Anda di halaman 1dari 13

Nama : Armaydar Harice, S.

Pd
NIM : 23101960209
Modul : Profesional Modul 1
LK 0.1 : Lembar Kerja Belajar Mandiri
Judul Modul PEMBELAJARAN IPA DAN KONSEP IPBA
Judul Kegiatan Belajar 1. Karakteristik pembelajaran dan evaluasi dalam pembelajaran
IPA
2. Inkuiri dalam pembelajaran IPA, manajemen Lab.IPA dan PTK
3. Struktur bumi dan mitigasi bencana kebumian
4. Tata surya dan pemanasan global

No Butir Refleksi Respon / Jawaban


1 Garis besar materi yang KEGIATAN BELAJAR 1
dipelajari KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN DAN EVALUASI DALAM
PEMBELAJARAN IPA

1. Teori Belajar dalam Pembelajaran IPA


Menurut Gagne (1984), belajar didefinisikan sebagai suatu
proses berubah perilakunya organisme sebagai akibat dari
pengalaman.
Dua komponen dalam defenisi belajar, yaitu :
1) Perilaku yang menyangkut aksi atau tindakan
2) Pengalaman adalah perubahan perilaku siswa yang dapat
dianggap mewakili belajar.
Lima macam perilaku perubahan pengalaman, yaitu:
a. Pada tingkat emosional paling primitif, terjadi
perubahan perilaku diakibatkan dari pasangan
stimulus tak terkondisi dengan stimulus terkondisi.
Bentuk belajar seperti ini disebut belajar dan
menolong kita bagaimana memahami bagaimana para
siswa menyenangi atau tidak menyenangi sekolah
atau mata pelajaran yang diajarkan.
b. Belajar Kontiguitas, yaitu bagaimana dua peristiwa
dipasangkan satu dengan yang lainnya pada satu
waktu.
c. Belajar Operant, yaitu kita belajar bahwa
konsekuensi perilaku mempengaruhi apakah perilaku
itu akan diulangi atau tidak, dan berapa besar
pengulangan itu.
d. Belajar Observasional, pengalaman belajar sebagai
hasil observasi manusia dan kejadian-kejadian, kita
belajar dari model-model, dan mungkin kita menjadi
model bagi orang lain.
e. Belajar Kognitif terjadi dalam kepala kita, apabila
kita melihat dan memahami peristiwa-peristiwa yang
terjadi di sekitar kita.
Jenis-jenis teori belajar, yaitu :
1) Teori Behaviorisme adalah teori belajar yang menekankan
pada konsekuensi dari perilaku individu yang akan
membentuk pola perilaku organisme.
2) Teori Belajar Kognitif menurut Piaget, menurut teori ini
proses belajar dikendalikan otak, sehingga dari perspektif
Kognitivis, belajar melibatkan proses bagaimana pembelajar
menerima, memproses, dan mengolah informasi
3) Teori Pemrosesan Informasi dari Robert Gagne bahwa
dalam pembelajaran terjadi proses penerimaan informasi,
untuk kemudian diolah sehingga menghasilkan keluaran
dalam bentuk hasil belajar.
4) Teori Konstruktivisme memberikan keaktifan terhadap
manusia untuk belajar menemukan sendiri kompetensi,
pengetahuan atau teknologi dan hal lain yang diperlukan
guna mengembangkan dirinya sendiri.

