Pd
Judul Modul MODUL 1 Pembelajaran IPA dan konsep IPBA
Judul Kegiatan 1. KB 1. Karakteristik Pembelajaran dan Evaluasi dalam
Belajar (KB) Pembelajaran IPA
2. KB 2. Inkuiri dalam Pembelajaran IPA, manajemen
Lab.IPA dan PTK
3. KB 3. Struktur Bumi dan Mitigasi Bencana Kebumian
4. KB 4. Tata Surya dan Pemanasan Global
No Butir Respon/Jawaban
Refleksi
1 Daftar peta 1. KB 1 Karakteristik Pembelajaran dan Evaluasi dalam
konsep Pembelajaran IPA
(istilah dan Modul Hybrid Learning Pembelajaran IPA dan Konsep
IPBA ini merupakan buku modul PPG dalam jabatan yang
definisi) di
dipersiapkan Pemerintah dalam rangka membekali guru
modul ini dengan kompetensi professional yang berorientasi pada
implementasi Kurikulum 2013 dan dirancang untuk
memperkuat kompetensi guru dari sisi pengetahuan,
keterampilan, dan sikap secara utuh, yang proses
pencapaiannya dirancang melalui pembelajaran hybrid
dengan didukung berbagai jenis media terkait yang
menunjang sebagai suatu kesatuan yang saling
mendukung pencapaian kompetensi tersebut.
A. Teori belajar dalam pembelajaran IPA
1. Berikut ini lima macam perilaku perubahan
pengalaman, yaitu:
1) Pada tingkat emosional paling primitif, terjadi
perubahan perilaku diakibatkan dari pasangan
stimulus tak terkondisi dengan stimulus
terkondisi
2) Belajar Kontiguitas, yaitu bagaimana dua
peristiwa dipasangkan satu dengan yang lainnya
pada satu waktu
3) Belajar Operant, yaitu kita belajar bahwa
konsekuensi perilaku mempengaruhi apakah
perilaku itu akan diulangi atau tidak, dan berapa
besar pengulangan itu.
4) Belajar Observasional, pengalaman belajar
sebagai hasil observasi manusia dan kejadian-
kejadian, kita belajar dari model-model, dan
mungkin kita menjadi model bagi orang lain.
5) Belajar Kognitif terjadi dalam kepala kita, apabila
kita melihat dan memahami peristiwa-peristiwa
yang terjadi di sekitar kita
2. Ada lima jenis teori belajar antara lain :
1) Behaviorisme merupakan salah aliran psikologi
yang memandang individu hanya dari sisi
fenomena jasmaniah, dan mengabaikan aspek –
aspek mental.
Beberapa hukum belajar yang dihasilkan dari
pendekatan behaviorisme ini, diantaranya :
a. Connectionism
a) Law of Effect; artinya bahwa jika sebuah
respons menghasilkan efek yang
memuaskan, maka hubungan Stimulus –
Respons akan semakin kuat. Sebaliknya,
semakin tidak memuaskan efek yang dicapai
respons, maka semakin lemah pula
hubungan yang terjadi antara Stimulus-
Respons.
b) Law of Readiness; artinya bahwa kesiapan
mengacu pada asumsi bahwa kepuasan
organisme itu berasal dari pemdayagunaan
satuan pengantar (conduction unit), dimana
unit-unit ini menimbulkan kecenderungan
yang mendorong organisme untuk berbuat
atau tidak berbuat sesuatu.
c) Law of Exercise; artinya bahwa hubungan
antara Stimulus dengan Respons akan
semakin bertambah erat, jika sering dilatih
dan akan semakin berkurang apabila jarang
atau tidak dilatih
b. Classical Conditioning
a) Law of Respondent Conditioning yakni
hukum pembiasaan yang dituntut
b) Law of Respondent Extinction yakni
hukum pemusnahan yang dituntut. Jika
refleks yang sudah diperkuat melalui
Respondent conditioning itu didatangkan
kembali tanpa menghadirkan reinforcer,
maka kekuatannya akan menurun.
c. Operant Conditioning
a) Law of operant conditining yaitu jika
timbulnya perilaku diiringi dengan stimulus
penguat, maka kekuatan perilaku tersebut
akan meningkat.
b) Law of operant extinction yaitu jika
timbulnya perilaku operant telah diperkuat
melalui proses conditioning itu tidak
diiringi stimulus penguat, maka kekuatan
perilaku tersebut akan menurun bahkan
musnah.
