Anda di halaman 1dari 27

MORFOLOGI TUMBUHAN

Disusun Oleh:
Tim Morfologi Tumbuhan

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2022

1
TATA TERTIB
PRAKTIKUM

1. Memperhatikan petunjuk-petunjuk yang diberikan oleh dosen pembimbing/asisten.

2. Mempelajari kegiatan praktikum dengan baik sebelum melaksanakan praktikum.


3. Setiap praktikan wajib membaca penuntun praktikum dengan seksama dan harus
memahami isinya, selanjutnya dijadikan pedoman atau acuan dalam melaksanakan
praktikum.

4. Setiap praktikan harus sudah benar-benar mengetahui prosedur kerja yang akan
dilakukan sebelum masuk laboratorium atau ke lapangan.
5. Mengerjakan tugas dengan baik di ruangan/laboratorium maupun di lapangan sesuai
instruksi dari Dosen pembimbing/Asisten.

6. Praktikan wajib hadir 30 menit sebelum jadwal praktikum yang ditetapkan dimulai.

7. Mengikuti tes respon sebelum memulai kegiatan praktikum.

8. Wajib mengikuti setiap kegiatan praktikum dari awal hingga akhir.

9. Setiap praktikan tidak diperbolehkan pulang sebelum mendapat izin dari Dosen
pembimbing/Asisten.

10. Perilaku praktikan yang dinilai TIDAK DISIPLIN dalam mentaati tata tertib praktikum
ini dapat DIBATALKAN keikutsertaan mengikuti praktikum.

11. Setiap praktikan tidak diperkenankan menggunakan handphone yang


tidak berkaitan dengan aktivitas praktikum.

12. Setiap praktikan wajib menggunakan sendal jepit khusus untuk dipergunakan dalam
laboratorium.

13. Tidak diperkenankan makan dan minum saat praktikum sedang berlangsung.

2
FORMAT LAPORAN

Laporan praktikum harus original, logis dan akurat. Laporan ditulis tangan rapi sesuai
dengan format laporan praktikum yang telah ditetapkan, memuat Pendahuluan, Tujuan
Praktikum, Bahan dan Metode, Hasil Pengamatan serta Kesimpulan. Dalam hal kerja
kelompok, praktikan harus mampu menunjukkan tingkat partisipasi dan kontribusinya.
Laporan praktikum dikumpulkan paling lambat 1 minggu setelah praktikum berakhir. Margin
laporan dibuat dalam format 4433 dan menggunakan kertas A4S.

I. JUDUL :
II. TUJUAN :
III. HARI/TANGGAL :
IV. NAMA/NIM/KELOMPOK :
V. ASISTEN :
A. PENDAHULUAN
B. HASIL PENGAMATAN
1. Pengamatan pada Akar Sidaguri (Sida retusa)

(Dokumentasi Pribadi)
Keterarngan:
a.
b.
c.

2. Klasifikasi
3. Deskripsi
C. KESIMPULAN DAFTAR
PUSTAKA

3
1. MENGENAL BAGIAN-BAGIAN AKAR
DAN SISTEM PERAKARAN

B. TEORI SINGKAT
Pada akar umumnya dapat dibedakan antara lain : leher akar atau pangkal akar
(collum), ujung akar (apex radicis), batang akar (corpus radicis), serabut akar (fibrilla
radicalis), bulu-bulu akar (pilus radicalis), tudung akar (calyptras). Sistem perakaran
dapat dibedakan atas dua golongan besar yaitu sistem akar tunggang dan sistem akar
serabut.

C. TUJUAN
1. Mampu mengenal bagian-bagian akar
2. Mampu mengenal sistem perakaran
3. Mampu mengetahui perbedaan akar serabut dengan akr tunggang

D. ALAT DAN BAHAN


Alat Bahan
− Alat tulis − Akar sidaguri (Sida retusa)
− Kamera − Akar jagung (Zea mays)
− Skop

E. PROSEDUR KERJA
1. Ambil akar sidaguri dan akar jagung dari tempat tumbuhnya kemudian cuci dengan air
hingga tanah yang melekat pada akar larut dalam air
2. Amati bagian-bagian akar serta dokumentasi hasil pengamatan
3. Gambar akar tersebut lengkap dengan keterangan bagiannya

4
2. MENGENAL BENTUK-BENTUK BATANG

A. TEORI SINGKAT
Dicotyledoneae pada umumnya mempunyai batang di bagian bawahnya lebih
besar ke ujung semakin kecil, juga batang di pandang sebagai kerucut atau limas yang
amat panjang. Monocotyledoneae sebaliknya mempunyai batang yang dari pangkal
sampai ke ujung boleh dikata tidak ada perbedaan besarnya. Jika berbicara tentang bentuk
batang biasanya dimaksud ialah bentuk batang pada penampang melintangnya.