2. Konsep Integrasi dalam Pembelajaran IPA


Kurikulum terpadu adalah suatu pendekatan untuk
mengorganisasikan kurikulum dengan cara menghapus garis
batas
mata pelajaran yang terpisah-pisah.
Pembelajaran terpadu merupakan metode pengorganisasian
pembelajaran yang menggunakan beberapa bidang mata
pelajaran yang sesuai dan bertujuan untuk membuat proses
pembelajaran secara relevan dan bermakna bagi anak.
Pembelajaran terpadu didasarkan pada pendekatan inquiry,
yaitu melibatkan siswa mulai dari merencanakan,
mengeksplorasi, dan brain storming dari siswa. Dengan
pendekatan terpadu siswa didorong untuk berani bekerja
secara kelompok dan belajar dari hasil pengalamannya sendiri.
Selain itu, dalam pelaksanaannya anak dapat diajak
berpartisipasi aktif dalam mengeksplorasi topik atau kejadian,
siswa belajar proses dan isi (materi) lebih dari satu bidang studi
pada waktu yang sama. Sepuluh Cara Pembelajaran terpadu
menurut Robin Fogarty (1991) yaitu Fragmented, connected,
nested, sequenced, shared, webbed, threaded, integrated,
immersed, networked .
Penerapan keterpaduan kurikulum diantaranya:
1) Model Keterhubungan (Connected)
butir-butir pembelajaran dapat dipayungkan pada induk
mata pelajaran tertentu. Contoh pembelajaran prinsip
pesawat sederhana jenis tuas pada materi subjek fisika
dihubungkan dengan sistem gerak pada manusia yang
termasuk dalam subjek biologi.
2) Model Bagian (Shared)
pemaduan pembelajaran akibat adanya “overlapping”
konsep atau ide pada dua mata pelajaran atau lebih.
Contoh penggabungan disiplin ilmu dalam shared seperti
matematika dan Science dipasangkan sebagai Sciences,
Sastra dan Sejarah dikelompokkan sebagai Humaniora,
Seni, Musik, Tarian dan Drama dipandang sebagai The Fine
Arts.
3) Model Jaring Laba-laba (Webbed)
Model ini bertolak dari pendekatan tematis sebagai
pemadu bahan dan kegiatan pembelajaran
4) Model Galur/Benang (Threaded)
pemaduan bentuk keterampilan misalnya, melakukan
prediksi dan estimasi dalam matematika, ramalan terhadap
kejadian, antisipasi suatu fenonema Fisika, dan sebagainya.

3. Pendekatan, Strategi, Metode, dan Model Pembelajaran


Dalam pembelajaran dikenal berbagai istilah seperti
pendekatan, strategi, metode dan model. Kesemuanya itu
saling berhungan dan terikat.
1) Pendekatan Pembelajaran menurut Khatib Thaha
sebagaimana dikutip oleh Ramayulis, adalah cara
pemprosesan subjek atas objek untuk mencapai tujuan.
Pendekatan pembelajaran merupakan aktifitas guru dalam
memilih kegiatan pembelajaran disesuaikan dengan
kebutuhan materi ajar yang dituangkan dalam perencanaan
pembelajaran. Terdapat dua jenis pendekatan dalam
pembelajaran yaitu, Pendekatan pembelajaran yang
berorientasi pada siswa dan pendekatan pembelajaran
yang berorientasi pada guru. Pendekatan Ilmiah (Scientific
Appoach) meliputi mengamati, menanya, mencoba,
menalar dan mengomunikasikan.
2) Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan
yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu. Dalam konteks
pengajaran, strategi bisa diartikan sebagai suatu pola
umum tindakan guru dan peserta didik dalam manifestasi
aktivitas pengajaran. Pemakaian suatu strategi
pembelajaran dalam kelas harus memperhatikan berbagai
pertimbangan antara lain tujuan yang akan dicapai, bahan
atau materi pembelajaran, kesiapan siswa dan guru
sebagai subyek dan obyek dari pembelajaran.
3) Metode pembelajaran adalah suatu ilmu pengetahuan
yang membahas tentang bagaimana cara-cara atau teknik
yang perlu ditempuh atau dipergunakan dalam upaya
menyampaikan materi atau bahan ajar kepada obyeknya
yaitu peserta didik.
4) Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang
melukiskan prosedur pembelajaran yang sistematis dalam
pengorganisasian pengalaman belajar untuk mencapai
tujuan pembelajaran tertentu, dan berfungsi sebagai
pedoman bagi perancang pembelajaran dan para guru
dalam merancang dan melaksanakan proses belajar
mengajar.

