DISUSUN OLEH :
RAHMAT SUSILO
A1I122027
KELAS B
PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
KENDARI
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat
dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyusun makalah ini hingga selesai.Makalah ini
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah wawasan kajian mipa. Kami berharap semoga
makalah ini dapat menambah pengetahuan, memberikan manfaat, maupuninspirasi bagi para
pembaca tentang konsep di dalamnya.Terlepas dari itu semua, kami menyadari sepenuhnya
bahwa masih adakekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karenaitu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
Rahmat Susilo
BAB I
PENDAHULUAN
Ilmu kimia memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat karna mana
setiap hari tidak lepas dari zat kimia. kimia termasuk dalam rumpan ilmu Pengetahuan Alam ,
yang mempelajari gejala khusus yang terjadi segala sesuai yang berhubungan dengan zat
yaitu komposisi, struktur dan sifat, amformasi, dinamika dan energetika zat. Ilmu kimia
tempelajari tentang teori, aturan-aturan, fakta, deskripsi dan peristilahan kimia (Depdiknus,
2006)
Materi yang disajikan dalam pembelajaran kimia sarat dengan konsep yang kompleks
dan Sebagian abstrak, sehingga diperlukan pemahaman yang benar terhadap konsep dasar
yang membangun konsep tersebut. Banyak konsep kimia yang lupa diserap dan dipahami
oleh peserta didik dalam waktu relatif singkat sehingga hanyak peserta didik yang
menganggap ilmu kimia sebagai pelajaran yang wajib, akibatnya banyak peserta didik yang
Materi atom dan Reaksi redoks merupakan salah satu materi kimia yang bersifat
teoritis, sehingga utk mempermudah penyampaiannya kepada peserta didik diperlukan sama
perangkat pembelajaran yang dapat mengaplikasikan materi tersebut dalam kehidupan
dapat membantu peserta didik memahami dan menguasai materi kimia dengan baik.
BAB II
PEMBAHASAN
• Menurut Democritus, pembelahan materi sifatnya tidak sinambung, artinya pada suatu
ketika pembelahan akan sampai kepada suatu partikel terkecil yang tidak dapat
Atom Dalton
Materi tersusun atas sejumlah partikel yang sangat kecil yang tidak dapat dipecah-pecah lagi.
Atom Thomson
Dianalogkan seperti sebuah roti kismis, di mana atom terdiri atas materi bermuatan positif
Atom Rutherford
Atom terdiri atas suatu inti yang kecil (jari-jari 10-13) dengan muatan listrik positif di mana
praktis seluruh muatan atom terpusat, dan elektron-elektron sebanyak Z yang bergerak
mengelilingi inti.
Atom Bohr
Teori atom Bohr memungkinkan kita untuk menjelaskan spektrum garis atom hidrogen
B. STRUKTUR ATOM
1) Electron
2) Proton
3) Neutron
Partikel dasar penyusun atom adalah proton, netron dan elektron. Inti atom terdiri dari
proton dan netron dikelilingi elektron yang terletak pada kulit atom. Atom bersifat netral
berarti jumlah proton (muatan positif) sama dengan jumlah elektron (muatan negatif).
a) Isotop ialah atom dari unsur yang sama tetapi berbeda massanya.
Contoh:
12
6C : 6 proton, 6 elektron, 6 neutron
13
6C : 6 proton, 6 elektron, 7 neutron
b) Isobar ialah atom dari unsur yang berbeda (mempunyai nomor atom berbeda), tetapi
c) Isoton ialah atom dari unsur yang berbeda (mempunyai nomor atom berbeda), tetapi
Molekul : gabungan dua atau lebih atom-atom yang berasal dari unsur yang sama atau
dengan atom unsur yang berbeda jenis. Terdapat dua jenis molekul, yaitu molekul unsur dan
molekul senyawa.
Contoh :
Contoh :
air (H2O); belerang dioksida (SO); ammonia (NH3); karbon dioksida (CO2).
B. RUMUS MOLEKUL
Rumus kimia yang memberikan jumlah atom-atom unsur secara tepat dalam molekul.
