Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

TENTANG SEL MAKHLUK HIDUP

Disusun Oleh : Biologi 3 Kelompok 6


Nama : Audy Aulia Hujaimah
: Muhammad Naufal Altaf
: Nenden Meisya
: Neng Silvi Nur Azzahra
: Novitha Jamilatul Hikmah
: Wulan Suci

DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA


SMAN 1 CIKALONGWETAN
KABUPATEN BANDUNG BARAT
2023
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam biologi, sel adalah kumpulan materi paling sederhana yang dapat hidup dan
merupakan unit penyusun semua makhluk hidup. Sel mampu melakukan semua
aktivitas kehidupan dan sebagian besar reaksi kimia untuk mempertahankan kehidupan
berlangsung di dalam sel. Kebanyakan makhluk hidup tersusun atas sel tunggal, atau
disebut organisme uniseluler, misalnya bakteri dan amoeba. Makhluk hidup lainnya,
termasuk tumbuhan, hewan, dan manusia, merupakan organisme multiseluler yang
terdiri dari banyak tipe sel terspesialisasi dengan fungsinya masing-
masing. Tubuh manusia, misalnya, tersusun atas lebih dari 1013 sel. Namun, seluruh
tubuh semua organisme berasal dari hasil pembelahan satu sel. Contohnya, tubuh
bakteri berasal dari pembelahan sel bakteri induknya, sementara tubuh tikus berasal dari
pembelahan sel telur induknya yang sudah dibuahi.

Sel-sel pada organisme multiseluler tidak akan bertahan lama jika masing-masing
berdiri sendiri. Sel yang sama dikelompokkan menjadi jaringan, yang
membangun organ dan kemudian sistem organ yang membentuk tubuh organisme
tersebut. Contohnya, sel otot jantung membentuk jaringan otot jantung pada
organ jantung yang merupakan bagian dari sistem organ peredaran darah pada tubuh
manusia. Sementara itu, sel sendiri tersusun atas komponen-komponen yang
disebut organel.

Sel terkecil yang dikenal manusia ialah bakteri Mycoplasma dengan diameter
0,0001 sampai 0,001 mm, sedangkan salah satu sel tunggal yang bisa dilihat dengan
mata telanjang ialah telur ayam yang belum dibuahi. Akan tetapi, sebagian besar sel
berdiameter antara 1 sampai 100 µm (0,001–0,1 mm) sehingga hanya bisa dilihat
dengan mikroskop. Penemuan dan kajian awal tentang sel memperoleh kemajuan
sejalan dengan penemuan dan penyempurnaan mikroskop pada abad ke-17. Robert
Hooke pertama kali mendeskripsikan dan menamai sel pada tahun 1665 ketika ia
mengamati suatu irisan gabus (kulit batang pohon ek) dengan mikroskop yang memiliki
perbesaran 30 kali. Namun, teori sel sebagai unit kehidupan baru dirumuskan hampir
dua abad setelah itu oleh Matthias Schleiden dan Theodor Schwann. Selanjutnya, sel
dikaji dalam cabang biologi yang disebut biologi sel.

B. Tujuan
Adapun tujuan dalam praktikum ini, yaitu untuk mengetahui apakah benar adanya
sebuah sel pada makhluk hidup.
BAB 2
DASAR TEORI

Sel merupakan kesatuan atau unit struktural makhluk hidup, Tahun 1839 Jacob
Schleiden, ahli botani berkebangsaan Jerman mengadakan pengamatan mikroskopis
terhadap sel tumbuhan. Pada waktu yang bersamaan Theodore Schwan melakukan
pengamatan terhadap sel hewan. Dari hasil pengamatannya mereka menarik kesimpulan
bahwa:
A. Tiap makhluk hidup terdiri dari sel
B. Sel merupakan unit struktural terkecil pada makhluk hidup
C. Organisme bersel tunggal terdiri dari sebuah sel, organisme lain yang tersusun
lebih dari satu sel disebut organisme bersel banyak.

BAB 3
METODE PRAKTIKUM

A. Waktu Dan Tempat

praktikum ini dilaksanakan secara lurng di sekolah SMAN 1 Cikalongwetan, pada


hari Kamis, 27 Juli 2023.

B. Alat Dan Bahan

1. Mikroskop
2. Silet
3. Preparat Mikroskop
4. Cover Glass Mikroskop
5. Gelas Ukur
6. Pipet
7. HP
8. Bawang Merah
9. Gabus
10. Rhoeo Discolor
11. Air

