Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

MIKROSKOP

Disusun Oleh :

Rima Azimah

152110483033

FAKULTAS VOKASI
PROGRAM STUDI PENGOBAT TRADISIONAL
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2022
Daftar Isi

Daftar Isi .................................................................................................................................... 2


BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 3
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................ 3
1.3 Tujuan Penulisan .............................................................................................................. 3
BAB 2 LANDASAN TEORI..................................................................................................... 4
2.1 Jenis-Jenis Mikroskop...................................................................................................... 4
2.2 Bagian-Bagian Mikroskop ............................................................................................... 5
BAB 3 PEMBAHASAN ............................................................................................................ 9
BAB 4 PENUTUP ................................................................................................................... 11
References ................................................................................................................................ 12
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mikroskop menjadi bagian penting di dalam laboratorium, namun apakah Anda sudah
mengetahui seluruh bagian mikroskop dan fungsinya? Sebenarnya alat ini sudah cukup familiar
untuk dikenal dan digunakan. Bahkan sudah dimulai sejak usia dini, alias para pelajar. Tapi belum
tentu sudah mengenal seluruh bagiannya. Padahal setiap bagian dari mikroskop memiliki peranan
yang sama-sama penting untuk diketahui secara detail.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan terlebih dahulu, maka
permasalahan pokok dalam makalah ini adalah apa saja bagian dari mikroskop dan bagaimana
cara penggunaanya?

1.3 Tujuan Penulisan


Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan terlebih dahulu, maka tujuan
penelitian dalam makalah ini adalah untuk mengetahui bagian dari mikroskop dan cara
penggunaanya.
BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Jenis-Jenis Mikroskop


Mikroskop merupakan alat bantu yang memungkinkan kita dapat mengamati obyek
yang berukuran sangat kecil. Hal ini membantu memecahkan persoalan manusia tentang
organisme yang berukuran kecil. Ada dua jenis mikroskop berdasarkan sumber cahayanya,
mikroskop dibedakan menjadi mikroskop cahaya dan mikroskop elektron (htt).

A. Mikroskop Cahaya

Mikroskop cahaya mempunyai perbesaran maksimum 1000 kali. Mikroskop


mempunyai kaki yang berat dan kokoh dengan tujuan agar dapat berdiri dengan stabil.
Mikroskop cahaya memiliki tiga sistem lensa, yaitu lensa obyektif, lensa okuler, dan
kondensor. Lensa obyektif dan lensa okuler terletak pada kedua ujung tabung
mikroskop. Lensa okuler pada mikroskop bisa berbentuk lensa tunggal (monokuler)
atau ganda (binokuler). Pada ujung bawah mikroskop terdapat tempat dudukan lensa
obyektif yang bisa dipasangi tiga lensa atau lebih. Di bawah tabung mikroskop terdapat
meja mikroskop yang merupakan tempat preparat. Sistem lensa yang ketiga adalah
kondensor. Kondensor berperan untuk menerangi obyek dan lensa-lensa mikroskop
yang lain.

Pada mikroskop konvensional, sumber cahaya masih berasal dari sinar matahari
yang dipantulkan dengan suatu cermin datar ataupun cekung yang terdapat dibawah
kondensor. Cermin ini akan mengarahkan cahaya dari luar kedalam kondensor. Pada
mikroskop modern sudah dilengkapi lampu sebagai pengganti sumber cahaya matahari.

Lensa obyektif bekerja dalam pembentukan bayangan pertama. Lensa ini


menentukan struktur dan bagian renik yang akan terlihat pada bayangan akhir. Ciri
penting lensa obyektif adalah memperbesar bayangan obyek dan mempunyai nilai
apertura (NA). Nilai apertura adalah ukuran daya pisah suatu lensa obyektif yang akan
menentukan daya pisah spesimen, sehingga mampu menunjukkan struktur renik yang
berdekatan sebagai dua benda yang terpisah.
Lensa okuler, merupakan lensa mikroskop yang terdapat di bagian ujung atas
tabung, berdekatan dengan mata pengamat. Lensa ini berfungsi untuk memperbesar
bayangan yang dihasilkan oleh lensa obyektif. Perbesaran bayangan yang terbentuk
berkisar antara 4 - 25 kali.

Lensa kondensor, berfungsi untuk mendukung terciptanya pencahayaan pada


obyek yang akan difokus, sehingga bila pengaturannya tepat akan diperoleh daya
pisah maksimal. Jika daya pisah kurang maksimal, dua benda akan tampak menjadi
satu. Perbesaran akan kurang bermanfaat jika daya pisah mikroskop kurang baik.

