Anda di halaman 1dari 12

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)
A. Identitas
Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas / Semester : XII / 2
Topik : Pembelahan Sel
Tema : Pemelahan meiosis
Alokasi Waktu : 40 Menit

B. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,
damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
KI3 : Memahami ,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

C. Kompetensi Dasar
3.4 : menganalisis proses pembelahan sel sebagai dasar penurunan sifat dari induk kepada keturunannya berdasarkan
pengamatan
4.4 : menyajikan dan menganalisis data hasil pengamatan pembelahan sel.

D. Indikator, Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK), dan Analisis Materi

TUJUAN PEMBELAJARAN PENGALAMAN


NO INDIKATOR ANALISIS MATERI
KHUSUS BELAJAR
3.9.1 Menjelaskan fungsi / tujuan Menjelaskan fungsi / tujuan Mendapatkan individu yang
pembelahan Meiosis pembelahan Meiosis memiliki jumlah kromosom normal
(46) ynag berasal dari ½ ibu dan ½
ayah
3.9.2 Menjelaskan tahapan Menjelaskan tahapan tahapan sedangkan pada meiosis terdapat
tahapan Meiosis Meiosis tahap profase I, metafase I, anafase
I, telofase I lalu dilanjutkan dengan
profase II, metafase II, anafase II,
telofase II
3.9.6 Menganalisis perbedaan Menganalisis perbedaan tahapan Pada mitosis terdapat tahap
Meisosis dan Mitosis Meisosis dan Mitosis berdasarkan profase, metafase, anafase dan
tahapan, hasil dan sifat telofase sedangkan pada meiosis
keturunannya terdapat tahap profase I, metafase
I, anafase I, telofase I lalu
dilanjutkan dengan profase II,
metafase II, anafase II, telofase II.
Selain itu pada meiosis terjadi
pindah silang sedangkan pada
mitosis tidak terjadi pindah silang.

mitosis menghasilkan 2 sel anakan


yang jumlah krosomomnya sama
dengan induknya dan diploid
sedangkan meiosis menghasilkan 4
sel anakan yang jumlah
kromosomnya setengah dari
induknya dan haploid. Sifat sel
anakan mitosis sama persis dengan
sel induknya sedangkan pada
meiosis sifat sel anakan memiliki
variasi dengan sel induk

E. Metode, Pendekatan, Sumber dan Media Pembelajaran


a. Pendekatan : Saintifik.
b. Metode : Kooperatif dan diskusi.
c. Sumber Pelajaran
1.Untuk Siswa : Irmaningtyas, 2015. Biologi. Erlangga, Jakarta.
2. Untuk Guru : Campbell, N. 2008. Biologi. Erlangga: Jakarta
d. Media Pembelajaran :
1. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
F. Kegitan pembelajaran

Pertemuan Deskripsi Alokasi waktu


Pertemuan 1 ( 40 Menit) 1. Kegiatan Awal 10 menit
 Salam, Doa, Sebagai implementasi nilai religious
 Mengecek kehadiran siswa dan meminta siswa untuk menyiapkan referensi yang
berhubungan dengan materi.
 Pengkondisian kelas, sebagai implementasi nilai disiplin
Apersepsi:
Guru mengulas kembali materi pertumbuhan dan perkembangan dengan
menanyakan “mengapa tumbuhan dapat mengalami pertumbuhan dari kecil sampai
besar”? Hal ini dipengaruhi oleh apa? Harapan guru siswa menjawab “tumbuhan
mengalami pertumbuhan karena adanya pertambahan ukuran, masaa dan volume”.
Guru melajutkan pertanyaan “ pertambahan ukuran, massa dan volume tumbuhan
pada tumbuhan ini dipengaruhi oleh apa?” Harapan guru peserta didik menjawab “
pembelahan sel”. Dari jawaban siswa guru menghubungkan dengan materi
pembelahan sel.

