Anda di halaman 1dari 12

LK 1 : Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul KB 6
Klasifikasi Materi, Sifat, dan Kegunaannya
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Partikel dan Materi
2. Larutan dan Sifatnya
3. Senyawa Organik dan Anorganik
4. Zat Aditif dan Adiktif
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Daftar peta konsep KB 1
(istilah dan definisi) Partikel dan Materi
di modul ini a. Materi dan keadaannya
1. Partikel adalah bagian terkecil penyusun suatu materi
dapat berupa atom, molekul atau ion
2. Materi sebagai segala sesuatu yang memiliki massa dan
menempati ruang (Contoh : air, bumi, tumbuhan,
manusia, matahari dan lain sebagainya).
3. Difusi adalah perpindahan partikel dari konsentrasi tinggi
ke rendah
4. Osmosis adalah perpindahan pelarut melalui
semipermeabel dari konsentrasi rendah ke tinggi
5. Susunan partikel pada materi terdapat dalam 3 bentuk
yaitu :
a) Padat: memiliki bentuk dan volume yang tetap karena
susunan partikelnya sangat berdekatan, kaku, kompak,
dan teratur.
b) Cair : bentuk materinya relatif tidak dapat
dimampatkan dengan volume tetap tapi bentuk tidak
tetap karena mengikuti wadah yang ditempatinya,
susunan partikel materinya relatif berjauhan
c) Gas : dapat dimampatkan, memiliki bentuk dan
volume yang tidak tetap, dan dapat mengalir, letak
partikel sangat berjauhan sehingga zat tersebut mudah
menyebar ke seluruh wadah yang ditempatinya.
b. Partikel materi: Atom, molekul, dan ion
1) Atom
Atom: partikel terkecil yg tdk dpt dibelah lagi
a) Teori atom Dalton : materi tersusun atas sejumlah
partikel yang sangat kecil yang tidak dapat dipecah-
pecah lagi.
b) Teori Atom Thomson : atom terdiri atas materi
bermuatan positif dan di dalamnya tersebar elektron.
Karena muatan positif dan negatif bercampur jadi
satu dengan jumlah yang sama, maka secara
keseluruhan atom bersifat netral.
c) Teori Atom Rutherford : seluruh muatan positif
dari atom terpusat pada suatu inti yang sangat keci
dan dan elektron-elektron bergerak mengelilingi inti
d) Teori Atom Bohr : gerakan elektron dalam orbit
melingkaryang hanya dapat melintasi lintasan-
lintasan tertentu
e) Teori Atom Mekanika Kuantum : kerapatan
elektron memberikan peluang elektron akan
ditemukan pada daerah tertentu dalam atom.
2) Struktur Atom
Atom tersusun dari inti atom dan elektron bergerak
mengelilingi inti. Inti atom tersusun atas proton dan
neutron, kecuali hidrogen tidak memiliki neutron.
Proton bermuatan positif; elektron bermuatan negatif;
sedangkan neutron tidak bermuatan secara listrik.
Pada atom netral, jumlah proton sama dengan elektron.
Jumlah proton dalam inti atom menyatakan nomor atom;
jumlah neutron plus proton menyatakan massa atom.
Ketiga macam partikel subatom (proton, elektron, dan
neutron) ini tergolong partikel dasar penyusun atom,
sebab atom-atom unsur dibentuk dari partikel tersebut.

