pangkal
obyektif dapat diatur. Tetapi ada juga mikroskopyang tabung okulernya tak dapat dinaik turunkan,
sehingga jarak okuler dan obyektif telah ditentukan sedemikian rupa, sehingga sesuai dengan
pemakaian semua obyektif yang tersedia.

 Alat penerangan

Alat penerangan terdiri dari:

1.Cermin

Dipergunakan untuk menangkap sinar.Terdapat 2 macam cermin, lalah Cermin datar dan cekung.
Kalau keadaan cukup terang, maka cukup dipakai Cermin datar dan jika keadaan kurang terang,
dipakai cermin cekung. Sumber cahaya disini matahari atau lampu. Tidak diperbolehkan menangkap
sinar sinar Secara langsung, karena akanmenyilaukan mata. Cermin ini dapat berputar-putar ke
segala arah, sehingga dapat dipilih sikap yang paling tepat pada cermin dan diperoleh sinar yang
cukup sehingga memberikan bayangan yang jelas.

2.Gelas filter

Merupakan gelas berwarna biru /hijau atau warna lain dan dipasang dibawah lensa kondensor atau
diatas cermin. Gelas filter ini dipergunakan, apabila sinar yang dipakai adalah sinar lampu. Gelas ini
berguna untuk mengurangi silau, menegaskan batas-batas sediaan dan sebagainya.

3.Diagfragma
Merupakan bagian yang dapat ditutup atau dibuka, berguna untuk mengatur banyaknya sinar yang
masuk ke dalam mikroskop.Membuka atau menutupnya dapat diatur dengan menggerakkan tangkai
di tepi kondensor. Apabila diaframa membuka, sinar yang masuk banyak dan makin menutup makin
sedikit sinar yang masuk.

4.Kondensor

Terdiri dari lensa-lensa, berguna untuk mengatur pemusatan sinar. Kondensor dapat dinaikturunkan
dengan memutar sekrup di bawah meja benda. Makin tinggi letak kondensor, makin terpusat sinar
yang melalui sediaan.

Bagian bagian seperti dibawah ini:

-Lensa okuler Tabung okuler Tangkai

-Sekrup makrometer Sekrup mikrometer Sekrup perubah Revolver

-Lensa obyektif

-Meja benda Kondensor

-Diafragma

-Cermin

-Kaki

 ALAT-ALAT LAIN YANG DIPERGUNAKAN UNTUK PRAKTIKUM ANATOMI TUMBUHAN

 Gelas benda/gelas obyek/object glass

Gelas benda ialah sepotong gelas bangun persegi panjang biasanya dengan Ukuran 25 X 75 mm,
tempat menaruh sediaan berupa : irisan, serbuk atau bentuk lain yang akan diperiksa dibawah
mikroskop. Sediaan biasanya berada dalam Cairan (air atau zat kimia) dan ditutup dengan gelas
penutup.

 Gelas penutup/dek glass/cover glass

Gelas penutup lalah gelas tipis, biasanya bangun bujur sangkar, berukuran: 18 X 18 mm, 22 X 22 mm,
atau 24 X 24 mm, juga ada bangun persegi panjang atau lingkaran. Gelas penutup berguna untuk
sediaan yang terletak diatas gelas benda, agar lensa obyektif tidak bersentuhan dengan sediaan atau
cairan dimana sediaan berada. Harus dijaga agar cairan jangan sampai terdapat berlebihan diluar
atau diatas gelas penutup.

 Gelas jam/gelas arloji


Gelas arloji ialah gelas bulat dan cekung, dengan berbagai macam ukuran. Gunanya untuk menaruh
dan mengumpulkan irisan yang telah dibuat untuk dipilih mana yang cukup tipis untuk ditaruh di
atas gelas benda dan untuk diperiksa. Untuk pengumpulan irisan ini dalam gelas jam harus selalu
diisi air.

 Silet

Silet digunakan untuk membuat irisan yang tipis. Cara mengiris ialah dengan memegang bahan pada
tangan kiri, sedang tangan kanan memegang silet yang digerakkan ke arah badan orang yang
mengiris (lihat gambar). Irisan melintang daun dapat dibuat dengan menjepit daun dalam empulur
batang ketela pohon atau akar wortel yang dibelah, kemudian dibelah bersama-sama dengan daun
tersebut. Batang dan akar yang halus dapat juga dipotong dengan cara tersebut diatas. Epidermis
daun diiris dengan memegang daun tersebut di atas telunjuk dan dijepit dengan jari tengah dan ibu
jari.

 Jarum sediaan/jarum preparat

lalah alat dari logam dengan ujung runcing dengan pemegang dari logam atau kayu. Ujung ini ada
yang lurus dan ada yang sedikit bengkok. Jarum ini berguna untuk memindahkan irisan-irisan yang
dikehendaki, juga untuk membantu pada waktu meletakkan gelas penutup di atas sediaan.

 Pipet tetes

Pipet tetes yang dipakai biasanya kecil. Pipet tetes berguna untuk memindahkan air/zat-zat kimia
dari botol ke atas gelas benda.

 Batang gelas

Berguna untuk memindahkan zaat-zat kimia. Tiap kali sehabis dipakai harus dicuci dengan air dan
dikeringkan dengan lap.

 Lap katun

Berguna untuk membersihkan gelas benda, gelas penutup, gelas arloji dan sebagainya.

 Lap flanel

Lap ini khusus untuk membersihkan mikroskop, terutama bagian lensa.

 Kertas penghisap

Kertas penghisap dapat berupa kertas merang atau tissue, disediakan untuk menghisap cairan yang
berlebihan di luar atau di atas gelas penutup. Kertas ini Juga dipakal untuk membantu memasukkan
zat-zat kimia pada sediaan yang telah berada di bawah gelas penutup, atau yang sudah terdapat
cairan lain sebelumnya. Zat-zat kimia yang akan dimasukkan diteteskan pada suatu sisi gelas
penutup, sedang pada sisi yang berlawanan ditaruh gelas penghisap yang akan menghisap cairan
yang terdahulu serta memasukkan zat-zat kimia yang terakhir ke bawah gelas penutup.

 Bahan

 Daun Sirih ,(piper betie),pegaganicentela asiatica),waru (hibiscus tiliacius),cocor bebek


(kalanchoe pinnata).

 Batang Bayam (Amaranthus sp) Kemangi (Ocinum basilicum) Kaktus (Cactus sp) , Umbi
bawang merah (Alium cepa).

 ZAT-ZAT KIMIA YANG SERING DIGUNAKAN DALAM PRAKTIKUM ANATOMI


TUMBUHAN

Beberapa zat kimia yang sering digunakan dalam praktikum anatomi tumbuhan, diantaranya:

 ALKOHOL.

