Anda di halaman 1dari 80

LK 0.

1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul PEMBELAJARAN IPA DAN KONSEP IPBA


Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Karakteristik Pembelajaran dan Evaluasi dalam
Pembelajaran IPA
2. Inkuiri dalam Pembelajaran IPA, Manajamen
Lab. IPA, dan PTK
3. Struktur Bumi dan Mitigasi Bencana Kebumian
4. Tata Surya dan Pemanasan Global
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar KB 1 Karakteristik Pembelajaran dan Evaluasi dalam
materi yang Pembelajaran IPA
dipelajari
1. Teori Belajar dalam Pembelajaran IPA
a. Belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses dimana suatu
organisme berubah perilakunya sebagai akibat dari
pengalaman (Gagne 1984 : 256)
b. lima macam perilaku perubahan pengalaman, yaitu:
1) Pada tingkat emosional paling primitif, terjadi perubahan
perilaku diakibatkan dari pasangan stimulus tak terkondisi
dengan stimulus terkondisi. Bentuk belajar seperti ini
disebut belajar dan menolong kita bagaimana memahami
bagaimana para siswa menyenangi atau tidak menyenangi
sekolah atau mata pelajaran yang diajarkan.
2) Belajar Kontiguitas, yaitu bagaimana dua peristiwa
dipasangkan satu dengan yang lainnya pada satu waktu.
Kita dapat melihat bagaimana asosiasi ini dapat 3
menyebabkan belajar dari latihan dan belajar stereotip
(menggambarkan seorang ilmuwan itu berkacamata,
seorang ibu tiri kejam dan lain-lain).
3) Belajar Operant, yaitu kita belajar bahwa konsekuensi
perilaku mempengaruhi apakah perilaku itu akan diulangi
atau tidak, dan berapa besar pengulangan itu.
4) Belajar Observasional, pengalaman belajar sebagai hasil
observasi manusia dan kejadian-kejadian, kita belajar dari
model-model, dan mungkin kita menjadi model bagi orang
lain.
5) Belajar Kognitif terjadi dalam kepala kita, apabila kita
melihat dan memahami peristiwa-peristiwa yang terjadi di
sekitar kita.
c. Lima jenis teori belajar, yaitu :
1) Teori Behaviorisme, menekankan pada konsekuensi dari
perilaku individu yang akan membentuk pola perilaku
organisme.
2) Teori Belajar Kognitif menurut Piaget, Proses Belajar
dikendalikan otak, sehingga dari perspektif Kognitivis,
belajar melibatkan proses bagaimana pembelajar
menerima, memproses, dan mengolah informasi.
Prosesnya: Perhatian → sensor penginderaan → memori
kerja → memori jangka panjang.
3) Teori Pemrosesan Informasi dari Robert Gagne, bahwa
dalam pembelajaran terjadi proses penerimaan informasi,
untuk kemudian diolah sehingga menghasilkan keluaran
dalam bentuk hasil belajar.
4) Teori Belajar Konstruktivisme, bahwa pembelajaran
harus melibatkan siswa ke dalam pengalaman bermakna
(sebagai jantung pembelajaran). Siswa harus aktif
menyelesaikan masalah dan dalam kegiatan penemuan,
sehingga dapat mengembangkan pengetahuan bagi mereka
sendiri dan pada gilirannya mampu mengembangkan
pengetahuan.

2. Konsep Integrasi dalam Pembelajaran IPA


Integrated atau terpadu bisa mengacu pada integrated
curricula (kurikulum terpadu) atau integrated approach
(pendekatan terpadu) atau integrated learning (pembelajaran). 10
Cara Pembelajaran terpadu menurut Robin Fogarty (1991) :
1) Fragmented
2) Connected
3) Nested
4) Sequenced
5) Shared
6) Webbed
7) Threaded
8) Integrated
9) Immersed
10)Networked
Penerapan keterpaduan kurikulum diantaranya:
a. Model Keterhubungan (Connected)
butir-butir pembelajaran dapat dipayungkan pada induk mata
pelajaran tertentu
b. Model Bagian (Shared)
pemaduan pembelajaran akibat adanya “overlapping” konsep
atau ide pada dua mata pelajaran atau lebih.
c. Model Jring Laba-laba (Webbed)
Model ini bertolak dari pendekatan tematis. Dalam hubungan
ini tema dapat mengikat kegiatan pembelajaran baik dalam
mata pelajaran tertentu maupun lintas mata pelajaran.
d. Model Galur/benang (Thread)
merupakan model pemaduan bentuk keterampilan misalnya,
melakukan prediksi dan estimasi dalam matematika, ramalan
terhadap kejadiankejadian, antisipasi suatu kejadian atau
fenonema Fisika, dan sebagainya.

3. Pendekatan, Strategi, Metode, dan Model Pembelajaran


a. Pendekatan Pembelajaran Menurut Khatib Thaha
sebagaimana dikutip oleh Ramayulis, mendefinisikan bahwa
pendekatan adalah cara pemprosesan subjek atas objek untuk
mencapai tujuan.
b. Pendekatan Ilmiah (Scientific Appoach) meliputi
mengamati, menanya, mencoba, menalar, mengomunikasikan.
c. Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan
yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didisain untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu
d. Metode pembelajaran adalah suatu ilmu pengetahuan yang
membahas tentang bagaimana cara-cara atau teknik yang
perlu ditempuh atau dipergunakan dalam upaya
menyampaikan materi atau bahan ajar kepada obyeknya yaitu
peserta didik.
e. Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang
melukiskan prosedur pembelajaran yang sistematis dalam
pengorganisasian pengalaman belajar untuk mencapai tujuan
pembelajaran tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi
perangcang pembelajaran dan para guru dalam merancang dan
melaksanakan proses belajar mengajar. Model-Model
Pembelajaran dalam Pembelajaran IPA di Sekolah Menengah
1. Model pembelajaran langsung adalah suatu model
pengajaran dalam bentuk penekanan proses pembelajaran
yang dikembangkan dengan baik dan direncanakan dengan
hati-hati dalam cakupan pemerolehan pembelajaran yang
tertentu dan tugas-tugas mengajar yang didefinisikan dan
ditentukan dengan jelas. Yang dinyatakan oleh National
Institute for Direct Instruction
2. Model pembelajaran inquiri adalah rangkaian kegiatan
pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir
secara kritis dan analisis untuk mencari dan menemukan
sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan
(Sanjaya, 2006)
3. Model Pembelajaran Cooperatif adalah suatu model
pembelajaran dimana sistem belajar dan bekerja pada
kelompok kelompok kecil yang berjumlah 4-6 orang secara
kolaboratif sehingga dapat merangsang siswa lebih
bergairah dalam bekerja.
4. Model Pembelajaran PJBL merupakan model
pembelajaran yang mengaitkan pelajaran dengan masalah
kehidupan sehari-hari yang dibuktikan dengan proyek yang
diselesaikan dalam jangka waktu tertentu melaui
serangkaian aktivitas
f. Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan
informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta
didik.
Prinsip Penilaian
1) Sahih
2) Objektif
3) Adil
4) Terpadu
5) Terbuka
6) Menyeluruh dan berkesinambungan
7) Sistematis
8) Beracuan kriteria
9) Akuntabel
g. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah kriteria
ketuntasan belajar yang ditentukan oleh satuan pendidikan
dengan mengacu pada standar kompetensi lulusan, dan
setidaknya memperhatikan3 (tiga) aspek berikut, yaitu
karakteristik peserta didik (intake), karakteristik mata
pelajaran (kompleksitas materi / kompetensi), dan kondisi
satuan pendidikan (daya dukung) pada proses pencapaian
kompetensi. Dalam menetapkan KKM, satuan pendidikan
melibatkan kepala sekolah, pendidik, dan tenaga kependidikan
lainnya.
h. Penilaian Harian (PH) adalah proses pengumpulan dan
pengolahan hasil belajar peserta didik yang digunakan untuk
menetapkan program perbaikan atau pengayaan berdasarkan
tingkat penguasaan kompetensi dan memperbaiki proses
pembelajaran
i. Penilaian Tengah Semester (PTS)
Penilaian Tengah Semester (PTS) adalah penilaian yang
dilaksanakan pada minggu ke-8 atau ke-9 dalam satu
semester. Adapun materi PTS meliputi semua KD yang sudah
dipelajari sampai dengan minggu ke-7 atau ke-8
j. Penilaian Akhir Semester (PAS) adalah penilaian yang
dilaksanakan pada akhir semester gasal dengan materi semua
KD pada semester tersebut.
k. Penilaian Akhir Tahun (PAT) adalah penilaian yang
dilaksanakan pada akhir semester genap dengan materi semua
KD pada semester genap
l. Ujian Sekolah (US) adalah kegiatan pengukuran dan
penilaian kompetensi peserta didik terhadap Standar
Kompetensi Lulusan untuk mata pelajaran yang tidak diujikan
dalam Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) dan
dilakukan satuan pendidikan
m. Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) adalah
kegiatan pengukuran capaian kompetensi peserta didik yang
dilakukan satuan pendidikan untuk mata pelajaran tertentu
dengan mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan untuk
memperoleh pengakuan atas prestasi belajar. Naskah USBN
disiapkan oleh pemerintah bersama Musyawarah Guru Mata
Pelajaran (MGMP).
n. Aspek Penilaian Kurikulum 2013 meliputi:
1) Penilaian sikap merupakan kegiatan untuk mengetahui
perilaku spiritual dan sosial peserta didik yang dapat
diamati dalam kehidupan sehari-hari, baik di dalam
maupun di luar kelas sebagai hasil pendidikan.
2) Penilaian Pengetahuan adalah proses pengumpulan dan
pengolahan informasi untuk mengukur proses dan hasil
pencapaian kompetensi peserta didik yang berupa
kombinasi penguasaan proses kognitif (kecakapan berpikir)
mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis,
mengevaluasi, dan mengkreasi dengan pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif.
3) Penilaian Keterampilan adalah penilaian yang dilakukan
untuk mengukur kemampuan peserta didik dalam
menerapkan pengeta huan dalam melakukan tugas tertentu
di berbagai macam konteks sesuai dengan indikator
pencapaian
kompetensi.

KB 2
Inkuiri dalam Pembelajaran IPA, Manajemen Lab. IPA, dan
PTK

1. Pembelajaran IPA
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) sebagai bagian dari struktur
keilmuan (sains) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang
alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan
kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep,
atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses
penemuan (prosedur).

Hakikat IPA meliputi empat unsur utama yaitu:


1) sikap: rasa ingin tahu tentang benda, fenomena alam,
makhluk hidup, serta hubungan sebab akibat yang
menimbulkan masalah baru yang dapat dipecahkan melalui
prosedur yang benar; IPA bersifat open ended;
2) proses: prosedur pemecahan masalah melalui metode ilmiah;
metode ilmiah meliputi penyusunan hipotesis, perancangan
eksperimen atau percobaan, evaluasi, pengukuran, dan
penarikan kesimpulan;
3) produk: berupa fakta, prinsip, prosedur, dan konsep;
4) aplikasi: penerapan metode ilmiah dan konsep IPA dalam
kehidupan sehari-hari.

Karakteristik Bidang kajian Ilmu Pengetahuan Alam


Ada tiga kemampuan dalam IPA yaitu: (1) kemampuan untuk
mengetahui apa yang diamati, (2) kemampuan untuk
memprediksi apa yang belum diamati, dan kemampuan untuk
menguji tindak lanjut hasil eksperimen, (3) dikembangkannya
sikap ilmiah.

Tujuan Pembelajaran IPA Terpadu


1) Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran
2) Meningkatkan minat dan motivasi
3) Beberapa kompetensi dasar dapat dicapai sekaligus

Konsep Pembelajaran Terpadu Dalam IPA


a. Kekuatan dan Kelemahan Pembelajaran Terpadu
Kekuatan/manfaat :
1) Dengan menggabungkan berbagai bidang kajian akan
terjadi penghematan waktu dan tumpang tindih materi juga
dapat dikurangi bahkan dihilangkan.
2) Peserta didik dapat melihat hubungan yang bermakna
3) Meningkatkan taraf kecakapan berpikir peserta didik,
4) Pembelajaran terpadu menyajikan penerapan/aplikasi
tentang dunia nyata yang dialami dalam kehidupan sehari-
hari
5) Motivasi belajar peserta didik dapat diperbaiki dan
ditingkatkan.
6) Pembelajaran terpadu membantu menciptakan struktur
kognitif yang dapat menjembatani antara pengetahuan awal
peserta didik dengan pengalaman belajar yang terkait
7) Akan terjadi peningkatan kerja sama antarguru bidang
kajian terkait
Kelemahan :
1) Aspek Guru: Guru harus berwawasan luas, memiliki
kreativitas tinggi, keterampilan metodologis yang handal,
rasa percaya diri yang tinggi, dan berani mengemas dan
mengembangkan materi. Tanpa kondisi ini, maka
pembelajaran terpadu dalam IPA akan sulit terwujud.
2) Aspek peserta didik: Pembelajaran terpadu menuntut
kemampuan belajar peserta didik yang relatif “baik”, baik
dalam kemampuan akademik maupun kreativitasnya.
3) Aspek sarana dan sumber pembelajaran: Pembelajaran
terpadu memerlukan bahan bacaan atau sumber informasi
yang cukup banyak dan bervariasi, mungkin juga fasilitas
internet
4) Aspek kurikulum: Kurikulum harus luwes, berorientasi
pada pencapaian ketuntasan pemahaman peserta didik
(bukan pada pencapaian target penyampaian materi).
5) Aspek penilaian: Pembelajaran terpadu membutuhkan
cara penilaian yang menyeluruh (komprehensif), yaitu
menetapkan keberhasilan belajar peserta didik dari
beberapa bidang kajian terkait yang dipadukan.
6) Suasana pembelajaran: Pembelajaran terpadu
berkecenderungan mengutamakan salah satu bidang kajian
dan ‘tenggelam’nya bidang kajian lain.

Pemaduan Konsep Dalam Pembelajaran IPA


Lintas bidang kajian dalam IPA adalah mengkoordinasikan
berbagai disiplin ilmu seperti makhluk hidup dan proses
kehidupan, energi dan perubahannya, materi dan sifatnya,
geologi, dan astronomi. Oleh karena itu, jika guru hendak
melakukan pembelajaran terpadu dalam IPA, sebaiknya
memilih tema yang menghubungkaitkan antara IPA–
lingkungan- teknologi-masyarakat.

Strategi Pelaksanaan Pembelajaran IPA Terpadu


Perencanaan, meliputi : Menetapkan bidang kajian yang akan
dipadukan, mempelajari kompetensi inti dan kompetensi dasar
dari bidang kajian yang akan dipadukan dan melakukan
pemetaan pada semua Kompetensi Dasar bidang kajian IPA per
kelas yang dapat dipadukan, dilakukan penentuan tema
pemersatu antar-Kompetensi Dasar, Membuat matriks
keterhubungan kompetensi dasar dan tema/topik pemersatu,
Kompetensi-kompetensi Dasar tersebut dijabarkan ke dalam
indikator pencapaian hasil belajar yang nantinya digunakan
untuk penyusunan silabus, selanjutnya adalah menyusun
rencana pelaksanaan pembelajaran. Pada pembelajaran IPA
Terpadu, sesuai dengan Standar Isi, keterpaduan terletak pada
strategi pembelajaran.

2. Model Pelaksanaan Pembelajaran (Rencana Pelaksanaan


Pembelajaran)
Meliputi : kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan
penutup/tindak lanjut.

3. Penilaian
Objek dalam penilaian pembelajaran terpadu mencakup penilaian
terhadap proses dan hasil belajar peserta didik. Penilaian proses
belajar adalah upaya pemberian nilai terhadap kegiatan
pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan peserta didik,
sedangkan penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai
terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai dengan menggunakan
kriteria tertentu.
1) Teknik Penilaian
Teknik penilaian merupakan cara yang digunakan dalam
melaksanakan penilaian tersebut. Teknik-teknik yang dapat
diterapkan untuk jenis tagihan tes meliputi: (1) Kuis dan (2)
Tes Harian
2) Bentuk Instrumen
Bentuk instrumen merupakan alat yang digunakan dalam
melakukan penilaian/pengukuran/evaluasi terhadap
pencapaian kompetensi peserta didik.
3) Instrumen
Instrumen merupakan alat yang dapat digunakan untuk
mengukur tingkat ketercapaian kompetensi.

4. Pengelolaan Laboratorium IPA Untuk Pembelajaran


Laboratorium adalah tempat untuk mengaplikasikan teori
keilmuan, pengujian teoritis, pembuktian uji coba, penelitian, dan
sebagainya dengan menggunakan alat bantu yang menjadi
kelengkapan dari fasilitas dengan kuantitas dan kualitas yang
memadai (Depdiknas, 2002).

