Anda di halaman 1dari 33

CSSD

Central Sterile Supply Departement


PELAYANAN STERILISASI SENTRAL

SURFOK
PELAYANAN
CSSD sistem pelayanan STERILISASI
SENTRAL
berisiko tinggi
Rekomendasi Standar

American Society for Healthcare Central


Service Professionals (ASHCSP)
RUANG LINGKUP

Penyediaan
Proses
Barang Proses
Sterilisasi
Medis Sterilisasi
Alat
Habis Linen
Kesehatan
Pakai steril
PELAYANAN STERILISASI SENTRAL
STANDAR 1
Sumber daya
manusia dgn
kompetensi khusus
yang dibutuhkan
dalam kegiatan
STANDAR UTAMA pelayanan
sterilisasi sentral
STANDAR2
MENGELOLA Sarana
prasarana yang menjamin proses
STERILISASI pelayanan sterilisasi ketersediaan
tiga area yang saling terpisah satu
SENTRAL ( SURFOK sama lain dalam alur pemrosesan
hal 507-508) yaitu area kotor (soiled zone),
sebagai area pencucian, area
bersih (clean zone) sebagai area
assembly atau area packing, dan
area steril (sterile zone) berfungsi
sebagai tempat penyimpanan alat
STANDAR3
Proses yang
menjamin mutu dari
setiap tahap proses
sterilisasi intrument
yang terkontaminasi
,proses penyediaan
BMHP dan proses
penyiapan Linen steril
STERILISASI SENTRAL
(CSSD)

• Reusable alkes
terkontaminasi
STERILISASI alat kritikal dan
Monitoring dan
DI semi kritikal
Evaluasi
RUMAH SAKIT • BMHP dan alat
kes Single use -
reuse

STERILISASI DILUAR
SENTARL
ALUR PEMROSESAN PERALATAN PASIEN

Pre Cleaning (Pembersihan awal)

Pembersihan (Cuci, bersih dan tiriskan)

STERILISASI DISINFEKSI
(peralatan kritis)
Masuk dalam pembuluh
darah/jaringan tubuh
DISINFEKSI TINGKAT DISINFEKSI TINGKAT
TINGGI RENDAH
(peralatan semi kritikal) (peralatan non kritikal)
Masuk dalam mucosa tubuh  Hanya pd permukaan tubuh yang
endothracheal tube dana NGT utuh  tensimeter, termometer
Proses inti
ALUR AKTIVITAS FUNGSIONAL

SUPLIER CUSTOMER
INST.FARM - LAUNDRI CSSD Depart/Inst/UPT
Loket Loket Barang kotor
barang bersih
barang barang
bersih kotor
Gudang
Uji
selek
si
Barang bersih
Pengawasan mutu
Pengemasan &
Pembersihan
Labeling

Uji mutu

Barang steril Proses Penyimpanan Loket


rusak sterilisasi barang steril distri
busi

Proses
ulang
PMK No. 27 thn 2017
Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
di Fasilitas Pelayanan Kesehatan :

DEKONTAMINASI peralatan perawatan pasien


dilakukan penatalaksanaan peralatan bekas
pakai perawatan pasien yang terkontaminasi
darah atau cairan tubuh (pre-cleaning, cleaning,
disinfeksi, dan sterilisasi) sesuai Standar
Prosedur Operasional (SPO)
SIKLUS DEKONTAMINASI

Alat Kesehatan
KRITIKAL dan SEMI KRITIKAL
terkontaminasi di unit proses pre cleaning
tempatkan dalam trolley tertutup

STERIISASI
Pembersiha
Penerimaan n
Pengeringan Pengemasan Suhu tunggi
atau
Suhu rendah

Pembersihan Penyimpanan alatkes steril


di ruang steril

DTT
Desinfeksi Pendistibusian alkes
Tingkat Tinggi steril dlm trolley tertutup

Pengemasan Unit perawatan pasien

MONITORING dan EVALUASI


Pembersihan Awal (pre-cleaning):
Proses yang membuat benda mati lebih aman untuk di
tangani oleh petugas sebelum di bersihkan dan
mengurangi, tapi tidak menghilangkan, jumlah
mikroorganisme yang mengkontaminasi .

Pembersihan ( Cleaning):
Proses secara fisik membuang semua kotoran, darah, atau cairan
tubuh lainnya dari permukaan benda mati ataupun membuang
sejumlah mikroorganisme untuk mengurangi risiko bagi mereka
yang menyentuh kulit atau menangani objek tersebut.
Proses ini mencuci sepenuhnya dengan sabun atau detergen dan air
atau menggunakan enzim, membilas dengan air bersih, dan
mengeringkan.

