Anda di halaman 1dari 17

PENUNTUN PRAKTIKUM

STRUKTUR DAN
PERKEMBANGAN TUMBUHAN 1

Arlinda Puspita Sari, S.Si., M.Si


Nursyamsi SY, S.Pd., M.Pd
Sari Rahayu Rahman, S.Pd., M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
2021
DAFTAR ISI

Halaman Sampul .................................................................................................. 1

Daftar Isi ............................................................................................................... 2

Tata Tertib Praktikum .......................................................................................... 3

UNIT 1. Morfologi dan Anatomi Daun (Folium) ............................................... 4

UNIT 2. Morfologi dan Anatomi Batang (Caulis) .............................................. 8

UNIT 3. Morfologi dan Anatomi Akar (Radix) ................................................... 11

Lampiran ............................................................................................................. 14

1 PENUNTUN PRAKTIKUM STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN 1


TATA TERTIB PRAKTIKUM

A. KEWAJIBAN PRAKTIKAN
1. Memperhatikan petunjuk-petunjuk yang diberikan oleh dosen pembimbing/asisten.
2. Mempelajari acara kegiatan praktikum dengan baik sebelum melaksanakan praktikum
3. Setiap mahasiswa wajib menggunakan jas lab dan masker selama praktikum
berlangsung
4. Praktikan wajib hadir 10 menit sebelum praktikum dimulai
5. Mengenakan pakaian sopan, berkerah dan bersepatu, PDL diperbolehkan asal
dikancing
6. Kartu kontrol, Buku Penuntun, dan laporan sementara menjadi SYARAT MASUK
LABORATORIUM
7. Mengerjakan tugas dengan baik di ruangan sesuai instruksi dari dosen/asisten.
8. Wajib mengikuti setiap kegiatan praktikum dari awal hingga akhir
9. Wajib menerapkan protokol kesehatan, memakai masker, dan membawa surat izin dari
orang tua.
10. Setiap mahasiswa tidak diperbolehkan pulang sebelum mendapat izin dari Dosen
pembimbing/Asisten.
11. Minggu ke-1 harap membawa foto berwarna 2x3 untuk kartu kontrol
12. Izin diperbolehkan hanya sekali dengan alasan yang logis dan disertai surat keterangan
dan diurus maksimal 1 hari sebelum pelaksanaan praktikum
13. Bagi praktikan yang melakukan kecurangan saat mengerjakan soal, maka nilainya 0.
14. Sesudah melakukan acara praktikum, praktikan diwajibkan membersihkan dan
mengembalikan alat-alat yang dipakai pada tempatnya.
15. Praktikan yang menghilangkan atau merusakkan alat diwajibkan mengganti dengan
barang yang sama.
16. Perilaku mahasiswa yang dinilai TIDAK DISIPLIN dalam mentaati tata tertib
praktikum ini dapat DIBATALKAN keikutsertaan mengikuti praktikum.
17. Hal-hal yang belum tercentum dalam tata tertib ini akan diatur kemudian

B. LAPORAN PRAKTIKUM
1. Laporan praktikum ditulis tangan pada kertas ukuran A4 dengan margin atas (3),
kiri (4), bawah (3), dan kanan (3)

2 PENUNTUN PRAKTIKUM STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN 1


2. Laporan sementara memuat judul unit, identitas mahasiswa, waktu dan tempat,
tujuan praktikum, alat dan bahan, lembar pengamatan, dan tanda tangan asisten
praktikum (Format terlampir).
3. Laporan sementara wajib ditandatangai oleh asisten praktikum ketika kegiatan
praktikum selesai dilaksanakan.
4. Laporan lengkap praktikum memuat :
a. Sampul
b. Halaman Pengesahan
c. BAB I : Latar belakang, tujuan, dan manfaat
d. BAB II : Tinjauan Pustaka
e. BAB III : Waktu dan tempat, alat dan bahan, prosedur kerja
f. BAB IV : Hasil dan Pembahasan
g. BAB V : Kesimpulan dan saran
h. Daftar Pustaka
5. Referensi minimal menggunakan 3 buku (bukan buku SMA) dan 1 jurnal.
6. Laporan praktikum dikumpulkan secara langsung kepada asisten paling lambat 3
minggu setelah pelaksanaan prakitkum
7. Laporan yang ditemukan sama persis antar praktikan akan mendapat nilai 0.

