Anda di halaman 1dari 20

"STRUKTUR PERKEMBANGAN HEWAN 1"

Struktur Histologi Dan Sistem Pernapasan Vertebrata Dan


Avertebrata

Dosen Pengampu: Dra. Chritsny Ferdina E. Rompas, M. Si;


Jacklin. S.S. Manoppo, S. Si, M. Si; Dr. Nonny Manampiring,
M. Si

Oleh: Kelompok 3

Alfrisa Maria Lintong 20502004


Elsi 20502005
Joana Hope Rorong 20502006

PROGRAM STUDI BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSTAS NEGERI MANADO

2020/2021

1
A. Struktur Histologis Organ-organ Penyusun Sistem Pernapasan

1. Aves

a. Lubang hidung
Lubang hidung merupakan “gerbang” terdepan sebagai keluar masuknya udara.
b. Celah tekak
Celah tekak terdapat pada faring dan menghubungkantrakea.
c. Trakea
Trakea berbentuk seperti pipa yang disusun oleh tulang-tulang rawan yang berbentuk
cincin. Pada ujung trakea nanti akan ada dua percabangan bifurkasi trakea yaitu
bronkus kanan dan kiri yang kemudian menghubungkan siring dengan paru-paru.
d. Siring (alat suara)
Siring merupakan alat suara yang terdapat pada bifurkasi trakea yang tersusun dari
otot sternotrakealis dan otot siringalis. Otot sternotrakealis berfungsi menghubungkan
tulang dada dengan trakea sedangkan otot siringitis berfungsi menghubungkan siring
dengan dinding trakea dalam. Saat lipatan yang terdapat pada selaput bagian siring
bergetar, maka dapat menghasilkan suara.
e. Paru-paru: Paru-paru pada burung terdapat pada dada bagian dalamyang kemudian
diselimuti oleh lapisan pleura. Paru-paru burung tersusun atas bronkus primer dan
2
mesobronkus yang saling berhubungan. Mesobronkus merupakan bronkiolus yang
paling besar dimana memiliki dua cabang yakni dua set bronkus sekunder anterior
(ventrobronkus) dan bronkus sekunder posterior (porsobronkus). Kedua bronkus
sekunder ini dihubungkan oleh parabronkus dengan jumlah bisa sekitar 1000 buah
dengan garis tengah kurang lebih 0,5 mm. Selain itu paru-paru juga berhubungan
dengan kantong-kantong udara
2. Reptil
Reptil adalah hewan yang merayap. Reptil mudah ditemukan disekitar kita.
Contohnya cicak, kadal, ular dan lainnya. Sistem pernapasan reptil menggunakan paru-
paru seperti mamalia.
3. Amfibi

Amfibi adalah hewan yang istimewa karena dapat hidup di dua alam, yaitu di
darat dan di air. Contoh hewan amfibi yakni kodok, salamander, sesilia, dan katak.
Sebelum menjadi katak, kecebong bernapas dengan insang. Setelah menjadi katak
dewasa, bernapas menggunakan paru-paru.Berbeda lagi dengan salamander, setelah
dewasa, salamander tidak tumbuh paru-paru. Salamander menggunakan kulitnya untuk
bernapas, tandanya hampir seluruh hewan amfibi memiliki kulit yang juga berfungsi
sebagai organ pernapasan.

3
4. Pisces
Insang dimiliki oleh jenis pisces. Insang adalah organ pernapasan yang baik, tipis
lembab, lapisan vascular epidermis untuk memungkinkan pertukaran gas di seluruh
membran tipis insang atau lapisan yang sangat tipis dari epidermis.

5. Mamalia

4
Sistem pernapasan hewan mamalia melalui paru-paru.Udara yang dihirup akan
masuk ke lubang hidung, tenggorokan, kemudian paru-paru.Contoh hewan mamalia
adalah anjing, kucing, sapi, paus, dan singa laut.

