Anda di halaman 1dari 13

HANDOUT

HAKIKAT BELAJAR DAN

PEMBELAJARAN

NUR AMALIAH
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmatNyalah handout Hakikat Belajar dan Pembelajaran ini dapat diselesaikan dengan
baik. Dalam penyusunan handout ini, penyusun berusaha agar isi dan susunannya
memudahkan bagi pembaca dan mahasiswa khususnya untuk mempelajarinya. Materi
dalam handout ini terdiri atas pengertian belajar, bentuk belajar, pilar-pilar belajar
menurut UNESCO, pengertian pembelajaran, unsur-unsur pembelajaran, dan prinsip

pembelajaran.

Pada akhirnya penyusun menyampaiakn bahwa “tak ada gading yang tak retak”,
dalam artian handout yang dihasilkan masih jauh dari sempurna namun bukan berarti
dikerjakan secara sembarangan. Kritik dan saran yang konstruktif sangat diharapkan dari
pembaca untuk penyempurnaan handout ini. Terima kasih.

Penyusun

i
Daftar Isi

Kata Pengantar ...................................................................................................................... i

Daftar Isi ................................................................................................................................... ii

Materi
A. Pengertian Belajar ........................................................................................................... 1
B. Bentuk Belajar ................................................................................................................... 2
C. Pilar-Pilar Belajar Menurut UNESCO ......................................................................... 5
D. Pengertian Pembelajaran .............................................................................................. 7
E. Unsur-Unsur Pembelajaran .......................................................................................... 8
F. Prinsip Pembelajaran ...................................................................................................... 10

ii
Sub-CPMK
1. Mahasiswa mampu
menjelaskan hakikat
belajar
2. Mahasiswa mampu
menjelaskan hakikat

pembelajaran

A. Pengertian Belajar

Belajar menurut Schunk (2012) merupakan suatu aktivitas yang melibatkan


pemerolehan dan pemodifikasian pengetahuan, keterampilan, strategi, keyakinan, perbuatan,
dan tingkah laku. Hal yang penting dari definisi belajar:
1. Belajar menyebabkan perubahan belajar, misalnya yang disebabkan oleh
Seseorang dapat dikatakan belajar jika pengaruh minuman keras maupun obat-
ia menunjukkan hasil dari kegiatan obatan. Belajar menurut hasil yang
belajar tersebut. Hal ini dapat dilihat relatif permanen.
dari bagaimana seseorang itu berbicara, 3. Belajar diperoleh berdasarkan
berbuat maupun menuliskan pengalaman
gagasannya, sebagai perwujudan bahwa Belajar merupakan hasil dari kegiatan
mereka mempelajari sesuatu. latihan, pengamatan dan pengalaman
2. Hasil belajar sepanjang hayat lain yang dialami pembelajar, bukan dari
Perubahan tingkah laku secara suatu proses pematangan atau
sementara tidak dikaitkan sebagai hasil pendewasaan individu.

1
Ciri-ciri umum kegiatan belajar Tidak semua hal yang diketahui manusia
1. Belajar terjadi karena disadari atau diperoleh dari hasil belajar, karena
disengaja beberapa diantaranya adalah kapasitas
2. Belajar terjadi karena interaksi yang dibawa dari lahir, misalnya saja
antara individu dan lingkungannya kemampuan mengunyah, menelan
3. Belajar ditandai dengan adanya makanan, menutup telinga ketika ada
perubahan, yang ditandai dengan suara besar atau menutup mata ketika
adanya perubahan dari segi tingkah melihat sinar yang terlampau terang.
laku, afektif, kognitif, verbal dan
moral.

B. Bentuk Belajar
Ketika aku berbicara Menurut De Block ada tiga bentuk belajar yang disampaikan, yaitu (1) bentuk
aku hanya mengulang
belajar menurut fungsi psikis, (2) bentuk belajar menurut materi yang dipelajari,
apa yang sudah aku
tahu dan (3) bentuk belajar yang tidak begitu disadari.