B. TUJUAN:
1. Mengenal bentuk-bentuk batang

C. ALAT DAN BAHAN


Alat Bahan
− Alat tulis − Batang Bambusa sp.
− Kamera − Batang Cyperus rotundus
− Pisau/Cutter − Batang Passiflora quadrangularis L.
− Batang Opuntia vulgaris Mill.

D. PROSEDUR KERJA
a. Potonglah batang masing-masing objek sepanjang 20 cm, usahakan potongan tersebut
menunjukan bentuk asli dari batang tersebut.
b. Gambar dan beri keterangan seperlunya dan didokumentasi

5
3. MENGENAL DAUN LENGKAP DAN
DAUN TIDAK LENGKAP

A. TEORI SINGKAT.
Folium (daun) yang lengkap memiliki bagian-bagian daun secara berurutan dari
atas ke bawah berupa (1) lamina = helaian daun, (2) petiolus = tangkai daun, (3) vagina =
upih daun/pelepah daun. Sedangkan folium (daun) tidak lengkap adalah daun yang tidak
memiliki salah satu bagian dari bagian-bagian daun lengkap tersebut, misalnya suatu
daun hanya terdiri atas petiolus atau lamina saja ataukah hanya terdiri atas vagina dan
lamina saja, dan sebagainya. Mengenai susunan daun tidak lengkap, ada beberapa
kemungkinan : (1) hanya terdisi atau petiolus dan lamina saja, (2) hanya terdiri atas
lamina dan vagina, (3) hanya terdiri atas lamina saja (tanpa petiolus dan vagina), (4)
hanya terdiri atas petiolus saja (tanpa vagina dan lamina).

B. TUJUAN
1. Mengetahui bentuk daun lengkap
2. Mengetahui bentuk-bentuk daun tidak lengkap

C. ALAT DAN BAHAN


Alat Bahan
− Alat tulis − Daun Areca catechu L.
− Kamera − Daun Colocasia esculenta
− Daun Zea mays L.
− Daun Calotropis gigantea R.Br
− Daun Sonchus oleraseus L.

D. PROSEDUR KERJA
a. Amati bagian-bagian daun yang telah dibawa
b. Gambarlah bagian-bagian daun tersebut secara utuh, sehingga nampak bahwa yang
digambar adalah daun lengkap atau daun tidak lengkap
c. Dokumentasi hasil pengamatan

6
4. MENGENAL BENTUK-BENTUK TANGKAI DAUN

A. TUJUAN
1. Mengetahui bentuk-bentuk tangkai daun

B. ALAT DAN BAHAN


Alat Bahan
− Alat tulis − Tangkai Carica papaya L.
− Kamera − Tangkai Citrus sp.
− Pisau − Tangkai Passiflora quadrangularis L.
− Lup − Tangkai Musa paradisiaca L.

C. PROSEDUR KERJA
1. Ambillah tangkai daun dari bahan tersebut di atas.
2. Buatlah potongan melintang dari tangkai daun tersebut.
3. Amatilah permukaan potongan melintang itu dengan menggunakan lup.
4. Gambarlah dan dokumentasi hasil pengamatan dan beri keterangan

7
5. BANGUN DAUN YANG BAGIAN TERLEBARNYA DERADA
DI TENGAH-TENGAH HELAIAN DAUN

A. TUJUAN
1. Mengetahui macam-macam bentuk/bangun daun yang bagian terlebarnya berada di
tengah-tengah helaian daun

B. ALAT DAN BAHAN


Alat Bahan
− Alat tulis − Daun Nelumbium nelumbo Druce.
− Kamera − Daun Manihot utilissima L.
− Mistar − Daun Ricinus communis L.
− Daun Piper betle L.
− Daun Artocarpus heterophylla Merr.
− Daun Annona muricata L.