Operant adalah sejumlah perilaku yang
membawa efek yang sama terhadap
lingkungan
Reinforcer adalah stimulus yang
meningkatkan kemungkinan timbulnya
sejumlah respons tertentu, namun tidak
sengaja diadakan sebagai pasangan
stimulus lainnya
d. Social Learning
Belajar dapat dilakukan dengan mengamati
perilaku orang lain (dan/atau mengamati
orang lain mendapatkan penguatan atas
perilaku yang dilakukannya).
C. Pendekatan pembelajaran
1. Pendekatan Pembelajaran merupakan aktifitas
guru dalam memilih kegiatan pembelajaran.
Pendekatan pembelajaran tentu tidak kaku harus
mennggunakan pendekatan tertentu, tetapi sifatnya
lugas dan terencana
2. Penalaran deduktif adalah penalaran dengan
melihat fenomena umum untuk kemudian menarik
simpulan yang spesifik.
3. Penalaran induktif adalah penalaran dengan
memandang fenomena atau situasi spesifik untuk
kemudian menarik simpulan secara keseluruhan.
4. Pendekatan ilmiah (scientific appoach) dalam
pembelajaran sebagaimana dimaksud meliputi
mengamati, menanya, mencoba, mengolah,
menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta untuk
semua mata pelajaran.
5. Langkah Pendekatan ilmiah yang digunakan yaitu
mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan
mengkomunikasikan.
1. Penalaran adalah proses berfikir yang logis dan
sistematis atas fakta-kata empiris yang dapat
diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa
pengetahuan.
2. Kesiapan (readiness) adalah diidentifikasi
berkaitan langsung dengan motivasi peserta
didik.
3. Latihan (exercise) merupakan kegiatan
pembelajaran yang dilakukan secara berulang
oleh peserta didik
4. Pengaruh (effect) adalah Hubungan yang
intensif dan berulang-ulang antara S dengan R
akan meningkatkan kualitas ranah sikap,
keterampilan, dan pengetahuan peserta didik
sebagai hasil belajarnya
5. . Analogi induktif merupakan suatu “metode
menalar” yang sangat bermanfaat untuk
membuat suatu simpulan yang dapat diterima
berdasarkan pada persamaan yang terbukti
terdapat pada dua fenomena atau gejala khusus
yang diperbandingkan.
6. Analogi deklaratif merupakan suatu“metode
menalar” untuk menjelaskan atau menegaskan
sesuatu fenomena atau gejala yang belum
dikenal atau masih samar, dengan sesuatu yang
sudah dikenal
7. Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai
perencanaan yang berisi tentang rangkaian
kegiatan yang didisain untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu
8. Metode pembelajaran didefinisikan sebagai cara
yang digunakan guru dalam menjalankan
fungsinya dan merupakan alat untuk mencapai
tujuan pembelajaran
D. Model Pembelajaran
1. Mmodel pembelajaran menurut Joyce dan Weil
adalah kerangka konseptual yang melukiskan
prosedur pembelajaran yang sistematis dalam
pengorganisasian pengalaman belajar untuk
mencapai tujuan pembelajaran tertentu, dan
berfungsi sebagai pedoman bagi perangcang
pembelajaran dan para guru dalam merancang dan
melaksanakan proses belajar mengajar
2. Model – model pembelajaran
1) Model pembelajaran Langsung adalah model
pembelajaran yang dirancang untuk lebih pada
upaya menjelaskan lebih mendalam suatu
konsep tertentu berdasarkan bukti-bukti nyata
yang dapat disajikan.