Motivasi:
Guru memotivasi peserta didik: dengan menanyakan apa yang dimaksud dengan
pembelahan sel.
 Penyampaian Tujuan pembelajaran

2. Kegiatan inti (65 menit). 10 menit


 Mengamati
1) Guru menjelaskan tentang pembelahan sel.
2) Peserta didik mendengarkan yang ditampilkan oleh guru.
 Menanya
Peserta didik diminta untuk membuat pertanyaan tentang materi yang
ditampilkan dalam bentuk tulisan dikertas.
 Mengumpulkan Data
1) Sebelumnya guru membagi peserta didik dalam 2 kelompok asal.
2) Guru membagi LKPD pada masing-masing kelompok. Peserta didik dalam
kelompoknya mendapatkan soal yang berbeda (peserta yang mendapat
nomor pertama membahas tentang amitosis, peserta nomor dua tentang
mitosis, peserta nomor tiga tentang meiosis).
3) Memberi waktu kepada kelompok asal untuk mendiskusikan LKPD dalam
kelompoknya.
4) Masing-masing Anggota yang memiliki nomor yang sama bertemu dalam
kelompok ahli untuk mendiskusikan materi sesuai dengan nomor
permasalahan pada LKPD dengan menggunakan berbagai sumber belajar
seperti buku, internet, charta dan sumber lain yang relevan.
5) Peserta didik mengisi LKPD berdasarkan informasi yang diperoleh melalui
kajian literature.
 Mengasosiasi
1) Setelah selesai diskusi dalam tim ahli tiap anggota kembali ke kelompok asal
dan menginformasikan tentang materi yang diperolehnya ke anggota
kelompoknya.
2) Bersama anggota kelompok asal menyimpulkan hasil pengamatan, diskusi,
atau informasi dari kajian literatur dengan membuat diagram/peta konsep
mengenai tahapan pembelahan meiosis.
 Mengkomunikasi
1) Perwakilan kelompok dari tiap kelompok menjelaskan tentang pembelahan
meiosis
2) Guru memberi kesempatan kepada siswa dari kelompok lain untuk
memberikan tanggapan terhadap hasil diskusi kelompok penyaji.
3) Guru memberikan penguatan tentang materi-materi yang belum dipahami 5 menit
dan sekaligus memebrikan pemaknaan tentang pembelahan sel.

3. Penutup
 Bersama- sama dengan peserta didik membuat rangkuman/simpulan
pembelajaran.
 Guru memberikan penghargaan (misalnya pujian atau bentuk penghargaan lain
yang relevan) kepada kelompok yang berkinerja dengan baik.
 Guru memberikan evaluasi kepada peserta didik.
 Memberikan tugas mandiri kepada peserta didik untuk mempersiapkan bahan-
bahan praktikum.
 Mengakhiri pertemuan dengan berdoa bersama dan mengucapkan salam

H.PENILAIAN
1. Penilaian sikap spritual
a. Teknik penilaian : self assessment
b. Bentuk instrumen : lembar self assessment
c. Kisi-kisi :
1) Kisi-kisi self asessment
No Sikap/nilai Butir instrumen

1 Mengagumi kebesaran Tuhan yang telah menciptakan 1-3


keanekaragaman jamur

2. Penilaian sikap sosial


a. Teknik penilaian : Self assesment
b. Bentuk Instrumen : Lembar self assessment
c. Kisi-kisi :
Butir
No Aspek yang dinilai instrumen

1 Rasa ingin tahu 1

2 Ketelitian dan kehati-hatian dalam melakukan pengamatan 1

3 Ketekunan dan tanggung jawab dalam belajar dan bekerja baik 1


secara individu maupun berkelompok
4 Ketrampilan berkomunikasi pada saat belajar 1
3. Penilaian pengetahuan
a. Teknik penilaian : tes tulis
b. Bentuk instrumen : soal uraian 3 butir
c. Kisi-kisi :

1) Kisi soal uraian


No Indikator Butir instrumen

1 Pembelahan meiosis 1 Soal tes tulis nomor 1

2 Pembelahan meiosis 2 Soal tes tulis nomor 2

3 Peredaan Pembelahan meiosis 1 dan Pembelahan meiosis 2 Soal tes tulis nomor 3

4. Penilaian keterampilan
a. Teknik penilaian : Observasi
b. Bentuk instrument : lembar observasi
c. Kisi-kisi :
Kisi lembar observasi
No Keterampilan Butir instrumen

