Anda di halaman 1dari 9

Nama : Igus Rumiati, S.

Si
Nomor UKG : 201800265029
Mapel UKG : IPA

LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul Modul 1


Pembelajaran IPA dan konsep IPBA
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Karakteristik pembelajaran dan evaluasi
dalam pembelajaran IPA
2. Inkuiri dalam Pembelajaran IPA,
Manajamen Lab. IPA, dan PTK
3. Struktur Bumi dan Mitigasi Bencana
Kebumian
4. Tata Surya dan Pemanasan Global

No Butir Refleksi Respon/Jawaban


1 Garis besar materi yang KB 1 : Karakteristik pembelajaran dan evaluasi
dipelajari dalam pembelajaran IPA

1. Belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses


dimana suatu organisme berubah perilakunya
sebagai akibat dari pengalaman.(Gagne 1984 :
256)

2. Jenis- jenis teori belajar yaitu :


a. Teori Behaviorisme
Perspektif Behavioris, menekankan pada
konsekuensi dari perilaku individu yang akan
membentuk pola perilaku organisme.
Penguatan atau hadiah dari suatu respon yang
diinginkan, akan memperkuat perilaku
organisme. Rumusannya adalah memberikan
penghargaan terhadap peserta didik yang
berperilaku positif dan memberikan respon
negatif terhadap peserta didik yang berperilaku
negatif.

b. Teori Belajar Kognitif menurut Piaget


Proses Belajar terkait ilmu pengetahuan yang
dikendalikan otak, serta melibatkan proses
bagaimana pembelajar menerima,
memproses, dan mengolah informasi.

c. 3) Teori Pemrosesan Informasi dari Robert


Gagne
Teori ini merupakan teori yang serupa dengan
model pembelajaran discovery learing.
Menurut Gagne tahapan proses pembelajaran
meliputi delapan fase yaitu, (1) motivasi; (2)
pemahaman; (3) pemerolehan; (4)
penyimpanan; (5) ingatan kembali; (6)
generalisasi; (7) perlakuan dan (8) umpan
balik.
d. Teori Belajar Konstruktivisme
Menurut teori ini, pembelajaran harus
melibatkan siswa ke dalam pengalaman
bermakna (sebagai jantung pembelajaran).
Siswa harus aktif menyelesaikan masalah dan
dalam kegiatan penemuan, sehingga dapat
mengembangkan pengetahuan bagi mereka
sendiri dan pada gilirannya mampu
mengembangkan pengetahuan. Ini juga serupa
dengan model problem based learning dan
project based learning.
3. Kurikulum terpadu adalah suatu pendekatan
untuk mengorganisasikan kurikulum dengan cara
menghapus garis batas mata pelajaran yang
terpisah-pisah.
4. Pembelajaran terpadu merupakan metode
pengorganisasian pembelajaran yang
menggunakan beberapa bidang mata pelajaran
yang masih dalam satu rumpun yang sama.
Seperti pembelajaran dengan konteks fisika, kimia
dan biologi.
5. Model pembelajaran terpadu menurut Robin
(1991)
a. Fragmented,
b. Connected,
c. Nested,
d. Sequenced,
e. Shared,
f. Webbed,
g. Threaded,
h. Integrated,
i. Immersed,
j. Networked.
Kesepuluh cara atau model-model ini, memiliki tiga
karakteristik berbeda jika ditinjau dari pendekatan
yang digunakan saat memadukannya, yakni:
1. Memadukan Mata Pelajaran Disiplin Ilmu
Serumpun.
2. Memadukan Mata Pelajaran Lintas Rumpun
Disiplin Ilmu.
3. Memadukan Kemampuan dan Karaktersitik
Peserta Didik yang sama maupun berbeda

6. Pembelajaran adalah proses kompleks yang


dilakukan oleh pendidik dan peserta didik pada
suatu lingkungan belajar.