2) Langkah-langkah Model Pembelajaran
Langsung yaitu;
a. Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan
siswa,
b. Mempresentasikan dan mendemontrasikan
pengetahuan atau keterampilan,
c. Membimbing pelatihan,
d. Mencek pemahaman dan umpan balik,
e. Memberi kesempatan pelatihan lanjutan dan
penerapan.
3) Model pembelajaran inquiry adalah model
pembelajaran yang mempersiapkan siswa pada
situasi untuk melakukan eksperimen sendiri
sehingga dapat berpikir secara kritis untuk
mencari dan menemukan jawaban dari suatu
masalah yang dipertanyakan.
Langkah-Langkah Pembelajaran Inkuiri yaitu:
a. Orientasi,
b. Merumuskan Masalah,
c. Merumuskan Hipotesis,
d. Mengumpulkan Data,
e. Menguji Hipotesis
f. Merumuskan Kesimpulan
4) Model Pembelajaran Kooperatif adalah suatu
model pembelajaran dimana sistem belajar dan
bekerja pada kelompok kelompok kecil yang
berjumlah 4-6 orang secara kolaboratif sehingga
dapat merangsang siswa lebih bergairah dalam
bekerja.
Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif
yaitu:
a. Menyampaikan Tujuan dan Motivasi,
b. Menyajikan Informasi,
c. Mengorganisasikan Siswa,
d. Membimbing Kelompok,
e. Evaluasi
f. Memberikan Penghargaan
5) Pembelajaran Berbasis Proyek (PjBL)
merupakan model pembelajaran yang
mengaitkan pelajaran dengan masalah
kehidupan sehari-hari yang dibuktikan dengan
proyek yang diselesaikan dalam jangka waktu
tertentu melaui serangkaian aktivitas
Langkah-Langkah Pembelajaran Berbasis
Proyek yaitu:
a. Penentuan Pertanyaan Mendasar,
b. Menyusun Perencanaan Proyek,
c. Menyusun Jadwal,
d. Monitoring,
e. Menguji Hasil,
f. Evaluasi Pengalaman.
A. Pembelajaran IPA
1. Secara umum Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di
SMP/MTs, meliputi bidang kajian energi dan
perubahannya, bumi antariksa, makhluk hidup dan
proses kehidupan, dan materi dan sifatnya yang
sebenarnya sangat berperan dalam membantu
peserta didik untuk memahami fenomena alam.
2. Hakikat IPA meliputi empat unsur utama
yaitu:sikap, proses, produk dan aplikasi.
3. Tiga kemampuan dalam IPA yaitu:
a. Kemampuan untuk mengetahui apa yang diamati
b. Kemampuan untuk memprediksi apa yang belum
diamati
c. Kemampuan untuk menguji tindak lanjut hasil
eksperimendikembangkannya sikap ilmiah.
4. Enquiry Kiills adalah Keterampilan dalam mencari
tahu atau berbuat tersebut dinamakan dengan
keterampilan proses penyelidikan atau
5. Tujuan Pembelajaran IPA:
a. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas
pembelajaran
b. Meningkatkan minat dan motivasi
c. Beberapa kompetensi dasar dapat dicapai
sekaligus
6. Alur Penyusunan Perencanaan Pembelajaran
Terpadu
a. Menetapkan bidang kajian yang akan dipadukan
b. Mempelajari kompetensi inti dan kompetensi
dasar dari bidang kajian yang akan dipadukan
c. Penentuan tema pemersatu antar-Kompetensi
Dasar.
d. Membuat matriks keterhubungan kompetensi
dasar dan tema/topik pemersatu.
e. Kompetensi-kompetensi Dasar tersebut
dijabarkan ke dalam indikator pencapaian hasil
belajar yang nantinya digunakan untuk
penyusunan silabus.