C. PENILAIAN
1. Proporsi Penilaian Laporan
a. Cover :5
b. BAB I : 15
c. BAB II : 15
d. BAB III : 15
e. BAB IV : 30
f. BAB V : 15
g. Daftar Pustaka :5
2. Nilai Akhir Praktikum
a. Responsi : 10%
b. Praktikum : 30%
c. Laporan : 30%
d. Ujian : 30%

3 PENUNTUN PRAKTIKUM STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN 1


UNIT 1
MORFOLOGI DAN ANATOMI DAUN (FOLIUM)

A. Dasar Teori
Daun mempunyai tiga bagian yang umum, yaitu: Vagina (upih daun atau
pelepah daun), Petiolus (tangkai daun), dan Lamina (helaian daun). Daun lengkap,
bila dalam satu daun mempunyai ke tiga bagian diatas. Sebaliknya daun tidak
lengkap, bila dalam satu daun tidak mempunyai salah satu atau dua bagian.
Lembaran daun, tangkai dan dan upih daun mempunyai karakteristik tertentu
yang kadangkala dapat menjadi pengenal bagi satu tumbuhan. Daun lengkap
umumnya banyak ditemukan pada tumbuhan monokotil (Liliopsida) seperti pada
pisang (Musa paradisiaca), pinang (Areca catechu), tebu (Saccharum officinarum).
Walaupun demikian bila dilihat dari jumlah spesies tumbuhan yang memiliki daun
lengkap jumlahnya jauh lebih kecil dibadingkan dengan jenis lainnya. Sebagain
besar tumbuhan kehilangan salah satu bagian daunnya seperti upih atau tangkai,
namun paling banyak yang mengelami kehilangan upih. Daun tersebut disebut
dengan daun tidak lengkap. Daun tidak lengkap ditemukan pada terong (Solanum
melogena), singkong (manihot utilissima), dan durian (Durio zibethinus).
Karakteristik dan sifat-sifat daun yang sangat penting dan perlu mendapat
perhatian diantaranya adalah:
1. Sircum scriptio (bangun umum daun)
2. Apex (ujung daun)
3. Basis (pangkal daun)
4. Nervatio (venatio/ susunan tulang-tulang daun)
5. Margo (pinggir daun)
6. Intervenium (daging daun)
7. Sifat-sifat tambahan lain seperti : permukaan dan warna daun
8. Organ tambahan
Daun mejemuk berasal dari torehan lembaran daun ke arah tulang daun
utama (midrib/rachis) atau kearah tangkai daun, lalu terpisah menjadi lembaran
sendiri yang dikenal dengan leaflet (foliolum/anak daun). Diketiak daun tunggal
bisa ditemukan organ lain, seperti kuncup, tetapi pada daun mejemuk tidak
ditemukan organ lain. Pada suatu daun majemuk dapat dibedakan bagian-bagian