4. Model-model Pembelajaran dalam Pembelajaran IPA di


Sekolah Menengah
Empat model pembelajaran IPA yaitu :
1) Model pembelajaran langsung dirancang untuk upaya
menjelaskan lebih mendalam suatu konsep tertentu
berdasarkan bukti-bukti nyata yang dapat disajikan. Dalam
prosesnya, model pembelajaran Langsung (DI), meliputi
tahapan-tahapan berikut ini :
a. Membuka Pembelajaran
b. Memperkenalkan konsep
c. Memandu praktek
d. Mengeratkan bagian (mengecek pemahaman/umpan
balik)
e. Mengerjakan secara mandiri

2) Model pembelajaran inquiri adalah model pembelajaran


yang mempersiapkan siswa pada situasi untuk melakukan
eksperimen sendiri sehingga dapat berpikir secara kritis
untuk mencari dan menemukan jawaban dari suatu
masalah yang dipertanyakan. Langkah-langkah model
pembelajaran inquiri yaitu, orientasi, merumuskan
masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data,
menguji hipotesis, merumuskan kesimpulan.

3) Model Pembelajaran Cooperatif adalah suatu model


pembelajaran dimana sistem belajar dan bekerja pada
kelompok-kelompok kecil yang berjumlah 4 sampai 6 orang
yang mempunyai latar belakang kemampuan akademik,
jenis kelamin, ras, atau suku yang berbeda (heterogen).
Sistem penilaian dilakukan terhadap kelompok. Setiap
kelompok akan memperoleh penghargaan (reward), jika
kelompok mampu menunjukkan prestasi yang
dipersyaratkan. Dengan demikian, setiap anggota kelompok
akan mempunyai ketergantungan positif.

4) Model Pembelajaran berbasis proyek merupakan model


pembelajaran yang mengaitkan pelajaran dengan masalah
kehidupan sehari-hari yang dibuktikan dengan proyek yang
diselesaikan dalam jangka waktu tertentu melaui
serangkaian aktivitas. Langkah – langkah model
pembelajaran PJBL yaitu menentukan pertanyaan
mendasar, mendesain perencanaan proyek, menyusun
jadwal, memonitor siswa dan kemajuan proyek, menguji
hasil dan mengevaluasi pengelaman.

5. Evaluasi dalam Pembelajaran IPA


Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan
informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta
didik. Pengumpulan informasi tersebut ditempuh melalui
berbagai teknik penilaian, menggunakan berbagai instrumen
dan berasal dari berbagai sumber. Penilaian tidak hanya
difokuskan pada hasil belajar tetapi juga pada proses belajar.
Prinsip Penilaian yaitu sahih, objektif, adil, terpadu, terbuka,
menyeluruh dan berkesinambungan, sistematis, beracuan
kriteria dan akuntabel.
Aspek Penilaian Kurikulum 2013 meliputi:
1) Penilaian sikap
Merupakan kegiatan untuk mengetahui perilaku spiritual
dan sosial peserta didik yang dapat diamati dalam
kehidupan sehari-hari, baik di dalam maupun di luar
kelas sebagai hasil pendidikan.
2) Penilaian Pengetahuan
Proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
mengukur proses dan hasil pencapaian kompetensi
peserta didik yang berupa kombinasi penguasaan proses
kognitif.
3) Penilaian Keterampilan
Penilaian yang dilakukan untuk mengukur kemampuan
peserta didik dalam menerapkan pengetahuan dalam
melakukan tugas tertentu di berbagai macam konteks
sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi.

KEGIATAN BELAJAR 2
INKUIRI DALAM PEMBELAJARAN IPA, MANAJEMEN LAB. IPA, DAN
PTK

1. Pembelajaran IPA
Carin dan Sund (1993) mendefinisikan IPA sebagai pengetahuan
yang sistematis dan tersusun secara teratur, berlaku umum
(universal) dan berupa kumpulan data hasil observasi dan
eksperimen. Merujuk pada pengertian IPA itu, maka dapat
disimpulkan bahwa hakikat IPA meliputi empat unsur utama
yaitu :
1) Sikap
Rasa ingin tahu tentang benda, fenomena alam, makhluk
hidup, serta hubungan sebab akibat yang menimbulkan
masalah baru yang dapat dipecahkan melalui prosedur
yang benar.
2) Proses
Prosedur pemecahan masalah melalui metode ilmiah.
Metode ilmiah meliputi penyusunan hipotesis, perancangan
eksperimen atau percobaan, evaluasi, pengukuran, dan
penarikan kesimpulan.
3) Produk
Berupa fakta, prinsip, prosedur dan konsep
4) Aplikasi
Penerapan metode ilmiah dan konsep IPA dalam kehidupan
sehari-hari.

