Anda di halaman 1dari 11

LK 0.

1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul PEMBELAJARAN IPA DAN KONSEP IPBA


Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Karakteristik Pembelajaran dan Evaluasi dalam
Pembelajaran IPA
2. Inkuiri dalam Pembelajaran IPA, Manajamen
Lab. IPA, dan PTK
3. Struktur Bumi dan Mitigasi Bencana Kebumian
4. Tata Surya dan Pemanasan Global
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar KB 1 Karakteristik Pembelajaran dan Evaluasi dalam
materi yang Pembelajaran IPA
dipelajari
1. Teori Belajar dalam Pembelajaran IPA
a. Belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses dimana
suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat dari
pengalaman (Gagne 1984 : 256)
b. lima macam perilaku perubahan pengalaman, yaitu:
1) Pada tingkat emosional paling primitif, terjadi perubahan perilaku
diakibatkan dari pasangan stimulus tak terkondisi dengan stimulus
terkondisi. Bentuk belajar seperti ini disebut belajar dan menolong kita
bagaimana memahami bagaimana para siswa menyenangi atau tidak
menyenangi sekolah atau mata pelajaran yang diajarkan.
2) Belajar Kontiguitas, yaitu bagaimana dua peristiwa dipasangkan satu
dengan yang lainnya pada satu waktu. Kita dapat melihat bagaimana
asosiasi ini dapat 3 menyebabkan belajar dari latihan dan belajar
stereotip (menggambarkan seorang ilmuwan itu berkacamata, seorang
ibu tiri kejam dan lain-lain).
3) Belajar Operant, yaitu kita belajar bahwa konsekuensi perilaku
mempengaruhi apakah perilaku itu akan diulangi atau tidak, dan berapa
besar pengulangan itu.
4) Belajar Observasional, pengalaman belajar sebagai hasil observasi
manusia dan kejadian-kejadian, kita belajar dari model-model, dan
mungkin kita menjadi model bagi orang lain.
5) Belajar Kognitif terjadi dalam kepala kita, apabila kita melihat dan
memahami peristiwa-peristiwa yang terjadi di sekitar kita.
c. Lima jenis teori belajar, yaitu :
1) Teori Behaviorisme, menekankan pada konsekuensi dari
perilaku individu yang akan membentuk pola perilaku organisme.
2) Teori Belajar Kognitif menurut Piaget, Proses Belajar dikendalikan
otak, sehingga dari perspektif Kognitivis, belajar melibatkan proses
bagaimana pembelajar menerima, memproses, dan mengolah
informasi. Prosesnya: Perhatian → sensor penginderaan → memori
kerja → memori jangka panjang.
3) Teori Pemrosesan Informasi dari Robert Gagne, bahwa dalam
pembelajaran terjadi proses penerimaan informasi, untuk kemudian
diolah sehingga menghasilkan keluaran dalam bentuk hasil belajar.
4) Teori Belajar Konstruktivisme, bahwa pembelajaran harus
melibatkan siswa ke dalam pengalaman bermakna (sebagai jantung
pembelajaran). Siswa harus aktif menyelesaikan masalah dan dalam
kegiatan penemuan, sehingga dapat mengembangkan pengetahuan bagi
mereka sendiri dan pada gilirannya mampu mengembangkan
pengetahuan.

2. Konsep Integrasi dalam Pembelajaran IPA


Integrated atau terpadu bisa mengacu pada integrated curricula (kurikulum
terpadu) atau integrated approach (pendekatan terpadu) atau integrated
learning (pembelajaran). 10 Cara Pembelajaran terpadu menurut Robin
Fogarty (1991) :
1) Fragmented
2) Connected
3) Nested
4) Sequenced
5) Shared
6) Webbed
7) Threaded
8) Integrated
9) Immersed
10)Networked
Penerapan keterpaduan kurikulum diantaranya:
a. Model Keterhubungan (Connected)
butir-butir pembelajaran dapat dipayungkan pada induk mata pelajaran
tertentu
b. Model Bagian (Shared)
pemaduan pembelajaran akibat adanya “overlapping” konsep atau ide pada
dua mata pelajaran atau lebih.
c. Model Jring Laba-laba (Webbed)
Model ini bertolak dari pendekatan tematis. Dalam hubungan ini tema
dapat mengikat kegiatan pembelajaran baik dalam mata pelajaran tertentu
maupun lintas mata pelajaran.
d. Model Galur/benang (Thread)
merupakan model pemaduan bentuk keterampilan misalnya, melakukan
prediksi dan estimasi dalam matematika, ramalan terhadap
kejadiankejadian, antisipasi suatu kejadian atau fenonema Fisika, dan
sebagainya.