C. PROSEDUR KERJA
1. Petiklah satu lembar daun yang tidak terlalu muda dari objek tersebut di atas
2. Ukurlah dengan mistar bagian daun yang terpanjang dan yang terlebar
3. Gambarlah dan dokumentasi daun tersebut tadi secara utuh hingga tampak bahwa
yang digambar adalah folium objek di atas
4. Beri keterangan hingga menunjukkan bangun daun berdasarkan hasil pengukuran
Catatan: Panjang : Lebar = 1:1 (bangun bulat atau bangun perisai)
Panjang : Lebar = 1 1 - 2 : 1 (bangun jorong)
2
Panjang : Lebar = 2 1 - 3 : 1 (bangun memanjang)
2
Panjang : Lebar = 3-5 : 1 (bangun lanset)

8
6. BANGUN DAUN YANG BAGIAN TERLEBARNYA BERADA DI
BAWAH TENGAH- TENGAH HELAIAN DAUN YANG TIDAK
BERTOREH

A. TUJUAN
1. Mengetahui macam-macam bentuk/bangun daun yang bagian terlebarnya berada di
bawah tengah-tengah helaian daun yang tidak bertoreh

B. ALAT DAN BAHAN


Alat Bahan
− Alat tulis − Daun Capsicum frutescens L.
− Kamera − Daun Mirabilis jalapa L.
− Daun Antigonon leptopus Hook
− Daun Eupatorium odoratum

C. PROSEDUR KERJA
1. Petiklah satu lembar daun yang tidak terlalu muda dari objek tersebut di atas.
2. Perhatikan bentuk daun tersebut mulai dari ujung hingga pangkal daunnya.
3. Gambarlah dan dokumentasi daun tersebut tadi secara utuh hingga tampak bahwa
yang digambar adalah folium objek di atas.
4. Beri keterangan hingga menunjukkan bangun daun berdasarkan hasil pengamatan.

9
7. BANGUN DAUN YANG BAGIAN TERLEBARNYA BERADA DI
BAWAH TENGAH- TENGAH HELAIAN DAUN YANG
BERTOREH

A. TUJUAN
1. Mengetahui macam-macam bentuk/bangun daun yang bagian terlebarnya berada di
bawah tengah-tengah helaian daun yang bertoreh

B. ALAT DAN BAHAN


Alat Bahan
− Alat tulis − Daun Hibiscus tiliaceus
− Kamera − Daun Centella asiatica Urb.
− Daun Sagittaria sagittifolia L.
− Daun Monochoria hastate
− Daun Sonchus asper Vill.

C. PROSEDUR KERJA
1. Petiklah satu lembar daun yang tidak terlalu muda dari objek tersebut di atas.
2. Perhatikan bentuk daun tersebut mulai dari ujung hingga pangkal daunnya.
3. Gambarlah dan dokumentasi daun tersebut tadi secara utuh hingga tampak bahwa
yang digambar adalah folium objek di atas.
4. Beri keterangan hingga menunjukkan bangun daun berdasarkan hasil pengamatan.

10
8. BANGUN DAUN YANG BAGIAN TERLEBARNYA BERADA DI
ATAS TENGAH- TENGAH HELAIAN DAUN

A. TUJUAN
1. Mengetahui macam-macam bentuk/bangun daun yang bagian terlebarnya berada di
atas tengah-tengah helaian daun yang bertoreh

B. ALAT DAN BAHAN


Alat Bahan
− Alat tulis − Daun Manilkara kauki Drup.
− Kamera − Daun Sida retusa L.
− Daun Marsilea crenata Presl.
− Daun Elephantopus scaber L.

C. PROSEDUR KERJA
1. Petiklah satu lembar daun yang tidak terlalu muda dari objek tersebut di atas.
2. Perhatikan bentuk daun tersebut mulai dari ujung hingga pangkal daunnya.
3. Gambarlah dan dokumentasi daun tersebut tadi secara utuh hingga tampak bahwa
yang digambar adalah folium objek di atas.
4. Beri keterangan hingga menunjukkan bangun daun berdasarkan hasil pengamatan.

11
9. BANGUN DAUN YANG TIDAK ADA
BAGIAN TERLEBARNYA

A. TUJUAN
1. Mengetahui macam-macam bentuk/bangun daun yang bagian terlebarnya berada di
atas tengah-tengah helaian daun yang bertoreh

B. ALAT DAN BAHAN


Alat Bahan
− Alat tulis − Daun suku Gramineae (rumput-rumputan)
− Kamera − Daun Zea mays L.
− Daun Araucaria cunninghamii Ait.
− Daun Agave sisalana Perr.
− Daun Pinus merkusii Jungh Vr.