Upaya-upaya preventif untuk mencegah terjadinya


kecelakaan di laboratorium dengan menyediakan tindakan:
1. Alat pemadam api
2. Alat untuk menghindarkan terjadinya kebocoran gas
3. Membuat desain dan penataan ruangan yang memenuhi
persyaratan keamananan
4. Mengetahui lokasi dan perlengkapan darurat
5. Menggunakan perlengkapan keselamatan pada saat bekerja
6. Memahami sifat bahan dan memahami kemungkinan bahaya
yang terjadi
7. Memberikan tanda peringatan pada bahan atau alat yang
berbahaya
8. Membuat aturan agar setiap pengguna bekerja dengan
prosedur yang benar
9. Membuang sisa kegiatan/praktikum di tempat yang telaah
disediakan dan dengan prosedur yang benar.
10. Menjaga kebersihan dan kerapihan laboratorium

Tugas Guru untuk Menjaga Keselamatan Siswa di


Laboratorium
Guru wajib selalu mengingatkan siswa untuk selalu berhati-hati
dalam bekerja. Siswa diberi pengetahuan tentang symbol-symbol
tanda bahaya berikut artinya, sisw juga diberi pengetahuan akan
bahan-bahan kimia berbahaya. Siswa setingkat SMP sebaiknya
tidak dibiarkan melakukan praktikum tanpa pengawasan. Guru
juga harus menerapkan tata tertib yang ketat ketika mengajak
siswa bekerja di laboratorium.

5. Penelitian Tindakan Kelas (PTK)


Penelitian tindakan merupakan intervensi praktik dunia nyata
yang ditujukan untuk meningkatkan situasi praktis. Tentu
penelitian tindakan yang dilakukan oleh guru ditujukan untuk
meningkatkan kualitas situasi pembelajaran yang menjadi
tanggung jawabnya dan secara khusus penelitian tindakan ini
disebut ’penelitian tindakan kelas’ atau PTK.

Beberapa bidang kajian Penelitian Tindakan Kelas yang


umumnya dipilih:
1) Masalah belajar siswa di sekolah
2) Desain dan strategi pembelajaran di kelas
3) Alat bantu, media dan sumber belajar
4) Sistem asesmen dan evaluasi proses dan hasil pembelajaran
5) Pengembangan pribadi peserta didik, pendidik, dan tenaga
kependidikan lainnya
6) Masalah kurikulum

Tahapan Penelitian Tindakan Kelas


PTK terdiri dari empat tahap besar yaitu: perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. PTK tidak sekali jalan
kemudian selesai melainkan menunjukkan adanya siklus atau
pengulangan.
Laporan Hasil PTK
Laporan PTK adalah laporan yang ditulis secara sistematis
berdasarkan penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh guru
di kelasnya sendiri. Sistematika laporan PTK pada umumnya
tidak jauh berbeda dari laporan penelitian formal.

KB 3 : Struktur Bumi dan Mitigasi Bencana Kebumian


A. Struktur Bumi
Bumi tersusun atas lapisan-lapisan yang terdiri atas atmosfer
sebagai lapisan terluar kemudian mantel bumi inti luar dan inti
dalam.
1. Inti Bumi terdiri atas inti bumi bagian yang paling dalam dan
inti bumi bagian luar (yang melapisi inti Bumi bagian dalam).

2. Mantel Bumi yaitu lapisan bagian dalam bumi yang


menyelimuti inti bumi.
3. Kerak Bumi yaitu lapisan terluar dan sekaligus tempat
dimana manusia melakukan aktivitas kehidupannya. Kerak
bumi dibedakan menjadi kerak benua dan kerak samudra..

Teori Pergerakan Benua (Continental drift)

Wegener menjelaskan bahwa pada zaman dahulu, semua


benua di bumi menyatu membentuk sebuah daratan yang sangat
luas (Pangea) sekitar 200 juta tahun lalu benua tersebut terpisah
dan bergerak menjauh secara perlahan.Akan tetapi, teori
pergerakan benua yang diajukan Wagener tidak dapat
menjelaskan bagaimana benua berpisah dan bergerak menjauh.

Teori Pergerakan Dasar Laut (Seafloor Spreading)

Pada awal tahun 1960, seorang ilmuwan dari Princeton


University yang bernama Harry Hess menjelaskan bahwa di
bawah kerak Bumi tersusun atas material yang panas dan
memiliki massa jenis yang rendah. Akibatnya, material tersebut
naik ke punggung kerak samudera. Kemudian material bergerak
ke samping bersama dasar kerak samudera, sehingga bagian
dasar kerak samudera tersebut menjauh dari punggung kerak
samudera dan membentuk sebuah patahan.
Teori Tektonik Lempeng
Sekitar tahun 1960, para ilmuwan mengembangkan
sebuah teori berdasarkan teori continental drift dan seafloor
spreading. Teori ini disebut tektonik lempeng. Berdasarkan teori
ini kerak bumi dan bagian atas dari mantel bumi terbaggi menjadi
beberapa bagian yang disebut lempeng yang bersifat plastis dan
berrgerak dilapisan ini. Lempeng tersusun atas kerak dan bagian
atas matel bumi.

B. Gempa Bumi dan Gunung Berapi


1. Gempa Bumi
Batuan pada lempeng mengalami perubahan bentuk atau
deformasi secara perlahan dalam jangka waktu tertentu. Ketika
batuan tersebut mengeras/ menegang maka energi potensialnya
terus bertambah. Ketika lempeng bergerak atau patah, maka
energi tersebut dilepaskan. Energi tersebut mengakibatkan
terjadinya getaran yang merambat melalui material Bumi lainnya.
Getaran ini disebut gempa Bumi. Jenis-jenis fault (patahan/sesar)
adalah , sesar turun (normal fault) , sesar naik (reverse fault) ,
sesar naik (Thrust fault) sesar geser(strike slip fault).

Sebuah titik pada kedalaman Bumi yang menjadi pusat


gempa disebut hiposentrum. Permukaan Bumi yang berada di
atas hiposentrum disebut episentrum. gelombang gempa Bumi
disebut gelombang seismik. Ilmuwan yang mengkaji gempa
Bumi disebut ahli seismologi. Alat yang digunakan untuk
mencatat data gelombang seismik adalah seismograf.

Ketinggian garis pada kertas menggambarkan besarnya


energi yang dilepaskan saat gempa yang dikenal sebagai
magnitude. Kekuatan gempa (magnitude) pada sebuah daerah
dinyatakan dengan Skala Richter.
Tabel 1. Kategori gempa berdasarkan besarnya dan kerusakan
yang ditimbulkan

Mitigasi Bencana Gempa Bumi

Adapun upaya keselamatan yang dapat dilakukan sebelum


gempa bumi adalah:
 Merenovasi rumah agar tahan gempa
 Cek kestabilan benda
 Pelajari lngkungan
 Meletakkan benda beat dan mudah peca di bagian bawa
 Selalu sedia P3K senter dan makanan sebagai persediaan
darurat.

Adapun upaya keselamatan yang dapat dilakukan saat


gempa bumi adalah:
 Ketika dalam ruangan, cari perlindungan dari reruntuhan
 Ketika diluar ruangan, tetaplah diluar ruangan dan
menjauh dari bangunan atau benda lain yang berpotensi
runtuh
 Jika dalam kendaraan, keluar dan cari tempat terbuka
 Menjauh dari pantai, karena berpotensi tsunami
 Jika di pegunungan, menjauh dari daerah yang rawan
longsor

Adapun upaya keselamatan yang dapat dilakukan saat


gempa bumi adalah:
 Keluar ruangan dengan teratur
 Jangan memasuki rumah yang telah terkena gempa
 Perhatikan lingkungan sekitar apakah terjadi kebakaran, gas
bocor atau korsleting listrik.
 Jangan berjalan di daerah gempa karena ada kemungkinan
tertimpa reruntuhan.
 Mengikuti informasi terkait gempa yang terjadi.
2. Gunung Berapi

Gunung berapi memiliki lubang yang berbentuk


melingkar di daerah puncaknya yang disebut kawah. Saat
erupsi terjadi, magma dan material lainnya dimuntahkan
melalui kawah gunung berapi.
Beberapa gunung berapi terbentuk karena tabrakan
dua lempeng. Proses tersebut akan menghasilkan
serangkaian gunung berapi. ternyata Indonesia terletak di
dalam cincin api pasifik. Akibatnya, di Indonesia banyak
terbentuk gunung api. Indonesia memiliki sekitar 150
gunung berapi, Erupsi merupakan keluarnya magma dan
material lainnya dari dalam Bumi oleh letusan gunung
berapi. beberapa gejala atau fenomena yang biasa terjadi
dalam aktivitas vulkanismenya diantaranya adalah:
Solfatar, fumarol, mofet, geyser,

Tabel 2. Tingkatan status gunung berapi menurut Badan Geologi


Kementerian ESDM
KB 4 Surya dan Pemanasan Global
A. Tata Surya
Tata surya adalah sistem interaksi benda-benda langit yang terdiri
atas Matahari sebagai pusatnya dengan benda-benda angkasa lain
(planet, planet kerdil, Satelit, dan benda-benda kecil tata surya
lainnya) yang mengelilingi Matahari.
B. Bidang Ekliptika
Bidang Ekliptika adalah bidang edar Bumimengelilingi
Matahari.
C. Matahari
Matahari adalah bintang yang berupa bola gas panas dan
bercahaya yang menjadi pusat sistemtata surya. Matahari
memiliki 4 lapisan : Inti matahari, Fotosfer, Kromosfer, Korona
D. Planet
Planet mrupakan benda angkasa yang mengorbit mengelilingi
sebuah bintang (dalam hal ini Matahari) dan ia sendiri bukanlah
sebuah bintangPlanet dalam sistem tata surya yaitu: Merkurius,
Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus.
berdasarkan posisi orbit revolusinya maka planet-planet Tata
Surya dapat dikelompokan menjadi dua, yakni: (a) planet
superior dan inferior, serta (b) planet dalam dan planet luar,
sedangkan jika ditinjau berdasarkan karakteristik bahan
penyusunnya, maka dapat dikelompokan sebagai: (c) planet
Terrestrial dan planet Jovian.
E. Planet Kerdil (Dwarf Planet)
Planet Kerdil (Dwarf Planet) merupakan planet ya yang tidak
memiliki zonasi orbit yang khusus, teratur, maupun berurutan.
Lima planet kerdil tersebut adalah: Ceres, Pluto, Haumea,
Makemake, dan Eris.
F. Satelit
Satelit merupakan benda angkasa pengiring benda langit (planet,
planet kerdil, dan benda-benda keciltata surya) dalam mengelilingi
Matahari.
G. Benda-benda kecil Tata Surya erdiri dari
Asteroid,komet, dan meteor
H. Rotasi Bumi
Rotasi Bumi adalah perputaran Bumi pada porosnya. Akibat
rotasi bumi yaitu gerak semu harian matahari, perbedaan waktu,
pembelokan arah angin, dan pembelokan arah arus laut.
I. Revolusi Bumi
Revolusi Bumi adalah peredaran Bumi mengelilingi Matahari.
Akibat revolusi Bumi yaitu gerak semu tahunan matahari,
perbedaan lamanya siang dan malam, dan perbedaan musim.
J. Gerhana Matahari
Gerhana Matahari terjadi ketika bayangan Bulan bergerak
menutupi permukaan Bumi. Dimana posisi Bulan berada di antara
Matahari dan Bumi, dan ketiganya terletak dalam satu garis.
K. Gerhana Bulan
Gerhana bulan terjadi saat sebagian atau keseluruhan
penampang bulan tertutup oleh bayangan bumi. Itu terjadi bila
Bumi berada di antara matahari dan Bulan pada satu garis
lurusyang sama, sehingga sinar Matahari tidak dapat mencapai
bulan karena terhalangi oleh Bumi.
L. Efek Rumah Kaca
Efek rumah kaca adalah proses pemanasan alami yang terjadi
ketika gas-gas tertentu di atmosfer Bumi memerangkap panas
M. Pemanasan Global
Pemanasan global adalah istilah yang digunakan untuk
menggambarkan peningkatan suhu rata-rataatmosfer Bumi dan
lautan secara bertahap, serta sebuah perubahan yang diyakini
secara permanen mengubah iklim Bumi.

2 Daftar materi 1. Pendekatan, Strategi, Metode, dan Model Pembelajaran


yang sulit 2. Validitas: Demokratik, Hasil, Proses, Katalitik, dan Dialogis
dipahami di 3. Teori pembentukan benua
4. Penentuan perbedaan waktu di setiap belahan
modul ini
bumi

3 Daftar materi 1. Tahapan dalam PTK


yang sering 2. Upaya merubah pengetahuan masyarakat mengenai mitigasi
mengalami bencana
3. Persepsi masyarakat tentang bahayanya melihat secara
miskonsepsi
langsung peristiwa gerhana matahari.
4. Perbedaan meteorid dengan meteorit
Judul Modul Sel, Organ dan Kelangsungan Hidup
Judul Kegiatan Belajar (KB) 5. Struktur dan Fungsi Sel
6. Sistem Organ
7. Reproduksi Sel dan Hereditas
8. Teori Asal Usul Kehidupan dan
Evolusi
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi yang dipelajari KB 1. Struktur dan fungsi sel
1. Mikroskop
Mikroskop merupakan suatu alat yang
digunakan untuk meneliti objek-objek yang
ukurannya sangat kecil (disebut mikroskopis),
seperti sel misalnya. Ada dua jenis mikroskop
yang umum digunakan saat ini yaitu mikroskop
cahaya dan mikroskop elektron. Mikroskop
cahaya merupakan mikroskop yang
memanfaatkan cahaya sebagai sumber energi
yaitu cahaya matahari. Bagian-bagian mikroskop
cahaya yaitu lensa okuler, lensa objektif,
kondensor, diafragma, cermin, revolver, tabung
miskroskop, lengan mikroskop, meja benda,
makrometer, mikrometer, kaki mikroskop dan
sendi inklinasi.
Mikroskp elektron merupakan mikroskop
yang memanfaatkan elektron sebagai sumber
energi. Mikroskop elektron ada dua macam, yaitu
mikroskop elektron skaning (SEM : Scanning
Electron Microscope) dan mikroskop elektron
transmisi (TEM : Transmission Electron
Microscope).
2. Organ Sel
Secara umum, sel dapat diartikan sebagai
unit struktural dan fungsional mahluk hidup. Kata
sel sendiri pertama kali dikemukakan oleh Robert
Hooke yang mempunyai arti kotak-kotak kosong
ketika dia melihat ruang-ruang kosong dalam
batang gabus di bawah mikroskop. Setiap sel
memiliki membran plasma, nukleus, dan
sitoplasma. Membran plasma, yang mengelilingi
sel menjaga sel tetap utuh, mengatur apa yang
masuk dan keluar dari sel.
Berdasarkan keberadaan membran inti, sel
dikelompokkan menjadi sel prokariotik dan sel
eukariotik. Sel prokariotik terdiri atas membrane
plasma dan sitoplasma. Sel eukariotik terdiri atas
membran plasma, nukleus, dan sitoplasma.
Terdapat berbagai macam organel sel,
organel sel tersebut yaitu:
 Retikulum Endoplasma (RE), berperan
dalam proses transpor zat intra sel. Ada dua
macam Retikulum Endoplasma yaitu RE
Kasar dan RE Halus.
 Ribosom (Ergastoplasma), fungsi Ribosom
sebagai tempat berlangsungnya sintesis
protein dan contoh organel tidak
bermembran. Oleh penyusun utamanya
yaitu asam ribonukleat dan berada bebas di
dalam sitoplasma ataupun melekat pada
RE.
 Mitokondria (The Power House),
merupakan organel yang mempunyai fungsi
sebagai tempat respirasi aerob untuk
pembentukan ATP sebagai sumber energi
sel. Mitokondria memiliki dua lapisan
membran yaitu membran dalam dan
membran luar.
 Lisosom, Fungsi organel sel lisosom ini
ialah sebagai penghasil dan penyimpan
enzim pencernaan seluler. Salah satunya
yaitu Lisozym. Ada dua macam lisosom
yaitu lisosom primer dan sekunder, lisosom
primer memproduksi enzim yang belum
aktif. Berfungsi sebagai vakuola makanan.
Lisosom sekunder adalah lisosom yang
terlibat dalam kegiatan mencerna, berfungsi
sebagai autofagosom.
 Badan Golgi (Aparatus Golgi = Diktiosom),
Badan golgi banyak ditemui di organ tubuh
yang melaksanakan fungsi eksresi atau sel-
sel penyusun kelenjar seperti ginjal.
 Sentrosom (Sentriol), berperan dalam
kegiatan pembelahan sel dengan
membentuk benang spindel.
 Plastida, Plastida yang berisi pigmen
klorofil disebut kloroplas, fungsinya yaitu
sebagai organel utama dalam proses
fotosintesis.
 Vakuola (Rongga Sel), Hewan bersel satu
terdapat dua jenis vakuola yaitu vakuola
makanan dengan fungsi dalam proses
pencernaan intrasel dan vakuola kontraktil
yang berfungsi sebagai osmoregulator.
 Mikrotubulus, mempunyai fungsi untuk
membentuk silia, flagela, sentriol dan
benang-benang spindel, serta
mempertahankan bentuk sel dan sebagai
rangka sel.
 Mikrofilamen, Berdasarkan hasil
penelitian, mikrofilamen ikut andil dalam
proses pergerakan sel, eksositosis, dan
endositosis.
 Peroksisom (Badan Mikro), Badan mikro
pada tumbuhan disebut Gliosisom, ikut
andil dalam proses pengubahan senyawa
lemak menjadi sukrosa.
 Inti sel atau Nukleus merupakan bagian sel
yang mempunyai fungsi sebagai pusat
pengendali aktivitas atau pusat perintah sel
karena adanya benang-benang kromosom
di dalam nukleus.
3. Teori endosimbiosis
Hipotesis endosimbiosis berseri (serial
endosymbiosis) yang menyatakan bahwa
mitokondria dan kloroplas pada awalnya adalah
prokariota kecil yang hidup di dalam sel
prokariota yang lebih besar. Bukti bahwa
mitokondria dan plastida berasal dari
endosimbiosis adalah sebagai berikut:
1. Mitokondria dan plastida awalnya terbentuk
hanya melalui proses yang sama dengan
pembelahan biner.
2. Dalam beberapa ganggang, seperti Euglena,
plastidanya dapat dihancurkan oleh bahan
kimia tertentu tanpa mempengaruhi sel.
Dalam kasus seperti itu, plastida tidak akan
beregenerasi. Hal ini menunjukkan bahwa
regenerasi plastid bergantung pada sumber
ekstraseluler, seperti dari pembelahan sel
atau endosimbiosis.
3. Kedua organel ini dikelilingi oleh dua atau
lebih membran, yang menunjukkan
perbedaan komposisi dari membran sel
lainnya.
4. Kedua mitokondria dan plastida mengandung
DNA yang berbeda dari inti sel.
5. Analisa urutan DNA dan perkiraan
filogenetik menunjukkan bahwa DNA nuklir
mengandung gen yang mungkin berasal dari
plastida.
6. Ribosom dalam organel-organel ini adalah
seperti yang ditemukan pada bakteri (70S).
7. Protein asal organel, seperti bakterinya, juga
menggunakan N-formilmetionin dalam
menginisiasi asam amino.
8. Sebagian besar struktur internal dan biokimia
dari plastida, misalnya tilakoid dan klorofil
tertentu, sangat mirip dengan
cyanobacteria.Filogenetik menunjukkan
bahwa plastida paling erat kaitannya dengan
cyanobacteria.
9. Mitokondria memiliki beberapa enzim dan
sistem transportasi yang mirip dengan
bakteri.
10. Beberapa protein yang dikodekan dalam
nukleus diangkut ke kedua organel ini, dan
keduanya, mitokondria dan plastida memiliki
genom kecil dibandingkan dengan bakteri.