Alkohol digunakan untuk : Menghilangkan gelembung-gelembung udara. Melarutkan lemak,


misalnya melihat aleuron biji jarak (Ricinus communis): sediaan akan lebih jelas jika ditambahkan
alkohol dan kemudian diperiksa dalam gliserin

 ASAM KLORIDA (HCI)

HCI pekat dengan larutan floroglusin merupakan pereaksi untuk zat kayu (lignin). Selain itu, HCI juga
digunakan untuk melarutkan kristal kalsium oksalat. FLOROGLUSIN

Larutan floroglusin dibumt dengan cara melarutkan 100 mg floroglusin dalam 10 mi alkohol An.

 SUDAN lII

Larutan Sudan III dibuat dengan cara melarutkan 100 mg Sudan !!! dalam campuran 10 ml alkohol
959 dan 10 mi gliserin. Larutan Sudan III digunakan untuk menunjukkan zat gabus (suberin).

 KLORALHIDRAT

Larutan pekat (50 g kioralhidrat dalam 20 mi air) digunakan untuk menjernihkan sediaan
(melarutkan isi sel). Untuk mempercepat kerjanya dapat sedikit dipanaskan, tetapi kalau terlalu lama
dapat merusakkan dinding sel. Kloralhudrat juga dapat merusak meja benda mikroskop dan
pemegang lensa, oleh karena itu jangan terlalu banyak menggunakannya.
 GLISERIN

Disamping air, gliserin dipergunakan untuk cairan tempat irisan-irisan diperiksa. Gliserin tidak cepat
menguap, bahkan dapat menarik air. Irisan dalam Cairan ini dapat bertahan sampai beberapa lama.

 LARUTAN IODIUM

Larutan iodium dibuat dengan cara melarutkan 2,6 g 12 dan 3 g KI dalam 100 mi air. Larutan iodium
digunakan untuk menunjukkan amilum. Larutan 12-KI dengan H2SO4 digunakan untuk menunjukkan
selulosa.

 ASAM ASETAT

Asam asetat encer digunakan dalam pemeriksaan kristal Ca-oksalat yang tidak larut dalam asam ini.

 Morfologi daun dan batang

 Daun sirih

Sirih adalah tanaman asli Indonesia yang tumbuh merambat atau bersandar pada batang pohon lain.
Sebagai budaya daun dan buahnya biasa dikunyah

Tanaman merambat ini bisa mencapai tinggi 15 m. Batang sirih berwarna coklat kehijauan,berbentuk
bulat, beruas dan merupakan tempat keluarnya akar. Daunnya yang tunggal berbentuk jantung,
berujung runcing, tumbuh berselang-seling, bertangkai, dan mengeluarkan bau yang sedap bila
diremas. Panjangnya sekitar 5 — 8 cm dan lebar 2 — 5 cm. Bunganya majemuk berbentuk bulir dan
terdapat daun pelindung t 1 mm berbentuk bulat panjang. Pada bulir jantan panjangnya sekitar 1,5
— 3 cm dan terdapat dua benang Sari yang pendek sedang pada bulir betina panjangnya sekitar 1,5 -
6 cm dimana terdapat kepala putik tiga sampai lima buah berwarna putih dan hijau kekuningan.
Buahnya buah buni berbentuk bulat berwarna hijau keabu-abuan. Akarnya tunggang, bulat dan
berwarna coklat kekuningan.

Minyak atsiri dari daun sirih mengandung minyak terbang (betlephenol), seskuiterpen, pati, diatase,
gula dan zat samak dan kavikol yang memiliki daya mematikan kuman, antioksidasi dan fungisida,
anti jamur. Sirih berkhasiat menghilangkan bau badan yang ditimbulkan bakteri dan cendawan. Daun
sirih juga bersifat menahan perdarahan, menyembuhkan luka pada kulit, dan gangguan saluran
pencernaan. Selain itu juga bersifat mengerutkan, mengeluarkan dahak, meluruhkan ludah,
hemostatik, dan menghentikan pendarahan. Biasanya untuk obat hidung berdarah, dipakai 2 lembar
daun segar Piper betle, dicuci, digulung kemudian dimasukkan ke dalam lubang hidung. Selain itu,
kandungan bahan aktif fenol dan kavikol daun sirih hutan juga dapat dimanfaatkan sebagai pestisida
nabati untuk mengendalikan hama penghisap.

 KLASIFIKASI TANAMAN SIRIH


Kingdom : Plantae

Superkingdom : Trachebionta

Super Divisi : Spermatophyta

Divisi : Magnoliopsida

Kelas : Magnoliopsida

Sub Kelas : Magnoliidae

Ordo : Piperales

Famili : Piperaceae

Genus : Piper

Spesies : Piper Betle L.

 MORFOLOGI DARI TANAMAN SIRIH

1.Akar

Akar dari tanaman daun sirih merupakan sejenis dari akar tunggang dengan bentuk yang bulat
lonjong dan mempunyai warna coklat kekuningan.

Akar dari tanaman ini terlihat tumbuh merambat ataupun merayap dan mempunyai banyak sekali
tunas baru yang akantumbuh di bagian akar.

2.batang

Batang tanaman ini berbentuk bundar memanjang. Batangnya bisa mencapai ketinggian sekitar 5-15
m. Tumbuh dengan sangat menyebar ke berbagai tanaman lainnya yang ada di daerah tersebut.

Di batang tanaman ini terdapat ruas-ruas dan sulur dengan jarak sekitat 5-10 cm. Sulur Ini nantinya
digunakan sebagai lokasi baru untuk pertumbuhan berbagai kecambah baru.Warna dari batang ini
kecoklatan sampai warna kehijauan.

3.Daun

Daun tanaman sirih ini berbentuk oval ataupun bulat telur dan mempunyai warna hijau muda
sampai hijau tua.

Daun tanaman ini mempunyai lebar sekitar 2-10 cm dan panjang sekitar 5-15 cm. Pada permukaan
tanaman ini daun di bagian bawahnya berwarna putih.

Bentuk daun tanaman In pada umumnya bisa terlihat seperti halnya jantung yang mana penguat
daun akan disematkan.
4.Bunga

Bunga dari tanaman daun sirih Ini termasuk juga dalam jenis bunga majemuk. Berupa biji-bijian yang
mana biji-bijian tersebut berdiri sendiri dan diketahui berada di ujung cabang dan menghadap ke
daun tanaman.

Pada bunga jantan tanaman Ini biji-bijiannya mempunyai sifat dengan panjang gagang yaitu sekitar
1,5-3 cm dan ukuran dari benang sari yang pendek.

Kepala bunga betina mempunyai pegangan yang terlihat sedikit lebih panjang Jika dibandingkan
dengan kepala bunga jantan. Panjangnya yaitu sekitar 2,5 — 6 cm dan untuk panjang cap
mempunyai ukuran sekitar 3-5 cm.