B. Mikroskop Elektron

Sebagai gambaran mengenai mikroskop elektron kita uraikan sedikit dalam


buku ini. Mikroskop elektron mempunyai perbesaran sampai 100 ribu kali, elektron
digunakan sebagai pengganti cahaya. Mikroskop elektron mempunyai dua tipe, yaitu
mikroskop elektron scanning (SEM) dan mikroskop elektron transmisi (TEM). SEM
digunakan untuk studi detil arsitektur permukaan sel (atau struktur renik lainnya), dan
obyek diamati secara tiga dimensi. Sedangkan TEM digunakan untuk mengamati
struktur detil internal sel.

2.2 Bagian-Bagian Mikroskop


Setiap bagian bagian mikroskop memiliki fungsi yang berbeda agar mampu
menghadirkan sebuah alat laboratorium yang memaksimalkan proses penelitian. Mikroskop
adalah pilihan tepat untuk melihat objek atau benda sangat kecil yang sulit dilihat kasat mata.
Bahkan jenis mikroskop pun cukup bervariasi menyesuaikan kebutuhan penelitian di
laboratorium. Berikut ini 14 bagian dari mikroskop beserta fungsinya (ADMIN_DETECH,
2021).
1. Lensa Okuler

Lensa okuler merupakan bagian optik mikroskop yang berada dekat dengan observer
atau mata pengamat. Lensa ini berfungsi membentuk bayangan yang bersifat maya,
tegak, diperbesar, sehingga bayangan tersebut dapat dilihat langsung oleh observer.

2. Lensa Objektif.

Sementara lensa objektif merupakan bagian bagian mikroskop yang berada dekat
dengan objek yang sedang diamati. Lensa ini berfungsi membentuk bayangan pertama
yang bersifat nyata, terbalik, dan diperbesar.

3. Tabung Mikroskop.

Tabung mikroskop atau disebut sebagai tubus merupakan bagian non-optik mikroskop
yang berfungsi untuk mengatur fokus. Fungsi berikutnya dari tubus adalah sebagai
bagian penghubung antara lensa okuler dengan lensa objektif.

4. Makrometer.

Bagian mikroskop berikutnya ada makrometer atau disebut juga pemutar kasar yang
terletak di bagian lengan mikroskop. Makrometer berfungsi menaikkan atau
menurunkan tabung mikroskop atau tubus dengan cepat.

5. Mikrometer.

Berikutnya ada mikrometer atau disebut sebagai pemutar halus dengan ukuran yang
lebih kecil dari makrometer. Mikrometer ini berfungsi menaikkan atau menurunkan
tabung mikroskop atau tubus dengan lambat.

6. Revolver.

Revolver atau disebut juga pemutar lensa berfungsi mengatur pembesaran lensa
objektif untuk mempermudah pengaturan nilai pengamatan dari mikroskop tersebut.
Revolver sebagai tuas penyangga dalam mengoperasikan bagian ini cukup dengan
memutar ke kanan atau ke kiri.

7. Reflektor.

Bagian mikroskop berikutnya ada reflektor atau disebut juga cermin pengatur yang
berfungsi memantulkan cahaya dari cermin ke objek pengamatan. Reflektor sendiri
terbagi dalam dua jenis cermin. Saat kondisi cahaya yang dibutuhkan terpenuhi maka
menggunakan reflektor cermin datar. Sementara reflektor cermin cekung digunakan
saat kondisi cahaya yang dibutuhkan kurang maksimal.

8. Diafragma.

Diafragma atau dikenal juga sebagai pengatur cahaya adalah bagian mikroskop yang
berada di bagian meja preparat. Diafragma berfungsi mengatur jumlah cahaya yang
masuk, sehingga observer bisa memfokuskan dan menentukan jumlah cahaya ke dalam
objek pengamatan.

9. Kondensor.

Bagian mikroskop berikutnya ada kondensor yang mana cara penggunaan bagian ini
cukup diputar ke kanan, kiri, naik, atau turun sesuai kebutuhan observer. Kondensor
berfungsi mengumpulkan cahaya yang dipantulkan oleh cermin kemudian
memfokuskan cahaya tersebut sebagai penerangan pada objek yang sedang diamati.