KB 2. Sistem Organ
1. Sistem organ
Organ adalah struktur tubuh yang terdiri dari
beberapa jaringan berbeda yang membentuk unit
struktural dan fungsional. Sistem organ adalah
sekelompok organ yang berfungsi bersama untuk
melakukan kegiatan utama tubuh
2. Sistem rangka pada hewan
 Rangka hidrostatik, Sistem hidrostatik
seperti itu terdiri dari rongga berisi cairan
yang dikelilingi oleh otot, Kerangka
hidrostatik terutama ditemukan pada
invertebrata bertubuh lunak
 Eksoskeleton, mengelilingi tubuh sebagai
pembungkus keras yang kaku pada
kebanyakan hewan.
 Endoskeleton, yang ditemukan pada
vertebrata dan echinodermata, adalah
kerangka internal yang kaku yang melekat
pada otot. Tulang memiliki beberapa tipe
yaitu, tulang pipih, tulang panjang, tulang
pendek, dan tulang tidak beraturan.

KB 3. Reproduksi sel dan hereditas


1. Reproduksi sel
Setiap sel dapat memperbanyak diri dengan
membentuk sel-sel baru melalui proses yang
disebut pembelahan sel atau reproduksi sel.
pembelahan sel dibedakan menjadi dua, yaitu
pembelahan secara langsung (amitosis) dan
pembelahan secara tidak langsung (mitosis dan
meiosis). Pembelahan mitosis merupakan
pembelahan yang menghasilkan sel-sel tubuh (sel
somatik). Secara garis besar, pembelahan sel secara
mitosis terdiri dari fase istirahat (interfase), fase
pembelahan inti sel (kariokinesis), dan fase
pembelahan sitoplasma (sitokinesis).
Pembelahan meiosis disebut juga pembelahan
reduksi, yaitu pengurangan jumlah kromosom pada
sel-sel kelamin (sel gamet jantan dan sel gamet
betina). tahap pembelahan meiosis serupa dengan
pembelahan mitosis. Hanya saja, pada meiosis
terjadi dua kali pembelahan, yaitu meiosis I dan
meiosis II. Masing-masing pembelahan meiosis
terdiri dari tahap-tahap yang sama, yaitu profase,
metafase, anafase, dan telofase.
2. Pewarisan sifat
Pewarisan sifat atau hereditas merupakan
penurunan sifat dari induk (orang tua) kepada
keturunannya (anak). Ilmu yang mempelajari
tentang pewarisan sifat ini disebut genetika. Bagian
sel yang bertanggung jawab terhadap penurunan
sifat ini terdapat di bagian inti sel (nukleus). Di
dalam inti sel terdapat kromosom. Setiap inti sel
suatu makhluk hidup memiliki dua jenis kromosom
yaitu kromosom tubuh (autosom) dan kromosom
kelamin (gonosom).
Mekanisme pewarisan sifat dari tetua kepada
anak atau keturunannya tidak terlepas dari proses
reproduksi seksual. Dalam reproduksi seksual, unit
penting yang saling bersatu adalah sperma (sel
dengan segala perangkat genetiknya dari individu
jantan) dan ovum (dari individu betina). Kedua unit
sel reproduktif tersebut akan melebur (fertilisasi)
dan membentuk cikal bakal individu baru berupa
zigot.
Seleksi pedigree atau yang sering disebut
dengan seleksi silsilah termasuk dalam seleksi
untuk hasil hibridisasi. Seleksi ini merupakan
seleksi dari tanaman dengan kombinasi karakter
yang dikehendaki pada generasi F2, turunannya
selanjutnya diseleksi lagi pada generasi-generasi
berikutnya sampai mencapai kemurnian genetik.
KB 4. Teori asal usul kehidupan dan evolusi
Teori evolusi dimulai dengan
dikemukakannya teori teori tentang asal usul
mahluk hidup. Teori ini dimulai dari pendapat
bahwa mahluk hidup diciptakan berasal dari
mahluk tak hidup atau dikenal sebagai teori
abiogenesis. Menurut pandangan teori abiogenesis
mahluk hidup berasal dari benda tak hidup dan
pandangan lain dari teori ini menyatakan bahwa
mahluk hidup ada secara tiba tiba. Abiogenesis
ditumbangkan oleh teori biogenesis melalui
percobaan Redi, Spalanzani dan terutama Louis
Pasteur yang terkenal dengan percobaannya
menggunakan labu leher angsa.
Teori evolusi biologi menyatakan bahwa
mahluk hiudp berasal dari senyawa sederhana
berupa protein yang berkembang menjadi senyawa
protenoid dan mahluk hidup bersel satu yang hidup
di laut dan kemudian berkembang menjadi mahluk
hidup yang tingal di darat Keanekaragaman
mahluk hidup, adanya fosil dan homologi pada
organ mahluk hidup merupakan bukti adanya
evolusi.

2 Daftar materi yang sulit dipahami 1. Teori endosimbiosis


di modul ini 2. Sistem endokrin
3. Sistem ekskresi pada vertebrata
4. Klasifikasi kelainan kromosom
5. Banyaknya jenis kelainan hereditas

3 Daftar materi yang sering 1. Perbedaan vakuola kontraktil dengan vakuola


mengalami miskonsepsi non kontraktil
2. Struktur mikrotubulus dan mikrofilamen
3. Penyakit pada sistem peredaran darah yaitu
arteriosklerosis dengan arterosklerosis
4. Hubungan sistem endokrin dengan sistem
saraf
5. Pemahaman sindrom yang bermacam-macam
namun biasanya digeneralisasikan menjadi
sindrom down
LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri
Modul 3 Profesional

Judul Modul 3 KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DAN


EKOLOGI
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Klasifikasi dan Keanekaragaman Tumbuhan
2. Klasifikasi dan Keanekaragaman Hewan
3. Ekologi Biologi Populasi
4. Ekologi Biologi Konservasi
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi KB 1
yang dipelajari Klasifikasi dan Keanekaragaman Tumbuhan

A. Kunci Dikotomi dan Kunci Determinasi untuk Tumbuhan


 Kunci dikotomi atau kunci identifikasi biasanya terdiri atas
dua keterangan yang berlawanan dari ciri-ciri yang dimiliki
oleh suatu kelompok makhluk hidup.
 Ketika membuat kunci dikotomi, hal-hal yang perlu
diperhatikan yaitu:
a. Kunci harus dikotom (berlawanan), sehingga satu
bagian dapat diterima sedangkan yang lain ditolak
b. Ciri yang dimasukkan mudah diamati
c. Deskripsi karakter dengan istilah umum sehingga dapat
dipahami oleh orang lain
d. Menggunakan kalimat sesingkat mungkin.
 Mengamati ciri ciri pada 4 jenis daun:
Contoh: Kunci Dikotomi pada tumbuhan

Ket: Tumbuhan 1 (T1): Carica Papaya


Tumbuhan 2 (T2): Bougainvillea Glabra
Tumbuhan 3 (T3): Citrus Nobilis
Tumbuhan 4 (T4): Muntingia Calabura

Hasil Pengamatan:
Tipe daun:
 Daun majemuk : Bougainvillea Glabra, Citrus Nobilus,
Muntingia Calabura
 Daun Tidak Majemuk : Carica papaya
Bentuk Daun:
 Bulat Panjang (elliptical) : Bougainvillea
Glabra
 Tidak Bulat Panjang (Elliptical) : Citrus Nobilus,
Muntingia
Calabura
Jenis garis tepi daun:
 Bergigi kecil (Serrulate) : Citrus Nobilis
 Tidak Bergigi kecil (Serrulate) : Muntingia Calabura

 Kunci determinasi dibuat secara bertahap sampai


bangsa saja, suku, marga atau jenis dan seterusnya
Contoh Kunci Determinasi pada Tumbuhan

 Beberapa tahapan cara menggunakan Kunci Determinasi


yaitu:
a. Bacalah dengan teliti Kunci Determinasi mulai dari
permulaaanm yaitu nomor 1a.
b. Cocokkan ciri-ciri tersebut pada Kunci Determinasi
dengan ciri yang terdapat pada makhluk hidup yang
diamati
c. Jika ciri-ciri pada kunci tidak sesuai dengan ciri makhluk
hidup yang diamati, harus beralih pada pernyataan yang
ada dibawahnya dengan nomor yang sesuai. Misalnya
pernyataan 1a tidak sesuai, beralihlah ke pernyataan 1b
d. Jika ciri-ciri yang terdapat pada Kunci determinasi sesuai
dengan ciri yang dimiliki organisme yang diamati,
catatlah nomornya. Lanjutkan pembacaan kunci pada
nomor yang sesuai dengan nomor yang tertulis di
belakang setiap pernyataan pada kunci.
e. Jika salah satu pernyataan ada yang cocok atau sesuai
dengan makhluk hidup yang diamati, alternatif lainnya
akan gugur
f. Begitu seterusnya hingga diperoleh nama famili, ordo,
kelas, dan divisio atau filum dari makhluk hidup yang
diamati

B. Asal Mula Tumbuhan: Adaptasi Struktural, Kimiawi dan


Reproduksi
Salah satu kingdom yang ada yaitu Plantae (tumbuhan).
1. Tumbuhan kemungkinan berevolusi dari alga hijau
yang disebut karofita
Para peneliti telah menemukan homologi antara tumbuhan
dan karofita; di antaranya:
a. Kloroplas yang homolog
b. Kemiripan Biokimiawi.
c. Kemiripan dalam mekanisme mitosis dan sitokinesis
d. Kemiripan dalam ultrastruktur sperma
e. Hubungan genetik
2. Pergiliran generasi pada tumbuhan diawali dari
pembelahan meiosis yang tertunda
Zigot mengalami pembelahan meiosis secara langsung,
maka setiap fertilisasi hanya menghasilkan beberapa spora
haploid. Akan tetapi pembelahan mitosis pada zigot untuk
membentuk suatu sporofita akan memperbanyak produk
seksual, dengan pembelahan meiosis yang menyebabkan
banyak sel diploid menghasilkan banyak spora haploid. Ini
merupakan adapatasi yang penting untuk memaksimumkan
hasil reproduksi seksual pada lingkungan dimana kondisi
kekurangan air menurunkan peluang dari sperma yang berenang
untuk membuahi telur.
3. Adaptasi pada air yang dangkal merupakan pra-
adaptasi tumbuhan untuk kehidupan di daratan
Seleksi alam akan lebih memilih individu alga yang dapat
bertahan hidup melewati periode ketika alga tidak berada di
bawah permukaan air. Perlindungan pada gamet-gamet dan
embrio yang sedang berkembang di dalam organ yang
terlindungi (gametangia) pada induknya merupakan salah satu
contoh adaptasi dengan kehidupan di air dangkal yang akan
terbukti ternyata berguna juga di daratan. Contoh lainnya adalah
resistensi yang ditambahkan oleh sporollenin pada spora.

C. Tumbuhan Nonvaskuler: Tumbuhan Lumut (Briofita)


Tumbuhan hijau yang menempel pada bebatuan disebut
dengan tumbuhan lumut ( Briofita). Tumbuhan lumut termasuk
kategori Thallophyta (tumbuhan bertalus) karena belum dapat
dibedakan mana akar, batang, dan daun
Gambar: Pergiliran metagenesis pada tumbuhan lumut

Gambar perbandingan ketiga divisi lumut tersebut

Tumbuhan lumut terdiri atas tiga divisi yaitu :


a. lumut daun atau moss (Divisi Briofita)
Briofita yang paling terkenal adalah lumut daun (moss).
Hamparan lumut daun dan sesungguhnya terdiri dari
banyak tumbuhan yang tumbuh dalam kelompok yang
padat, yang saling menyokong satu sama lain. Hamparan
tersebut memiliki sifat seperti karet busa, yang
memungkinkan untuk menyerap dan menahan air. Masing-
masing tumbuhan yang ada dalam hamparan tersebut
melekat pada substrat dengan sel yang memanjang atau
filamen seluler yang disebut rizhoid.
Struktur morfologi lumut daun:

gambar siklus hidup lumut daun atau moss (divisi Briofita)


b. lumut hati atau liverwort (Divisi Hepatofita)
Lumut hati (liverwort) merupakan tumbuhan yang kurang
menyolok mata dibandingkan dengan lumut daun. Tubuh
lumut hati dibagi menjadi beberapa lobus, yang bentuknya
pasti mengingatkan seseorang akan lobus hati pada hewan
(wort artinya “heba”).
Siklus Hidup Lumut Hati:

c. lumut tanduk atau hornwort (Divisi Anthoserofita).


Lumut tanduk (hornwort) mirip dengan lumut hati, tetapi
dibedakan melalui sporofitnya, yang membentuk kapsul
memanjang yang tumbuh seperti tanduk dari hamparan
gametofit yang menyerupai keset. Berikut adalah contoh
dari lumut tanduk:

Contoh lumut hati diantaranya Marchantia, Lunularia, Riccia


nutans, Monoclea, Metzgeria; lumut daun yaitu Sphagnum,
Polytrichum, Archidium, Andreaea; sedangkan contoh lumut
tanduk yaitu Anthoceros sp., Notothylas

D. Tumbuhan Vaskuler Tak Berbiji : Tumbuhan Paku


Cirikhas pada tumbuhan paku yaitu daun muda yang
menggulung, disebut dengan Circinnatus.
Proses metagenesis pada tumbuhan paku:
Struktur Morfologi tumbuhan paku:

Contoh tanaman paku:


a. Paku Purba (Psilotinae)
Paku purba merupakan salah satu jenis tumbuhan paku yang
hampir punah. Spesies yang masih ada adalah Psilotum.
Gambar: Psilotum

b. Paku Kawat (Lycopodiinae)


Nama umum untuk tumbuhan ini adalah club moss (lumut
gada) atau ground pine (pinus tanah), meskipun tumbuhan itu
sebenarnya bukan lumut dan bukan juga pinus. Contoh Paku
kawat:

c. Paku Ekor Kuda (Equisetinae)


Sfenofita/Equisetinae, yang anggotanya umum disebut ekor
kuda (horsetail), adalah garis keturunan tumbuhan tak berbiji
kuno lainnya yang sampai ke radiasi tumbuhan vaskuler awal
pada masa Devon.
Gambar: Paku ekor kuda (Equisetum debile)
d. Paku Sejati (Filicinae)
Berdasarkan tempat hidupnya, paku sejati dikelompokan
menjadi:
1. Tumbuhan paku yang hidup di tanah seperti pada lereng
pegunungan. Contoh: paku tiang (Alsophilla glauca),
suplir (Adiantum cuneatum) dan pakis (Nephrolepis sp.)
2. Tumbuhan paku yang tumbuh di perairan. Contoh:
semanggi (Marsilea crenata) dan paku air (Azolla pinnata)
3. Tumbuhan paku yang menempel pada tumbuhan
lain/epifit. Contoh: paku tanduk rusa (Platycerium
bifurcatum) dan paku sarang burung (Asplenium nidus)
Gambar Siklus Hidup Tumbuhan Paku:

Contoh Tumbuhan Paku Sejati:

E. Tumbuhan Berbiji
1. Gymnospermae (Gimnosperma)
Contoh tumbuhan Gimnosperma yaitu:
2. Angiospermae (Angiosperma)
Angiosperma bersifat heterospora, suatu karakteristik yang
dimiliki Angiosperma bersama dengan semua tumbuhan
berbiji.