C. PROSEDUR KERJA
1. Petiklah satu lembar daun yang tidak terlalu muda dari objek tersebut di atas.
2. Perhatikan bentuk daun tersebut mulai dari ujung hingga pangkal daunnya.
3. Gambarlah dan dokumentasi daun tersebut tadi secara utuh hingga tampak bahwa
yang digambar adalah folium objek di atas.
4. Beri keterangan hingga menunjukkan bangun daun berdasarkan hasil pengamatan.

12
10. MACAM-MACAM BENTUK UJUNG DAUN (APEX FOLII)

A. TUJUAN
1. Mengetahui macam-macam bentuk ujung daun
B. ALAT DAN BAHAN
Alat Bahan
− Alat tulis − Daun Mirabilis jalapa L.
− Kamera − Daun Annona muricata L.
− Daun Manilkara kauki
− Daun Nelumbium nelumbo Druce.
− Daun Anacardium occidentale L.
− Daun Sida retusa L.

C. PROSEDUR KERJA
1. Petiklah satu lembar daun yang tidak terlalu muda dari objek tersebut di atas.
2. Perhatikan bentuk daun tersebut mulai dari ujung hingga pangkal daunnya.
3. Gambarlah dan dokumentasi daun tersebut tadi secara utuh hingga tampak bahwa
yang digambar adalah folium objek di atas.
4. Beri keterangan hingga menunjukkan bentuk ujung daun berdasarkan hasil
pengamatan.

13
11. MACAM-MACAM BENTUK PANGKAL DAUN (BASIS FOLII)

A. TUJUAN
1. Mengetahui macam-macam bentuk pangkal daun

B. ALAT DAN BAHAN


Alat Bahan
− Alat tulis − Daun Nerium oleander
− Kamera − Daun Manilkara kauki
− Daun Hibiscus rosa-sinensis L.
− Daun Capsicum frutescens L.
− Daun Mirabilis jalapa L.
− Daun Centella asiatica Urb.

C. PROSEDUR KERJA
1. Petiklah satu lembar daun yang tidak terlalu muda dari objek tersebut di atas.
2. Perhatikan bentuk daun tersebut mulai dari ujung hingga pangkal daunnya.
3. Gambarlah dan dokumentasi daun tersebut tadi secara utuh hingga tampak bahwa
yang digambar adalah folium objek di atas.
4. Beri keterangan hingga menunjukkan bentuk pangkal daun berdasarkan hasil
pengamatan.

14
12. BENTUK-BENTUK PERTULANGAN DAUN
(NERVATIO/ VENATIO)

A. TEORI SINGKAT
Nervatio atau venation (tulang-tulang daun). Tulang-tulang daun menurut besar
kecilnya dapat dibedakan atas 3 macam, yaitu :
1. Costa (ibu tulang daun), ialah tulang yang biasanya terbesar, merupakan terusan
tangkai daun, dan terdapat di tengah-tengah membujur dan membelah daun.
2. Nervus lateralis (tulang-tulang cabang) yakni tulang-tulang lebih kecil dari pada ibu
tulang daun dan berpangkal pada ibu tulang tadi atau cabang-cabang tulang ini. Tulang
cabang yang langsung berasal dari ibu tulang Tulang Cabang Tingkat 1. Cabang
tulang cabang tingkat 1 dinamakan Tulang Cabang Tingkat 2 demikian seterusnya.
3. Vena (urat-urat daun), sesungguhnya adalah tulang-tulang cabang pula, dan
berdasarkan daun susunan tulangnya kita membedakan daun menjadi 4 golongan,
yaitu (1) penniveris, (2) palminervis, (3) cervinervis (4) rectinervis.

B. TUJUAN
1. Mengetahui macam-macam bentuk pertulangan daun

C. ALAT DAN BAHAN


Alat Bahan
− Alat tulis − Daun Mangifera indica L.
− Kamera − Daun Gossypium sp.
− Daun Limnocharis flava Buch.
− Daun Oryza sativa L.
− Daun Mirabilis jalapa L.
− Daun Centella asiatica Urb.