1 Mengkomunikasikan hasil pengamatan 1-4


MATERI MEIOSIS

Meiosis adalah Proses di mana jumlah kromosom menjadi setengahnya selama pembentukan gamet. Dalam meiosis, sel yang berisi kromosom
diploid diubah menjadi empat sel Kebanyakan sel tumbuhan dan hewan merupakan diploid. Istilah diploid berasal dari Diplos Yunani, yang
berarti “ganda” atau “dua”; istilah ini menyiratkan bahwa sel-sel tumbuhan dan hewan memiliki dua set kromosom.

Meiosis adalah Proses di mana jumlah kromosom menjadi setengahnya selama pembentukan gamet. Dalam meiosis, sel yang berisi jumlah
diploid kromosom diubah menjadi empat sel, masing-masing memiliki jumlah kromosom haploid. Dalam sel manusia, misalnya, sel reproduksi
yang mengandung 46 kromosom menghasilkan empat sel, masing-masing dengan 23 kromosom.

Meiosis terjadi dengan serangkaian langkah-langkah yang menyerupai langkah-langkah mitosis. Dua fase utama meiosis terjadi: meiosis I dan
meiosis II. Selama meiosis I, satu sel membelah menjadi dua. Selama meiosis II, dua sel masing-masing membagi lagi. Tahapan demarkasi sama
mitosis terjadi dalam meiosis I dan meiosis II.

Seperti ditunjukkan dalam Gambar 1, pertama, kromosom sel sebagai duplikat dan meneruskan menjadi dua sel. Kromosom dari dua sel
kemudian memisahkan dan meneruskan menjadi empat sel anak. Sel induk memiliki dua set kromosom dan diploid, sedangkan sel anak
memiliki satu set kromosom masing-masing dan haploid. Sinapsis dan pindah silang terjadi di tahap Profase I.

Para anggota masing-masing pasangan kromosom dalam sel disebut kromosom homolog. kromosom Homolog yang serupa tetapi tidak identik.
Mereka dapat membawa versi yang berbeda dari informasi genetik yang sama. Sebagai contoh, satu kromosom homolog dapat membawa
informasi untuk rambut pirang sedangkan kromosom homolog lain mungkin membawa informasi untuk rambut hitam.

Ketika sel mempersiapkan untuk memasuki meiosis, masing-masing kromosom yang telah diduplikasi, seperti pada mitosis. Setiap kromosom
sehingga terdiri dari dua kromatid.

Meiosis I

Pada awal meiosis 1, sel manusia mengandung 46 kromosom, atau 92 kromatid (jumlah yang sama seperti selama mitosis). Meiosis I
berlangsung melalui beberapa tahap sebagai berikut:
Profase I: Profase I adalah serupa dalam beberapa cara dengan profase pada mitosis. Kromatid memperpendek dan menebal dan menjadi terlihat
di bawah mikroskop. Perbedaan yang penting, adalah bahwa proses yang disebut sinapsis terjadi. Proses kedua disebut pindah silang juga
berlangsung selama profase 1.

Selama profase 1, dua kromosom homolog datang mendekat satu sama lain. Karena setiap kromosom homolog terdiri dari dua kromatid,
sebenarnya ada empat kromatid sejajar berdampingan satu sama lain. Ini kombinasi dari empat kromatid disebut tetrad, dan datang bersama-
sama adalah disebut proses sinapsis.

Setelah sinapsis telah terjadi, proses pindah silang terjadi. Dalam proses ini, segmen DNA dari satu kromatid dalam tetrad lolos ke kromatit lain
dalam tetrad tersebut. pertukaran segmen kromosom Ini berlangsung secara kompleks dan kurang dipahami. Mereka menghasilkan kromatid
genetik baru. Pindah silang merupakan pendorong penting evolusi. Setelah pindah silang telah terjadi, empat kromatid dari tetrad yang secara
genetik berbeda dari aslinya kromatid yang empat.