Siklus hidup Angiospermae:

Angiospermae dibedakan menjadi 2 kelas, yaitu :


1. Kelas Monokotiledonae (Biji berkeping satu)
Umumnya berupa tumbuhan herba semusim atau setahun,
memiliki kotiledon tunggal/berkeping satu, batang tidak
bercabang/bercabang sedikit dan tidak memiliki kambium,
berkas pengangkut tersusun tidak teratur (tersebar), tipe
kolateral tertutup, tulang daun melengkung/sejajar, memiliki
akar serabut, bunga memiliki bagian-bagian dengan kelipatan
3, bentuk bunga tidak beraturan, dan warna tidak mencolok.
Terdiri dari beberapa famili :
a) Liliaceae
Misal: Lilium sp (lilia), Alium cepa (bawang besar),
Alium sativum (bawang putih), Alium ascolonicum
(bawang merah)
b) Palmae (keluarga palem)
Misal: Cocos nucifera (kelapa), Phoenix sp (kurma)
c) Graminae (keluarga rumput-rumputan)
Misal: Oryza sativa (padi), Zea mays (jagung), rumput,
bambu, dan sebagainya
d) Orchidaceae (keluarga anggrek)
Misal: Cattleya sp, Dendrobium sp, Arundina sp,
Epidendrum sp, Vanilia planifolia (vanili).

Contoh Tumbuhan Monokotil:


2. Kelas Dikotiledonae (Biji berkeping dua)
Umumnya berupa tumbuhan menahun (berkayu), memiliki
kotiledon ganda/berkeping dua, umumnya batang bercabang,
memiliki kambium, berkas pengangkut tersusun secara teratur
(bersebelahan), tipe kolateral terbuka, tulang daun
menjari/menyirip, memiliki akar tunggang, Bunga memiliki
bagian-bagian dengan kelipatan 4 atau 5, bentuk bunga
beraturan, dan umumnya memiliki warna mencolok.
Terdiri dari beberapa familia, yaitu:
a) Caryophyllaceae
Misal: Dianthus chinensis
b) Magnoliaceae
Misal: Magnolia grandiflora (cempaka putih)
c) Rosaseae
Misal: Rosa hybrida (bunga maqar)
d) Leguminoceae
Misal: Leucena glauca (lamtoro), Parkia
specinosa (petai), Tamarindus indica (asam)
e) Malvaceae
Misal: Hibiscus rosa-sinensis (bunga sepatu),
Glossipium obtusifolium (kapas)
f) Umbelliferae
Misal: Centella asiatica (talas)
g) Solanaceae
Misal: Solanum tuberosum (kentang),
Orthosiphon grandiflorus (kumisal kucing).
h) Compositae
Misal: Ageratum sp (babandotan), Helianthus
annus (bunga matahari), Nicotiana tabaccum
(tembakau), Capsicum sp (cabe), Lycopersicum
esculentum (tomat), dan sebagainya
Contoh: tumbuhan dikotil

KB 2. Klasifikasi dan Keanekaragaman Hewan


Kunci Dikotomi dan Kunci Determinasi untuk HewanAsal
Mula Keanekaragaman Hewan: Gambaran Umum Tentang
Filogeni dan Keanekaragaman Hewan

1. Gambar pohon filogeni hewan

2. Choanoflagellates termasuk nenek moyang dari hewan


3. Sel-sel hewan tidak memiliki dinding sel yang menyokong
tubuh dengan kuat seperti yang dimiliki tumbuhan dan fungi
4. Sebagian besar hewan bereproduksi secara seksual, dengan
tahapan diploid yang umumnya mendominasi siklus hidupnya
5. Beberapa hewan berkembang secara langsung melalui tahapan
pendewasaan sementara untuk menjadi dewasa, akan tetapi
siklus hidup pada banyak hewan meliputi tahapan larva
6. Larva adalah bentuk yang belum dewasa secara seksual
7. Empat titik pokok percabangan evolusi pada pohon silsilah
yaitu:
a) Parazoa tidak memiliki jaringan sejati
b) Radiata dan bilateria adalah cabang utama eumetazoa
c) Evolusi rongga tubuh menghasilkan hewan yang lebih
kompleks
d) Selomata bercabang menjadi protostoma dan deuterostoma
8. Tabel Organisasi filum hewan menurut ciri-ciri utama bangun
tubuh
Invertebrata
1. Parazoa
a) Porifera atau hewan berpori termasuk Kingdom Animalia
- Gambar porifera

- Lapisan-lapisan sel spons merupakan gabungan sel-sel


yang terususun longgar, bukan merupakan jaringan
sejati karena sel-sel itu secara relatif belum
terspesialisasi
- Spons tidak memiliki saraf atau otot, tetapi masing-
masing sel dapat mengindera dan bereaksi terhadap
perubahan lingkungan
- Tinggi spons berkisar dari 1 cm sampai 2 cm
- Kurang lebih 9000 spesies spons, hanya sekitar 100
yang hidup dalam air tawar; sisanya adalah organisme
laut
- Tubuh spons sederhana, mirip dengan suatu kantung
yang berpori atau berlubang-lubang (Porifera berarti
“mengandung pori”)
- Gambar struktur tubuh porifera
- Melapisi bagian dalam spongosel atau ruangan air
internal adalah koanosit (coanocyte) berflagela, atau sel-
sel colar (untuk menamai kerah bermembran di
sekeliling dasar flagela itu). Flagela tersebut akan
membangkitkan suatu arus aliran air, colar akan
menjerat partikel makanan, dan koanosit akan
memfagositosisnya
- Gambar tipe porifera berdasarkan sistem salurannya

-
- Tubuh suatu spons terdiri atas dua lapisan sel-sel yang
dipisahkan oleh suatu daerah bergelatin yang disebut
mesohil.
- Didalam mesohil tersebut terdapat sel-sel yang disebut
amoebosit (amoebocyte), yang dinamai berdasarkan
penggunaan pseudopodianya (kaki semunya)
- Gambar serat rangka pada porifera

b) Berdasarkan sifat spikulanya, Filum Porifera dibagi


menjadi 3 kelas, yaitu:
- Kelas Calcarea
- Kelas Hexatinellida

- Kelas Demospongia

2. Radiata
a) Gambar contoh hewan tipe cnidaria

- Hewan radiata adalah hewan diploblastik (hanya


memiliki ektoderm dan endoderm) dan memiliki simetri
radial
- Kedua filum cabang radiata adalah Cnidaria dan
Ctenophora.
- Hewan Cnidaria (hidra, ubur-ubur, anemon laut, dan
karang), tidak memiiki mesoderm dan memiliki
konstruksi tubuh yang relatif sederhana.
- Lebih dari 10.000 spesies yang masih hidup dan
sebagian besar di antaranya adlah spesies organisme laut.
-
- Gambar filogeni cnidaria
- Bangun dasar tubuh Cnidaria adalah suatu kantung
dengan kompartemen tengah untuk pencernaan, yaitu
rongga gastrovaskuler (gastrovascular cavity)
- Bangun dasar tubuh ini memiliki dua variasi: polip yang
sesil dan medusa yang mengambang.
- Polip adalah bentuk-bentuk silindris yang menempel ke
substrat melalui sisi aboral (berlawanan arah dengan
mulut) tubuhnya dan menjulurkan tentakelnya,
menunggu mangsa
- Suatu medusa adalah suatu versi polip dengan mulut di
bawah dan bentuk yang lebih rata
- Gambar struktur tubuh cnidaria

- Cnidaria adalah karnivora yang menggunakan tentakel


yang tersusun dalam suatu cincin disekitar mulut untuk
menangkap mangsa dan mendorog makanan kedalam
gastrovaskuler, tempat pencarnaan dimulai

- Tabel kelas-kelas filum cnidaria


- Gambar siklus hidup hidrozoa

3. Aselomata
a) Aselomata mewakili satu percabangan awal hewan
bersimetri bilateral, aselomata tidak memiliki rongga
tubuh, yaitu ruang antara dinding tubuh dan saluran
pencernaan
- Gambar struktur tubuh cacing pipih (platyhelminthes)

- Cacing pipih dibagi ke dalam 4 kelas:


 Turbellaria (yang sebagaian besar adalah cacing
pipih yang hidup bebas)
 Monogenea
 Trematoda (atau fluke)
 Cestoidea (Cacing pita)
- Tabel kelas-kelas filum platyhelmithes

4. Pseudoselomata
a) Rotifer (sekitar 1800 spesies) adalah hewan yang sangat
kecil yang terdapat paling banyak di air tawar, beberapa di
antaranya hidup di laut atau di dalam tanah lembap
- Ukurannya berkisar dari sekitar 0,5 sampai 2,0 mm,
lebih kecil dari banyak Protista
- Rotifer adalah hewan multiseluler dan memiliki sistem
organ khusus, termasuk saluran pencernaan sempurna
(suatu saluran pencernaan dengan mulut dan anus yang
terpisah)
- Gambar struktur tubuh cacing gilig (nematoda)

- Contoh cacing Nematoda


- Cacing gilig (Nematoda) ditemukan pada sebagian besar
habitat akuatik, di dalam tanah lembap, di dalam
jaringan lembap tumbuhan, dan di dalam cairan tubuh
dan jaringan hewan.
- Reproduksi Nematoda umumnya adalah secara seksual.
Jenis kelamin umumnya terpisah pada sebagaian besar
spesies, dan betina umumnya berukuran lebih besar
dibandingkan dengan jantan

5. Selomata: Protostoma
a) Garis keturunan Protostoma hewan selomata terbagi
menjadi beberapa filum, yang meliputi Mollusca, Annelida,
dan Arthropoda
b) Filum Nemertea: posisi cacaing proboscis di pohon
filogenetik masih belum jelas
c) Filum-filum Lophophorata: Bryozoa, Phoronida, dan
Brachiopoda memiliki tentakel bersilia di sekeliling
mulutnya
- Bryozoa adalah hewan berkoloni yang sangat
menyerupai lumut (moss). Bryozoa artinya “hewan
lumut”
- Phoronida adalah cacing laut yang tinggal dalam tabung
yang panjangnya berkisar dari 1 mm sampai 50 cm
- Brachiopoda adalah bagian dorsal dan ventral hewan
tersebut dan bukan lateral, seperti pada remis
d) Filum Mollusca: anggota filum Mollusca memiliki kaki
berotot, massa viseral, dan suatu mantel
- Tabel kelas-kelas utama filum mollusca
e) Filum Annelida: anggota filum Annelida adalah cacing
bersegmen
- Tabel kelas-kelas filum annelida

f) Filum Arthropoda: anggota filum Arthropoda memiliki


segmentasi regional, tungkai bersendi, dan eksoskeleton
- Tabel kelas utama filum arthropoda
6. Selomata: Deuterostoma
a) Filum Echinodermata, semuanya adalah hewan laut, dibagi
menjadi enam kelas:
- Asteroidea (bintang laut)

- Ophiuroidea (bintang mengular)

- Echinoidea (bulu babi dan sand dollar)


- Crinoidea (lili laut dan bintang bulu)

- Holothuroidea (timu laut)

- Concentrychycloidea (aster laut)

Vetebrata

1. Tengkorak dan tulang punggung, yang mengelilingi dan


melindungi tali saraf, merupakan bagian dari kerangka aksial
vertebrata, yaitu struktur penyokong utama sumbu, atau batang
tengah, tubuh.
2. Kerangka aksial sebagian besar vertebrata juga meliputi tulang,
rusuk, yang menautkan otot dan melindungi organ internal
3. Vertebrata juga memiliki kerangka tambahan, yang menyokong
kedua pasang anggota badannya (sirip, kaki atau lengan)
4. Superkelas Agnatha, hagfish dan lamprey, tidak memiliki
rahang.
5. Superkelas lain, Gnathostomata, meliputi enam kelas vetebrata
berahang:
- Kelas Chondrichthyes (ikan bertulang rawan, hiu dan ikan
pari)
- Kelas Osteichthyes (ikan bertulang keras)
- Amphibia (katak dan salamander)
- Reptilia (reptile)
- Aves (burung dan unggas)
- Mammalia (binatang menyusui)

KB 3
Ekologi Biologi Populasi
a. Jenis-jenis simbiosis sebagai bentuk interaksi antar
makhluk hidup
Fungsi simbiosis yaitu bertahan hidup dengan mengandalkan
atau berhubungan makhluk hidup lain yang berbeda jenis.
Simbiosis dibedakan menjadi :
- Ektosimbiosis adalah bentuk hubungan antara dua
organisme yang berbeda jenis dimana organisme yang
satu hidup di bagaian luar organisme lainnya
- Endosimbiosis adalah bentuk hubungan antara dua
organisme yang berbeda jenis diaman organisme yang
satu hidup di bagian dalam organisme lain.
1. Simbiosis mutualisme
Simbiosis mutualisme adlaah hubungan sesama
makhluk hidup yang saling menguntungkan antar
kedua pihak. Contoh :
- Bunga dengan kupu-kupu, dalam proses penyerbukan
bunga dibantu oleh kupu-kupu sedangkan kupu-kupu
mendapat nektar

- Raflesia dan lalat, dimana raflesia dibantu proses


penyerbukannya dan lalat mendapatkan sari bunganya
- Ikan hiu dengan remora, dimana ikan hiu menjadi
bersih dan remora akan mendapat sisa makanan hiu.
2. Simbiosis parasitisme
Simbiosis parasitisme yaitu hubungan sesama makhluk
hidup ndiaman pihak satu mendapat keuntungan namun
merugikan pihak lainnya.
Contoh :
- Cacing perut dan cacing tambang yang hidup hidup di
dalam usus manusia, dimana cacing-cacing tersebut
akan mengambil sari makanan di usus manusia
- Bunga rafflesia dengan inangnua, dimana bunga
raflesia menyerap sari-sari makanan dari inangnya
sedangkan inangnya diambil sari makanannya
- Tali putri malu dengan inangnya, dimana tali putri
menyerap sari makanan berupa zat organik sedangkan
inangnya akan diambil sari makanannya.

3. Simbiosis Komensalisme
Simbiosis komensalisme merupakan hubungan sesama
makhluk hidup dimana pihak yang satu mendapat
keuntungan namun pihak lainnya tidak dirugikan dan
pula tidak diuntungkan
Contoh :
- Bunga anggrek dengan pohon mangga
- Sirih pada tumbuhan inangnya
- Penyu dengan ikan remora
4. Simbiosis amensalisme
Simbiosis amensalisme adalah hubungan sesama
makhluk hidup yang mana satu pihak dirugikan dan
pihak lainnya tidak diuntungkan dan tidak dirugikan
Contoh ;
- Pohon walmut dengan tumbuhan lainnya
b. Interaksi Makhluk hidup dengan lingkungannya
1. Interaksi antara populasi-populasi spesies yang
berlainan
- Pemangsaan dan parasitisme adalah interaksi +/-
- Kompetisi antarspesies adalah interaksi -/-
- Komensalisme dan mutualisme secara berturut-turut
adalah interaksi +/0 dan +/+
2. Interaksi Antarspesies dan struktur komunitas
Pengaruh interaksi antarspesies atas struktur komunitas
dan keberagamannya
- Pemangsa dapat mengubah struktur komunita dengan
cara membatasi kpmperisi diantara spesies-spesies
mangsa
- Mutualisme dan parasitisme dapat mempunyai dampak
yang luas terhadap komunitas
- Kompetisi antarspesies mempengaruhi populasi banyak
spesies dan dapat mempengaruhi struktur komunitas.
- Hubungan yang kompleks diantara interaksi-interaksi
antarspesies dan adanya keragaman lingkungan
merupakan ciri struktur komunitas
3. Gangguan keseimbangan
Gangguan menyingkirkan orgmanisme dalam
komunitasnya, mengubah ketersediaan sumber daya,
dan menciptakan relung kosong yang dapat ditempati
oleh spesies ini.

c. Hubungan antara populasi makhluk hidup dengan


kebutuhan hidupnya
1. Populasi makhluk hidup
a. Karakteristik populasi
Sebuah populasi merupakan sebuah entitas yang
lebih abstrak dibandingkan dengan suatu organisme
atau suatu sel, namun populasi memiliki suatu
kumpulan karakteristik yang hanya berlaku bagi
tingkay organisme biologis tersebut.
b. Dua karakteristik penting pada populasi manapun
adalah kepadatan dan jarak antar individu
Kepadatan (density) populasi adalah jumlah
individu per satuan luas atau volme. Penyebaran
(dipersion) adalah pola jarak antara individu di
dalam batas geografis populasi.
c. Pengukuran kepadatan
Ukuran populasi ditaksir bukan dengan menghitung
organismenya akan tetapi dengan menggunakan
indikator tidak langsung, seperti jumlah sarang atau
lubang, atau tanda-tanda seperti kotoran atau jejak
titik.
d. Pola penyebaran
Pola penyebaran yang paling umum adalah
pembentukan rumpun (clump), dengan individu-
individu berkelompok di dalam patch-patch.