4 PENUNTUN PRAKTIKUM STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN 1


seperti: Petiolus communis (ibu tangkai daun), Petiololus (tangkai anak daun), dan
Foliolum (anak daun). Berdasarkan susunan anak daun pada ibu tangkainya, ada
dua tipe daun majemuk yakni: Pinnate (daun majemuk menyirip) dan Palmate
(daun majemuk menjari).
Daun ditutupi kedua permukaannya masing-masing oleh selapis epidermis.
Dinding luar epidermis biasanya tebal dan dilapisi substansi berlilin yang disebut
kutin. Permukaan luar epidermis seringkali dilapisi kutikula yang tebal ataupun
tipis. Lapisan kutikula ini dibentuk dari kutin. Daun monokitil pada umumnya
orientasinya tegak sehingga kedua permukaannya mendapat sinar matahari.
Struktur internal hampir sama pada kedua permukaan daun. Stomata terdapat
pada kedua sisi. Jaringan mesofil tidak mengalami diferensiasi menjadi jaringan
tiang dan jaringan spong, tetapi terdiri atas sel-sel parenkim dengan kloroplas dan
ruang antar sel di antaranya.
B. Tujuan
1. Mahasiswa mampu mengetahui kelengkapan daun dan terminologinya.
2. Mahasiswa mampu mengenal dan mengetahui karakteristik helaian daun
tunggal dan majemuk beserta terminologinya.
3. Mahasiswa mampu mengenal dan mengetahui karakteristik anatomi daun dan
terminologinya.
C. Kegiatan 1: Kelengkapan Daun
1. Alat:
a. Alat tulis
2. Bahan:
a. Cyperus rotundus
b. Hibiscus tiliaceus
c. Ixora coccinea
d. Hibiscus rosa-sinensis
e. Manihot utillisima
3. Prosedur Kerja:
a. Amati bagian-bagian kelengkapan daun pada bahan di atas
b. Gambarkan masing-masing bentuk daun secara lengkap
c. Beri warna sesuai aslinya

5 PENUNTUN PRAKTIKUM STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN 1


d. Tentukan bagian-bagian kelengkapan daun tersebut
D. Kegiatan 2: Karakteristik Daun Tunggal dan Daun Majemuk
1. Alat:
a. Alat tulis
1. Bahan:
a. Ixora coccinea
b. Hibiscus rosa-sinensis
c. Citrus aurantifolia
d. Tamarindus indica
e. Solanum lycopersicum
f. Moringa oleifera
2. Prosedur Kerja:
a. Amati bentuk-bentuk daun pada bahan di atas, kemudian bedakan
antara daun tunggal dan daun majemuk
b. Tentukan karakteristik masing-masing daun yakni: bangun daun, ujung
daun, pangkal daun, tepi daun, daging daun, warna daun, permukaan
daun, dan organ tambahan (jika ada).
c. Gambarkan masing-masing daun tersebut dan beri warna sesuai
aslinya
E. Kegiatan 3: Pengamatan Stomata Daun
1. Alat:
a. Alat tulis
b. Pinset
c. Mikroskop
d. Kaca benda dan kaca penutupa
2. Bahan:
a. Hibiscus rosa-sinensis
b. Rhoeo discolor
c. Hibiscus tiliaceus
d. Solanum lycopersicum
e. Kuteks
f. Isolasi

6 PENUNTUN PRAKTIKUM STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN 1


3. Prosedur Kerja:
a. Olesi permukaan daun dengan kutek yang berwarna transparan
b. Biarkan mengering (tunggu) 10-15 menit.
c. Setelah kering olesan kutek ditempeli potongan selotip warna
transparan dan diratakan, lalu dikelupas secara perlahan-lahan.
d. Hasil kelupasan tersebut lalu ditempelkan pada gelas benda.
e. Amati stomata pada daun menggunakan mikroskop.
F. Kegiatan 4: Pengamatan Anatomi Daun
1. Alat:
b. Preparat awetan daun monokotil
c. Preparat awetan daun dikotil
d. Mikroskop
e. Cutter
f. Kaca benda dan kaca penutup
2. Bahan:
a. Rhoeo discolor
b. Acacia auriculiformis
3. Prosedur Kerja:
a. Amati preparat awetan sel daun monotil dan dikotil di bawah
mikroskop
b. Amati perbedaan struktur anatominya kemudian gambarkan
c. Beri keterangan pada gambar
d. Buat irisan melintang pada daun bahan kemudian letakkan pada kaca
benda, tetesi air, dan tutup dengan kaca penutup.
e. Amati perbedaan struktur anatomi daun dan tentukan mana yang
merupakan daun monoktil dan dikotil
f. Gambar hasil pengamatan kalian dan beri keterangan

