Anda di halaman 1dari 21

LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul MODUL 1


PEMBELAJARAN IPA DAN KONSEP IPBA
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Karakteristik Pembelajaran dan Evaluasi dalam
Pembelajaran IPA
2. Inkuiri dalam Pembelajaran IPA, Manajamen
Lab. IPA, dan PTK
3. Struktur Bumi dan Mitigasi Bencana Kebumian
4. Tata Surya dan Pemanasan Global
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Daftar peta konsep (istilah dan KB 1
definisi) di modul ini Karakteristik Pembelajaran dan Evaluasi
dalam Pembelajaran IPA
a. Teori Belajar dalam Pembelajaran IPA
Belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses
dimana suatu organisme berubah perilakunya
sebagai akibat dari pengalaman (Gagne 1984 :
256). Dari definisi belajar tersebut, ada dua kata
kunci, yaitu perilaku dan pengalaman. Jenis-jenis
teori Belajar:
1) Teori Behaviorisme
Menekankan pada konsekuensi dari perilaku
individu yang akan membentuk pola perilaku
organisme. Hukum belajar yang dihasilkan
dari pendekatan behaviorisme:
a) Connectionism ( S-R Bond) menurut
Thorndike
(1) Law of Effect; artinya bahwa jika sebuah
respons menghasilkan efek yang
memuaskan, maka hubungan Stimulus –
Respons akan semakin kuat
(2) Law of Readiness; artinya bahwa
kesiapan mengacu pada asumsi bahwa
kepuasan organisme itu berasal dari
pemdayagunaan satuan pengantar
(conduction unit), dimana unit-unit ini
menimbulkan kecenderungan yang
mendorong organisme untuk berbuat atau
tidak berbuat sesuatu.
(3) Law of Exercise; artinya bahwa
hubungan antara Stimulus dengan Respons
akan semakin bertambah erat, jika sering
dilatih dan akan semakin berkurang apabila
jarang atau tidak dilatih.
b) Classical Conditioning menurut Ivan Pavlov
(1) Law of Respondent Conditioning yakni
hukum pembiasaan yang dituntu
(2) Law of Respondent Extinction yakni
hukum pemusnahan yang dituntut
c) Operant Conditioning menurut B.F.
Skinner
(1) Law of operant conditining yaitu jika
timbulnya perilaku diiringi dengan stimulus
penguat, maka kekuatan perilaku tersebut
akan meningkat.
(2) Law of operant extinction yaitu jika
timbulnya perilaku operant telah diperkuat
melalui proses conditioning itu tidak diiringi
stimulus penguat, maka kekuatan perilaku
tersebut akan menurun bahkan musnah.
(d) Social Learning menurut Albert Bandura
Dari Perspektif Belajar Sosial, belajar dapat
dilakukan dengan mengamati perilaku orang
lain (dan/atau mengamati orang lain
mendapatkan penguatan atas perilaku yang
dilakukannya).
2) Teori Belajar Kognitif menurut Piaget
Proses Belajar dikendalikan otak, sehingga
dari perspektif Kognitivis, belajar
melibatkan proses bagaimana pembelajar
menerima, memproses, dan mengolah
informasi.
Piaget tentang proses rekonstruksi
pengetahuan individu yaitu:
a) Asmilasi merupakan proses
pengintegrasian atau penyatuan informasi
baru kedalam struktur kognitif yang telah
dimiliki oleh individu.
b) Akomodasi merupakan proses
penyesuaian struktur kognitif ke situasi baru
c) Ekuilibrasi merupakan penyesuaian
berkesinambungan antara asimilasi dan
akomodasi
3) Teori Pemrosesan Informasi dari Robert
Gagne
Asumsi yang mendasari teori ini adalah
bahwa pembelajaran merupakan faktor yang
sangat penting dalam perkembangan.
Menurut Gagne tahapan proses pembelajaran
meliputi delapan fase yaitu:
a) motivasi;
b) pemahaman;
c) pemerolehan;
d) penyimpanan;
e) ingatan kembali;
f) generalisasi;
g) perlakuan dan
h) umpan balik.
4) Teori Belajar Konstruktivisme
Teori belajar konstruktivisme adalah sebuah
teori yang memberikan kebebasan terhadap
manusia yang ingin belajar atau mencari
kebutuhannya dengan kemampuan
menemukan keinginan atau kebutuhannya
tersebut dengan bantuan fasilitasi orang lain.
b. Konsep Integrasi dalam Pembelajaran IPA
Kurikulum terpadu adalah suatu pendekatan
untuk mengorganisasikan kurikulum dengan cara
menghapus garis batas mata pelajaran yang
terpisah-pisah, sedangkan pembelajaran terpadu
merupakan metode pengorganisasian
pembelajaran yang menggunakan beberapa
bidang mata pelajaran yang sesuai.
1) Model Keterhubungan (Connected)
Model connected dilandasi oleh anggapan
bahwa butir-butir pembelajaran dapat
dipayungkan pada induk mata pelajaran
tertentu.