7. Pendekatan Pembelajaran menurut Khatib


Thaha sebagaimana dikutip oleh Ramayulis,
mendefinisikan bahwa pendekatan adalah cara
pemprosesan subjek atas objek untuk mencapai
tujuan. Pendekatan juga bisa berarti cara pandang
terhadap sebuah objek persoalan, dimana cara
pandang itu adalah cara pandang dalam konteks
yang lebih luas.
8. Pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan
yaitu, Pendekatan pembelajaran yang berorientasi
atau berpusat pada siswa dan pendekatan
pembelajaran yang berorientasi atau berpusat
pada guru. Sesuai dengan pembelajaran abad 21
tentunya kurikulum yang diharapkan tentulah yang
berbasis terhadap pendekatan berpusat kepada
siswa. Dimana siswa lebih banyak dituntut secara
aktif untuk menggali informasi dan guru hanya
merupakan sebagai fasilitator dan konfirmasi
dilakukan secara bersama sama.

9. 5M Pendekatan Ilmiah dalam Pembelajaran


1. Mengamati
2. Menanya
3. Mencoba
4. Menalar
5. Mengomunikasikan
Pendekatan ini dikenal dengan istilah model
pembelajaran pendekatan saintifik. Dimana
sintaks yang dilaksanakan boleh tidak berurutan
dalam proses pembelajaran.
10. Metode pembelajaran adalah suatu ilmu
pengetahuan yang membahas tentang
bagaimana cara-cara atau teknik yang perlu
ditempuh atau dipergunakan dalam upaya
menyampaikan materi atau bahan ajar kepada
obyeknya yaitu peserta didik.
11. Model pembelajaran adalah kerangka
konseptual yang melukiskan prosedur
pembelajaran yang sistematis dalam
pengorganisasian pengalaman belajar untuk
mencapai tujuan pembelajaran tertentu, dan
berfungsi sebagai pedoman bagi perangcang
pembelajaran dan para guru dalam merancang
dan melaksanakan proses belajar mengajar.
• Model Pembelajaran Langsung (Direct
Instruction Model) adalah suatu model
pengajaran dalam bentuk penekanan proses
pembelajaran yang dikembangkan dengan
baik dan direncanakan dengan hati-hati dalam
cakupan pemerolehan pembelajaran yang
tertentu dan tugas-tugas mengajar yang
didefinisikan dan ditentukan dengan jelas.
Yang dinyatakan oleh National Institute for
Direct Intruction.
• Model Pembelajaran Inkuiri (Inquiry) adalah
rangkaian kegiatan pembelajaran yang
menekankan pada proses berpikir secara kritis
dan analisis untuk mencari dan menemukan
sendiri jawaban dari suatu masalah yang
dipertanyakan (Sanjaya, 2006).
• Model Pembelajaran Cooperatif
(Cooperative Learning ) adalah suatu model
pembelajaran dimana sistem belajar dan
bekerja secara kolaboratif.
• Model Pembelajaran PJBL / Model
pembelajaran berbasis proyek merupakan
model pembelajaran yang mengaitkan
pelajaran dengan masalah kehidupan sehari-
hari yang dibuktikan dengan proyek yang
diselesaikan dalam jangka waktu tertentu
melalui serangkaian aktivitas.