Pola penyebaran populasi


e. Demografi
Suatu ciri demografi yang penting berhubungan
dengan struktur umur, adalah waktu generasi, yaitu
rata-rata rentang waktu antara kelahiran suatu
individu dengan kelahiran keturunannya.
2. Faktor-faktor pembatas populasi
a. Faktor yang bergantung pada kepadatan mengatur
pertumbuhan populasi dengan cara yang bervariasi
sesuai dengan kepadatan
b. Kejadian dan kehebatan faktor-faktor yang tidak
bergantung pada kepadatan, tidak berhubungan
dengan kepadatan populasi
c. Gabungan faktor-faktor yang bergantung pada
kepadatan dan yang tidak bergantung pada
kepadatan, kemungkinan membatasi sebagian besar
populasi
d. Beberapa populasi memiliki siklus ledakan dan
siklus penurunan yang beraturan
3. Pertumbuhan populasi manusia
Struktur umur populasi merupakan suatu faktor dalam
laju pertumbuhan yang berbeda pada negara-negara
yang berbeda. Spesies manusia bersifat unik karena
memiliki kemampuan untuk secara sadar mengontrol
pertumbuhan populasinya sendiri.

KB 4
Ekologi Biologi Konservasi
a. Polusi (Pencemaran Lingkungan)
Menurut Undang-Undang Pokok Pengolahan Lingkungan
Hidup No. 4 Tahun 1982 Polusi merupakan perubahan pada
tatanan lingkungan yang disebabkan oleh masuknya atau
dimasukkan makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen
lain ke dalam lingkungan sehingga kualitas lingkungan atau
tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.
Sedangkan zat atau bahan yang dapat mengakibatkan
pencemaran disebut polutan.
Menurut Miller terdapat tiga faktor yang menentukan derajat
bahaya dari polutan. Pertama, komposisi kimianya, kedua
adalah konsentrasinya, dan ketiga persintesinya atau
keberadaannya di alam.
b. Gangguan siklus kimia
Terjadinya gangguan siklus materi diakibatkan oleh aktivitas
manusia, yakni berupa aktivitas pertanian, industri dan rumah
tangga. Pembuangan limbah akibat aktivitas manusia inilah
yang mengakibatkan terjadinya pencemaran air dan tanah
c. Perubahan komposisi udara di atmosfer
Meningkatnya aktivitas manusia menyebabkan peningkatan
penggunaan bahan bakar fosil, pestisida dan insetisida di
bidang pertanian, deforestasi dan penggunaan CFC yang
berkontribusi pada pemanasan global. Pemanasan global
dapat menyebabkan beberapa kerusakan, salah satunya
adalah rusaknya terumbu karang yang disebabkan oleh
panasnya suhu perairan laut. Meningkatnya CO2 dapat
mengakibatkan :
- Peningkatan temperatur laut
- Hilangnya gunung es
d. Perubahan Musim
Peningkatan suhu bumi ditandai dengan berbagai macam
fenomena yang dapat kita rasakan, yaitu tidak dapat
diperkirakannya cuaca perubahan musim, gejala-gejala lain
seperti perubahan suhu ekstrim, kekeringan, peningkatan
evaporasi, munculnya tornado dan angin siklon yang lebih
sering dan lebih besar. Keberadaan polutan diusara juga
menimbulkan hujan asam. Proses terjadinya hujan asam
dapat dilihat pada gambar.

e. Perubahan habitat dn keanekaragaman biologis


Keanekaragaman pada suatu wilayah banyak berubah dan
berkurang yang diakibatkan oleh beberapa hal, seperti
kebakran hutan menyebabkan beberapa spesies punah.
f. Kesuburan tanah
1. Siklus nitrogen
Siklus nitrogen merupakan unsur kimia dalam ekosistem,
78% gas di atmosfer disusun oleh Nitrogen. Hal ini
disebabkan karena nitrogen merupakan unsur yang tidak
mudah bereaksi dengan unsur lain sehingga nitrogen untuk
dimanfaatkan makhluk hidup memerlukan tahapan proses
yaitu : fiksasi nitrogen, mineralisasi, nitrifikasi dan
denitrifikasi yang melibatkan mikroorganisme yang hidup
dalam tanah atau bersimbiosis dengan tanaman.
2. Siklus fosfor
Siklus fosfor merupakan proses dimana posfor
menyebar ke dalam litorsfer, hidrosfer dan biosfer.
Tahapan siklus fosfor
a. Pencucian
b. Absorpsi oleh tumbuhan dan hewan
c. Dekomposisi

g. Strategi/solusi penanganan pencemaran lingkungan


- Mengeluarkan kebijakan yang menentukan batas
penggunaan senyawa-senyawa yang berpotensi untuk
mencemari lingkungan.
- Melakukan AMDAL ketika sebuah industri akan dibangun
di suatu wilayah.
- Mempertahankan keanekaragaman genetik
- Perlindungan terhadap habitat untuk menjaga keberadaan
populasi
- Melakukan analisis kelangsungan hidup
- Konservasi terhadap tingkat komunitas, ekosistem dan
bentang alam seperti cagar alam.
2 Daftar materi yang KB 1 – Klasifikasi & Keanekaragaman Tumbuhan
sulit dipahami di modul
1. Tumbuhan kemungkinan berevolusi dari alga hijau yang
ini
disebut karofita

KB 2 – Klasifikasi & Keanekaragaman Hewan

1. Organisasi filum hewan menurut ciri-ciri utama bagian


tubuh.
KB 3
Ekologi Biologi Populasi
1. Konsep Interaksi antara populasi-populasi spesies yang
berlainan
KB 4
Ekologi Biologi Konservasi
5. Proses terjadinya hujam asam
6. Perbedaan fiksasi nitrogen, mineralisasi, nitrifikasi dan
denitrifikasi

3 Daftar materi yang KB 1 – Klasifikasi & Keanekaragaman Tumbuhan


sering mengalami
miskonsepsi Pergiliran generasi pada tumbuhan diawali dari pembelahan meiosis
yang tertunda

KB 2 – Klasifikasi & Keanekaragaman Hewan

1. Filum- filum lophophora tentang Bryozoa “ hewan lumut”

KB 3
Ekologi Biologi Populasi
1. Membedakan simbiosis komensalisme dengan
amensalisme
KB 4
Ekologi Biologi Konservasi
5. Pemahaman mengenai efek rumah kaca dan pemanasan global
6. Pemahaman mengengai hujan asam
LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul Modul 4


Kinematika dan Dinamika Gerak, serta Suhu dan Kalor
Judul Kegiatan Belajar 9. Energi dan Sumber Energi
(KB) 10. Aplikasi Energi dan Gerak dalam Sistem Kehidupan
11. Konsep dan Aplikasi Tekanan
12. Suhu dan Kalor pada Proses Biologis.
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi KB 1 Energi dan Sumber Energi
yang dipelajari 1. Usaha adalah sejumlah energi yang digunakan untuk
menggerakkan suatu benda. Rumus usaha adalah
W=F x s
2. Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha atau
melakukan suatu perubahan. Bentuk-bentuk energi yaitu:
a. Energi potensial adalah energi yang tersimpan pada
suatu benda.
b. Energi kimia adalah energi yang terkandung di dalam
suatu zat.
c. Energi listrik adalah energi yang dimiliki muatan listrik
dan arus listrik.
d. Energi kinetik adalah energi ketika suatu materi
berpindah atau bergerak.
e. Energi mekanis adalah jumlah energi potensial dan
energi kinetik suatu benda.
f. Penerapan hukum kekekalan energi di kehidupan
sehari-hari.
g. Penerapan hukum kekekalan energi pada gerak
harmonik sederhana.
h. Sumber energi adalah segala sesuatu yang menghasilkan
energi. Ada dua macam sumber energi yaitu sumber
energi tak terbarukan, seperti minyak bumi, batu bara,
dan gas alam. Sumber energi terbarukan, seperti sinar
matahari, PLTA, energi angin, dan energi tidal.
i. Transformasi energi di dalam sel terjadi di organel sel
(klorofil dan mitokondria).

3. Metabolisme sel adalah proses kimia yang terjadi di dalam


tubuh sel makhluk hidup dengan menggunakan enzim. Ada
dua macam metabolisme yaitu katabolisme dan anabolisme.
Katabolisme adalah reaksi penguraian molekul sedangkan
anabolisme adalah reaksi pembentukan molekul.

KB 2 Aplikasi Energi dan Gerak dalam Sistem Kehidupan


1. Energi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain
disebut transformasi energi.
2. Energi pada proses biologis makhluk hidup didapatkan dari
sumber makanan yang mengandung nutrisi seperti
karbohidrat, protein, dan lemak.
3. Transformasi energi di dalam sel dapat dilakukan oleh:
a. Klorofil dengan cara fotosintesis.
b. Mitokondria dengan mengubah karbohidrat, protein dan
lemak menjadi energi.
4. Pencernaan karbohidrat di dalam tubuh akan diserap oleh
usus halus dalam bentuk monosakarida. Pencernaan
karbohidrat yang meningkat dapat menyebabkan glukosa
darah meningkat dan bila pencernaannya kurang, maka
glukosa darah dapat turun. Hal ini dipengaruhi oleh hormon
insulin dan adrenalin yang mengatur kadar gula dalam darah.
5. Pencernaan protein di dalam tubuh diubah ke bentuk
sederhana agar dapat diserap oleh usus halus, yaitu asam
amino. Protein tidak dapat disimpan, sehingga jika ada
kelebihan protein, maka zat sisa penguraian protein seperti
nitrogen akan dikeluarkan melalui air seni.
6. Pencernaan lemak di dalam tubuh menggunakan enzim
lipase agar diubah menjadi gliserol dan asam lemak.
7. Gerak diartikan sebagai perpindahan posisi benda dari
keadaan awal ke keadaan akhir terhadap suatu acuan tertentu.
Gerak merupakan besaran vektor yang menyatakan
kedudukan suatu benda terhadap titik acuan yang
berhubungan dengan perpindahan dan kecepatan. Rumusnya
adalah
S= v x t
8. Kecepatan diartikan sebagai perpindahan yang ditempuh tiap
satuan waktu
9. Kelajuan adalah jarak yang ditempuh tiap satuan waktu.
10. Menurut lintasannya, gerak dapat dibedakan menjadi gerak
lurus, gerak parabola, dan gerak melingkar. Gerak lurus dapat
dibagi menjadi dua jenis, yaitu GLB dan GLBB.
11. Gerak lurus beraturan menempuh jarak yang sama dalams
elang waktu yang sama. Rumusnya:
S= v x t
12. Gerak lurus berubah beraturan dapat diamati
menggunakan alat dinamakan ticker time. Jarak yang
diciptakan dari tiker time, dapat diamati apakah benda
mengalami GLBB dipercepat (jarak yang dihasilkan sangat
dekat) atau GLBB diperlambat (jarak yang dihasilkan jauh).
13. Aplikasi GLBB dalam kehidupan sehari-hari terkait dengan
a. kecepatan awal dan akhir kendaraan. Rumusnya
Vt= Vo + at
b. gerak vertikal. Rumusnya
S= Vot +1/2 at2
14. Penerapan GLB dan GLBB dalam gerak parabola
15. Jenis-jenis pesawat sederhana
a. Katrol
b. Roda berporos
c. Bidang miring
d. Pengungkit
16. Fungsi rangka pada manusia:
a. Menopang tubuh
b. Melindungi organ dalam.
c. Tempat menempelnya otot
d. Tempat pembentukan sel darah
17. Tulang manusia terbentuk dari tulang spons, tulang kompak,
pembuluh darah, sumsum tulang dan periosteum.
18. Macam-macam tulang:
a. Tulang panjang
b. Tulang pipih
c. Tulang pendek
d. Tulang tak beraturan
19. Otot sebagai alat gerak aktif memiliki fungsi menggerakan
tulang. Otot adalah jaringan yang dapat berkontraksi dan
berelaksasi. Jenis-jenis otot:
a. Otot rangka
b. Otot polos
c. Otot jantung
20. Sendi adalah penghubung antar tulang. Macam sendi:
a. Sendi peluru
b. Sendi pelana
c. Sendi engsel
d. Sendi putar
e. Sendi geser

KB 3 Konsep dan Aplikasi Tekanan


1. Konsep Tekanan. Tekanan sangat berhubungan dengan gaya
(F) dan luas permukaan benda (A)
2. Tekanan Zat Padat. Apabila gaya yang diberikan pada suatu
benda (F) semakin besar, maka tekanan yang dihasilkan akan
semakin besar. Persamaannya sebagai berikut
𝑁 𝑭 (𝑁)
𝒑 ( 2) =
𝑚 𝑨 (𝑚2 )

3. Tekanan Zat Cair


- Tekanan Hidrostatis yaitu tekanan zat cair yang
dipengaruhi oleh kedalaman zat cair dan massa jenis zat
cair. Persamaan yaitu 𝑝 = 𝜌 × 𝑔 × h
- Hukum Archimedes berbunyi “Jika benda dicelupkan ke
dalam zat cair, maka benda itu akan mendapat gaya ke
atas yang sama besar dengan berat zat cair yang didesak
oleh benda tersebut”. Persamaan hukum Archimedes FA=
𝜌c × 𝑔 × Vcp
- Hukum pascal berbunyi tekanan yang diberikan pada zat
cair dalam ruang tertutup akan diteruskan ke segala arah
𝐹
dengan besar yang sama. Persamaan hukum pascal 𝐴1 =
1
𝐹2
𝐴2
4. Tekanan Gas dapat dibuktikan dari berbagai keadaan.
- Tidak tumpahnya air di gelas yang ditutup kertas HVS
dengan posisi terbalik.
- mengembangnya balon karet pada labu Erlenmeyer yang
diisi air kemudian dipanaskan.
5. Aplikasi Konsep Tekanan Zat pada Makhluk Hidup
- Pengangkutan Air dan Nutrisi pada Tumbuhan. Dimulai
dari akar, dilanjutkan xilem ke bagian batang dan daun
tumbuhan. Zat makanan di daun akan diangkut melalui
floem ke bagian lain tumbuhan

- Pengangkutan air pada tumbuhan dimulai dari rambut-


rambut akar, secara osmosis masuk ke sel epidermis.
Selanjutnya korteks, endodermis, perisikel, dan xilem
akar. Setelah tiba di xilem akar, air akan bergerak ke
xilem batang dan ke xilem daun. Air dapat naik ke batang
karena adanya kapilaritas batang.

- Pengangkutan Nutrisi pada Tumbuhan berupa zat-zat hasil


fotosintesis dimulai dari daun (konsentrasi gula tinggi) ke
bagian tanaman lain (konsentrasi gula rendah) dengan
dibantu oleh sirkulasi air yang mengalir melalui pembuluh
xilem dan floem.

- Tekanan Osmosis adalah peristiwa difusi atau


perpindahan pelarut dari suatu larutan lebih encer atau
pelarut murni ke larutan yang lebih pekat melalui
membrane semipermeabel.

- Tekanan Darah pada Sistem Peredaran Darah Manusia


memiliki prinsip kerja seperti hukum pascal. Dengan
demikian, tekanan darah yang berada pada bagian aorta
sama dengan tekanan yang ada pada arteri.

