BIOLOGI DASAR
Oleh :
Tim Dosen Biologi Dasar
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2019
1
KATA PENGANTAR
Penyusun
2
TATA TERTIB PRAKTIKUM
Tata Tertib Praktikum
1. Praktikan wajib hadir tepat waktu dengan toleransi waktu keterlambatan
sampai soal pre-test nomor terakhir dibacakan. Apabila praktikan datang
setelah soal pretest selesai dibacakan, maka praktikan tetap diperbolehkan
mengikuti acara praktikum hari itu, namun nilai pre-test nol. Apabila
praktikan datang ketika praktikum sedang berjalan, praktikan tidak
diperkenankan mengikuti acara praktikum hari itu .
2. Praktikan wajib mengikuti seluruh acara praktikum. Apabila berhalangan
hadir pada saat praktikum wajib memberikan keterangan tertulis secara
sah. Jika tidak ada surat tertulis yang sah mahasiswa tidak diperbolehkan
mengikuti inhalen.
3. Bagi mahasiswa yang mengikuti inhalen harus membayar biaya inhalen
sesuai dengan ketentuan yang berlaku, dan harus membawa bahan-bahan
yang tidak tersedian di laboratorium.
4. Setiap praktikan wajib mengenakan jas laboratorium yang digunakan
secara benar.
5. Setelah selesai kegiatan praktikum, praktikan wajib meminta tanda tangan
asisten pada lembar pengamatan.
Alat-Alat
1. Sebelum melakukan praktikum, ketua kelompok wajib bon pinjam alat-alat
pada asisten praktikum.
2. Alat yang dipinjam dicatat jenis maupun jumlahnya serta diperiksa
kondisinya.
3. Selesai praktikum alat-alat harus dicuci dan dikeringkan, kemudian
dikembalikan ke petugas lengkap sesuai dengan data peminjaman.
3
4. Bilamana ada kerusakan alat maupun hilang akibat kecerobohan
praktikan, maka praktikan diwajibkan mengganti alat sesuai dengan yang
dirusakkan atau dihilangkan.
Nilai Praktikum
1. Besarnya nilai praktikum adalah 25% dari nilai akhir semester.
2. Komponen nilai praktikum terdiri dari
- Laporan Praktikum
- Pre-test
- Nilai akhir praktikum
- Keaktifan selama praktikum
3. Tidak dibenarkan membuat laporan tanpa mengikuti praktikum.
4. Laporan praktikum wajib dikumpulkan kepada asisten tepat waktu (satu
minggu sesudah kegiatan praktikum dilaksanakan untuk tiap acara
praktikum). Keterlambatan dalam pengumpulan laporan mendapat resiko
pengurangan nilai.
5. Setelah selesai seluruh acara praktikum dilaksanakan ujian akhir praktikum
(responsi).
6. Bagi praktikan yang tidak mengikuti seluruh acara praktikum yang
ditentukan, tidak diperkenankan mengikuti ujian akhir praktikum. Jika
sudah terlanjur mengikuti maka hasil ujiannya dibatalkan.
Laporan Praktikum
1. Setiap acara praktikum dibuatkan satu laporan per individu.
2. Format laporan sesuai dengan yang sudah ditetapkan..
3. Laporan tidak perlu diketik, cukup ditulis tangan yang jelas, dan rapi .
4
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar…………………………………………………………… 1
Tata Tertib Praktikum…………………………………………………….. 2
Daftar Isi…………………………………………………………………… 3
Acara 1 Penggunaan Mikroskop…………………………………… 6
Acara 2 Struktur Sel………………………………………………… 8
Acara 3 Difusi dan Osmosis…………………………………………. 11
Acara 4 Respirasi aerob dan Fermentasi………………………….. 14
Acara 5 Fotosintesis (Uji Sach)…………………………………….. 17
Acara 6 Pembelahan sel (Mitosis)…………………………………. 19
Acara 7 Pewarisan sifat (golongan darah pada manusia)……….. 21
Acara 8 Keanekaragaman mahluk hidup...................................... 23
Acara 9 Hierarki Ekologi (Ekosistem)............................................ 27
5
ACARA 1.
PENGGUNAAN MIKROSKOP
A. DASAR TEORI
Lensa obyektif yang terpasang pada revolver ada kalanya 2,3 atau 4
buah, tergantung dari tipe mikroskopnya yaitu Obyektif pendek dengan
kemampuan perbesaran yang rendah (10 kali) ditandai pita hijau, Obyektif
yang panjang dengan kemampuan pembesaran besar (45 kali ditandai pita
kuning dan 100 kali ditandai pita hitam).