C. RUMUS STRUKTUR
Rumus kimia yang menunjukan bagaimana atom-atom terikat satu sama lain secara kimia di
dalam molekul.
Selain atom dan molekul, sebagai partikel penyusun materi di alam, ada pula kelompok
materi yang tersusun atas ion-ion Ion adalah atom atau gugus atom yang bermuatan listrik.
1. KATION
Kation adalah ion yang bermuatan positif, ada juga pengertian lain yaitu atom yang bermutan
2. ANION
Anion adalah ion yang bermuatan positif, dan bisa juga di artikan atom yang bermuatan
Sifat Fisika
Contoh :
titik lelah, titik didih, massa jenis, viskositas, kalor jenis, dan kekerasan.
Sifat Kimia
Sifat zat yang menyebabkan zat tersebut berubah baik dengan sendirinya maupun ketika
Contoh :
kemudahan untuk terbakar, kemudahan untuk mengelami proses perkaratan, kerentanan
Perubahan Fisika
Perubahan fisika tidak terdapat perubahan pada komposisi, Perubahan fisika terjadi
ketika suatu zat mengalami perubahan pada sifat fisikanya saja dan tidak pada komposisinya,
• Perubahan kimia
Perubahan komposisi. Perubahan kimia atau lebih dikenal dengan reaksi kimia terjadi
• Contoh perubahan kimia : proses perkaratan besi, penguraian air menjadi hidrogen dan
Gabungan dua unsur atau lebih yang terdapat dalam suatu materi yang dihasilkan
melalui reaksi kimia biasa. Sifat senyawa berbeda dengan sifat-sifat dari unsur
pembentuknya.
Contoh : senyawa garam natrium klorida (NaCl), salah satu senyawa yang terdapat dalam
garam dapur adalah hasil dari reaksi antara unsur natrium (Na) dengan unsur klorin (Cl).
1) CAMPURAN
Campuran adalah materi yang tersusun atas dua atau lebih zat dengan komposisi
tidak tetap dan masih memiliki sifa-sifat zat awalnya. Pada campuran senyawa-senyawa
pembentuknya bergabung tanpa melibatkan ikatan kimia. Campuran dapat digolongkan
• Misalnya rasa manis dari gula, warna coklat-merah dari teh, dan wujud cair dari air.
Cara membedakan zat tunggal (senyawa atau unsur) dari campuran adalah Zat
tunggal memiliki titik didih dan atau titik leleh yang tetap pada satu titik, Campuran titik didih
atau titik lelehnya berentang karena senyawanya tidak murni. Campuran dapat dipisahkan
dengan menggunakan proses fisika, dan Zat tunggal senyawa hanya dapat dipisahkan
2) FILTRASI
Filtrasi atau penyarigan : metode pemisahan untuk memisahkan zat padat dari
melalui fasa cair terlebih dahulu sehingga kotoran yang tidak menyublim akan tertinggal.
4) KRISTALISASI
• Kristalisasi : metode pemisahan untuk memperoleh zat padat yang terlarut dalam
suatu larutan.
5) DESTILASI
Destilasi : Metode pemisahan untuk memperoleh suatu bahan yang berwujud cair yang
terkotori oleh zat padat atau bahan lain yang titik didihnya berbeda.
6) EKSTRAKSI
yang sesuai.
7) KROMATOGRAFI :
8) SENTRIFUGASI :
BAB 2 STOIKIOMETRI
kimia: Langkah 1:
benar. Langkah 2:
Persamaan reaksi dibuat seimbang dengan cara menyesuaikan koefisien yang dijumpai
pada rumus bangun pereaksi dan hasil reaksi, sehingga diperoleh jumlah setiap macam
Contoh soal:
Larutan asam klorida (HCl) ditambahkan ke dalam larutan Na2CO3 hsil reaksinya adalah
Langkah 1
Tuliskan persamaan reaksi yang belum setara dengan cara menuliskan rumus molekul
Langkah 2
Tempatkan koefisien di depan rumus molekul agar reaksinya seimbang. Kita mulai
dengan Na2CO3. Dalam rumus molekul hanya ada dua atom Na, untuk membuat
Meskipun jumlah Na sudah seimbang, tetapi Cl belum seimbang, hal ini dapat diperbaiki
dengan cara menempatkan koefisien 2 di depan HCl. Ternyata penempatan angka ini
cepat tiap unsur menunjukkan bahwa persamaan tersebut sekarang telah seimbang.
