Anda di halaman 1dari 8

Acara Praktikum I

PENGENALAN MIKROSKOP
DAN PENGAMATAN STRUKTUR SEL

A. Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa mampu menjelaskan bagian – bagian mikroskop dan fungsi masing – masing
bagian tersebut.
2. Mahasiswa mampu menggunakan mikroskop dengan benar.
3. Mahasiswa dapat menyebutkan bagian-bagian pada sel tumbuhan dan hewan.
4. Mahasiswa mampu menganalisis perbedaan struktur sel tumbuhan dan sel hewan.

B. Dasar Teori
1. Pengenalan Mikroskop
Mikroskop merupakan alat yang penting untuk mempelajari biologi. Mikroskop dapat
digunakan untuk melihat makhluk hidup bersel satu, sel dan jaringan hewan dan tumbuhan.
Sangat penting untuk mempelajari cara menggunakan mikroskop yang benar, karena akan
diperoleh hasil yang efisien dan akurat. Pada praktikum ini akan dipelajari bagian – bagian
mikroskop dan cara menggunakan bagian – bagian tersebut dengan benar. Di harapkan setelah
praktikum ini akan ada perubahan yang baik dalam hal cara menggunakan mikroskop.
Mikroskop dilengkapi dengan 2 lensa yang digunakan untuk memperbesar obyek. Lensa
ensa tersebut adalah lensa obyektif dan lensa okuler. Besarnya perbesaran biasanya ditulis
dalam tabung lensa. Jika perbesaran lensa okuler 10 lensa obyektif 10 maka total perbesaran
adalah 10 x 10 = 100x. Bidang pandang pada mikroskop adalah daerah yang dapat terlihat oleh
lensa. Makin besar perbesaran, makin kecil bidang pandang yang bias terlihat. Jika kita lihat
bidang pandang di mikroskop maka akan terlihat sama. Tetapi ternyata bahwa perbesaran
yang besar punya bidang pandang hanya pada bagian pusat bidang pandang perbesaran lemah
saja. Seperti tampak pada gambar.

Gambar 1. Perbesaran Objek menggunakan Mikroskop


Secara lengkap bagian- bagian mikroskop adalah sebagai berikut :
1. Lensa okuler : adalah lensa yang terletak di dekat mata pada saat pengamatan,. Lensa ini
berfungsi untuk memperbesar gambar obyek dari lensa obyektif shingga terlihat oleh
mata.Pada lensa ini biasanya terdapat jarum penunjuk yang serupa jarum atau garis
melengkung.
2. Lensa obyektif : lensa yang terletak di dekat obyek dan berfungsi untuk memperbesar
obyek agar terlihat oleh lensa okuler
3. Pemutar lensa obyektif : berfungsi mengatur lensa obyektif yang akan digunakan sesuai
dengan perbesaran yang di inginkan.
4. Meja benda : berfungsi sebagai tempat untuk meletakkan obyek pengamatan.
5. Diafragma : berfungsi mengatur banyaknya cahaya yang masuk ke preparat.
6. Lampu/cermin : berfungsi memberikan, memantulkan cahaya yang di arahkan ke obyek
penelitian.
7. Penggerak preparat : terletak di bawah meja benda, berfungsi menggerakkan preparat pada
meja benda ke kiri, ke kanan, kedepan dank e belakang.
8. Pengatur focus kasar : berfungsi untuk mengatur focus bayangan benda pada perbesaran
lemah agar terlihat lebih jelas.
9. Pengatur focus halus : berfungsi untuk mengatur focus bayangan benda pada perbesaran
lemah agar terlihat.
10. Kondensor : berfungsi untuk memusatkan (membuat focus) cahaya dari sumber cahaya
yang masuk ke preparat.
Cara Menggunakan Mikroskop
1. Bawalah mikroskop dengan benar ke meja praktikum, yaitu dengan cara tangan kiri
memegang badan mikroskop dan tangan kanan menyangga bagian bawah mikroskop.
2. Yakinkan bahwa mikroskop sudah berada di meja praktikum dengan benar, kemudian
nyalaakan lampu.
3. Putarlah pemutar lensa obyektif pada perbesaran lemah sampai bunyi klik.
4. Putarlah pengatur fokus kasar hingga jarak antara lensa obyektif dengan preparat , paling
dekat.
5. Geserlah preparat ke tengah – tengah meja benda dan pastikan bahwa preparat sudah di
jepit dengan benar.
6. Sambil melihat lensa okuler, putarlah pengatur fokus kasar hingga preparat terlihat fokus
7. Geserlah preparat ke tengah – tengah meja benda dan pastikan bahwa preparat sudah di
jepit dengan baik.
8. Sambil melihat lensa okuler, pusatkan preparat di tengah-tengah bidang pandang.
9. Aturlah diafragma sehingga preparat terlihat paling jelas.
10. Atur juga kondensor dengan cara di naikkan atau di turunkan. Pengaturan kondensor yang
tepat membuat preparat menjadi lebih jelas. Pada perbesaran lemah biasanya kondensor
lebih dekat pada meja benda.
11. Pindahlah ke perbesaran kuat dan tajamkan fokus hanya dengan mengatur penggerak focus
halus.
12. Jika preparat yang diamati tidak terlihat maka kembalilah ke langkah 6, 7, dan 8.
13. Gunakan kedua mata untuk melihat dengan mikroskop binokuler, tetapi jika kesulitan maka
tutuplah salah satu mata dengan tangan.

