KB 2
Inkuiri dalam Pembelajaran IPA, Manajamen
Lab. IPA, dan PTK
a. Pembelajaran IPA
Ilmu Pengetahuan Alam merupakan ilmu yang
pokok bahasannya adalah alam dan segala
isinya.
Hakikat IPA meliputi empat unsur utama yaitu:
1) Sikap
2) Proses
3) Produk
4) Aplikasi
1) Karakteristik Bidang kajian Ilmu
Pengetahuan Alam
Ilmu Pengetahuan Alam didefinisikan
sebagai pengetahuan yang diperoleh melalui
pengumpulan data dengan eksperimen,
pengamatan, dan deduksi untuk
menghasilkan suatu penjelasan tentang
sebuah gejala yang dapat dipercaya.
2) Tujuan Pembelajaran IPA Terpadu
a) Meningkatkan efisiensi dan efektivitas
pembelajaran
b) Meningkatkan minat dan motivasi
c) Beberapa kompetensi dasar dapat dicapai
sekaligus
3) Konsep Pembelajaran Terpadu Dalam IPA
Kekuatan/manfaat yang dapat dipetik melalui
pelaksanaan pembelajaran terpadu antara lain
sebagai berikut.
a) Terjadi penghematan waktu
b) Dapat melihat hubungan yang bermakna
antarkonsep
c) Meningkatkan taraf kecakapan berpikir
peserta didik
d) memudahkan pemahaman konsep dan
kepemilikan kompetensi IPA.
e) Motivasi belajar peserta didik dapat
diperbaiki dan ditingkatkan.
f) pemahaman menjadi lebih terorganisasi
dan mendalam, dan memudahkan
memahami hubungan materi IPA dari
satu konteks ke konteks lainnya
g) belajar lebih menyenangkan
Kelemahan sebagai berikut ini:
a) Aspek Guru: Guru harus berwawasan
luas,
b) Tanpa kondisi ini, maka pembelajaran
terpadu dalam IPA akan sulit terwujud.
c) Aspek peserta didik: Pembelajaran
terpadu menuntut kemampuan belajar
peserta didik yang relatif “baik”
d) Bila kondisi ini tidak dimiliki, maka
penerapan model pembelajaran terpadu
ini sangat sulit dilaksanakan.
e) Aspek sarana dan sumber
pembelajaran: Pembelajaran terpadu
memerlukan bahan bacaan atau sumber
informasi yang cukup banyak dan
bervariasi,
f) Aspek kurikulum: Kurikulum harus
luwes, berorientasi pada pencapaian
ketuntasan pemahaman peserta didik
g) Aspek penilaian: Pembelajaran terpadu
membutuhkan cara penilaian yang
menyeluruh (komprehensif)
h) Suasana pembelajaran: Pembelajaran
terpadu berkecenderungan mengutamakan
salah satu bidang kajian dan
‘tenggelam’nya bidang kajian lain.
4) Pemaduan Konsep Dalam Pembelajaran IPA
Pengertian terpadu di sini mengandung makna
menghubungkan IPA dengan berbagai bidang
kajian (Carin 1997;236).
5) Strategi Pelaksanaan Pembelajaran IPA
Terpadu
Perencanaan
Langkah (1): Menetapkan bidang kajian yang
akan dipadukan.
Langkah (2): Mempelajari kompetensi inti dan
kompetensi dasar dari bidang kajian yang
akan dipadukan dan melakukan pemetaan
pada semua Kompetensi Dasar bidang kajian
IPA per kelas yang dapat dipadukan.
Langkah (3) : Penentuan tema pemersatu
antar-Kompetensi Dasar.
Langkah (4): Membuat matriks keterhubungan
kompetensi dasar dan tema/topik pemersatu.
Langkah (5): Kompetensi-kompetensi Dasar
tersebut dijabarkan ke dalam indikator
pencapaian hasil belajar yang nantinya
digunakan untuk penyusunan silabus.
Langkah (6): Menyusun silabus pembelajaran
IPA terpadu
Langkah (7): Menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran
b. Model Pelaksanaan Pembelajaran (Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran)
1) Kegiatan Awal/Pendahuluan
Kegiatan pendahuluan merupakan kegiatan
awal yang harus ditempuh guru dan peserta
didik pada setiap kali pelaksanaan
pembelajaran terpadu.
2) Kegiatan Inti
Kegiatan inti merupakan kegiatan pelaksanaan
pembelajaran terpadu yang menekankan pada
proses pembentukan pengalaman belajar
peserta didik (learning experience).