f. Menyusun silabus pembelajaran IPA terpadu
g. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran
C. Penilaian
1. Penilaian proses belajar adalah upaya pemberian
nilai terhadap kegiatan pembelajaran yang
dilakukan oleh guru dan peserta didik
2. Penilaian hasil belajar adalah proses pemberian
nilai terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai
dengan menggunakan kriteria tertentu
D. Pengelolaan Laboratorium
1. Laboratorium IPA adalah tempat untuk
mengaplikasikan teori keilmuan, pengujian teoritis,
pembuktian uji coba, penelitian, dan sebagainya
dengan menggunakan alat bantu yang menjadi
kelengkapan dari fasilitas dengan kuantitas dan
kualitas yang memadai (Depdiknas, 2002)
2. Ada beberapa jenis zat kimia yang potensial
berbahaya:
a. Zat korosif: zat yang dapat merusak zat yang
dikenainya, misal HCl, AlCl2, Br2, fenol, fosfor,
SO2.
b. Zat beracun: zat yang menyebabkan orang
menjadi sakit bahkan kematian, contoh: logam
berat, gas CO,H2S, asbes dll
c. Zat karsinogenik: zat yang berpotensi dapat
menyebabkan kanker, Contohnya adalah jenis
amina aromatik, metil yodida, karbon tetraklorida,
benzena, hasil reaksi formaldehida dengan
hirdogen klorida yaitu bischloromethyl eter
A. Struktur Bumi
1. Lapisan-lapisan bumi terdiri atas atmosfer sebagai
lapisan terluar, kemudian ada mantel Bumi, inti
luar, dan inti dalam.
2. Lava adalah magma dari dalam Bumi yang keluar ke
permukaan.
3. Lapisan Barisphere adalah Lapisan inti Bumi
4. Mantel Bumi adalah Lapisan bagian dalam Bumi
yang menyelimuti inti Bumi memiliki tebal rata-rata
2.900 km.
5. Lapisan Kerak Bumi merupakan lapisan terluar
dan sekaligus tempat dimana manusia melakukan
aktivitas kehidupannya. Lapisan ini merupakan
lapisan paling tipis, dengan ketebalan berkisar
antara 8 – 40 km
6. Litosfer merupakan lapisan batuan yang ada di
Bumi
7. Mesosaurus merupakan jenis reptil yang hidup di
darat dan di air tawar yang hidup pada saat benua
bumi masih menyatu
8. Seafloor spreading adalah pergerakan dasar laut.
9. convergent adalah Jika terdapat 2 lempeng yang
saling mendekat
10. Divergent adalah jika 2 lempeng saling menjauh
sehingga mengakibatkan patahan
B. Gempa Bumi dan Gunung Berapi
1. Batuan pada lempeng mengalami perubahan bentuk
atau deformasi secara perlahan dalam jangka waktu
tertentu. Ketika batuan tersebut mengeras/
menegang maka energi potensialnya terus
bertambah. Ketika lempeng bergerak atau patah,
maka energi tersebut dilepaskan. Energi tersebut
mengakibatkan terjadinya getaran yang merambat
melalui material Bumi lainnya. Getaran ini disebut
gempa Bumifault (patahan/sesar) yaitu daerah
lempeng yang patah
2. Gelombang seismik yaitu gelombang yang
merambat sepanjang permukaan Bumi
Sebuah titik pada kedalaman Bumi yang menjadi
pusat gempa disebut hiposentrum. Permukaan
Bumi yang berada di atas hiposentrum disebut
episentrum.
3. Ilmu yang mempelajari tentang gempa Bumi adalah
seismologi. Ilmuwan yang mengkaji gempa Bumi
disebut ahli seismologi. Alat yang digunakan untuk
mencatat data gelombang seismik adalah
seismograf.
4. Ketinggian garis pada kertas menggambarkan
besarnya energi yang dilepaskan saat gempa yang
dikenal sebagai magnitude. Grafik hasil pencatatan
seismograf dinamakan seismogram
5. Kekuatan gempa (magnitude) pada sebuah daerah
dinyatakan dengan Skala Richter
6. Gelombang air laut dapat mengalir ratusan
kilometer ke segala arah dari episentrum.
Gelombang air laut ini disebut tsunami.