5. Buah

Buah daun tanaman ini sirih berbentuk seperti hainya bentuk telur yang mempunyai ukuran kecil —
kecil. Pada bagian ujungnya botak dan terlihat berwarna abu-abu sampai hitam dan juga mempunyai
warna berbulu.

Selain Itu, pada bagian dalam dari buahnya berbentuk bulat, pipih, dan biji dengan warna hitam,
Terdapat sekitar 10 sampai 20 biji dalam 1 buah.

 Jenis Tenaman Daun Sirih

1.Jenis Wulung

Jenis Sirih Wulung Ini merupakan jenis daun sirih yang sangat langka. Jenis sirih wulung ini juga
disebut dengan sirih keraton,

Ciri utama tanaman Ini yaitu penampilan berwarna ungu daun ketika warna daun tersebut disinari
dengan menggunakan senter dari bawah.

2.Janis Putih

Tanaman daun sirih jenis putih merupakan tanaman sirih dengan warna daun hijau dan juga bertotol
yang berwarna putih,

Daun tanaman sirih jenis putih Ini mempunyai warna putih yang akan hilang di usia tua dan akan
diganti dengan warna hijau. Daun ini biasanya akan digunakan oleh masyarakat sebagai Syarat ritual

3.Janis perak

Ketika daun sirih biasa akan digunakan sebagai sebuah tanaman obat, untuk jenus sirih Ini
mempunyai fungsi yang berbeda yang ada di Indonesia, yaitu digunakan sebagai tanaman hias.

4.Jenis Filipina
Janis daun sirih ini merupakan salah satu jenis daun sirih yang langka, sfatrrya sangat mirip dengan
sirih merah. Perbedaannya terlihat pada bagian bawah daun sirih Filipina ini tidak berwarna merah.

5.Janis Gading

Jenis tanaman daun sirih gading ini sering juga disebut dengan sirih kuning. Sirih Ini mempunyai
penampilan yang sangat mirip dengan daun sirih hijau.

Bedanya terlihat pada warnanya yang lebih muda dan lebih mengarah ke kuning seperti halnya
pupus daun. Sirih gading Ini biasanya akan digunakan untuk hal pengobatan.

6.Jenis Jalu

Jika daun sirih gading mempunyai warna kuning yang terdapat pada semua daunnya. Maka jenis dari
daun sirih jalu ini mempunyai warna kuning yang terdapat di bagian pangkal dan terletak di tengah
tengah daun. Sehingga hal tersebut menambahkan kesan keindahan pada tanaman sirih jenis ini.
Jenis Irian

Janis daun sirih Ini disebut juga sirih-lalapan, karena daun sirih jenis Ini biasanya akan digunakan
sebagai lalapan. Jenis sirih ini mempunyai karakteristik daun yangiebar

7.Jenis Hati

Tidak seperti halnya sirih Irian yang mempunyai daun lebar, maka sirih hati ini merupakan sirih yang
bisa dianggap sirih yang terkecil. Hai ini karena batang dan juga daun sirth ini sangat kecil yeitu
besarnya hanya sebesar uang koin 100 rupiah.

 Kegunaan atau manfaat daun sirih

Sirih dipercaya dapat digunakan untuk mengobati: Batuk

Sariawan

Bronchitis

Jerawat

Keputihan

Sakit gigi karena berlubang Demam berdarah

Bau mulut

Haid tidak teratur

Asma

Radang tenggorokan (daun dan minyaknya)

Gusi bengkak (getahnya)

Membersihkan Mata

Bau ketiak

Bau Mulut
Pemakaian luar

Eksem

Luka bakar

Koreng (pyodermi)

Kurap kaki

Bisul

Mimisan

Sakit mata

Perdarahan gusi

Mengurangi produksi ASI yang berlebihan

Menghilangkan gatal

 Daun pegagan

Pegagan bahasa latin ( Centella Asiatica) merupakan tanaman liar yang banyak tumbuh di
perkebunan , kadang tepi jalan, serta pematang sawah. Tanaman ini berasal dari daerah Asia tropik,
tersebar di asia tenggara termasuk indonesia India , rakyat tiongkok jepang dan Australia kemudian
menyebar ke berbagai negara-negara lain. Nama yang biasa dikenal untuk tanaman ini selain
pegagan adalah daun kaki kuda dan antanan. Sering digunakan sebagai penutup tanah, adakalanya
dimakan sebagai sayuran. Berkhasiat sebagai obat tradisional untuk berbagai penyakit.

Sejak zaman dahulu, pegagan telah digunakan untuk obat kulit (misalnya keloid) Gangguan saraf dan
memperbaiki peredaran darah. Masyarakat Jawa barat mengenal tanaman ini sebagai salah satu
tanaman untuk lalapan.

 KLASIFIKASI TANAMAN PENGAGAN

Kingdom : Plantae

Division : Tracheophyta

Sub Division : Spermatophyta

Class : Magnoliopsida

Order : Apiales

Family : Apiacese

Genus : Centella

Spesies : Centeila asiatica (L.) Urban.


 Morfologi dari tanaman pegagan

Centelia asiatica atau tanaman daun pegagan ini merupakan sebuah tanaman herba tahunan.
Tanaman ini tanpa batang tetapi mempunyai rimpang pendek dan berbagai stolon yang melata,
panjang sekitar 10-80 cm.

Daun tanaman ini tunggal, tersusun dalam sebuah roset yang terdiri dari sekitar 2-10 daun. Tanaman
ini kadang-kadang agak terlihat berambut, tangkai daun panjang sekitar 50 mm.

Helai daun tanaman Ini berbentuk ginjat, lebar, serta bundar dengan diameter sekitar 1-7 cm.
Pinggiran daun tanaman beringgit sampai beringgitbargerigi, terutama yang ke arah pangkal daun.

Perbungaan tanaman Ini berupa payung tunggal ataupun 3-5 bersama-sama keluarnya dari ketiak
daun kelopak, gagang perbungaan sekitar 5-50 mm. Bunga tanaman ini lebih pendek dari tangkai
daun. Bunga pada umumnya 3, yang dibagian tengah duduk, yang disamping terlihat bergagang
pendek.

Daun bunga tanaman ini punya pelindung 2, panjang sekitar 3-4 mm, bentuknya bundar telur, tajuk
mempunyai warna merah lembayung, panjang sekitar 1-1,5 mm. Lebar bunga sampai 0,75 mm.

Buah tanaman ini pipih, lebar lebih kurang sekitar 7mm dan tingginya lebih kurang sekitar 3 mm.
Berlekuk dua, jelas terlihat berusuk, mempunyai warna kuning kecoklatan dan berdinding agak tebal.

 Kegunaan atau manfaat daun pegagan

 Memperlancar Aliran Darah

Para penderita insufisiensi vena dan juga varises, maka daun pegagan bisa dimanfaatkan untuk bisa
memperlancar aliran darah. Bisa juga untuk meredakan gejala-gejalanya seperti halnya kaki terasa
berat, nyeri, dan juga membengkak.