Ketika aku Menurut fungsi psikis, ada empat 3. Belajar kognitif, fungsi belajar sesuai
mendengar aku bentuk belajar dengan kognitif bermakna memeroleh
mungkin belajar
1. Belajar dinamika, merupakan suatu pengetahuan terkait dengan objek yang
sesuatu yang baru
kegiatan belajar yang berbentuk tanggapan, gagasan maupun
- Dalai Lama -
menitikberatkan pada berkehendak lambang-lambang, dan lain sebagainya.
pada sesuatu yang wajar. Oleh sebab Ada dua aktivitas yang berkaitan
itu, belajar akan selalu dinamis sesuai dengan belajar kognitif, yakni
dengan kebutuhan dalam hidup yang mengingat dan berpikir.
bersangkutan. 4. Belajar sensori motorik, merupakan
2. Belajar afektif, merupakan suatu bentuk belajar yang berkaitan dengan
bentuk penghayatan terhadap nilai- objek-objek fisik, anggota tubuh
nilai perasaan dan pengungkapan manusia, objek-objek yang dapat
ekspresi kepada manusia maupun diamati oleh pancaindera dan
objek lainnya. kemampuan yang melibatkan gerakan

2
Menurut materi yang dipelajari, bentuk belajar dibagi menjadi:

a. Teoritis, diigunakan untuk c. Sosial, berkenaan dengan kemampuan


mengorganisasi fakta dan data untuk kehidupan sosial dengan satu
pengetahuan yang terkait dengan konsep, sama lain yang berkaitan dengan
hubungan maupun keterkaitan antar proses merespons dan mengimitasi
hubungan. suatu aktivitas.
b. Teknis, berkaitan dengan keterampilan- d. Estetis, kemampuan seseorang untuk
keterampilan motorik menghayati

Bentuk belajar yang tidak begitu disadari dibagi menjadi:

a. Belajar insidental, dalam belajar kadang yang menjadi tujuan


pembelajaran bukanlah yang ditargetkan awalnya, akan tetapi menjadi Orang-Orang yang berhenti
dampak sampingan. Contohnya awalnya seseorang membaca sebuah belajar akan menjadi
majalah sains dengan tujuan untuk hiburan, tapi ternyata disana ada pemilik masa lalu. Dan
informasi menarik tentang tata cara memprediksi kemungkinan orang-orang yang masih
kepunahan hewan langka tertentu. Secara tidak sengaja, individu yang terus belajar, akan menjadi
bersangkutan menambah pengetahuannya. pemilik masa depan.
c. Belajar (secara) tersembunyi, b. Belajar dengan mencoba-coba,
- Mario Teguh -
merupakan suatu kegiatan yang yaitu suatu hal yang dilakukan
dibiasakan oleh pengajar akan awalnya hanya melalui proses
tetapi pembelajar yang mendapat coba-coba (trial and error),
manfaatnya. namun kemudian karena
Contohnya pembelajar diminta berhasil keterampilan yang
mengangkat tangannya sebelum diperoleh dipertahankan dan
bicara di kelas, sehingga ia terlatih digunakan lagi pada kegiatan
beretika ketika berbicara pada berikutnya.
suatu forum.

3
Bentuk belajar menurut Van Parreren:

1. Belajar otomatis; berkenaan dengan 4. Pengetahuan : proses untuk


keterampilan motorik dan kognitif yang mengetahui berbagai macam
ditujukan untuk melatih kemampuan pengetahuan yang tertulis atau
organ tubuh dalam bekerja bersama-sama merupakan hasil penemuan maupun
melakukan aktivitas hasil observasi. Dalam belajar
2. Insidental : belajar yang terjadi tanpa ada pengatahuan, perlu disesuaikan
maksud untuk mempelajari hal itu dengan tahap perkembangan
sebelumnya intelektual anak, salah satunya dapat
3. Menghafal : menanamkan informasi pada mengikuti tahapan perkembangan
memori jangka panjang, sehingga timbul kognitif yang disampaikan oleh Piaget
otomatisasi ketika dibutuhkan
Tabel 1. Tahap perkembangan kognitif anak
Tahapan Usia Karakteristik Anak