B. SISTEM RESPIRASI (PERNAPASAN) PADA HEWAN

A. Sistem Pernapasan Hewan Vertebrata

5
a) Sistem Respirasi Pada Aves (Burung)

Burung adalah hewan berdarah panas, sama seperti mamalia ,sehingga suhu pada tubuh
burung bersifat stabil. Karena burung memiliki reseptor pada bagian otak yang dapat mengatur
suhu tubuh, sehingga burung dapat melakukan aktivitas pada suhu lingkungan yang berbeda.
Burung menggunakan paru-paru dan pundi hawa (pundi-pundi udara) sebagai alat pernafasanya.
Burung memiliki dua lubang hidung, yaitu :

1. Lubang hidung luar terletak pada pangkal paruh bagian atas


2. Lubang hidung dalam terletak pada langit-langit rongga mulut

Trakea pada burung sama seperti pada manusia yaitu berupa tulang rawan yang
berbentuk cincin-cincin . trakea bercabang menjadi bronkus kanan dan kiri. Bronkus kanan dan
kiri merupakan penghubung siring dengan paru-paru. Didalam siring terdapat lipatan-lipatan
berupa selaput yang dapat bergetar menghasilkan suara. Burung memiliki sepasang paru-paru
yang menempel pada dinding bagian dalam. Paru –paru sendiri terbungkus oleh selaput paru-
paru (pluera) yang berhubungan dengan pundi-pundi hawa. Paru-paru burung tidak memiliki
alveolus ,sebagai ganti fungsinya adalah parabronki (Pembuluh kapiler yang berdampingan
dengan kapiler darah). Selain itu burung juga tidak memiliki diafragma sehingga dalam
pergerakan paru-paru (inhale-exhale) dibantu oleh rongga seluruh tubu

Fungsi pundi-pundi hawa pada burung :

1. untuk bernapas saat terbang


2. memperkeras suara dengan memperbesar ruang siring
3. mencegah kedinginan dengan menyelubungi organ dalam dengan rongga udara
4. mengurangi hilangnya panas tubuh
5. memperbesar atau memperkecil berat jenis tubuh (berguna saat berenang)

Pundi-pundi hawa pada burung berjumlah sembilan yaitu :

1. 2 kantong di leher (servikal)


2. 1 kantong di antara tulang selangka (korakoid/interclavicular)
3. 2 kantong di dada depan (toraks anterior)

6
4. 2 kantong di dada belakang (toraks posterior)
5. 2 kantong di perut (abdominal)

Mekanisme pernafasan burung sebagai berikut :

 Pernafasan burung saat tidak terbang

Fase Inspirasi : tulang rusuk bergerak ke depan – volume rongga dada membesar – tekanan
mengecil – udara akan masuk melalui saluran pernapasan. Saat inilah sebagian oksigen masuk ke
paru-paru dan O2berdifusi ke dalam darah kapiler, dan sebagian udara dilanjutkan masuk ke
dalam katong-kantong udara.

Fase Ekspirasi : tulang rusuk kembali ke posisi semula – rongga dada mengecil – tekanan
membesar. Pada saat ini udara dalam alveolus dan udara dalam kantong-kantong hawa bersama-
sama keluar melalui paru-paru. Pada saat melewati alveolus, O 2 diikat oleh darah kapiler
alveolus, dan darah melepas CO2. Dengan demikian, pertukaran gas CO2 dan
O2 dapatberlangsung saat inspirasi dan ekspirasi.

 Pernafasan burung saat terbang

7
Pundi hawa sangat berperan pentng ketika burung mulai terbang, dikarenakan urung yang
terbang tidak dapat menggerakan tulang rusuknya,sehingga pundi hawalah yang dipergunakan
oleh burung untuk bernafas. Inspirasi dan ekspirasinya dilakukan secara bergantian oleh pundi-
pundi hawa.

Fase Inspirasi : Pada saat sayap diangkat, pundi hawa antar tulang korakoid terjepit, sedangkan
pundi hawa ketiak mengembang, akibatnya udara masuk ke pundi hawa ketiak melewati paru-
paru, terjadilah inspirasi. Saat melewati paru-paru akan terjadi pertukaran gas O2 dan CO2.