2) Model Bagian (Shared)
Model shared merupakan bentuk pemaduan
pembelajaran akibat adanya “overlapping”
konsep atau ide pada dua mata pelajaran atau
lebih.
3) Model Jaring Laba-laba (Webbed)
Model ini bertolak dari pendekatan tematis
sebagai pemadu bahan dan kegiatan
pembelajaran.
4) Model Galur/ benang (Threaded)
Model threaded merupakan model pemaduan
bentuk keterampilan.
c. Pendekatan, Strategi, Metode, dan Model
Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses kompleks yang
dilakukan oleh pendidik dan peserta didik pada
suatu lingkungan belajar.
1. Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran merupakan aktifitas
guru dalam memilih kegiatan pembelajaran.
a) Esensi Pendekatan Ilmiah
Pendekatan ilmiah diyakini sebagai titian
emas perkembangan dan pengembangan
sikap, keterampilan, dan pengetahuan
peserta didik.
b) Langkah-langkah Pembelajaran dengan
Pendekatan Ilmiah
(1) Mengamati
(2) Menanya
(3) Mencoba
(a) Persiapan
(b) Pelaksanaan
(c) Tindak lanjut
(4) Menalar
(a) Esensi Menalar
(b) Cara menalar
(c) Analogi dalam Pembelajaran
(d) Hubungan Antarfenomena
(5) Mengomunikasikan (Membentuk
Jejaring)
2. Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran adalah suatu
kegiatan pembelajaran yang harus
dikerjakan guru dan siswa agar tujuan
pembelajaran dapat dicapai secara efektif
dan efisien. Pemakaian suatu strategi
pembelajaran dalam kelas harus
memperhatikan berbagai pertimbangan
antara lain:
a) Tujuan yang akan dicapai.
b) Bahan atau materi pembelajaran
c) Siswa serta kesiapan guru
3. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran didefinisikan sebagai
cara yang digunakan guru dalam
menjalankan fungsinya dan merupakan alat
untuk mencapai tujuan pembelajaran.
faktor-faktor yang perlu diperhatikan antara
lain:
a) Faktor tujuan dan bahan pelajaran
b) Faktor peserta didik
c) Faktor lingkungan
d) Faktor alat dan sumber belajar
e) Faktor kesiapan guru
4. Model Pembelajaran
Menurut Joyce & weil model pembelajaran
adalah kerangka konseptual yang
melukiskan prosedur pembelajaran yang
sistematis dalam pengorganisasian
pengalaman belajar untuk mencapai tujuan
pembelajaran tertentu, dan berfungsi
sebagai pedoman bagi perangcang
pembelajaran dan para guru dalam
merancang dan melaksanakan proses
belajar mengajar. Dalam pemilihan model
pembelajaran hal-hal yang perlu
diperhatikan antara lain:
a) Sifat dan materi yang diajarkan
b) Tujuan yang ingin dicapai
c) Tingkat kemampuan peserta didik
d. Model Pembelajaran dalam Pembelajaran
IPA di Sekolah Menengah
1) Model Pembelajaran Langsung (Direct
Instruction Model)
Model Pembelajaran Langsung atau DI
adalah suatu model pengajaran dalam bentuk
penekanan proses pembelajaran yang
dikembangkan dengan baik dan
direncanakan dengan hati-hati dalam
cakupan pemerolehan pembelajaran yang
tertentu dan tugas-tugas mengajar yang
didefinisikan dan ditentukan dengan jelas.
model pembelajaran Langsung (DI), meliputi
tahapan-tahapan berikut ini:
a) Membuka Pembelajaran (Menyampaikan
Tujuan dan Mempersiapkan Siswa)
b) Memperkenalkan Konsep
(Mempresentasikan dan
Mendemontrasikan Pengetahuan atau
Keterampilan
c) Memandu Praktek (Membimbing
Pelatihan)
d) Mengeratkan Bagian (Mencek
Pemahaman dan Umpan Balik)
e) Mengerjakan secara Mandiri (Memberi
Kesempatan Pelatihan Lanjutan dan
Penerapan)
2) Model Pembelajaran Inquiri
a) Pengertian Model Pembelajaran Inkuiri
Model pembelajaran inquiry adalah model
pembelajaran yang mempersiapkan siswa
pada situasi untuk melakukan eksperimen
sendiri sehingga dapat berpikir secara kritis
untuk mencari dan menemukan jawaban
dari suatu masalah yang dipertanyakan.
