Anda di halaman 1dari 28

PETUNJUK PRAKTIKUM

BIOLOGI DASAR

Oleh :
Tim Dosen Biologi Dasar

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2019

1
KATA PENGANTAR

Buku petunjuk praktikum Biologi Dasar disusun untuk memenuhi


kebutuhan penuntun praktikum bagi mahasiswa yang menempuh matakuliah
Biologi Dasar di Fakultas MIPA Universitas Jember. Petunjuk praktikum ini
diharapkan dapat membantu dalam pelaksanaan praktikum dan juga berguna
dalam penyusunan laporan.
Percobaan-percobaan yang tercantum dalam petunjuk praktikum ini
merupakan percobaan yang sangat sederhana namun cukup untuk dapat
memberikan gambaran mengenai mata kuliah Biologi Dasar.
Buku petunjuk ini masih banyak kekurangannya, untuk itu kami tetap
membuka diri untuk menerima saran dan kritik. Mudah-mudahan buku
petunjuk praktikum ini dapat bermanfaat bagi pelaksanaan praktikum Biologi
Dasar.

Jember, September 2019

Penyusun

2
TATA TERTIB PRAKTIKUM
Tata Tertib Praktikum
1. Praktikan wajib hadir tepat waktu dengan toleransi waktu keterlambatan
sampai soal pre-test nomor terakhir dibacakan. Apabila praktikan datang
setelah soal pretest selesai dibacakan, maka praktikan tetap diperbolehkan
mengikuti acara praktikum hari itu, namun nilai pre-test nol. Apabila
praktikan datang ketika praktikum sedang berjalan, praktikan tidak
diperkenankan mengikuti acara praktikum hari itu .
2. Praktikan wajib mengikuti seluruh acara praktikum. Apabila berhalangan
hadir pada saat praktikum wajib memberikan keterangan tertulis secara
sah. Jika tidak ada surat tertulis yang sah mahasiswa tidak diperbolehkan
mengikuti inhalen.
3. Bagi mahasiswa yang mengikuti inhalen harus membayar biaya inhalen
sesuai dengan ketentuan yang berlaku, dan harus membawa bahan-bahan
yang tidak tersedian di laboratorium.
4. Setiap praktikan wajib mengenakan jas laboratorium yang digunakan
secara benar.
5. Setelah selesai kegiatan praktikum, praktikan wajib meminta tanda tangan
asisten pada lembar pengamatan.

Kebersihan dalam Laboratorium


1. Kebersihan laboratorium wajib dijaga selama praktiukum.
2. Sampah dibuang ke tempatnya, termasuk sampah cair.
3. Alat-alat yang sudah dipakai wajib dibersihkan dan dikeringkan kemudian
di cek selanjutnya dikembalikan ke asisten praktikum .

Alat-Alat
1. Sebelum melakukan praktikum, ketua kelompok wajib bon pinjam alat-alat
pada asisten praktikum.
2. Alat yang dipinjam dicatat jenis maupun jumlahnya serta diperiksa
kondisinya.
3. Selesai praktikum alat-alat harus dicuci dan dikeringkan, kemudian
dikembalikan ke petugas lengkap sesuai dengan data peminjaman.

3
4. Bilamana ada kerusakan alat maupun hilang akibat kecerobohan
praktikan, maka praktikan diwajibkan mengganti alat sesuai dengan yang
dirusakkan atau dihilangkan.

Nilai Praktikum
1. Besarnya nilai praktikum adalah 25% dari nilai akhir semester.
2. Komponen nilai praktikum terdiri dari
- Laporan Praktikum
- Pre-test
- Nilai akhir praktikum
- Keaktifan selama praktikum
3. Tidak dibenarkan membuat laporan tanpa mengikuti praktikum.
4. Laporan praktikum wajib dikumpulkan kepada asisten tepat waktu (satu
minggu sesudah kegiatan praktikum dilaksanakan untuk tiap acara
praktikum). Keterlambatan dalam pengumpulan laporan mendapat resiko
pengurangan nilai.
5. Setelah selesai seluruh acara praktikum dilaksanakan ujian akhir praktikum
(responsi).
6. Bagi praktikan yang tidak mengikuti seluruh acara praktikum yang
ditentukan, tidak diperkenankan mengikuti ujian akhir praktikum. Jika
sudah terlanjur mengikuti maka hasil ujiannya dibatalkan.

Laporan Praktikum
1. Setiap acara praktikum dibuatkan satu laporan per individu.
2. Format laporan sesuai dengan yang sudah ditetapkan..
3. Laporan tidak perlu diketik, cukup ditulis tangan yang jelas, dan rapi .