D. PROSEDUR KERJA
1. Petiklah satu lembar daun yang tidak terlalu muda dari objek tersebut di atas.
2. Perhatikan susunan tulang daun tersebut mulai dari ujung hingga pangkal daunnya.
3. Gambarlah dan dokumentasi daun tersebut tadi secara utuh hingga tampak bahwa
yang digambar adalah folium objek di atas.
4. Beri keterangan hingga menunjukkan bentuk pertulangan daun berdasarkan hasil
pengamatan.

15
13. BENTUK-BENTUK TEPI DAUN (MARGO FOLII)

A. TEORI SINGKAT
Dalam garis besarnya tepi daun dapat dibedakan atas dua macam, yaitu : (1) yang
rata= integer dan (2) yang bertoreh= divisus. Toreh-toreh yang tidak mempengaruhi atau
mengubah bangun asli daun, biasanya tidak seberapa dalam torehnya. Letaknya toreh
tidak bergantung pada jalannya tulang-tulang daun, oleh sebab itu sering pula disebut
Toreh Yang Merdeka. Dalam hubungannya dengan jenis toreh-toreh ini dipergunakan
istilah “sinus” untuk toreh sendiri dan “angulus” untuk bagian tepi yang menonjol keluar.

B. TUJUAN
1. Mengetahui macam-macam bentuk tepi daun
C. ALAT DAN BAHAN
Alat Bahan
− Alat tulis − Daun Lantana camara L.
− Kamera − Daun Hibiscus rosa-sinensis L.
− Daun Pluchea indica Less.
− Daun Kalanchoe pinnata Pers.
− Daun Antigonon leptopus
D. PROSEDUR KERJA
1. Petiklah satu lembar daun yang tidak terlalu muda dari objek tersebut di atas.
2. Perhatikan tepi daun tersebut mulai dari ujung hingga pangkal daunnya.
3. Gambarlah dan dokumentasi daun tersebut tadi secara utuh hingga tampak bahwa
yang digambar adalah folium objek di atas.
4. Beri keterangan hingga menunjukkan bentuk tepi daun berdasarkan hasil pengamatan.

16
14. MACAM-MACAM TEPI DAUN DENGAN TOREH-TOREH
YANG MEMPENGARUHI BENTUKNYA

A. TUJUAN
1. Mengetahui macam-macam bentuk tepi daun dengan torehan yang mempengaruhi
bentuk daun

B. ALAT DAN BAHAN


Alat Bahan
− Alat tulis − Daun Solanum melongena L.
− Kamera − Daun Artocarpus communis Forst.
− Daun Cosmos caudatus
− Daun Gossypium sp.
− Daun Ricinus communis L.
− Daun Manihot uttilissima Pohl.

C. PROSEDUR KERJA
1. Petiklah satu lembar daun yang tidak terlalu muda dari objek tersebut di atas.
2. Perhatikan tepi daun tersebut mulai dari ujung hingga pangkal daunnya.
3. Gambarlah dan dokumentasi daun tersebut tadi secara utuh hingga tampak bahwa
yang digambar adalah folium objek di atas.
4. Beri keterangan hingga menunjukkan bentuk tepi daun berdasarkan hasil pengamatan.

17
15. MENGENAL SIFAT-SIFAT DAGING DAUN (INTERVENIUM)

A. TUJUAN
1. Mengetahui sifat-sifat daging daun

B. ALAT DAN BAHAN


Alat Bahan
− Alat tulis − Daun Hymenophyllum austral Wilid.
− Kamera − Daun Musa paradisiaca L.
− Daun Nasturtum officinale
− Daun Cocos nucifera sp.
− Daun Calophyllum inophyllum L.
− Daun Aloe vera

C. PROSEDUR KERJA
1. Petiklah satu lembar daun yang tidak terlalu muda dari objek tersebut di atas.
2. Perhatikan daun tersebut dengan memegangnya seperti sedang memeriksa kehalusan
kain atau amati pada bagian ketebalan daun.
3. Gambarlah dan dokumentasi daun tersebut tadi secara utuh hingga tampak bahwa
yang digambar adalah folium objek di atas.
4. Beri keterangan hingga menunjukkan bentuk daging daun berdasarkan hasil
pengamatan.