10. Meja Mikroskop.

Berikutnya ada meja mikroskop atau disebut juga meja kerja yang berfungsi sebagai
alas dan tempat untuk meletakkan objek pengamatan. Sesuai fungsinya, meja kerja
dilengkapi penjepit objek yang berfungsi memegang objek pengamatan agar tidak
mudah bergeser selama proses pengamatan

11. Penjepit Kaca.

Meski pada meja kerja sudah dilengkapi penjepit objek, bagian mikroskop berikutnya
yang wajib ada dalam pengamatan objek yaitu penjepit kaca atau klip. Fungsi utama
bagian ini adalah sebagai pelapis objek pengamatan agar preparat tidak bergeser dan
mudah digerakkan oleh observer saat pengamatan sedang berlangsung.

12. Lengan Mikroskop.

Bagian mikroskop berikutnya yang cukup mencolok dan paling mudah untuk diamati
adalah lengan mikroskop. Seperti namanya, lengan mikroskop berfungsi sebagai
pegangan ketika mikroskop akan dipindahkan atau dibawa menuju ke tempat lain.

13. Kaki Mikroskop.

Selain bagian lengan, mikroskop juga dilengkapi bagian kaki yang berfungsi sebagai
penyangga atau penopang mikroskop. Ketika meletakkan alat laboratorium ini pada
bidang yang terbilang tidak datar, bagian ini membuat posisi mikroskop tetap stabil
tanpa khawatir akan terjatuh atau terbalik posisinya.

14. Sendi Inklinasi.

Bagian mikroskop yang terakhir dan penting dalam pengamatan ada sendi inklinasi atau
disebut juga pengatur sudut. Sesuai namanya, bagian sendi inklinasi berfungsi
mengatur derajat kemiringan atau sudut tegak mikroskop yang diperlukan observer
untuk mengamati objek pengamatan.
BAB 3

PEMBAHASAN

Cara menggunakan mikroskop bergantung dari jenis mikroskop yang digunakan,


namun pada intinya memiliki cara penggunaan yang sama yaitu memfokuskan lensa pada
benda untuk mengamati benda. Berikut ini cara penggunaan mikroskop menurut (idSCHOOL,
n.d.)

1. Letakkan mikroskop di atas meja dengan cara memegang lengan mikroskop sedemikian
rupa sehingga mikroskop berada persis di hadapan pemakai.

2. Putar revolver sehingga lensa objektif dengan pembesaran lemah berada pada posisi
satu poros dengan lensa okuler yang ditandai bunyi klik pada revolver.

3. Mengatur cermin dan diafragma untuk melihat kekuatan cahaya masuk, hingga dari
lensa okuler tampak terang berbentuk bulat.
4. Tempatkan preparat pada meja benda tepat pada lubang preparat dan jepit dengan
penjepit objek/benda.

5. Aturlah fokus untuk memperjelas gambar objek dengan cara memutar pemutar kasar,
sambil dilihat dari lensa okuler. Untuk mempertajam putarlah pemutar halus.

6. Apabila bayangan objek sudah ditemukan, maka untuk memperbesar gantilah lensa
objektif dengan ukuran dari 10x, 40x, atau 100x, dengan cara meutar revolver hingga
bunyi klik.
BAB 4

PENUTUP

Pengetahuan terhadap jenis, bagian hingga penggunaan mikroskop sangatlah


diperlukan bahkan untuk khalayak umum sekalipun. Dengan mengetahui jenis dari mikroskop,
tentu akan mempermudah bagi kita untuk mengetahui mikroskop apa yang mungkin
diperlukan. Lalu dengan mengetahui dan memahami setiap bagian dengan baik akan
meminimalisir terjadinya kesalahan saat sedang dilakukanya observasi. Terakhir, tentu kita
perlu tahu cara penggunaan mikroskop yang baik guna menjaga kualitas dari mikroskop
tersebut juga menjaga dari hal buruk lain yang tidak diinginkan.
References
(n.d.). Retrieved from
http://web.ipb.ac.id/~tpb/files/materi/bio100/Materi/mikroskop.html#:~:text=Ada%20
dua%20jenis%20mikroskop%20berdasarkan,mikroskop%20cahaya%20dan%20mikro
skop%20elektron.

ADMIN_DETECH. (2021, Agustus 29). Bagian-Bagian Mikroskop. Retrieved from


DETECH: https://www.detech.co.id/bagian-bagian-
mikroskop/#:~:text=Bagian%20optik%20terdiri%20atas%20lensa,lengan%20mikrosk
op%2C%20dan%20kaki%20mikroskop.

idSCHOOL. (n.d.). Cara Menggunakan Mikroskop dan Bagian-bagiannya. Retrieved from


idSCHOOL: https://idschool.net/smp/cara-menggunakan-mikroskop-dan-bagian-
bagiannya/

Anda mungkin juga menyukai