Pembelajaran IPA secara umum meliputi bidang kajian energi


dan perubahannya, bumi antariksa, makhluk hidup dan
proses kehidupan serta materi dan sifatnya yang sebenarnya
sangat berperan dalam membantu peserta didik untuk
memahami fenomena alam. Tiga kemampuan dalam IPA:
1) Kemampuan untuk mengetahui apa yang diamati.
2) Kemampuan untuk memprediksi apa yang belum diamati
dan kemampuan untuk menguji tindak lanjut hasil
eksperimen.
3) Dikembangkannya sikap ilmiah.

Kegiatan pembelajaran IPA mencakup pengembangan


kemampuan dalam mengajukan pertanyaan, mencari jawaban,
memahami jawaban, menyempurnakan jawaban tentang
“apa”, “mengapa”, dan “bagaimana” tentang gejala alam
maupun karakteristik alam sekitar melalui caracara sistematis
yang akan diterapkan dalam lingkungan dan teknologi. Kegiatan
tersebut dikenal dengan kegiatan ilmiah yang didasarkan pada
metode ilmiah yang meliputi mengidentifikasi masalah,
menyusun hipotesa, memprediksi konsekuensi dari hipotesis,
melakukan eksperimen untuk menguji prediksi dan
merumuskan hukum umum yang sederhana yang
diorganisasikan dari hipotesis, prediksi, dan eksperimen.

Tujuan Pembelajaran IPA Terpadu:


1) Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran
2) Meningkatkan minat dan motivasi
3) Beberapa kompetensi dasar dapat dicapai sekaligus
Strategi Pelaksanaan IPA terpadu :
1) Perencanaan
2) Model pelaksanaan pembelajaran
3) Penilaian

2. Model Pelaksanaan Pembelajaran


Model pelaksanaan pembelajaran dalam hal ini adalah
menjabarkan silabus menjadi rencana pelaksanaan
pembelajaran terpadu, yang dikemas dalam :
1) Kegiatan Awal/ Pendahuluan
2) Kegiatan Inti
3) Kegiatan Akhir/Penutup dan tindak lanjut

3. Penilaian
Objek dalam penilaian pembelajaran terpadu mencakup
penilaian terhadap proses dan hasil belajar peserta didik.
Penilaian proses belajar adalah upaya pemberian nilai terhadap
kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan peserta
didik, sedangkan penilaian hasil belajar adalah proses
pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai dengan
menggunakan kriteria tertentu. Hasil belajar tersebut pada
hakikatnya merupakan pencapaian kompetensi-kompetensi
yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, sikap dan
nilai-nilai yang diwujudkan dalam kebiasaan berpikir dan
bertindak. Kompetensi tersebut dapat dikenali melalui sejumlah
hasil belajar dan indikatornya yang dapat diukur dan diamati.
Penilaian proses dan hasil belajar itu saling berkaitan satu
dengan lainnya, hasil belajar merupakan akibat dari suatu
proses belajar. Penilaian yang dikembangkan mencakup :
1) Teknik Penilaian (Obeservasi, angket, wawancara, tugas,
proyek dan portofolio)
2) Bentuk Instrumen (Tes isian, non tes)
3) Instrumen

4. Pengelolaan Laboratorium IPA


Laboratorium adalah tempat untuk mengaplikasikan teori
keilmuan, pengujian teoritis, pembuktian uji coba,
penelitian, dan sebagainya dengan menggunakan alat
bantu yang menjadi kelengkapan dari fasilitas dengan
kuantitas dan kualitas yang memadai (Depdiknas, 2002).