4
DAFTAR ISI

Halaman
Kata Pengantar…………………………………………………………… 1
Tata Tertib Praktikum…………………………………………………….. 2
Daftar Isi…………………………………………………………………… 3
Acara 1 Penggunaan Mikroskop…………………………………… 6
Acara 2 Struktur Sel………………………………………………… 8
Acara 3 Difusi dan Osmosis…………………………………………. 11
Acara 4 Respirasi aerob dan Fermentasi………………………….. 14
Acara 5 Fotosintesis (Uji Sach)…………………………………….. 17
Acara 6 Pembelahan sel (Mitosis)…………………………………. 19
Acara 7 Pewarisan sifat (golongan darah pada manusia)……….. 21
Acara 8 Keanekaragaman mahluk hidup...................................... 23
Acara 9 Hierarki Ekologi (Ekosistem)............................................ 27

5
ACARA 1.
PENGGUNAAN MIKROSKOP

A. DASAR TEORI

Mikroskop adalah alat bantu penglihatan yang dapat digunakan untuk


mengamati obyek dengan ukuran kecil seperti sel, organisme bersel satu,
organel sel dan lain-lain. Berdasarkan sumber pencahayaannya mikroskop
dibagi dua yaitu mikroskop cahaya dan mikroskop elektron.
Secara garis besar mikroskop terdiri dari dua bagian yaitu bagian
mekanik dan bagian optik yang susunan masing-masing bagian tergantung
dari tipe mikroskopnya. Bagian mekanik terdiri dari: statif, revolver, sekrup
pengatur tubus kasar dan halus, sekrup pengatur kondensor, sekrup pengatur
posisi gelas benda dan pengatur gelas benda. Bagian optik terdiri dari lensa
obyektif, okuler, kondensor dan cermin.

Gambar 1.1. Mikroskop Cahaya.

Lensa obyektif yang terpasang pada revolver ada kalanya 2,3 atau 4
buah, tergantung dari tipe mikroskopnya yaitu Obyektif pendek dengan
kemampuan perbesaran yang rendah (10 kali) ditandai pita hijau, Obyektif
yang panjang dengan kemampuan pembesaran besar (45 kali ditandai pita
kuning dan 100 kali ditandai pita hitam).
Lensa okuler adalah lensa yang berfungsi untuk membuat bayangan
semu yang terakhir, sehingga bayangan semu tersebut dapat dilihat langsung
dengan mata.

6
Dalam prakteknya perbesaran mikroskop diperoleh dari hasil kali
perbesaran obyektif dengan perbesaran okuler yang dapat dibaca pada
masing-masing obyektif dan okuler.
Kemampuan lain yang dimiliki oleh mikroskop adalah daya pisah. Daya
pisah adalah kemampuan suatu obyektif untuk memisahkan dua buah titik
yang sangat berdekatan di dalam struktur pada suatu obyek. Jadi makin besar
kemampuan suatu obyektif makin kecil jarak dua buah titik yang berdekatan
yang dapat dilihat secara terpisah dengan mikroskop tersebut.

B. TUJUAN
1. Memperkenalkan mahasiswa tentang komponen-komponen mikroskop
monokuler dan cara penggunaannya.
2. Mahasiswa mampu mempelajari cara menyiapkan bahan-bahan yang
akan diamati dibawah mikroskop.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Mikroskop cahaya
2. Gelas benda dan penutupnya
3. Pipet
4. Potongan huruf yang bertuliskan d atau b

D. CARA KERJA
1. Pengamatan potongan huruf d atau b
- Letakkan potongan huruf pada gelas obyek, tutup perlahan-lahan
dengan gelas penutup. Amati preparat dengan lensa obyektif lemah.
- Bandingkan letak bayangan dengan letak obyek yang diamati.
Samakah letak bayangannya? Apakah bayangan tersebut
merupakan bayangan cermin? Gambarlah bayangan tersebut !
- Sambil memandang kedalam okuler, geserlah preparat dari kiri ke
kanan. Ke arah manakah bayangan bergeser? Ke arah manakah
bayangannya jika preparat digeser ke belakang?

2. Menentukan luas bidang pandang


- Letakkan kertas bertuliskan huruf d atau b di gelas benda dan amati
menggunakan okuler dengan perbesaran terendah.
- Perhatikan bahwa dibagian samping kiri dan belakang meja preparat
terdapat skala yang menentukan dua sumbu.
- Amati melalui lensa okuler dimana letak huruf dimaksud. Kemudian
geserlah kearah kanan sampai batas terakhir huruf itu terlihat.
Tandai pada angka berapa letak titik dengan menggunakan skala.
- Kemudian geserkan perlahan-lahan kearah kiri sampai posisi titik
yang sama dicapai pada bagian kiri. Tandai pada angka berapa
letak titik tersebut dengan menggunakan skala.
- Hitung luas bidang pandang dengan menghitung selisih antara
kedua titik.
- Ulangi beberapa kali sampai anda mahir melakukannya.

7
ACARA 2.
STRUKTUR SEL

A. DASAR TEORI

Sel merupakan satuan struktural terkecil dari suatu organisme hidup.


Pada organisme bersel satu (uniseluler) semua fungsi kehidupan dilakukan
oleh sel itu sendiri, sebaliknya pada organisme bersel banyak (multiseluler)
berbagai fungsi tersebut dilakukan oleh kelompok-kelompok sel yang berbeda.

(a) (b)

Gambar 2.1. Struktur Sel Hewan (a) dan Sel Tumbuhan (b)

Ahli biologi modern memperkenalkan bahwa terdapat dua tipe sel yaitu
prokariot dan eukariot. Sel prokariot (bakteri sejati dan bakteri hijau-biru) tidak
memiliki selubung inti dan organel yang bermembran sitoplasmik (struktur
khusus dalam sel). Sel eukariot memiliki organel yang dikelilingi oleh membran
dan inti yang diselubungi oleh selubung inti. Inti sel merupakan pusat aktivitas
sel. Apabila sel mengalami kerusakan inti maka dapat dipastikan bahwa sel
tersebut akan mengalami kematian.Terdapat perbedaan antara sel hewan dan
tumbuhan namun demikian masing-masing memiliki beberapa organel yang
sama.