3) Kegiatan Akhir/Penutup dan tindak lanjut
Kegiatan akhir dalam pembelajaran terpadu
tidak hanya diartikan sebagai kegiatan untuk
menutup pelajaran, tetapi juga sebagai
kegiatan penilaian hasil belajar peserta didik
dan kegiatan tindak lanjut.
c. Penilaian
Objek dalam penilaian pembelajaran terpadu
mencakup penilaian terhadap proses dan hasil
belajar peserta didik. Penilaian proses belajar
adalah upaya pemberian nilai terhadap kegiatan
pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan
peserta didik, sedangkan penilaian hasil belajar
adalah proses pemberian nilai terhadap hasil-
hasil belajar yang dicapai dengan menggunakan
kriteria tertentu.
Objek penilaian mencakup penilaian terhadap
proses dan hasil belajar peserta didik.
1) Teknik Penilaian
Teknik-teknik yang dapat diterapkan untuk
jenis tagihan tes meliputi: (1) Kuis dan (2) Tes
Harian. Untuk jenis tagihan nontes, teknik-
teknik penilaian yang dapat diterapkan adalah:
(1) observasi, (2) angket, (3) wawancara,(4)
tugas, (5) proyek, dan (6) portofolio.
2) Bentuk Instrumen
Bentuk instrumen merupakan alat yang
digunakan dalam melakukan
penilaian/pengukuran/evaluasi terhadap
pencapaian kompetensi peserta didik.
(a) Tes: isian, benar-salah, menjodohkan,
pilihan ganda, uraian, dan unjuk kerja.
(b) Nontes: panduan observasi, kuesioner,
panduan wawancara, dan rubrik.
3) Instrumen
Instrumen merupakan alat yang dapat
digunakan untuk mengukur tingkat
ketercapaian kompetensi.
d. Pengelolaan Laboratorium IPA Untuk
Pembelajaran
Laboratorium adalah tempat untuk
mengaplikasikan teori keilmuan, pengujian
teoritis, pembuktian uji coba, penelitian, dan
sebagainya dengan menggunakan alat bantu yang
menjadi kelengkapan dari fasilitas dengan
kuantitas dan kualitas yang memadai (Depdiknas,
2002).
e. Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Penelitian tindakan merupakan intervensi praktik
dunia nyata yang ditujukan untuk meningkatkan
situasi praktis.
1) Syarat-syarat menuju PTK yang berhasil
2) Pencapaian yang dapat diperoleh melalui
Penelitian Tindakan Kelas
3) Kriteria dalam Penelitian Tindakan
Validitas: Demokratik, Hasil, Proses, Katalitik,
dan Dialogis
Diagnosis
Validitas Demokratik berkenaan dengan
kadar kekolaboratifan penelitian dan
pencakupan berbagai suara
Validitas Hasil mengandung konsep
bahwa tindakan kelas Anda membawa
hasil yang sukses di dalam konteks PTK
Anda.
Validitas Proses berkenaan dengan
‘keterpercayaan’ dan ‘kompetensi’, yang
dapat dipenuhi dengan menjawab sederet
pertanyaan
Validitas Katalitik terkait dengan kadar
pemahaman yang Anda capai realitas
kehidupan kelas Anda dan cara mengelola
perubahan di dalamnya, termasuk
perubahan pemahaman
Validitas Dialogik sejajar dengan proses
review sejawat yang umum dipakai dalam
penelitian akademik.
4) Tahapan Penelitian Tindakan Kelas
a) Diagnosis :
Pada tahap ini peneliti (mandiri atau
bersama partnernya) mengumpulkan
berbagai data terkait dengan praktek yang
akan diperbaiki
b) Perencanaan tindakan:
Rencana pembelajaran yang di dalamnya
sudah memuat tindakan yang akan
dilaksanakan dan instrumen untuk
mengumpulkan data yang akan
dipergunakan untuk mengukur
keberhasilan tindakan, ukuran atau kriteria
keberhasilan, serta metode analisis data.
c) Pelaksanaan tindakan
Pelaksanaan tindakan bersifat lebih teknis
dalam arti hanya melaksanakan rencana
yang telah disusun pada langkah kedua
d) Evaluasi dan refleksi
Langkah ini diawali dengan pengumpulan
seluruh data yang dilanjutkan dengan
analisis atas data tersebut.
e) Identifikasi temuan umum
Pada tahap ini peneliti bersama partner
mengidentifikasi, pengalaman belajar apa
yang telah diperoleh melalui tindakan satu
siklus ini
5) Hal-hal yang perlu diperhatikan pada proses
analisis hasil PTK
Data yang diperoleh dari proses PTK yang
telah dilakukan perlu disusun secara cermat
dan komprehensif untuk menghasilkan
simpulan yang tepat sasaran dan reliable.