Fase Ekspirasi : Sebaliknya pada saat sayap diturunkan, pundi hawa ketiak terjepit, sedangkan
pundi hawa antar tulang korakoid mengembang, sehingga udara mengalir keluar dari kantong
hawa melewati paru-paru sehingga terjadilah ekspirasi. Saat melewati paru-paru akan terjadi
pertukaran gas O2 dan CO2. Dengan cara inilah inspirasi dan ekspirasi udara dalam paru-paru
burung saat terbang. Jadi pertukaran gas pada burung saat terbang juga berlangsung saat inspirasi
dan ekspirasi.

b) Sistem Pernafasan Pada Amphibi (Katak)

Katak muda (berudu) menggunakan insang untuk mengambil O2 yang terlarut dalam air.
Setelah berumur lebih kurang 12 hari, insang luar diganti dengan insang dalam. Setelah dewasa,
katak bernapas menggunakan selaput rongga mulut, paru-paru, dan kulit. Selaput rongga mulut
dapat berfungsi sebagai alat pernapasan karena tipis dan banyak terdapat kapiler yang bermuara
di tempat itu. Pada saat terjadi gerakan rongga mulut dan faring, lubang hidung terbuka dan
glotis tertutup, sehinggaudara berada di rongga mulut dan berdifusi masuk melalui selaput
rongga mulut yang tipis. Pernapasan dengan kulit dilakukan secara difusi. Hal ini karena kulit
katak tipis, selalu lembap, dan mengandung banyak kapiler darah. Pernapasan dengan kulit
berlangsung secara efektif baik di air maupun di darat. Oksigen (O2) yang masuk lewat kulit
akan diangkut melalui vena kulit paru-paru (vena pulmo kutanea) menuju ke jantung untuk
diedarkan ke seluruh tubuh. Sebaliknya karbon dioksida (CO2) dari jaringan akan dibawa ke
jantung, dari jantung dipompa ke kulit dan paru-paru melalui arteri kulit paru-paru (arteri pulmo
kutanea). Dengan demikian, pertukaran oksigen dan karbon dioksida terjadi di kulit.

8
Mekanisme inspirasi dan ekspirasi dijelaskan seperti berikut.

 Fase inspirasi katak

Fase inspirasi terjadi bila otot sternohioideus berkontraksi sehingga rongga mulut
membesar, akibatnya oksigen masuk melalui koane (celah hidung). Setelah itu, koane menutup,
otot submandibularis dan otot geniohioideus berkontraksi, sehingga rongga mulut mengecil.
Mengecilnya rongga mulut mendorong oksigen masuk ke paru-paru lewat celah-celah. Dalam
paru-paru terjadi pertukaran gas, oksigen diikat oleh darah yang berada dalam kapiler dinding
paru-paru, dan sebaliknya karbon dioksida dilepaskan ke lingkungan.

 Fase ekspirasi katak

Mekanisme ekspirasi terjadi setelah pertukaran gas di dalam paru-paru, otot rahang
bawah mengendur atau berelaksasi, sementara otot perut dan sternohioideus berkontraksi. Hal ini
mengakibatkan paru-paru mengecil, sehingga udara tertekan keluar dan masuk ke dalam rongga
mulut. Selanjutnya koane membuka, sedangkan celah tekak menutup, sehingga terjadi kontraksi

9
otot rahang bawah yang diikuti berkontraksinya otot geniohioideus. Akibatnya, rongga mulut
mengecil dan udara yang kaya karbon dioksida terdorong keluar melalui koane.