b) Prinsip-Prinsip dalam Model
Pembelajaran Inkuiri
(1) Berorientasi pada Pengembangan
Intelektual
(2) Prinsip Interaksi
c) Langkah-langkah Model Pembelajaran
Inkuiri
(1) Orientasi
(2) Merumuskan masalah
(3) Merumuskan hipotesis
(4) Mengumpulkan data
(5) Menguji hipotesis
(6) Merumuskan kesimpulan
d) Kelebihan dan Kelemahan Model
Pembelajaran Inkuiri
(1) Kelebihan
(a) Siswa untuk belajar sesuai dengan
gaya belajar mereka
(b) Sesuai dengan perkembangan
psikologi belajar modern
(c) Menekankan kepada pengembangan
aspek kognitif, afektif, dan
psikomotor secara seimbang
(d) Dapat melayani kebutuhan siswa
yang memiliki kemampuan di atas
rata-rata
(2) Kekurangan
(a) Sulit mengontrol kegiatan dan
keberhasila siswa
(b) Sulit dalam merencanakan
pembelajaran
(c) Sulit menyesuaikannya dengan
waktu yang telah ditentukan
(d) Sulit diimplementasikan oleh setiap
guru
e) Tingkatan Model Pembelajaran Inkuiri
(1) Discovery Learning
(2) Demo Interaktif
(3) Pembelajaran Inkuiri
(4) Inkuiri Laboratorium (Inkuiri
Terbimbing, Terbatas, dan Bebas)
(a) Inkuiri Terbimbing.
(b) Inkuiri Terbatas.
(c) Inkuiri Bebas.
(5) Pengembangan dan Pengujian
Hipotesis
f) Karakteristik atau Ciri-ciri Model
Pembelajaran Inkuiri
(1) Menempatkan siswa sebagai subjek
belajar.
(2) dapat menumbuhkan sikap percaya diri
(self believe).
(3) Membuka intelegensi siswa dan
mengembangkan daya kreativitas siswa.
(4) Memberikan kebebasan pada siswa
untuk berinisiatif dan bertindak.
(5) Mendorong siswa untuk berfikir intensif
dan merumuskan hipotesisnya sendiri
(6) Proses interaksi belajar mengajar
mengarahkan pada perubahan dari
teacher centered kepada student
centered.
3) Model Pembelajaran Cooperatif
a) Pengertian Cooperative Learning
Model pembelajaran kooperatif adalah suatu
model pembelajaran dimana sistem belajar
dan bekerja pada kelompok kelompok kecil
yang berjumlah 4-6 orang secara kolaboratif
sehingga dapat merangsang siswa lebih
bergairah dalam bekerja.
b) Tujuan Cooperative learning
(1) Hasil belajar akademik
(2) Penerimaan terhadap perbedaan
individu
(3) Pengembangan keterampilan sosial
c) Karakteristik Cooperative Learning
(1) Pembelajaran secara tim.
(2) Didasarkan pada manajemen
kooperatif . Dalam pembelajaran
kooperatif mempunyai empat fungsi
pokok, yaitu:
(a) perencanaan,
(b) pelaksanaan,
(c) organisasi,
(d) kontrol,
(3) Kemauan untuk bekerja sama
(4) Keterampilan bekerja sama
(5) Teknik - Teknik Cooperative
Learning
(a) Mencari pasangan.
(b) Bertukar pasangan.
(c) Berpikir-berpasangan-berempat.
(d) Berkirim salam dan soal.
(e) Kepala bernomor.
(f) Kepala bernomor struktural.
(g) Dua Tinggal Dua Tamu.
(h) Divisi Pencapaian Tim Siswa
(STAD).
d) Keunggulan dan Kelemahan
Cooperative Learning
(1) Keunggulan
(a) Tidak telalu menggantungkan
pada guru,
(b) mampu mengembangkan
kemampuan mengungkapkan ide
atau gagasan dengan kata-kata
secara verbal dan
membandingkannya dengan ide-ide
orang lain.
(c) Dapat membantu anak untuk
respek pada orang lain dan
menyadari akan segala
keterbatasannya serta menerima
segala perbedaan.
(d) Dapat membantu
memberdayakan setiap siswa untuk
lebih bertanggung jawab dalam
belajar.
(e) Strategi yang cukup ampuh
untuk meningkatkan prestasi
akademik sekaligus kemampuan
sosial,
(f) Dapat mengembangkan
kemampuan siswa untuk menguji
ide dan pemahamannya sendiri,
menerima umpan balik.
(g) Dapat meningkatkan motivasi
dan memberikan rangsangan untuk
berpikir
(2) Kelemahan, diantaranya:
(a) Untuk siswa yang dianggap
memiliki kelebihan,
contohnya mereka akan
merasa terhambat oleh siswa
yang dianggap kurang
memiliki kemampuan.
(b) Keberhasilan cooperative
learning dalam upaya
mengembangakan kesadaran
berkelompok memerlukan
waktu yang cukup panjang,
4) Model Pembelajaran PJBL
a) Pengertian Model Pembelajaran Berbasis
Proyek
Pembelajaran berbasis proyek adalah suatu
model pembelajaran yang melaksanakan
pembelajaran dengan proyek.
b) Karakteristik Pembelajaran Berbasis Proyek
Menurut Thomas (2000: 3-5) terdapat lima
karakteristik dalam pembelajaran berbasis
proyek, yaitu:
(1) Projects are central, not peripheral to the
curriculum.
(2) Project are focused on questions or
problems that “drive” student to encounter
(and struggle with) the central concepts and
principles of a discipline.
(3) Project involve students in a constructive
investigation.
(4) Project are student-driven to some
significant degree.