5. Penelitian Tindakan Kelas


Merupakan Penelitian tindakan yang dilakukan oleh guru
ditujukan untuk meningkatkan kualitas situasi pembelajaran
yang menjadi tanggung jawabnya. PTK terdiri dari empat tahap
besar yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan
refleksi.

Alur Penelitian PTK (Sumber: Materi pelatihan PIPS, Dikti)

KEGIATAN BELAJAR 3
STRUKTUR BUMI DAN MITIGASI BENCANA KEBUMIAN

1. Struktur Bumi
Bumi merupakan planet ketiga dalam sistem galaksi Bima Sakti ,
tersusun atas lapisan-lapisan yang terdiri atas atmosfer sebagai
lapisan terluar, kemudian ada mantel Bumi, inti luar, dan inti
dalam. Hingga saat ini, Bumi merupakan satu-satunya planet
dalam galaksi Bima Sakti yang diketahui mampu menunjang
kehidupan. Hal ini disebabkan komponen-komponen
pendukung kehidupan tersedia di bumi, mulai dari air, udara,
dan tanah yang merupakan tempat tumbuhnya berbagai
tanaman untuk mendukung kehidupan, hal ini termasuk
berbagai mineral dan hasil tambang yang dapat dieksplorasi.

Lapisan – lapisan bumi dari lapisan paling dalam hingga lapisan


paling luar yaitu :
1) Inti bumi yang juga dikenal dengan lapisan barisphere,
terletak di bagian tengah/pusat bumi.
2) Mantel bumi adalah Lapisan bagian dalam bumi yang
menyelimuti inti Bumi.
3) Kerak Bumi merupakan lapisan terluar dan sekaligus
tempat dimana manusia melakukan aktivitas
kehidupannya. Kerak bumi terdiri dari beberapa lapisan
sebagai berikut :
a. Lithosfer adalah lapisan bebatuan yang menyelimuti
bumi
b. Asthenosfer adalah lapisan penyusun kerak bumi yang
paling atas yang merupakan lapisan dengan posisi
terletak tepat di bawah lapisan lithosfer
c. Mesosfer adalah lapisan penyusun kerak bumi yang
paling dalam dengan ketebalan sekitar 2.400 – 2.700 km
dan disusun dari campuran batuan basa dan besi.

Kerak bumi dan bagian atas dari mantel bumi terbagi menjadi
beberapa bagian. Bagian ini disebut lempeng. Lempeng bersifat
plastis dan dapat bergerak saling menjauh dan memisah. Selain
itu, lempeng juga bisa saling mendekat hingga terjadi tubrukan
antarlempeng. Pergerakan sebuah lempeng akan
mengakibatkan perubahan pada lempeng lainnya.

2. Gempa Bumi dan Gunung Berapi


1) Gempa Bumi
Gempa bumi adalah getaran yang terjadi akibat energi yang
dilepaskan ketika lempeng bergerak atau patah. Semakin
besar energi yang dilepaskan, maka getarannya akan
semakin terasa. Gempa bumi juga melepaskan gelombang
(getaran yang merambat). Gelombang ini disebut gelombang
seismik yang merambat sepanjang permukaan bumi.

Sebuah titik pada kedalaman bumi yang menjadi pusat


gempa disebut hiposentrum. Permukaan bumi yang berada
di atas hiposentrum disebut episentrum.

Kekuatan gempa (magnitude) pada sebuah daerah


dinyatakan dengan Skala Richter. Pengukuran kekuatan
gempa didasarkan pada amplitudo atau grafik gelombang
seismik di seismogram. Skala Richter menunjukkan besarnya
energi gempa yang dilepaskan. Berdasarkan gempa yang
terjadi sampai saat ini, rentang Skala Richter antara 1,0 –
10,0. Setiap kenaikan 1,0 skala, energi gempa yang dihasilkan
32 kali lebih besar. Misalnya, sebuah gempa dengan
kekuatan 6,8 Skala Richter melepaskan energi 32 kali lebih
besar dibandingkan energi yang dilepaskan gempa dengan
kekuatan 5,8 Skala Richter. Besarnya magnitude sebuah
gempa akan memengaruhi besarnya energi yang dilepaskan.
Semakin besar magnitude sebuah gempa, maka energi yang
dilepaskan juga semakin besar. Akibatnya, kerusakan yang
terjadi juga semakin besar.