Srtuktur atom

3) Molekul dan Ion


Molekul adalah gabungan dua atau lebih atom-atom
yang berasal dari unsur yang sama atau dengan atom
unsur yang berbeda jenis.Partikel yang menyusun suatu
senyawa adalah suatu molekul.
Ada dua jenis molekul, yaitu
a) Molekul unsur adalah gabungan atom-atom dari
unsur-unsur sejenis, seperti gas diatomik (gas
oksigen (O2); gas nitrogen (N2); gas klor (Cl2);
dan gas lainya);
b) Molekul senyawa adalah gabungan atom-atom
unsur yang berbeda 15 jenis. Contoh molekul
senyawa misalnya air (H2O); belerang dioksida
(SO2); ammonia (NH3); dan karbon dioksida
(CO2) serta molekul-molekul senyawa lain yang
bukan ionik.
Rumus molekul adalah rumus kimia yang
memberikan jumlah atom-atom unsur secara tepat
dalam molekul.
Ion adalah atom atau gugus atom yang bermuatan
listrik.
Anion ialah ion yang muatannya negatif.
Kation ialah ion muatannya positif
Senyawa ion adalah senyawa yang tersusun dari kation
dan anion.
c. Sifat Fisika dan Kimia Materi
Sifat fisika adalah karakteristik/ciri zat yang membedakan zat
yang satu dengan zat lainnya yang tidak melibatkan
perubahan apapun ke zat lain.
Contoh sifat fisika diantaranya : titik leleh, titik didih, massa
jenis, viskositas, kalor jenis, dan kekerasan.
Sifat kimia adalah sifat zat yang menyebabkan zat tersebut
berubah baik dengan sendirinya maupun ketika berinteraksi
dengan zat lain disebut dengan sifat kimia.
Contoh sifat kimia diantaranya : kemudahan untuk terbakar,
kemudahan untuk mengelami proses perkaratan, kerentanan
untuk mengalami pelapukan, dan sebagainya.
d. Perubahan Materi dan Energi
Perubahan materi selalu disertai dengan energi. Dalam proses
biologis makhluk hidup, pemecahan makanan yang
melibatkan enzim sebagai katalis secara jumlah bersih
menghasilkan energi yang diperlukan tubuh untuk
beraktivitas. Pembentukan energi yang dihasilkan dari
pengubahan glukosa yang dihasilkan dari bahan makanan
melalui proses reaksi biologis (metabolisme).
e. Penggolongan Materi Berdasarkan Sifat Kimia