12. Penilaian adalah proses pengumpulan dan


pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian
hasil belajar peserta didik.
13. Penilaian Harian (PH) adalah proses
pengumpulan dan pengolahan informasi hasil
belajar peserta didik yang digunakan untuk
menetapkan program perbaikan atau pengayaan.
Berdasarkan tingkat penguasaan kompetensi dan
memperbaiki proses pembelajaran (assessment
as dan for learning), dan mengetahui tingkat
penguasaan kompetensi serta menetapkan
ketuntasan penguasaan kompetensi (assessment
of learning).
14. Assessment of learning merupakan penilaian
yang dilaksanakan setelah proses pembelajaran
selesai.
15. Prinsip penilaian:
• Sahih Penilaian harus dilakukan berdasar
pada data yang mencerminkan kemampuan
yang diukur.
• Objektif Penilaian tidak dipengaruhi oleh
subjektivitas penilai.
• Adil Penilaian tidak menguntungkan atau
merugikan peserta didik karena perbedaan
latar belakang agama, suku, budaya, adat
istiadat, status sosial ekonomi, gender, dan
hal-hal lain.
• Terpadu Penilaian merupakan salah satu
komponen yang tak terpisahkan dari kegiatan
pembelajaran .
• Terbuka Prosedur penilaian dan kriteria
penilaian harus jelas dan dapat diketahui oleh
siapapun.
• Menyeluruh dan Berkesinambungan
Penilaian oleh pendidik mencakup semua
aspek kompetensi dengan menggunakan
berbagai teknik penilaian yang sesuai, untuk
memantau perkembangan kemampuan
peserta didik.
• Sistematis Penilaian dilakukan secara
berencana dan bertahap dengan mengikuti
langkah-langkah baku.
• Beracuan kriteria Penilaian pada kurikulum
berbasis kompetensi menggunakan acuan
kriteria.
• Akuntabel Penilaian dapat
dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik,
prosedur, maupun hasilnya .

KB.2 Inkuiri dalam Pembelajaran IPA, Manajamen


Lab. IPA, dan PTK
1. IPA: Penguasaan pengetahuan yang berupa fakta-
fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip ,proses
penemuan (prosedur) .
2. Bidang IPA : energi dan perubahannya, Bumi
antariksa, makhluk hidup dan proses kehidupan,
materi dan fenomena alam.
3. IPA meliputi empat unsur utama:
a. Sikap
b. Proses
c. Produk
d. Aplikasi
4. Tiga kemampuan dalam IPA yaitu:
1) Kemampuan untuk mengetahui apa yang
diamati,
2) Kemampuan untuk memprediksi apa yang
belum diamati, dan kemampuan untuk
menguji tindak lanjut hasil eksperimen,
3) Dikembangkannya sikap ilmiah.
5. Tujuan Pembelajaran IPA Terpadu :
1. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas
pembelajaran.
2. Meningkatkan minat dan motivasi.
3. Beberapa kompetensi dasar dapat ditingkatkan
sekaligus.
6. Strategi Pelaksanaan Pembelajaran IPA
Terpadu:
1. Perencanaan
2. Model pelaksanaan pembelajaran( rencana
kegiatan pembelajaran) yang meliputi:
Kegiatan awal (pendahuluan) ,Kegiatan
Inti,kegiatan akhir penutup dan tindak lanjut.
7. Penilaian : Penilaian proses belajar adalah upaya
pemberian nilai terhadap kegiatan pembelajaran
yang dilakukan oleh guru dan peserta didik,
sedangkan penilaian hasil belajar adalah proses
pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar yang
dicapai dengan menggunakan kriteria tertentu.
8. Teknik penilaian: Tes (Kuis dan Tes Harian) , non
Tes
(Observasi,angket,wawancara,tugas,Poyek,dan
portofolio).
9. Bentuk instrumen merupakan alat yang
digunakan dalam melakukan
penilaian/pengukuran/evaluasi terhadap
pencapaian kompetensi peserta didik.
Tes: isian, benar-salah, menjodohkan, pilihan
ganda, uraian, dan unjuk kerja.
Nontes: angket pembelajaran, panduan
observasi, kuesioner, panduan wawancara, dan
rubrik.
10. Laboratorium adalah tempat untuk
mengaplikasikan teori keilmuan, pengujian teoritis,
pembuktian uji coba, penelitian, dan sebagainya
dengan menggunakan alat bantu yang menjadi
kelengkapan dari fasilitas dengan kuantitas dan
kualitas yang memadai. (Depdiknas, 2002).
11. Pengelolaan Laboratorium IPA:
1. Perlakuan khusus sesuai sifat dan karakteristik
alat dan bahan
2. Desain dan penataan ruang yang memenuhi
persyaratan keamanan
3. Penempatan bahan kimia yang tepat
4. Pencegahan kecelakaan
5. Penanganan kecelakaan
12. Tujuan utama PTK adalah untuk mengubah
perilaku pengajaran Anda, perilaku murid-murid
Anda di kelas, dan/atau mengubah kerangka kerja
melaksanakan pembelajaran kelas Anda.
13. Tahap-tahap dalam PTK
1. Diagnosis: pada tahap ini peneliti (mandiri atau
bersama partnernya) mengumpulkan berbagai
data terkait dengan praktek yang akan
diperbaiki.
2. Perencanaan tindakan: peneliti membuat
perencanaan tindakan apa yang akan
dilakukan untuk mengatasi persoalan yang
telah dirumuskan pada langkah pertama.
Tindakan yang akan dilakukan harus cocok
dengan persoalan yang akan dipecahkan.
3. Pelaksanaan tindakan: Pelaksanaan tindakan
bersifat lebih teknis dalam arti hanya
melaksanakan rencana yang telah disusun
pada langkah kedua.
4. Evaluasi dan refleksi : Langkah ini diawali
dengan pengumpulan seluruh data yang
dilanjutkan dengan analisis atas data tersebut.
5. Identifikasi temuan umum: Pada tahap ini
peneliti bersama partner mengidentifikasi,
pengalaman belajar apa yang telah diperoleh
melalui tindakan satu siklus ini.