Kandungan triterpenes dalam tanaman ini yang tak tain merupakan zat antiradang. Triterpenes ini
juga berfungsi untuk mempercepat berbagai proses penyembuhan luka, di samping untuk
meningkatkan antioksidan dan juga suplai darah untuk menuju area kukt yang telah terluka.

 Membantu Penyembuhan Luka

Selain untuk memperlancar aliran darah, maka kandungan triterpenes pada tanaman daun pegagan
juga dikatakan sangat berperan akut dalam hal

merangsang pembentukan glikosaminoglikan dan kolagen. Hal ini untuk proses penyembuhan luka
supaya lebih cepat.

Ada lagi zat yang paling banyak berkontribusi dalam hal menghasilkan manfaat daun pegagan ini
untuk mengobati luka. Kandungan asiaticoside, sebuah zat yang secara medis sudah sangat diakwi
akan efektivitasnya untuk bisa menyembuhkan luka, dan antilepra.
 Menghilangkan Stretch Marks

Manfaat-manfaat lain dari daun pegagan ini untuk menghilangkan stretch marks. Hal ini tak lepas
dari sebuah kandungan senyawa terpenoid yang sangat berperan dalam pembentukan kolagen. Tak
hanya untuk menghilangkan stretch marks, maka daun pegagan ini juga sangat mampu untuk
mencegah timbulnya stretch marks yang muncul di kemudian hari.

 Mencegah Penuaan Dini

Penuaan dini merupakan salah satu dari masalah kulit yang paling dihindari. Namun, hal ini tak bisa
untuk dipungkiri jika seiring bertambahnya usia Anda maka produksi kolagen alami di dalam tubuh
akan berkurang.

Untuk bisa meningkatkan kembali produksi kolagen tersebut, maka Anda bisa untuk mencoba
mengonsumsi daun pegagan ini.

Inilah klasifikasi dan morfologi tanaman daun pegagan serta manfaatnya buat kesehatan tubuh.
Tanaman yang sangat kaya akan khasiat. Mengenal lebih dalam mengenai morfologi tanaman ini
bisa membuat Anda lebih paham tentang tanaman ini.

 Daun waru

Daun waru adalah salah satu tanaman herbal yang tumbuh subur di Indonesia dan telah banyak
dimanfaatkan untuk pengobatan aitematif.

 KLASIFIKASI TANAMAN WARU

Kingdom : Plantae

Sub Kingdom : Viridiplantae

Infra Kingdom : Streptophyta

Super Divisi : Embryophyta

Divisi : Tracheophyta

Sub Divisi : Speramatophytina

Kelas : Magnoliopsida

Super Ordo : Rosanae

Ordo : Malvales

Famili : Malvaceae

Genus : Talipariti

Spesies : Talipariti tiliaceum (L.)


 Morfologi dari tanaman waru

Morfologi dari tanaman diberikan dengan tujuan untuk mengetahui secara fisik suatu bentuk
tanaman. Dengan mengetahui morfologi tanaman waru berikut, maka akan semakin memudahkan
mengenali tampilan fisik dari tanaman ini. Penjelasan dari morfologi ini akan dimulai dan akar,
batang, daun, bunga, dan buah.

1. Morfologi Akar Tanaman Waru

Tanaman waru memiliki akar tunggang yang mampu tumbuh tidak begitu dalam. Akar pada tanaman
waru mempunyai fungsi untuk menopang tubuh tanaman serta menyerap nutrisi dari dalam tanah.

Warna akar tanaman waru adalah putih berpadu dengan warna kekuningkuningan. Pertumbuhan
dari akar waru termasuk tdak menyuktkan banyak orang.

Meskipun tanaman sudah cukup besar, namun akarnya tidak mengganggu jalanan atau bangunan
yang ada di sekitar tanaman.

2. Morfologi Batang Tanaman Waru

Batang dari tanaman waru umumnya merupakan batang yang berkayu, berwarna cokelat dengan
bentuk bulat. Apabila tanaman waru tumbuh dengan baik, maka bisa dilihat pada batangnya yang
tumbuh tegak dan lurus.

Sementara itu, pada tanaman yang tumbuh tidak begitu baik, batang tanaman akan cenderung
bengkok. Tanaman waru tergolong tanaman yang tumbuh tinggi dan besar dan umumnya memiliki
tinggi sekitar 5 hingga 15 meter.

3. Morfologi Daun Tanaman Waru

Daun yang dimiliki oleh tanaman waru berbentuk bulat dan berjenis tunggal. Panjang dari daun
sekitar 20 cm dengan tepi daun yang rata serta tulangnya menjari. Pada tanaman waru juga terdapat
daun penumpu yang memiliki bentuk bulat telur berukuran 2,5 cm.

4. Morfologi Bunga Tanaman Waru

Tanaman waru tergolong tanaman yang memiliki bunga dengan ciri berwarna kuning dan berpadu
wama merah kecokelatan pada bagian tengahnya.

Jumlah kuntum pada setiap bunga mencapai 5 kuntum. Ukuran kelopak dari bunga biasanya
berukuran 2,5 cm dan memiliki daun mahkota yang berukuran hingga 7 cm.

Warna dari daun mahkota ini adalah kuning dengan aksen keunguan. Lama kelamaan, warna ini akan
berubah menjadi jingga hingga merah.
5. Morfologi Buah Tanaman Waru

Disamping tergolong sebagai tanaman yang berbunga, tanaman waru juga termasuk tanaman yang
berbuah dengan ukuran buah sekitar 3 cm.

Buah dari tanaman waru ini berjenis kotak namun berbentuk bulat dan memiliki 5 ruang yang
terbagi lagi menjadi 2 bagian. Terdapat pula biji di dalam buah waru dengan jumlah yang tergolong
banyak.

Setelah klasifikasi dan morfologi tanaman waru disebutkan, terlihat bahwa tanaman waru memang
menjadi tanaman peneduh yang memiliki bentuk fisik yang mudah dikenali.

Selain itu, dari morfologi tanaman waru yang telah dijelaskan, bisa dikatakan jika tanaman waru ini
tergolong tanaman lengkap yang memiliki akar hingga buah.

 Kegunaan atau manfaat daun waru

I.menyehatkan saluran pencernaan

2.menyebuhkan flu dan batuk

3.menyebuhkan luka luar

4.menyehatkan rambut

5.mengatasi diabetes

6. Menyembuhkan bisul

 Daun cocor bebek

Cocor bebek adalah tanaman hias dengan banyak manfaat. Memiliki nama iimiah Kalanchoe pinnata
atau Bryophyilum pinnatum. Tanaman hias ini mudah tumbuh di parit, kebun, bahkan tumbuh subur
di tanah berbatu. Daunnya ttebai berdaging dan mengandung banyak air, sedangkan batangnya
lunak dan memiliki ruas.