Ketika gempa terjadi di dasar laut, gerakan lempeng tersebut


akan mendorong air laut ke atas, sehingga timbul gelombang
yang besar dan kuat. Gelombang air laut dapat mengalir
ratusan kilometer ke segala arah dari episentrum.
Gelombang air laut ini disebut tsunami. Pusat gelombang
tsunami adalah episentrum yang berada di laut yang jauh
dari pantai.

Tindakan yang harus dilakukan saat terjadi gempa :


a. Ketika di dalam ruangan, cari perlindungan dari
reruntuhan
b. Ketika diluar ruangan, tetaplah diluar ruangan dan
menjauh dari bangunan atau benda lain yang berpotensi
runtuh
c. Jika didalam kendaraan, keluar dan cari tempat terbuka
d. Menjauh dari pantai, karena berpotensi tsunami
e. Jika di pegunungan, menjauh dari daerah yang rawan
longsor

2) Gunung Berapi
Gunung berapi memiliki lubang yang berbentuk melingkar di
daerah puncaknya yang disebut kawah. Saat erupsi terjadi,
magma dan material lainnya dimuntahkan melalui kawah
gunung berapi. Erupsi disebabkan oleh tekanan gas yang
kuat dari dalam bumi yang terus menerus mendorong
magma naik menuju ke permukaan. Magma yang keluar dan
mengalir di permukaan bumi saat terjadi erupsi disebut lava.
Lava yang telah bercampur dengan batuan, air, dan material
lainnya disebut lahar.

Indonesia memiliki banyak gunung berapi, baik yang aktif


maupun yang dorman (tidur). Gunung api aktif merupakan
gunung api yang memiliki aktivitas vulkanik yang tinggi dan
meletus dalam jangka waktu yang pendek. Salah satu
contohnya adalah gunung Merapi. Gunung api dorman
adalah gunung api yang tidak terdapat aktivitas vulkaniknya
dalam waktu yang lama. Akan tetapi, gunung tersebut dapat
meletus sewaktu-waktu. Salah satu gunung api dorman di
Indonesia adalah gunung Sinabung.

Badan geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya


Manusia (ESDM) membedakan status gunung api menjadi
empat tingkatan. Level terendah adalah status NORMAL
dengan warna isyarat hijau. Tingkatan level paling tinggi
adalah status AWAS dengan isyarat warna merah.

3. Atmosfer
Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti bumi.
Atmosfer tersusun atas 5 lapisan, yaitu:
1) Troposfer (ketinggian 0-10 km dpl)
2) Stratosfer (ketinggian 10-50 km dpl)
3) Mesosfer (ketinggian 50-85 km dpl)
4) Termosfer (ketinggian 85-500 km dpl)
5) Eksosfer (ketinggian lebih dari 500 km dpl)

Lapisan ozon terdapat pada stratosfer pada ketinggian 18-54


km dpl. Ozon tersusun atas oksigen sebagai bahan dasar.

Hidrosfer adalah lapisan air yang menyelimuti bumi. Proses


daur ulang air secara terus-menerus disebut siklus hidrologi.