f. Unsur, senyawa, dan campuran


1) Unsur adalah komponen pembangun suatu materibaik
yang berbentuk padat, cair, maupun gas.
Contoh : alumunium, tembaga, perak, karbon, emas,
besi, dll.
2) Senyawa adalah gabungan dua unsur atau lebih yang
terdapat dalam suatu materi yang dihasilkan melalui
reaksi kimia biasa.
Contoh : senyawa garam natrium klorida (NaCl), salah
satu senyawa yang terdapat dalam garam dapur adalah
hasil dari reaksi antara unsur natrium (Na) dengan unsur
klorin (Cl).
3) Campuran adalah materi yang tersusun atas dua atau
lebih zat dengan komposisi tidak tetap dan masih
memiliki sifa-sifat zat awalnya. Pada campuran
senyawa-senyawa pembentuknya bergabung tanpa
melibatkan ikatan kimia.
Campuran ada dua macam:
(a) Campuran homogen : campuran yang tidak ada
bidang batasnya
(b) Campuran heterogen : campuran yang ada bidang
batasnya
g. Teknik Pemisahan Campuran
1) Filtrasi : metode pemisahan untuk memisahkan zat
padat dari cairannya dengan menggunakan alat berupa
penyaring.
2) Sublimasi : metode pemisahan campuran dengan
menguapkan zat padat tanpa melalui fasa cair terlebih
dahulu sehingga kotoran yang tidak menyublim akan
tertinggal.
3) Kristalisasi merupakan metode pemisahan untuk
memperoleh zat padat yang terlarut dalam suatu
larutan.
4) Destilasi merupakan metode pemisahan untuk
memperoleh suatu bahan yang berwujud cair yang
terkotori oleh zat padat atau bahan lain yang titik
didihnya berbeda.
5) Ekstraksi merupakan metode pemisahan dengan
melarutkan bahan campuran dalam pelarut yang sesuai.
6) Kromatografi adalah cara pemisahan berdasarkan
perbedaan kerapatan zatzat yang bergerak bersamaan
dengan pelarutnya pada permukaan suatu benda
penyerap.
7) Sentrifugasi adalah adanya gaya sentrifugal yang
diberikan pada partikel-partikel dalam campuran
sehingga lama kelamaan partikel yang massa jenissnya
lebih besar akan mengendap.
KB 2
Larutan dan Sifatnya
a. Sistem koloid dan sifat-sifatnya
1) Penggolongan koloid
Koloid adalah dispersi partikel berukuran sekitar 10-
3-10-5 cm ke seluruh medium. Koloid dapat
dibedakan dari larutan dengan efek Tyndall. Koloid
dapat bermuatan listrik sehingga menjadikan sistem
koloid menjadi stabil menjadi satu fasa meskipun
memiliki ukuran partikel terlarut yang lebih besar dari
partikel terlarut larutan.
2) Sifat Sistem koloid
Efek tyndall dapat digunakan untuk membedakan
dispersi koloid dan suatu larutan biasa, karena atom,
molekul kecil ataupun ion yang berada dalam suatu
larutan tidak menghamburkan cahaya secara jelas.
Gerak Brown adalah gerakan partikel- partikel koloid
yang senantiasa bergerak lurus tetapi tidak menentu
(gerak acak/ gerak zigzag). Sifat gerak Brown pada
sistem koloid ditemukan pertama kali oleh ahli botani
inggris, Robert Brown pada tahun 1827.
Adsorpsi adalah peristiwa penyerapan partikel atau ion
atau senyawa lain pada permukaan partikel koloid yang
disebabkan oleh luasnya permukaan partikel.
Koagulasi adalah penggumpalan partikel koloid dan
membentuk endapan.
sifat koagulasi dalam proses biologis tubuh yaitu proses
penetralan partikel albuminoid dalam darah oleh ion
Fe3+ atau Al3+. Proses yang dilakukan oleh ion Al3+
atau Fe3+ pada penetralan partikel albuminoid yang
terdapat dalam darah, mengakibatkan terjadinya
koagulasi sehingga dapat menutupi luka.
Elektroforesis adalah peristiwa pemisahan partikel
koloid yang bermuatan dengan menggunakan arus listrik.
Prinsip elektroforesis ditemukan oleh Arne Tiselius
ketika ia memisahkan serum manusia ke menjadi 4
komponen utamanya; albumin dan globulin a, b, dan g.
Dialisis yaitu suatu teknik pemurnian koloid berdasarkan
perbedaan ukuran partikelnya.
Proses dialisis sering diterapkan untuk : memurnikan
protein dari partikel lain yang ukurannya lebih kecil dari
protein, memisahkan tepung tapioka dari ion-ion sianida
yang terkandung dalam singkong. Proses cuci darah pada
pasien yang gagal ginjal.
b. Asam, Basa, Garam
1) Asam adalah zat yang ketika dilarutkan dalam air dapat
melepaskan ion H+.
a) Asam kuat yaitu jika dalam air terionisasi sempurna.
Contohnya Asam klorida.
b) Asam lemah adalah zat asam yang terionisasi
sebagian ketika dilarutkan dalam air.
Contoh: larutan asam cuka atau asam asetat, CH3COOH,
adalah zat asam yang terionisasi sebagian dalam air
menjadi ion-ion H+(aq) dan ion-ion CH3COO-(aq),
sisanya terdapat dalam bentuk molekul CH3 COOH.
Asam sitrat, asam karbonat, dan asam asetat
2) Basa adalah zat yang ketika dilarutkan dalam air dapat
melepaskan ion OH- atau zat yang dapat menerima ion
H+ yang terdapat dalam larutan.
a) Basa kuat yaitu jika zat tersebut terionisasi sempurna
dalam air menghasilkan ion OH - dan kation basanya.
b) Basa lemah adalah basa yang ketika dilarutkan
dalam air hanya terionisasi sebagian.
Contoh contoh basa : pasta gigi, detergent, dan cairan
pembersih.
3) Garam
Salah satu sifat garam yang bermanfaat dalam proses
biologis makhluk hidup adalah kemampuannya dalam
mempertahankan pH larutan jika kedalamnya
ditambahkan sedikit asam atau basa. Salah satu contoh
garam yang sangat dikenal oleh Anda adalah garam
natrium klorida (NaCl).
c. Indikator Asam basa

d. Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit


1) Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat
menghantarkan arus listrik. Larutan non elektrolit
adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus
listrik. Larutan elektrolit dibe dakan menjadi
elektrolit lemah dan elektrolit kuat.
2) Larutan Non Elektrolit adalah larutan yang tidak dapat
menghantarkan arus listrik.
KB 3
Senyawa Organik dan Anorganik
a. Senyawa Organik dan senyawa anorganik
Senyawa Organik adalah senyawa molekuler dengan
kandungan utama dalam seyawa tersebut adalah atom karbon
dan ato hidrogen
Contoh senyawa organik yang ada dalam tubuh manusia
adalah glukosa (monosakarida), asam amino dan lemak
(gliseril tristearat).
Berikut struktur dari senyawa organik tersebut.
b. Tata nama senyawa organik dan anorganik
Senyawa Anorganik adalah senyawa-senyawa diluar
senyawa organik yang mengandung unsur yang berbeda
1) Senyawa biner adalah senyawa yang tersusun atas dua
unsur dengan tata nama: nama indeks unsur 1 + nama
unsur 1 + nama indeks unsur 2 + nama unsur 2 + ida
2) Senyawa ion adalah senyawa yang terdiri atas kation
(atom yang melepaskan elektron) dana anion (atom yang
menangkap elektron) dengan tata nama : kation + anion
c. Homeostatis senyawa organik atau anorganik dalam tubuh
manusia.
Homeostasis adalah suatu keadaan dimana komposisi kimia
dan fisiokimia suatu organisme bernilai konstan atau
seimbang.
d. Pemanfaatan Bahan dalam Kehidupan Sehari-Hari
1) Bahan Kayu
Kayu dari jenis pohon yang berbeda mempunyai sifat
yang berbeda baik fisis maupun mekanis sehingga
pemanfaatnnya juga berbeda.
2) Bahan Gelas
Gelas adalah produk yang bersifat bening, tembus
pandang, dengan kekerasan yang cukup tetapi sangat
rapuh dan mudah pecah menjadi pecahan yang tajam.
3) Bahan Plastik
Plastik sintetis pertama kali ditemukan oleh Leo
Hendrik Baekeland, seorang ahli kimia berkebangsaan
Belgia pada tahun 1907 dengan nama pertama bakelit.
4) Bahan Tanah Liat
Tanah liat merupakan bahan dasar yang termasuk
hidrosilikat alumina. Sifat fisik tanah liat yaitu plastis
bila keadaan basah, keras bila kering, dan bila dibakar
menjadi padat dan kuat.
5) Bahan Serat
Serat biasanya dikaitkan dengan buah-buahan dan
sayuran, namun, serat juga digunakan sebagai bahan
baku tekstil (bahan pembuat pakaian) yang merupakan
suatu polimer.
6) Bahan Karet
Karet alam adalah polimer isoprene (C5H8) yang
mempunyai bobot molekul yang besar.
e. Hubungan Sifat Bahan dan Pemanfaatannya
1) Konduktivitas Panas
Sifat konduktivitas panas adalah sifat yang
berhubungan dengan ukuran kemampuan zat/bahan
dalam menghantarkan kalor.
2) Konduktivitas Listrik
Konduktivitas listrik adalah ukuran seberapa kuat suatu
bahan dapat menghantarkan arus listrik.
3) Elastisitas
Elastisitas adalah sifat benda untuk kembali ke bentuk
awal segera setelah gaya yang mengenai benda tersebut
dihilangkan.
4) Titik Leleh dan Titik Beku
Titik leleh adalah suhu dimana zat berubah wujud dari
padatan menjadi cairan pada tekanan 1 atm
Titik beku adalah suhu dimana zat berubah wujud dari
cairan menjadi padatan pada tekanan 1 atm