C) Sistem Pernapasan Pisces

Insang dimiliki oleh jenis pisces. Insang adalah organ pernapasan yang baik, tipis
lembab, lapisan vascular epidermis untuk memungkinkan pertukaran gas di seluruh membran
tipis insang atau lapisan yang sangat tipis dari epidermis. Insang berbentuk lembaran-lembaran
tipis berwarna merah muda dan selalu lembap. Bagian terluar dari insang berhubungan dengan
air, sedangkan bagian dalam berhubungan erat dengan kapiler-kapiler darah. Tiap lembaran
insang terdiri dari sepasang filamen, dan tiap filamen mengandung banyak lapisan tipis (lamela).
Pada filamen terdapat pembuluh darah yang memiliki banyak kapiler sehingga memungkinkan
O2 berdifusi masuk dan CO2 berdifusi keluar. Insang pada ikan bertulang sejati ditutupi oleh
tutup insang yang disebut operkulum, sedangkan insang pada ikan bertulang rawan tidak ditutupi
oleh operkulum. Pada fase inspirasi, O2 dari air masuk ke dalam insang kemudian O2 diikat oleh
kapiler darah untuk dibawa ke jaringan-jaringan yang membutuhkan. Sebaliknya pada fase
ekspirasi, CO2 yang dibawa oleh darah dari jaringan akan bermuara ke insang dan dari insang
diekskresikan keluar tubuh. Selain dimiliki oleh ikan, insang juga dimiliki oleh katak pada fase
berudu, yaitu insang luar. Hewan yang memiliki insang luar sepanjang hidupnya adalah
salamander.

Mekanisme pernapasan pada ikan melalui 2 tahap, yakni:

10
 Respirasi eksternal (ekspirasi) yang merupakan pertukaran antara O2 dan CO2 antara
darah dan udara.
 Respirasi internal (inspirasi) yang merupakan pertukaran O2 dan CO2 dari aliran darah ke
sel-sel tubuh.

Bentuk larva dari beberapa ikan dan amfibi memiliki insang eksternal. Ikan dewasa
memiliki insang internal. Pertukaran gas di seluruh permukaan internal insang sangat efisien. Hal
ini terjadi untuk memindahkan darah dan air di seberang arah di kedua sisi epitel pipi. Sebagai
contoh, air yang melewati insang yang mengangkut darah dengan konsentrasi oksigen rendah ke
tubuh. Karena konsentrasi (tekanan parsial) dari oksigen lebih rendah dalam darah daripada di air
berdifusi oksigen, ke dalam darah. Air kemudian melewati pembuluh yang membawa darah yang
relatif tinggi oksigen dari dalam tubuh. Selanjutnya, oksigen berdifusi karena darah ini masih
memiliki oksigen kurang dari sekitarnya air.

Karbon dioksida juga berdifusi ke dalam air karena yang konsentrasi (tekanan) lebih
tinggi dalam darah daripada di air. Mekanisme pertukaran lawan arus ini menyediakan gas yang
efisien pertukaran dengan mempertahankan gradien konsentrasi antara darah dan air di atas
panjang tempat tidur kapiler. Insang tidak saja berfungsi sebagai alat pernapasan tetapi dapat
pula berfungsi alat ekskresi garam-garam, penyaring makanan, alat pertukaran ion, dan
osmoregulator. Beberapa jenis ikan mempunyai labirin yang merupakan perluasan ke atas dari
insang dan membentuk lipatan-lipatan sehingga merupakan ronggarongga tidak teratur. Labirin
ini berfungsi menyimpan cadangan O2 sehingga ikan tahan pada kondisi yang kekurangan O2.
Contoh, ikan yang mempunyai labirin adalah: ikan gabus dan ikan lele. Untuk menyimpan
cadangan O2, selain dengan labirin, ikan mempunyai gelembung renang yang terletak di dekat
punggung.

d) Sistem Pernapasan pada Reptilia

Paru-paru reptilia berada dalam rongga dada dan dilindungi oleh tulang rusuk. Paru-paru
reptilia lebih sederhana, hanya dengan beberapa lipatan dinding yang berfungsi memperbesar
permukaan pertukaran gas. Pada reptilia pertukaran gas tidak efektif . Pada kadal, kura-kura, dan
buaya paru-paru lebih kompleks, dengan beberapa belahan-belahan yang membuat paru-parunya
bertekstur seperti spon. Paru-paru pada beberapa jenis kadal misalnya bunglon Afrika

11
mempunyai pundi-pundi hawa cadangan yang memungkinkan hewan tersebut melayang di
udara.