KEGIATAN BELAJAR 4
TATA SURYA DAN PEMANASAN GLOBAL

1. Tata Surya
Tata surya adalah sistem interaksi benda-benda langit yang
terdiri atas matahari sebagai pusatnya dengan benda-benda
angkasa lain yang mengelilingi matahari.
Anggota Tata Surya terdiri dari:
1) Matahari adalah bintang yang berupa bola gas panas dan
bercahaya yang menjadi pusat sistem tata surya.
Matahari memiliki 4 lapisan, yaitu :
a. Inti Matahari yang berfungsi sebagai sumber energi
Matahari.
b. Fotosfer yaitu daerah dengan medan magnet yang kuat
dan dingin serta lebih gelap dari wilayah sekitarnya.
c. Kromosfer yang terlihat seperti gelang merah yang
mengelilingi bulan pada waktu terjadi gerhana
Matahari total.
d. Korona merupakan lapisan terluar matahari yang
berwarna keabu-abuan karena suhu yang sangat tinggi
yang mengelilingi bulan pada waktu terjadi gerhana
Matahari total
2) Planet
Ada delapan planet dalam sistem tata surya yaitu:
a. Merkurius
b. Venus
c. Bumi
d. Mars
e. Jupiter
f. Saturnus
g. Uranus
h. Neptunus
Sebagai anggota tata surya, setiap planet melakukan dua
gerakan yaitu :
a. Rotasi yaitu gerak planet berputar pada sumbunya.
Lamanya waktu yang diperlukan untuk melakukan satu
kali rotasi disebut dengan kala rotasi
b. Revolusi yaitu gerakan planet mengelilingi matahari.
Lamanya waktu yang diperlukan untuk melakukan satu
kali revolusi disebut kala revolusi. Lamanya kala revolusi
masing-masing planet berbeda-beda tergantung dari
jaraknya terhadap Matahari.
3) Planet Kerdil (Dwarf Planet)
Planet Kerdil (Dwarf Planet) tidak memiliki zonasi orbit yang
khusus, teratur, maupun berurutan. Lima anggota planet
kerdil adalah Ceres, Pluto, Haumea, Makemake dan Eris.
4) Satelit
Satelit merupakan benda angkasa pengiring benda langit
(planet, planet kerdil, dan benda-benda kecil tata surya)
dalam mengelilingi Matahari. Sebagai pengiring benda
langit, satelit melakukan 3 gerak yaitu gerak rotasi terhadap
sumbunya, gerak revolusi mengelilingi benda langit yang
diiringinya dan gerak revolusi bersama dengan benda langit
yang diiringinya mengelilingi Matahari
5) Benda-benda Kecil Tata Surya (Small Solar System Bodies)
terdiri dari asteroid, komet, meteor.

2. Bumi Sebagai Planet


1) Rotasi Bumi
Rotasi Bumi adalah perputaran bumi pada porosnya.
Sedangkan kala rotasi bumi adalah waktu yang diperlukan
bumi untuk sekali berputar pada porosnya, yaitu 23 jam 56
menit. Bumi berotasi dari barat ke timur.
Beberapa akibat rotasi bumi sebagai berikut :
a. Terjadinya siang dan malam
b. Gerak semu harian Matahari
c. Perbedaan waktu
d. Pembelokan arah angin
e. Pembelokan arah arus laut.
2) Revolusi Bumi
Revolusi Bumi adalah perputaran (peredaran) bumi
mengelilingi matahari. Kala revolusi bumi adalah waktu
yang diperlukan oleh bumi untuk sekali berputar
mengelilingi matahari yaitu 365,25 hari atau 1 tahun. Bumi
berevolusi dengan arah yang berlawanan dengan arah
perputaran jarum jam.
Beberapa akibat dari revolusi bumi, yaitu sebagai berikut.
a. Terjadinya gerak semu tahunan matahari
b. Perbedaan lamanya siang dan malam
c. Pergantian musim

Bidang ekliptika adalah bidang edar bumi mengelilingi


matahari.

3. Kondisi Bulan
Bulan adalah benda langit yang terdekat dengan bumi sekaligus
merupakan satelit bumi. Karena bulan merupakan satelit, maka
bulan tidak dapat memancarkan cahaya sendiri melainkan
memancarkan cahaya matahari. Sebagaimana dengan bumi
yang berputar dan mengelilingi matahari, bulan juga berputar
dan mengelilingi bumi.
Bulan tidak memiliki atmosfer, sehingga sering terjadi
perubahan suhu yang sangat drastis. Selain itu, bunyi tidak
dapat merambat, tidak ada siklus air, tidak ditemukan makhluk
hidup dan sangat gelap gulita.
Bulan melakukan tiga gerakan sekaligus yaitu rotasi, revolusi
dan bergerak bersama-sama dengan bumi untuk mengelilingi
matahari. Kala rotasi bulan sama dengan kala revolusinya
terhadap Bumi, yaitu 27,3 hari.

