Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Determinasi tumbuhan merupakan proses dalam menentukan nama / jenis
tumbuhan secara spesifik. Determinasi bertujuan untuk mendapatkan suatu
spesies spesifik mungkin dan tepat sasaran, karena dalam proses
pemanfaatannya, tumbuhan memiliki berbagai jenis varietas yang kadang
membingungkan, digunakan untuk penelitian, jamu-jamu, obat dan
sebagainya. Untuk itulah, dibutuhkan suatu acuan yang mendetail untuk
menentukan spesifik mungkin suatu tumbuhan, agar tepat sasaran dalam
pemanfaatannya.
Pengklasifikasian makhluk hidup didasarkan pada banyaknya persamaan
dan perbedaan, baik morfologi, fisiologi maupun anatominya. Makin banyak
persamaan di antara makhluk hidup makin dekat kekerabatannya, makin sedikit
persamaan makhlik hidup dikatakan makin jauh kekerabatannya.
Untuk dapat mengklasifikasikan, perlu dilakukan determinasi ataupun
identifikasi, Determinasi merupakan upaya membandingkan suatu tumbuhan
dengan satu tumbuhan lain yang sudah dikenal sebelumnya (dicocokkan atau
dipersamakan). Karena di dunia ini tidak ada dua benda yang identik atau persis
sama, maka istilah determinasi (Inggris to determine = menentukan,
memastikan) dianggap lebih tepat daripada istilah identifikasi (Inggeris to
identify = mempersamakan (Anonim, 2008).
Klasifikasi tumbuhan pada dasarnya merupakan pembentukan kelompok-
kelompok dari seluruh tumbuhan yang ada di bumi ini hingga dapat disusun ke
dalam takson-takson secara teratur mengikuti suatu hierarki. Sifat-sifat yang
dijadikan dasar dalam mengadakan klasifikasi berbeda-beda tergantung orang
yang mengadakan klasifikasi dan tujuan yang ingin dicapai dengan
pengklasifikasian itu. Takson yang terdapat pada tingkat takson (kategori) yang
lebih rendah mempunyai kesamaan sifat lebih banyak daripada takson yang
terdapat pada tingkat takson (kategori) di atasnya. Perbedaan antara istilah

1
takson dengan kategori yaitu istilah takson yang ditekankan adalah pengertian
unit atau kelompok yang mana pun, sedangkan istilah kategori yang ditekankan
adalah tingkat atau kedudukan golongan dalam suatu hierarki tertentu.

2. Tujuan
a. Menegetahui tentang kunci determinasi atau kunci dikotom
b. Cara penggunaan kunci determinasi
c. Mengetahui tingkatan klasifikasi tingkatan Takson
d. Contoh kunci determinasi pada tanaman Mahkota Dewa [Phaleria
Macrocarpa (Scheff).]

2
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Kunci Determinasi atau Dikotom


Kunci determinasi atau kunci dikotom adalah cara atau langkah untuk mengenali
organisme dan mengelompokkannya pada takson makhluk hidup. Kunci dikotomi
berisi deskripsi ciri-ciri organisme yang disajikan dengan karakter berlawanan. Kunci
dikotomi terdiri dari sederetan pernyataan yang terdiri dari dua baris dengan ciri yang
berlawanan.
Kunci determinasi adalah kunci yang dipergunakan untuk menentukan
filum, kelas, ordo, famili, genus, atau spesies. Dasar yg digunakan dlm kunci
determinasi adalah identifikasi dari makhluk hidup degan menggunakan kunci
dikotomi.Efek farmakologi Mahkota Dewa Identifikasi merupakan kegiatan
dasar dalam taksonomi. Identifikasi mencakup dua kegiatan, yaitu klasifikasi
dan tata nama. Jadi, identifikasi adalah menentukan persamaan dan perbedaan
antara dua makhluk hidup, kemudian menentukan apakah keduanya sama atau
tidak, baru kemudian memberi nama.

2. Cara Penggunaan Kunci Determinasi atau dikotom


Untuk mengidentifikasi makhluk hidup yang baru saja dikenal, kita
memerlukan alat pembanding berupa gambar, realita atau spesimen (awetan
hewan dan tumbuhan), hewan atau tumbuhan yang sudah diketahui namanya,
atau kunci identifikasi.
Kunci identifikasi disebut juga kunci determinasi. Penggunaan kunci
determinasi pertama kali diperkenalkan oleh Carolus Linnaeus. Namun,
sebenarnya Lammarck (1778) juga pernah menggunakan kunci modern untuk
identifikasi. Salah satu kunci identifikasi ada yang disusun dengan
menggunakan ciri-ciri taksonomi yang saling berlawanan.
Tiap langkah dalam kunci tersebut terdiri atas dua alternatif (dua ciri yang
saling berlawanan) sehingga disebut kunci dikotomis. Cara menggunakan kunci
determinasi antara lain sebagai berikut.

