Anda di halaman 1dari 43

1

PROPOSAL PENELITIAN

PERAN INFLUENCER DI MEDIA SOSIAL INSTAGRAM


DALAM MEMPROMOSIKAN PRODUK @shopaholicstore.id
BANJARMASIN

Diajukan dalam Seminar Proposal Penelitian

OLEH
OLVIA RAHMI
NPM : 18.11.0191
Jurusan : Ilmu Komunikasi
Program studi : Ilmu Komunikasi

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN
MUHAMMAD ARSYAD AL-BANJARI
BANJARMASIN
2022
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................i

DAFTAR ISI........................................................................................................ii

DAFTAR TABEL................................................................................................ii

DAFTAR GAMBAR...........................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1

1.1. Latar Belakang Masalah........................................................................1

1.2. Fokusr penelitian...................................................................................5

1.3. Rumusan Masalah.................................................................................5

1.4.Tujuan Masalah......................................................................................6

1.5. Manfaat Penelitian................................................................................6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................8

2.1. Penelitian Terdahulu ...........................................................................8

2.2. Tinjauan Teori.......................................................................................14

2.2.1. Pengertian Influencer .................................................................14

2.2.2. Media Sosial...............................................................................19

2.2.3. Promosi.......................................................................................23

2.2.4. Instagram....................................................................................23

2.3. Kerangka Pemikiran.............................................................................30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN.........................................................31

3.1. Pendekatan Penelitian...........................................................................31

3.2. Tipe Penelitian.....................................................................................32

3.3. Sumber Data Penelitian........................................................................32

ii
3.4. Prosedur Pengumpulan Data.................................................................33

3.5. Prosedur Analisis Data..........................................................................35

3.6. Jadwal Penelitiaan.................................................................................35

DAFTAR PUSTAKA

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian terdahulu..........................................................................10

Tabel 3.1 jadwal Penelitian...............................................................................36

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir.........................................................................30

v
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Promosi menjadi suatu kebutuhan yang sangat penting bagi sebuah

perusahaan. Dengan strategi yang tepat, sebuah produk dapat dikenal dan

memikat hati masyarakat luas.

Sebuah kegiatan promosi yang dilakukan oleh produsen pastinya selalu

mempunyai tujuan dan maksud tertentu, salah satu tujuannya adalah untuk

membentuk suatu brand/merek untuk produk yang dipasarkandan juga untuk

memikat hati masyarakat.

Di era yang sudah digital seperti saat ini, strategi marketing pun sudah

memanfaatkan teknologi digital dengan pemanfaatan sosial media sebagai tools

marketing. Sosial media sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat sehari-

hari sebagai media komunikasi. Banyak keuntungan yang didapat dengan

melakukan promosi di sosial media yaitu hemat biaya dan dapat menjangkau para

calon konsumen yang tersebar luas di seluruh dunia.

Fenomena yang saat ini terjadi, untuk meningkatkan pemasaran di sosial

media, perusahaan sudah mulai memanfaatkan influencer sebagai strategi

marketingnya. Influencer dalam Bahasa Inggris berarti seseorang yang dapat

mempengaruhi. Influencer merupakan seseorang yang memiliki kekuatan untuk

mempengaruhi orang lain melakukan keputusan pembelian berdasarkan

pengalaman sebelumnya. Influencer digunakan oleh sebuah brand untuk

1
2

menyampaikan tujuan dari brand ke target konsumen tertentu. Mereka yang

menjadi influencer bisa dari kalangan artis atau bahkan selebgram yang menjadi

idola dari followers mereka di media sosial. Melihat hal tersebut, perlu dilakukan

penelitian untuk menganalisa peran dan strategi yang bisa dilakukan untuk

promosi dengan memanfaatkan influencer di media sosial.

Media sosial yang dipilih adalah Instagram, dimana Instagram merupakan

platform atau tempat digitalyang sering digunakan media sosial paling aktif

nomor 4 di Indonesia (Hootsuite. 2019) dan Indonesia merupakan negara

pengguna Instagram terbanyak se-Asia Pasifik (Hasibuan, Lynda. 2019).

Instagram juga merupakan platform media sosial yang banyak digunakan untuk

ajang bisnis dengan influencer sebagai daya tariknya. Tujuan penelitian ini adalah

untuk merubah cara pandang desainer komunikasi visual untuk lebih aware

dengan strategi social media marketing.