Secara umum, proses respirasi dari hewan reptil ketika melakukan fase inspirasi dan
ekspirasi sungguhlah identik dengan proses pernapasan yang terjadi pada hewan mamalia.

 Saat fase inspirasi, tulang rusuk akan terangkat dan merenggang sehingga volume
rongga dada pun pastinya akan semakin besar. Membesarnya volume rongga dada
membuat udara luar masuk ke paru-paru.
 Saat fase ekspirasi, tulang rusuk akan melemas dan melakukan relaksasi sehingga
volume rongga dada pun pastinya akan semakin kecil. Hal ini membuat udara yang
berada di paru-paru keluar menuju saluran pernapasan.

Khusus hewan reptil yang juga dapat hidup di air semisal buaya, maka akan terdapat
katup pada lubang hidung, batang tenggorok, dan kerongkongan mereka sehingga ketika buaya

12
menyelam ke dalam air, air tersebut tidak dapat memasuki saluran pernapasan ataupun sistem
pencernaan buaya. Pada kura-kura, proses pernapasan dilakukan oleh paru-paru yang dibantu
oleh semacam lapisan kulit tipis, dengan banyak kapiler darah disekitar daerah kloaka.

e) Sistem Pernapasan Mamalia

Sistem pernapasan pada mamalia mirip seperti sistem pernapasan manusia. karena
manusia juga termasuk mamalia yang bernafas menggunakan paru-paru. Hewan yang termasuk
hewan mamalia merupakan hewan yang berkembang biak dengan cara melahirkan dan menyusui
anaknya seperti lumba-lumba, paus, sapi, anjing, kucing, dan lainnya. Secara umum, hewan
mamalia melakukan proses pernapasan melalui rongga hidung, faring, trakea, bronkus, hingga
paru-paru yang nantinya oksigen akan diikat oleh darah dan disebarkan ke seluruh tubuh.

Proses Pernapasan pada Hewan Mamalia:

Ketika hewan mamalia mengeluarkan napas (exhale), otot diafragma akan melemas dan
kembali ke posisi semula (melengkung ke atas), kemudian otot-otot tulang rusuk juga melemas
dan dibantu oleh kontraksi dari otot perut, sehingga menyebabkan rongga dada mengecil, dan
tekanan dalam rongga dada naik.

 Udara yang dikeluarkan melalui paru-paru keluar melalui hidung sehingga membuat
paru-paru mengecil. Fase ini disebut dengan fase ekspirasi.

13
 Ketika hewan mamalia menghirup napas (Inhale), otot diafragma akan berkontraksi,
kemudian otot-otot tulang rusuk akan berkontraksi sehingga rongga dada membesar, dan
menyebabkan tekanan dalam rongga dada berkurang. Udara yang dihirup melalui hidung
masuk ke dalam paru-paru sehingga membuat paru-paru mengembang. Fase ini disebut
dengan fase inspirasi.

B. Sistem Pernapasan Avertebrata

a) Sistem Pernapasan Pada Porifera

Pada porifera bernapas dengan cara memasukkan air melalui pori-pori (ostium) yang
terdapat pada seluruh permukaan tubuhnya, masuk ke dalam rongga spongocoel. Yang dalam
proses pernapasan selanjutnya dilakukan oleh sel leher (koanosit), yakni sel yang berbatasan
langsung dengan rongga spongocoel. Aliran air yang masuk melalui ostium menuju rongga
spongocoel membawa oksigen sekaligus zat-zat makanan. Dalam pengikatan O2 dan pelepasan

14
CO2 dilakukan oleh sel leher (koanosit), selain melakukan fungsi pernapasan, sel leher sekaligus
melakukan proses pencernaan dan sirkulasi zat makanan. Selanjutnya, air keluar melalui
oskulum.