6) Cara Penulisan Laporan Hasil PTK
Laporan PTK adalah laporan yang ditulis
secara sistematis berdasarkan penelitian
tindakan kelas yang dilakukan oleh guru di
kelasnya sendiri
7) Diseminasi Hasil PTK
Dalam menulis laporan PTK, perlu
diperhatikan berbagai ketentuan, seperti:
a) Etika penulisan,
b) Penggunaan bahasa Indonesia ragam
tulis, serta
c) Berbagai ketentuan teknis.
KB 3
Struktur Bumi dan Mitigasi Bencana Kebumian
a. Struktur Bumi
1) Bumi tersusun atas lapisan-lapisan yang
terdiri atas atmosfer sebagai lapisan terluar,
kemudian ada mantel Bumi, inti luar, dan
inti dalam.
2) Inti Bumi yang juga dikenal dengan
lapisan Barisphere, terletak di bagian
tengah/pusat Bumi.
3) Mantel Bumi adalah Lapisan bagian dalam
Bumi yang menyelimuti inti Bumi.
4) Kerak Bumi merupakan lapisan terluar dan
sekaligus tempat dimana manusia melakukan
aktivitas kehidupannya.
5) Berdasarkan teori tektonik lempeng, bagian
luar Bumi tersusun atas litosfer yang dingin
dan kaku (lempeng) serta tersusun oleh
astenosfer.
6) Mineral mafic adalah material penyususn
mantel bumi yang tersusun oleh batuan
silikat dan magnesium
7) Mesosfer adalah lapisan penyusun kerak
bumi yang paling dalam dengan ketebalan
sekitar 2.400 – 2.700 km dan disusun dari
campuran batuan basa dan besi
8) Asthenosfer adalah lapisan penyusun kerak
bumi yang paling atas yang merupakan
lapisan dengan posisi terletak tepat di bawah
lapisan lithosfer
9) Litosfer: Lapisan bebatuan yang
menyelimuti bumi
b. Gempa Bumi dan Gunung Berapi
1) Gempa bumi merupakan getaran yang
merambat material bumi lainnya.
Gelombang seismik adalah Gelombang
yang merambat sepanjang permukaan
Bumi dan gelombang gempa Bumi.
Gelombang primer (p-wave) adalah
gelombang seismik yang merambat melalui
material batuan yang bergetar searah dengan
arah rambat gelombang seismik
Gelombang sekunder (s-wave) adalah
gelombang seismik yang merambat melalui
batuan dengan menggetarkan partikel batuan
tegak lurus dengan arah rambat gelombang
seismik.
Tsunami adalah gelombang air laut yang
terjadi ketika gempa terjadi di dasar laut,
gerakan lempeng tersebut akan mendorong
air laut ke atas, sehingga timbul gelombang
yang besar dan kuat
Tindakan yang harus dilakukan saat
terjadi gempa:
a) Ketika di dalam ruangan, cari
perlindungan dari reruntuhan
b) Ketika diluar ruangan, tetaplah diluar
ruangan dan menjauh dari bangunan atau
benda lain yang berpotensi runtuh
c) Jika didalam kendaraan, keluar dan
cari tempat terbuka
d) Menjauh dari pantai, karena
berpotensi tsunami
e) Jika di pegunungan, menjauh dari
daerah yang rawan longsor
2) Gunung Berapi
Erupsi merupakan keluarnya magma dan
material lainnya dari dalam bumi oleh
letusan gunung berapi.
Lahar merupakan lava yang telah
bercampur dengan batuan, air, dan material
lainnya.
Kawah adalah Gunung berapi memiliki
lubang yang berbentuk melingkar di daerah
puncaknya.
fenomena yang biasa terjadi dalam aktivitas
vulkanismenya diantaranya adalah:
a) Solfatar adalah gas sulfur/belerang
yang keluar dari dalam bumi.
b) Fumarol adalah uap air yang keluar dari
rekahan-rekahan bumi.
c) Mofet adalah gas asam (CO 2) yang
keluar dari kawasan gunung api.
d) Geyser adalah semburan air panas yang
berasal dari dalam perut bumi.