Pada tingkat molekul yang submikroskopik, kita dapat memandang sebagai reaksi
Seperti yang sudah pernah dibahas sebelumnya bahwa 1 mol terdiri atas 6,022 x
1023 molekul. Sehingga kita dapat juga menuliskan persamaan reaksi tersebut dalam
O2 1 mol C2H5OH = 3
mol O2
Berapa jumlah molekul oksigen yang dibutuhkan untuk pembakaran 1,80 mol C2H5OH.
Solusi
Contoh soal
Berapa jumlah gram O2 yang dibutuhkan untuk dapat bereaksi dengan 0,300 mol Al?
Solusi
Jika kita mereaksikan senyawa kimia, biasanya kita tidak memperhatikan berapa
jumlah reagen yang tepat supaya tidak terjadi kelebihan reagen-reagen tersebut.
Seringkali terjadi satu atau lebih reagen berlebih dan dan bila hal ini terjadi maka suatu
reagen sudah habis digunakan sebelum yang lainnya habis. Sebagai contoh, 5 mol H2 dan
Koefisien reaksi itu menyatakan bahwa dalam persamaan tersebut 1 mol O2 akan
mampu bereaksi seluruhnya karena kita mempunyai lebih dari 2 mol H2 yang diperlukan.
Dengan kata lain, terdapat lebih dari cukup H2 untuk bereaksi sempurna dengan semua
O2. Pada akhir reaksi kita akan memperoleh sisa H2 yang tidak bereaksi sebersar 3 mol.
Dalam contoh ini O2 diacu sebagai pereaksi pembatas karena bila habis tidak ada
reaksi lebih lanjut yang dapat terjadi dan tidak ada lagi produk (H2O) yang dapat terbentuk.
BAB 3 TERMOKIMIA
1. Pengertian Termokimia
Termokimia adalah cabang kimia yang mempelajari tentang hubungan antara panas dan reaksi kimia.
Termokimia menggunakan hukum kekekalan energi untuk menentukan perubahan entalpi dalam
reaksi kimia.
Hukum kekekalan energi adalah hukum yang menyatakan bahwa energi tidak dapat dihapus atau
diciptakan, hanya dapat diubah bentuknya. Hukum ini dapat dituliskan dengan rumus:
ΔE = Q + W
Dimana ΔE adalah perubahan energi, Q adalah panas yang diterima oleh sistem, dan W adalah kerja
yang dilakukan oleh sistem.
3.Enthalpi
Enthalpi adalah ukuran kalor yang diterima atau dilepas oleh suatu sistem dalam keadaan tetap
tekanan dan suhu. Enthalpi dapat dituliskan dengan rumus:
ΔH = Qp
Reaksi endothermik adalah reaksi kimia yang menyerap panas dari lingkungannya, sehingga suhu
lingkungan menurun. Reaksi eksoerimik adalah reaksi kimia yang mengeluarkan panas ke
lingkungannya, sehingga suhu lingkungan meningkat.
5.Hukum Hess
Hukum Hess adalah hukum yang menyatakan bahwa perubahan entalpi dalam reaksi kimia hanya
tergantung pada kondisi awal dan akhir, tidak peduli dengan jalur yang dilalui oleh reaksi. Hukum ini
dapat dituliskan dengan rumus:
ΔH = ΔHf – ΔHr
Dimana ΔH adalah perubahan entalpi, ΔHf adalah entalpi akhir, dan ΔHr adalah entalpi awal.
6. Enthalpi Pengaktifan
Enthalpi pengaktifan adalah energi yang diperlukan untuk mengaktifkan suatu reaksi kimia. Enthalpi
pengaktifan dapat dituliskan dengan rumus:
Ea = ΔH/R
Dimana Ea adalah enthalpi pengaktifan, ΔH adalah perubahan entalpi, dan R adalah konstanta gas
universal.