3
1. Bacalah dengan teliti kunci determinasi mulai dari permulaan, yaitu
nomor 1a.
2. Cocokkan ciri-ciri tersebut pada kunci determinasi dengan ciri yang
terdapat pada makhluk hidup yang diamati.
3. Jika ciri-ciri pada kunci tidak sesuai dengan ciri makhluk hidup yang
diamati, harus beralih pada pernyataan yang ada di bawahnya dengan
nomor yang sesuai. Misalnya, pernyataan 1a tidak sesuai, beralihlah ke
pernyataan 1b.
4. Jika ciri-ciri yang terdapat pada kunci determinasi sesuai dengan ciri
yang dimiliki organisme yang diamati, catatlah nomornya. Lanjutkan
pembacaan kunci pada nomor yang sesuai dengan nomor yang tertulis
di belakang setiap pernyataan pada kunci.
5. Jika salah satu pernyataan ada yang cocok atau sesuai dengan makhluk
hidup yang diamati, alternatif lainnya akan gugur. Sebagai contoh, kunci
determinasi memuat pilihan: a. tumbuhan berupa herba, atau b.
tumbuhan berkayu. Jika yang dipilih adalah 1a (tumbuhan berupa
herba), pilihan 1b gugur.
6. Begitu seterusnya hingga diperoleh nama famili, ordo, kelas, dan divisio
atau filum dari makhluk hidup yang diamati. Pada umumnya, buku
penuntun identifikasi makhluk hidup dilengkapi dengan kunci
determinasi dan hanya berlaku setempat (lokal).

3. Klasifikasi Tingkatan Takson


Pada awalnya dalam klasifikasi, makhluk hidup dikelompokkan dalam
kelompok-kelompok berdasarkan persamaan ciri yang dimiliki. Kelompok-
kelompok tersebut dapat berukuran besar hingga kelompok kecil dari segi
jumlah anggota kelompoknya. Kelompok-kelompok tersebut disusun
berdasarkan persamaan dan perbedaan. Makin ke bawah persamaan yang
dimiliki anggota di dalam tingkatan klasifikasi tersebut makin banyak dan
memiliki perbedaan makin sedikit. Urutan kelompok ini disebut takson. Orang
yang pertama melakukan pengelompokan ini adalah Linnaeus (1707-1778)

4
berdasarkan kategori yang digunakan pada waktu itu.

Tabel Urutan takson makhluk hidup

Bahasa Latin Bahasa Indonesia Bahasa Inggris


Regnum Dunia Kingdom
Divisio/Phyllum Divisi/Filum Divition/Phyllum
Classis Kelas Class
Ordo Bangsa Order
Familia Suku Family
Genus Marga Genus
Species Jenis Species

Urutan ini didasarkan atas persamaan ciri yang paling umum, kemudian makin ke
bawah persamaan ciri makin khusus serta perbedaan ciri makin kecil.

1. Kriteria Klasifikasi Tumbuhan


Para ahli melakukan pengklasifikasian tumbuhan dengan memperhatikan
beberapa kriteria yang menjadi penentu dan selalu diperhatikan. Berikut
contohnya.
a. Organ perkembangbiakannya: apakah dengan spora atau dengan bunga.
b. Habitus/perawakan tumbuhan waktu hidup: apakah tegak, menjalar
atau merambat.
c. Bentuk dan ukuran daun.
d. Cara berkembang biak: seksual (generatif ) atau aseksual (vegetatif )
2. Kriteria Klasifikasi Hewan
Sama halnya dengan pengklasifikasian tumbuhan, dalam
mengklasifikasikan hewan, para ahli juga mengklasifikasi dengan melihat
kriteria berikut ini.