3. Pendekatan, Strategi, Metode, dan Model Pembelajaran


a. Pendekatan Pembelajaran Menurut Khatib Thaha sebagaimana dikutip
oleh Ramayulis, mendefinisikan bahwa pendekatan adalah cara
pemprosesan subjek atas objek untuk mencapai tujuan.
b. Pendekatan Ilmiah (Scientific Appoach) meliputi mengamati, menanya,
mencoba, menalar, mengomunikasikan.
c. Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi
tentang rangkaian kegiatan yang didisain untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu
d. Metode pembelajaran adalah suatu ilmu pengetahuan yang membahas
tentang bagaimana cara-cara atau teknik yang perlu ditempuh atau
dipergunakan dalam upaya menyampaikan materi atau bahan ajar kepada
obyeknya yaitu peserta didik.
e. Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan
prosedur pembelajaran yang sistematis dalam pengorganisasian
pengalaman belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu, dan
berfungsi sebagai pedoman bagi perangcang pembelajaran dan para guru
dalam merancang dan melaksanakan proses belajar mengajar. Model-
Model Pembelajaran dalam Pembelajaran IPA di Sekolah Menengah
1. Model pembelajaran langsung adalah suatu model pengajaran dalam
bentuk penekanan proses pembelajaran yang dikembangkan dengan
baik dan direncanakan dengan hati-hati dalam cakupan pemerolehan
pembelajaran yang tertentu dan tugas-tugas mengajar yang
didefinisikan dan ditentukan dengan jelas. Yang dinyatakan oleh
National Institute for Direct Instruction
2. Model pembelajaran inquiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran
yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analisis untuk
mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang
dipertanyakan (Sanjaya, 2006)
3. Model Pembelajaran Cooperatif adalah suatu model pembelajaran
dimana sistem belajar dan bekerja pada kelompok kelompok kecil yang
berjumlah 4-6 orang secara kolaboratif sehingga dapat merangsang
siswa lebih bergairah dalam bekerja.
4. Model Pembelajaran PJBL merupakan model pembelajaran yang
mengaitkan pelajaran dengan masalah kehidupan sehari-hari yang
dibuktikan dengan proyek yang diselesaikan dalam jangka waktu
tertentu melaui serangkaian aktivitas
f. Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik.
Prinsip Penilaian
1) Sahih
2) Objektif
3) Adil
4) Terpadu
5) Terbuka
6) Menyeluruh dan berkesinambungan
7) Sistematis
8) Beracuan kriteria
9) Akuntabel
g. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah kriteria ketuntasan belajar
yang ditentukan oleh satuan pendidikan dengan mengacu pada standar
kompetensi lulusan, dan setidaknya memperhatikan3 (tiga) aspek berikut,
yaitu karakteristik peserta didik (intake), karakteristik mata pelajaran
(kompleksitas materi / kompetensi), dan kondisi satuan pendidikan (daya
dukung) pada proses pencapaian kompetensi. Dalam menetapkan KKM,
satuan pendidikan melibatkan kepala sekolah, pendidik, dan tenaga
kependidikan lainnya.
h. Penilaian Harian (PH) adalah proses pengumpulan dan pengolahan hasil
belajar peserta didik yang digunakan untuk menetapkan program
perbaikan atau pengayaan berdasarkan tingkat penguasaan kompetensi dan
memperbaiki proses pembelajaran
i. Penilaian Tengah Semester (PTS)
Penilaian Tengah Semester (PTS) adalah penilaian yang dilaksanakan
pada minggu ke-8 atau ke-9 dalam satu semester. Adapun materi PTS
meliputi semua KD yang sudah dipelajari sampai dengan minggu ke-7
atau ke-8
j. Penilaian Akhir Semester (PAS) adalah penilaian yang dilaksanakan
pada akhir semester gasal dengan materi semua KD pada semester
tersebut.
k. Penilaian Akhir Tahun (PAT) adalah penilaian yang dilaksanakan pada
akhir semester genap dengan materi semua KD pada semester genap
l. Ujian Sekolah (US) adalah kegiatan pengukuran dan penilaian
kompetensi peserta didik terhadap Standar Kompetensi Lulusan untuk
mata pelajaran yang tidak diujikan dalam Ujian Sekolah Berstandar
Nasional (USBN) dan dilakukan satuan pendidikan
m. Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) adalah kegiatan
pengukuran capaian kompetensi peserta didik yang dilakukan satuan
pendidikan untuk mata pelajaran tertentu dengan mengacu pada Standar
Kompetensi Lulusan untuk memperoleh pengakuan atas prestasi belajar.
Naskah USBN disiapkan oleh pemerintah bersama Musyawarah Guru
Mata Pelajaran (MGMP).
n. Aspek Penilaian Kurikulum 2013 meliputi:
1) Penilaian sikap merupakan kegiatan untuk mengetahui perilaku
spiritual dan sosial peserta didik yang dapat diamati dalam kehidupan
sehari-hari, baik di dalam maupun di luar kelas sebagai hasil
pendidikan.
2) Penilaian Pengetahuan adalah proses pengumpulan dan pengolahan
informasi untuk mengukur proses dan hasil pencapaian kompetensi
peserta didik yang berupa kombinasi penguasaan proses kognitif
(kecakapan berpikir) mengingat, memahami, menerapkan,
menganalisis, mengevaluasi, dan mengkreasi dengan pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif.
3) Penilaian Keterampilan adalah penilaian yang dilakukan untuk
mengukur kemampuan peserta didik dalam menerapkan pengeta huan
dalam melakukan tugas tertentu di berbagai macam konteks sesuai
dengan indikator pencapaian
kompetensi.