b) Sistem Pernapasan Pada Vermes (Cacing)

Yang sebagian besar Vermes bernapas dengan menggunakan permukaan tubuhnya


seperti anggota filum Platyhelminthes yakni Planaria dan anggota filum Annelida yakni cacing
tanah (Pheretima sp). Namun, pada beberapa Annelida bernapas dengan insang, seperti Annelida
yang hidup di air yakni Polychaeta (golongan cacing berambut banyak) ini bernapas
menggunakan sepasang porapodia yang berubah menjadi insang. Pada Planaria, O2 yang terlarut
di dalam air berdifusi yang melalui permukaan tubuhnya. Demikian juga dengan pengeluaran
CO2. Pada cacing tanah, O2 berdifusi melalui permukaan tubuhnya yang basah, tipis, dan
memiliki pembuluh-pembuluh darah. Selanjutnya, O2 diedarkan keseluruh tubuh oleh sistem
peredaran darah. Pada CO2 sebagai sisa pernapasan dikeluarkan dari jaringan oleh pembuluh
darah, lalu keluar melalui permukaan tubuh secara di fusi. Permukaan tubuh cacing tanah selalu
basah. Yang hal ini berfungsi untuk mempermudah proses difusi O2 melalui permukaan
tubuhnya.

15
c) Sistem Pernapasan Pada Mollusca

Pada hewan bertubuh lunak (Mollusca) yang hidup di air, seperti siput, cumi-cumi dan
karang (Bivalvia) bernapas dengan menggunakan insang. Aliran air masuk ke dalam insang dan
terjadi pertukaran udara dalam lamela insang. Mollusca yang hidup di darat, seperti siput darat
(bekicot) bernapas dengan menggunakan paru-paru.

d) Sistem Pernapasan Pada Arthropoda

Untuk sistem pernapasan pada Arthropda ini terbagi menjadi yaitu:

1. Insecta

Insecta ini bernapas dengan menggunakan sistem trakea. Sistem trakea pada serangga,
seperti belalang terdiri atas spirakel, saluran (pembuluh trakea), dan trakeolus. Spirakel atau
stigma merupakan jalan keluar masuknya udara dari dan ke dalam sistem trakea, terdapat di
kerangka luar (eksoskeleton), berbentuk pembuluh silindris yang berlapis zat kitin, terletak
berpasangan pada setiap segmen tubuh, dan merupakan tempat bermuaranya pembuluh trakea.
Pada umumnya spirakel terbuka selama serangga terbang, dan tertutup saat serangga beristirahat.

Udara masuk melalui empat pasang spirakel depan dan keluar melalui enam pasang
spirakel belakang. Oksigen dari luar masuk lewat spirakel, lalu menuju pembuluh-pembuluh
trakea, selanjutnya pembuluh trakea bercabang lagi menjadi cabang halus yang disebut trakeolus.
Dengan demikian, oksigen dapat mencapai seluruh jaringan dan alat tubuh bagian dalam.

Trakeolus merupakan cabang-cabang terkecil berukuran ± 0,1 mµ dari saluran pembuluh


trakea yang berhubungan langsung dengan jaringan tubuh dan tidak berlapis zat kitin. Trakeolus

16
ini merupakan tempat terjadinya pertukaran udara pernapasan. Trakeolus memiliki fungsi sama
dengan kapiler pada sistem pengangkutan (transportasi) pada Vertebrata.

Dalam mekanisme pernapasan pada belalang diatur oleh otot perut (abdomen), ketika otot
perut (abdomen) berelaksasi, volume trakea normal sehingga udara masuk. Sebaliknya, ketika
otot abdomen berkontraksi, volume trakea mengecil sehingga udara keluar. Jalur yang dilalui
udara pernapasan yaitu:

Udara luar >> stigma/spirakel >> saluran/pembuluh trakea >> trakeolus >> jaringan
tubuh.