(5) Project are realistic, not school-like.
c) Langkah–langkah Pelaksanaan Model
Pembelajaran Berbasis Proyek
(1) Penentuan Pertanyaan Mendasar (Start
With the Essential Question)
(2) Mendesain Perencanaan Proyek
(Design a Plan for the Project)
(3) Menyusun Jadwal (Create a Schedule)
(4) Memonitor Siswa dan Kemajuan
Proyek (Monitor the Students and the
Progress of the Project)
(5) Menguji Hasil (Assess the Outcome)
(6) Mengevaluasi Pengalaman (Evaluate
the Experience)
d) Kelebihan dan Kekurangan Model
Pembelajaran Berbasis Proyek
Pembelajaran berbasis proyek memiliki
beberapa kelebihan, yaitu meningkatkan:
(1) motivasi belajar siswa;
(2) kemampuan pemecahan masalah
siswa;
(3) keterampilan mencari informasi; (4)
semangat dan kerjasama; dan
(5) keterampilan pengorganisasian.
Kelemahan pembelajaran berbasis
proyek, yaitu:
(1) membutuhkan waktu dan biaya
banyak;
(2) pengajar atau guru lebih nyaman
dengan kelas tradisional;
(3) kesulitan dalam persiapan;
(4) kesulitan dalam mencari referensi
yang sesuai; dan
(5) sulit memilih proyek yang tepat.
e) Evaluasi dalam Pembelajaran IPA
1) Fungsi Penilaian: Penilaian selama ini
cenderung dilakukan untuk mengukur hasil
belajar peserta didik.
2) Prinsip Penilaian:
(a) Sahih
(b) Objektif
(c) Adil
(d) Terpadu
(e) Terbuka
(f) Menyeluruh dan berkesinambungan
(g) Sistematis
(h) Beracuan kriteria
(i) Akuntabel
3) Penilaian Dalam Kurikulum 2013
a) Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
KKM adalah kriteria ketuntasan
belajar yang ditentukan oleh satuan
pendidikan dengan mengacu pada
standar kompetensi lulusan, dan
setidaknya memperhatikan 3 (tiga)
aspek berikut, yaitu karakteristik
peserta didik (intake), karakteristik
mata pelajaran (kompleksitas
materi/kompetensi), dan kondisi
satuan pendidikan (daya dukung)
pada proses pencapaian kompetensi.
b) Penilaian oleh Pendidik
(1) Penilaian Sikap
(a) Observasi
(b) Penilaian Diri
(c) Penilaian antar-Teman
(2) Penilaian Pengetahuan
(a) Tes Tertulis
Memeriksa kompetensi dasar
dan indikatornya
Menetapkan tujuan penilaian
Menyusun kisikisi
(b) Tes Lisan
(c) Penugasan
(3) Penilaian Keterampilan
(a) Penilaian Praktik
(b) Penilaian produk
(c) Penilaian proyek
(d) Portofolio
(e) Teknik Lain

KB 2
Inkuiri dalam Pembelajaran IPA, Manajamen
Lab. IPA, dan PTK
a. Pembelajaran IPA
Ilmu Pengetahuan Alam merupakan ilmu yang
pokok bahasannya adalah alam dan segala
isinya.
Hakikat IPA meliputi empat unsur utama yaitu:
1) Sikap
2) Proses
3) Produk
4) Aplikasi
1) Karakteristik Bidang kajian Ilmu
Pengetahuan Alam
Ilmu Pengetahuan Alam didefinisikan
sebagai pengetahuan yang diperoleh melalui
pengumpulan data dengan eksperimen,
pengamatan, dan deduksi untuk
menghasilkan suatu penjelasan tentang
sebuah gejala yang dapat dipercaya.
2) Tujuan Pembelajaran IPA Terpadu
a) Meningkatkan efisiensi dan efektivitas
pembelajaran
b) Meningkatkan minat dan motivasi
c) Beberapa kompetensi dasar dapat dicapai
sekaligus
3) Konsep Pembelajaran Terpadu Dalam IPA
Kekuatan/manfaat yang dapat dipetik melalui
pelaksanaan pembelajaran terpadu antara lain
sebagai berikut.
a) Terjadi penghematan waktu
b) Dapat melihat hubungan yang bermakna
antarkonsep
c) Meningkatkan taraf kecakapan berpikir
peserta didik
d) memudahkan pemahaman konsep dan
kepemilikan kompetensi IPA.
e) Motivasi belajar peserta didik dapat
diperbaiki dan ditingkatkan.
f) pemahaman menjadi lebih terorganisasi
dan mendalam, dan memudahkan
memahami hubungan materi IPA dari
satu konteks ke konteks lainnya
g) belajar lebih menyenangkan
Kelemahan sebagai berikut ini:
a) Aspek Guru: Guru harus berwawasan
luas,
b) Tanpa kondisi ini, maka pembelajaran
terpadu dalam IPA akan sulit terwujud.
c) Aspek peserta didik: Pembelajaran
terpadu menuntut kemampuan belajar
peserta didik yang relatif “baik”
d) Bila kondisi ini tidak dimiliki, maka
penerapan model pembelajaran terpadu
ini sangat sulit dilaksanakan.
e) Aspek sarana dan sumber
pembelajaran: Pembelajaran terpadu
memerlukan bahan bacaan atau sumber
informasi yang cukup banyak dan
bervariasi,
f) Aspek kurikulum: Kurikulum harus
luwes, berorientasi pada pencapaian
ketuntasan pemahaman peserta didik
g) Aspek penilaian: Pembelajaran terpadu
membutuhkan cara penilaian yang
menyeluruh (komprehensif)
h) Suasana pembelajaran: Pembelajaran
terpadu berkecenderungan mengutamakan
salah satu bidang kajian dan
‘tenggelam’nya bidang kajian lain.