Disinfeksi Tingkat Tinggi (DTT):


Proses menghilangkan semua mikroorganisme, kecuali
beberapa endospora bakterial dari objek,dengan merebus,
menguapkan atau memakai disinfektan kimiawi.

Sterilisasi:
Proses menghilangkan semua mikroorganisme (bakteria,
virus, fungi dan parasit) termasuk endospora menggunakan
uap tekanan tinggi (otoklaf), panas kering (oven), sterilisasi
kimiawi, atau radiasi.
PROSES ALAT KESEHATAN TERKONTAMINASI
Ruangan tindakan pasien CSSD
Pre cleaning & cleaning Pengemasan & proses sterilisasi Penyimpanan & distribusi Steril

Alkes terkontaminasi
i Alkes terkontaminasi
Pre-cleaning pre-cleaning

Cleaning

Alkes bersih dan kering


Alkes bersih dan kering
Alkes bersih dan kering
Uji kelayakan

Pengemasan
Alkes bersih dan kering
dalam Penandaan
pengemas,penandaan Alkes steril
Alkes bersih ,siap steril

Uji Visual
Proses sterilisasi
Alkes steril Penyimpanan
disimpan dan
siap dipakai
pasien Alkes steril
distibusi
STANDAR PELAYANAN

ICRA
INFECTION CONTROL RISK ASSESSMENT
Proses multidisiplin yang berfokus pada
pengurangan risiko terinfeksi pada petugas,
pasien dan pengunjung di RS