8
B. TUJUAN
1. Mahasiswa mengenal bermacam-macam bentuk sel
2. Mahasiswa mampu membandingkan sel dari beberapa organisme
3. Mahasiswa mampu menyebutkan perbedaan sel tumbuhan dan hewan

C. ALAT DAN BAHAN


1. Mikroskop
2. Gelas benda dan penutupnya
3. Pipet dan silet yang tajam
4. Pinset dan jarum pentul
5. Tusuk gigi dan kertas tissue
6. Larutan Iodium
7. Larutan Methylene blue
8. Garam fisiologis
9. Bawang merah, epitel pipi, daun Hydrilla, dan gabus ketela pohon

D. CARA KERJA
Prosedur A
- Kelupaslah epidermis bagian dalam dari potongan-potongan
bawang merah dan letakkan pada gelas obyek. Tambahkan satu
tetes air, kemudian tutup dengan gelas penutup
- Amati dengan perbesaran lemah, gambarkan bagaimana sel-sel
tersebut tersusun
- Teteskan satu tetes zat warna Iodium lewat bagian tepi atas dari
gelas penutup dan seraplah dengan kertas tissue melalui bagian
tepi yang berseberangan dari gelas penutup
- Catat perubahan yang terjadi pada waktu zat warna tersebut
menyebar

Prosedur B
- Dengan pinset, ambilah selembar daun muda tumbuhan Hydrilla
kemudian letakkan di atas gelas obyek, tetesi dengan air dan
tutuplah dengan gelas penutup
- Amati dengan perbesaran lemah
- Gantilah dengan perbesaran kuat, amati satu sel dan gambarlah sel
tadi dengan bagian-bagiannya, serta amatilah gerakan
sitoplasmanya.

Prosedur C
- Garuklah bagian dalam rongga mulut anda menggunakan tusuk gigi
dan letakkan di atas gelas obyek, tutup dengan gelas penutup
- Tambahkan satu tetes larutan garam fisiologis atau satu dua tetes
methylen blue dari tepi gelas penutup. Seraplah sisa methylen blue
dengan kertas tissue.
- Amati dengan perbesaran lemah dan kemudian dengan perbesaran
kuat seperti yang anda lakukan terhadap pengamatan lain

9
Prosedur D
- Potonglah gabus batang singkong kering secara melintang dengan
silet setipis mungkin..
- Setelah mendapatkan irisan yang tipis ambil dengan pinset lalu
letakkan pada kaca obyek.
- Selanjutnya gunakan prosedur b, serta amatilah irisan gabus
batang singkong.

Pembahasan
- Adakah indikasi bahwa semua sel yang anda amati tersebut hidup
- Dapatkah anda mengamati bagian-bagian sel tanpa pengecatan
- Adakah persamaan atau perbedaan dari sel yang anda amati
- Sel manakah yang mempunyai bagian yang lebih lengkap

10
ACARA 3.
DIFUSI DAN OSMOSIS

A. DASAR TEORI
Pergerakan partikel dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah
adalah prinsip umum proses difusi. Difusi dapat terjadi pada materi padat, cair
dan gas. Kecepatan difusi bergantung pada kekompakan partikel yang
menyusunnya. Berdasarkan kepekatannya medium cair dibedakan menjadi
dua yaitu hipertonik dan hipotonik. Proses difusi akan berlangsung dari larutan
dengan kepekatan tinggi ke rendah. Proses difusi dapat terjadi pada
organisme uniseluler maupun multiseluler (Gambar 4.1).

Gambar 4.1.Proses Difusi (a) pada Amoeba (b) Paru-paru.


Proses osmosis berbeda dengan difusi karena yang berpindah adalah
zat pelarutnya, misalnya air atau alkohol. Pada prinsipnya osmosis adalah
pergerakan molekul zat pelarut dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah
yang melewati membran semi permeabel.

Gambar 4.2.Proses Osmosis


Proses osmosis ditandai adanya pergerakan molekul yang melewati membran
dan ini hanya terjadi secara alami pada materi hidup. Berbeda dengan proses
difusi yang dapat terjadi baik pada benda hidup maupun tak hidup.

11
B. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat memahami proses difusi dan osmosis.
2. Mahasiswa mengetahui sebab terjadinya proses osmosis baik pada
jaringan hewan maupun tumbuhan.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Cawan petri
2. Skalpel
3. Gelas ukur
4. Larutan gula
5. Beaker glass
6. Kentang
7. Air
8. Usus kambing atau sapi segar
9. KMn04

D. CARA KERJA
1. Percobaan I (Materi Tumbuhan)
- Siapkan dua buah kentang, bentuklah sedemikian rupa sehingga
kentang dapat berdiri tegak menumpu pada bidang yang datar.
- Buat cekungan berbentuk persegi empat sedalam satu atau dua
sentimeter (hati-hati jangan sampai berlubang atau bocor).
- Ke dalam salah satu cekungan kentang letakkan larutan gula,
sedangkan pada kentang yang lainnya dibiarkan kosong.
- Letakkan kedua kentang tersebut ke dalam cawan petri yang
terlebih dahulu diisi air 30 mL
- Tunggu selama sekitar 30 menit dan setelah itu amati apa yang
terjadi.
- Setelah 30 menit, ukur volume air yang ada di cawan petri. Adakah
perbedaan antara kedua kentang tersebut? Gejala apakah yang
terjadi?
- Adakah perbedaan antara volume air pada kedua cawan petri tadi?
- Mengapa pada kentang yang kosong juga terjadi penambahan air?

