STRUKTUR DAN
PERKEMBANGAN TUMBUHAN 1
Lampiran ............................................................................................................. 14
A. KEWAJIBAN PRAKTIKAN
1. Memperhatikan petunjuk-petunjuk yang diberikan oleh dosen pembimbing/asisten.
2. Mempelajari acara kegiatan praktikum dengan baik sebelum melaksanakan praktikum
3. Setiap mahasiswa wajib menggunakan jas lab dan masker selama praktikum
berlangsung
4. Praktikan wajib hadir 10 menit sebelum praktikum dimulai
5. Mengenakan pakaian sopan, berkerah dan bersepatu, PDL diperbolehkan asal
dikancing
6. Kartu kontrol, Buku Penuntun, dan laporan sementara menjadi SYARAT MASUK
LABORATORIUM
7. Mengerjakan tugas dengan baik di ruangan sesuai instruksi dari dosen/asisten.
8. Wajib mengikuti setiap kegiatan praktikum dari awal hingga akhir
9. Wajib menerapkan protokol kesehatan, memakai masker, dan membawa surat izin dari
orang tua.
10. Setiap mahasiswa tidak diperbolehkan pulang sebelum mendapat izin dari Dosen
pembimbing/Asisten.
11. Minggu ke-1 harap membawa foto berwarna 2x3 untuk kartu kontrol
12. Izin diperbolehkan hanya sekali dengan alasan yang logis dan disertai surat keterangan
dan diurus maksimal 1 hari sebelum pelaksanaan praktikum
13. Bagi praktikan yang melakukan kecurangan saat mengerjakan soal, maka nilainya 0.
14. Sesudah melakukan acara praktikum, praktikan diwajibkan membersihkan dan
mengembalikan alat-alat yang dipakai pada tempatnya.
15. Praktikan yang menghilangkan atau merusakkan alat diwajibkan mengganti dengan
barang yang sama.
16. Perilaku mahasiswa yang dinilai TIDAK DISIPLIN dalam mentaati tata tertib
praktikum ini dapat DIBATALKAN keikutsertaan mengikuti praktikum.
17. Hal-hal yang belum tercentum dalam tata tertib ini akan diatur kemudian
B. LAPORAN PRAKTIKUM
1. Laporan praktikum ditulis tangan pada kertas ukuran A4 dengan margin atas (3),
kiri (4), bawah (3), dan kanan (3)
C. PENILAIAN
1. Proporsi Penilaian Laporan
a. Cover :5
b. BAB I : 15
c. BAB II : 15
d. BAB III : 15
e. BAB IV : 30
f. BAB V : 15
g. Daftar Pustaka :5
2. Nilai Akhir Praktikum
a. Responsi : 10%
b. Praktikum : 30%
c. Laporan : 30%
d. Ujian : 30%
A. Dasar Teori
Daun mempunyai tiga bagian yang umum, yaitu: Vagina (upih daun atau
pelepah daun), Petiolus (tangkai daun), dan Lamina (helaian daun). Daun lengkap,
bila dalam satu daun mempunyai ke tiga bagian diatas. Sebaliknya daun tidak
lengkap, bila dalam satu daun tidak mempunyai salah satu atau dua bagian.
Lembaran daun, tangkai dan dan upih daun mempunyai karakteristik tertentu
yang kadangkala dapat menjadi pengenal bagi satu tumbuhan. Daun lengkap
umumnya banyak ditemukan pada tumbuhan monokotil (Liliopsida) seperti pada
pisang (Musa paradisiaca), pinang (Areca catechu), tebu (Saccharum officinarum).
Walaupun demikian bila dilihat dari jumlah spesies tumbuhan yang memiliki daun
lengkap jumlahnya jauh lebih kecil dibadingkan dengan jenis lainnya. Sebagain
besar tumbuhan kehilangan salah satu bagian daunnya seperti upih atau tangkai,
namun paling banyak yang mengelami kehilangan upih. Daun tersebut disebut
dengan daun tidak lengkap. Daun tidak lengkap ditemukan pada terong (Solanum
melogena), singkong (manihot utilissima), dan durian (Durio zibethinus).