4) Pemaduan Konsep Dalam Pembelajaran IPA
Pengertian terpadu di sini mengandung makna
menghubungkan IPA dengan berbagai bidang
kajian (Carin 1997;236).
5) Strategi Pelaksanaan Pembelajaran IPA
Terpadu
Perencanaan
Langkah (1): Menetapkan bidang kajian yang
akan dipadukan.
Langkah (2): Mempelajari kompetensi inti dan
kompetensi dasar dari bidang kajian yang
akan dipadukan dan melakukan pemetaan
pada semua Kompetensi Dasar bidang kajian
IPA per kelas yang dapat dipadukan.
Langkah (3) : Penentuan tema pemersatu
antar-Kompetensi Dasar.
Langkah (4): Membuat matriks keterhubungan
kompetensi dasar dan tema/topik pemersatu.
Langkah (5): Kompetensi-kompetensi Dasar
tersebut dijabarkan ke dalam indikator
pencapaian hasil belajar yang nantinya
digunakan untuk penyusunan silabus.
Langkah (6): Menyusun silabus pembelajaran
IPA terpadu
Langkah (7): Menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran
b. Model Pelaksanaan Pembelajaran (Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran)
1) Kegiatan Awal/Pendahuluan
Kegiatan pendahuluan merupakan kegiatan
awal yang harus ditempuh guru dan peserta
didik pada setiap kali pelaksanaan
pembelajaran terpadu.
2) Kegiatan Inti
Kegiatan inti merupakan kegiatan pelaksanaan
pembelajaran terpadu yang menekankan pada
proses pembentukan pengalaman belajar
peserta didik (learning experience).
3) Kegiatan Akhir/Penutup dan tindak lanjut
Kegiatan akhir dalam pembelajaran terpadu
tidak hanya diartikan sebagai kegiatan untuk
menutup pelajaran, tetapi juga sebagai
kegiatan penilaian hasil belajar peserta didik
dan kegiatan tindak lanjut.
c. Penilaian
Objek dalam penilaian pembelajaran terpadu
mencakup penilaian terhadap proses dan hasil
belajar peserta didik. Penilaian proses belajar
adalah upaya pemberian nilai terhadap kegiatan
pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan
peserta didik, sedangkan penilaian hasil belajar
adalah proses pemberian nilai terhadap hasil-
hasil belajar yang dicapai dengan menggunakan
kriteria tertentu.
Objek penilaian mencakup penilaian terhadap
proses dan hasil belajar peserta didik.
1) Teknik Penilaian
Teknik-teknik yang dapat diterapkan untuk
jenis tagihan tes meliputi: (1) Kuis dan (2) Tes
Harian. Untuk jenis tagihan nontes, teknik-
teknik penilaian yang dapat diterapkan adalah:
(1) observasi, (2) angket, (3) wawancara,(4)
tugas, (5) proyek, dan (6) portofolio.
2) Bentuk Instrumen
Bentuk instrumen merupakan alat yang
digunakan dalam melakukan
penilaian/pengukuran/evaluasi terhadap
pencapaian kompetensi peserta didik.
(a) Tes: isian, benar-salah, menjodohkan,
pilihan ganda, uraian, dan unjuk kerja.
(b) Nontes: panduan observasi, kuesioner,
panduan wawancara, dan rubrik.
3) Instrumen
Instrumen merupakan alat yang dapat
digunakan untuk mengukur tingkat
ketercapaian kompetensi.
d. Pengelolaan Laboratorium IPA Untuk
Pembelajaran
Laboratorium adalah tempat untuk
mengaplikasikan teori keilmuan, pengujian
teoritis, pembuktian uji coba, penelitian, dan
sebagainya dengan menggunakan alat bantu yang
menjadi kelengkapan dari fasilitas dengan
kuantitas dan kualitas yang memadai (Depdiknas,
2002).
e. Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Penelitian tindakan merupakan intervensi praktik
dunia nyata yang ditujukan untuk meningkatkan
situasi praktis.
1) Syarat-syarat menuju PTK yang berhasil
2) Pencapaian yang dapat diperoleh melalui
Penelitian Tindakan Kelas
3) Kriteria dalam Penelitian Tindakan
Validitas: Demokratik, Hasil, Proses, Katalitik,
dan Dialogis
Diagnosis
 Validitas Demokratik berkenaan dengan
kadar kekolaboratifan penelitian dan
pencakupan berbagai suara
 Validitas Hasil mengandung konsep
bahwa tindakan kelas Anda membawa
hasil yang sukses di dalam konteks PTK
Anda.