Sensorimotori 0–2 Anak bereaksi dengan spontan dan berusaha memahami dunia (lingkungannya)
tahun melalui alat indranya. Pada fase ini, anak mengalami perkembangan yang sangat
cepat, misalnya dari usia 0 sampai ke usia 2 tahun, perubahan yang terjadi benar-
benar signifikan.

Praoperasional 2–7 Pada fase ini anak dapat membayangkan masa depannya (memiliki cita-cita) dan
tahun dapat mengingat masa lalunya (dapat menggunakan kejadian sebelumnya untuk
pengalaman belajar). Pada fase ini anak memiliki pandangan yang terfokus pada
realitas yang dapat ia tangkap dari pancainderanya.

Operasi 7 – 11 Tahap operasi konkreat adalah masa pertumbuhan kognitif yang cepat untuk
konkret tahun anak. Anak mulai dapat berpikir abstrak walaupun lebih banyak ditunjukkan
lewat perbuatan. Anak juga mulai dapat berpikir terbalik (sebab-akibat). Selain
itu, cara berpikir siswa tidak lagi didominasi oleh persepsi semata melainkan
bisa merefleksi dari pengalaman-pengalamnnya.

Operasi formal 11 Pada tahap operasi formal, anak dapat berpikir abstrak dan hipotesis, tidak
tahun hanya terbatas pada apa yang dapat dirasakan pancainderanya saja. Anak juga
ke sudah dapat berpikir dari berbagai sudut pandang dan dapat membandingkan
atas antara ide abstrak dan realitas di dunia.

4
5. Konsep: ditunjukkan dengan proses 7. Belajar berpikir: mengasah kemampuan
seseorang untuk melakukan abstraksi, mental untuk dapat melihat suatu
mampu mengklasifikasi sesuatu sesuai kejadian dan memecahkan masalah
karakteristik dasarnya. 8. Belajar untuk belajar: merupakan
6. Pengamatan: belajar pemecahan kemampuan anak untuk melakukan
masalah melalui pengamatan adalah refleksi dan analisis dengan cepat
cara memahami suatu kondisi dengan sehingga dapat meningkatkan
melakukan reorganisasi unsur-unsur kemampuannya dalam belajar.
pembentuk objek dan melihat suatu 9. Belajar dinamika: membentuk kemauan,
masalah secara utuh dalam dimensi- sikap dan motif untuk menjadi pribadi
dimensi kecil satuannya. yang lebih baik sehingga dapat
meningkatkan kemampuan seseorang
untuk bekerja maupun untuk belajar.

C. Pilar-Pilar Belajar menurut UNESCO


Jika kamu tidak
UNESCO menggariskan Pilar yang pertama adalah learning to
membangun mimpimu
empat pilar belajar yang meliputi know, yang berarti belajar untuk
sekarang,
learning to know, learning to do, mengetahui, belajar untuk mencari tahu.
maka orang lain akan
learning to live together, dan learning Pilar ini berisi tingkatan yang paling dasar
mempekerjakanmu
to be. Pondasi ini sangat erat dalam mencari ilmu pengetahuan, yakni
untuk membangun
kaitannya dengan keterampilan untuk dapat mengetahui dan kemudian
mimpi mereka.
abad ke -21 yang menjadi memahami objek-objek riil maupun ide-
- Bill Gates - tuntutan hidup masa kini agar ide abstrak yang ada di sekitar mereka.
generasi muda Indonesia dapat Stojanovska (2017) menggarisbawahi
bersaing dengan kancah yang bahwa pada hakikatnya belajar untuk
lebih luas. Keempat pilar belajar mengetahui sebenarnya sama halnya
ini memiliki peran dan fungsi dengan mempelajari bagaimana seseorang
yang saling berkorelasi dan tidak belajar, tidak hanya sekedar mencekoki
ada satu pilar yang lebih tinggi diri dengan pengetahuan-pengetahuan
dari yang lainnya. yang ada di luar kepala.