7 PENUNTUN PRAKTIKUM STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN 1


UNIT 2
MORFOLOGI DAN ANATOMI BATANG (CAULIS)

A. Dasar Teori
Batang merupakan salah satu organ yang sangat penting pada tumbuhan,
tempat melekat dan tumbuhnya organ lain. Batang mempunyai nodus (buku)
tempat melekat organ lain seperti daun dan internodus (ruas) bagian yang terletak
antara dua nodus. Kondisi alami batang, tinggi yang bisa dicapai secara alami,
masa dan bentuk hidup dikenal dengan habit tumbuhan (habitus). Habitus yang
umum pada tumbuhan:
1. Herbaceus : tumbuhan berbatang lunak dan berair.
2. Lignosus : tumbuhan yang batangnya berkayu, selanjutnya dapat dibagi sebagai
berikut:
a. Frutescens : perdu/semak. Tumbuhan berkayu dengan tinggi normal sampai
5 m. Contoh Melastoma malabathricum (sikaduduak)
b. Arborescens : pohon. Tumbuhan berkayu dengan tinggi normal diatas 5 m.
Contoh : Swietenia mahagoni (Mahoni)
c. Liana : tumbuhan memanjat. Tumbuhan berkayu dengan batang
memanjat/merambat. Contoh: Tetrastigma sp. (aka dariek-dariek)
d. Calamus/calmus : Batang beruas, yakni batangnya mempunyai ruas-ruas
yang jelas. Contoh: Oryza sativa (padi)
Selain itu, batang juga dapat dibedakan atas, tumbuhan tidak berbatang
(plant acaulis), yaitu jenis tumbuhan yang memiliki batang roset, seperti Brasica
juncea dan Musa paradisiaca. Terdapat pula tumbuhan yang jelas berbatang,
terdiri atas: batang basah (herbaceus), batang berkayu (lignosus), batang rumput
(calmus), dan batang mendong (calamus). Permukaan batang juga menunjukkan
beberapa karakter, diantaranya:
1. Licin (laevis)
2. Berusuk (costatus)
3. Beralur (sulcatus)
4. Bersayap (alatus)
5. Berambut (pilosus)

8 PENUNTUN PRAKTIKUM STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN 1


6. Berduri (spinosus)
7. Memperlihatkan bekas-bekas daun
8. Memperlihatkan bekas daun penumpu
9. Memperlihatkan banyak lentisel
10. Keadaan-keadaan lain
Pada batang dikotil muda terdapat tiga daerah yaitu epidermis, korteks dan
stele. Epidermis terdiri dari selapis sel dan merupakan bagian terluar batang.
Daerah di sebelah dalam epidermis adalah korteks, dan pada bagian dalam korteks
dibatasi oleh perisikel. Korteks terbagi menjadi dua daerah yaiatu daerah
kolenkim dan daerah parenkim. Kolenkim menempati posisi di bawah epidermis,
dan parenkim di sebelah dalam kolenkim. Stele terdiri atas perisikel, berkas
vaskuler dan empulur. Berkas vaskuler tersusun melingkar. Masing-masing berkas
terdiri atas xilem, kambium dan floem. Batang monokotil sama dengan batang
dikotil, memiliki epidermis, korteks dan stele. Korteks bisa berkembang baik atau
tidak nyata. Struktur dan susunan berkas vaskuler terutama yang membedakan
batang dikotil dan monokotil. Berkas vaskuler tersebar, termasuk juga pada
empulur sehingga tidak ada batas yang jelas antara korteks dan empulur. Berkas
vaskuler monokitil tidak memiliki kambium, sehingga tidak mengalami penebalan
sekunder. Masing-masing berkas vaskuler diselubungi selubung berkas
pengangkut yang tersusun dari jaringan sklerenkim.
B. Tujuan
1. Mahasiswa mampu mengenal dan mengetahui struktur morfologi batang
dan bagian-bagiannya pada beberapa jenis tumbuhan.
2. Mahasiswa mampu mengenal dan mengetahui struktur anatomi batang dan
bagian-bagiannya pada beberapa jenis tumbuhan.
C. Kegiatan 1: Pengamatan Morfologi Batang
1. Alat:
a. Alat Tulis
2. Bahan:
a. Cyperus rotundus
b. Zea mays
c. Amaranthus spinosus