C. Cara Kerja

1. Siapkan alat dan bahan


2. Iris setipis mungkin bahan – bahan menggunakan silet yaitu bawang merah,
gabus, dan rhoeo discolor
3. Setelah mengiris lalu tenpatkan irisan tersebut di preparat mikroskop lalu beri air
sedikit menggunakan pipet dari gelas ukur dan tutup menggunakan cover glass
mikroskop pada preparat mikroskop tersebut.
4. Pertama-tama kamu perlu tahu bagaimana cara memegang mikroskop, agar alat
tetap aman saat kamu memindahkan dari satu tempat ke tempat lain. Pertama,
pegang lah badan mikroskop menggunakan salah satu tanganmu.
5. Kemudian, pegang bagian bawah menggunakan tangan satu lagi. Setelah itu
taruh mikroskop di permukaan yang datar.
6. Kemudian, kamu perlu mengatur pembesaran lensa objektif dari mikroskop
menggunakan revolver. Atur lensa objektif ke pembesaran terendah. Kamu perlu
memposisikan lensa pada sumbu pengamatan, sehingga lensa segaris dengan
arah masuknya cahaya dan lensa okuler.
7. Jangan lupa, kamu juga perlu menempatkan tabung mikroskop pada posisi yang
tepat dengan mengatur makrometer. Pengaturan tabung ini dilakukan agar lensa
revolver tidak terlalu dekat dengan meja preparat. Dan akan memudahkan kamu
ketika meletakan kaca dan preparat itu sendiri.
8. Selanjutnya yang perlu kamu lakukan adalah meletakan kaca preparat pada meja
preparat. Kemudian kamu perlu mejepitnya dengan penjepit objek agar kaca
preparat tidak bergeser.
9. Langkah berikutnya adalah kamu perlu menyalakan lampu mikroskop agar
mendapat pencahayaan yang memadai. Lampu pada mikroskop akan membantu
kamu untuk membuang bayangan pada preparat.
10. Jika mikroskop yang kamu gunakan masih menggunakan cermin, atur cermin
tersebut sedemikian rupa ke arah sumber cahaya. Sehingga, pencahayaannya
merata dan objek terlihat jelas.
11. Hal selanjutnya yg harus kamu lakukan adalah mengatur diafragma. Diafragma
berada pada bagian bawah badan mikroskop. Atur diafragma hingga jumlah
cahaya yang masuk mencukupi untuk melakukan penelitian pada preparat.
12. Nah, sekarang kamu sudah bisa meletakan preparat (objek pengamatan) pada
kaca preparat. Kamu perlu menaruh preparat tepat dibawah lensa objektif. Dan,
jangan posisikan lensa objektif terlalu dekat dengan meja preparat dengan
mengaturnya menggunakan makrometer.
13. Setelah itu, coba posisikan meja preparat menggunakan makrometer hingga
memiliki jarak 0,5 cm dengan lensa objektif. Jarak ini nantinya akan
mempengaruhi jarak fokus antara objek yg diteliti dengan lensa.
14. Atur lagi fokus lensa terhadap objek penelitian menggunakan mikrometer
sehingga objek penelitian tersebut terlihat semakin jelas. Jika objek penelitian
terlihat jelas, tentunya kamu akan lebih mudah untuk meneliti objek tersebut.
15. Atur lagi pembesaran lensa objektif menggunakan revolver untuk mendapatkan
hasil yang berbeda-beda. Kamu perlu perhatikan, jangan samlau ketika memutar
lensa objektif kaca preparat beserta prepatar tergeser atau tersentuh oleh lensa
tersebut.
16. Dan, ketika kamu mengubah pembesaran lensa, kamu juga harus memerhatikan
diafragma dan fokuskan kembali objek.
17. Setelah selesai melakukan penelitian pada objek penelitian, angkat badan
mikroskop dan turunkan meja preparat, sehingga kamu bisa mengambil preparat.
Hal yang sama pun kamu lakukan ketika sesang mengganti preparat untuk
penelitian selanjutnya.
18. Setelah selesai menggunakan mikroskop, atur kembali bagian-bagian mikroskop
ke keadaan semula. Angkat tabung mikroskop, lalu putar lensa objektif
kepembesaran terkecil, dan yang terakhir angkat kaca preparat dari meja
preparat.
19. Jangan lupa untuk selalu membersihkan mikroskop ketika sudah selesai
memakainya. Bersihkan mikroskop menggunakan karet penyemprot udara
keseluruh bagian mikroskop. Kamu pun perlu membersihkan lensa objektif
menghunakan tisu khusu pembersih lensa.
20. Agar mikroskopmu tetap bersih dan aman, selalu letakan mikroskop pada tempat
tertutup misalnya seperti lemari. Hal ini pun agar mikroskop tetap aman dari
debu yg dapat menempel pada bagain-bagian vital mikroskop.

BAB 4
HASIL PENGAMATAN

A. Bawang Merah

B. Gabus
C. Rhoeo Discolor
BAB 5
PENUTUP

A. Kesimpulan
Mata manusia untuk tujuan pengamatan memiliki kemampuan daya pisah terbatas
terhadap suatu objek berukuran renik/mikron, sehingga sangat diperlukan alat bantu.
Salah satu alat bantu yang biasa digunakan dalam proses pengamatan tersebut adalah
mikroskop. Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, maka diperoleh kesimpulan
bahwa sel merupakan penyusun struktur kehidupan yang paling kecil atau sederhana,
bentuk sel bermacam-macam, ada yang pipih, memanjang, sangat panjang dan
bikonkaf, bagian-bagian sel dapat ditemukan pada saat percobaan menggunakan
mikroskop.

Anda mungkin juga menyukai