KB.3 Struktur Bumi dan Mitigasi Bencana


Kebumian
1. Berdasarkan sifat dari materialnya inti Bumi
terbagi menjadi dua lapisan, yaitu: inti Bumi
bagian luar dan inti Bumi bagian dalam.
2. litosfer merupakan lapisan batuan yang ada di
Bumi. Dalam pengertian luas, litosfer diartikan
sebagai seluruh bagian padat Bumi.
3. Litosfer terdiri atas: kerak Bumi (kerak Benua
dan kerak samudra) ,mantel ( mantel atas dan
mantel bawah) ,Inti Bumi ( inti luar dan Inti
dalam).
4. Gempa Bumi : Merupakan getaran yang
merambat material bumi lainnya.
5. Tindakan yang harus dilakukan saat terjadi
gempa Bumi :
a. Ketika didalam ruangan,cari perlindungan
dari reruntuhan
b. Ketika diluar ruangan,tetaplah diluar ruangan
dan menjauh dari bangunan atau benda lain
yang berpotensi runtuh
c. Jika didalam kendaraan,keluar dan cari
tempat terbuka.
d. Menjauh dari pantai karena berpotensi
Tsunami
e. Jika dipegunungan menjauh dari daerah yang
rawan longsor
6. Erupsi merupakan keluarnya magma dan
material lainnyandari dalam Bumi oleh letusan
Gunung berapi.
7. Lahar merupakan lava yang telah bercampur
dengan batuan ,air,dan material lainnya.
8. Soflatar adalah gas sulfur/berlerang yang keluar
dari dalam Bumi.
9. Atmosfer Atmosfer berasal dari 2 kata yunani,
yakni atmos yang berarti uap dan sphaira yang
berarti lapisan. Jadi, atmosfer adalah lapisan uap
yang menyelimuti Bumi.
10. Atmosfer tersusun atas 5 lapisan:
a. Troposfer (ketinggian 0-10 km dpl)
b. Stratosfer (ketinggian 10-50 km dpl)
c. Mesosfer (ketinggian 50-58 km dpl)
d. Eksosfer (ketinggian lebih dari 500 km dpl)