Energi aktivasi adalah energi yang diperlukan untuk mengaktifkan suatu reaksi kimia
8. Konsep Entropi
Entropi adalah ukuran ketidakteraturan sistem. Entropi dapat dituliskan dengan rumus:
ΔS = ΔSsys + ΔSuniv
Dimana ΔS adalah perubahan entropi, ΔSsys adalah perubahan entropi sistem, dan ΔSuniv adalah
perubahan entropi lingkungan.
9. Entropi
Hukum entropi adalah hukum yang menyatakan bahwa entropi sistem akan meningkat apabila reaksi
terjadi. Hukum ini dapat dituliskan dengan rumus:
ΔS > 0
10.Enthalpi Formasi
Enthalpi formasi adalah entalpi yang diperlukan untuk membentuk suatu senyawa dari unsur-unsurnya
dalam keadaan standar. Enthalpi formasi dapat dituliskan dengan rumus:
Dimana ΔHf adalah entalpi formasi, ΔHf (produk) adalah entalpi formasi produk, Dan ΔHf (reaktan)
Enthalpi standar adalah entalpi yang diukur pada kondisi standar, yaitu tekanan 1 atm dan suhu 25° .
Enthalpi standar dapat digunakan untuk menghitung entalpi reaksi pada kondisi yang berbeda dari
kondisi standar. Enthalpi reaksi standar dapat dituliskan dengan rumus:
Dimana ΔHrxn adalah entalpi reaksi standar, ΔHf (produk) adalah entalpi formasi produk, dan ΔHf
(reaktan) adalah entalpi formasi reaktan.
12. Konsep Entalpi Reaksi
Entalpi reaksi adalah perubahan entalpi yang terjadi selama suatu reaksi kimia. Entalpi reaksi dapat
dituliskan dengan rumus:
Dimana ΔHrxn adalah entalpi reaksi, ΔH (produk) adalah entalpi produk, dan ΔH (reaktan) adalah
entalpi reaktan.
Enthalpi Kirchhoff adalah entalpi yang diperlukan untuk mengubah suatu senyawa dari satu keadaan
ke keadaan lain tanpa mempengaruhi entalpi formasi. Enthalpi Kirchhoff dapat dituliskan dengan
rumus:
ΔH = ΔHf + ΔHp
Dimana ΔH adalah entalpi Kirchhoff, ΔHf adalah entalpi formasi, dan ΔHp adalah entalpi
pengubahaΔH
Enthalpi pengubahan adalah entalpi yang diperlukan untuk mengubah suatu senyawa dari satu
keadaan ke keadaan lain tanpa mempengaruhi entalpi formasi. Enthalpi pengubahan dapat dituliskan
dengan rumus:
ΔHp = ΔH – ΔHf
Enthalpi ionisasi adalah entalpi yang diperlukan untuk mengeluarkan elektron dari atom menjadi ion
positif. Enthalpi ionisasi dapat dituliskan dengan rumus:
Enthalpi afinitas elektron adalah entalpi yang diperlukan untuk mengeluarkan elektron dari atom
menjadi ion negatif. Enthalpi afinitas elektron dapat dituliskan dengan rumus:
Dimana ΔHae adalah entalpi afinitas elektron, dan ΔHae (ion) adalah entalpi afinitas elektron ion.
Enthalpi hidrolisis adalah entalpi yang diperlukan untuk memecah suatu senyawa menjadi ion-ion
dengan menggunakan air. Enthalpi hidrolisis dapat dituliskan dengan rumus:
Dimana ΔHh adalah entalpi hidrolisis, dan ΔHh (ion) adalah entalpi hidrolisis ion.
Enthalpi disosiasi adalah entalpi yang diperlukan untuk memecah suatu senyawa menjadi ion-ion
dengan menggunakan bahan lain selain air. Enthalpi disosiasi dapat dituliskan dengan rumus:
Dimana ΔHd adalah entalpi disosiasi, dan ΔHd (ion) adalah entalpi disosiasi ion.
Enthalpi ligasi adalah entalpi yang diperlukan untuk mengikat ion-ion menjadi senyawa. Enthalpi ligasi
dapat dituliskan dengan rumus:
Dimana ΔHl adalah entalpi ligasi, dan ΔHl (senyawa) adalah entalpi ligasi senyawa.