Standar PPI. 7.1


 Standar PPI. 7.2
Standar PPI 7.2.1
STANDAR PPI 7.1
Maksud dan tujuan PPI 7.1
Rumah sakit juga melakukan
Rumah sakit asesmen risiko terhadap kegiatan
melaksanakan penunjang di rumah sakit yang
identifikasi harus mengikuti prinsip-prinsip
prosedur dan pencegahan dan pengendalian
kegiatan infeksi serta melaksanakan
penunjang strategi untuk menurunkan risiko
pelayanan yang infeksi, namun tidak terbatas
berisiko infeksi pada
serta a)sterilisasi alat;
menerapkan b)pengelolaan linen/londri;
strategi untuk c)pengelolaan sampah;
menurunkan d)penyediaan makanan;
risiko infeksi. e)kamarjenazah.
Maksud dan Tujuan PPI 7.2
STANDAR PPI 7.2 Risiko infeksi dapat ditekan melalui kegiatan
dekontaminasi, pre-cleaning, cleaning, disinfeksi,
dan sterilisasi. Pembersihan alat kesehatan
Rumah sakit dilaksanakan sesuai peraturan perundangan-
undangan meliputi :
menurunkan 1. kritikal, untuk alat kesehatan yang digunakan
risiko infeksi untuk jaringan steril atau sistem darah dengan
menggunakan teknik sterilisasi seperti instrumen
dengan operasi
melakukan 2. semi kritikal, berkaitan dengan mukosa dengan
pembersihan dan menggunakan disinfeksi tingkat tinggi (DTT) seperti
naso gastric tube(NGT) dan alat endoskopi
sterilisasi 3. non kritikal, untuk peralatan yang digunakan pada
peralatan dengan permukaan tubuh dengan menggunakan
baik serta disinfeksi tingkat rendah sepertitensi meter dan
thermomete
mengelola dengan Bahan medis habis pakai (BMHP) yang steril seperti
benar. kateter, benang,dan sebagainya ditentukan tanggal
habis pakainya. Jika waktu habis pakainya sudah
lewat, produsen barang tidak menjamin sterilitas,
keamanan atau stabilitasnya. Beberapa bahan medis
habis pakaiberisi pernyataan bahwa barang tetap
steril sepanjang kemasan masih utuh tidak terbuka.
STANDAR PPI 7.2.1 Maksud dan Tujuan PPI 7.2.1
• Rumah sakit menetapkan ketentuan tentang
penggunaan kembali alat sekali pakai sesuai dengan
peraturan perundang-undangan dan standar
Rumah sakit profesional, termasuk penetapan meliputi
a) alat dan material yang dapat dipakai kembali;
mengidentifikasi dan b) jumlah maksimum pemakaian ulang dari setiap
menerapkan proses alat secara spesifik;
c) identifikasi kerusakan akibat pemakaian dan
untuk mengelola keretakan yang menandakan alat tidak dapat
perbekalan farmasi dipakai;
d) proses pembersihan setiap alat yang segera
habis pakai (supplies) yg dilakukan sesudah pemakaian dan mengikuti
sudah kadaluwarsa dan protokol yang jelas;
penggunaan ulang e) pencantuman identifikasi pasien pada bahan
medis habis pakai untuk hemodialisis;
peralatan sekali-pakai f) pencatatan bahan medis habis pakai yang reuse
apabila diizinkan oleh di rekam medis;
g) evaluasi untuk menurunkan risiko infeksi
peraturan perUndang- bahan medis habis pakai yang di-reuse.
Undangan
• Ada 2 (dua) risiko jika menggunakan lagi (reuse)alat
sekali pakai.Terdapat risiko tinggi terkena infeksi
dan juga terdapat risiko kinerja alat tidak cukup
atau tidak dapat terjamin sterilitas serta fungsinya.
Alkes yang terkontaminasi pasien
Standar PPI 7.2
• PROSES DEKOMENTASI alat kesehatan
dikatagorikan (SPAULDING ):
1.kritikal, untuk alat kesehatan yang digunakan untuk
jaringan steril atau sistem darah dengan menggunakan
teknik sterilisasi seperti instrumen operasi
2.semi kritikal, berkaitan dengan mukosa dengan
menggunakan disinfeksi tingkat tinggi (DTT) seperti naso
gastric tube(NGT) dan alat endoskopi
3.non kritikal, untuk peralatan yang digunakan pada
permukaan tubuh dengan menggunakan disinfeksi
tingkat rendah sepertitensi meter dan thermomete
• TEMPAT PELAKSANAAN DEKONTAMINASI
 Kritikal dan semi kritikal  CSSD
 Non kritikal  Unit perawatan pasien
Penggunaan ulang peralatan sekali-pakai
(single use) terkontaminasi pasien
Standar PPI 7.2.1
Rumah sakit menetapkan ketentuan tentang penggunaan
kembali alat sekali pakai sesuai dengan peraturan
perundang-undangan dan standar profesional, termasuk
penetapan meliputi :
a) alat dan material yang dapat dipakai kembali;
b) jumlah maksimum pemakaian ulang dari setiap alat
secara spesifik;
c) identifikasi kerusakan akibat pemakaian dan keretakan
yang menandakan alat tidak dapat dipakai;
d) proses pembersihan setiap alat yang segera dilakukan
sesudah pemakaian dan mengikuti protokol yang jelas;
PROSES DEKONTAMINASI
SINGLE- USE

Cost effectivenes

Klinis (patient safety)

Keamanan personil
Pertimbangan

Etika & medico legal

Fasilitas
( Sarana - Prasarana )
Rumah Sakit harus mempunyai Panduan Peralatan
yang seharusnya sekali pakai (single-use)
dilakukan (re-use) harus dapat menentukan :

Pastikan siapa yang berwenang menentukan jumlah maksimum


reuse untuk peralatan dan bahan singleuse di re-use apakah
dokter atau perawat ?

Pastikan tersedia Daftar Peralatan dan bahan single use yang


tidak boleh digunakan kembali atau dilakukan proses re-use .

Pastikan Peralatan yang bertanda single use tidak boleh di reuse


kecuali yg sudah masuk dlm daftar reuse

Pastikan ada kesepakatan Alat kesehatan single-use yang di re-


use harus ditandai dengan kode warna , penandaan warna
dilakukan oleh perawat
Harus ada prosedur tertulis (Standar Prosedur
Operasional) tentang pembersihan dan sterilisasi
barang single-use

Reprocessing alat yang terkontaminasi harus dilakukan pada


area unclean yang dirancang dan digunakan khusus untuk
proses pre-cleaning / cleaning dengan syarat ruangan harus
terpisah dari ruang lain

Penentuan tanggal kadaluarsa dengan tepat harus ditetapkan


dgn pertimbangan :
Bahan pengemas dari alat Kondisi penyimpanan alat
kesehatan steril kesehatan steril
BMHP KASA
Merupakan bahan habis pakai ,tidak dapat diproses ulang, digunakan satu kali pemakaian