4. Gerhana
Gerhana terjadi ketika posisi bulan dan bumi menghalangi sinar
matahari, sehingga bumi atau bulan tidak mendapatkan sinar
matahari. Gerhana juga merupakan akibat dari pergerakan
bulan. Ada dua jenis gerhana yaitu:
1) Gerhana Matahari
Terjadi ketika bayangan bulan bergerak menutupi
permukaan bumi. Posisi bulan berada di antara matahari
dan bumi, dan ketiganya terletak dalam satu garis.
Tiga kemungkinan gerhana matahari sebagai berikut :
a. Gerhana matahari total (total solar eclipse), terjadi
pada daerah-daerah yang berada di bayangan inti
(umbra), sehingga cahaya matahari tidak tampak sama
sekali.
b. Gerhana matahari cincin (annular solar eclipse), terjadi
pada daerah yang terkena lanjutan, sehingga Matahari
kelihatan seperti cincin
c. Gerhana Matahari sebagian (partial solar eclipse),
terjadi pada daerah yang terletak di antara umbra dan
penumbra (bayangan kabur), sehingga matahari
kelihatan sebagian.

2) Gerhana Bulan
Terjadi saat sebagian atau keseluruhan penampang bulan
tertutup oleh bayangan bumi. Terjadi bila bumi berada di
antara matahari dan bulan pada satu garis lurus yang sama,
sehingga sinar matahari tidak dapat mencapai bulan karena
terhalangi oleh bumi.
Tiga jenis gerhana bulan sebagai berikut :
a. Gerhana bulan total terjadi ketika seluruh bagian
bulan masuk dalam daerah umbra bumi,
b. Gerhana bulan sebagian terjadi ketika bumi tidak
seluruhnya menghalangi bulan dari sinar matahari.
Sedangkan sebagian permukaan bulan yang lain
berada di daerah penumbra Sehingga masih ada
sebagian sinar matahari yang sampai ke permukaan
bulan.
c. Gerhana bulan penumbra seluruh bagian bulan berada
di bagian penumbra. Sehingga bulan masih dapat
terlihat dengan warna yang sura.

Umbra yaitu bayangan gelap yang terbentuk selama terjadinya


gerhana.
Penumbra yaitu bayangan kabur (remang-remang) yang
terbentuk selama terjadinya gerhana.

5. Pemanasan Global
Pemanasan global adalah istilah yang digunakan untuk
menggambarkan peningkatan suhu rata-rata atmosfer bumi dan
lautan secara bertahap, serta sebuah perubahan yang diyakini
secara permanen mengubah iklim bumi.
Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya pemanasan
global di antaranya :

1) Emisi CO2 yang berasal dari pembakaran bahan bakar fosil


sebagai pembangkit tenaga listrik.
2) Emisi CO2 yang berasal dari pembakaran gasoline sebagai
bahan bakar alat transportasi.
3) Emisi metana dari hewan, lahan pertanian dan dari dasar
laut Arktik.
4) Deforestation (penebangan liar) yang disertai dengan
pembakaran lahan hutan.
5) Penggunaan chlorofluorocarbons (CFCs) dalam refrigator
(pendingin).
6) Meningkatnya penggunaan pupuk kimia dalam pertanian

Efek rumah kaca adalah proses pemanasan yang terjadi ketika


gas-gas tertentu di atmosfer bumi memerangkap panas.

2 Daftar materi yang sulit 1. Pengelolaan Laboratorium IPA


dipahami di modul ini 2. Teori pergerakan lempeng bumi
3 Daftar materi yang 1. Peristiwa terjadinya gerhana bulan dan matahari
sering mengalami
miskonsepsi

Anda mungkin juga menyukai