 KLASIFIKASI TANAMAN COCOR BEBEK

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Sub Kelas : Rosidae

Ordo : Rosales
Famili : Crassulaceae

Genus : Kalanchoe

Spesies : Kalanchoe waidheini

 Morfologi Tanaman Cocor Bebek

Kandungan kimia pada tanaman cocor bebek tersebut membuat sosor bebek bisa Anda gunakan
untuk berbagai macam pengobatan.

Cocor bebek ini diketahui selain antitumor juga mempunyai suatu sifat antiradang dan mampu untuk
menghentikan perdarahan.

Bisa juga untuk mengurangi pembengkakan, serta bisa mempercepat penyembuhan luka.
Masyarakat China juga kerap kali menggunakan cocor bebek ini sebagai sebuah ramuan untuk bisa
mengatasi berbagai macam masalah pencernaan, muntah darah, serta gangguan pada telinga
ataupun pada tenggorokan.

Kemudian, cocor bebek juga bisa digunakan untuk bisa mengatasi trauma luka akibat dari
kecelakaan, memar, ataupun perdarahan. Hal ini disebabkan oleh dari sifat daun cocor bebek yang
dingin.

Cocor bebek ini sangat populer digunakan sebagai sebuah tanaman hias di rumah tetapi banyak pula
yang mulai tumbuh liar di kebun serta pinggir parit yang tanahnya banyak berbatu.

Cocor bebek mempunyai batang yang lunak serta beruas. Daunnya yang tebal berdaging serta
mengandung banyak air. Warna daun hijau muda atau kadang kadang abu-abu. Bunga dari tanaman
ini majemuk, buah kotak. Bila Gimakan maka cocor bebek ini rasanya agak asam dan dingin.

1. Daun Tanaman Cocor Bebek

Tanaman cocor bebek ini berbatang basah, daun tebal di pinggir beringgit, Gaun banyak
mengandung air dan bentuk daunnya lonjong ataupun bundar panjang.

Panjang dari daun sekitar 5 - 20 cm, lebar 2,5-15 cm, ujung dari daun tumpul, pangkal daun
membundar, dan permukaan daun gundul. Warna daun hijau sampai hijau keabu-abuan.

Daun tunggal ataupun kelihatan seolah-olah seperti berbilang 3 ataupun menyirip berdaun 5. Daun
ataupun tajunya memanjang atau oval, dengan ujung daun yang terlihat tumpul, beringgit ataupun
beringgit rangkap, 5-20 kali 2.5-15 cm.

2. Batang Tanaman Cocor Bebek

Batang tanaman ini berbentuk segi empat, lunak, beruas, dan berwarna hijau. Batang segi empat
tumpul ataupun hampir seperti membulat, bunga berbilangan ataupun kelipatan empat dan terlihat
seperti menggantung, pada mulai yang tegak tidak rapat.

3.Bunga Tanaman Cocor Bebek


Bunga berbentuk malai, mahkota bunga bentuk corong dan warna merah serta kelopak berdaun
lekat. Buah kotak, mempunyai warna ungu dan bernoda putih, buah silindris, melembung sekitar
1,54 cm panjangnya, taju terlihat pendek.

Mahkota bunga berbentuk periuk ataupun lonceng, jelas menyempit pada atas pangkal yang
melebar, di atasnya lagi melebar, panjang sekitar 3,5-5,5 cm.

Pada bagian yang lain muncul di atas kelopak merah, pangkal terlihat tabung dengan 8 lipatan yang
dalam, taju berbentuk bulat telur sepert lanset, bentuk ekor terlihat meruncing.

Benang sari bunga ini terdiri dari 2 lingkaran. Tangkai putik juga terlihat panjang. Helaiannya
berbentuk seperti sisik segi empat.

Pada penampang yang melintang melalui sebuah tulang daun tampak terlihat epidermis atas yang
terdiri atas 1 lapis sel yang berbentuk empat persegi panjang. Kutikula terlihat tipis dan stomata
sedikit.

Epidermis pada bagian bawah terdiri dari 1 lapis sel yang berbentuk empat persegi panjang, kutikula
tipis, stomata diketahui lebih banyak daripada epidermis atas.

Di bagian dalam mesofil tidak terdapat untuk jaringan palisade, jaringan bunga karang ini terdiri dari
berbagai sel yang besar hampir bundar dan berisi lender.

Terdapat pula sedikit hablur kalsium oksalat yang berbentuk prisma. Pada tulang daun juga terdapat
pembuluh tipekolateal, pada bagian dari bawah berkas pembuluh juga terdapat beberapa lapis
jaringan kolenkim.

Sedangkan pada bagian bawah tulang daun juga terdapat 1 sampai 2 lapis jaringan kolenkim. Pada
sayatan paradermai maka sangat tampak epidermis atas serta epidermis bawah yang berbentuk
polygonal, dinding terlihat sedikit berombak, stomata bentuk tipe anomositik.

Serbuk sari berwarna hijau kotor keabu-abuan. Sedangkan untuk fragmen pengenal yaitu epidermis
atas dinding sedikit terlihat berombak dengan stomata anomisitik.

Epidermis pada bagian bawah dinding terlihat sedikit bergelombang dengan memiliki stomata lebih
banyak. Mesofil meliputi dan berbagai sel besar, bentuk bundar, dan dinding tipis, yang ada di
dalamnya kadang-kadang juga ada hablur kalsium. Oksalatnya berbentuk prisma serta berkas
pembuluh xilem dengan berbagai penebalan tangga serta spiral.

 Kegunaan atau manfaat cocor bebek

1. Meredakan sakit kepala

2. Menyembuhkan luka

3. Meredakan demam

4. Mengatasi gigitan nyamuk

5. Menghilangkan jerawat

6. Meredakan sakit amandel

7. Mengobati batuk pilek


8. Melegakan pernapasan

 BATANG
 Tanaman bayam

Bayam merupakan tumbuhan yang berasal dari Amerika tropik yang biasa dikonsumsi daunnya
sebagai sayuran hijau.Tanaman sayur ini merupakan salah satu tanaman yang dikenal sebagai
sumber zat besi yang penting. Ia dapat tumbuh sepanjang tahun dan dimanapun, baik pada dataran
rendah atau pun dataran tinggi. Tetapi tetap saja, tanaman yang berasal dari Amerika tropic ini
dapat tumbuh dengan baik pada tanah yang subur dan cahaya matahari yang cukup. Masa tanam

yang baik dari tanaman ini yaitu pada awal musim kemarau dengan suhu yang baik sekitar 250 - 360
celcius. Serta dengan pH tanah antara 6 — 7. Pada negara-negara berkembang tanaman sayur ini
dikenal sebagai tanaman atau bahan pangan sumber protein.

Selain itu, Ia juga mengandung vitamin A, 8, C serta zat-zat galian seperti kalsium dan zat besi yang
bagus untuk tubuh.