- Tekanan Gas pada Proses Pernapasan Manusia. Proses


pertukaran antara O2 dengan CO2 terjadi secara difusi,
yaitu proses perpindahan zat terlarut dari daerah yang
memiliki konsentrasi dan tekanan parsial tinggi ke daerah
yang memiliki konsentrasi dan tekanan parsial rendah.
Tekanan parsial adalah tekanan yang diberikan oleh gas
tertentu dalam campuran gas tersebut

KB 4
1. Suhu sebuah benda adalah tingkat (derajat) panas suatu
benda. Benda yang panas mempunyai derajat panas lebih
tinggi daripada benda yang dingin.
2. Jenis-jenis termometer
a. Termometer zat cair diantaranya termometer
laboratorium, termometer suhu badan
b. Termometer bimetal
c. Termometer kristal cair
3. Skala suhu
Penggunaan Matematika Perbandingan Skala Suhu: skala C:
skala R: skala F: skala K
= 100 : 80 : 180 : 100
skala C: skala R: skala F: skala K = 5 : 4 : 9 : 5

Dengan memperhatikan titik tetap bawah (dibandingkan


mulai dari nol semua), perbandingan angka suhunya: TC: TR:
(TF - 32) : (TK -273) = 5 : 4 : 9 : 5

4. Perubaham akibat suhu


a. Pemuaian zat padat (Panjang, Luas dan Volume)
b. Pemuaian zat cair dan gas
5. Kalor (Q) adalah energi panas yang berpindah dari benda
yang bersuhu lebih tinggi ke benda yang bersuhu lebih
rendah. Dalam SI kalor mempunyai satuan Joule (J). Satuan
kalor yang populer (sering digunakan pada bidang gizi)
adalah kalori dan kilokalori.
𝑸 = 𝒎.𝒄.𝜟𝑻
6. Cara perpindahan kalor.
a. Konduksi : perpindahan panas melalui bahan tanpa
disertai perpindahan partikel-partikel bahan tersebut
b. Konveksi : perpindahan kalor dari satu tempat ke tempat
lain bersama dengan gerak partikel-partikel bendanya
c. Radiasi : perpindahan panas yang dipancarkan oleh
permukaan benda semata-mata berdasarkan
temperaturnya.
7. Terdapat empat istilah mekanisme pengaturan suhu tubuh
pada hewan sebagai berikut:
a. Ecthothermic, hewan-hewan yang menyediakan suhu
tubuhnya dari luar.
b. Enhothermic, hewan-hewan yang mnyediakan panas
tubuh dari dalam tubuhnya sendiri.
c. Homeothermic, hewan-hewan yang suhu tubuhnya
konstan (relatif tetap)
d. Poikilothermic, hewan-hewan yang suhu tubuhnya
fluktuatif mengikuti suhu tubuhnya dan fluktuatif
mengikuti suhu lingkungannya
8. Transpirasi adalah mekanisme hilangnya air dari tumbuhan,
bisa melalui stomata atau melalui kutikula. Tetapi lebih
banyak yang hilang dari stomata. Ada tiga tipe transpirasi
yaitu transpirasi kutikula dan transpirasi stomata dan
transpirasi lentikuler
2 Daftar materi yang KB 1
sulit dipahami di 1. Penerapan Hukum Kekekalan Energi dalam Konsumsi
modul ini Sehari-hari
2. Penerapan Hukum Kekekalan Energi pada Gerak harmonik

KB 2
1. Arah Gaya Kuasa (Fk) pada keuntungan mekanis bidang
miring

KB 3
1. Adhesi dan kohesi dalam proses pengangkutan air pada
tumbuhan

KB 4
7. Pemuaian zat dan anomali air
8. Mekanisme pengaturan suhu tubuh manusia, hewan dan
tumbuhan

3 Daftar materi yang KB 1


sering mengalami 1. Batu baterai dalam kondisi normal mengandung energi kimia
miskonsepsi atau energi listrik

KB 2
1. Gerak parabola
2. Menghitung jumlah tali katrol majemuk pada berbagai
variasi susunan katrol
3. Pengungkit jenis kedua dan ketiga

KB 3
1. Gaya apung benda tercelup sebagian
2. Adhesi dan kohesi
3. Xilem dan Floem

KB 4
7. Pengertian suhu, panas dan kalor
8. Konversi suhu
LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul MODUL 5 (PROFESIONAL)


Gelombang Optik dan Listrik Magnet
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Getaran, Gelombang dan Bunyi
2. Optik
3. Listrik Statis dan Dinamis
4. Kemagnetan dan Induksi Elektromagnetik
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi yang 1. Kegiatan Belajar 1:
dipelajari a) Getaran merupakan gerak bolak-balik melalui titik
kesetimbangannya yang energinya akan merambat
dalam bentuk gelombang.
b) Gelombang-gelombang yang berbeda dapat memiliki
periode, frekuensi, dan panjang gelombang yang
berbeda.
c) Berdasarkan arah rambatnya, gelombang dibedakan
menjadi gelombang transversal dan gelombang
longitudinal. Gelombang transversal adalah
gelombang yang arah rambatnya tegak lurus dengan
arah getarnya. Gelombang longitudinal adalah
gelombang yang arah rambatnya sejajar dengan arah
getarnya.
d) Berdasarkan medium perambatannya, gelombang
dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu gelombang
mekanik dan gelombang elektromagnetik.
e) Bunyi adalah suatu bentuk gelombang longitudinal
yang merambat secara perapatan dan perenggangan
terbentuk oleh partikel zat perantara serta ditimbulkan
oleh sumber bunyi yang mengalami getaran. Bunyi
tidak dapat terdengar pada ruang hampa udara karena
bunyi membutuhkan zat perantara untuk
menghantarkan bunyi baik zat padat, cair maupun gas.
f) Bunyi dapat terdengar bila ada sumber bunyi,
medium/zat perantara, dan alat penerima/ pendengar.
g) Telinga manusia mampu mendengar bunyi dengan
frekuensi 20-20.000 Hz yang disebut bunyi
audiosonik. Beberapa hewan dapat mendengar bunyi
dengan frekuensi di bawah 20 Hz yang disebut bunyi
infrasonik, dan bunyi dengan frekuensi di atas 20.000
Hz yang disebut bunyi ultrasonik.
h) Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu
benda karena benda lain yang memiliki frekuensi
sama bergetar di sekitarnya.
i) Gaung atau kerdam adalah bunyi pantul yang
sebagian terdengar bersama-sama dengan bunyi asli
sehingga bunyi asli terdengar tidak jelas.
j) Gema adalah bunyi pantul yang terdengar sesudah
bunyi asli.
k) Sonar merupakan suatu sistem penggunaan
gelombang ultrasonik untuk menaksirkan ukuran,
bentuk, atau kedalaman yang biasa dipakai di kapal
atau hewan tertentu seperti lumba- lumba dan
kelelawar.
l) Pipa organa merupakan kolom udara yang dapat
berfungi sebagai sumber bunyi
m) Mendengar adalah kemampuan untuk mendeteksi
vibrasi mekanis yang disebut suara.
n) Organ pendengaran pada manusia adalah telinga yang
berfungsi menangkap gelombang suara dan
memberikan rangsang pada sel saraf untuk
diterjemahkan di otak.
o) Telinga manusia dibagi menjadi 3 area, yaitu telinga
luar, telinga tengah, dan telinga dalam.

2. Kegiatan Belajar 2:
a) Cahaya memiliki sifat-sifat khusus. Cahaya dapat
merambat lurus, dipantulkan, dibiaskan, dan
merupakan gelombang elektromagnetik.
b) Pemantulan cahaya dapat berupa pemantulan baur dan
pemantulan teratur.
c) Pemantulan baur terjadi jika cahaya dipantulkan oleh
bidang yang tidak rata, seperti aspal, tembok, batang
kayu, dan lainnya.
d) Pemantulan teratur terjadi jika cahaya dipantulkan
oleh bidang yang rata, seperti cermin datar atau
permukaan air danau yang tenang. Pada pemantulan
baur dan pemantulan teratur, sudut pantulan cahaya
besarnya selalu sama dengan sudut datang cahaya.
e) Cahaya yang mengenai benda sebagian akan
dipantulkan ke mata dan sebagian lagi akan diserap
benda sebagai energi.
f) Cahaya dapat dipantulkan pada cermin datar, cermin
cekung, dan cermin cembung.
g) Cahaya akan dibiaskan ketika melalui dua medium
dengan kerapatan optik yang berbeda.
h) Cahaya dapat dibiaskan pada lensa cekung dan lensa
cembung.
i) Warna cahaya yang dapat dilihat tergantung pada
panjang gelombang dari gelombang cahaya yang
masuk ke mata.
j) Benda hanya akan memantulkan spektrum cahaya
yang warnanya sama dengan warna permukaan benda
tersebut, sehingga kita dapat mengindra dengan tepat
warna-warna benda tersebut.
k) Gelombang cahaya terbentuk karena adanya
perubahan medan magnet dan medan listrik secara
periodik, sehingga merupakan gelombang
elektromagnet.
l) Gelombang cahaya matahari memancar ke segala arah
sampai ke bumi meskipun melalui ruang hampa
udara. Hal ini berarti gelombang cahaya dapat
merambat pada ruang kosong (hampa udara) tanpa
adanya materi.
m) Pembentukan bayangan pada cermin dan lensa
menggunakan sinar-sinar istimewa.
n) Bayangan bersifat nyata apabila titik potongnya
diperoleh dari perpotongan sinar-sinar pantul yang
konvergen (mengumpul). Sebaliknya, bayangan
bersifat maya apabila titik potongnya merupakan hasil
perpanjangan sinar-sinar pantul yang divergen
(menyebar).
o) Bayangan pada cermin datar bersifat maya.
p) Bayangan yang terbentuk pada cermin cembung
bersifat maya, tegak, dan diperkecil.
q) Sifat bayangan yang terbentuk pada lensa cekung dan
lensa cembung tergantung pada posisi benda.
r) Bagian mata yang banyak berperan pada proses
pembentukan bayangan benda adalah kornea, iris,
lensa, dan retina.
s) Gangguan pada lensa mata dapat menyebabkan
seseorang menderita miopi, hipermetropi, buta warna,
presbiopi, dan astigmatisma.
t) Miopi adalah kelainan yang menyebabkan seseorang
tidak dapat melihat dengan jelas benda yang jaraknya
jauh (tak hingga). Penderita hipermetropi dapat
dibantu dengan lensa cekung.
u) Hipermetropi adalah kelainan yang menyebabkan
seseorang tidak dapat melihat dengan jelas benda
yang jaraknya dekat. Penderita hipermetropi dapat
dibantu dengan lensa cembung.
v) Buta warna adalah kelainan yang disebabkan
ketidakmampuan sel-sel kerucut mata untuk
menangkap suatu warna tertentu.
w) Penderita presbiopi tidak mampu melihat dengan jelas
benda- benda yang berada di jarak jauh maupun benda
yang berada pada jarak dekat. Presbiopi dapat dibantu
dengan kaca mata rangkap, yaitu kaca mata cembung
dan cekung.
x) Mata serangga disebut juga mata majemuk atau mata
faset yang terdiri atas beberapa omatidia. Omatidia
berfungsi sebagai reseptor penglihatan yang terpisah.
Gabungan seluruh respons dari omatidia merupakan
bayangan mosaik.

3. Kegiatan Belajar 3:
a) Atom tersusun atas partikel subatom yaitu proton
(bermuatan positif), neutron (tidak bermuatan/netral),
dan elektron (bermuatan negatif). Listrik sangat erat
kaitannya dengan elektron dan proton. Karena
neutron tidak bermuatan listrik, maka neutron tidak
memainkan peran dalam listrik.
b) Jika benda bermuatan listrik positif didekatkan
dengan benda bermuatan listrik negatif maka akan
saling tarik menarik. Sebaliknya, jika benda
bermuatan listrik positif didekatkan dengan benda
bermuatan listrik positif, atau benda bermuatan listrik
negatif didekatkan dengan benda bermuatan listrik
negatif akan saling tolak menolak.
c) Listrik statis terjadi akibat adanya perbedaan muatan
listrik. Muatan listrik sejenis (positif dengan positif
atau negatif dengan negatif) bersifat tolak menolak.
Muatan listrik yang berbeda (positif dengan negatif)
bersifat tarik menarik. Besarnya gaya tolak atau gaya
tarik kedua muatan listrik dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan hukum Coulomb.
d) Muatan- muatan listrik memiliki medan listrik
sehingga dapat mempengaruhi muatan lain yang
berada tidak jauh darinya.
e) Medan listrik adalah daerah yang masih dipengaruhi
oleh gaya listrik suatu muatan listrik.
f) Muatan listrik negatif terdapat di dalam sel saraf dan
muatan listrik positif terdapat pada bagian luar sel
saraf. Sel saraf dapat menghantarkan rangsang karena
adanya muatan yang tarik menarik. Tarik-menarik
muatan listrik pada saraf terjadi bila terdapat
rangsangan dari neurotransmiter.
g) Berdasarkan kemampuan bahan untuk
menghantarkan arus listrik, bahan digolongkan
menjadi konduktor, semikonduktor, dan isolator.
h) Besar hambatan listrik suatu kawat dipengaruhi oleh
hambat jenis kawat, panjang kawat, dan luas
penampang kawat.
i) Hewan tertentu dapat menghasilkan listrik, misalnya
ikan belalai gajah, ikan pari elektrik, hiu kepala
martil, echidnas, belut listrik, lele elektrik.
j) Arus listrik mengalir karena adanya perbedaan
potensial listrik
k) Sebuah rangkaian listrik yang tertutup akan
menghasilkan nyala lampu.
l) Arus listrik mengalir dari potensial tinggi ke potensial
rendah, sedangkan arah aliran elektron adalah
sebaliknya yaitu dari potensial rendah ke potensial
tinggi atau dengan kata lain dari kutub negatif ke
kutub positif.
m) Pada rangkaian listrik tertutup, besar arus listrik yang
mengalir pada rangkaian dapat ditentukan dengan
menghitung besar muatan listrik yang mengalir pada
rangkaian setiap detiknya.
n) Pada rangkaian listrik tertutup, pembawa muatan
listrik adalah elektron sehingga besarnya muatan
ditentukan oleh jumlah elektron.
o) Rangkaian listrik terdiri 2 jenis, yaitu rangkaian seri
dan rangkaian paralel.
p) Pada rangkaian listrik yang tidak memiliki
percabangan kabel, rangkaian tersebut disebut
rangkaian seri. Ketiadaan percabangan kabel pada
rangkaian listrik seri mengakibatkan aliran listrik
akan terputus jika salah satu ujung kabel terputus,
sehingga arus tidak ada yang mengalir di dalam
rangkaian dan seluruh lampu akan mati. Pada
rangkaian listrik yang memiliki percabangan kabel,
rangkaian tersebut disebut rangkaian paralel. Jika
salah satu ujung kabel terputus, maka arus listrik akan
tetap mengalir pada kabel lainnya yang masih
terhubung dan beberapa lampu lainnya akan tetap
menyala.
q) Listrik adalah energi, sehingga sesuai dengan hukum
kekekalan energi untuk menghasilkan energi listrik
perlu adanya alat yang dapat mengubah energi lain
menjadi energi listrik. Secara umum, sumber arus
listrik terdiri dari dua jenis, yaitu sumber arus searah
(DC) dan sumber arus bolak-balik (AC).
r) Energi listrik dapat dirubah menjadi energi lain,
misalnya kipas angin yang mampu merubah energi
listrik menjadi energi gerak. Sebaliknya, energi lain
dapat diubah menjadi energi gerak, misalnya energi
kimia pada akumulator (accu) dapat dirubah menjadi
energi listrik
s) Sumber energi listrik alternatif diperoleh dari sumber
energi yang berlimpah di alam, misalnya berasal dari
energi matahari, energi angin, energi air, bioenergi,
dan nuklir.
t) Transmisi listrik jarak jauh dilakukan dengan
menaikkan tegangan listrik. Jika tegangan listrik
untuk transmisi jarak jauh rendah, maka arus
listriknya akan menjadi besar sehingga diperlukan
kabel listrik yang besar dan banyak energi yang
terbuang menjadi kalor saat listrik disalurkan dari
PLN ke rumah-rumah. Namun, dengan tegangan yang
tinggi, maka arus listrik akan menjadi kecil sehingga
kabel listrik yang dibutuhkan kecil dan tidak terlalu
banyak energi yang terbuang.
u) Energi listrik juga dimanfaatkan untuk
mengoperasikan berbagai teknologi untuk menunjang
kehidupan manusia.
v) Salah satu upaya untuk menghemat energi listrik
adalah dengan menggunakan energi listrik seperlunya
atau mengganti peralatan listrik dengan daya yang
lebih kecil.
w) Tidak hanya menghemat biaya listrik yang terus-
menerus naik, upaya penghematan energi listrik juga
dilakukan karena besarnya emisi karbon yang
dihasilkan. Besarnya emisi karbon yang dihasilkan
oleh pembangkit listrik yang menggunakan batu bara
adalah penyumbang terbesar terjadinya global
warming.