20. Konsep Enthalpi Ligasi Jaringan
Enthalpi ligasi jaringan adalah entalpi yang diperlukan untuk mengikat ion-ion menjadi senyawa
dengan membentuk jaringan kristal. Enthalpi ligasi jaringan dapat dituliskan dengan rumus:
Dimana ΔHlj adalah entalpi ligasi jaringan, dan ΔHlj (senyawa) adalah entalpi ligasi jaringan senyawa.
Enthalpi ligasi covalen adalah entalpi yang diperlukan untuk mengikat atom-atom menjadi senyawa
dengan membentuk ikatan covalen. Enthalpi ligasi covalen dapat dituliskan dengan rumus:
Dimana ΔHlc adalah entalpi ligasi covalen, dan ΔHlc (senyawa) adalah entalpi ligasi covalen senyawa.
Enthalpi ligasi ionik adalah entalpi yang diperlukan untuk mengikat ion-ion menjadi senyawa dengan
membentuk ikatan ionik. Enthalpi ligasi ionik dapat dituliskan dengan rumus:
Dimana ΔHli adalah entalpi ligasi ionik, dan ΔHli (senyawa) adalah entalpi ligasi ionik senyawa.
Enthalpi ligasi kovalen-ionik adalah entalpi yang diperlukan untuk mengikat atom-ion menjadi senyawa
dengan membentuk ikatan kovalen-ionik. Enthalpi ligasi kovalen-ionik dapat dituliskan dengan rumus:
Dimana ΔHlki adalah entalpi ligasi kovalen-ionik, dan ΔHlki (senyawa) adalah entalpi ligasi
kovalen-ionik senyawa.
Dimana ΔHlm adalah entalpi ligasi metalik, dan ΔHlm (senyawa) adalah entalpi ligasi metalik
senyawa.
Kinetika kimia adalah studi tentang kecepatan ( ) atau laju ( ) reaksi kimia.
Salah satu tujuan utama mempelajari kinetika kimia adalah untuk mempelajari faktor-faktor
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kecepatan reaksi kimia dibagi atas empat
kelompok :
Sifat kimia molekul pereaksi dan hasil reaksi (produk). Bila semua faktor lain sama
maka susunan kimia molekul atau ion akan mempengaruhi kecepatan reaksi kimia.
Konsentrasi zat-zat yang bereaksi. Bila dua buah molekul beraksi satu dengan
yang lain, maka kedua molekul tersebut harus bertemu atau bertumbukan.
jenis fasa, biasanya gas atau larutan) makin besar jika konsentrasi makin besar. Di
dalam sistem reaksi heterogen, dimana pereaksi berada pada fasa terpisah,
kecepatan reaksi tergantung pada luas kontak antar fasa. Karena luas permukaan
makin besar bila ukuran partikel makin kecil, maka penurunan ukuran partikel akan
Pengaruh temperatur. Hampir semua jenis reaksi kimia berlangsung lebih cepat
Pengaruh zat lain yang disebut katalis. Kecepatan beberapa reaksi kimia,
termasuk hampir semua reaksi biokimia, dipengaruhi oleh zat yang disebut katalis.
pengurangan.
Kondisi reaksi dapat diatur sedemikian untuk memperoleh produk yang secepat
Kondisi reaksi dapat diatur agar berlangsung selambat mungkin. Hal ini sangat
Bagi ahli kimia salah satu manfaat paling penting yang dapat diperoleh dalam
lengkap perubahan kimia itu dapat terjadi. Ternyata, umumnya reaksi kimia tidak
berlangsung hanya satu tahap tetapi merupakan kumpulan dari serangkaian tahap-tahap
reaksi sederhana. Rangkaian reaksi ini disebut mekanisme reaksi. Jadi, mempelajari
kecepatan reaksi dapat memberi petunjuk tentang mekanisme reaksi yang terjadi.