18
16. MENGENAL PERMUKAAN DAUN

A. TUJUAN
1. Mengetahui sifat-sifat daging daun

B. ALAT DAN BAHAN


Alat Bahan
− Alat tulis − Daun Coffea robusta Lindi.
− Kamera − Daun Ipomea batatas
− Daun Musa paradisiaca L.
− Daun Eugenia eguea Burm.
− Daun Tectonia grandis L.
− Daun Psidium guajava L.
− Daun Nicotina tabacum
− Daun Durio zibethinus

C. PROSEDUR KERJA
1. Petiklah satu lembar daun yang tidak terlalu muda dari objek tersebut di atas.
2. Perhatikan daun tersebut dengan memegangnya seperti sedang memeriksa kehalusan
kain atau amati pada bagian ketebalan daun.
3. Gambarlah dan dokumentasi daun tersebut tadi secara utuh hingga tampak bahwa
yang digambar adalah folium objek di atas.
4. Beri keterangan hingga menunjukkan permukaan daun berdasarkan hasil pengamatan.

19
17. DAUN MAJEMUK (FOLIUM COMPOSITUM) - DAUN
MAJEMUK MENYIRIP

A. TEORI SINGKAT
Pada suatu daun majemuk dapat kita bedakan bagian-bagian berikut:
1. Petiolus communis (ibu tulang daun), yaitu bagian daun yang majemuk yang menjadi
tempat duduk helaian-helaian daunnya, yang disini masing-masing dinamakan
foliolum (anak daun).
2. Petiololus (tangkai anak daun), yaitu cabang-cabang ibu tangkai yang mendukung
anak daun.
3. Folium (anak daun), anak daun pada suatu daun mamjemuk lazimnya mempunyai
tangkai yang pendek saja atau hampir duduk pada ibu tangkai. Namun ada kalanya
anak daun mempunyai tangkai yang cukup panjang dan jelas kelihatannya.

B. TUJUAN
1. Mengetahui berbagai jenis daun majemuk menyirip
C. ALAT DAN BAHAN
Alat Bahan
− Alat tulis − Daun Citrus aurantifolis
− Kamera − Daun Tamarindus indica L.
− Daun Rosa sp
− Daun Letchi chinensis Sonn.
− Daun Aglaia odorata Lour.
− Daun Solanum lycopersicum L.
− Daun Nicotina tabacum
− Daun Durio zibethinus

D. PROSEDUR KERJA
1. Petiklah satu lembar daun yang tidak terlalu muda dari objek tersebut di atas.
2. Amati daun tersebut dengan menggunakan loupe, terutama bagian yang terdapat
antara helaian terlebar dengan yang tersempit. Di situ kelihatan adanya persendian,
itulah menunjukan bahwa daun tersebut adalah daun majemuk.
3. Gambarlah dan dokumentasi daun tersebut tadi secara utuh hingga tampak bahwa
yang digambar adalah folium objek di atas.
4. Beri keterangan hingga menunjukkan susunan daun majemuk berdasarkan hasil
pengamatan.

20
18. DAUN MAJEMUK (FOLIUM COMPOSITUM) - DAUN
MAJEMUK MENJARI.

A. TUJUAN
1. Mengetahui berbagai jenis daun majemuk menjari

B. ALAT DAN BAHAN


Alat Bahan
− Alat tulis − Daun Cynometra caulifolia L.
− Kamera − Daun Hevea brassiliensis Muell.
− Daun Gynandropsis pentaphylla D.C.
− Daun Ceiba petandra Gaertn.
− Daun Aquilegie vulgaris
− Daun Solanum lycopersicum L.
− Daun Nicotina tabacum
− Daun Durio zibethinus

C. PROSEDUR KERJA
1. Petiklah satu lembar daun yang tidak terlalu muda dari objek tersebut di atas.
2. Amati tangkai daun mulai dari pangkal sampai ujung. Pada ujung tangkai daun, kita
dapat melihat anak-anak daun yang duduk memencar seperti menjari. Jumlah anak
daun yang duduk pada ujung ibu tangkai daun menunjukan angka anak daun
3. Gambarlah dan dokumentasi daun tersebut tadi secara utuh hingga tampak bahwa
yang digambar adalah folium objek di atas.
4. Beri keterangan hingga menunjukkan susunan daun majemuk berdasarkan hasil
pengamatan.