KB 2
Inkuiri dalam Pembelajaran IPA, Manajemen Lab. IPA, dan PTK

1. Pembelajaran IPA
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) sebagai bagian dari struktur keilmuan (sains)
berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga
IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta,
konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses
penemuan (prosedur).

Hakikat IPA meliputi empat unsur utama yaitu:


1) sikap: rasa ingin tahu tentang benda, fenomena alam, makhluk hidup,
serta hubungan sebab akibat yang menimbulkan masalah baru yang dapat
dipecahkan melalui prosedur yang benar; IPA bersifat open ended;
2) proses: prosedur pemecahan masalah melalui metode ilmiah; metode
ilmiah meliputi penyusunan hipotesis, perancangan eksperimen atau
percobaan, evaluasi, pengukuran, dan penarikan kesimpulan;
3) produk: berupa fakta, prinsip, prosedur, dan konsep;
4) aplikasi: penerapan metode ilmiah dan konsep IPA dalam kehidupan
sehari-hari.

Karakteristik Bidang kajian Ilmu Pengetahuan Alam


Ada tiga kemampuan dalam IPA yaitu: (1) kemampuan untuk mengetahui apa
yang diamati, (2) kemampuan untuk memprediksi apa yang belum diamati,
dan kemampuan untuk menguji tindak lanjut hasil eksperimen, (3)
dikembangkannya sikap ilmiah.

Tujuan Pembelajaran IPA Terpadu


1) Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran
2) Meningkatkan minat dan motivasi
3) Beberapa kompetensi dasar dapat dicapai sekaligus