2. Percobaan 2 (Materi Hewan)


- Siapkan 2 potong usus kambing masing-masing sepanjang 15 cm
yang telah dibersihkan dengan cara mengikat salah satu ujungnya
menggunakan benang.
- Pada salah satu usus kambing tersebut, masukkan larutan gula 10
mL. Kemudian diikat kembali bagian ujung lainnya.
- Pada saat yang bersamaan dengan prosedur kerja di atas
masukkan juga larutan akuades ke dalam usus kambing yang lain
dengan volume yang sama seperti larutan gula.
- Kedua perlakuan (usus yang telah berisi larutan gula dan usus yang
berisi air) tersebut, masing-masing dimasukkan ke dalam beaker
glass berbeda yang berisi akuades ±600 mL. Amati apa yang terjadi
setelah 30 menit.
- Bandingkan hasilnya berdasarkan besarnya volume air tersebut.

12
3. Percobaan 3
- Sementara melakukan percobaan I masukkan sedikit kristal Kalium
Permanganat (KmnO4) ke dalam cawan petri yang berisi air. Jangan
digoyangkan ataupun diaduk. Amati perubahan yang terjadi. Catat
waktu perubahannya.
- Peristiwa apakah ini?

13
ACARA 4.
RESPIRASI AEROB DAN FERMENTASI

A. DASAR TEORI

Secara umum pengertian respirasi adalah oksidasi enzimatik dari molekul


organik seperti karbohidrat, protein dan lemak dengan menghasilkan energi
yang berguna dalam bentuk ATP (Adenosin Triphospat). Ada dua tipe
respirasi yaitu respirasi aerob yang melibatkan oksidasi lengkap seperti
molekul organik dengan keberadaan oksigen dan respirasi anaerob yang
berlangsung tanpa adanya oksigen.
Reaksi respirasi keseluruhan untuk karbohidrat adalah sebagai berikut :
(CH2O)n + O2 → n(CO2) + nH2O + ATP

Gambar 5.1. Tahap Respirasi Seluler

Pada respirasi aerob, molekul oksigen merupakan penerima akhir dari


hidrogen dan elektron yang kemudian direduksi menjadi air. Jika oksigen tidak
tersedia maka proses respirasi berlangsung kurang efisien. Respirasi yang
terjadi tanpa adanya oksigen disebut respirasi anaerob. Salah satu contoh
respirasi anaerob adalah peristiwa fermentasi. Proses ini merupakan oksidasi
sebagian dari karbohidrat dan sejumlah senyawa organik lebih kecil. Pada
respirasi anaerob dihasilkan energi yang lebih sedikit dibandingkan pada
respirasi aerob. Selama respirasi, enzim dehidrogenase membantu transfer
ion hidrogen dan elektron dari substansi intermediet ke akseptor ion elektron
hidrogen NAD+ .

14
B. TUJUAN
a. Mahasiswa mengetahui proses respirasi secara aerob.
b. Mahasiswa mengetahui proses fermentasi dan membedakannya
dengan respirasi aerob.
c. Mahasiswa mengetahui bahwa proses respirasi dan fermentasi hanya
terjadi pada organisme hidup saja

C. ALAT DAN BAHAN


1 Termos air (5 buah) 11 KOH
2 Sumbat termos berlubang dua 12 Potassium hydroxida
3 Pemanas air 13 Yeast (Fermipan)
4 Tabung reaksi 14 Glukosa
5 Kapas 15 Air kapur 300 ml
6 Pensil gelas 16 Gliserin
7 Pipa karet atau plastik panjang 35 cm 17 Air
8 Pipa gelas panjang 8 cm 18 Serutan / sedotan plastic
9 Termometer 19 Larutan tetes atau larutan
10
10 Gelas piala 250 ml gula jawa 25%, 400 ml

D. CARA KERJA
Respirasi Aerob
 Ambil dua ml suspensi yeast segar (satu yeast kue segar disuspensikan
dalam 15 ml air).
 Tambahkan 10 ml glukosa 20% dari larutan stok untuk kemudian
dicampurkan secara merata.
 Pindahkan campuran ke dalam tabung fermentasi yang tepat dengan
pengisian secara miring, tempatkan pada air hangat dan amati selama
±15 menit.
 Setelah tabung terisi dengan larutan secara merata tambahkan 5 ml
KOH 10% menggunakan pipet.
 Amati dan jelaskan apa yang terjadi?

Fermentasi
Prosedur :
- Buatlah dua lubang pada sumbat masing-masing termos (A dan B).
- Pasang pada lubang sumbat termos masing-masing dengan sebuah
termometer dan lubang yang lain dengan pipa kaca. Usahakan ujung
pipa bagian dalam muncul 1 cm dari permukaan dalam sumbat termos,
sedangkan termometernya usahakan setengah bagian ada di dalam
larutan.
- Sambungkan ujung pipa kaca bagian luar dengan pipa plastik dan
tempatkan ujung pipa plastik lainnya dalam air kapur (untuk termos 1).
- Tandai salah satu termos dengan A dan yang lain dengan tanda B.
- Isilah masing-masing termos dengan larutan tetes/gula 200 ml.
- Ke dalam termos B, masukkan 2 gram ragi kering lalu aduk, sedangkan
termos A tidak ditambah apa-apa, kemudian tutuplah kedua termos
dengan sumbatnya rapat-rapat. Bila perlu, olesi bagian tepi sumbat
dengan gliserin sehingga pada termos dapat diperoleh kondisi yang
benar-benar anaerob.