9 PENUNTUN PRAKTIKUM STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN 1


d. Piper nigrum
e. Euphorbia tirucalli
f. Sansevieria sp.
3. Prosedur Kerja:
a. Amati bentuk-bentuk batang pada bahan di atas
b. Tentukan bagian-bagian batang yang teramati
c. Tentukan karakteristik masing-masing batang yakni: bentuk batang,
permukaan batang, arah tumbuh batang, dan percabangan batang.
d. Gambar hasil pengamatan kalian dan beri keterangan
D. Kegiatan 2: Pengamatan Anatomi Batang
1. Alat:
a. Preparat awetan batang dikotil
b. Preparat awetan batang monokotil
c. Cutter
d. Kaca benda dan kaca penutup
e. Mikroskop
2. Bahan:
a. Amaranthus spinosus
b. Piper Nigrum
3. Prosedur Kerja:
a. Amati preparat awetan sel batang monotil dan dikotil di bawah
mikroskop
b. Amati perbedaan struktur anatominya kemudian gambarkan
c. Beri keterangan pada gambar
g. Buat irisan melintang pada batang bahan kemudian letakkan pada kaca
benda, tetesi air, dan tutup dengan kaca penutup.
h. Amati perbedaan struktur anatomi batang, perhatikan apakah terdapat
lentisel, sel sekretori, dan bagian anatomi batang lainnya
i. Gambar hasil pengamatan kalian dan beri keterangan

10 PENUNTUN PRAKTIKUM STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN 1


UNIT 3
MOROFOLOGI DAN ANATOMI AKAR (RADIX)

A. Dasar Teori
Akar mengalami perkembangan sehingga dari akar utama, keluar akar-akar
cabang yang nantinya akan bercabang lagi. Dari percabangan tersebut akar dapat
dibedakan bagian-bagiannya sebagai berikut:
1. Leher akar/ pangkal akar (collum)
2. Ujung akar (apex radicalis)
3. batang akar (corpus radicalis)
4. Cabang-cabang akar (radix lateralis)
5. Serabut akar (fibrilla radicalis)
6. Rambut-rambut akar/ bulu-bulu akar (pillus radicalis)
7. Tudung akar (calyptra)
Secara umum dikenal dua bentuk sistem perakaran pada tumbuhan, yakni:
1. Akar tunggang (radix primaria), jika akar lembaga tumbuh terus menerus
menjadi akar pokok yang bercabang-cabang menjadi akar-akar yang lebih kecil.
Beberapa bentuk akar tunggang, antara lain:
a. Berbentuk sebagai tombak (fusiformis)
b. Berbentuk gasing (napiformis)
c. Berbentuk benang (filiformis)
2. Akar serabut (radix adventitia), jika akr lembaga dalam perkembangan
selanjutnya mati atau kemudian disusul oleh sejumlah akar yang kurang lebih
sama besardan semuanya keluar dari pangkal batang. Beberapa bentuk akar
serabut:
a. Akar yang menyusun akar serabut kecil-kecil berbentuk benang, misalnya:
Oryza sativa.
b. Akar serabut kaku, keras, dan cukup besar seperti tambang, misalnya Cocos
nucifera
c. Akar serabut besar, hampir sebesar lengan, masing-masing tidak banyak
memperlihatkan percabangan, misalnya: Pandanus tectorius.