2. Pengamatan Sel
Fenomena mikroskopis mulai terungkap sejak ditemukannya sistem lensa oleh Antonie
van Leeuwenhoek. Sel merupakan model mikroskopis yang dipergunakan untuk mengkaji suatu
kehidupan. Kehidupan yang paling sederhana diperlihatkan oleh sel tunggal yang merupakan
suatu organisme, misalnya kelompok protozoa. Sel-sel tunggal juga membentuk kelompok dan
berdiferensiasi menjadi jaringan, dan organ sehingga terbentuk organisme multiseluler. Dengan
demikian sel merupakan struktur fundamental dan unit fungsional dari organisme hidup.
Berdasarkan struktur sel, ada dua tipe sel yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik.
Perbedaan kedua sel ini antara lain letak materi genetik. Sel eukariotik memiliki
khromosom/DNA terletak didalam inti yang bermembran, sedangkan sel prokariotik lebih
sederhana yaitu DNA terkonsentrasi di daerah yang disebut nukleoid dan tidak ada membran
yang memisahkan DNA dengan bagian sel lain.
Perbedaan berikutnya adalah didalam sitoplasma sel eukariotik terdapat bermacam-
macam organela yang bermembran, sedang pada sel prokariotik tidak memiliki organel yang
bermembran. Meskipun demikian untuk keperluan sintesis protein, di dalam sitoplasma sel
prokariotik memilki ribosom dalam jumlah banyak. Ukuran sel eukariotik lebih besar dari pada
sel prokariotik.
Ukuran sel eukariotik lebih besar dari pada sel prokariotik. Sel eukariotik berukuran 10-
100µm, sedangkan sel prokariotik berukuran 1-10 µm. Contoh sel eukariotik adalah sel tanaman
dan sel hewan.
Pada umumnya sel hewan dengan sel tanaman memiliki unsur utama sel yaitu membran
plasma, sitoplasma dan organel. Organel pada kedua sel tersebut antara lain inti, ribosom,
retikulum endoplasma (RE), aparatus golgi, lisosom, peroksisom dan mitokondria. Perbedaan
sel hewan dengan sel tanaman dapat dilihat pada Gambar 2.2. Pada sel tanaman terdapat
beberapa bagian yang membedakan dengan sel hewan, antara lain adanya organel yang
diselubungi membran yaitu plastida yang berperanan dalam fotosintesis, terdapat vakuola yang
berbentuk besar yang berfungsi untuk penyimpanan makanan, membran plasmanya
diselubungi oleh dinding sel.
Perkembangan teknologi dan penyempurnaan teknik mikroskopis, teknik kultur in-vitro,
telah memberikan kemungkinan untuk mempelajari struktur seluler maupun fisiologisnya, tidak
saja dalam bentuk sel yang difiksasi, melainkan juga sel hidup. Seiring dengan perkembangan
tersebut, ditemukan dua tipe sel berdasarkan perbedaan strukturnya yaitu sel prokariotik dan sel
eukariotik.
Sel merupakan unit terkecil dari tubuh makhluk hidup, memiliki struktur dan fungsi yang
tertentu. Pada organisme sederhana biasanya hanya terdiri dari organisme satu sel yang sering
disebut sebagai organisme uniseluler. Organisme yang lebih tinggi tingkatannya terdiri dari
banyak sel dan disebut sebagai hewan multiseluler dan memiliki berbagai bentuk sel yang
masing-masing berfungsi secara khusus pula.