Konsep Pembelajaran Terpadu Dalam IPA


a. Kekuatan dan Kelemahan Pembelajaran Terpadu
Kekuatan/manfaat :
1) Dengan menggabungkan berbagai bidang kajian akan terjadi
penghematan waktu dan tumpang tindih materi juga dapat dikurangi
bahkan dihilangkan.
2) Peserta didik dapat melihat hubungan yang bermakna
3) Meningkatkan taraf kecakapan berpikir peserta didik,
4) Pembelajaran terpadu menyajikan penerapan/aplikasi tentang dunia
nyata yang dialami dalam kehidupan sehari-hari
5) Motivasi belajar peserta didik dapat diperbaiki dan ditingkatkan.
6) Pembelajaran terpadu membantu menciptakan struktur kognitif yang
dapat menjembatani antara pengetahuan awal peserta didik dengan
pengalaman belajar yang terkait
7) Akan terjadi peningkatan kerja sama antarguru bidang kajian terkait
Kelemahan :
1) Aspek Guru: Guru harus berwawasan luas, memiliki kreativitas
tinggi, keterampilan metodologis yang handal, rasa percaya diri yang
tinggi, dan berani mengemas dan mengembangkan materi. Tanpa
kondisi ini, maka pembelajaran terpadu dalam IPA akan sulit terwujud.
2) Aspek peserta didik: Pembelajaran terpadu menuntut kemampuan
belajar peserta didik yang relatif “baik”, baik dalam kemampuan
akademik maupun kreativitasnya.
3) Aspek sarana dan sumber pembelajaran: Pembelajaran terpadu
memerlukan bahan bacaan atau sumber informasi yang cukup banyak
dan bervariasi, mungkin juga fasilitas internet
4) Aspek kurikulum: Kurikulum harus luwes, berorientasi pada
pencapaian ketuntasan pemahaman peserta didik (bukan pada
pencapaian target penyampaian materi).
5) Aspek penilaian: Pembelajaran terpadu membutuhkan cara penilaian
yang menyeluruh (komprehensif), yaitu menetapkan keberhasilan
belajar peserta didik dari beberapa bidang kajian terkait yang
dipadukan.
6) Suasana pembelajaran: Pembelajaran terpadu berkecenderungan
mengutamakan salah satu bidang kajian dan ‘tenggelam’nya bidang
kajian lain.

Pemaduan Konsep Dalam Pembelajaran IPA


Lintas bidang kajian dalam IPA adalah mengkoordinasikan berbagai disiplin
ilmu seperti makhluk hidup dan proses kehidupan, energi dan perubahannya,
materi dan sifatnya, geologi, dan astronomi. Oleh karena itu, jika guru
hendak melakukan pembelajaran terpadu dalam IPA, sebaiknya memilih
tema yang menghubungkaitkan antara IPA–lingkungan- teknologi-
masyarakat.

Strategi Pelaksanaan Pembelajaran IPA Terpadu


Perencanaan, meliputi : Menetapkan bidang kajian yang akan dipadukan,
mempelajari kompetensi inti dan kompetensi dasar dari bidang kajian yang
akan dipadukan dan melakukan pemetaan pada semua Kompetensi Dasar
bidang kajian IPA per kelas yang dapat dipadukan, dilakukan penentuan
tema pemersatu antar-Kompetensi Dasar, Membuat matriks keterhubungan
kompetensi dasar dan tema/topik pemersatu, Kompetensi-kompetensi Dasar
tersebut dijabarkan ke dalam indikator pencapaian hasil belajar yang
nantinya digunakan untuk penyusunan silabus, selanjutnya adalah menyusun
rencana pelaksanaan pembelajaran. Pada pembelajaran IPA Terpadu, sesuai
dengan Standar Isi, keterpaduan terletak pada strategi pembelajaran.

2. Model Pelaksanaan Pembelajaran (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)


Meliputi : kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup/tindak
lanjut.

3. Penilaian
Objek dalam penilaian pembelajaran terpadu mencakup penilaian terhadap
proses dan hasil belajar peserta didik. Penilaian proses belajar adalah upaya
pemberian nilai terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan
peserta didik, sedangkan penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai
terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai dengan menggunakan kriteria
tertentu.
1) Teknik Penilaian
Teknik penilaian merupakan cara yang digunakan dalam melaksanakan
penilaian tersebut. Teknik-teknik yang dapat diterapkan untuk jenis
tagihan tes meliputi: (1) Kuis dan (2) Tes Harian
2) Bentuk Instrumen
Bentuk instrumen merupakan alat yang digunakan dalam melakukan
penilaian/pengukuran/evaluasi terhadap pencapaian kompetensi peserta
didik.
3) Instrumen
Instrumen merupakan alat yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat
ketercapaian kompetensi.
4. Pengelolaan Laboratorium IPA Untuk Pembelajaran
Laboratorium adalah tempat untuk mengaplikasikan teori keilmuan, pengujian
teoritis, pembuktian uji coba, penelitian, dan sebagainya dengan
menggunakan alat bantu yang menjadi kelengkapan dari fasilitas dengan
kuantitas dan kualitas yang memadai (Depdiknas, 2002).