21
19. DAUN MAJEMUK (FOLIUM COMPOSITUM) - DAUN
MAJEMUK BANGUN KAKI

A. TUJUAN
1. Mengetahui berbagai jenis daun majemuk bangun kaki

B. ALAT DAN BAHAN


Alat Bahan
− Alat tulis − Daun Arisaema filiforme
− Kamera

C. PROSEDUR KERJA
1. Petiklah satu lembar daun yang tidak terlalu muda dari objek tersebut di atas.
2. Amati ibu tangkai daun mulai dari pangkal sampai ujung. Kita dapat melihat anak-
anak daun berkumpul pada ibu tangkai daun, sementara anak daun yang lainnya duduk
pada tangkai anak daun. Itulah yang menandakan bahwa daun tersebut bukan daun
majemuk menjari, melainkan daun majemuk bangun kaki.
3. Gambarlah dan dokumentasi daun tersebut tadi secara utuh hingga tampak bahwa
yang digambar adalah folium objek di atas.
4. Beri keterangan hingga menunjukkan susunan daun majemuk berdasarkan hasil
pengamatan.

22
20. DAUN MAJEMUK (FOLIUM COMPOSITUM) - DAUN
MAJEMUK CAMPURAN

A. TUJUAN
1. Mengetahui berbagai jenis daun majemuk bangun kaki

B. ALAT DAN BAHAN


Alat Bahan
− Alat tulis − Daun Mimosa pudica L.
− Kamera

C. PROSEDUR KERJA
1. Petiklah satu lembar daun yang tidak terlalu muda dari objek tersebut di atas.
2. Perhatikan ibu tangkai daun, dimana di situ terdapat persendian (pertemuan) antara ibu
tangkai daun dengan cabang tingkat satu (tempat duduknya daun). Persendian inilah
yang menunjukan daun majemuk.
3. Perhatikan cabang tingkat satu, dimana terdapat helaian daun yang duduk menyirip.
Perhatikan pula duduk cabang tingkat 1 yang tampak menjari. Inilah sebabnya
dikatakan daun majemuk campuran.
4. Gambarlah dan dokumentasi daun tersebut tadi secara utuh hingga tampak bahwa
yang digambar adalah folium objek di atas.
5. Beri keterangan hingga menunjukkan susunan daun majemuk berdasarkan hasil
pengamatan.

23
21. RUMUS DAUN (DIVERGENSI)

A. TEORI SINGKAT
Pada umumnya daun pada tumbuh-tumbuhan terletak pada batang atau cabang,
yakni terletak pada buku-buku batang atau cabang (nodus). Bagian dari batang yang
terletak di antara dua buku disebut ruas (internodus). Kalau kita ambil salah satu tempat
duduk daun sebagai titik tolak dan kita bergerak mengikuti garis yang menuju ke tempat
duduk daun pada buku-buku batang maka pada suatu saat kita akan sampai pada suatu
daun yang letaknya di atas daun yang pertama yang kita pakai sebagai titik tolak. Pada
saat melingkar tadi, kita telah melewati sejumlah daun tertentu. Perbandingan antara
banyaknya garis spiral melingkar batang (x) dan jumlah daun yang dilewati selama
sekian kali melingkar (y) akan menghasilkan pecahan x/y yang dikenal sebagai rumus
daun (divergensi).

B. TUJUAN
1. Mengetahui cara menentukan rumus daun

C. ALAT DAN BAHAN


Alat Bahan
− Alat tulis − Daun Pluchea indica
− Kamera

D. PROSEDUR KERJA
1. Potong batang atau tangkai tumbuhan sepanjang 70 cm, usahakan daun tidak gugur
selama pengamatan
2. Pegang tangkai tumbuhan tadi dalam keadaan horizontal. Perhatikan helai daun mulai
dari pangkal hingga ke ujung jangan sampai ada yang gugur.
3. Hitunglah daun mulai dari pangkal hingga menemukan duduk daun yang sejajar
dengan daun pertama dari pangkal.
4. Hitunglah daun yang tertinggal pada tangkai lalu kurangi satu. Itulah yang menjadi
penyebut pecahan dan berapa kali tangan anda mengelilingi tangkai secara spiral
waktu menghitung itulah sebagai pembilang dari pecahan.
5. Gambar bagan duduk daun dari rumus daun yang ditemukan di atas.