Tingkatan status gunung api : Normal,
Waspada, Siaga, dan Awas.
3) Atmosfer
Atmosfer: lapisan udara yang menyelimuti
bumi
Atmosfer tersusun atas 5 lapisan, yaitu:
a) Troposfer (ketinggian 0-10 km dpl)
b) Stratosfer (ketinggian 10-50 km dpl)
c) Mesosfer (ketinggian 50-85 km dpl)
d) Termosfer (ketinggian 85-500 km dpl)
e) Eksosfer (ketinggian lebih dari 500 km
dpl)
Lapisan ozon terdapat pada stratosfer
pada ketinggian 18-54 km dpl. Ozon
tersusun atas oksigen sebagai bahan dasar.
Tekanan Udara : Udara yang memiliki
kerapatan tinggi ini akan menghasilkan gaya
tekan yang besar pula
Ozon: Lapisan ozon terdapat pada stratosfer
pada ketinggian 18-54 km dpl. Ozon
tersusun atas oksigen sebagai bahan dasar.
4) Hidrosfer : Hidrosfer merupakan lapisan air
yang menyelimuti Bumi
Aliran air yang berlebihan hingga meluap ke
daratan disebut banjir.
Banjir dapat diakibatkan oleh beberapa hal
yaitu:
a) tingginya curah hujan
b) sistem pengelolaan lingkungan yang
buruk
c) akibat perilaku manusia
KB 4
Tata Surya dan Pemanasan Global
a. Tata Surya
Tata surya adalah sistem interaksi benda-benda
langit yang terdiri atas matahari sebagai
pusatnya dengan benda-benda angkasa lain yang
mengelilingi matahari.
Bidang ekliptika adalah bidang edar Bumi
mengelilingi matahari.
1) Matahari
Matahari adalah bintang yang berupa bola
gas panas dan bercahaya yang menjadi pusat
sistem tata surya.
Matahari memiliki 4 lapisan : Inti matahari,
Fotosfer, Kromosfer, Korona
2) Planet
Gerak planet berputar pada sumbunya yang
disebut dengan gerak rotasi.
Gerakan planet mengelilingi Matahari yang
disebut gerak revolusi.
Delapan planet dalam sistem tata surya
yaitu: Merkurius, Venus, Bumi, Mars,
Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus.
3) Planet Kerdil (Dwarf Planet)
Lima planet kerdil tersebut adalah: Ceres,
Pluto, Haumea, Makemake, dan Eris.
4) Satelit
Satelit merupakan benda angkasa pengiring
benda langit (planet, planet kerdil, dan
benda-benda kecil tata surya) dalam
mengelilingi Matahari
5) Benda-benda Kecil Tata Surya
a) Asteroid : Asteroid secara umum adalah
obyek Tata Surya yang terdiri dari
batuan dan mineral logam beku
b) Komet : Komet/bintang berekor
merupakan anggota sistem tata surya kita
yang mempunyai lintasan sangat
lonjong.
c) Meteor : Meteor adalah benda angkasa
yang masuk dalam atmosfer bumi
(karena pengaruh gravitasi bumi) dan
berpijar karena bergesekan dengan
atmosfer
b. Bumi sebagai Planet
Nicholas Copernicus mempublikasikan bahwa
Bulan bergerak mengelilingi Bumi, sedangkan
Bumi dan planet-planet lainnya bergerak
mengelilingi Matahari.
1) Rotasi Bumi
Adapun akibat lain dari rotasi Bumi adalah
sebagai berikut.
a) Gerak semu harian Matahari.
b) Perbedaan waktu.
c) Pembelokan arah angin.
d) Pembelokan arah arus laut.
2) Revolusi Bumi
Akibat dari revolusi Bumi, yaitu sebagai
berikut:
a) Terjadinya gerak semu tahunan
Matahari.
b) Perbedaan lamanya siang dan malam.
c) Pergantian musim.
c. Kondisi Bulan
Bulan adalah benda langit yang terdekat dengan
Bumi sekaligus merupakan satelit Bumi.
Dampak dari pergerakan bulan di antaranya
adalah sebagai berikut.
a) Pasang Surut Air Laut
(1) pasang purnama
(2) pasang perbani.
b) Pembagian Bulan
(1) Bulan sideris
(2) Bulan sinodis
c) Fase-fase Bulan
(1) Bulan baru
(2) Bulan sabit
(3) Bulan
(4) Bulan cembung
(5) Bulan purnama
1) Gerhana
a) Gerhana Matahari
Gerhana Matahari terjadi ketika bayangan
Bulan bergerak menutupi permukaan
Bumi. Dimana posisi Bulan berada di
antara Matahari dan Bumi, dan ketiganya
terletak dalam satu garis.