Lensa okuler adalah lensa yang berfungsi untuk membuat bayangan
semu yang terakhir, sehingga bayangan semu tersebut dapat dilihat langsung
dengan mata.
6
Dalam prakteknya perbesaran mikroskop diperoleh dari hasil kali
perbesaran obyektif dengan perbesaran okuler yang dapat dibaca pada
masing-masing obyektif dan okuler.
Kemampuan lain yang dimiliki oleh mikroskop adalah daya pisah. Daya
pisah adalah kemampuan suatu obyektif untuk memisahkan dua buah titik
yang sangat berdekatan di dalam struktur pada suatu obyek. Jadi makin besar
kemampuan suatu obyektif makin kecil jarak dua buah titik yang berdekatan
yang dapat dilihat secara terpisah dengan mikroskop tersebut.
B. TUJUAN
1. Memperkenalkan mahasiswa tentang komponen-komponen mikroskop
monokuler dan cara penggunaannya.
2. Mahasiswa mampu mempelajari cara menyiapkan bahan-bahan yang
akan diamati dibawah mikroskop.
D. CARA KERJA
1. Pengamatan potongan huruf d atau b
- Letakkan potongan huruf pada gelas obyek, tutup perlahan-lahan
dengan gelas penutup. Amati preparat dengan lensa obyektif lemah.
- Bandingkan letak bayangan dengan letak obyek yang diamati.
Samakah letak bayangannya? Apakah bayangan tersebut
merupakan bayangan cermin? Gambarlah bayangan tersebut !
- Sambil memandang kedalam okuler, geserlah preparat dari kiri ke
kanan. Ke arah manakah bayangan bergeser? Ke arah manakah
bayangannya jika preparat digeser ke belakang?
7
ACARA 2.
STRUKTUR SEL
A. DASAR TEORI
(a) (b)
Gambar 2.1. Struktur Sel Hewan (a) dan Sel Tumbuhan (b)
Ahli biologi modern memperkenalkan bahwa terdapat dua tipe sel yaitu
prokariot dan eukariot. Sel prokariot (bakteri sejati dan bakteri hijau-biru) tidak
memiliki selubung inti dan organel yang bermembran sitoplasmik (struktur
khusus dalam sel). Sel eukariot memiliki organel yang dikelilingi oleh membran
dan inti yang diselubungi oleh selubung inti. Inti sel merupakan pusat aktivitas
sel. Apabila sel mengalami kerusakan inti maka dapat dipastikan bahwa sel
tersebut akan mengalami kematian.Terdapat perbedaan antara sel hewan dan
tumbuhan namun demikian masing-masing memiliki beberapa organel yang
sama.
8
B. TUJUAN
1. Mahasiswa mengenal bermacam-macam bentuk sel
2. Mahasiswa mampu membandingkan sel dari beberapa organisme
3. Mahasiswa mampu menyebutkan perbedaan sel tumbuhan dan hewan
D. CARA KERJA
Prosedur A
- Kelupaslah epidermis bagian dalam dari potongan-potongan
bawang merah dan letakkan pada gelas obyek. Tambahkan satu
tetes air, kemudian tutup dengan gelas penutup
- Amati dengan perbesaran lemah, gambarkan bagaimana sel-sel
tersebut tersusun
- Teteskan satu tetes zat warna Iodium lewat bagian tepi atas dari
gelas penutup dan seraplah dengan kertas tissue melalui bagian
tepi yang berseberangan dari gelas penutup
- Catat perubahan yang terjadi pada waktu zat warna tersebut
menyebar
Prosedur B
- Dengan pinset, ambilah selembar daun muda tumbuhan Hydrilla
kemudian letakkan di atas gelas obyek, tetesi dengan air dan
tutuplah dengan gelas penutup
- Amati dengan perbesaran lemah
- Gantilah dengan perbesaran kuat, amati satu sel dan gambarlah sel
tadi dengan bagian-bagiannya, serta amatilah gerakan
sitoplasmanya.
Prosedur C
- Garuklah bagian dalam rongga mulut anda menggunakan tusuk gigi
dan letakkan di atas gelas obyek, tutup dengan gelas penutup
- Tambahkan satu tetes larutan garam fisiologis atau satu dua tetes
methylen blue dari tepi gelas penutup. Seraplah sisa methylen blue
dengan kertas tissue.
