SINGLE-USE- REUSE
2022
Kata Sambutan
Berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Buku Panduan Proses Sterilisasi
Barang Single-use diproses re-Use tahun 2022 telah selesai disusun oleh
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kepulauan Mentawai
Untuk itu saya ucapkan selamat dan penghargaan atas usaha dan kerjasama
seluruh staf dalam mengupayakan penerbitan buku ini.
Saya berharap buku ini dapat bermanfaat dan menjadi panduan bagi seluruh
tenaga yang terkait dengan kegiatan sterilisasi barang single-use di Rumah
Sakit Umum Daerah Kabupaten Kepulauan Mentawai dalam memberikan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Saat ini mutu proses sterilisasi barang steril yang dipakai oleh pasien menjadi
tolak ukur mutu pelayanan suatu rumah sakit dan menjadi salah satu
standar penilaian dalam akreditasi.
Semoga dengan mengacu pada Buku Panduan Proses Sterilisasi Barang single
use dapat menurunkan angka infeksi HAIs di Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Kepulauan Mentawai dan khususnya untuk Instalasi Sterilisasi l
semoga dapat terus meningkatkan kinerja dan kerjasama dengan unit terkait
KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIIRAN
Bab I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Pengertian
C. Tujuan
D. Dasar Hukum
A. Ruang Lingkup
A. Monitoring
B. Evaluasi
Bab V : Penutup
Daftar Pustaka
Lampiran
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Barang single use adalah suatu alat atau bagian dari suatu benda
termasuk segala macam komponen, suku cadang, aksesori yang ditujukan
untuk sekali pakai dalam diagnosis atau terapi medis pada manusia yang
dikelompokkan kedalam peralatan kritis yang harus disediakan dalam
keadaan steril atau yang harus disediakan setelah diproses dengan desinfeksi
tingkat tinggi (DTT). Penggunaan barang single use yang seharusnya sekali
pakai di buang banyak dilakukan di Rumah Sakit untuk di proses ulang
sampai menjadi barang steril. Proses sterilisasi barang re-use di RS dilakukan
dengan berbagai alasan antara lain harga barang nya mahal , keterbatasan
dana dan sebagainya.
Sebagai tindak lanjut dari hasil pertemuan maka Instalasi Sterilisasi Sentral
merasa perlu membuat buku Panduan Proses Sterilisasi barang single-use
dan membuat draf SK Kebijakan Pemberlakuan buku Panduan Proses
Sterilisasi barang single-use ke reuse sebagai pengganti SK Kebijakan barang
single-use
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
• Menyelenggarakan proses sterilisasi barang single use berdasarkan
pertimbangan teknis seperti ruangan kerja, fasilitas dan Sumber Daya
Manusia
D. DASAR HUKUM
A. RUANG LINGKUP
1. Sistem Pelayanan
a. Unit Kerja yang melakukan proses re-use barang single use adalah :
Unit ICU
Unit Bedah Central
Unit Kebidanan dan Bayi
Perinatologi
a. Barang single use adalah suatu alat atau bagian dari suatu benda
termasuk segala macam komponen, suku cadang, asessoris yang
ditujukan untuk sekali pakai dalam diagnosis atau terapi medis pada
manusia yang dikelompokkan kedalam peralatan kritis yang harus
disediakan dalam keadaan steril atau harus disediakan setelah diproses
dengan desinfeksi tingkat tinggi
b. Barang steril sekali pakai yang dapat dipakai ulang harus melalui proses
mulai dari Pre-Cleaning dan Cleaning sampai proses bebas dari
mikroorganisme dengan cara Desinfeksi tingkat tinggi (DTT) atau
Strerilisasi dengan mesin sterilisator
c. Prabilas (Pre-Cleaning) adalah proses yang membuat benda mati lebih
aman untuk ditangani oleh petugas sebelum dibersihkan, mengurangi
jumlah mikroorganisme yang mengkontaminasi, mengaktifasi virus HBV,
HCV dan HIV.
d. Pembersihan (Cleaning) adalah proses secara fisik membuang semua
kotoran dan sejumlah mikroorganisme dari alat kesehatan untuk
menguragi risiko bagi petugas selanjutnya
e. Desinfeksi Tingkat Tinggi (DTT) adalah suatu proses yang dilakukan
terhadap peralatan medis golongan semi kritikal dengan menggunakan
desinfektan untuk membunuh semua bentuk mikroorganisme kecuali
endospora
f. Sterilisasi adalah Suatu proses yang dilakukan terhadap peralatan medis
golongan kritikal dengan menggunakan mesin sterilisator baik suhu tinggi
maupun suhu rendah untuk membunuh semua bentuk mikroorganisme
termasuk endospora
C. FAKTOR PERTIMBANGAN
1. Pertimbangan Teknis
1. Ruangan
Area pre-cleaning dan cleaning barang single use kotor
Area pengemasan barang single use bersih
Area penyimpanan barang steril
2. Peralatan
Untuk proses dekontaminasi/pencucian :
Washer Autometic Desinfector
Lemari pengering
Spray Gun
Untuk proses pengemasan :
Mesin sealing
Mesin Labeler
Untuk proses sterilisasi :
Mesin sterilisator Suhu tinggi ( Autoclave atau Dry Heat )
Mesin sterilisator Suhu rendah ( Ethylene Oksida )
3. Bahan Desinfektan
Standar pemakaian desinfektan di RS terutama yang berkaitan
dengan Jenis desinfektan
Konsentrasi
Aturan pemakaian
Bila barang tsb cukup kuat sampai beberapa kali barang tsb dapat
diproses kembali? Kerusakan struktur pada barang mengakibatkan barang
tersebut menjadi rapuh , mudah patah dan sobek atau berubah bentuk
1. Unit Kerja
b. Petugas Cleaning
4. Di Unit kerja :
BAB IV
MONITORING DAN EVALUASI
A. MONITORING
1. Monitoring secara umum dilakukan sesuai dengan cara monitoring
yang tercantum dalam Buku Pedoman Layanan Sterilisasi.
2. Monitoring khusus terhadap alat single use yang dilakukan proses
sterilisasi ulang menjadi tanggung jawab utama dokter yang
menggunakan.
3. Dengan pertimbangan keselamatan pasien Instalasi Sterilisasi
Sentral mempunyai wewenang untuk merekomendasikan tidak
layaknya alat single use tertentu diproses re use kepada
Departemen/Instalasi/Unit terkait.
4. Monitoring selain melibatkan Instalasi sterilisasi Sentral juga
melibatkan Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah
Sakit.
B. EVALUASI
1. Evaluasi mutu sterilitas secara berkala menjadi tanggung jawan
Unit Kerja terkait bekerjasama dengan Instalasi Sterilisasi Sentral.
2. Evaluasi secara umum sesuai dengan cara evaluasi yang tercantum
dalam buku Pedoman Layanan Sterilisasi.
3. Evaluasi terhadap kinerja alat dan sarana selain dilakukan oleh
Unit Kerja dan Instalasi Sterilisasi Sentral juga menjadi tanggung
jawab Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit.
BAB V
PENUTUP
Proses sterilisasi ulang barang single use menjadi penting karena ditinjau dari
banyak aspek cara ini bukan hal yang dianjurkan, untuk menjamin bahwa
barang single use yang diproses sehingga bisa di re use harus mempunyai
beberapa ketentuan :
4. Setiap alat single use yang di re use diberi tanda sesuai dengan Kode
Warna, penandaan dilakukan oleh penanggung jawab alat.