 Validitas Proses berkenaan dengan
‘keterpercayaan’ dan ‘kompetensi’, yang
dapat dipenuhi dengan menjawab sederet
pertanyaan
 Validitas Katalitik terkait dengan kadar
pemahaman yang Anda capai realitas
kehidupan kelas Anda dan cara mengelola
perubahan di dalamnya, termasuk
perubahan pemahaman
 Validitas Dialogik sejajar dengan proses
review sejawat yang umum dipakai dalam
penelitian akademik.
4) Tahapan Penelitian Tindakan Kelas
a) Diagnosis :
Pada tahap ini peneliti (mandiri atau
bersama partnernya) mengumpulkan
berbagai data terkait dengan praktek yang
akan diperbaiki
b) Perencanaan tindakan:
Rencana pembelajaran yang di dalamnya
sudah memuat tindakan yang akan
dilaksanakan dan instrumen untuk
mengumpulkan data yang akan
dipergunakan untuk mengukur
keberhasilan tindakan, ukuran atau kriteria
keberhasilan, serta metode analisis data.
c) Pelaksanaan tindakan
Pelaksanaan tindakan bersifat lebih teknis
dalam arti hanya melaksanakan rencana
yang telah disusun pada langkah kedua
d) Evaluasi dan refleksi
Langkah ini diawali dengan pengumpulan
seluruh data yang dilanjutkan dengan
analisis atas data tersebut.
e) Identifikasi temuan umum
Pada tahap ini peneliti bersama partner
mengidentifikasi, pengalaman belajar apa
yang telah diperoleh melalui tindakan satu
siklus ini
5) Hal-hal yang perlu diperhatikan pada proses
analisis hasil PTK
Data yang diperoleh dari proses PTK yang
telah dilakukan perlu disusun secara cermat
dan komprehensif untuk menghasilkan
simpulan yang tepat sasaran dan reliable.
6) Cara Penulisan Laporan Hasil PTK
Laporan PTK adalah laporan yang ditulis
secara sistematis berdasarkan penelitian
tindakan kelas yang dilakukan oleh guru di
kelasnya sendiri
7) Diseminasi Hasil PTK
Dalam menulis laporan PTK, perlu
diperhatikan berbagai ketentuan, seperti:
a) Etika penulisan,
b) Penggunaan bahasa Indonesia ragam
tulis, serta
c) Berbagai ketentuan teknis.
KB 3
Struktur Bumi dan Mitigasi Bencana Kebumian
a. Struktur Bumi
1) Bumi tersusun atas lapisan-lapisan yang
terdiri atas atmosfer sebagai lapisan terluar,
kemudian ada mantel Bumi, inti luar, dan
inti dalam.
2) Inti Bumi yang juga dikenal dengan
lapisan Barisphere, terletak di bagian
tengah/pusat Bumi.
3) Mantel Bumi adalah Lapisan bagian dalam
Bumi yang menyelimuti inti Bumi.
4) Kerak Bumi merupakan lapisan terluar dan
sekaligus tempat dimana manusia melakukan
aktivitas kehidupannya.
5) Berdasarkan teori tektonik lempeng, bagian
luar Bumi tersusun atas litosfer yang dingin
dan kaku (lempeng) serta tersusun oleh
astenosfer.
6) Mineral mafic adalah material penyususn
mantel bumi yang tersusun oleh batuan
silikat dan magnesium
7) Mesosfer adalah lapisan penyusun kerak
bumi yang paling dalam dengan ketebalan
sekitar 2.400 – 2.700 km dan disusun dari
campuran batuan basa dan besi
8) Asthenosfer adalah lapisan penyusun kerak
bumi yang paling atas yang merupakan
lapisan dengan posisi terletak tepat di bawah
lapisan lithosfer
9) Litosfer: Lapisan bebatuan yang
menyelimuti bumi
b. Gempa Bumi dan Gunung Berapi
1) Gempa bumi merupakan getaran yang
merambat material bumi lainnya.
Gelombang seismik adalah Gelombang
yang merambat sepanjang permukaan
Bumi dan gelombang gempa Bumi.
Gelombang primer (p-wave) adalah
gelombang seismik yang merambat melalui
material batuan yang bergetar searah dengan
arah rambat gelombang seismik
Gelombang sekunder (s-wave) adalah
gelombang seismik yang merambat melalui
batuan dengan menggetarkan partikel batuan
tegak lurus dengan arah rambat gelombang
seismik.