- Amati dengan perbesaran lemah dan kemudian dengan perbesaran
kuat seperti yang anda lakukan terhadap pengamatan lain
9
Prosedur D
- Potonglah gabus batang singkong kering secara melintang dengan
silet setipis mungkin..
- Setelah mendapatkan irisan yang tipis ambil dengan pinset lalu
letakkan pada kaca obyek.
- Selanjutnya gunakan prosedur b, serta amatilah irisan gabus
batang singkong.
Pembahasan
- Adakah indikasi bahwa semua sel yang anda amati tersebut hidup
- Dapatkah anda mengamati bagian-bagian sel tanpa pengecatan
- Adakah persamaan atau perbedaan dari sel yang anda amati
- Sel manakah yang mempunyai bagian yang lebih lengkap
10
ACARA 3.
DIFUSI DAN OSMOSIS
A. DASAR TEORI
Pergerakan partikel dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah
adalah prinsip umum proses difusi. Difusi dapat terjadi pada materi padat, cair
dan gas. Kecepatan difusi bergantung pada kekompakan partikel yang
menyusunnya. Berdasarkan kepekatannya medium cair dibedakan menjadi
dua yaitu hipertonik dan hipotonik. Proses difusi akan berlangsung dari larutan
dengan kepekatan tinggi ke rendah. Proses difusi dapat terjadi pada
organisme uniseluler maupun multiseluler (Gambar 4.1).
11
B. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat memahami proses difusi dan osmosis.
2. Mahasiswa mengetahui sebab terjadinya proses osmosis baik pada
jaringan hewan maupun tumbuhan.
D. CARA KERJA
1. Percobaan I (Materi Tumbuhan)
- Siapkan dua buah kentang, bentuklah sedemikian rupa sehingga
kentang dapat berdiri tegak menumpu pada bidang yang datar.
- Buat cekungan berbentuk persegi empat sedalam satu atau dua
sentimeter (hati-hati jangan sampai berlubang atau bocor).
- Ke dalam salah satu cekungan kentang letakkan larutan gula,
sedangkan pada kentang yang lainnya dibiarkan kosong.
- Letakkan kedua kentang tersebut ke dalam cawan petri yang
terlebih dahulu diisi air 30 mL
- Tunggu selama sekitar 30 menit dan setelah itu amati apa yang
terjadi.
- Setelah 30 menit, ukur volume air yang ada di cawan petri. Adakah
perbedaan antara kedua kentang tersebut? Gejala apakah yang
terjadi?
- Adakah perbedaan antara volume air pada kedua cawan petri tadi?
- Mengapa pada kentang yang kosong juga terjadi penambahan air?
12
3. Percobaan 3
- Sementara melakukan percobaan I masukkan sedikit kristal Kalium
Permanganat (KmnO4) ke dalam cawan petri yang berisi air. Jangan
digoyangkan ataupun diaduk. Amati perubahan yang terjadi. Catat
waktu perubahannya.
- Peristiwa apakah ini?
13
ACARA 4.
RESPIRASI AEROB DAN FERMENTASI
A. DASAR TEORI
14
B. TUJUAN
a. Mahasiswa mengetahui proses respirasi secara aerob.
b. Mahasiswa mengetahui proses fermentasi dan membedakannya
dengan respirasi aerob.
c. Mahasiswa mengetahui bahwa proses respirasi dan fermentasi hanya
terjadi pada organisme hidup saja
D. CARA KERJA
Respirasi Aerob
Ambil dua ml suspensi yeast segar (satu yeast kue segar disuspensikan
dalam 15 ml air).
Tambahkan 10 ml glukosa 20% dari larutan stok untuk kemudian
dicampurkan secara merata.
Pindahkan campuran ke dalam tabung fermentasi yang tepat dengan
pengisian secara miring, tempatkan pada air hangat dan amati selama
±15 menit.
Setelah tabung terisi dengan larutan secara merata tambahkan 5 ml
KOH 10% menggunakan pipet.
Amati dan jelaskan apa yang terjadi?
Fermentasi
Prosedur :
- Buatlah dua lubang pada sumbat masing-masing termos (A dan B).
- Pasang pada lubang sumbat termos masing-masing dengan sebuah
termometer dan lubang yang lain dengan pipa kaca. Usahakan ujung
pipa bagian dalam muncul 1 cm dari permukaan dalam sumbat termos,
sedangkan termometernya usahakan setengah bagian ada di dalam
larutan.