KB. 4 Tata Surya dan Pemanasan Global

1. Tata surya adalah susunan benda-benda langit


yang terdiri atas Matahari sebagai pusat tata
surya, planet-planet, komet, meteoroid, dan
asteroid yang mengelilingi Matahari.
2. Bidang Epliptika : bidang edar Bumi
mengelilingi matahari.
3. Matahari adalah bintang yang terdapat di dalam
tata surya yang memiliki empat lapisan, yaitu inti
Matahari, fotosfer, kromosfer, dan korona.
4. Planet dalam adalah planet yang orbitnya dekat
dengan Matahari.
5. Planet dalam terdiri atas Merkurius, Venus,
Bumi, dan Mars.
6. Planet luar adalah planet yang orbitnya jauh dari
Matahari.
7. Planet luar terdiri atas Jupiter, Saturnus, Uranus,
Neptunus, dan Pluto.
8. Komet adalah benda langit yang mengelilingi
Matahari dengan orbit yang sangat lonjong.
9. Meteoroid adalah potongan batu atau puing-
puing logam yang bergerak di luar angkasa.
10. Meteor adalah meteoroid yang habis terbakar
oleh atmosfer bumi.
11. Meteorit adalah meteoroid yang jatuh ke bumi.
12. Asteroid adalah potongan-potongan batu yang
mirip dengan materi penyusun planet.
13. Rotasi Bumi adalah perputaran Bumi pada
porosnya.
14. Kala Rotasi Bumi adalah waktu yang dibutuhkan
oleh Bumi untuk sekali berputar, yaitu 23 jam 56
menit.
15. Dampak dari rotasi Bumi di antaranya adalah
gerak semu harian Matahari, perbedaan waktu,
pembelokan arah angin, dan pembelokan arah
arus laut.
16. Revolusi Bumi adalah pergerakan Bumi untuk
mengelilingi Matahari.
17. Kala revolusi Bumi adalah waktu yang
dibutuhkan oleh Bumi untuk sekali mengelilingi
Matahari, yaitu 365,25 hari.
18. Dampak dari revolusi Bumi di antaranya adalah
terjadinya gerak semu tahunan Matahari,
perbedaan lamanya siang dan malam, dan
pergantian musim.
19. Efek rumah kaca adalah proses pemanasan
alami yang terjadi ketika gas-gas tertentu di
atmosfer Bumi memerangkap panas.
20. Pemanasan global adalah istilah yang
digunakan untuk menggambarkan peningkatan
suhu rata-rata atmosfer Bumi dan lautan secara
bertahap, serta sebuah perubahan yang diyakini
secara permanen mengubah iklim Bumi.
21. Faktor yang menyebabkan pemanasan global
di antaranya emisi CO2, emisi metana, dan
pembakaran lahan hutan, penggunaan (CFCs),
dan meningkatnya penggunaan pupuk kimia
dalam pertanian.
22. Dampak pemanasan global yang telah nampak,
di antaranya temperatur Bumi menjadi semakin
tinggi, penguapan dan curah hujan yang tidak
menentu, mencairnya glasier yang menyebabkan
volume air laut meningkat, hilangnya terumbu
karang, kepunahan spesies yang semakin
meluas, kegagalan panen besar-besaran, dan
penipisan lapisan ozon.
23. Usaha-usaha untuk menanggulangi pemanasan
global, di antaranya menggunakan energi
terbarukan atau alternatif yang dapat
diperbaharui, meningkatkan efisiensi bahan
bakar kendaraan dengan peningkatan bilangan
oktan dengan menambahkan energi alaternatif
pada energi tak terbaharukan, mengurangi,
mengurangi penggunaan (CFCs) seperti hair
spray, mendukung dan turut serta pada kegiatan
penghijauan.
2 Daftar materi yang sulit 1. Pemaduan model konsep
dipahami di modul ini 2. Kekurangan dan kelebihan masing –masing
konsep
3. Strategi pelaksanaan pembelajaran IPA terpadu
4. PTK
3 Daftar materi yang sering 1. Pemahaman tentang metode pembelajaran dan
mengalami miskonsepsi model pembelajaran
2. Pemahaman tentang model inquiri
3. Pengelolaan laboratorium ipa untuk pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai