Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Mikrobiologi Industri yang dibimbing
oleh Dr. Emma M. Moko, M.Si
Disusun Oleh
Elsi (20502005)
1
KATA PENGANTAR
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas dosen pada mata kuliah
mikrobiologi industri di fakultas MIPA Universitas Negeri Manado. Selain itu,
penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca
tentang mikrobiologi industri.
Penyusun
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mikrobiologi industri merupakan suatu usaha memanfaatkan mikroba
sebagai komponen untuk industri atau mengikut sertakan mikroba dalam
proses, yang bertujuan untuk menghasilkan produk bernilai ekonomi dan
bermanfaat. Manusia hidup tak pernah lepas dari interaksinya dengan makhluk
hidup lain, khususnya mikroorganisme. Mikroorganisme dapat diperoleh dari
lingkungan air, tanah, udara, substrat yang berupa bahan pangan, tanaman dan
hewan. Jenis mikroorganismenya dapat berupa bakteri, khamir, kapang, dan
sebagainya. Populasi dari mikroba yang ada di lingkungan ini sangatlah
beraneka ragam sehingga dalam mengisolasi diperlukan beberapa tahapan
penanaman sehingga berhasil diperoleh koloni yang tunggal. Skrining adalah
proses untuk mendapatkan mikroorganisme yang potensial untuk aplikasi
industry. Skrining meliputi tahapan isolasi dan seleksi. Isolasi adalah kegiatan
pemisahan suatu kultur mikroorganisme sari campuran biakan beberapa jenis
mikroorganisme yang terdapat di alam. Seleksi dilakukan dengan manipulasi
kondisi lingkungan (pH, temperatur, aerob, anaerob, dsb) dan komposisi
media tumbuh sehingga diperoleh suatu jenis mikroorganisme yang memiliki
kemampuan untuk menghasilkan reaksi atau produk yang kita inginkan.
B. Rumusan Masalah
3
BAB II
PEMBAHASAN
Untuk keperluan industry, mikroba dalam prakteknya dapat diisolasi dari alam dan untuk
memperoleh kultur yang murni, kultur tersebut biasanya diperoleh dari lingkungan khusus
yang juga lain dari pada yang lain (kondisi lingkungan yang ekstrim. Walaupun mikroba ini
sifatnya dapat hidup dimana saja, mikroba untuk kepentingan industry biasanya diisolasi dari
tanah, danau, dan lumpur sungai. Program isolasi yang sifat khususnya dan secara besar-
besaran di laboratorium prosedur khusus dengan menggunakan media yang diberi tambahan
nutrisi khusus dapat dirancang untuk melakukan isolasi terhadap mikroba tanah, air, ataupun
air laut yang sifatnya khusus tersebut.
4
b. Mikroskopi
a. Analisis morfologi, anatomi, dan organisasi intraselular
b. Deteksi senyawa biokimia dan struktur makro dengan teknik staining
(pewarnaan)
c. Identifikasi menggunakan oligonukleotida dari organisme dengan pewarna
spesifik
d. Penentuan viabilitas
2. Metode kuantitatif
a. Laju Pertumbuhan
b. Kromatografi Lapis Tipis (KLT)
c. Laju fotosintesis
d. Laju respirasi
e. Produksi enzim/penggunaan substrat
3. Metode biokimiawi (kromatografi, uji enzimatis, analisis protein)
4. Metode molecular (PCR, sekuensing)
B. Metode Strain Improvement Mikroorganisme
Strain improvement adalah ilmu dan teknologi memanipulasi dan memperbaiki strain
mikroba untuk meningkatkan kapasitas metabolism.
1. Asal Strain Industri
Sumber utama semua strain mikroorganisme industri adalah lingkungan
alaminya. Tetapi setelah beberapa tahun, sebagai proses mikrobiologi berskala-besar
maka strain dapat menjadi sempurna, sejumlah strain industri disimpan pada koleksi
biakan. Sejumlah koleksi biakan yang tersedia pada tempat penyimpanan biakan
mikroorganisme dapat dilihat pada Tabel 13-1. Meskipun koleksi biakan ini dapat 381
tersedia sebagai sumber biakan yang siap pakai, harus dimengerti bahwa sebagian besar
perusahaan industri akan enggan menyimpan biakan terbaiknya pada koleksi biakan.
5
2. Perbaikan Strain Untuk Industri
Seperti kita ketahui, bahwa sumber asal mikroorganisme industri adalah
lingkungan alaminya, tetapi isolat asal tersebut akan dimodifikasi secara besarbesaran di
laboratorium. Sebagai akibat modifikasi tersebut, dapat diharapkan penambahan
perbaikan dalam menghasilkan suatu produk. Peningkatan perbaikan yang paling
dramatik, contohnya terjadi pada penisilin, antibiotik yang dihasilkan oleh fungi
Penicillium chrysogenum. Pertamakali dihasilkan pada skala besar, penisilin diperoleh
sebanyak 1-10 µg/ml. Setelah beberapa tahun, sebagai hasil perbaikan strain dengan
merubah kondisi pertumbuhan dan medium, hasilnya meningkat menjadi 50.000 µg/ml.
Yang menarik ialah, peningkatan hasil sampai
50.000 kali-lipat diperoleh melalui mutasi dan seleksi; tidak melibatkan manipulasi
rekayasa genetika. Selanjutnya diperkenalkan teknik genetika baru, walaupun lebih
sederhana, hasilnya meningkat.
3. Tujuan strain improvement
Meningkatkan produktivitas
Menghilangkan ke-metabolit yang tidak diinginkan
Memperbaiki penggunaan sumber karbon dan nitrogen
Memperbaiki morfologi sel menjadi bentuk yang lebih dalma rangka
memudahkan pemisahan mikroorganisme tersebut dengan produknya.
a. Mutagenesis
6
Mutagenesis adalah suatu usaha pemuliaan galur mikroorganisme dengan cara
memberi perlakuan tertentu terhadap sel mikroorganisme sehingga terjadi perubahan
dalam genotip dan fenotipnya. Mutasi yang terjadi dapat terjadi secara random atau
terarah
Banyak mutasi membawa perubahan yang nyata pada karakter biokimia ini
disebut Mutasi Utama - ini dapat digunakan dalam Strain Improvement
Ex : Streptomyces griceus-Streptomycin-Mannosidostreptomycin
Sebaliknya, sebagian besar perbaikan dalam produksi biokimia telah disebabkan oleh
akumulasi bertahap dari apa yang disebut gen minor.
Ex : Penicillium chrysogenum- strain E15-1 diperoleh yang menghasilkan 55%
lebih penisilin daripada strain asli.
b. Rekombinasi
- Transformasi
7
- Konjugasi
- Fusi protoplas
8
Contoh fusi protoplas : Aspergillus terreus
c. Rekayasa genetika
Rekayasa genetika adalah salah satu pembuatan DNA baru, biasanya melalui
rekombinasi DNA dari organisme yang berbeda dan memproduksi banyak copy dari
DNA rekombinan tersebut melalui proses yang disebut kloning. Kloning adalah suatu
proses dimana suatu urutan DNA tertentu disisipkan ke dalam suatu vector (berupa
plasmid atau kromosom faga) dan selanjutnya direplikasi sebanyak mungkin. Replikasi
terjadi dalam suatu inang (host) yang memungkinkan replikasi itu terjadi.
Metode ini telah digunakan untuk mencapai 2 tujuan luas :
- Protein rekombinan: ini adalah protein yang dihasilkan oleh gen/transgen
yang ditransfer; mereka sendiri memiliki nilai komersial misal: insulin,
interferon, dll diproduksi oleh bakteri.
- Rekayasa metabolik : ketika aktivitas metabolism suatu organisme
dimodifikasi dengan memasukkan transgen ke dalamnya, yang
mempengaruhi fungsi enzimatis, transport dan/atau pengaturan selnya,
yang dikenal sebagai rekayasa metabolik.
Informasi genetic yang dituju, diisolasi dan organisme donor dan dipotong
menjadi bagian tunggal menggunakan enzim restriksi
Potongan ini digabungkan dalam suatu DNA pembawa (vector) dan
selanjutnya bersama vector tersebut ditransfer ke dalam suatu sel inang
Sel inang akan bereplikasi dan mensekresi metabolit yang sesuai dengan
informasi genetic yang ditransfer sebelumnya.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
A. Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi bahasan dalam
makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karena terbatasnya
pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul
makalah ini. Kami banyak berharap para pembaca dapat memberikan kritik dan saran
yang membangun demi sempurnanya dan penulisan makalah ini di kesempatan
berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi kami khususnya juga para pembaca.
10
DAFTAR PUSTAKA
BAB_XIII_MIKRO_INDUSTRI.pdf
Pengertian Strain Improvement. Tujuan Strain Improvement. Proses umum. Strain
Improvement (Pemuliaan Galur) Mikroorganisme Produktif (123dok.com)
https://www.slideshare.net/mobile/jeevaraj9/strain-improvement-techniques
https://slideplayer.info/slide/13927270
http://selaluadakk.blogspot.com/2011/12/isolasi-dan-seleksi-
mikroorganisme.html?m=1. https://adoc.pub/download/pengertian-strain-
improvement-tujuan-strain-improvement- pros.html
11