- Sambungkan ujung pipa kaca bagian luar dengan pipa plastik dan
tempatkan ujung pipa plastik lainnya dalam air kapur (untuk termos 1).
- Tandai salah satu termos dengan A dan yang lain dengan tanda B.
- Isilah masing-masing termos dengan larutan tetes/gula 200 ml.
- Ke dalam termos B, masukkan 2 gram ragi kering lalu aduk, sedangkan
termos A tidak ditambah apa-apa, kemudian tutuplah kedua termos
dengan sumbatnya rapat-rapat. Bila perlu, olesi bagian tepi sumbat
dengan gliserin sehingga pada termos dapat diperoleh kondisi yang
benar-benar anaerob.
15
- Setelah 5 - 60 menit catatlah perubahan temperatur dan warna air
kapur.
Pembahasan :
- Apakah reaksi kimia tersebut terjadi pada kedua termos, bila terjadi
pada keduanya, adakah perbedaan laju reaksi kimia ini?
- Bagaimana anda membuktikan adanya proses fermentasi dan kondisi
termos dalam keadaan anaerob?
- Apa indikatornya bahwa di dalam termos terbentuk gas, dan gas apa?
- Apakah terbentuk bau pada akhir percobaan anda, bila terbentuk bau,
menyerupai bau apa?
- Adakah perbedaan dan persamaan fermentasi dan respirasi?
16
ACARA 5.
FOTOSISTESIS (UJI SACHS)
A. DASAR TEORI
Fotosintesis merupakan proses penyusunan karbohidrat atau zat gula
dengan menggunakan energi matahari. Matahari sebagai sumber energi
utama bagi kehidupan di Bumi. Namun tidak semua organisma mampu secara
langsung menggunakannya. Hanya golongan tumbuhan dan beberapa jenis
bakteri saja yang mampu menyerap energi matahari dan memanfaatkannya
untuk fotosinrtesis. Melalui fotosintesis, tumbuhan menyusun karbohidrat (pati
/ gula). Organisme yang mampu mensintesis karbohidrat atau gula ini disebut
organisme autotrof.
B. TUJUAN
Praktikum ini bertujuan membutktikan bahwa fotosintesis yang berlangsung
pada daun memerlukan cahaya dan menghasilkan amilum.
D. CARA KERJA
1. Pilihlah beberapa daun tutuplah permukaan daun dengan kertas
karbon/aluminium foil. Gunakan selotip untuk menjepitnya.
2. Daun ditutup pada waktu sore hari/ matahari hamper terbanam.
3. Petiklah daun yang telah ditutup dengan aluminium foil tersebut dan
lakukan pengujian dengan lugol.
4. Cara melakukan uji amilum / lugol:
a. Rebuslah daun dalam air mendidih selama beberapa menit hingga
layu
b. Rebuslah daun dalam alkohol panas untuk melarutkan klorofilnya
(lihat gambar)
c. Cucilah daun di bawah air mengalir
d. Tetesilah daun dengan larutan lugol / iodium dan amatilah
perubahan warnanya
17
Pembahasan
18
ACARA 6
PEMBELAHAN SEL (MITOSIS)
A. DASAR TEORI
19
(sitokinesis). Sedangkan sitokinesis yang terjadi pada sel tumbuhan ditandai
dengan terbentuknya dinding pemisah ditengah-tengah sel.
Pembuatan preparat mitosis pada tumbuhan sebaiknya dilakukan pada
pagi hari, karena pembelahan kromosom paling aktif terjadi antara jam 08.00-
12.00. Oleh karena itu pengambilan bahan (ujung akar, ujung batang) harus
dilakukan sesuai waktunya. Bahan yang diambil harus segera difiksasi dengan
HCl 1 N.
B. TUJUAN
Percobaan ini bertujuan untuk mempelajari fase-fase yang terjadi dalam
tahapan mitosis.
D. CARA KERJA
1. Bawang merah ditumbuhkan pada medium pasir basah selama 2-3 hari
sampai akar tumbuh panjang.
2. Potong ujung akar bawang merah kira-kira 0,5cm.
3. Rendam dalam larutan HCl 1N.
4. Ambil setetes larutan Acetolactic Orcein di atas gelas benda. Letakkan
ujung akar yang sudah direndam dalam HCl (± 1mm). Biarkan selama 5
menit supaya zat warna meresap.