5
Tujuan belajar untuk mengetahui adalah untuk menguasai pengetahuan yang sifatnya
divergen, sangat luas dan kompleks, yang selalu berkembang dari waktu ke waktu. Akan
tetapi, perlu diingat bahwa untuk mempelajari suatu pengetahuan secara mendalam,
seseorang dapat pula mempelajari pengetahuan yang luas tadi dengan spesialisasi tertentu
alias melihat unit-unit yang lebih kecil untuk dapat menguatkan gambaran umumnya
terhadap suatu pengetahuan.

Pilar kedua adalah learning to do, Pilar ketiga adalah learning to live together,
yang berarti belajar untuk melakukan yang berarti belajar untuk dapat hidup
sesuatu. Artinya, seseorang belajar untuk bersama dengan orang lain. Dalam kaitannya
dapat menggunakan pengetahuan dengan kecakapan abad ke 21, learning to live
tersebut secara praktikal dalam together berkaitan dengan keterampilan
kehidupannya sehari-hari. untuk dapat berkomunikasi dan
berkolaborasi dengan orang lain sehingga
seseorang dapat mencapai target pribadi
maupun target bersama kelompok maupun
Beri saya waktu enam
yang sifatnya universal bagi kesejahteraan
jam untuk menebang
umat manusia.
sebatang pohon dan
saya akan menghabiskan Pilar keempat adalah learning to be, yang secara harfiah dapat diartikan sebagai
empat jam pertama untuk belajar untuk menjadi. Kata “menjadi” yang seolah-olah menggantung di akhir
menajamkan kapaknya. kalimat ini seyogyanya mengacu pada hakikat pendidikan sebagai upaya
memanusiakan manusia. Dalam hal ini, learning to be berarti bagaimana
-Abraham Lincoln-
melalui pendidikan, seorang dapat belajar untuk menjadi manusia, manusia
yang memiliki harkat dan martabat sebagai manusia, unik sesuai ciri khasnya
masing-masing dan menyadari secara utuh bahwa ia dapat mengembangkan
seluruh kemampuannya dengan bertolak dari akal dan budi yang dibekali oleh
Sang Pencipta

o Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional,


menyatakan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan
pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar
o Unsur-unsur pembelajaran
1. Lingkungan fisik 6
2. Lingkungan sosial
3. Penyajian oleh guru
4. Konten atau materi pembelajaran
D. Pengertian Pembelajaran

Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional,


menyatakan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan

pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Ciri-ciri dari kegiatan
pembelajaran, diantaranya:

1. Merupakan upaya sadar dan disengaja


2. Pembelajaran harus membuat siswa belajar

3. Tujuan harus ditetapkan terlebih dahulu sebelum proses dilaksanakan


4. Pelaksanaannya terkendali, baik isinya, waktu, proses maupun hasilnya

Tabel 2. Perbedaan pembelajaran, pengajaran, pemelajar, pembelajar

No. Pengajaran Pembelajaran

1 Dilaksanakan oleh mereka yang Dilaksanakan oleh mereka yang dapat


berprofesi sebagai pengajar membuat orang belajar

2 Tujuannya menyampaikan informasi Tujuannya agar terjadi belajar pada diri


kepada pembelajar siswa atau pembelajar

3 Merupakan salah satu penerapan Merupakan cara untuk mengembangkan


strategi pembelajaran rencana yang terorganisasi untuk keperluan
belajar

4 Kegiatan belajar berlangsung bila ada Kegiatan belajar dapat berlangsung dengan
guru atau pengajar atau tanpa hadirnya guru