 KLASIFIKASI TANAMAN BAYAM

Divisio Klas : Angiospermae

Sub Klas : Dicotyledoneae

Ordo : Amaranthales

Famili: Amaranthaceae

Genus : Amaranthus

Spesies : Amaranthus sp.

 MORFOLOGI TANAMAN BAYAM

1. Batang Bayam

Batang pada tanaman sayur ini seperti yang telah disebutkan di atas memiliki tipe monopodial
dengan sifat batang sirung pendek. Bentuk dari batangnya bulat, berair, lunak serta kurang berkayu.

Warna batang tanaman ini tergantung pada jenisnya. Seperti jenis yang hijau memiliki batang
berwarna hijau dan jenis merah memiliki batang berwarna merah.

2.Daun Bayam

Daun tanaman sayur ini termasuk ke dalam daun tunggal bertangkai dengan warna daun sesuai
pada jenisnya. Bentuk dari daun ini bundar seperti telur memanjang.

Panjangnya sekitar 1,5 cm sampai 6,0 cm, sedangkan untuk lebarnya sekitar O,5 cm sampai 3,2 cm.
Tangkai daun berbentuk bulat dengan bentuk opacus dan Panjang sekitar O,5 cm sampai 9,0 cm.
3. Akar Bayam

Tanaman ini memiliki akar perdu atau terma. Akar dari tanaman Ini akan menembus tanah dengan
kedalaman sekitar 20 sampai 40 cm bahkan bisa lebih dari itu.

Akarnya digolongkan dari akar tunggang serta memiliki akar serabut pada bagian atasnya.

4. Bunga Bayam

Bunga tanaman sayur Ini merupakan bunga berkelamin tunggal. Bunga tanaman Ini tersusun
majemuk tipe tukal yang rapat dengan warna hijau tua.

Memiliki lima mahkota dengan panjang 1,5 mm sampai 2,5 mm dengan bentuk bulat dan tumbuh
pada ketiak batang.

Bunga jantan pada tanaman Ini memiliki bentuk bulir dan tersusun tegak.

 Jenis Bayam

Ada beberapa jenis dari tanaman ini diantaranya yaitu jenis duri, cabut, tahun, serta tanah. Tetapi
pada umumnya jenis yang sering ditanam yaitu jenis cabut dan tahun. Jenis cabut atau yang biasa
disebut dengan jenis sekul memiliki warna batang kemerah-merahan Serta ada juga yang berwarna
hijau keputih-putihan tergantung dengan jenisnya. Sedangkan jenis tahun atau yang biasa disebut
dengan bayam kakap/sekop ini berdaun lebar. Tanaman sayur jenis tahun (Amaranthus hybritus) ini
memikki dua varietas yaitu varietas caudatus dan varietas paniculatus.

1.Bayam cabut

Batang bayam cabut atau biasa disebut bayam sekul ada yang berwarna kemerahmerahan (bayam
merah) dan ada yang hijau keputih-putihan (bayam puth). Bayam sekul berbunga pada ketiak daun.
Jenis bayam ini biasa dyual dengan akarnya dalam bentuk ikatan sebesar lingkaran dua jari. Adapun
jenis bayam cabut yang dianjurkan ditanam ialah giti hijau dan giti merah.

2.Bayam tahun

Bayam tahun yang biasa disebut bayam sekop atau bayam kakap ini berdaun lebar. Amaranthus
hybridus memilki dua varietas, yaitu vanetas caudatus dan varietas paniculatus. Varietas caudatus
berdaun agak panjang, berujung runcing, dan berwarna hijau atau merah tua. Bunganya merangkai
panjang di ujungujung batang. Sementara itu, varietas paniculatus memiliki dasar daun yang lebar
dan berwarna hijau. Rangkaian bunganya panjang dan tersebar di ketiak daun atau cabang, tetapi
lebih teratur daripada varietas caudatus.

 Batang kemangi

Kemangi (Ocimum sanctum) merupakan tanaman tahunan yang tumbuh liar yang dapat ditemukan
di tepi jalan dan di tepi kebun. Tanaman ini tumbuh ditempat tanah terbuka maupun agak teduh dan
tidak tahan terhadap kekeringan. Tumbuh kurang lebih 300 m di atas permukaan laut (Zainal, dkk.
2016). Tanaman kemangi (Ocimum sanctum L.) merupakan tanaman yang mudah didapatkan,
tanaman kemangi adalah sejenis tanaman hemafrodit yang tumbuh di daerah tropis tanaman ini
termasuk family lamiaceae yang banyak tumbuh di indonesia. Seiring dengan meningkatnya ilmu
pengetahuan dan teknologi masyarakat telah memanfaatkan tanaman kemangi sebagai hasil alam
yang menjadi nilai ekonomi tinggi. biasanya masyarakat menjadikan daun kemangi sebagai
pelengkap masakan atau sebagai lalapan (Safwan, dkk. 2016). Manfaat kemangi selain itu dapat
digunakan sebagi obat, pestisida nabati, penghasil minyak atsiri, sayuran dan minuman penyegar.
Hasan (2016) menjelaskan hasil dari penelitian fitokomia pada tanaman kemangi telah membuktikan
adanya flavonoid, glikosit, asam gallic dan esternya, asam cafeic, dan minyak atsiri yang
mengandung eugenol (70,596) sebagai komponen utama

 KLASIFIKASI TANAMAN KEMANGI

Kingdom : Plantae

Subkingdom :Tracheobionta

Divisio : MagnoliopsidaOrdo

Classis : Lamiales

Familia: Lamiaceae

Genus: Ocimum

Species : Ocimum sanctum L

Roll : Spermatophyta

 MORFOLOGI KEMANGI

Tanaman kemangi (Ocimum sanctum) memiliki morfologi tajuk membulat, herba tegak atau semak,
sangat harum, bercabang banyak, dengan tinggi 0,3-1,5 cm batang pokoknya tidak jelas, daun
berwarna hijau keunguan, dan berambut maupun tidak, daun berhadapan tunggai, tersusun dari
bawah keatas. Memiliki panjang tangkai daun 0,25-3 cm dan setiap helaian daun berbentuk elips
hingga bulat telur, memanjang, ujung tumpul atau meruncing. Pangkal daun pasak hingga
membulat, kedua permukaan berambut halus, bergelombang, tepi bergerigi lemah atau rata
(Kusuma, 2010).

Bunga tersusun pada tangkai bunga berbentuk menegak. Jenis bunga hemafrodit, berwarna putih
dan berbau wangi. Bunga majemuk dan diketiak daun ujung terdapat daun pelindung berbentuk
bulat telur atau elips, dengan panjang 0,5-1 cm. Kelopak bunga berbentuk bibir, sisi luar berambut
memiliki kelenjar, berwarna hijau atau ungu, dan ikut menyusun buah, mahkota bunga berwarna
putih dengan benang sari tersisip didasar mahkota, kepala putik bercabang dua namun tidak sama
(Kusuma, 2010).

