Anda di halaman 1dari 9

Daftar Isi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sel tumbuhan adalah kelompok sel eukariotik, sel eukariotik yaitu kelompok sel yang
mempunyai materi genetik (DNA) yang dibaluti atau dibungkus oleh membran. Sel tumbuhan
mempunyai struktur yang khas dibandingkan dengan sel eukariotik lain. Perbedaan yang paling
mendasar yaitu bentuk sel tumbuhan yang kaku. Bentuk ini didapatkan dari dinding sel yang
berada paling luar di sel tumbuhan. Dinding sel tersusun atas senyawa selulosa, pektin,
hemiselulosa, dan lignin yang akan menguatkan struktur tumbuhan. Ciri khas sel tumbuhan
yaitu terdiri dari organel dan sitoplasma, dimana semua organel (kecuali inti sel atau neukleus)
dan struktur subselular yang ada di dalam sitoplasma akan tertutup oleh membran sel atau
dinding sel sebagai lapisan pelindung.

Tanaman yang digunakan dalam praktikum adalah tanaman eceng. Eceng gondok
(Eichhornia crassipes) adalah tanaman yang hidup mengapung di air dan kadang-kadang
berakar dalam tanah. Tingginya sekitar 0,4 - 0,8 meter. Dapat dilihat pada Gambar 1, eceng
gondok tidak mempunyai batang. Daunnya tunggal dan berbentuk oval. Ujung dan pangkalnya
meruncing, pangkal tangkai daun menggelembung. Permukaan daunnya licin dan berwarna
hijau. Bunganya termasuk bunga majemuk, berbentuk bulir, kelopaknya berbentuk tabung.
Akarnya merupakan akar serabut.

Adapun bagian – bagian dari tanaman eceng gondok sebagai berikut:

1. Akar

Bagian akar eceng gondok ditumbuhi dengan bulu-bulu akar yang


berserabut, berfungsi sebagai pegangan atau jangkar tanaman. Peranan akar
sebagian besar untuk menyerap zat-zat yang diperlukan tanaman dari dalam air.
Pada ujung akar terdapat kantung akar yang mana di bawah sinar matahari
kantung akar ini berwarna merah. Susunan akarnya dapat mengumpulkan
lumpur atau partikel-partikel yang terlarut dalam air.

1
2. Daun

Daun tergolong dalam mikrofita yang terletak di atas permukaan air,


yang di dalamnya terdapat lapisan rongga udara yang berfungsi sebagai alat
pengapung tanaman. Zat hijau daun (klorofil) eceng gondok terdapat dalam sel
epidermis, dipermukaan atas daun dipenuhi oleh mulut daun (stomata) dan bulu
daun. Rongga udara yang terdapat dalam akar, batang, dan daun selain sebagai
alat penampungan juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan O2 dari proses
fotosintesis. Oksigen hasil dari fotosintesis ini digunakan untuk respirasi
tumbuhan di malam hari dengan menghasilkan CO2 yang akan terlepas ke
dalamair.

3. Tangkai

Tangkai eceng gondok berbentuk bulat menggelembung yang di dalamnya


penuh dengan udara yang berperan untuk mengapungkan tanaman di
permukaan air. Lapisan terluar petiole adalah lapisan epidermis, kemudian di
bagian bawahnya terdapat jaringan pengangkat (xylem dan floem). Rongga
rongga udara dibatasi oleh dinding penyekat berupa selaput tipis berwarna
putih.

4. Bunga

Eceng gondok berbunga dengan warna mahkota lembayung muda,


berbunga majemuk dengan jumlah 6 – 35 berbentuk karangan bunga bulir
dengan putik tunggal (Pandey, 1980).

B. Tujuan Praktikum

1) Memperkenalkan komponen-kompone mikroskop dan cara penggunaannya.


2) Mempelajari cara menyiapkan bahan-bahan yang akan diamati di bawah mikroskop.
3) Mengamati bentuk dan struktur sel tumbuhan eceng gondok.

2
BAB 2

TINJAUAN TEORI

A. Mikroskop

Mikroskop merupakan salah satu alat yang penting pada kegiatan laboratorium
sains, khususnya biologi. Mikroskop merupakan alat bantu yang memungkinkan kita
dapat mengamati obyek yang berukuran sangat kecil (mikroskopis). Hal ini membantu
memecahkan persoalan manusia tentang organisme yang berukuran kecil. Untuk
mengetahui mikroskop maka perlu diketahui komponen mikroskop, macam mikroskop,
penggunaan dan pemeliharaannya.

1. Komponen Mikroskop

a. Kaki
Kaki berfungsi menopang dan memperkokoh kedudukan mikroskop. Pada kaki
melekat lengan dengan semacam engsel, pada mikroskop sederhana (model student).

b. Lengan
Dengan adanya engsel antara kaki dan lengan, maka lengan dapat ditegakkan
atau direbahkan. Lengan dipergunakan juga untuk memegang mikroskop pada saat
memindah mikroskop.
c. Cermin.

3
Cermin mempunyai dua sisi, sisi cermin datar dan sisi cermin cekung, berfungsi
untuk memantulkan sinar dan sumber sinar. Cermin datar digunakan bila sumber
sinar cukup terang, dan cermin cekung digunakan bila sumber sinar kurang. Cermin
dapat lepas dan diganti dengan sumber sinar dari lampu. Pada mikroskop model baru,
sudah tidak lagi dipasang cermin, karena sudah ada sumber cahaya yang terpasang
pada bagian bawah (kaki).

d. Kondensor

Kondensor tersusun dari lensa gabungan yang berfungsi mengumpulkan sinar.


e. Diafragma
Diafragma berfungsi mengatur banyaknya sinar yang masuk dengan mengatur
bukaan iris. Letak diafragma melekat pada diafragma di bagian bawah. Pada
mikroskop sederhana hanya ada diafragma tanpa kondensor.

f. Meja preparat

Meja preparat merupakan tempat meletakkan objek (preparat) yang akan dilihat.
Objek diletakkan di meja dengan dijepit dengan oleh penjepit. Dibagian tengah meja
terdapat lengan untuk dilewat sinar. Pada jenis mikroskop tertentu,kedudukan meja
tidak dapat dinaik atau diturunkan. Pada beberapa mikroskop, terutama model
terbaru, meja preparat dapat dinaik-turunkan.

g. Tabung.

Di bagian atas tabung melekat lensa okuler, dengan perbesaran tertentu (15X,
10X, dan 15 X). Dibagian bawah tabung terdapat alat yang disebut revolver. Pada
revolver tersebut terdapat lensa objektif.

h. Lensa obyektif

Lensa objektif bekerja dalam pembentukan bayangan pertama. Lensa ini


menentukan struktur dan bagian renik yang akan terlihat pada bayangan akhir. Ciri
penting lensa obyektif adalah memperbesar bayangan obyek dengan perbesaran
beraneka macam sesuai dengan model dan pabrik pembuatnya, misalnya 10X, 40X,

4
dan 100X dan mempunyai nilai apertura (NA). Nilai apertura adalah ukuran daya
pisah suatu lensa obyektif yang akan menentukan daya pisah spesimen, sehingga
mampu menunjukkan struktur renik yang berdekatan sebagai dua benda yang
terpisah.
i. Lensa Okuler

Lensa mikroskop yang terdapat di bagian ujung atas tabung, berdekatan dengan
mata pengamat. Lensa ini berfungsi untuk memperbesar bayangan yang dihasilkan
oleh lensa obyektif. Perbesaran bayangan yang terbentuk berkisar antara 4 - 25
kali.

j. Pengatur Kasar dan Halus

Komponen ini letaknya pada bagian lengan dan berfungsi untuk mengatur
kedudukan lensa objektif terhadap objek yang akan dilihat. Pada mikroskop dengan
tabung lurus/tegak, pengatur kasar dan halus untuk menaikturunkan tabung
sekaligus lensa onbjektif. Pada mikroskop dengan tabung miring, pengatur kasar
dan halus untuk menaikturunkan meja preparat.

B. Klasifikasi Mikroskop

1. Mikroskop Cahaya

Mikroskop cahaya mempunyai perbesaran maksimum 1000 kali. Mikroskop


mempunyai kaki yang berat dan kokoh dengan tujuan agar dapat berdiri dengan stabil.
Mikroskop cahaya memiliki tiga sistem lensa, yaitu lensa obyektif, lensa okuler, dan
kondensor. Lensa obyektif dan lensa okuler terletak pada kedua ujung tabung mikroskop.
Lensa okuler pada mikroskop bisa berbentuk lensa tunggal (monokuler) atau ganda
(binokuler). Pada ujung bawah mikroskop terdapat tempat dudukan lensa obyektif yang
bisa dipasangi tiga lensa atau lebih. Di bawah tabung mikroskop terdapat meja mikroskop
yang merupakan tempat preparat. Sistem lensa yang ketiga adalah kondensor. Kondensor
berperan untuk menerangi obyek dan lensa-lensa mikroskop yang lain.

5
Pada mikroskop konvensional, sumber cahaya masih berasal dari sinar matahari
yang dipantulkan dengan suatu cermin datar ataupun cekung yang terdapat dibawah
kondensor. Cermin ini akan mengarahkan cahaya dari luar kedalam kondensor. Pada
mikroskop modern sudah dilengkapi lampu sebagai pengganti sumber cahaya matahari.

Lensa obyektif bekerja dalam pembentukan bayangan pertama. Lensa ini


menentukan struktur dan bagian renik yang akan terlihat pada bayangan akhir. Ciri
penting lensa obyektif adalah memperbesar bayangan obyek dan mempunyai nilai
apertura (NA). Nilai apertura adalah ukuran daya pisah suatu lensa obyektif yang akan
menentukan daya pisah spesimen, sehingga mampu menunjukkan struktur renik yang
berdekatan sebagai dua benda yang terpisah.

Lensa okuler, merupakan lensa mikroskop yang terdapat di bagian ujung atas
tabung, berdekatan dengan mata pengamat. Lensa ini berfungsi untuk memperbesar
bayangan yang dihasilkan oleh lensa obyektif. Perbesaran bayangan yang terbentuk
berkisar antara 4 - 25 kali.

Lensa kondensor, berfungsi untuk mendukung terciptanya pencahayaan pada


obyek yang akan difokus, sehingga bila pengaturannya tepat akan diperoleh daya
pisah maksimal. Jika daya pisah kurang maksimal, dua benda akan tampak menjadi satu.
Perbesaran akan kurang bermanfaat jika daya pisah mikroskop kurang baik.

2. Mikroskop Stereo

Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop yang hanya bisa digunakan untuk
benda yang berukuran relatif besar. Mikroskop stereo mempunyai perbesaran 7 hingga 30
kali. Benda yang diamati dengan mikroskop ini dapat terlihat secara tiga dimensi.
Komponen utama mikroskop stereo hampir sama dengan mikroskop cahaya. Lensa terdiri
atas lensa okuler dan lensa obyektif. Beberapa perbedaan dengan mikroskop cahaya
adalah: (1) ruang ketajaman lensa mikroskop stereo jauh lebih tinggi dibandingkan
dengan mikroskop cahaya sehingga kita dapat melihat bentuk tiga dimensi benda yang
diamati, (2) sumber cahaya berasal dari atas sehingga obyek yang tebal dapat diamati.
Perbesaran lensa okuler biasanya 10 kali, sedangkan lensa obyektif menggunakan

6
sistem zoom dengan perbesaran antara 0,7 hingga 3 kali, sehingga perbesaran total obyek
maksimal 30 kali. Pada bagian bawah mikroskop terdapat meja preparat. Pada daerah
dekat lensa obyektif terdapat lampu yang dihubungkan dengan transformator. Pengatur
fokus obyek terletak disamping tangkai mikroskop, sedangkan pengatur perbesaran
terletak diatas pengatur fokus.

3. Mikroskop Elektron

Mikroskop elektron mempunyai perbesaran sampai 100 ribu kali, elektron


digunakan sebagai pengganti cahaya. Mikroskop elektron mempunyai dua tipe, yaitu
mikroskop elektron scanning (SEM) dan mikroskop elektron transmisi (TEM). SEM
digunakan untuk studi detil arsitektur permukaan sel (atau struktur renik lainnya), dan
obyek diamati secara tiga dimensi. Sedangkan TEM digunakan untuk mengamati struktur
detil internal sel.
C. Mikroskop Biologi

D. Pengamatan Jaringan/ sel dengan Mikroskop.

7
BAB III

METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Praktikum Pengamatan jaringan/sel dengan mikroskop dilaksanakan pada hari


Rabu, tanggal 19 Mei 2021 di Laboratorium Jurusan Biologi.

B. Alat dan Bahan

o Alat
1. Mikroskop Biologi
2. Mikroskop Hirox KH8700
3. Kaca Objek
4. Kater Baru

o Bahan
1. Tumbuhan Eceng Gondok Utuh (Akar, batang, daun, bunga)
2. Metilen Blue 20 ml
3. Akuades
C. Prosedur Kerja

1. Nyalakan mikroskop sesuai aturan.

2. Iris tipis bagian daun, batang, bunga, dan akar dari eceng gondok

3. Letakkan tiap irisan bagian eceng gondok tersebut di kaca objek dan tetesi dengan
Aquades

4. Kemudian, ambil lagi bagian tumbuhan eceng gondok tersebut iris tipis dan letakan di
atas kaca objek dan tetesi dengan metilen Blue.

5. Amati Preparat tersebut yang sudah ditetesi dengan Aquades dan Metilen Blue.

8
D. Data dan Analisis

Bab 4. Hasil dan Pembahasan

A. Hasil (Gambar/Foto Pengamatan)

B. Bahas Hasil

Bab 5. Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA

https://www.gurupendidikan.co.id/sel-tumbuhan/#:~:text=Sel%20tumbuhan%20adalah
%20kelompok%20sel,dibaluti%20atau%20dibungkus%20oleh%20membran.&text=Dinding
%20sel%20tersusun%20atas%20senyawa,yang%20akan%20menguatkan%20struktur
%20tumbuhan.

http://web.ipb.ac.id/~tpb/files/materi/bio100/Materi/mikroskop.html

Anda mungkin juga menyukai