15
- Setelah 5 - 60 menit catatlah perubahan temperatur dan warna air
kapur.

Pembahasan :
- Apakah reaksi kimia tersebut terjadi pada kedua termos, bila terjadi
pada keduanya, adakah perbedaan laju reaksi kimia ini?
- Bagaimana anda membuktikan adanya proses fermentasi dan kondisi
termos dalam keadaan anaerob?
- Apa indikatornya bahwa di dalam termos terbentuk gas, dan gas apa?
- Apakah terbentuk bau pada akhir percobaan anda, bila terbentuk bau,
menyerupai bau apa?
- Adakah perbedaan dan persamaan fermentasi dan respirasi?

16
ACARA 5.
FOTOSISTESIS (UJI SACHS)

A. DASAR TEORI
Fotosintesis merupakan proses penyusunan karbohidrat atau zat gula
dengan menggunakan energi matahari. Matahari sebagai sumber energi
utama bagi kehidupan di Bumi. Namun tidak semua organisma mampu secara
langsung menggunakannya. Hanya golongan tumbuhan dan beberapa jenis
bakteri saja yang mampu menyerap energi matahari dan memanfaatkannya
untuk fotosinrtesis. Melalui fotosintesis, tumbuhan menyusun karbohidrat (pati
/ gula). Organisme yang mampu mensintesis karbohidrat atau gula ini disebut
organisme autotrof.

B. TUJUAN
Praktikum ini bertujuan membutktikan bahwa fotosintesis yang berlangsung
pada daun memerlukan cahaya dan menghasilkan amilum.

C. ALAT DAN BAHAN


 aluminium foil
 klip kertas
 beaker glass
 tabung reaksi
 gunting
 bunsen
 kaki tiga
 alkohol
 iodium
 tanaman berdaun dalam pot

D. CARA KERJA
1. Pilihlah beberapa daun tutuplah permukaan daun dengan kertas
karbon/aluminium foil. Gunakan selotip untuk menjepitnya.
2. Daun ditutup pada waktu sore hari/ matahari hamper terbanam.
3. Petiklah daun yang telah ditutup dengan aluminium foil tersebut dan
lakukan pengujian dengan lugol.
4. Cara melakukan uji amilum / lugol:
a. Rebuslah daun dalam air mendidih selama beberapa menit hingga
layu
b. Rebuslah daun dalam alkohol panas untuk melarutkan klorofilnya
(lihat gambar)
c. Cucilah daun di bawah air mengalir
d. Tetesilah daun dengan larutan lugol / iodium dan amatilah
perubahan warnanya

17
Pembahasan

1. Adakah perbedaan warna antara permukaan daun yang ditutup


aluminium foil dengan yang tidak ditutup? Jelaskan mengapa demikian.
2. Simpulan apakah yang bisa kamu ambil dari percobaan ini?

18
ACARA 6
PEMBELAHAN SEL (MITOSIS)

A. DASAR TEORI

Mitosis adalah proses yang menghasilkan sel anak identik. Pada


mitosis tiap sel induk yang diploid (2n) menghasilkan 2 sel anakan yang
masing-masing tetap 2n dan mempunyai sifat keturunan yang sama dengan
sel induk. Mitosis mempunyai peranan penting dalam pertumbuhan dan
perkembangan hampir semua organisme. Mitosis pada tanaman terjadi
selama 30 hari selama 30 menit sampai beberapa jam. Mitosis berlangsung
dalam 4 fase : Profase, Metafase, Anafase dan Telofase.

Gambar 6.1. Siklus Mitosis

Profase : tampak benang kromatin mulai memendek dan menjadi tebal,


membentuk kromosom. Tiap kromosom membelah dan memanjang
disebut kromatid. Dinding inti mulai menghilang dan nukleolus menghilang
pada akhir fase.
Metafase : Kromosom menempatkan diri pada bidang ekuator yang
dikendalikan oleh gelendong mitosis. Gelendong ini penting untuk penyebaran
kromosom secara teratur.
Anafase : Kromosom bergerak ke arah kutub yang berlawanan.
Sentromer tertarik ke kutub sel karena adanya kontraksi benang gelendong.
Pada akhir anafase sekat sel mulai terbentuk dekat dengan bidang ekuator.
Telofase : Pembentukan sel anak, benang gelondong hilang dan
dinding inti terbentuk lagi, kemudian terjadi pembelahan sitoplasma

19
(sitokinesis). Sedangkan sitokinesis yang terjadi pada sel tumbuhan ditandai
dengan terbentuknya dinding pemisah ditengah-tengah sel.
Pembuatan preparat mitosis pada tumbuhan sebaiknya dilakukan pada
pagi hari, karena pembelahan kromosom paling aktif terjadi antara jam 08.00-
12.00. Oleh karena itu pengambilan bahan (ujung akar, ujung batang) harus
dilakukan sesuai waktunya. Bahan yang diambil harus segera difiksasi dengan
HCl 1 N.