Jadikan setiap tempat sebagai sekolah,


jadikan setiap orang sebagai guru
-Ki Hajar Dewantara-

7
E. Unsur-Unsur Pembelajaran

Unsur-unsur pembelajaran terbagi atas:


1. Lingkungan fisik

2. Lingkungan sosial
3. Penyajian oleh guru

4. Konten atau materi pembelajaran


5. Proses pembelajaran

6. Produk
7. Produk pembelajaran

Selain itu, terdapat pula unsur-unsur pembelajaran yang dinamis, diantaranya:


1. Dinamika siswa dalam belajar; dapat dilihat dari ranah kognitif, afektif, dan

psikomotorik
a. Menurut Bloom, Krathwohl, dan Simpson terdapat 6 jenis ranah kognitif

- Pengetahuan
- Pemahaman

- Penerapan

- Analisis
- Sintesis

- Evaluasi
b. Menurut Bloom, Krathwohl, dan Simpson terdapat 5 jenis ranah afektif

- Penerimaan
- Partisipasi

Keberhasilan itu adalah sebuah titik kecil yang berada di puncak segunung kegagalan,
maka kalau mau sukses, carilah kegagalan sebanyak-banyaknya
-Bob Sadino-

8
- Penilaian

- Organisasi
- Pembentukan pola hidup

c. Menurut Bloom, Krathwohl, dan Simpson terdapat 7 jenis ranah psikomotorik


- Persepsi

- Kesiapan
- Gerakan terbimbing

- Gerakan yang terbiasa


- Gerakan kompleks

- Penyesuaian pola gerakan


- Kreativitas

2. Dinamika guru dalam kegiatan pembelajaran


a. Bahan belajar

b. Suasana belajar
c. Media dan sumber belajar

d. Guru sebagai subjek pembelajar

Untuk sukses sungguhan, tanyakan kepada diri Anda empat pertanyaan ini

Mengapa? Mengapa tidak? Mengapa bukan aku? Mengapa tidak aku mulai sekarang?

-Jimm Dean-

9
F. Prinsip Pembelajaran

Menurut Gagne (1997) terdapat sembilan prinsip dalam pembelajaran


1. Menarik perhatian (gaining attention), yang membimbing proses/alur

hal yang menimbulkan minat siswa berpikir siswa agar memiliki


dengan mengemukakan sesuatu pemahaman yang lebih baik

yang baru, aneh, kontradiksi, atau 6. Memeroleh kinerja/penampilan siswa


kompleks. (eliciting performance), siswa diminta

2. Menyampaikan tujuan pembelajaran untuk menunjukkan apa yang telah


(informing learner of the objectives), dipelajari atau penguasaanya

memberitahukan kemampuan yang terhadap materi.


harus dikuasai siswa setelah selesai 7. Memberikan balikan (providing

mengikuti pelajaran. feedback), memberitahu seberapa


3. Mengingatkan konsep/prinsip yang jauh ketepatan performance siswa.

telah dipelajari (stimulating recall of 8. Menilai hasil belajar (assessing


prior learning), merangsang ingatan performance), memberitahukan

tentang pengetahuan yang telah tes/tugas untuk mengetahui


dipelajari yang menjadi prasyarat seberapa jauh siswa menguasai

untuk mempelajari materi yang baru. tujuan pembelajaran.


4. Menyampaikan materi pelajaran 9. Memperkuat retensi dan transfer

(presenting the stimulus), belajar (enhancing retention and


menyampaikan materi-materi transfer), merangsang kemampuan

pembelajaran yang telah mengingat-ingat dan mentransfer


direncanakan. dengan memberikan rangkuman,

5. Memberikan bimbingan belajar mengadakan review atau


(providing learner guidance), mempraktikkan apa yang telah

memberikan pertanyaan-pertanyaan dipelajari.

Kesuksesan adalah sebuah sudut pandang


Mulailah berpikir bahwa diri Anda adalah seorang yang sukses
-Tung Dasem Waringin-

10

Anda mungkin juga menyukai