Upaya-upaya preventif untuk mencegah terjadinya kecelakaan di


laboratorium dengan menyediakan tindakan:
1. Alat pemadam api
2. Alat untuk menghindarkan terjadinya kebocoran gas
3. Membuat desain dan penataan ruangan yang memenuhi persyaratan
keamananan
4. Mengetahui lokasi dan perlengkapan darurat
5. Menggunakan perlengkapan keselamatan pada saat bekerja
6. Memahami sifat bahan dan memahami kemungkinan bahaya yang terjadi
7. Memberikan tanda peringatan pada bahan atau alat yang berbahaya
8. Membuat aturan agar setiap pengguna bekerja dengan prosedur yang benar
9. Membuang sisa kegiatan/praktikum di tempat yang telaah disediakan dan
dengan prosedur yang benar.
10. Menjaga kebersihan dan kerapihan laboratorium

Tugas Guru untuk Menjaga Keselamatan Siswa di Laboratorium


Guru wajib selalu mengingatkan siswa untuk selalu berhati-hati dalam
bekerja. Siswa diberi pengetahuan tentang symbol-symbol tanda bahaya
berikut artinya, sisw juga diberi pengetahuan akan bahan-bahan kimia
berbahaya. Siswa setingkat SMP sebaiknya tidak dibiarkan melakukan
praktikum tanpa pengawasan. Guru juga harus menerapkan tata tertib yang
ketat ketika mengajak siswa bekerja di laboratorium.

5. Penelitian Tindakan Kelas (PTK)


Penelitian tindakan merupakan intervensi praktik dunia nyata yang ditujukan
untuk meningkatkan situasi praktis. Tentu penelitian tindakan yang dilakukan
oleh guru ditujukan untuk meningkatkan kualitas situasi pembelajaran yang
menjadi tanggung jawabnya dan secara khusus penelitian tindakan ini disebut
’penelitian tindakan kelas’ atau PTK.

Beberapa bidang kajian Penelitian Tindakan Kelas yang umumnya


dipilih:
1) Masalah belajar siswa di sekolah
2) Desain dan strategi pembelajaran di kelas
3) Alat bantu, media dan sumber belajar
4) Sistem asesmen dan evaluasi proses dan hasil pembelajaran
5) Pengembangan pribadi peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan
lainnya
6) Masalah kurikulum

Tahapan Penelitian Tindakan Kelas


PTK terdiri dari empat tahap besar yaitu: perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan, dan refleksi. PTK tidak sekali jalan kemudian selesai melainkan
menunjukkan adanya siklus atau pengulangan.
Laporan Hasil PTK
Laporan PTK adalah laporan yang ditulis secara sistematis berdasarkan
penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri.
Sistematika laporan PTK pada umumnya tidak jauh berbeda dari laporan
penelitian formal.

KB 3 : Struktur Bumi dan Mitigasi Bencana Kebumian


A. Struktur Bumi
Bumi tersusun atas lapisan-lapisan yang terdiri atas
atmosfer sebagai lapisan terluar kemudian mantel bumi inti luar
dan inti dalam.
1. Inti Bumi terdiri atas inti bumi bagian yang paling dalam dan inti bumi
bagian luar (yang melapisi inti Bumi bagian dalam).

2. Mantel Bumi yaitu lapisan bagian dalam bumi yang menyelimuti inti
bumi.
3. Kerak Bumi yaitu lapisan terluar dan sekaligus tempat dimana manusia
melakukan aktivitas kehidupannya. Kerak bumi dibedakan menjadi
kerak benua dan kerak samudra..

Teori Pergerakan Benua (Continental drift)

Wegener menjelaskan bahwa pada zaman dahulu, semua benua di


bumi menyatu membentuk sebuah daratan yang sangat luas (Pangea) sekitar
200 juta tahun lalu benua tersebut terpisah dan bergerak menjauh secara
perlahan.Akan tetapi, teori pergerakan benua yang diajukan Wagener tidak
dapat menjelaskan bagaimana benua berpisah dan bergerak menjauh.