B. TUJUAN
Percobaan ini bertujuan untuk mempelajari fase-fase yang terjadi dalam
tahapan mitosis.

C. ALAT DAN BAHAN


Alat : pipet, silet, lampu bunsen, kuas kecil, mikroskop, gelas benda dan
gelas penutup. Bahan : HCl 1N, Acetolactic Orcein, ujung akar bawang merah.

D. CARA KERJA
1. Bawang merah ditumbuhkan pada medium pasir basah selama 2-3 hari
sampai akar tumbuh panjang.
2. Potong ujung akar bawang merah kira-kira 0,5cm.
3. Rendam dalam larutan HCl 1N.
4. Ambil setetes larutan Acetolactic Orcein di atas gelas benda. Letakkan
ujung akar yang sudah direndam dalam HCl (± 1mm). Biarkan selama 5
menit supaya zat warna meresap.
5. Tutup dengan gelas penutup dan dengan bantuan pensil ketuk-ketukan
preparat tersebut dengan ujung pensil atau ditekan dengan
menggunakan ibu jari.
6. Goyang-goyang preparat di atas api bunsen selama beberapa detik
7. Amati di bawah mikroskop, coba temukan fase-fase mitosis tersebut di
atas dan kemudian digambar.

E. Pembahasan
1. Jelaskan proses yang terjadi pada setiap fase pembelahan (interfase,
profase, metafase, anafase dan telofase) selama mitosis!
2. Jelaskan alasan pemakaian akar bawang sebagai model mitosis!

20
ACARA 7.
PEWARISAN SIFAT (GOLONGAN DARAH PADA MANUSIA)

A. DASAR TEORI

Manusia memiliki banyak tipe golongan darah yaitu A,B,O dan AB yang
merupakan hasil ekspresi 3 alela yaitu IA,IB dan I. Golongan darah ini terpisah
menjadi empat kelompok karena adanya molekul-molekul protein yang
disebut antigen a dan b yang membungkus membran sel-sel darah merah.
Jadi sel-sel darah merah secara individual pada tipe darah A dibungkus oleh
glikoprotein a dan tipe darah B dibungkus oleh glikoprotein b pada permukaan
luar selnya. Tipe darah AB secara individu mempunyai kedua antigen A dan B
sedangkan tipe darah O tidak mempunyai baik antigen a maupun b.

Gambar 7.1 Golongan Darah A,B,O dan AB.

Kebalikan dari antigen adalah antibodi, setiap golongan darah memiliki


antiboti yang berbeda dibandingkan antigen yang dipunyainya semisal
golongan darah A memiliki antibodi B, golongan darah B memiliki antibodi A
sedangkan golongan darah AB tidak memiliki antibodi. Untuk golongan darah
O memiliki kedua antibodi A dan B. Berdasarkan prinsip tersebut kita
mengenal adanya istilah donor universal dan resipien universal.

21
B. TUJUAN
1. Mahasiswa mengenal golongan darahnya sendiri
2. Mahasiswa dapat melakukan pengetesan golongan darah

C. ALAT DAN BAHAN


1. Kertas putih polos
2. Alkohol 70%
3. Blood Lancet steril
4. Tusuk gigi
5. Kapas
6. Serum Anti A dan B
7. Larutan garam fisiologis
8. Gelas benda

D. CARA KERJA
Pengambilan sampel darah
- Bersihkan jari tangan yang akan diambil darahnya menggunakan
alkohol 70%
- Siapkan blood lancet yang steril yang disobek hanya bagian ujung
tajamnya saja.
- Usahakan tidak menusuk ujung jari sendiri, tetapi mintalah bantuan
rekan anda untuk melakukannya.
- Tusuklah secara hati-hati ujung jari dengan blood lancet sampai terlihat
adanya tetesan darah
- Letakkan darah yang menetes ke atas gelas benda sebanyak dua tetes
- Selanjutnya tetesi masing-masing tetesan darah dengan serum Anti A
dan Anti B.
- Apabila darah kurang encer dapat ditambahkan larutan garam fisiologis
- Perhatikan ada atau tidak adanya penggumpalan yang terjadi.
- Tetesan yang menggumpal akan mengindikasikan golongan darah dari
pemiliknya.

Tabulasi hasil
- Bahas keterkaitan antara Lakukan percobaan lain untuk mengetahui
golongan darah pada semua anggota kelompok
- Kemudian buat tabel yang berisi nama mahasiswa beserta golongan
darahnya
- Jika mungkin lengkapi data individual anda dengan golongan darah
keluarga anda.
- golongan darah anda dan keluarga anda.

22
ACARA 8
KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP

A. DASAR TEORI

Pada awal perkembangannya kenekaragaman organisme dimuka bumi


ini digolong-golongkan untuk memudahkan manusia mempelajarinya.
Aristoteles mengolongkan organisme menjadi dua kingdom yaitu Plantae dan
Animalia. Kemudian pada akhir abad 19, Ernest Haeckel mengajukan
kingdom yang ketiga yaitu Protista yang meliputi semua mahluk bersel tunggal
yang dalam beberapa hal memiliki ciri antara hewan dan tumbuhan.