5. Tutup dengan gelas penutup dan dengan bantuan pensil ketuk-ketukan
preparat tersebut dengan ujung pensil atau ditekan dengan
menggunakan ibu jari.
6. Goyang-goyang preparat di atas api bunsen selama beberapa detik
7. Amati di bawah mikroskop, coba temukan fase-fase mitosis tersebut di
atas dan kemudian digambar.
E. Pembahasan
1. Jelaskan proses yang terjadi pada setiap fase pembelahan (interfase,
profase, metafase, anafase dan telofase) selama mitosis!
2. Jelaskan alasan pemakaian akar bawang sebagai model mitosis!
20
ACARA 7.
PEWARISAN SIFAT (GOLONGAN DARAH PADA MANUSIA)
A. DASAR TEORI
Manusia memiliki banyak tipe golongan darah yaitu A,B,O dan AB yang
merupakan hasil ekspresi 3 alela yaitu IA,IB dan I. Golongan darah ini terpisah
menjadi empat kelompok karena adanya molekul-molekul protein yang
disebut antigen a dan b yang membungkus membran sel-sel darah merah.
Jadi sel-sel darah merah secara individual pada tipe darah A dibungkus oleh
glikoprotein a dan tipe darah B dibungkus oleh glikoprotein b pada permukaan
luar selnya. Tipe darah AB secara individu mempunyai kedua antigen A dan B
sedangkan tipe darah O tidak mempunyai baik antigen a maupun b.
21
B. TUJUAN
1. Mahasiswa mengenal golongan darahnya sendiri
2. Mahasiswa dapat melakukan pengetesan golongan darah
D. CARA KERJA
Pengambilan sampel darah
- Bersihkan jari tangan yang akan diambil darahnya menggunakan
alkohol 70%
- Siapkan blood lancet yang steril yang disobek hanya bagian ujung
tajamnya saja.
- Usahakan tidak menusuk ujung jari sendiri, tetapi mintalah bantuan
rekan anda untuk melakukannya.
- Tusuklah secara hati-hati ujung jari dengan blood lancet sampai terlihat
adanya tetesan darah
- Letakkan darah yang menetes ke atas gelas benda sebanyak dua tetes
- Selanjutnya tetesi masing-masing tetesan darah dengan serum Anti A
dan Anti B.
- Apabila darah kurang encer dapat ditambahkan larutan garam fisiologis
- Perhatikan ada atau tidak adanya penggumpalan yang terjadi.
- Tetesan yang menggumpal akan mengindikasikan golongan darah dari
pemiliknya.
Tabulasi hasil
- Bahas keterkaitan antara Lakukan percobaan lain untuk mengetahui
golongan darah pada semua anggota kelompok
- Kemudian buat tabel yang berisi nama mahasiswa beserta golongan
darahnya
- Jika mungkin lengkapi data individual anda dengan golongan darah
keluarga anda.
- golongan darah anda dan keluarga anda.
22
ACARA 8
KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP
A. DASAR TEORI
23
B. TUJUAN
1. Mahasiswa mengenal keanekaragaman Monera, Protista, Fungi, Plantae
serta Animalia
2. Mahasiswa mampu menggolongkan kelompok organisme tersebut
berdasarkan kingdomnya
3. Mahasiswa mampu menunjukkan ciri-ciri dari beberapa kelompok
organisme dalam kingdomnya masing-masing
D. CARA KERJA
Pengamatan Bakteri
Buatlah preparat olesan bakteri
Fiksasi 1-2 menit, kemudian teteskan 1-2 tetes cat diatas olesan
tersebut dan biarkan 1-2 menit.
Cuci dengan air mengalir hingga cat habis dan dikering anginkan.
Amati di bawah mikroskop dengan perbesaran 1000x memakai minyak
emersi dan gambar morfologi bakteri tsb
Pertanyaan :
Berbentuk apakah bakteri tsb? Berwarna apa bakteri tsb?
24
Pengamatan Jenis Jamur/fungi
Siapkan jamur tempe di bawah mikroskop
Amati bagian-bagian tubuhnya seperti hypha, sporangium dan
sporanya
Ambil 1 ose biakan murni Saccharomyces cerevisiae dan oleskan pada
gelas obyek.
Tambahkan 1 tetes larutan Methylen blue dan ditutup dengan
menggunakan gelas penutup, kemudian amati dibawah mikroskop.