Memiliki buah dengan bentuk kotak berwarna coklat tua, tegak, dan tertekan, ujung berbentuk kait
melingkar. Panjang kelopak buah 6-9 mm. Biji berukuran kecil berwarna coklat tua, bertipe keras,
dan waktu diambil segera membengkak, tiap buah terdiri dari empat biji. Akar tunggang dan
berwarna putih. Daun berbentuk lonjong, memanjang, bulat telur memanjang, ujung runcing,
pangkal daun runcing tumpul sampai membulat, tulang-tulang daun menyirip, tepi bergerigi dangkal
atau rata, dan bergelombang, daging daun tipis, permukaan berambut halus, panjang daun 2,5 cm
sampai 7,5 cm, lebar 1cm sampai 2,5 cm, tangkai daun berpenampang bundar, panjang 1 cm sampai
2cm,

 Kegunaannya atau manfaat kemangi

Manfaat kemangi sudah banyak diterapkan dalam kehidupan masyarakat sebagai pengobatan
tradisional, misalnya saja daun kemangi digunakan untuk mengobati, batuk, selesma, demam, urat
saraf, encok, air susu kurang lancar, sariawan, radang telinga, panu, muntah-muntah dan mual,
peluruh kentut, peluruh haid, pembersih darah setelah bersalin, borok, dan untuk memperbaiki
fungsi lambung. Biji kemangi di gunakan untuk pengobatan sembelit, borok, kecing nanah, penyakit
mata, penenang, peluruh air kencing, pencahar, peluruh keringat, kejang perut. Akar digunakan
untuk mengobati penyakit kulit. Semua bagian tanaman digunakan sebagai pewangi, obat
perangsang, disentri, dan demam.

 Batang kaktus

Kaktus mempunyai batang yang tersusun dari jaringan spon Bukan hanya dilapisi dengan lilin, tetapi
pada batang kaktus juga terdapat jaringan spon. Batang kaktus ini mempunyai fungsi sebagai
penyimpan Cadangan air. Jadi, ketika hujan turun batang kaktus wi akan menyerap air sebanyak
mungkin dan menyimpannya.

 KLASIFIKASI TANAMAN KAKTUS

Kingdom : Plantae (tumbuh-tumbuhan)

Divisi : Spermatophyta (tumbuhan berbiji)

Subdivisi : Angiospermae (berbiji tertutup)

Kelas : Dicotyledonae (berkeping dua)

Ordo : Cactaceae

Subfamili : Pereskia, Opuntiae, dan Cerae Genus : Pereskia, Opuntia, dan Cereus.

 MORFOLOGI TANAMAN KAKTUS

Tumbuhan ini memiliki ciri-ciri anatomi yang unik. Kaktus merupakan tanaman sukulen,

yaitu jenis tanaman yang mampu menyimpan cadangan air di batang. Batangnya mampu
menampung air dalam volume besar dan bentuk batangnya bervariasi.
Pixabay

Batangnya juga berlapis lilin yang berfungsi melindungi dari panas matahari dan mempertebal kulit
batang agar penguapan air dapat diminimalisir.

Batang kaktus tersusun atas jaringan spons yang berguna untuk menampung dan menahan air.
Ketika cuaca panas, batang akan mengkerut karena kadar ar didalamnya berkurang. Selain itu,
kaktus juga memiliki batang berpori-pori. Saat hujan turun, batang akan mengembang dan kembali
mengkerut jika kadar airnya turun.

Agar dapat bertahan hidup di daerah yang kekurangan air. kaktus memilki metabolisme yang
berbeda dari tumbuhan lainnya. Tanaman ani membuka stomatanya keuka malam har saat cuaca
lebih dingin daripada siang hari yang panas.

Ketika malam hari, kaktus akan menyerap CO:dari udara dan menyimpannya di vakuola.
Karbondioksida tersebut akan digunakan ketika berfotosintesis pada siang hari.

Duri kaktus merupakan karakteristik utama tumbuhan ini. Durinya merupakan bentuk modifikasi dari
daun yang berguna untuk perlindungan dan herbivora. Untuk berkembangbiak. kaktus bereproduksi
melalui bunga yang tumbuh di bagian ketiak atau mreola yang melekat serta udak mempunya
tangku bunga.

Sistem perakaran kaktus dikatakan cukup rumit, mulai dari serabut. tunggang. dan bercabang. Selam
itu, tumbuhan yang tumbuh kecil justru memiliki akar lebih besar dibanding kaktus berukuran besar.
Akarnya dapat mencapai panjang 2 meter yang berfungsi untuk menyerap air di dalam tanah.
Namun pada umumnya akar kaktus tdak lebah dari 10 cm karena akarnya memuliki keterbatasan
tertentu.

 Kegunaannya dan manfaat kaktus

1.Tanaman Hias

Bagi pecinta kaktus, mereka memanfaatkan tanaman ini untuk mempercantik ruangan. Bentuk
kaktus yang sanpie dan sederhana cocok bagi konsep urban yang tengah diminati.

2.Untuk Kesehatan

Tumbuhan yang menjadikan kita enggan menyentuhnya ini ternyata memiliki khasiat bagi
kesehatan. Kaktus mengandung senyawa tyramine dan horderine yang dapat menjadi penawar
racun. Melalui pengolahan ilmiah tertentu, tanaman ini dapat digunakan untuk obat alternatif anti
tumor, kanker. mengatasi diabetes, detoksifikasi dan sebagainya.

3.Peluang Bisnis

Fungsi kaktus yang dimanfaatkan untuk tanaman hias maupun kesehatan menjadikannya peluang
bisnis. Budidaya kaktus adalah salah satu cara untuk menghasilkan uang dengan cara yang tidak
terlalu rumit, karena tumbuhan ini

mampu beradaptasi pada lingkungan yang luas. Kendala yang mungkin dialami adalah bibit kaktus
yang cukup mahal sehingga menyuktkan pemula.

 Batang umbi bawang merah

Bawang merah disebut juga umbi lapis dengan aroma spesifik yang dapat marangsang keluarnya air
mata karena kandungan minyak eteris alliin. Batangnya berbentuk cakram dan di cakram inilah
tumbuh tunas dan akar serabut.

 KLASIFIKASI TANAMAN UMBI BAWANG MERAH

Kingdom Divisio Subdivisio Class Ordo Famili Genus Spesies : Plantae (Tumbuhan) : Spermatophyta

: Angiospermae

: Monocotyledone

: Liliaceae'

: Liliales

: Allium

: Allium ascalonicum L.