Gambar 8.1 Pembagian Lima Kingdom oleh Whittaker

Pada perkembangan selanjutnya ada yang mengajukan Monera


sebagai Kingdom yang keempat yang mencakup organisme prokariot (intinya
tidak terbungkus membran). Kingdom ini meliputi bakteri dan gangang hijau-
biru (blue-green algae) karena memiliki ciri khas tersendiri.
Pada akhir tahun 1969, RH Whittaker mengklasifikasikan organisme
kedalam 5 Kingdom yaitu: Monera, Protista, Fungi, Plantae dan Animalia. Ia
memisahkan kelompok jamur dari kelompok tumbuhan ke dalam Kingdom
tersendiri karena Fungi merupakan kelompok organisme yang tidak
mempunyai pigmen untuk berfotosintesis. Penggolongan terakhir ini yang
sampai saat ini dipakai.

23
B. TUJUAN
1. Mahasiswa mengenal keanekaragaman Monera, Protista, Fungi, Plantae
serta Animalia
2. Mahasiswa mampu menggolongkan kelompok organisme tersebut
berdasarkan kingdomnya
3. Mahasiswa mampu menunjukkan ciri-ciri dari beberapa kelompok
organisme dalam kingdomnya masing-masing

C. ALAT DAN BAHAN


1. Pinset
2. Kaca Pembesar/lup
3. Pengaris
4. Mikroskop
5. Gelas objek dan penutupnya
6. Biakan murni Bacillus subtilis
7. Larutan cat Hucker’s crystal violet
8. Larutan Methylen Blue
9. Air kolam
10. Biakan murni Saccharomyces cerevisiae
11. Jamur tempe
12. Lumut daun, lumut hati atau lumut tanduk
13. Rumput teki/alang-alang
14. Kembang sepatu
15. Bekicot
16. Udang
17. Katak hijau
18. Ikan mas
19. Merpati
20. Marmut atau mencit

D. CARA KERJA
Pengamatan Bakteri
 Buatlah preparat olesan bakteri
 Fiksasi 1-2 menit, kemudian teteskan 1-2 tetes cat diatas olesan
tersebut dan biarkan 1-2 menit.
 Cuci dengan air mengalir hingga cat habis dan dikering anginkan.
 Amati di bawah mikroskop dengan perbesaran 1000x memakai minyak
emersi dan gambar morfologi bakteri tsb
 Pertanyaan :
Berbentuk apakah bakteri tsb? Berwarna apa bakteri tsb?

Pengamatan Jenis Alga


 Teteskan air kolam di atas gelas obyek, kemudian amati di bawah
mikroskop
 Lakukan identifikasi jenis alga yang anda temukan
 Gambar bentuknya dan warnai sesuai aslinya
 Ambil beberapa helaian alga yang berbentuk benang.
 Amati di bawah mikroskop. Tentukan jenis alga yang anda temukan.

24
Pengamatan Jenis Jamur/fungi
 Siapkan jamur tempe di bawah mikroskop
 Amati bagian-bagian tubuhnya seperti hypha, sporangium dan
sporanya
 Ambil 1 ose biakan murni Saccharomyces cerevisiae dan oleskan pada
gelas obyek.
 Tambahkan 1 tetes larutan Methylen blue dan ditutup dengan
menggunakan gelas penutup, kemudian amati dibawah mikroskop.
 Amati bentuk-bentuk sel dari yeast ini

Pengamatan Jenis Lumut/Bryophyta


 Siapkan beberapa jenis lumut
 Dengan menggunakan kaca pembesar amati bentuk-bentuk umumnya
seperti thalus dan percabangannya, sporofit rhyzoid, kapsul sporanya,
letak antheredium dan arkegoniumnya

Pengamatan Jenis Tumbuhan Paku/Pteridophyta


 Siapkan tumbuhan paku yang akan anda amati
 Bagaimanakah struktur akar, batang dan daunnya?
 Apakah saudara temukan sorusnya?
 Dimana letak sorus tersebut pada daun?
 Apa perbedaan dan persamaan antara lumut dan paku?

Pengamatan Jenis Rumput


 Bagaimana bentuk batang rumput ?
 Adakah rongga pada batang tersebut
 Bagaimanakah struktur perakarannya?

Pengamatan Jenis Tumbuhan Dikotil


 Bagaimana struktur akar dan batang dari tanaman kembang sepatu ?
 Bagaimanakah bentuk dan duduk daunnya?
 Berapakah jumlah sepal dan petalnya?
 Bagaimana pula alat kelamin jantan dan betinanya?
 Apakah perbedaan pokok antara tanaman monokotil dan dikotil ?

Pengamatan Molusca
 Amati seekor bekicot dan biarkan merayap pada sekeping kaca
 Amati dari bawah gerakan otot perutnya.
 Amati pula struktur tubuhnya, cangkang luar (eksoskeleton) yang
mengandung kalsium karbonat
 Perhatikan batas antara kepala dan kaki, mulut, lubang genital, anus,
mata dan tentakel!

Pengamatan Crustacea
 Perhatikan struktur tubuh udang mulai bentuk kepala, abdomen dan
karapaks
 Amati segmen-segmen tubuhnya, berapa jumlahnya?

25
 Bagaimana dengan alat gerak yang telah mengalami modifikasi
terutama pada bagian kepala seperti antena, mandibula, maksila,
thoraks, abdomen dan uropodanya.
 Apakah fungsi dari masing-masing alat gerak tersebut?