Gerhana Matahari terjadi pada waktu Bulan
baru.
Umbra adalah bayangan gelap yang
terbentuk selama terjadinya gerhana.
Penumbra adalah bayangan kabur (remang-
remang) yang terbentuk selama terjadinya
gerhana.
Tiga kemungkinan gerhana, yaitu sebagai
berikut.
(1) Gerhana Matahari total (total solar
eclipse), terjadi pada daerah-daerah yang
berada di bayangan inti (umbra), sehingga
cahaya Matahari tidak tampak sama sekali.
Gerhana Matahari total terjadi hanya
sekitar 6 menit.
(2) Gerhana Matahari cincin (annular
solar eclipse), terjadi pada daerah yang
terkena lanjutan, sehingga Matahari
kelihatan seperti cincin.
(3) Gerhana Matahari sebagian (partial
solar eclipse), terjadi pada daerah yang
terletak di antara umbra dan penumbra
(bayangan kabur), sehingga Matahari
kelihatan sebagian.
b) Gerhana Bulan
Gerhana bulan terjadi saat sebagian atau
keseluruhan penampang bulan tertutup oleh
bayangan bumi. Itu terjadi bila Bumi
berada di antara matahari dan Bulan pada
satu garis lurus yang sama, sehingga sinar
Matahari tidak dapat mencapai bulan
karena terhalangi oleh Bumi.
Terdapat tiga jenis gerhana yaitu :
(1) Gerhana Bulan Total,
(2) Gerhana Bulan Sebagian, dan
(3) Gerhana Bulan Penumbra.
d. Pemanasan Global
1) Efek Rumah Kaca : Efek rumah kaca
adalah proses pemanasan alami yang
terjadi ketika gas-gas tertentu di atmosfer
Bumi memerangkap panas.
2) Pengertian Pemanasan Global : Pemanasan
global adalah istilah yang digunakan untuk
menggambarkan peningkatan suhu rata-rata
atmosfer Bumi dan lautan secara bertahap,
serta sebuah perubahan yang diyakini
secara permanen mengubah iklim Bumi.
3) Penyebab Pemanasan Global
a) Emisi CO2 yang berasal dari
pembakaran bahan bakar fosil sebagai
pembangkit tenaga listrik.
b) Emisi CO2 yang berasal dari
pembakaran gasoline sebagai bahan
bakar alat transportasi.
c) Emisi metana dari hewan, lahan
pertanian, dan dari dasar laut Arktik.
d) Deforestation (penebangan liar) yang
disertai dengan pembakaran lahan hutan.
e) Penggunaan chlorofluorocarbons
(CFCs) dalam refrigator (pendingin).
f) Meningkatnya penggunaan pupuk kimia
dalam pertanian.
4) Dampak Pemanasan Global
a) Temperatur Bumi menjadi semakin
tinggi
b) Tingginya temperatur Bumi dapat
menyebabkan lebih banyak penguapan
dan curah hujan secara keseluruhan,
c) Menyebabkan kadar air laut meningkat.
d) Hilangnya terumbu karang.
e) Kepunahan spesies yang semakin
meluas.
f) Kegagalan panen besar-besaran.
g) Mencairnya Permaforst di Artika
5) Usaha-usaha Menanggulangi Pemanasan
Global
a) Menggunakan energi terbarukan dan
mengurangi penggunaan batu bara,
gasoline, kayu, dan bahan bakar organik
lainnya.
b) Meningkatkan efisiensi bahan bakar
kendaraan.
c) Mengurangi deforestasi.
d) Mengurangi penggunaan produk-produk
yang mengandung (CFCs) dengan
menggunakan produk-produk yang
ramah lingkungan.
e) Mendukung dan turut serta pada
kegiatan penghijauan.
2 Daftar materi yang sulit 1. Perbedaan Pendekatan, Strategi, Metode,
dipahami di modul ini dan Model Pembelajaran
2. Penilaian Tindakan Kelas (PTK)
3. Menentukan KKM
3 Daftar materi yang sering 1. Posisi matahari, bulan dan Bumi pada saat
mengalami miskonsepsi gerhana bulan dan Gerhana Matahari
2. Perbedaan Rotasi dan Revolusi
3. Pengertian / konsep Rumah Kaca