KB 4
Zat Aditif dan Zat Adiktif
a. Zat aditif
1) Pengertian dan Fungsi Zat Aditif Makanan
Zat Aditif adalah zat-zat yang sengaja ditambahkan dan
dicampurkan pada waktu pengolahan makanan untuk
maksud memperbaiki penampilan, meningkatkan cita
rasa makanan, memperkaya kandungan gizi, menjaga
makanan agar tidak cepat busuk.
3) Macam-Macam Zat Aditif Makanan
a) Zat Pewarna
(1) Zat pewarna alami
Zat Pewarna alami merupakan zat pewarna yang
diperoleh dari ekstrak bahan alam. Contoh
kunyit, wortel.
(2) Zat pewarna sintetik
Zat pewarna sintetik dibuat dari bahan-bahan
kimia.
b) Zat Pemanis
(1) Zat pemanis alami
Zat pemanis alami diperoleh dari tumbuhan,
misalnya glukosa dalam buah-buahan, fruktosa
dalam madu, sukrosa dalam batang tebu.
(2) Zat pemanis sintetik
Zat pemanis sintetik adalah zat pemanis yang
sengaja dibuat yang tidak dapat menghasilkan
energi jika zat tersebut masuk ke dalam tubuh
manusia.
c) Zat Pengawet
Zat pengawet adalah zat yang sengaja ditambahkan
ke dalam makanan atau minuman agar makanan atau
minuman tersebut lebih awet atau tahan lama.
(1) Zat pengawet alami
Zat pengawet dari alam, contohnya garam dapur
dan gula (sukrosa).
(2) Zat pengawet buatan
Zat pengawet buatan biasanya dibuat dalam
industri, contohnya asam cuka digunakan untuk
pembuatan acar, natrium dan kalsium propionat
digunakan untuk pengawet roti dan kue kering.
d) Zat Penyedap Rasa
Zat penyedap rasa adalah zat yang dapat
meningkatkan cita rasa makanan.
(1) Zat penyedap rasa alami
Bahan-bahan yang termasuk dalam golongan ini
ada yang diperoleh dari alam berupa rempah-
rempah (misalnya: bawang putih, bawang
bombay, pala, merica, ketumbar, serai, pandan,
daun salam, dan daun pandan).
(2) Zat penyedap rasa sintetik
Penyedap sintetik yang sangat populer di
masyarakat adalah vetsin atau MSG
(mononatrium glutamat).
e) Zat pemberi aroma
(1) Zat pemberi aroma alami
Zat ini berasal dari ekstrak bahan alami misalnya
minyak atsiri dan vanilin.
(2) Zat pemberi aroma sintetik
Zat ini dibuat untuk menghasilkan aroma
tertentu, biasanya merupakan senyawa golongan
ester misalnya amil kaproat (aroma apel), etil
butirat (aroma nanas), vanilin (aroma vanili), dan
metil antranilat (aroma buah anggur).
f) Zat Aditif Lainnya
(1) Antioksidan
(2) Pengemulsi
(3) Pengembang
(4) Pengental
(5) Pengeras
(6) Pengatur Keasaman
b. Zat Adiktif dan Psikotropika
1) Zat Adiktif
Zat adiktif merupakan zat atau obat yang berasal dari
tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun
semisintetis yang apabila dimakan, diminum, dihisap,
atau disuntikan kedalam tubuh manusia dapat
menurunkan kesadaran atau perubahan kesadaran.
a) Penggolongan Zat Adiktif
Berdasarkan efek yang ditimbulkannya, zat adiktif
digolongkan ke dalam:
(1) Stimulan : Zat ini merangsang sistem saraf pusat,
contohnya kafein, nikotin, kokain dan amfetamin.
(2) Depresan : Zat adiktif ini bersifat menurunkan
kesadaran, contoh yang termasuk depresan adalah
alkohol dan obat penenang seperti barbiturat.
(3) Halusinogen
Zat adiktif ini akan mempengaruhi sistem saraf
pusat sehingga menyebabkan efek halusinasi