C. Cara kerja
1. Pengenalan Mikroskop
Membuat Preparat Basah
Preparat basah dibuat dengan menempatkan obyek pada tetesan air yang di letakkan pada
kaca benda dan di tutup dengan kaca penutup. Kaca penutup harus digunakan supaya
preparat rata, jika tidak menggunakan kaca penutup maka tetesan air akan berbentuk
cembung sehingga pengamatan menjadi sulit. Selain itu pada perbesaran kuat , air akan
menguap terkena panas lampu ( mengering) jika tidak di tutup dengan kaca penutup.
Langkah kerja :
1. Letakkan preparat yang sudah disediakan pada kaca benda, tetesi dengan 1 atau 2 tetes
air.
2. Tutuplah dengan kaca penutup, dan usahakan tidak ada gelembung udara yang akan
menghalangi pengamatan.
3. Pasanglah preparat pada meja obyek, gunakan perbesaran lemah, putarlah pengatur
focus kasar dengan pelan – pelan. Pertama lihatlah preparat secara keseluruhan. Jika
tidak terlihat, geser – geserlah preparat hingga bias terlihat.
4. Aturlah jumlah cahaya yang masuk dengan mengatur diafragma, hingga preparat terlihat
jelas.
5. Amatilah preparat dengan perbesaran lemah, kemudian diganti dengan perbesaran kuat.
6. Aturlah focus dengan pengatur focus halus.
7. Gambarlah preparat yang diamati dengan a). mata telanjang, b) perbesaran lemah dan
c) perbesaran kuat. Gambar yang di buat harus sesuai dengan yang dilihat di mikroskop.
8. Bandingkan gambar yang saudara buat. Bagaimana perbedaan orientasi preparat yang
terlihat?.

Mengatur focus dan ketajaman bidang pandang


Jarak antara lensa dengan obyek yang tepat akan membuat obyek terlihat paling jelas.
Kita bias menaikkan dan menurunkan preparat untuk mendapatkan focus yang berbeda –
beda. Selain itu jarak antara lensa dengan obyek juga menentkan bagian permukaan
preparat yang teramati. Lensa yang bagus dapat mengamati permukaan preparat lebih
banyak, dibandingkan lensa yang kurang bagus.
Praktikum untuk membuktikan hal ini dapat dilakukan dengan cara kerja sebagai berikut :
1. Gunakan 2 jenis rambut yang berbeda (misalnya : rambut pirang dan hitam,
rambut keriting dan lurus, rambut kecil dan besar.
2. Teteskan 1 atau 2 tetes air di tengah – tengah gelas benda.
3. Letakkan masing masing 2 cm rambut yang berbeda tipe tadi secara menyilang
pada gelas benda.
4. Amatilah bagian rambut yang menyilang dengan perbesaran lemah.
5. Kemudian gantilah dengan perbesaran kuat. Gunakan pengatur focus halus untuk
melihat rambut yang di bagian bawah.. Ingat hanya satu rambut yang terlihat
focus, dan yang lain terlihat kabur.
6. Aturlah focus dengan menggunakan pengatur focus halus untuk melihat rambut
yang terletak di atas.
7. Perhatikan bagaimana focus berpindah.

Perlu diperhatikan :
➢ Jangan lupa menuliskan nama preparat secara lengkap dan benar.
➢ Tulislah perbesaran yang digunakan.
➢ Jika sudah selesai menggunakan mikroskop, yakinkan bahwa preparat sudah
diambil, bersihkan meja benda dan posisikan lensa obyektif pada perbesaran
paling lemah.
➢ Bersihkan lensa hanya dengan KERTAS LENSA.