Kesetimbangan kimia adalah reaksi kimia yang berlangsung 2 arah, yaitu hasil
reaksi dapat berubah kembali menjadi pereaksinya hingga konsentrasi reaktan dan
produk konstan. Reaksi kimia mencapai kesetimbangan jika laju reaksi ke kanan sama
dengan laju reaksi ke kiri sehingga tidak terjadi lagi perubahan dalam system
Berdasarkan fase zat-zat yang terlibat dalam reaksi, kesetimbangan kimia dapat
Kesetimbangan homogen adalah reaksi kesetimbangan yang zat-zat yang terlibat dalam
yang zat-zat terlibat dalam reaksi memiliki fase yang berbeda.Konsentrasi larutan adalah
Pengertian oksidasi dan reduksi dapat ditinjau berdasarkan 3 landasan teori, yaitu :
oksigen.
Contoh:
Si + O2 → SiO2
4 Fe + 3 O2 → 2 Fe2O3
Reaksi oksidasi logam dikenal juga dengan nama perkaratan. Reaksi pembakaran
juga termasuk reaksi oksidasi, misalnya pembakaran minyak bumi, kertas, kayu bakar, dll.
Contoh:
2 CuO → 2 Cu + O2
H2O → H2 + O2
Reaksi oksidasi dan reduksi juga dapat dibedakan dari pelepasan dan penangkapan
Contoh:
Na → Na + + e
Zn → Zn +2 +
2e Al → Al+3
+ 3e
elektron Contoh:
Na + + e → Na
Fe +3 + e → Fe
+2
Dari konsep kedua ini dapat disimpulkan bahwa reaksi oksidasi dan reduksi tidak hanya
BILANGAN OKSIDASI
Bilangan oksidasi ( biloks) disebut juga tingkat oksidasi. Bilangan oksidasi diartikan
sebagai muatan yang dimiliki suatu atom dalam keadaan bebas atau dalam senyawa yang
dibentuknya.
– 1
Biloks unsur oksigen dalam senyawanya
Catatan Penting:
BILANGAN OKSIDASI
Bilangan oksidasi ( biloks) disebut juga tingkat oksidasi. Bilangan oksidasi diartikan
sebagai muatan yang dimiliki suatu atom dalam keadaan bebas atau dalam senyawa yang
dibentuknya.
adalah + 1
adalah – 1
Oksidator adalah istilah untuk zat yang mengalami reduksi (biloksnya turun),
naik/bertambah).
Contoh:
ke 0
IO3 - → I2
Cl2 → ClO –
AsO3 3- → AsH3
Cr 2+ → CrO4 -2
C2O4-2 → CO2
Sn + SnCl4 → 2 SnCl2
Zn + 2HCl → ZnCl2 + H2
2KI + Cl2 → 2KCl + I2
Senyawa biner adalah senyawa yang dibentuk oleh dua macam unsur, dapat terdiri
ataslogam dan non logam atau keduanya non logam. Untuk senyawa yang terdiri atas
logam dan non logam, maka unsur logam dituliskan terlebih dahulu diikuti dengan non
logam.
Untuk unsur-unsur logam yang mempunyai lebih dari satu macam bilangan oksidasi
diberi nama berdasarkan system Stock, yaitu dengan membubuhkan angka Romawi yang
sesuai dengan bilangan oksidasi unsure logam dalam tanda kurung dibelakang nama
logam dan diikuti nama unsure non logam dengan akhiran ida.
Contoh:
FeCl2 besi(II)klorida
FeCl3 besi(III)klorida
Cu2O tembaga(I)oksida
CuO tembaga(II)oksida
SnCl2 timah(II)klorida
SnCl4 timah(IV)klorida
Latihan: Tuliskan rumus senyawa berikut
besi(II)sulfida
raksa(I)klorida
timah(IV)nitrat
kobal(III)karbonat
titan(IV)oksida
raksa(II)sulfat
mangan(II)hidroksida
besi(III)fosfat
BILANGAN OKSIDASI
Bilangan oksidasi ( biloks) disebut juga tingkat oksidasi. Bilangan oksidasi diartikan
sebagai muatan yang dimiliki suatu atom dalam keadaan bebas atau dalam senyawa yang
dibentuknya.
– 1
Catatan Penting:
Oksidator adalah istilah untuk zat yang mengalami reduksi (biloksnya turun),
naik/bertambah).
Contoh:
ke 0