24
22. BAGIAN-BAGIAN BUNGA

A. TEORI SINGKAT
Bunga pada umumnya mempunyai bagian-bagian sebagai berikut. 1) pedicellus
(tangkai bunga), 2) reseptaculum (dasar bunga), 3) perianthium (hiasan bunga). Hiasan
bunga meliputi: calyx (kelopak), corolla (mahkota). Mahkota bunga terdiri atas sejumlah
daun mahkota (petala), begitu pula kelopak terdiri dari sejumlah daun kelopak (sepala),
4) androecium (alat kelamin jantan) terdiri atas sejumlah benang sari (stamen) 5)
gynaecium (alat kelamin betina) yang disebut putik (pistillum). Suatu bunga dikatakan
sempurna bilamana dalam bunga tersebut terdiri atas: 1 lingkaran daun-daun kelopak, 1
lingkaran daun-daun mahkota, 1 atau 2 lingkaran benang sari, dan 1 lingkaran daun buah.
Bilamana salah satu bagian perhiasan bunga atau salah satu alat kelaminnya tidak ada,
maka bunga tersebut dikatakan bunga tidak sempurna.
B. TUJUAN
1. Mengetahui bagian-bagian bunga

C. ALAT DAN BAHAN


Alat Bahan
− Alat tulis − Bunga Hibiscus rosa-sinensis
− Kamera − Bunga Bougainphyllea sp.

D. PROSEDUR KERJA
1. Ambil bunga sesuai objek tersebut di atas
2. Amati setiap bagian-bagian bunganya
3. Gambar dan dokumentasikan hasil pengamatan
4. Beri keterangan sehingga menunjukkan bagian-bagian bunga yang diamati

25
23. RUMUS BUNGA

A. TUJUAN
1. Menentukan rumus bunga

B. ALAT DAN BAHAN


Alat Bahan
− Alat tulis − Bunga Hibiscus rosa-sinensis
− Kamera − Bunga Bougainphyllea sp.
− Bunga Cocos nucifera
− Bunga Carica papaya L.
− Bunga Ixora paludosa

C. PROSEDUR KERJA
1. Ambil bunga sesuai objek tersebut di atas. Amati setiap bagian-bagian bunganya
2. Gambar dan dokumentasikan hasil pengamatan
3. Gambarkan pula rumus bunganya dan beri keterangan.
Oleh suatu rumus bunga hanya dapat ditunjukan hal-hal mengenai 4 bagian
pokok sebagai berikut:
• Kelopak (calyx), disingkat K
• Mahkota (corolla), disingkat C
• Benang sari (androecium), disingkat A
• Putik (gynaecium), disingkat G

26
24. BUAH

A. TEORI SINGKAT
Buah terbentuk karena terjadinya penyerbukan pada bunga yang kemudian diikuti
oleh pembuahan. Pada peristiwa pembuahan ini maka bakal buah (ovarium) akan tumbuh
menjadi buah dan bakal biji (ovulum) yang terdapat di dalam bakal buah akan tumbuh
menjadi biji. Buah dapat dibedakan dalam dua golongan, yaitu sebagai berikut.
1. Buah sejati atau buah telanjang (fructus nudus), yaitu buah yang terbentuk hanya
dari bakal buahnya saja.
2. Buah semu atau buah tertutup (fructus spurius), yaitu buah yang terbentuk dari
bakal buah beserta bagian-bagian yang lain dari bunga yang kemudian menjadi
bagian utama buah itu sendiri. Hal ini mungkin karena lebih besar, lebih menarik
perhatian dan sering kali merupakan bagian buah yang bermanfaat, dapat dimakan,
sedang buah yang sesungguhnya kadang-kadang tersembunyi.

B. TUJUAN
1. Mengetahui bagian-bagian buah
2. Mengetahui perbedaan buah sejati dan buah semu
3. Mengetahui macam-macam buah sejati
4. Mengetahi macam-macam buah semu

C. ALAT DAN BAHAN


Alat Bahan
− Alat tulis − Buah Mangifera indica L. − Buah Artocarpus integra
− Kamera − Buah Carica papaya L. − Buah Zea mays L.
− Buah Annona squamosa L. − Buah Syzygium aqueum
− Buah Durio zibethinus − Buah Cocos nucifera L.
− Buah Ananas sativus − Buah Cucumis sativus
− Buah Salacca zalacca − Buah Nephelium lappaceum L.

D. PROSEDUR KERJA
1. Ambil bunga sesuai objek tersebut di atas
2. Amati setiap bagian-bagian bunganya
3. Gambar dan dokumentasikan hasil pengamatan
4. Beri keterangan sehingga menunjukkan bagian-bagian bunga yang diamati

27

Anda mungkin juga menyukai