Pengamatan Pisces
 Amati bagian-bagian tubuh ikan mulai kepala, truncus dan anggota
geraknya
 Amati pula organ-organ tubuh seperti mata, celah mulut, cekung
hidung, insang, serta lubang anusnya

Pengamatan Amphibia
 Amati bagian-bagian kepala, truncus dan anggota gerak lain.
 Amati organ tubuh lain seperti mata, celah mulut, alat pendengaran,
lubang hidung, anus dan anggota geraknya
 Apa perbedaan pokok kulit luar ikan dengan amphibi?
 Bagaimana pula dengan anggota geraknya?

Pengamatan Aves
 Amati bagian leher, sayap, ekor dan kaki serta organ tubuh lainnya
seperti mata, paruh, alat pendengar dan lubang hidung
 Rentangkan kedua sayapnya dan bulu ekornya. Bagaimana
keadaannya (sayap, dada dan ekor) jelaskan perbedaannya!

Pengamatan Mamalia
 Amati bagian-bagian kepala, badan ekor dan anggota gerak.
 Bagaimana anda membedakan hewan jantan dan betina berdasarkan
ciri kelamin primernya
 Bagaimana keadaan kulit luar tubuh marmut bila dibandingkan dengan
ikan, amphibi dan burung ?

26
ACARA 9.
HIERARKI EKOLOGI (EKOSISTEM)

A. DASAR TEORI

Whittaker (1970) mendefinisikan ekosistem sebagai suatu komunitas


dengan lingkungannya yang secara bersama-sama merupakan satu sistem
fungsional yang saling berhubungan dan saling tergantung satu dengan yang
lain, dan di dalamnya terjadi transfer dan sirkulasi energi dan materi. Ada dua
kelompok organisme utama dalam daur makanan di dalam ekosistem, yaitu
autotrofik dan heterotrofik. Organisme autotrofik adalah organisme yang
mampu mengikat energi matahari dan menggunakan senyawa anorganik
sederhana untuk membentuk senyawa yang lebih kompleks. Organisme
heterotrofik adalah organisme yang tidak mampu membentuk senyawa
kompleks seperti organisme autotrofik, melainkan lebih banyak melakukan
perombakan senyawa organik kompleks menjadi senyawa yang sederhana.

Gambar 9.1. Ekosistem

Secara garis besar komponen-komponen yang menyusun ekosistem


adalah senyawa-senyawa anorganik, senyawa - senyawa organik, faktor
lingkungan fisik, produsen, makrokonsumen dan mikrokonsumen. Ekosistem
memiliki fungsi yang dapat digambarkan melalui aliran energi, rantai
makanan, pola keanekaragaman dalam waktu dan ruang, daur makanan
(biogeokimia), perkembangan dan evolusi, serta pengendalian (“cybernetics”).

B. TUJUAN
a. Mahasiswa mengetahui faktor-faktor biotik dan abiotik yang menyusun
ekosistem teresterial.
b. Mahasiswa dapat menyusun jaring-jaring makanan suatu ekosistem
teresterial

27
C. ALAT DAN BAHAN
1. Plot (=kuadrat) pralon 1 x 1 m 6. Jaring insekta
2. Digger (bor tanah) 7. Termometer
3. Kapas dan kantung plastik 8. pH meter soil
4. Pengukur kelembaban udara 9. Intensitas cahaya
5. Buku identifikasi hewan dan 10. Metlein dan tali rafia
Tumbuhan

D. CARA KERJA
1. Penentuan ekosistem teresterial yang akan dijadikan lokasi praktikum.
2. Letakkan plot 1 x 1 m secara acak pada ekosistem yang sudah
ditentukan.
3. Pada setiap plot lakukan kegiatan:
A. Pengambilan dan pencatatan komponen biotis:
a Pencatatan jenis tumbuhan
b Pengukuran persen penutupan setiap jenis tumbuhan dengan
criteria sebagai berikut : 4 untuk kondisi sangat rimbun, 3 untuk
kondisi sedang, 2 untuk kondisi sedang jarang, 1 untuk kondisi
sedang sangat jarang, dan 0 jika tidak ada
c Pengambilan hewan tanah dengan menggunakan alat digger (bor
tanah). Pada setiap plot dilakukan pengambilan sebanyak tiga kali.
Pisahkan hewan tanah dari tanahnya dan tentukan klasifikasi
hewan pada tingkat jenis (jika bisa) dengan bantuan buku
identifikasi hewan invertebrata.
d Pengambilan hewan insekta dengan alat jaring insekta. Ayunkan
jaring pada tempat yang dekat dengan permukaan tanah. Kegiatan
pengayunan dilakukan sebanyak tiga kali. Kumpulkan hewan yang
tertangkap dan tentukan klasifikasi hewan pada tingkat jenis (jika
bisa) dengan bantuan buku identifikasi hewan invertebrata.
e Pengambilan hewan tanah yang hidup di permukaan tanah dan
tentukan klasifikasi hewan pada tingkat jenis (jika bisa) dengan
bantuan buku identifikasi hewan invertebrata

B. Pengukuran faktor abiotis yang meliputi suhu udara, kelembaban


udara dan tanah, kecepatan angin, dan intensitas cahaya.
Berdasarkan komponen biotik yang sudah terkumpul, buatlah diagram
yang menggambarkan aliran energi yang terjadi pada ekosistem
tersebut !

28

Anda mungkin juga menyukai