2. Pengamatan Sel
Pada praktikum ini akan diamati sel Tumbuhan, pada praktikum ini akan diamati sel
bawang merah atau Rhoea discolor dan sel hewan.
Pengamatan sel tumbuhan (sel bawang merah dan Rhoe discolor)
a. Potong selapis tipis bawang merah dan Rhoe discolor dengan ukuran 1cm x 1cm,
letakkan pada kaca benda yang telah diberi setetes air,
b. Tutup dengan kaca penutup, bersihkan air yang meluber pada kaca benda dengan kertas
isap,
c. Amati preparat tersebut di bawah mikroskop dan carilah bagian-bagian yang disebut (1)
dinding sel, (2) nukleus, (3) satu atau dua nukleili yang ada di dalam nukleus, (4)
vakuole pusat, dan (5) sitoplasma,
d. Pewarnaan pada sel bawang merah dilakukan dengan cara meneteskan sisi kanan cairan
Lugol dan pada sisi kirinya diisap dengan kertas hisap, segera dirasa cukup warna
tersebut pemberian Lugol harus dihentikan, dan
e. Gambarlah sel bawang merah dan sel Rhoe discolor tersebut dengan menyebutkan
bagian-bagiannya (catat pembesaran mikroskop yang digunakan).

Pengamatan sel epitel pipi


a. Bukalah mulutmu, dengan menngunakan tusuk gigi yang bersih kerok bagian langit-
langit mulut secara hati-hati, lalu gesekkan pada kaca benda yang telah ditetesi air, lalu
tutup dengan kaca penutup,
b. Warnai preparat tersebut dengan menggunakan methylen blue dengan cara
meneteskannya di sebelah kanan celah kaca penutup dengan pipet dan tangan sebelah
kiri mengisap dengan kertas isap,
c. Amati di bawah mikroskop dan carilah bagian-bagian yang disebut (1) membran sel,
(2) sitoplasma, dan (3) nukleus. Apabila pada preparat ditemukan sejumlah titik tipis,
diduga itu adalah bakteri.
d. Gambarlah sel epitel pipi lengkap dengan bagian-bagiannya (catat pembesaran
mikroskop yang digunakan).

Cara mengambil sel epitel pipi

3. Cara menggambar hasil pengamatan


a. Gambarlah hasil pengamatanmu dengan menggunakan pensil agar diperoleh gambaran
yang akurat dan mudah diperbaiki apabila terjadi kesalahan.
b. Beri label secara jelas dan pembesaran yang digunakan, serta beri tanggal secara
lengkap

Bahan Diskusi
A. Pengenalan Mikroskop
1. Jika setelah saudara menghidupkan lampu mikroskop, saudara melihat ke lensa okuler,
tampak masih gelap, maka apakah kemungkinan penyebabnya? dan bagaimana saudara
mengatasi masalah ini
2. Mikroskop Saudara sudah focus pada suatu obyek, tetapi ternyata bukan obyek yang diteliti.
Apakah penyebab masalah ini? Bagaimanakah cara mengatasinya?
3. Mikroskop dapat digunakan mengamati objek menggunakan preparat yang sangat tipis dan
transparan, Namun, terkadang ketelodoran menjadi penyebabnya berkurangnya kualitas
mikroskop. Bagaimana perawatan yang Saudara lakukan agar mikroskop tetap berkondisi
baik?
4. Saudara menggunakan perbesaran lemah untuk mengamati preparat dan saudara tidak bisa
melihat detail preparat yang di inginkan oleh pembimbing. Apa yang harus saudara lakukan?
5. Gambar ini adalah gambar jika kita menggunakan perbesaran lemah. Jika kita menggunakan
perbesaran kuat, lingkarilah bagian yang akan tampak !
6. Jika saudara menggunakan perbesaran lemah maka untuk melihat angka 3 dengan perbesaran
kuat, apakah yang harus saudara lakukan sebelum saudara memindah ke perbesaran kuat?

B. Pengamatan Sel
1. Identifikasilah bagian-bagian dari hasil pengamatan berikut (P:40x10)! (Salin gambar
menggunakan tangan)

Sel akar bawang Sel Rhoe discolor Sel epitel pipi

2. Deskripsikan masing-masing bagian yang Saudara temukan!


3. Apa kegunaan pewarna lugol dan metylen blue pada pengamatan sel?
4. Deskripsikan perbedaan antara sel hewan dan sel tumbuhan!

Anda mungkin juga menyukai