Teori Pergerakan Dasar Laut (Seafloor Spreading)

Pada awal tahun 1960, seorang ilmuwan dari Princeton


University yang bernama Harry Hess menjelaskan bahwa di bawah kerak
Bumi tersusun atas material yang panas dan memiliki massa jenis yang
rendah. Akibatnya, material tersebut naik ke punggung kerak samudera.
Kemudian material bergerak ke samping bersama dasar kerak samudera,
sehingga bagian dasar kerak samudera tersebut menjauh dari punggung
kerak samudera dan membentuk sebuah patahan.
Teori Tektonik Lempeng
Sekitar tahun 1960, para ilmuwan mengembangkan sebuah teori
berdasarkan teori continental drift dan seafloor spreading. Teori ini disebut
tektonik lempeng. Berdasarkan teori ini kerak bumi dan bagian atas dari
mantel bumi terbaggi menjadi beberapa bagian yang disebut lempeng yang
bersifat plastis dan berrgerak dilapisan ini. Lempeng tersusun atas kerak dan
bagian atas matel bumi.

B. Gempa Bumi dan Gunung Berapi


1. Gempa Bumi

Batuan pada lempeng mengalami perubahan bentuk atau deformasi


secara perlahan dalam jangka waktu tertentu. Ketika batuan tersebut
mengeras/ menegang maka energi potensialnya terus bertambah. Ketika
lempeng bergerak atau patah, maka energi tersebut dilepaskan. Energi
tersebut mengakibatkan terjadinya getaran yang merambat melalui material
Bumi lainnya. Getaran ini disebut gempa Bumi. Jenis-jenis fault
(patahan/sesar) adalah , sesar turun (normal fault) , sesar naik (reverse
fault) , sesar naik (Thrust fault) sesar geser (strike slip fault).

Sebuah titik pada kedalaman Bumi yang menjadi pusat gempa disebut
hiposentrum. Permukaan Bumi yang berada di atas hiposentrum disebut
episentrum. gelombang gempa Bumi disebut gelombang seismik. Ilmuwan
yang mengkaji gempa Bumi disebut ahli seismologi. Alat yang digunakan
untuk mencatat data gelombang seismik adalah seismograf.

Ketinggian garis pada kertas menggambarkan besarnya energi yang


dilepaskan saat gempa yang dikenal sebagai magnitude. Kekuatan gempa
(magnitude) pada sebuah daerah dinyatakan dengan Skala Richter.

Tabel 1. Kategori gempa berdasarkan besarnya dan kerusakan yang


ditimbulkan

Mitigasi Bencana Gempa Bumi

Adapun upaya keselamatan yang dapat dilakukan sebelum


gempa bumi adalah:
 Merenovasi rumah agar tahan gempa
 Cek kestabilan benda
 Pelajari lngkungan
 Meletakkan benda beat dan mudah peca di bagian bawa
 Selalu sedia P3K senter dan makanan sebagai persediaan
darurat.

Adapun upaya keselamatan yang dapat dilakukan saat


gempa bumi adalah:
 Ketika dalam ruangan, cari perlindungan dari reruntuhan
 Ketika diluar ruangan, tetaplah diluar ruangan dan menjauh dari
bangunan atau benda lain yang berpotensi runtuh
 Jika dalam kendaraan, keluar dan cari tempat terbuka
 Menjauh dari pantai, karena berpotensi tsunami
 Jika di pegunungan, menjauh dari daerah yang rawan longsor

Adapun upaya keselamatan yang dapat dilakukan saat


gempa bumi adalah:
 Keluar ruangan dengan teratur
 Jangan memasuki rumah yang telah terkena gempa
 Perhatikan lingkungan sekitar apakah terjadi kebakaran, gas
bocor atau korsleting listrik.
 Jangan berjalan di daerah gempa karena ada kemungkinan
tertimpa reruntuhan.
 Mengikuti informasi terkait gempa yang terjadi.

2. Gunung Berapi

Gunung berapi memiliki lubang yang berbentuk melingkar


di daerah puncaknya yang disebut kawah. Saat erupsi terjadi, magma
dan material lainnya dimuntahkan melalui kawah gunung berapi.
Beberapa gunung berapi terbentuk karena tabrakan dua
lempeng. Proses tersebut akan menghasilkan serangkaian gunung
berapi. ternyata Indonesia terletak di dalam cincin api pasifik.
Akibatnya, di Indonesia banyak terbentuk gunung api. Indonesia
memiliki sekitar 150 gunung berapi, Erupsi merupakan keluarnya
magma dan material lainnya dari dalam Bumi oleh letusan gunung
berapi. beberapa gejala atau fenomena yang biasa terjadi dalam
aktivitas vulkanismenya diantaranya adalah: Solfatar, fumarol, mofet,
geyser,