4. Kegiatan Belajar 4:
a) Magnet adalah benda yang memiliki kemampuan
dapat menarik benda lain. Magnet memiliki dua
kutub, yaitu kutub utara dan kutub selatan. Kutub-
kutub yang senama bila didekatkan akan saling tolak
menolak, sedangkan kutub-kutub yang berbeda nama
bila didekatkan akan saling tarik-menarik.
b) Lobster duri, bakteri, merpati, elang, salmon, dan
penyu laut memanfaatkan prinsip medan magnet
bumi untuk navigasi, menghindari predator, dan
mencari mangsa.
c) Gaya magnet ditimbulkan oleh gerakan muatan
listrik seperti elektron dan proton (partikel elementer
penyusun magnet).
d) Berdasarkan kekuatan magnet untuk menarik benda,
bahan magnet dibagi menjadi tiga, yaitu
feromagnetik, diamagnetik, dan paramagnetik.
e) Magnet dapat dibuat dengan cara menggosok,
induksi (mendekatkan), dan induksi elektromagnetik.
f) Sifat kemagnetan bahan dapat dihilangkan dengan
cara memukul-mukul, memanaskan, dan meliliti
magnet dengan arus searah atau AC. Pada
prinsipnya, sifat kemagnetan dapat dihilangkan
dengan cara mengacak arah magnet elementer.
g) Bumi adalah magnet raksasa. Sama seperti magnet
lainnya, bumi memiliki kutub utara dan selatan.
Kutub utara magnet bumi berada di kutub selatan
bumi, dan kutub selatan magnet bumi berada di
kutub utara bumi.
h) Interaksi kawat berarus dalam sebuah medan
magnet akan menghasilkan gaya, yang disebut
sebagai gaya Lorentz. Besarnya gaya Lorentz
tersebut dipengaruhi oleh besarnya kuat medan
magnet, arus listrik, dan panjang kawat. Contoh
penerapan gaya Lorentz dalam kehidupan sehari-hari
adalah motor listrik, bel listrik, relai, dan telepon
kawat.
i) Induksi elektromagnetik membahas tentang konsep
arus listrik yang dapat menghasilkan medan magnet
atau medan magnet yang mampu menghasilkan
listrik. Contoh penerapan induksi elektromagnetik
dalam kehidupan sehari-hari adalah generator,
dinamo AC/DC, dan transformator.
j) Transformator adalah alat yang digunakan untuk
merubah besar tegangan listrik.
k) Berdasarkan penggunaannya, transformator dibagi
menjadi dua jenis, yaitu transformator step down dan
transformator step up. Transformator step down
berfungsi untuk menurunkan tegangan listrik,
sedangkan transformator step up berfungsi untuk
menaikkan tegangan listrik.
l) Prinsip elektromagnetik diterapkan dalam teknologi
sebagai pendeteksi penyakit dalam tubuh manusia
tanpa melalui prosedur pembedahan atau MRI
(Magnetic Resonance Imaging) dan kereta maglev.
2 Daftar materi yang sulit 1. Dawai/Senar sebagai Sumber Bunyi, Pipa Organa
dipahami di modul ini 2. Pembentukan Bayangan pada Cermin
3. Rangkaian Listrik (Cara Merangkai), Transmisi Energi
Listrik
4. Medan Magnet, Gaya Lorentz
3 Daftar materi yang 1. Gaung dan Gema
sering mengalami 2. Sifat Bayangan pada Cermin dan Lensa
miskonsepsi 3. Fenomena Listrik Statis
4. Arah medan magnet
LK 1 : Lembar Kerja Belajar Mandiri

Modul 6 Profesional

Judul Modul Klasifikasi Materi, Sifat, dan Kegunaannya

Judul Kegiatan Belajar 13. Partikel dan Materi


(KB)
14. Larutan dan Sifatnya

15. Senyawa Organik dan Anorganik

16. Zat Aditif dan Zat Adiktif

No Butir Refleksi Respon/Jawaban

1 Garis besar materi Kegiatan Belajar 1


yang dipelajari
Partikel dan Materi

21. Materi dan keadaannya

a. Materi adalah segala sesuatu yang memiliki massa dan


menempati ruang.

b. Tiga keadaan materi, yaitu:

1) Padatan, memiliki karakteristik bentuk dan volume tetap


karena memiliki ketegaran dan kekompakan pada
strukturnya, tidak mengalir dan tidak dapat dimampatkan.

2) Cairan, memiliki karakteristik mudah mengalir, bentuk


materinya relatif tidak dapat dimampatkan dengan volume
tetap, bentuk tidak tetap karena mengikuti bentuk wadah
yang ditempatinya.

3) Gas, memiliki karakteristik dapat dimampatkan, dapat


mengalir, serta memiliki bentuk dan volume tidak tetap
karena mengikuti wadah yang ditempatinya.

c. Partikel adalah bagian penyusun materi yang terkecil.

d. Keberadaan partikel dalam suatu materi dapat diamati secara:


1) Proses difusi, partikel dari suatu materi dapat berpindah dari
bagian yang berkonsentrasi tinggi ke bagian yang
berkonsentrasi rendah, sampai mencapai kesetimbangan.
Proses difusi ini dipengaruhi oleh massanya. Semakin besar
massa partikel, maka difusinya akan semakin lambat., dan
begitu juga sebaliknya.

2) Proses osmosis, perpindahan molekul pelarut (misalnya air)


melalui selaput semipermiabel dari bagian yang lebih encer
ke bagian yang lebih pekat atau dari bagian yang konsentrasi
pelarut (misalnya air) tinggi ke konsentrasi pelarut (misalnya
air) rendah.

22. Partikel materi : Atom, Molekul, dan Ion

a. Atom adalah partikel terkecil yang tidak dapat dibelah lagi.

b. Lima teori atom, yaitu:

1) Teori Atom Dalton

Materi tersusun atas sejumlah partikel yang sangat kecil yang tidak dapat
dipecah-pecah lagi. Atom-atom dalam suatu unsur identik dalam segala hal,
tetapi berbeda dengan atom unsur lainnya.

2) Teori Arom Thomson

Atom terdiri atas materi bermuatan positif dan di dalamnya tesebar elektron
bagaikan kismis dalam roti kismis. Karena muatan positif dan negatif
bercampur jadi satu dengan jumlah yang sama, maka secara keseluruhan
atom menurut Thompon bersifat netral.

3) Teori Atom Rutherford

Seluruh muatan positif dari atom terpusat pada suatu inti yang sangat kecil
(jari-jari 10-13) dengan muatan listrik positif di mana praktis seluruh muatan
atom terpusat, dan elektron-elektron sebanyak Z yang bergerak
mengelilingi inti, dimana Z sesuai dengan nomor atom.

4) Teori Atom Bohr

Gerakan elektron dalam orbit melingkar dimana setiap elektron hanya dapat
menempati orbit tertentu. Setiap orbit memiliki energi tertentu, sehingga
energi yang berkaitan dengan gerakan elektron harus mempunyai nilai yang
konstan atau terkuantisasi. Pada keadaan ini elektron-elektron dalam atom
hanya dapat melintasi lintasan-lintasan tertentu yang disebut kulit-kulit atau
tingkat-tingkat energi, yaitu lintasan di mana elektron berada pada keadaan
stationer, artinya tidak memancarkan energi.

5) Teori Atom Mekanika Kuantum

Teori ini menjelaskan posisi elektron dalam atom menggunakan konsep


kerapatan elektron. Daerah dengan kerapatan tinggi menyatakan daerah
yang berpeluang tinggi untuk ditempati elektron sedangkan kebalikannya
berlaku untuk daerah dengan kerapatan yang lebih rendah.

c. Struktur Atom

Atom tersusun dari inti atom dan elektron bergerak mengelilingi inti. Inti
atom tersusun atau proton dan neutron, kecuali hidrogen tidak memiliki
neutron. Tiga macam partikel dasar penyusun atom, yaitu:

1) Elektron, penyusun atom yang bermuatan negatif.

2) Proton, penyusun atom yang bermutan positif.

3) Neutron, penyusun atom yang tidak bermuatan.

Untuk menunjukkan jumlah proton, elektron, dan neutron yang ada dalam
suatu atom, pada masing-masing lambang atom diberi identitas nomor atom
(jumlah proton) dan nomor massa (jumlah proton dan neutron).

d. Molekul adalah gabungan dua atau lebih atom-atom yang


berasal dari unsur yang sama atau dengan atom unsur yang
berbeda jenis.

e. Terdapat dua jenis molekul, yaitu:

1) Molekul unsur, adalah gabungan atom-atom dari unsur-


unsur jenis. Contoh: gas oksigen (O2), gas nitrogen (N2).

2) Molekul senyawa, adalah gabungan atom-atom unsur yang


berbeda jenis. Contoh: air (H2O), ammonia (NH3).

f. Ion adalah atom atau gugus atom yang bermuatan listrik. Jika
muatannya negatif dinamakan anion, sedangkan jika muatannya
positif dinamakan kation.

g. Senyawa ion adalah senyawa yang tersusun dari kation dan


anion. Contoh pada garam dapur (NaCl) mengandung jumlah
ion Na+ dan Cl- yang sama.

23. Sifat Fisika dan Kimia Materi


a. Sifat fisika adalah karakteristik/ciri zat yang membedakan zat
yang satu dengan zat lainnya yang tidak melibatkan perubahan
apapun ke zat lain. Contoh sifat fisika: titik leleh, titik didih,
massa jenis, viskositas, kalor jenis, dan kekerasan.

b. Sifat kimia adalah sifat zat yang menyebabkan zat tersebut


berubah baik dengan sendirinya maupun ketika berinteraksi
dengan zat lain. Contoh sifat kimia: kemudahan untuk terbakar,
proses perkaratan, dan sebagainya.

24. Perubahan Materi dan Energi

a. Perubahan materi dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu:

1) Perubahan fisika, terjadi ketika zuatu zat mengalami


perubahan pada sifat fisikanya saja dan tidak pada
komposisinya. Zat yang terlibat pada perubahan fisika akan
sama antara sebelum dan setelah perubahan.

2) Perubahan kimia, atau dikenal dengan reaksi kimia terjadi


ketika suatu zat berubah menjadi zat yang lain. Zat pada
perubahan kimia berbeda antara sebelum dan setelah
perubahan.

b. Perubahan materi selalu melibatkan penyerapan dan pelepasan


energi.

c. Hukum kekekalan massa menyatakan bahwa suatu massa (pada


sistem yang tertutup) akan tetap meski dalam reaksi terjadi
beberapa proses.

25. Penggolongan Materi berdasarkan Sifat Kimia

a. Homogen (satu fasa)

b. Heterogen (dua fasa atau lebih)

26. Unsur, Senyawa, dan Campuran

a. Unsur adalah zat murni yang tidak dapat dipisahkan kembali


menjadi zat-zat lain yang llebih sederhana melalui reaksi kimia
biasa. Hingga saat ini ada 118 unsur alam dan unsur buatan yang
dikelompokkan berdasarkan sifat kimianya dalam bentuk tabel
sistem periodik unsur. Contoh: unsur natrium (Na), unsur klorin
(Cl).

b. Senyawa adalah gabungan dua unsur atau lebih yang terdapat


dalam suatu materi yang dihasilkan melalui reaksi kimia biasa.
Sifat senyawa berbeda dengan sifat-sifat dari unsur
pembentuknya. Contoh: garam natrium klorida (NaCl),
magnesium oksida (MgO).

c. Campuran adalah materi yang tersusun atas dua atau lebih zat
dengan komposisi tidak tetap dan masih memiliki sifat-sifat zat
awalnya. Campuran tidak memiliki komposisi tetap dan
terbentuk tanpa melalui reaksi kimia. Contoh: campuran air teh
manis.

27. Teknik Pemisahan Campuran

a. Filtrasi atau penyaringan merupakan metode pemisahan untuk


memisahkan zat padat dari cairannya dengan menggunakan alat
berupa penyaring. Dasar pemisahan metode ini adalah
perbedaan ukuran partikel antara pelarut dan zat terlarutnya.
Hasil penyaringan disebut filtrat sedangkan sisa yang tertinggal
disebut residu (ampas).

b. Sublimasi adalah metode pemisahan campuran dengan


menguapkan zat padat tanpa melalui fasa cair terlebih dahulu
sehinga kotoran yang tidak menyublim akan tertinggal.

c. Kristalisasi merupakan metode pemisahan untuk memperoleh


zat padat yang terlarut dalam suatu larutan. Dasar metode ini
adalah kelarutan bahan dalam suatu pelarut dan perbedaan titik
beku. Kritalisasi ada dua cara, yaitu:

1) Kristalisasi penguapan, dilakukan dengan cara menguapkan


larutan sampai semua pelarut menguap sehingga didapatkan
bahan yang semula terlarut dalam larutan.

2) Kristalisai pendinginan, dilakukan dengan cara


mendinginkan campuran /larutan.

d. Destilasi merupakan metode pemisahan untuk memperoleh


suatu bahan yang berwujud cair yang terkotori oleh zat padat
atau bahan lain yang titik didihnya berbeda. Dasar pemisahan ini
adalah perbedaan titik didih.

e. Ekstraksi merupakan metode pemisahan dengan melarutkan


bahan campuran dalam pelarut yang sesuai. Dasar pemisahan ini
adalah kelarutan dalam pelarut tertentu.

f. Kromatografi adalah cara pemisahan berdasarkan perbedaan


kerapatan zat-zat yang bergerak bersamaan dengan pelarutnya
pada permukaan suatu benda penyerap. Dasar pemisahan ini
adalah kelarutan dalam pelarut tertentu, daya absorbsi oleh
penyerap, dan volatilitas (daya penguapan).

g. Sentrifugasi, pemisahan dengan prinsip gaya sentrifugal yang


diberikan pada partikel-partikel dalam campuran sehingga lama
kelamaan partikel yang massa jenisnya lebih besar akan
mengendap. Sehingga terjadi pemisahan antara partikel padat
dan pelarutnya. Contohnya adalah pemisahan partikel dalam
darah dan pemisahan partikel dalam madu.

Kegiatan Belajar 2

Larutan dan Sifatnya

1. Sistem Koloid dan Sifat-Sifatnya

a. Koloid adalah disperse partikel berukuran sekitar 10-3 – 10-5 cm ke


seluruh medium.

b. Penggolongan koloid

c. Sifat sistem koloid

1) Efek tyndall, hamburan cahaya oleh partikel koloid

2) Gerak brown, Gerakan acak partikel koloid dalam suatu


medium pendispersi

3) Adsorpsi, adhesi zat-zat asing pada permukaan suatu partikel

4) Koagulasi, proses pembentukan agregat partikel-partikel


koloid hingga mencapai ukuran partikel suspensi kasar.
Kecepatan koagulasi bergantung pada jumlah muatan
elektrolit.
5) Elektroforesis, migrasi partikel koloid dalam medan listrik le
arah kutub yang muatannya berlawanan.

6) Dialisis, suatu teknik pemurnian berdasarkan perbedaan


ukuran partikelnya, dilakukan dengan cara menempatkan
dispersi koloid dalam kantung yang terbuat dari membran.

2. Asam, Basa, dan Garam

a. Asam

1) Asam adalah zat yang ketika dilarutkan dalam air dapat


melepaskan ion H+.

2) Asam-asam dalam keadaan murninya (tidak mengandung


air) terdiri atas molekul yang berikatan kovalen.

3) Asam kuat adalah zat asam yang terionisasi sempurna ketika


dilarutkan dalam air.

4) Asam lemah adalah zat asam yang terionisasi sebagian


ketika dilarutkan dalam air.

b. Basa

1) Basa adalah zat yang ketika dilarutkan dalam air dapat


melepaskan ion OH- atau zat yang dapat menerima ion H+
yang terdapat dalam larutan.

2) Basa kuat jika zat tersebut terionisasi 17 sempurna dalam air


menghasilkan ion OH- dan kation basanya.

3) Basa lemah adalah basa yang ketika dilarutkan dalam air


hanya terionisasi sebagian.

c. Garam

1) Garam adalah suatu larutan yang dapat mempertahankan pH


larutannya jika kedalamnya ditambahkan sedikit asam atau
basa.

2) Garam dikenal sebagai larutan penyangga (buffer).

3) Garam yang terionisasi sempurna dalam air bersifat


menghantarkan arus listrik.
3. Indikator Asam dan Basa

a. Indikator asam basa, antara lain:

1) Lakmus

2) Indikator alami dari ekstrak tanaman

3) Larutan indikator asam-basa

4) Indikator universal

b. pH adalah besaran untuk menentukan derajat keasaman suatu


larutan. Alat ukurnya adalah pH-meter (skala 0 sampai 14).

c. Larutan bersifat asam jika mempunyai pH > 7

d. Larutan bersifat basa jika mempunyai pH < 7

e. Larutan bersifat netral jika mempunyai pH = 7, artinya tidak


bersifat asam maupun basa.

4. Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit

a. Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus


listrik.

b. Larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat


menghantarkan arus listrik.

Kegiatan Belajar 3

Senyawa Organik dan Anorganik

1. Senyawa Organik dan Senyawa Anorganik

a. Senyawa organik

1) Senyawa organik adalah senyawa molekuler dengan


kandungan utama dalam senyawa tersebut adalah atom
karbon dan atom hidrogen.

2) Contoh senyawa organik adalah glukosa (monosakarida),


asam amino, hidrokarbon alifatik (bensin, parafin, gas
metana, gas asetilena dan sebagainya), alkohol, aldehid,
keton dan lainnya.
b. Senyawa anorganik

1) Senyawa anorganik adalah senyawa-senyawa diluar


senyawa organic yang mengandung unsur yang berbeda.

2) Contoh senyawa anorganik antara lain senyawa CO, CO2,


CaCO3, HCN.

c. Perbedaan antara senyawa organik dan senyawa anorganik

2. Tata Nama Senyawa Organik dan Anorganik

a. Penamaan senyawa organik, ditentukan dari gugus fungsi yang


diikat oleh senyawa tersebut dan jumlah ikatan C di dalamnya.

