Anda di halaman 1dari 5

UJIAN AKHIR SEMESTER

STRUKTUR PERKEMBANGAN TUMBUHAN 1

M.Si;
Yang Dibimbing Oleh Dr. Femmy R. Kawuwung, SP. M
Dr. Sukmarayu Pieter Gedoan, SP, M.P

Disusun Oleh :

Elsi (20502005)

PROGRAM STUDI BIOLOGI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSTAS NEGERI MANADO
2020/2021

1
1. Jelaskan apa yang menyebabkan pada tumbuhan dapat terjadi pertumbuhan Primer?

Jawab:

Pertumbuhan primer dapat terjadi karena tumbuhan memiliki meristem apikal


(pada monokotil meristem apikal dan meristem interkalar). Meristem apikal terdapat di
ujung batang dan ujung akar. Jaringan meristem tersusun atas sel-sel yang sangat aktif
membelah sehingga jumlahnya terus bertambah. Sedangkan pada tumbuhan monokotil,
selain meristem apikal juga memiliki meristem interkalar yaitu jaringan meristem yang
terdapat di antara ruas-ruas batang. Meristem interkalar akan membuat bagian di antara
ruas-ruas batang monokotil menjadi bertambah panjang ketika dalam masa
pertumbuhannya.

Pada batang meristem apikal tepat berada di ujung batang, sel-selnya aktif
membelah menghasilkan sel-sel baru. Daerah dimana terdapat sel-sel yang aktif membelah
disebut dengan zona pembelahan. Di belakang zona pembelahan terdapat zona
pemanjangan, yaitu daerah dimana sel-sel yang telah membelah tumbuh menjadi sel-sel
yang lebih besar dan lebih panjang. Kemudian di belakang zona pemanjangan terdapat
zona diferensiasi, di daerah ini sel-sel yang telah bertambah panjang mulai terdiferensiasi
menjadi sel-sel yang spesifik. Sel-sel mulai terdiferensiasi menjadi floem, xilem,
epidermis, stomata, trikoma dan lain sebagainya.

2
2. Apa yang menyebabkan tumbuhan dikotil dan gymnospermae mengalami pertumbuhan
sekunder?

Jawab:
Pertumbuhan sekunder disebabkan oleh aktivitas jaringan meristem sekunder
seperti pada jaringan kambium pada batang tumbuhan dikotil dan Gymnospermae. Semakin
tua umur tumbuhan, batang tumbuhan dikotil akan semakin besar. Hal ini disebabkan
adanya proses pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan sekunder ini tidak terjadi pada
tumbuhan monokotil. Bagian yang paling berperan dalam pertumbuhan sekunder ini adalah
kambium. Sel-sel jaringan kambium senantiasa membelah yaitu ke arah dalam membentuk
xilem atau kayu sedangkan pembelahan ke luar membentuk floem atau kulit kayu yang
menyebabkan diameter batang dan akar bertambah besar. Kambium pada posisi seperti ini
dinamakan kambium intravaskuler. Sel-sel parenkim yang terdapat di antara pembuluh, lama
kelamaan berubah menjadi kambium. Kambiun ini dinamakan kambium intervaskuler.
Kedua macam kambium tersebut lama kelamaan akan bersambungan. Posisi kambium ini
akan terus berkembang membentuk xylem sekunder dan floem sekunder sehngga batang
menjadi semakin besar. Akibat semakin besarnya batang, diperlukan jalan untuk
mengangkut makanan kearah samping (lateral). Untuk keperluan tersebut dibentuklah jari-
jari empulur.

Pertumbuhan sekunder dapat terjadi karena aktivitas dari kambium pembuluh (meristem
lateral). Kambium ini terletak di antara xilem dan floem pada batang. Jaringan kambium
hanya tersusun atas lapisan sel yang tipis dan sel-selnya sangat aktif membelah. Kambium
akan membelah ke arah dalam membentuk xilem sekunder dan membelah ke arah luar
membentuk floem sekunder. Xilem sekunder dan floem sekunder inilah yang menyebabkan
bertambah besarnya diameter batang. Namun sebenarnya yang paling berpengaruh adalah

3
xilem sekunder karena pada batang kayu yang besar sebagian besar tersusun atas xilem
sekunder.

3. Mengapa daun sangat berperan penting dalam pertumbuhan tanaman?


Jawab:
Daun mempunyai bagian-bagian yang berperan penting untuk membantu proses
pertumbuhan pada tumbuhan karena daun mengandung sejumlah besar klorofil, pigmen
yang menyebabkan daun dapat mengabsorpsi energi cahaya dan menggunakannya untuk
menghasilkan gula melalui fotosintesisis yang sangat berperan penting dalam pertumbuhan
tanaman.

4. Jelaskan mengapa bunga sangat berperan penting dalam proses tumbuhnya individu baru
pada tumbuhan tingkat tinggi?

Jawab:
Karena bunga merupakan alat perkembangbiakan generatif bagi tumbuhan tingkat
tinggi dan memiliki bentuk dan susunan yang berbeda pada setiap tumbuhan. Bunga
berasal dari hasil modifikasi organ pokok tumbuhan, yakni batang dan daun, yang bentuk
dan susunannya telah disesuaikan dengan bentuk, susunan dan fungsi sebagai organ
generatif. Secara morfologi bunga mempunyai variasi yang beragam baik bentuk, jumlah,
dan susunannya. Pada bunga terdapat bagian-bagian untuk penyerbukan/pembuahan yang

4
akan menghasilkan buah yang di dalamnya terkandung bakal biji yang akan tumbuh
menjadi individu baru.

5. Jelaskan mengapa air sangat berperan penting dalam proses perkecambahan?


Jawab:
Karena tumbuhan berbiji akan mulai aktif dan berkecambah setelah air masuk ke
dalam benih atau yang biasa disebut dengan imbibisi air. Dalam proses perkecambahan,
akan dimulai setelah menyerap air dari lingkungan sekitar. Umumnya, air yang masuk ke
dalam biji akan memicu hormon dan enzim untuk bekerja, sehingga embrio dalam biji
mulai tumbuh. Proses perkecambahan benih tidak tergantung kepada ketersediaan nutrisi
dalam tanah karena adanya endosperma.
Selain itu, proses perkecambahan akan melalui beberapa tahap, mulai dari
imbibisi hingga pemanjangan sel radikula. Berikut beberapa tahap atau urutan proses
perkecambahan: Sebagaimana kita tahu, biji memiliki struktur kering karena kadar airnya
sedikit. Untuk itu, biji akan mulai tumbuh ketika menyerap air dari lingkungan sekitar
(tanah dan udara), sehingga akan memulai proses perkecambahan.
Imbibisi merupakan proses masuknya air ke dalam benih untuk memicu
dimulainya proses perkecambahan. Masuknya air ini bisa terjadi secara difusi maupun
secara osmosis. Adapun proses osmosis ini terjadi akibat keadaan benih yang lebih kering
dari lingkungannya sehingga air masuk ke dalam benih.
Setalah itu, benih yang kering akan mengabsorbsi air melalui micropyle dan testa (kulit
benih). Dalam proses ini, lapisan koloid akan menarik air dan mengembang sehingga
volumenya naik sampai 200 persen. Sehingga akan menyebabkan kulit biji akan terpecah.
Pada pembentukan enzim, air yang masuk akan memicu aktifnya hormon
giberelin pada embrio. Nantinya, hormon tersenbut akan memicu sel-sel di lapisan aleuron
memproduksi enzim amilase. Setelah itu, enzim amilase akan bekerja di endosperma
(cadangan makanan) untuk mengubah pati menjadi gula.

Anda mungkin juga menyukai