Metafase I: Dalam metafase I meiosis, tetrad menyelaraskan pada pelat Ekuatorial (seperti pada mitosis). Sentromer menempel pada serat
gelendong, yang membentang dari kutub sel. Satu sentromer menempel tiap serat spindle.

Anafase I: Pada anafase 1, kromosom homolog terpisah. Satu homolog kromosom (terdiri dari dua kromatid) bergerak ke salah satu sisi sel,
sedangkan kromosom homolog lainnya (yang terdiri dari dua kromatid) bergerak ke sisi lain dari sel. Hasilnya adalah bahwa 23 kromosom
(masing-masing terdiri dari dua kromatid) pindah ke salah satu tiang, dan 23 kromosom (masing-masing terdiri dari dua kromatid) pindah ke
kutub yang lain. Pada dasarnya, jumlah kromosom sel dibelah dua. Untuk alasan ini prosesnya adalah pengurangan-pembelahan.

Telofase I: Dalam telofase I meiosis, inti mereorganisasi, kromosom menjadi kromatin, dan pembagian sitoplasma menjadi dua sel berlangsung.
Proses ini terjadi secara berbeda dalam sel tumbuhan dan hewan, seperti pada mitosis. Setiap sel anak (dengan 23 kromosom masing-masing
terdiri dari dua kromatid) kemudian memasuki interfase, di mana tidak ada duplikasi DNA. Periode interfase mungkin singkat atau sangat lama,
tergantung pada spesies organisme.

Meiosis II

Meiosis II adalah subdivisi utama kedua dari meiosis. Hal ini terjadi pada dasarnya cara yang sama seperti mitosis. Pada meiosis II, sel yang
berisi 46 kromatid yang mengalami pembelahan menjadi dua sel, masing-masing dengan 23 kromosom. Meiosis II berlangsung melalui
beberapa tahap sebagai berikut:
Profase II: Profase II mirip dengan profase mitosis. materi kromatin memadat, dan setiap kromosom mengandung dua kromatid yang melekat
pada sentromer. 23 pasang kromatid, total 46 kromatid, kemudian pindah ke plat Ekuatorial.

Metafase II: Dalam metafase II dari meiosis, 23 pasang kromatid berkumpul di tengah sel sebelum pemisahan. Proses ini identik dengan
metafase pada mitosis.

Anafase II: Selama anafase II dari meiosis, sentromer membagi, dan 46 kromatid menjadi dikenal dengan 46 kromosom. Kemudian 46
kromosom terpisah satu sama lain. Serat gelendong melakukan migrasi kromosom dari setiap pasangan untuk satu kutub dari sel dan anggota
lain dari pasangan ke tiang lainnya. Secara keseluruhan, 23 kromosom pindah ke masing-masing tiang. Kekuatan dan perlekatan yang beroperasi
dalam mitosis juga beroperasi di anafase 11.

Telofase II: Selama telofase II, kromosom berkumpul di kutub sel dan menjadi tidak jelas. Sekali lagi, mereka membentuk massa kromatin.
Selubung nukleus berkembang, nukleolus muncul kembali, dan sel mengalami sitokinesis seperti pada mitosis.

Selama meiosis II, setiap sel mengandung 46 kromatid menghasilkan dua sel, masing-masing dengan 23 kromosom. Awalnya, ada dua sel yang
mengalami meiosis II, sehingga hasil dari meiosis II adalah empat sel, masing-masing dengan 23 kromosom. Masing-masing dari empat sel
adalah haploid, yaitu, setiap sel berisi satu set kromosom.

23 kromosom dalam empat sel dari meiosis tidak identik karena pindah silang telah terjadi di profase 1. Ini pindah silang menghasilkan variasi
sehingga masing-masing empat sel yang dihasilkan dari meiosis berbeda dari tiga lainnya. Dengan demikian, meiosis menyediakan mekanisme
untuk memproduksi variasi dalam kromosom. Juga, itu menyumbang pembentukan empat sel haploid dari sel diploid tunggal.

Anda mungkin juga menyukai