Tsunami adalah gelombang air laut yang
terjadi ketika gempa terjadi di dasar laut,
gerakan lempeng tersebut akan mendorong
air laut ke atas, sehingga timbul gelombang
yang besar dan kuat
Tindakan yang harus dilakukan saat
terjadi gempa:
a) Ketika di dalam ruangan, cari
perlindungan dari reruntuhan
b) Ketika diluar ruangan, tetaplah diluar
ruangan dan menjauh dari bangunan atau
benda lain yang berpotensi runtuh
c) Jika didalam kendaraan, keluar dan
cari tempat terbuka
d) Menjauh dari pantai, karena
berpotensi tsunami
e) Jika di pegunungan, menjauh dari
daerah yang rawan longsor
2) Gunung Berapi
Erupsi merupakan keluarnya magma dan
material lainnya dari dalam bumi oleh
letusan gunung berapi.
Lahar merupakan lava yang telah
bercampur dengan batuan, air, dan material
lainnya.
Kawah adalah Gunung berapi memiliki
lubang yang berbentuk melingkar di daerah
puncaknya.
fenomena yang biasa terjadi dalam aktivitas
vulkanismenya diantaranya adalah:
a) Solfatar adalah gas sulfur/belerang
yang keluar dari dalam bumi.
b) Fumarol adalah uap air yang keluar dari
rekahan-rekahan bumi.
c) Mofet adalah gas asam (CO 2) yang
keluar dari kawasan gunung api.
d) Geyser adalah semburan air panas yang
berasal dari dalam perut bumi.
Tingkatan status gunung api : Normal,
Waspada, Siaga, dan Awas.
3) Atmosfer
Atmosfer: lapisan udara yang menyelimuti
bumi
Atmosfer tersusun atas 5 lapisan, yaitu:
a) Troposfer (ketinggian 0-10 km dpl)
b) Stratosfer (ketinggian 10-50 km dpl)
c) Mesosfer (ketinggian 50-85 km dpl)
d) Termosfer (ketinggian 85-500 km dpl)
e) Eksosfer (ketinggian lebih dari 500 km
dpl)
Lapisan ozon terdapat pada stratosfer
pada ketinggian 18-54 km dpl. Ozon
tersusun atas oksigen sebagai bahan dasar.
Tekanan Udara : Udara yang memiliki
kerapatan tinggi ini akan menghasilkan gaya
tekan yang besar pula
Ozon: Lapisan ozon terdapat pada stratosfer
pada ketinggian 18-54 km dpl. Ozon
tersusun atas oksigen sebagai bahan dasar.
4) Hidrosfer : Hidrosfer merupakan lapisan air
yang menyelimuti Bumi
Aliran air yang berlebihan hingga meluap ke
daratan disebut banjir.
Banjir dapat diakibatkan oleh beberapa hal
yaitu:
a) tingginya curah hujan
b) sistem pengelolaan lingkungan yang
buruk
c) akibat perilaku manusia
KB 4
Tata Surya dan Pemanasan Global
a. Tata Surya
Tata surya adalah sistem interaksi benda-benda
langit yang terdiri atas matahari sebagai
pusatnya dengan benda-benda angkasa lain yang
mengelilingi matahari.
Bidang ekliptika adalah bidang edar Bumi
mengelilingi matahari.
1) Matahari
Matahari adalah bintang yang berupa bola
gas panas dan bercahaya yang menjadi pusat
sistem tata surya.
Matahari memiliki 4 lapisan : Inti matahari,
Fotosfer, Kromosfer, Korona
2) Planet
Gerak planet berputar pada sumbunya yang
disebut dengan gerak rotasi.
Gerakan planet mengelilingi Matahari yang
disebut gerak revolusi.
Delapan planet dalam sistem tata surya
yaitu: Merkurius, Venus, Bumi, Mars,
Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus.
3) Planet Kerdil (Dwarf Planet)
Lima planet kerdil tersebut adalah: Ceres,
Pluto, Haumea, Makemake, dan Eris.
4) Satelit
Satelit merupakan benda angkasa pengiring
benda langit (planet, planet kerdil, dan
benda-benda kecil tata surya) dalam
mengelilingi Matahari
5) Benda-benda Kecil Tata Surya
a) Asteroid : Asteroid secara umum adalah
obyek Tata Surya yang terdiri dari
batuan dan mineral logam beku
b) Komet : Komet/bintang berekor
merupakan anggota sistem tata surya kita
yang mempunyai lintasan sangat
lonjong.
c) Meteor : Meteor adalah benda angkasa
yang masuk dalam atmosfer bumi
(karena pengaruh gravitasi bumi) dan
berpijar karena bergesekan dengan
atmosfer
b. Bumi sebagai Planet
Nicholas Copernicus mempublikasikan bahwa
Bulan bergerak mengelilingi Bumi, sedangkan
Bumi dan planet-planet lainnya bergerak
mengelilingi Matahari.
1) Rotasi Bumi
Adapun akibat lain dari rotasi Bumi adalah
sebagai berikut.
a) Gerak semu harian Matahari.
b) Perbedaan waktu.
c) Pembelokan arah angin.
d) Pembelokan arah arus laut.
2) Revolusi Bumi
Akibat dari revolusi Bumi, yaitu sebagai
berikut:
a) Terjadinya gerak semu tahunan
Matahari.
b) Perbedaan lamanya siang dan malam.
c) Pergantian musim.
c. Kondisi Bulan
Bulan adalah benda langit yang terdekat dengan
Bumi sekaligus merupakan satelit Bumi.