C. Gunung Berapi
1. Magma yang keluar dan mengalir di permukaan
Bumi saat terjadi erupsi disebut lava. Gunung
berapi memiliki lubang yang berbentuk melingkar di
daerah puncaknya yang disebut kawah
2. Partikel-partikel dari material dan lava yang
mendingin akan terlontar ke atas, kemudian
berjatuhan dari langit disebut hujan debu vulkanik
(tephra).
3. (Cincin api pasifik (ring of fire) merupakan pusat
gempa dan rangkaian gunung berapi di sekitar
samudra pasifik.
4. Gunung api aktif merupakan gunung api yang
memiliki aktivitas vulkanik yang tinggi dan meletus
dalam jangka waktu yang pendek. Salah satu
contohnya adalah gunung Merapi
5. Gunung api dorman adalah gunung api yang tidak
terdapat aktivitas vulkaniknya dalam waktu yang
lama. Akan tetapi, gunung tersebut dapat meletus
sewaktu-waktu
6. Erupsi merupakan keluarnya magma dan material
lainnya dari dalam Bumi oleh letusan gunung berapi
7. Lahar merupakan lava yang telah bercampur
dengan batuan, air, dan material lainnya.
8. letusan gunung berapi juga menghasilkan awan
panas (aliran piroklastik) atau yang dikenal oleh
masyarakat dengan nama “wedhus gembel”. Awan
panas merupakan hasil letusan seperti awan yang
mengalir bergulung
9. Solfatar : adalah gas sulfur/belerang yang keluar
dari dalam bumi
10. Fumarol: adalah uap air yang keluar dari rekahan-
rekahan bumi. Fumarol juga dapat diartikan sebagai
mata air panas yang terdapat di permukaan bumi.
11. Mofet: adalah gas asam arang (CO2) yang keluar dari
kawasan gunung api. Gas ini sangat berbahaya dan
dapat menyebabkan kematian jika dihirup manusia
12. Geyser: adalah semburan air panas yang berasal
dari dalam perut bumi. Semburan tersebut
diakibatkan oleh tekanan yang tinggi dibawah
permukaan bumi
13. Bumi bagian es yang disebut kriosfer, dan bagian
Bumi tempat di mana berlangsungnya kehidupan
yang dinamakan biosfer
D. Atmosfer
1. Atmosfer adalah lapisan uap yang menyelimuti Bumi
2. Secara garis besar, atmosfer Bumi terbagi menjadi 2
bagian, yakni bagian bawah dan bagian atas. Bagian
bawah terdiri atas troposfer dan stratosfer. Bagian
atas terdiri atas mesosfer, termosfer, dan eksosfer
3. Lapisan atmosfer yang membakar habis meteor
tersebut adalah mesosfer.
4. Pada mesosfer dan termosfer terdapat lapisan yang
memiliki partikel ion (bermuatan) yang disebut
ionosfer
5. Salah satu bentuk energi radiasi yang dihasilkan
Matahari adalah sinar ultraviolet
6. Laisan ozon ( O3) adalah lapisan atmosfer yang
melindungi bumi dari sinar uv
E. Hidrosfer
1. Hidrosfer merupakan lapisan air yang menyelimuti
Bumi.
2. Siklus air bermula ketika panas Matahari
menguapkan air yang ada di laut dan di permukaan
Bumi (evaporasi).
3. Uap air yang berkumpul di angkasa dan terjadi
proses kondensasi (pengembunan) hingga terbentuk
awan
4. Aliran air yang berlebihan hingga meluap ke daratan
disebut banjir.
A. Tata Surya
1. Tata surya adalah sistem interaksi benda-benda
langit yang terdiri atas Matahari sebagai pusatnya
dengan benda-benda angkasa lain (planet, planet
kerdil, Satelit, dan benda-benda kecil tata surya
lainnya) yang mengelilingi Matahari.
2. Planet merupakan benda angkasa yang mengorbit
mengelilingi sebuah bintang (dalam hal ini Matahari)
dan ia sendiri bukanlah sebuah bintang.