5
a. Saluran pencernaan makanan. Hewan tingkat rendah belum punya
saluran pencernaan makanan. Hewan tingkat tinggi mempunyai lubang
mulut, saluran pencernaan, dan anus.
b. Kerangka (skeleton): apakah kerangka di luar tubuh (eksoskeleton) atau
di dalam tubuh (endoskeleton).
c. Anggota gerak: apakah berkaki dua, empat, atau tidak berkaki.
3. Kunci Determinasi
Kunci determinasi merupakan suatu kunci yang dipergunakan untuk
menentukan filum atau divisi, kelas, ordo, famili, genus, atau spesies. Dasar
yang dipergunakan kunci determinasi ini adalah identifikasi dari makhluk
hidup dengan menggunakan kunci dikotom.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan kunci determinasi
adalah seperti berikut.
a. Kunci harus dikotomi.

b. Kata pertama dalam tiap pernyataan dalam 1 kuplet harus identik.

c. Pilihan atau bagian dari kuplet harus kontradiktif sehingga satu bagian
bisa diterima dan yang lain ditolak.

d. Hindari pemakaian kisaran yang tumpang tindih atau hal-hal yang


bersifat relatif dalam kuplet, contoh: panjang daun 4-8 cm, daun besar
atau kecil.

e. Gunakan sifat-sifat yang biasa diamati.

f. Pernyataan dari dua kuplet yang berurutan jangan dimulai dengan kata
yang sama.

g. Setiap kuplet diberi nomor.

h. Buat kalimat pertanyaan yang pendek.

6
4. Contoh kunci determinasi pada tanaman Mahkota Dewa

MAHKOTA DEWA [Phaleria macrocarpa (Scheff) Boerl.]

“Diburu karena khasiatnya, dijauhi karena racunnya”. Itulah sekelumit kalimat


manis dari beberapa pengobat tradisional yang berkomentar tentang tanaman mahkota
dewa. Tanaman ini sudah tidak asing lagi di kalangan masyarakat. Bentuk buahnya
menyerupai apel merah sehingga sering dijadikan tanaman hias. Tanaman asal Papua
yang kemudian dikembangkan di lingkungan Keraton Yogyakarta ini sekarang telah
menyebar ke seluruh Nusantara. Demikian juga dengan penggunaan tanaman ini yang
mulanya hanya kalangan Keraton saja, saat ini hampir semua pengobat tradisional
menggunakannya sebagai bahan tambahan dalam meracik obat herbal.

Hal yang perlu diwaspadai yaitu tanaman mahkota dewa cukup beracun. Bila
salah dalam penggunaan, dapat berakibat negatif bagi penggunanya. Perlu diperhatikan
bahwa bagian tanaman yang digunakan untuk obat adalah bagian daging buahnya.
Penggunaan daging buah mahkota dewa ini pun sebaiknya dalam keadaan kering dan
dengan dosis yang terbatas. Biji adalah sumber racun yang paling utama dari tanaman
ini. Oleh karenanya, penggunaan biji mahkota dewa hanya diperbolehkan untuk
pengobatan luar atau obat oles.

1. Kandungan kimia

Kandungan kimia yang terdapat pada tanaman mahkota dewa di


antaranya alkaloid, saponin, polifenol, dan flafonoid.

7
2. Efek farmakologi

Tanaman mahkota dewa mempunyai efek farmakologi seperti


meningkatkan sistem kekebalan tubuh, antineoplastik, hipotensif,
antibakteri, dan antivirus. Dalam pengobatan stroke, herbal ini digunakan
untuk menurunkan tekanan darah tinggi, melancarkan sirkulasi darah,
menurunkan kadar kolesterol, dan meningkatkan stamina agar pemulihan
kesehatan pascastroke berjalan lebih cepat. Secara umum, mahkota dewa
ini dipakai sebagai ramuan tambahan dalam satu paket pengobatan stroke.

8
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Kunci determinasi atau kunci dikotom adalah cara atau langkah untuk
mengenali organisme dan mengelompokkannya pada takson makhluk hidup.
Kunci dikotomis berisi deskripsi ciri-ciri organisme yang disajikan dengan
karakter berlawanan. Kunci dikotomis terdiri dari sederetan pernyataan yang
terdiri dari dua baris dengan ciri yang berlawanan. Kunci determinasi adalah
kunci yg dipergunakan untuk menentukan filum, kelas, ordo, famili, genus, atau
spesies. Dasar yangg digunakan dalam kunci determinasi adalah identifikasi
dari makhluk hidup dengan menggunakan kunci dikotomi.

2. Saran
Jika dalam pembuatan makalah ini masih banyak kesalahan kami mohon
maaf sebesar-besarnya. Karena kami masih terus belajar untuk membuat yang
lebih baik. Kritik dan saran sangan membantu untuk memperbaiki makalah ini.

9
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2008. Botani Tingkat Tinggi. Universitas Mulawarman : Samarinda.

http://rangkuman-ipa.blogspot.co.id/2014/10/klasifikasi-dikotom-dan-kunci.html

http://bit.ly/fxzulu saswinhtml.blogspot.co.id/2012/04/pengertian-determinasi-
tumbuhan.html

10

Anda mungkin juga menyukai