Jadi, sistem trakea berfungsi mengangkut O2 dan mengedarkannya ke seluruh tubh, serta
sebaliknya mengangkut CO2 hasil pernapasan untuk dikeluarkan dari tubuh. Dengan demikian
darah pada serangga hanya berfungsi mengangkut sari makanan dan bukan untuk mengangkut
udara pernapasan.

Pada serangga air, seperti jentik nyamuk, udara diperoleh dengan menjulurkan tabung
pernapasan ke permukaan ir untuk mengambil udara. Serangga ait tertentu memiliki gelembung
udara sehingga dapat menyelam di dalam air dalam waktu lama. Misalnya, kepik Notonecta sp
memiliki gelembung udara di organ yang menyerupai rambut pada permukaan ventral. Selama
menyelam, O2 dalam gelembung udara dipindahkan melalui sistem trakea ke sel-sel pernapasan.
Adapula serangga yang memiliki insang trakea yang berfungsi menyerap udara dari air, atau

17
pengambilan udara melalui cabang-cabang halus serupa insang. Selanjutnya O2 diedarkan
melalui pembuluh trakea.

Arthropoda Lain

Pada hewan laba-laba (Arachnida) dan kalajengking (Scorpionida) bernapas dengan paru-
paru buku. Yang pada paru-paru buku ini merupakan invaginasi (pelekukan ke dalam) abdomen.
Pada paru-paru buku mempunyai banyak lamela seperti halaman buku yang dipisahkan oleh
batang-batang sehingga udara dapat bergerak bebas. Udara dari luar, masuk melalui spirakel
secara difusi. Selanjutnya, udara masuk di antara sel-sel lamela dan berdifusi dengan pembuluh
darah di sekitar lamela.

Arthropoda yang hidup di air, misalnya dari golongan Crustacea (udang-udangan), seperti
udang dan ketam bernapas dengan insang buku. Insang buku ini tumbuh dari dasar anggota
tubuh dan dinding tubuh yang berdekatan dan menjulur ke atas ke dalam ruang brankial. Yang
tiap insang terdiri atas sumbu sentral tempat pertautan lamella atau filamen. Aliran air dihasilkan
oleh gerakan mendayung dari insang timba, yakni suatu penjuluran berbentuk bulan sabit dari
salah satu penjuluran mulut (maksila kedua).\

Pada udang air yang masuk ke dalam ruang brankial di belakang karapaks dan di antara
kaki. Yang selanjutnya, saluran di dalam sumbu insang membawa darah ke dan dari ruang di
dalam lamela, yang pertukaran udara pernapasan berlangsung melalui dinding tipis lamella.
Keluar masuknya udara disebabkan oleh gerakan otot yang terjadi secara teratur. Baik paru-paru

18
buku maupun insang buku, keduanya memiliki fungsi yang sama seperti fungsi paru-paru pada
Vertebrata

e) Sistem Pernapasan Coelenterata

Coelenterata belum memiliki organ khusus untuk respirasi, sehingga respirasinya


dilakukan secara difusi melalui seluruh permukaan tubuh.

f) Sistem Pernafasan Echinodermata

Echinodermata bernafas menggunakan paru-paru kulit atau dermal branchiae (Papulae)


yaitu penonjolan dinding rongga tubuh (selom) yang tipis. Tonjolan ini dilindungi oleh silia dan
pediselaria. Pada bagian inilah terjadi pertukaran oksigen dan karbondioksida. Ada pula
beberapa jenis Echinodermata yang bernafas dengan menggunakan kaki tabung. Sisa-sisa
metabolisme yang terjadi di dalam sel-sel tubuh akan diangkut oleh amoebacyte (sel-sel
amoeboid) ke dermal branchiae untuk selanjutnya dilepas ke luar tubuh.

19
DAFTAR PUSTAKA

https://gim-bi.com/sistem-pernapasan-pada-hewan-lengkap/
https://www.gurupendidikan.co.id/pernapasan-vertebrata-dan-invertebrata/

20

Anda mungkin juga menyukai