Amati bentuk-bentuk sel dari yeast ini
Pengamatan Molusca
Amati seekor bekicot dan biarkan merayap pada sekeping kaca
Amati dari bawah gerakan otot perutnya.
Amati pula struktur tubuhnya, cangkang luar (eksoskeleton) yang
mengandung kalsium karbonat
Perhatikan batas antara kepala dan kaki, mulut, lubang genital, anus,
mata dan tentakel!
Pengamatan Crustacea
Perhatikan struktur tubuh udang mulai bentuk kepala, abdomen dan
karapaks
Amati segmen-segmen tubuhnya, berapa jumlahnya?
25
Bagaimana dengan alat gerak yang telah mengalami modifikasi
terutama pada bagian kepala seperti antena, mandibula, maksila,
thoraks, abdomen dan uropodanya.
Apakah fungsi dari masing-masing alat gerak tersebut?
Pengamatan Pisces
Amati bagian-bagian tubuh ikan mulai kepala, truncus dan anggota
geraknya
Amati pula organ-organ tubuh seperti mata, celah mulut, cekung
hidung, insang, serta lubang anusnya
Pengamatan Amphibia
Amati bagian-bagian kepala, truncus dan anggota gerak lain.
Amati organ tubuh lain seperti mata, celah mulut, alat pendengaran,
lubang hidung, anus dan anggota geraknya
Apa perbedaan pokok kulit luar ikan dengan amphibi?
Bagaimana pula dengan anggota geraknya?
Pengamatan Aves
Amati bagian leher, sayap, ekor dan kaki serta organ tubuh lainnya
seperti mata, paruh, alat pendengar dan lubang hidung
Rentangkan kedua sayapnya dan bulu ekornya. Bagaimana
keadaannya (sayap, dada dan ekor) jelaskan perbedaannya!
Pengamatan Mamalia
Amati bagian-bagian kepala, badan ekor dan anggota gerak.
Bagaimana anda membedakan hewan jantan dan betina berdasarkan
ciri kelamin primernya
Bagaimana keadaan kulit luar tubuh marmut bila dibandingkan dengan
ikan, amphibi dan burung ?
26
ACARA 9.
HIERARKI EKOLOGI (EKOSISTEM)
A. DASAR TEORI
B. TUJUAN
a. Mahasiswa mengetahui faktor-faktor biotik dan abiotik yang menyusun
ekosistem teresterial.
b. Mahasiswa dapat menyusun jaring-jaring makanan suatu ekosistem
teresterial
27
C. ALAT DAN BAHAN
1. Plot (=kuadrat) pralon 1 x 1 m 6. Jaring insekta
2. Digger (bor tanah) 7. Termometer
3. Kapas dan kantung plastik 8. pH meter soil
4. Pengukur kelembaban udara 9. Intensitas cahaya
5. Buku identifikasi hewan dan 10. Metlein dan tali rafia
Tumbuhan
D. CARA KERJA
1. Penentuan ekosistem teresterial yang akan dijadikan lokasi praktikum.
2. Letakkan plot 1 x 1 m secara acak pada ekosistem yang sudah
ditentukan.
3. Pada setiap plot lakukan kegiatan:
A. Pengambilan dan pencatatan komponen biotis:
a Pencatatan jenis tumbuhan
b Pengukuran persen penutupan setiap jenis tumbuhan dengan
criteria sebagai berikut : 4 untuk kondisi sangat rimbun, 3 untuk
kondisi sedang, 2 untuk kondisi sedang jarang, 1 untuk kondisi
sedang sangat jarang, dan 0 jika tidak ada
c Pengambilan hewan tanah dengan menggunakan alat digger (bor
tanah). Pada setiap plot dilakukan pengambilan sebanyak tiga kali.
Pisahkan hewan tanah dari tanahnya dan tentukan klasifikasi
hewan pada tingkat jenis (jika bisa) dengan bantuan buku
identifikasi hewan invertebrata.
d Pengambilan hewan insekta dengan alat jaring insekta. Ayunkan
jaring pada tempat yang dekat dengan permukaan tanah. Kegiatan
pengayunan dilakukan sebanyak tiga kali. Kumpulkan hewan yang
tertangkap dan tentukan klasifikasi hewan pada tingkat jenis (jika
bisa) dengan bantuan buku identifikasi hewan invertebrata.
e Pengambilan hewan tanah yang hidup di permukaan tanah dan
tentukan klasifikasi hewan pada tingkat jenis (jika bisa) dengan
bantuan buku identifikasi hewan invertebrata
28