3. Bidang Ekliptika adalah bidang edar Bumi
mengelilingi Matahari
4. Jarak terdekat antara objek dengan Matahari
dinamai perihelion, sedangkan jarak terjauh dari
Matahari dinamai aphelion.
5. Berdasarkan posisi orbit revolusinya maka planet-
planet Tata Surya dapat dikelompokan menjadi
dua, yakni:
a. Planet superior dan inferior,
b. Planet dalam dan planet luar,
6. Jika ditinjau berdasarkan karakteristik bahan
penyusunnya, maka dapat dikelompokan sebagai:
planet Terrestrial dan planet Jovian.
7. Matahari adalah bintang yang berupa bola gas
panas dan bercahaya yang menjadi pusat sistem
tata surya
8. Lapisan Matahari
a. Inti Matahari adalah lapisan inti yang memiliki
suhu sekitar 1,5 x 107 oC yang cukup untuk
mempertahankan fusi termonuklir yang berfungsi
sebagai sumber energi Matahari yang
diradiasikan ke lapisan luar Matahari dan
kemudian sampai ke ruang angkasa.
b. Fotosfer adalah lapisan yang memiliki suhu
sekitar 6.000 Kelvin, dengan ketebalan sekitar
300 km. Melalui fotosfer, sebagian besar radiasi
Matahari ke luar dan terdeteksi sebagai sinar
Matahari yang kita amati di Bumi.
c. Kromosfer adalah lapisan yang memiliki suhu
sekitar 4.500 Kelvin dan ketebalannya 2.000 km.
Kromosfer terlihat seperti gelang merah yang
mengelilingi Bulan pada waktu terjadi gerhana
Matahari total.
d. Korona merupakan lapisan terluar Matahari
dengan suhu sekitar 1.000.000 Kelvin dan
ketebalannya sekitar 700.000 km. Memiliki warna
keabu-abuan yang dihasilkan dari ionisasi atom
karena suhu yang sangat tinggi. Korona terlihat
seperti mahkota dengan warna keabu-abuan yang
mengelilingi Bulan pada waktu terjadi gerhana
Matahari total.
9. Sampai saat ini dikenal ada delapan planet dalam
sistem tata surya yaitu: Merkurius, Venus, Bumi,
Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus.
10. Gerak planet berputar pada sumbunya yang disebut
dengan gerak rotasi. Lamanya waktu yang
diperlukan untuk melakukan satu kali rotasi
disebut dengan kala rotasi
11. Gerakan planet mengelilingi Matahari yang disebut
gerak revolusi.
12. Lamanya waktu yang diperlukan untuk melakukan
satu kali revolusi disebut kala revolusi
13. Planet Kerdil (Dwarf Planet adalah planet yang
tidak memiliki zonasi orbit yang khusus, teratur,
maupun berurutan
14. Lima planet kerdil tersebut adalah: Ceres, Pluto,
Haumea, Makemake, dan Eris.
15. Ceres (2,77 SA) adalah benda terbesar di sabuk
asteroid dan diklasifikasikan sebagai planet kerdil
16.Satelit merupakan benda angkasa pengiring benda
langit (planet, planet kerdil, dan benda-benda kecil
tata surya) dalam mengelilingi Matahari
17. Planet Merkurius dan Venus merupakan planet
anggota tata surya yang tidak memiliki satelit.