Dampak dari pergerakan bulan di antaranya
adalah sebagai berikut.
a) Pasang Surut Air Laut
(1) pasang purnama
(2) pasang perbani.
b) Pembagian Bulan
(1) Bulan sideris
(2) Bulan sinodis
c) Fase-fase Bulan
(1) Bulan baru
(2) Bulan sabit
(3) Bulan
(4) Bulan cembung
(5) Bulan purnama
1) Gerhana
a) Gerhana Matahari
Gerhana Matahari terjadi ketika bayangan
Bulan bergerak menutupi permukaan
Bumi. Dimana posisi Bulan berada di
antara Matahari dan Bumi, dan ketiganya
terletak dalam satu garis.
Gerhana Matahari terjadi pada waktu Bulan
baru.
Umbra adalah bayangan gelap yang
terbentuk selama terjadinya gerhana.
Penumbra adalah bayangan kabur (remang-
remang) yang terbentuk selama terjadinya
gerhana.
Tiga kemungkinan gerhana, yaitu sebagai
berikut.
(1) Gerhana Matahari total (total solar
eclipse), terjadi pada daerah-daerah yang
berada di bayangan inti (umbra), sehingga
cahaya Matahari tidak tampak sama sekali.
Gerhana Matahari total terjadi hanya
sekitar 6 menit.
(2) Gerhana Matahari cincin (annular
solar eclipse), terjadi pada daerah yang
terkena lanjutan, sehingga Matahari
kelihatan seperti cincin.
(3) Gerhana Matahari sebagian (partial
solar eclipse), terjadi pada daerah yang
terletak di antara umbra dan penumbra
(bayangan kabur), sehingga Matahari
kelihatan sebagian.
b) Gerhana Bulan
Gerhana bulan terjadi saat sebagian atau
keseluruhan penampang bulan tertutup oleh
bayangan bumi. Itu terjadi bila Bumi
berada di antara matahari dan Bulan pada
satu garis lurus yang sama, sehingga sinar
Matahari tidak dapat mencapai bulan
karena terhalangi oleh Bumi.
Terdapat tiga jenis gerhana yaitu :
(1) Gerhana Bulan Total,
(2) Gerhana Bulan Sebagian, dan
(3) Gerhana Bulan Penumbra.
d. Pemanasan Global
1) Efek Rumah Kaca : Efek rumah kaca
adalah proses pemanasan alami yang
terjadi ketika gas-gas tertentu di atmosfer
Bumi memerangkap panas.
2) Pengertian Pemanasan Global : Pemanasan
global adalah istilah yang digunakan untuk
menggambarkan peningkatan suhu rata-rata
atmosfer Bumi dan lautan secara bertahap,
serta sebuah perubahan yang diyakini
secara permanen mengubah iklim Bumi.
3) Penyebab Pemanasan Global
a) Emisi CO2 yang berasal dari
pembakaran bahan bakar fosil sebagai
pembangkit tenaga listrik.
b) Emisi CO2 yang berasal dari
pembakaran gasoline sebagai bahan
bakar alat transportasi.
c) Emisi metana dari hewan, lahan
pertanian, dan dari dasar laut Arktik.
d) Deforestation (penebangan liar) yang
disertai dengan pembakaran lahan hutan.
e) Penggunaan chlorofluorocarbons
(CFCs) dalam refrigator (pendingin).
f) Meningkatnya penggunaan pupuk kimia
dalam pertanian.
4) Dampak Pemanasan Global
a) Temperatur Bumi menjadi semakin
tinggi
b) Tingginya temperatur Bumi dapat
menyebabkan lebih banyak penguapan
dan curah hujan secara keseluruhan,
c) Menyebabkan kadar air laut meningkat.
d) Hilangnya terumbu karang.
e) Kepunahan spesies yang semakin
meluas.
f) Kegagalan panen besar-besaran.
g) Mencairnya Permaforst di Artika
5) Usaha-usaha Menanggulangi Pemanasan
Global
a) Menggunakan energi terbarukan dan
mengurangi penggunaan batu bara,
gasoline, kayu, dan bahan bakar organik
lainnya.
b) Meningkatkan efisiensi bahan bakar
kendaraan.
c) Mengurangi deforestasi.
d) Mengurangi penggunaan produk-produk
yang mengandung (CFCs) dengan
menggunakan produk-produk yang
ramah lingkungan.
e) Mendukung dan turut serta pada
kegiatan penghijauan.
2 Daftar materi yang sulit 1. Perbedaan Pendekatan, Strategi, Metode,
dipahami di modul ini dan Model Pembelajaran
2. Penilaian Tindakan Kelas (PTK)
3. Menentukan KKM
3 Daftar materi yang sering 1. Posisi matahari, bulan dan Bumi pada saat
mengalami miskonsepsi gerhana bulan dan Gerhana Matahari
2. Perbedaan Rotasi dan Revolusi
3. Pengertian / konsep Rumah Kaca

Anda mungkin juga menyukai