1. Nama trivial (nama lazim)

Contoh: glukosa

2. Nama IUPAC (International Union of Pure and Applied


Chemistry)

Contoh: 2,3,4,5,6-pentahidroksiheksanal

b. Penamaan senyawa anorganik

Aturan tata nama pada senyawa anorganik:

1) Senyawa biner adalah senyawa yang tersusun atas dua unsur


dengan tata nama:

Nama Indeks Unsur 1 + Nama Unsur 1 + Nama Indeks Unsur


2 + Nama Unsur 2 + Ida
Catatan: indeks 1 (mono-) pada unsur nomor 1 tidak disebutkan.

Contoh :

HCL = Hidrogen Klorida

CO = Karbon Monoksida

CO2 = Karbondioksida

2) Senyawa ion adalah senyawa yang terdiri atas kation (atom


yang melepaskan electron) dan anion (atom yang
menangkap electron) dengan tata nama:

Kation + Anion

Catatan:

 Untuk penamaan senyawa ion, kata ion tidak disebutkan

 Nama-nama senyawa ion yang mempunyai lebih dari


satu bilangan oksidasi dibedakan dengan menuliskan
biloksnya.

Contoh:

NaCl = natrium klorida

Ca3(PO4)2 = kalsium fosfat

3. Homeostatis Senyawa Organik Atau Anorganik dalam Tubuh


Manusia

a. Homeostatis adalah suatu keadaan dimana komposisi kimia dan


fisiokimia suatu organisme bernilai konstan atau setimbang.

b. Parameter biologis mempengaruhi homeostatis organisme


misalnya temperatur tubuh, tekanan osmotik pada cairan,
konsentrasi ion hidrogen, kandungan protein dan gula,
konsentrasi ion dan ratio ion-ion aktif yang berhubungan dengan
biologis dan sebagainya.

c. Setiap sel makhluk hidup memerlukan material dari lingkungan


untuk proses biosintesis dan produksi energi dan akan
melepaskannya kembali ke lingkungan dalam bentuk produk
sampingan metabolisme.

4. Pemanfaatan Bahan dalam Kehidupan Sehari-Hari

a. Bahan kayu

1) Kayu berasal dari bagian batang atau cabang serta ranting


tumbuhan yang mengeras akibat proses lignifikasi
(pengayuan). Komponen utama pada kayu adalah
lignoselulosa dan senyawa ekstraktif.

2) Sifat fisis kayu antara lain seperti kadar air (KA), kerapatan
(Berat Jenis/BJ), kembang susut dan permeabilitas kayu,
sedangkan sifat mekanis meliputi keteguhan lentur statis
(static bending strength), keteguhan tarik (tensile strength),
keteguhan tekan (compressive strength), keteguhan geser
(shearing strength), kek akuan (stiffness), keuletan
(toughness), kekerasan (hardness) dan ketahanan belah
(cleavage resistance). Ada korelasi antara BJ dengan
kekuatan kayu. Semakin tinggi BJ kayu, maka kayu akans
semakin kuat.

3) Manfaat kayu antara lain: untuk peralatan masak (sendok


kayu, garfu, centong nasi), perabot (meja, kursi), bahan
bangunan (pintu, jendela, rangka atap), bahan kertas, alat
transportasi (perahu), hiasan-hiasan rumah tangga,
aksesoris, dan cindera mata.

b. Bahan gelas

1) Gelas adalah produk yang bersifat bening, tembus pandang,


dengan kekerasan yang cukup tetapi sangat rapuh dan
mudah pecah menjadi pecahan yang tajam.

2) Sifat-sifat unggul dari gelas:

a) kedap terhadap air, gas, bau-bauan dan mikroorganisme;

b) tidak bereaksi dengan bahan kimia;

c) dapat didaur ulang;

d) tembus pandang;

e) kaku dan kuat.

3) Manfaat bahan gelas antara lain: perabotan rumah tangga


(piring gelas, cangkir gelas, botol gelas, dan lainnya),
peralatan laboratorium (tabung reaksi, pipa kaca, beker
gelas, kaca pembesar, dan lainnya), bahan bangunan atau
industri seperti kaca jendela, bola lampu, lampu gantung,
genting kaca, dan asesoris seperti manik-manik.

c. Bahan plastik

1) Plastik sintetis pertama kali ditemukan oleh Leo Hendrik


Baekeland, seorang ahli kimia berkebangsaan Belgia pada
tahun 1907 dengan nama pertama bakelit. Nama ini
merupakan pendekatan nama dari penemunya yaitu
baekeland. Bakelit merupakan plastik yang tahan terhadap
panas (termoplas).

2) Berdasarkan struktur penyusun bakelit, dapat dilihat bahwa


bakelit tersusun atas senyawa organik golongan formaldehid
(metanal) dan aromatik (fenol).

d. Bahan tanah liat

1) Tanah liat merupakan bahan dasar yang termasuk


hidrosilikat alumina.

2) Sifat fisik tanah liat yaitu plastis bila keadaan basah, keras
bila kering, dan bila dibakar menjadi padat dan kuat.

3) Pada umumnya, perabotan yang dibuat dari tanah liat


dinamakan keramik tetapi tidak semua keramik berasal dari
tanah liat.

e. Bahan serat

1) Berdasarkan asal bahan penyusunnya serat dikelompokkan


menjadi serat alami (polimer alami) yang berasal dari
tumbuhan, hewan, dan mineral contohnya wol dan sutera
dan serat sintetis (polimer sintetis) yang dibuat oleh
manusia contohnya rayon, polyester,dakron dan nilon.

2) Ciri-ciri serat yaitu kehalusan, kekuatan, daya serap, dan


kemuluran atau elastisitas dimanfaatkan dalam pemanfaatan
tekstil tertentu.

3) Contoh tekstil dari bahan serat campuran adalah TC


(Tetoron Cotton) campuran dari polyester dan katun, dan
TR (Tetoron Rayon) campuran dari polyester dan rayon.

f. Bahan karet
1) Karet alam

a) Karet secara alami diperoleh dengan menyadap


(menyayat kulit pohon atau pada bagian kortek
tumbuhan) batang pohon karet untuk mendapatkan
getah kekuning-kuningan yang disebut dengan lateks.

b) Karet alam adalah polimer isoprene (C5H8) yang


mempunyai bobot molekul yang besar.

c) Sifat-sifat dari karet alam diantaranya warnanya agak


kecoklat-coklatan, tembus cahaya atau setengah tembus
cahaya, dengan berat jenis 0,91-093, lentur, tidak tahan
api, dan merupakan isolator panas dan listrik.

2) Karet sintetis

a) Karet sintetis terbuat dari bahan baku yang berasal dari


minyak bumi, batu bara, minyak, gas alam, dan
acetylene.

b) Senyawa penyusun karet sintetis merupakan suatu


kopolimer (polimer yang terdiri dari lebih dari satu jenis
monomer).

c) Sifat karet sintetis yaitu tahan terhadap suhu


tinggi/panas, minyak, pengaruh udara, dan kedap gas
menjadikan karet sintetis dapat menggantikan karet
alam.

5. Hubungan Sifat Bahan dan Pemanfaatannya

a. Konduktivitas panas

1) Sifat konduktivitas panas adalah sifat yang berhubungan


dengan ukuran kemampuan zat/bahan dalam menghantarkan
kalor. Semakin besar konduktivitas panas suatu bahan,
maka semakin besar pula kemampuan bahan tersebut
menghantarkan kalor.

2) Konduktivitas panas dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu


suhu, kepadatan dan porositas serta kandungan uap air.

b. Konduktivitas listrik

1) Konduktivitas listrik adalah ukuran seberapa kuat suatu


bahan dapat menghantarkan arus listrik.
2) Aliran listrik dapat dipengaruhi oleh konduktivitas dan
resistivitas suatu bahan.

a) Bahan dengan konduktivitas baik, maka daya hantar


listrik pada bahan ini sama baiknya dengan
kepekaannya terhadap perubahan suhu.

b) Semakin besar resistivitas suatu bahan maka semakin


besar pula medan listrik yang dibutuhkan untuk
menimbulkan sebuah kerapatan arus.

c. Elastisitas

1) Elastisitas adalah sifat benda untuk kembali ke bentuk awal


segera setelah gaya yang mengenai benda tersebut
dihilangkan.

2) Nilai elastisitas suatu bahan dipengaruhi oleh nilai modulus


young bahan tersebut. Modulus Young adalah besarnya
gaya yang bekerja pada luas penampang tertentu untuk
meregangkan benda. Satuan modulus young adalah N/m2
atau Pascal (1 Pa = 1 N/m2 ; 1 GPa = 1000 N/mm2 ).

d. Titik leleh dan titik beku

1) Titik leleh adalah suhu dimana zat berubah wujud dari


padatan menjadi cairan pada tekanan 1 atm.

2) Titik beku adalah suhu dimana zat berubah wujud dari


cairan menjadi padatan pada tekanan 1 atm.

Kegiatan Belajar 4

Zat Aditif dan Zat Adiktif

1. Zat Aditif

a. Pengertian dan fungsi zat aditif makanan

1) Zat aditif makanan adalah zat-zat yang sengaja ditambahkan


dan dicampurkan pada waktu pengolahan makanan untuk
maksud memperbaiki tampilan makanan, meningkatkan cita
rasa, memperkaya kandungan gizi, menjaga makanan agar
tidak cepat busuk.
2) Fungsi zat aditif makanan

a) Memperbaiki kualitas/gizi makanan

b) Tampilan makanan menjadi lebih baik

c) Meningkatkan cita rasa makanan

d) Makanan menjadi lebih tahan lama

b. Macam-macam zat aditif makanan

1) Zat pewarna

Tujuan pemberian warna pada makanan umumnya agar makanan terlihat


segar dan lebih menarik sehingga orang yang melihatnya akan tertarik
untuk memakannya.

a) Zat pewarna alami, zat pewarna yang diperoleh dari


ekstrak bahan alami.

b) Zat pewarna sintetik, dibuat dari bahan-bahan kimia.

2) Zat pemanis

Zat pemanis adalah zat kimia yang ditambahkan pada makanan atau
minuman yang berfungsi untuk memberikan rasa manis.

a) Zat pemanis alami, diperoleh dari tumbuhan, misalnya


glukosa dalam buah-buahan, fruktosa dalam madu,
sukrosa dalam batang tebu.

b) Zat pemanis sintetik, zat pemanis yang sengaja dibuat


yang tidak dapat menghasilkan energi jika zat tersebut
masuk ke dalam tubuh manusia.

3) Zat pengawet

Zat pengawet adalah zat yang sengaja ditambahkan ke dalam makanan atau
minuman agar makanan atau minuman tersebut lebih awet atau tahan lama.
Awet artinya makanan atau minuman tetap segar, bau dan rasanya tidak
berubah, dan terlindungi dari bakteri/jamur.

a) Zat pengawet alami, contohnya garam dapur dan gula


(sukrosa).

b) Zat pengawet buatan, contohnya asam cuka digunakan


untuk pembuatan acar, natrium dan kalsium propionat
digunakan untuk pengawet roti dan kue kering.
4) Zat penyedap rasa

Zat penyedap rasa adalah zat yang dapat meningkatkan cita rasa makanan.
Penyedap berfungsi menambah rasa nikmat dan menekan rasa yang tidak
diinginkan dari suatu bahan makanan.

a) Zat penyedap rasa alami, diperoleh dari alam berupa


rempah-rempah.

b) Zat penyedap rasa sintetik, contohnya MSG.

5) Zat pemberi aroma

Zat pemberi aroma adalah zat yang dapat memberikan aroma yang khas
pada makanan atau minuman.

a) Zat pemberi aroma alami, berasal dari ekstrak bahan


alam.

b) Zat pemberi aroma sintetik, dibuat untuk menghasilkan


aroma tertentu.

6) Zat aditif lainnya

a) Antioksidan, mencegah ketengikan pada makanan.

b) Pengemulsi, membantu sistem dispersi (adonan)


makanan agar lebih homogen dan stabil.

c) Pengembang, untuk mengembangkan adonan kue.

d) Pengental, untuk mengentalkan makanan.

e) Pengeras, untuk mencegah melunaknya makanan.

f) Pengatur keasaman, untuk mengasamkan, menetralkan,


dan mempertahankan derajat keasaman makanan.

2. Zat Adiktif dan Psikotropika

a. Zat adiktif

1) Zat-zat yang dalam pemakaiannya dapat menimbulkan


ketergantungan fisik yang kuat dan ketergantungan
psikologis yang panjang (drug dependence).

2) Penggolongan zat adiktif

a) Stimulan, bersifat merangsang system saraf pusat.


Contoh: kafein, nikotin, kokain, dan amfetamin.
b) Depresan, bersifat menurunkan kesadaran. Contoh:
alkohol, barbiturat.

c) Halusinogen, akan mempengaruhi system saraf pusat


sehingga menyebabkan efek halusinasi. Contoh: LSA
dan LSD.

3) Narkotika

a) Golongan I, digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu


pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi,
mengakibatkan ketergantungan. Contoh: Heroin, Kokain,
Daun Kokain, Opium, Ganja, dan lain-lain.

b) Golongan II, untuk pengobatan (pilihan terakhir), untuk


terapi, untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan.
Contoh: morfin, petidin, fentanyl, metadon, dan lain-lain.

c) Golongan III, untuk pengobatan dan penelitian. Contoh:


codein, buprenorfin, etilmorfina, kodeina, dan lain-lain.

4) Bahaya rokok

Zat yang sangat berbahaya dalam rokok yaitu nikotin dan tar. Rokok dapat
menyerang paru-paru dan juga dapat menyerang semua organ tubuh
manusia sehingga menimbulkan penyakit.

b. Psikotropika

1) Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun


sintetis bukan narkotika yang berkhasiat psikoaktif melalui
pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang
menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan
perilaku.

2) Psikotropika dibagi menjadi 4 golongan:

a) Golongan I, mempunyai potensi ketergantungan yang


sangat kuat, dinyatakan sebagai barang terlarang.
Contoh: LSD, ekstasi

b) Golongan II, mempunyai potensi ketergantungan yang


kuat. Contoh: amfetamin, sabu.

c) Golongan III, mempunyai potensi ketergantungan yang


sedang. Contoh: amorbarbital, mogadon.
d) Golongan IV, mempunyai potensi ketergantungan yang
ringan, boleh untuk pengobatan dengan resep dokter.
Contoh: diazepam, obat tidur.

3) Zat golongan psikotropika:

a) LSD (Lysergic Acid Diethyamide), merupakan zat


psikotropika dari golongan psikodelik yang dapat
menimbulkan halusinasi.

b) Amfetamin, adalah bahan dasar dalam pembuatan


ekstasi, shabu, dan lainnya.

c. Pengaruh zat adiktif dan psikotropika terhadap pecandu

1) Ciri-ciri fisik ketergantungan zat adiktif dan psikotropika,


yaitu:

a) Kehilangan nafsu makan

b) Jalannya lambat, terhuyung-huyung, dan sering


menabrak sesuatu.

c) Koordinasi gerakan kacau (sering menjatuhkan benda


yang dipegang)

d) Tangan gemetar, selalu basah dan berkeringat.

e) Ada bekas tusukan jarum di tangan atau kaki.

f) Sering mual, muntah, atau berkeringat secara berlebihan.

g) Kepribadian atau sikap berubah secara drastis.

h) Gelisah dan ketakutan berlebihan

2) Pengaruh penggunaan zat adiktif dan psikotropika

a) Diri sendiri

 Rusaknya sel saraf

 Menimbulkan ketergantungan

 Perubahan tingkah laku

 Menimbulkan penyakit (jantung, radang lambung,


dan hati serta beresiko mengidap HIV)

 Pada dosis tidak tepat menyebabkan kematian.


b) Kehidupan sosial

 Adanya perkelahian

 Memicu untuk melakukan kejahatan (pencurian,


pemerkosaan)

 Resiko kecelakaan

 Timbulnya masalah keluarga yang menganggu


ketertiban umum

d. Pencegahan penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika

1) Keluarga

2) Masyarakat

3) Sekolah

4) Pemerintah

e. Penggunaan zat adiktif dan psikotropika dalam bidang kesehatan

1) Morfin, untuk menghilangkan rasa nyeri yang hebat.

2) Heroin, sebagai depresant

3) Barbiturate, untuk menghilangkan rasa cemas sebelum


operasi

4) Amfetamin (dan turunannya), untuk mengurangi depresi,


emnghilangkan rasa kantuk dan Lelah, menambah keyakinan
diri dan konsentrasi serta euphoria.

5) Metadon, zat analgesic dan terapi pecandu narkotika.

2 Daftar materi yang 1. Perubahan materi yang melibatkan penyerapan dan pelepasan energi.
sulit dipahami di 2. Indikator asam dan basa.
modul ini 3. Homeostatis senyawa organik atau anorganik dalam tubuh manusia.

3 Daftar materi yang 1. Prinsip pemisahan suatu campuran.


sering mengalami 2. Teori atom
miskonsepsi 3. Penggolongan koloid
4. Penamaan senyawa organik dan anorganik
5. Zat adiktif dan psikotropika

Anda mungkin juga menyukai