Tabel 2. Tingkatan status gunung berapi menurut Badan Geologi Kementerian


ESDM
KB 4 Surya dan Pemanasan Global
A. Tata Surya
Tata surya adalah sistem interaksi benda-benda langit yang
terdiri atas Matahari sebagai pusatnya dengan benda-benda
angkasa lain (planet, planet kerdil, Satelit, dan benda-benda kecil
tata surya lainnya) yang mengelilingi Matahari.
B. Bidang Ekliptika
Bidang Ekliptika adalah bidang edar Bumi mengelilingi
Matahari.
C. Matahari
Matahari adalah bintang yang berupa bola gas panas dan
bercahaya yang menjadi pusat sistem tata surya. Matahari
memiliki 4 lapisan : Inti matahari, Fotosfer, Kromosfer, Korona
D. Planet
Planet mrupakan benda angkasa yang mengorbit mengelilingi
sebuah bintang (dalam hal ini Matahari) dan ia sendiri bukanlah
sebuah bintangPlanet dalam sistem tata surya yaitu: Merkurius,
Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus.
berdasarkan posisi orbit revolusinya maka planet-planet Tata
Surya dapat dikelompokan menjadi dua, yakni: (a) planet
superior dan inferior, serta (b) planet dalam dan planet luar,
sedangkan jika ditinjau berdasarkan karakteristik bahan
penyusunnya, maka dapat dikelompokan sebagai: (c) planet
Terrestrial dan planet Jovian.
E. Planet Kerdil (Dwarf Planet)
Planet Kerdil (Dwarf Planet) merupakan planet ya yang tidak
memiliki zonasi orbit yang khusus, teratur, maupun berurutan.
Lima planet kerdil tersebut adalah: Ceres, Pluto, Haumea,
Makemake, dan Eris.
F. Satelit
Satelit merupakan benda angkasa pengiring benda langit (planet,
planet kerdil, dan benda-benda kecil tata surya) dalam
mengelilingi Matahari.
G. Benda-benda kecil Tata Surya erdiri dari
Asteroid,komet, dan meteor
H. Rotasi Bumi
Rotasi Bumi adalah perputaran Bumi pada porosnya. Akibat
rotasi bumi yaitu gerak semu harian matahari, perbedaan
waktu, pembelokan arah angin, dan pembelokan arah arus
laut.
I. Revolusi Bumi
Revolusi Bumi adalah peredaran Bumi mengelilingi Matahari.
Akibat revolusi Bumi yaitu gerak semu tahunan matahari,
perbedaan lamanya siang dan malam, dan perbedaan musim.
J. Gerhana Matahari
Gerhana Matahari terjadi ketika bayangan Bulan bergerak menutupi
permukaan Bumi. Dimana posisi Bulan berada di antara Matahari
dan Bumi, dan ketiganya terletak dalam satu garis.
K. Gerhana Bulan
Gerhana bulan terjadi saat sebagian atau keseluruhan
penampang bulan tertutup oleh bayangan bumi. Itu terjadi bila
Bumi berada di antara matahari dan Bulan pada satu garis lurus
yang sama, sehingga sinar Matahari tidak dapat mencapai
bulan karena terhalangi oleh Bumi.
L. Efek Rumah Kaca
Efek rumah kaca adalah proses pemanasan alami yang terjadi
ketika gas-gas tertentu di atmosfer Bumi memerangkap panas
M. Pemanasan Global
Pemanasan global adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan
peningkatan suhu rata-rata atmosfer Bumi dan lautan secara bertahap,
serta sebuah perubahan yang diyakini secara permanen mengubah iklim
Bumi.

2 Daftar materi 1. Pendekatan, Strategi, Metode, dan Model Pembelajaran


yang sulit 2. Validitas: Demokratik, Hasil, Proses, Katalitik, dan Dialogis
dipahami di 3. Teori pembentukan benua
4. Penentuan perbedaan waktu di setiap belahan
modul ini
bumi

3 Daftar materi 1. Tahapan dalam PTK


yang sering 2. Upaya merubah pengetahuan masyarakat mengenai
mengalami mitigasi bencana
miskonsepsi 3. Persepsi masyarakat tentang bahayanya melihat secara
langsung peristiwa gerhana matahari.
4. Perbedaan meteorid dengan meteorit

Anda mungkin juga menyukai