Karakteristik dan sifat-sifat daun yang sangat penting dan perlu mendapat
perhatian diantaranya adalah:
1. Sircum scriptio (bangun umum daun)
2. Apex (ujung daun)
3. Basis (pangkal daun)
4. Nervatio (venatio/ susunan tulang-tulang daun)
5. Margo (pinggir daun)
6. Intervenium (daging daun)
7. Sifat-sifat tambahan lain seperti : permukaan dan warna daun
8. Organ tambahan
Daun mejemuk berasal dari torehan lembaran daun ke arah tulang daun
utama (midrib/rachis) atau kearah tangkai daun, lalu terpisah menjadi lembaran
sendiri yang dikenal dengan leaflet (foliolum/anak daun). Diketiak daun tunggal
bisa ditemukan organ lain, seperti kuncup, tetapi pada daun mejemuk tidak
ditemukan organ lain. Pada suatu daun majemuk dapat dibedakan bagian-bagian
A. Dasar Teori
Batang merupakan salah satu organ yang sangat penting pada tumbuhan,
tempat melekat dan tumbuhnya organ lain. Batang mempunyai nodus (buku)
tempat melekat organ lain seperti daun dan internodus (ruas) bagian yang terletak
antara dua nodus. Kondisi alami batang, tinggi yang bisa dicapai secara alami,
masa dan bentuk hidup dikenal dengan habit tumbuhan (habitus). Habitus yang
umum pada tumbuhan:
1. Herbaceus : tumbuhan berbatang lunak dan berair.
2. Lignosus : tumbuhan yang batangnya berkayu, selanjutnya dapat dibagi sebagai
berikut:
a. Frutescens : perdu/semak. Tumbuhan berkayu dengan tinggi normal sampai
5 m. Contoh Melastoma malabathricum (sikaduduak)
b. Arborescens : pohon. Tumbuhan berkayu dengan tinggi normal diatas 5 m.
Contoh : Swietenia mahagoni (Mahoni)
c. Liana : tumbuhan memanjat. Tumbuhan berkayu dengan batang
memanjat/merambat. Contoh: Tetrastigma sp. (aka dariek-dariek)
d. Calamus/calmus : Batang beruas, yakni batangnya mempunyai ruas-ruas
yang jelas. Contoh: Oryza sativa (padi)
Selain itu, batang juga dapat dibedakan atas, tumbuhan tidak berbatang
(plant acaulis), yaitu jenis tumbuhan yang memiliki batang roset, seperti Brasica
juncea dan Musa paradisiaca. Terdapat pula tumbuhan yang jelas berbatang,
terdiri atas: batang basah (herbaceus), batang berkayu (lignosus), batang rumput
(calmus), dan batang mendong (calamus). Permukaan batang juga menunjukkan
beberapa karakter, diantaranya:
1. Licin (laevis)
2. Berusuk (costatus)
3. Beralur (sulcatus)
4. Bersayap (alatus)
5. Berambut (pilosus)
A. Dasar Teori
Akar mengalami perkembangan sehingga dari akar utama, keluar akar-akar
cabang yang nantinya akan bercabang lagi. Dari percabangan tersebut akar dapat
dibedakan bagian-bagiannya sebagai berikut:
1. Leher akar/ pangkal akar (collum)
2. Ujung akar (apex radicalis)
3. batang akar (corpus radicalis)
4. Cabang-cabang akar (radix lateralis)
5. Serabut akar (fibrilla radicalis)
6. Rambut-rambut akar/ bulu-bulu akar (pillus radicalis)
7. Tudung akar (calyptra)
Secara umum dikenal dua bentuk sistem perakaran pada tumbuhan, yakni:
1. Akar tunggang (radix primaria), jika akar lembaga tumbuh terus menerus
menjadi akar pokok yang bercabang-cabang menjadi akar-akar yang lebih kecil.
Beberapa bentuk akar tunggang, antara lain:
a. Berbentuk sebagai tombak (fusiformis)
b. Berbentuk gasing (napiformis)
c. Berbentuk benang (filiformis)
2. Akar serabut (radix adventitia), jika akr lembaga dalam perkembangan
selanjutnya mati atau kemudian disusul oleh sejumlah akar yang kurang lebih
sama besardan semuanya keluar dari pangkal batang. Beberapa bentuk akar
serabut:
a. Akar yang menyusun akar serabut kecil-kecil berbentuk benang, misalnya:
Oryza sativa.
b. Akar serabut kaku, keras, dan cukup besar seperti tambang, misalnya Cocos
nucifera
c. Akar serabut besar, hampir sebesar lengan, masing-masing tidak banyak
memperlihatkan percabangan, misalnya: Pandanus tectorius.
HALAMAN PENGESAHAN
Majene, .........................................2021
Koordinator Asisten Asisten
(.................................................................) (................................................................)
LAPORAN SEMENTARA
Judul Unit :
Waktu dan Tempat :
Nama :
NIM/ Kelas :
A. Tujuan Praktikum :
B. Alat dan Bahan :
C. Hasil Pengamatan :
Gambar Pengamatan Keterangan:
Mengetahui,
Asisten Praktikum