11 PENUNTUN PRAKTIKUM STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN 1


Berhubungan dengan cara hidup yang harus disesuaikan dengan keadaan-
keadaan tertentu, pada berbagai jenis tumbuhan kita dapati akar-akar mempunyai
sifat dan tugas khusus, antara lain:
1. Akar udara atau akar gantung (radix aureus)
2. Akar penggerek atau akar penghisap (haustorium)
3. Akar pelekat (radix adligans)
4. Akar pembelit (cirrhus radicalis)
5. Akar napas (pneumatophora)
6. Akar tunjang
7. Akar lutut
8. Akar banir
Struktur anatomi akar lebih sederhana daripada batang dan biasanya lebih
seragam, mungkin berkaitan dengan kurang bervariasinya lingkungan dalam tanah
daripada variasi lingkungan aerial. Akar cenderung tumbuh ke bawah atau ke
samping daripada ke atas. Tidak ada klorofil pada akar, tidak memiliki daun-daun
dan tunas, memiliki tudung akar pada ujungnya, posisi xilem dan floem berada
pada radii yang berbeda dan memiliki rambut akar pada daerah dekat apeks akar.
B. Tujuan
1. Mahasiswa mampu mengenal dan mengetahui struktur morfologi akar dan
bagian-bagiannya pada beberapa jenis tumbuhan.
2. Mahasiswa mampu mengenal dan mengetahui struktur anatomi akar dan
bagian-bagiannya pada beberapa jenis tumbuhan
C. Alat
1. Mikroskop
2. Kaca benda dan kaca penutup
3. Cutter
4. Preparat awetan akar monokotil
5. Preparat awetan akar dikotil
D. Bahan
1. Oryza sativa
2. Graminae (rumput-rumputan)
3. Daucus carota

12 PENUNTUN PRAKTIKUM STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN 1


4. Piper nigrum/ Piper betle
E. Prosedur Kerja
1. Amati bentuk morfologi akar pada bahan-bahan di atas
2. Tentukan bagian-bagian akar yang teramati
3. Tentukan karakteristik masing-masing akar yakni: tipe akar, bentuk akar
berdasarkan tipenya, serta jenis akar berdasarkan sifat dan fungsi khusus.
4. Gambar dan beri keterangan
5. Amati di bawah mikroskop struktur anatomi akar dikotil dan monokotil
pada preparat awetan, kemudian gambar dan beri keterangan
6. Buat irisan melintang pada akar dari bahan di atas, letakkan pada kaca
benda, tetesi air, kemudian tutup dengan kaca penutup. Amati struktur
anatominya di bawah mikroskop kemudian gambar dan beri keterangan.

13 PENUNTUN PRAKTIKUM STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN 1


LAMPIRAN

14 PENUNTUN PRAKTIKUM STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN 1


Lampiran 1: Contoh Halaman Pengesahan

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Praktikum Struktur dan Perkembangan Tumbuhan 1 dengan judul


“...........................................................................................................” yang disusun oleh:
Nama :
NIM :
Kelas :
Kelompok :
Telah diperiksa oleh dosen/ asisten dosen dan dinyatakan diterima

Majene, .........................................2021
Koordinator Asisten Asisten

(.................................................................) (................................................................)

15 PENUNTUN PRAKTIKUM STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN 1


Lampiran 2: Contoh Laporan Sementara

LAPORAN SEMENTARA

Judul Unit :
Waktu dan Tempat :
Nama :
NIM/ Kelas :

A. Tujuan Praktikum :
B. Alat dan Bahan :

C. Hasil Pengamatan :
Gambar Pengamatan Keterangan:

Mengetahui,
Asisten Praktikum

(Nama Asisten Praktikum)

16 PENUNTUN PRAKTIKUM STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN 1

Anda mungkin juga menyukai