18. Ceres dan Makemake adalah planet kerdil yang
tidak memiliki satelit
19. Asteroid adalah obyek Tata Surya yang terdiri dari
batuan dan mineral logam beku. Sabuk asteroid
utama terletak di antara orbit Mars dan Jupiter,
berjarak antara 2,3 dan 3,3 SA dari Matahari,
diduga merupakan sisa dari bahan formasi Tata
Surya yang gagal menggumpal karena pengaruh
gravitasi Jupiter
20. Asteroid yang berdiameter antara 10 dan 10−4 m
disebut meteorid
21. Komet/bintang berekor merupakan anggota sistem
tata surya kita yang mempunyai lintasan sangat
lonjong
22. Meteor adalah benda angkasa yang masuk dalam
atmosfer bumi (karena pengaruh gravitasi bumi)
dan berpijar karena bergesekan dengan atmosfer
23. Bagian pecahan meteor yang tidak habis terbakar
dalam atmosfer dan dapat mencapai permukaan
bumi disebut meteorit
C. Kondisi Bulan
1. Bulan adalah benda langit yang terdekat dengan
Bumi sekaligus merupakan satelit Bumi
2. Permukaan bulan berupa dataran kering dan
tandus, banyak kawah, dan juga terdapat
pegunungan dan dataran tinggi. Bulan tidak
memiliki atmosfer, sehingga sering terjadi
perubahan suhu yang sangat drastis. Selain itu,
bunyi tidak dapat merambat, tidak ada siklus air,
tidak ditemukan makhluk hidup, dan sangat gelap
gulita
3. Bulan melakukan tiga gerakan sekaligus, yaitu
rotasi, revolusi, dan bergerak bersama-sama dengan
Bumi untuk mengelilingi Matahari
4. Dampak pergerakan bulan Pasang adalah peristiwa
naiknya permukaan air laut. Surut adalah peristiwa
turunnya permukaan air laut.
5. Ada dua pembagian bulan, yaitu bulan sideris dan
bulan sinodis. Waktu yang dibutuhkan bulan untuk
satu kali berevolusi sekitar 27,3 hari yang disebut
kala revolusi sideris (satu bulan sideris).
6. waktu yang dibutuhkan Bulan untuk melakukan
satu putaran penuh menjadi lebih panjang dari kala
revolusi sideris, yaitu sekitar 29,5 hari bergerak
searah gerak Bulan, maka menurut pengamatan di
Bumi yang disebut kala revolusi sinodis (satu
bulan sinodis).
7. Fase-fase Bulan
1. Bulan baru adalah fase yang terjadi ketika posisi
Bulan berada di antara Bumi dan Matahari.
Selama Bulan baru, sisi Bulan yang menghadap
ke Matahari nampak terang dan sisi yang
menghadap Bumi nampak gelap.
2. Bulan sabit adalah fase yang terjadi ketika
bagian Bulan yang terkena sinar Matahari
sekitar seperempat, sehingga permukaan Bulan
yang terlihat di Bumi hanya seperempatnya.
3. Bulan separuh adalah fase yang terjadi ketika
bagian Bulan yang terkena sinar Matahari
sekitar separuhnya, sehingga yang terlihat dari
Bumi juga separuhnya (kuartir pertama).
4. Bulan cembung adalah fase yang terjadi ketika
bagian Bulan yang terkena sinar Matahari tiga
perempatnya, yang terlihat dari Bumi hanya tiga
perempat bagian Bulan. Akibatnya, kita dapat
melihat Bulan cembung.
5. Bulan purnama adalah fase yang terjadi ketika
semua bagian Bulan terkena sinar Matahari,
begitu juga yang terlihat dari Bumi. Akibatnya,
kita dapat melihat Bulan purnama (kuartir
kedua).
8. Umbra adalah bayangan gelap yang terbentuk
selama terjadinya gerhana.
9. Penumbra adalah bayangan kabur (remang-remang)
yang terbentuk selama terjadinya gerhana.
D. Pemanasan Global
1. Efek rumah kaca adalah proses pemanasan alami
yang terjadi ketika gas-gas tertentu di atmosfer
Bumi memerangkap panas
2. Pemanasan global adalah istilah yang digunakan
untuk menggambarkan peningkatan suhu rata-rata
atmosfer Bumi dan lautan secara bertahap, serta
sebuah perubahan yang diyakini secara permanen
mengubah iklim Bumi
3. Permafrost merupakan lapisan tanah beku di
bawah permukaan Bumi, meliputi potongan batu,
air, dan bahan organik yang membeku dengan suhu
di bawah 0 derajat celsius selama dua tahun atau
lebih secara berturut-turut