dimana melihat atau mendengar sesuatu yang
tidak nyata atau khayal. Contoh zat yang
menyebabkan halusinasi adalah LSA (lysergic
acid amide) dan LSD (lysergic acid dietyl amide)
. b) Bahaya Rokok
Selain nikotin, zat yang sangat berbahaya pada rokok
adalah tar.
2) Psikotropika
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun
sintetis bukan narkotika yang berkhasiat psikoaktif
melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang
menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan
prilaku.
Psikotropika dibagi ke dalam 4 golongan :
a) Golongan I
b) Golongan II
c) Golongan III
d) Golongan IV
4) Pengaruh Zat Adiktif dan Psikotropika terhadap
Pecandu
Ciri-ciri fisik ketergantungan zat adiktif dan
psikotropika secara umum, yaitu:
• Kehilangan nafsu makan
• Jalannya lambat, terhuyung-huyung, dan sering
menabrak sesuatu.
• Koordinasi gerakan kacau (sering menjatuhkan benda
yang dipegang)
• Tangan gemetar, selalu basah dan berkeringat.
• Ada bekas tusukan jarum di tangan atau kaki.
• Sering mual, muntah, atau berkeringat secara
berlebihan.
• Kepribadian atau sikap berubah secara drastis.
5) Pencegahan Zat adiktif dan Psikotropika.
Orang yang telah kecanduan dengan zat adiktif dan
psikotropika pada awalnya merasa tenang, nyaman dan
damai namun lama kelamaan orang tersebut akan
kecanduan. Untuk mencegahnya kita dapat memberikan
peran pada keluarga untuk menjaga sesama antar anggota
keluarga dalam melarang penggunaan obat tersebut.
Peran masyarakat untuk mendorong pengetahuan
penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika. Peran
sekolah untuk memberikan penyuluhan bahaya
penggunaan zat adiktif dan psikotropika. Dan terakhir
adalah peram pemerintah dalam mengeluarkan aturan
hukum yang tegas dan memberi sangsi hukum bagi
pengedar, pemakai dan pelaku yang menyalahgunakan
zat adiktif dan psikotropika.
6) Penggunaan zat adiktif dan psikotropika dalam
bidang kesehatan
Berikut ini adalah beberapa zat adiktif dan psikotropika
yang sering digunakan dalam bidang kesehatan.
a) Morfin
Zat ini digunakan untuk menghilangkan rasa nyeri
yang hebat. \
b) Heroin
Zat ini merupakan turunan morfin yang berfungsi
sebagai depresant, misalnya meredakan batuk.
c) Barbiturat
Zat ini sering digunakan untuk menghilangkan rasa
cemas sebelum operasi contohnya pentobarbital dan
secobarbital.
d) Amfetami n (dan turu nannya)
Zat ini digunakan untuk mengurangi depresi,
menghilangkan rasa kantuk dan lelah, menambah
keyakinan diri dan konsentrasi, serta euforia.
e) Metadon
Zat ini digunakan sebagai zat analgesik dan terapi
pecandu narkotika.

2 Daftar materi yang 1. Reaksi Metabolisme Glukosa untuk pembentukan energi


sulit dipahami di 2. Dialisis pada pencucian darah
modul ini 3. Homeostatis senyawa organik atau anorganik dalam tubuh
manusia
3 Daftar materi yang 1. Menyebutkan nama-nama koloid dilihat dari zat terdispersi
sering mengalami dan pendispersinya.
miskonsepsi 2. Menyebutkan nama senyawa organik dan anorganik
3. Membedakan penggolongan pada zat adiktif dan efek
samping pada penggunaannya

Anda mungkin juga menyukai