FARMAKOPE INDONESIA
edisi IV tahun 1995

KASA PEMBALUT
ABSORBENT COTTON GAUZE
BMHP terkontaminasi pasien Covid 19

BMHP merupakan bahan yang tidak dapat diproses


ulang digunakan satu kali pemakaian (single-use) 
masker N95

Masker N.95 adalah Respirator memiliki berbagai


partikulat yang jenis ukuran N95 artinya 95
direkomendasikan oleh CDC % partikel di udara dapat di
dan WHO untuk melindungi filtrasi
saluran nafas dari biohazard Masker banyak digunakan
yg bersifat aerosol. Aerosol masyarakat , pasien dan
adalah partikel berukuran petugas kesehatan dalam
sangat kecil ( kurang dari 3 menghadapi wabah pandemic
mikron) yang dapat melayang Covid-19 dlm kondisi darurat
di udara dan berpotensi masker dapat diproses ulang
menularkan penyakit infeksi sesuai edaran Kementrian
melalui aliran udara Kesehatan Republik Indonesia
(airborne) .
RE-USE MASKER N95
Pertimbangan

Wabah
COVID19
Produksi mendunia Kebutuha
n
terbatas meningkat

Harga Persediaa
mahal n menipis

Masker
Hemat N95 Patient
rasional di safety
re-use
KENDALI MUTU

• Kontrol Kualitas/QC (Quality Control)


1

• Penjaminan Kualitas/ QA (Quality


2 Assurance)

• Perbaikan Kualitas secara terus menerus


3 / Continually Quality Improvement (CQI)

• Dokumentasi bukti pelaksanaan


4 kegiatan kegiatan pelayanan sterilisasi
Investment Cost
1 (Biaya Investasi)
1

KENDALI 2 Operation Cost


Operation Cost
BIAYA
2 (Biaya Operasional)
(Biaya Operasional)

3 Service Cost (Biaya


3
Service Cost (Biaya
Servis)
Servis)
DOKUMENTASI

Bentuk Bukti
Regulasi pelaksanaan
Kebijakan kegiatan
Pedoman •Buku
•Formulir
Panduan
•Print Out
Prosedur •Foto
Program •Dll
Monitoring dan Evaluasi
• Memberikan jaminan bahwa alkes
1 steril yang dihasilkan
tersedia pasti steril .
dan

• Memastikan bahwa parameter


2 proses dekontaminasi sudah
dipenuhi dengan baik dan benar

• Mengetahui sedini mungkin bila


terjadi kegagalan selama proses
3 dekontaminasi
Sistem Kontrol Kualitas

Parameter uji Pencatatan uji :

• Uji Kelayakan • Pemantauan suhu,


• Daya cuci mesin kelembaban dan tekanan
• Uji hasil pencucian • Monitoring mesin
• Uji fungsi instrumen • Monitoring proses sterilisasi
• Validasi mesin sealing
• • Dokumen uji kelayakan
Uji Bowie Dick
• Uji Biologi • Dokumen proses sterilisasi
• Uji Mikrobiologi • Pemantauan penggunaan
barang single-use yang di re-
use
• Kalibrasi Autoclave
Balai
• Kalibrasi Termometer Kalibrasi
Pemeliharaan dan
Kalibrasi • Kalibrasi Mesin Plasma Vendor
• Kalibrasi Mesin EtO Mesin

Safety Instrument Worker Safety


• Pastikan semua tahapan proses • Arah Evakuasi
sesuai dengan standar • Penggunaan APAR
• Pastikan semua peralatan yang
• Simulasi Kebakaran
disimpan tidak kadaluarsa
• Pengelolaan B3
• Pastikan tidak terdapat sisa sterilan
pada peralatan • Cuci tangan dan APD
• Penataan perangkat kerja
PELAYANAN STERILISASI SENTRAL
sesuai standar penting :

Menurunkan angka kejadian infeksi dan


mendukung program Patient Safety di
rumah sakit

Menekan biaya operasional, efisiensi tenaga


dan memudahkan pengawasan

Memberikan rasa aman buat pasien dan


petugas pelayanan kesehatan di rumah sakit

Menghindarkan rumah sakit dari persoalan


hukum sebagai akibat pelayanan yang
merugikan pasien.
PROSES STERILISASI

Pemakaian

Pemindahan
UJI Penyimpana dan
n
VISUAL Pre-Cleaning UJI
KELAYAKAN

Sterilisasi Pembersihan

Pengemasan
& Labeling Disinfeksi

uji kering
&fungsi
33

Anda mungkin juga menyukai