 MORFOLOGI TANAMAN UMBI BAWANG MERAH

1. Akar

Secara morfologi akar tersusun atas rambut akar, batang akar, ujung akar, dan tudung akar.
Sedangkan secara anatomi (struktur dalam) akar tersusun atas epidermis, korteks, endodermis, dan
silinder pusat. Ujung akar merupakan titik tumbuh akar. Ujung akar terdiri atas janngan menstem
yang sel-selnya berdinding tipis dan aktif membelah diri. Ujung akar dilindungi oleh tudung akar
(kaliptra). Tudung akar berfungsi melindungi akar terhadap kerusakan mekanis pada waktu
menembus tanah.
Pada akar, terdapat rambut-rambut akar yang merupakan perluasan permukaan dari sel-sel
epidermis akar. Adanya rambut-rambut akar akan memperluas daerah penyerapan air dan mineral.

Rambut-rambut akar hanya tumbuh dekat ujung akar dan relatif pendek. Bila akar tumbuh
memanjang kedalam tanah maka pada ujung akar yang lebih muda akan terbentuk rambut-rambut
akar yang baru, sedangkan rambut akar yang lebih tua akan hancur dan mati. Akar merupakan organ

pada tumbuhan yang berfungsi sebagai alat untuk menyerap air dan garam mineral dari dalam
tanah, dan untuk menunjang dan memperkokoh berdirinya tumbuhan di tempat hidupnya.

2. Batang

Batang pada bawang merah merupakan batang yang semu yang terbentuk dari kelopak-kelopak
daun yang saling membungkus. Kelopak-kelopak daun sebelah luar selalu melingkar dan menutupi
daun yang ada didalamnya. Beberapa helai kisopak daun terluar mengering tetapi cukup liat.
Kelopak daun yang menipis dan kering ini membungkus lapisan kelopak daun yang yang ada
didalamnya yang membengkak. Karena kelopak daunnya membengkak bagian ini akan terlihat
mengembung, membentuk umbi yang merupakan umbi lapis (Anonim, 2008).

Bagian yang membengkak pada bawang merah berisi cadangan makanan untuk persediaan makanan
bagi tunas yang akan menjadi tanaman baru, sejak mulai bertunas sampai keluar akarnya.
Sementara itu, bayan atas umbi yang membengkak mengecil kembali dan tetap saling membungkus
sehingga membentuk batang semu (Anonim, 2008).

Pada pangkal ubi membentuk cakram yang merupakan batang pokok yang tidak sempuma. Dari
bagian bawah cakram ini tumbuh akar-akar serabut yang tidak terlalu panjang. Sedangkan dibagian
atas cakram, diantara lapisan kelopak daun yang membengkak, terdapat mata tunas yang dapat
tumbuh menjadi tanaman baru.

3. Daun

Secara morfologi, pada umumnya daun memiliki bagian-bagian helaian daun (lamina), dan tangkai
daun (petiolus). Daun pada bawang merah (Allium cepa var. ascalonicum) hanya mempunyai satu
permukaan, berbentuk bulat kecil dan memanjang dan berlubang seperti pipa. Bagian ujung daunya
meruncing dan bagian bawahnya melebar seperti kelopak dan membengkak.

Pada bawang merah, ada juga yang daunnya membentuk setengah lingkaran pada penampang
melintang daunnya, wama daunnya hujau muda. Kelopak-kelopak daun sebelah luar melingkar dan
menutup daun yang ada didalamnya.

4. Umbi

Bagian pangkal umbi membentuk cakram yang merupakan batang pokok yang tidak sempurna
(rudimenter). Dari bagian bawah cakram tumbuh akar-akar serabut. Di bagian atas cakram terdapat
mata tunas yang dapat menjadi tanaman baru. Tunas ini dinamakan tunas lateral, yang akan
membentuk cakram baru dan kemudian dapat membentuk umbi lapis kembali.

 Kegunaannya atau manfaat tanaman umbi bawang merah

Memiliki potensi mencegah kanker

Mendukung kesehatan saraf dan otot


Memiliki potensi meningkatkan sistem imun

Menyehatkan tulang

DAFTAR PUSTAKA

Adnan, M.1997.Teknik Kromatografi Untuk Analisis Bahan Makanan.Bandung: Andi.Badan


Pengendali Bimas. 1983. Pedoman Bercocok Tanam Bunga. Departemen Pertanian. JakartaBailey,
L.H.1937.The Standard Cyclopedia of Horticulture.Macmilan Company. New York. Darmawidjaja, M.
I. 1990. Pembagian Tempat Antara Bagian Bunga Yang Satu Dengan Bagian Yang Lain. Gadjah Mada
University Press. Yogyakarta. Puengo, Suleman.2003.Isolasi dan Pemurnian Inulin dari Umbi bunga
.Skripsi.Gorontalo: Program Sarjana IKIP Gorontalo. Elveri, Ola.2011.Morfologi Daun.Bogor. Fisher,
A.A.1998.Virus Infection in Dahlia-Part Jl Indian Dahlia Annual. Siregar, H. 1981. Budidaya tanaman
Dahlia di Indonesia. PT. Sastra Huda Jakarta. Jakarta. Hairiyani.2013.Morfologi Tumbuhan Tentang
Bunga.Bandung. Hasim dan Reza.1995.Karakterisasi dan Morfologi Bunga. Jakarta.
Jamiatulwahdah.2013. Bentuk batang, Arah tumbuh, Permukaan, dan Modifikasi batang.Bandung.
Lutony, T.L.1993. Tanaman Sumber Pemanis.Penebar Swadaya Jakarta. Martono, B. 2009.
Keragaman genetik, heritabilitas, dan korelasi antar karakter kuantitatif nilam ( Pogos-temon sp.)
hasil fusi protoplas. J. Littri. Molzer, V.1986.Flore des Jardins. GRUND.Paris
Najamuddin.2010.Morfologi Daun.Universitas Palangkaraya.Kalimantan Tengah.
Pudjorianto.1995.Botani.Departemen Pendidikan dan KebudayaanjJakarta. Rukmana,
Rahmat.2000.Dahlia Prospek Agribisnis dan Teknik Budi Daya.Yogyakarta: Kanisius. Sudarmaji,
S.1989.Anatisis Bahan Makanan dan Pertanian.Yogyakarta: Liberty. Bekerjasama Dengan Pusat Antar
Universitas Pangan dan Gizi UGM. Sumardi, I dan A. Pudjoartanto.1983.Struktur dan Perkembangan
Tumbuhan.UGM: Yogyakarta. Swasti, E.2007.Bahan Ajar Pengantar Pemuliaan Tanaman.Faperta
UNAND Tjitrosoepomo, G.2011.Morfologi Tumbuhan.Gajah Mada University Press. Yogyakarta.
Vinayananda, S.1998.Flowerbad Dahlias.Indian Dahlia Annual. Widowati, Sri.2005.Ekstraksi,
Karakterisasi dan Kanan Potensi Prebiotik Inulin dari Umbi Dahlia ( Dahlia Pinnata L).

Anda mungkin juga menyukai