Dalam kurang dari lima tahun belakangan ini media sosial terutama

instagram mengambil peran penting dalam mempromosikan produk. Pada konteks

ini, bermunculan pihak ketiga yang dinamakan Digital Influencer. Para digital

influencer ini adalah pihak ketiga yang memiliki popularitas yang tinggi dan tidak

selalu berasal dari kalangan artis atau public figure tetapi memiliki akun dengan

banyak follower.

Dalam konteks pemasaran dan promosi, para digital influencer ini

menjalankan fungsi promosi dari mulut ke mulut atau yang dikenal dengan Word

of Mouth (WOM). Sebuah survey statistik dari majalah Forbes mengungkapkan

bahwa 92 persen konsumen lebih percaya kepada influencer dibandingkan iklan


3

atau cara endorse tradisional melalui selebriti. Maka tak aneh jika digital

influencer ini dapat menjalankan fungsi promosi lebih efektif melalui media

instagram

Fenomena yang terlihat saat ini juga terjadi pada kategori fashion hijab

dengan mereka yang tertarik dengan dunia kecantikan dan kosmetika, lalu

membuat channel untuk mengekspresikan passion-nya tersebut melalui tutorial

make-up, review produk, atau sekilas mengenai kehidupan mereka sehari-hari.

Media sosial Instagram dijadikan salah satu yang dimanfaatkan banyak

orang untuk memperkenal suatu produk kecantikan, atau kemudian juga disebut

sebagai influencer kecantikan karena sering membuat dan memposting video

tentang kecantikan. Media sosial Instagram dijadikan salah satu media utama

yang dimanfaatkan influencer, karena sering membuat dan memposting video

tentang kecantikan.

Instagram bisa disebut sebagai media sosial favorit bagi generasi millenial

di Indonesia. Dari 700 juta total pengguna aktif global Instagram saat ini, lebih

dari 45 juta di antaranya berasal dari Indonesia. Angka ini meningkat secara

signifikan dari 22 juta pengguna aktif di awal 2016 lalu. Dengan demikian,

Indonesia menjadi komunitas terbesar Instagram di Asia Pasifik. "Orang

Indonesia salah satu yang paling aktif menggunakan Instagram. Sekarang mereka

adalah komunitas Instagram terbesar di Asia Pasifik," kata Country Director

Facebook Indonesia, Sri Widowati, dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu 26 Juli

2017 lalu. Hal di atas juga diakui oleh Mark Zuckerberg, pendiri sekaligus CEO

mengumumkan bahwa ada lebih dari dua juta pengiklan aktif di Instagram dan 25
4

juta akun bisnis yang terdaftar. Angka ini menunjukkan instagram banyak dipilih

pengguna sebagai media untuk berjualan (Kumparan, 1 Februari 2018).

Fenomena digital influencer semakin berkembang seiring perkembangan

dunia digital, Namun kajian tentang peran mereka, terutama dalam promosi suatu

produk belum banyak ditemukan. Penelitian ini

Perkembangan dunia fashion di Indonesia pun kini mengalami

peningkatan di beberapa tahun terakhir. Hal tersebut didukung oleh berbagai sisi,

salah satunya dari sisi desainer lokal yang saat ini semakin kreatif dan inovatif

dalam menciptakan rancangan busananya di tengah persaingan pasar yang ketat.

Dunia fashion pun merupakan dunia yang selalu up-to-date dan selalu mempunyai

hal yang baru untuk dinikmati. Bahkan trend busana yang biasanya tertinggal di

belakang, kini sudah mulai berlomba-lomba merambah dunia fashion. Berbagai

macam jenis busana terus bermunculan di era modern ini.

Dalam kegiatan pemasaran pasti terdapat hubungan dengan komunikasi,

karena komunikasi adalah sebagai penyampai informasi, ide, gagasan, emosi,

keterampilan dan seterusnya melalui penggunaan simbol kata, grafik, dan

gambar. Menurut Cangara (2015) Fenomena dari hijab atau jilbab kini menjadi

bagian dari gaya hidup yang bisa menandakan modernitas. Atik (2015) Dan

komunikasi saat ini telah menjadi unsur yang sangat penting dalam menjalin

sebuah kerjasama antara perusahaan dengan khalayak.

Di zaman globalisasi ini, strategi komunikasi pemasaran juga harus

disesuaikan dengan perkembangan teknologi.Media online atau sosial menjadi

media yang populer dan kebutuhan utama di masyarakat.Dapat diakses kapanpun


5

dan di mana pun menjadi suatu kemudahan diaksesnya media online.Salah satu

media online yang menjadi favorit masyarakat kini adalah Instagram.Instagram

adalah media sosial yang menyediakan fitur berbagi foto dan video.

Instagram terdiri dari dua kata “Insta” dan “Gram”. Kata “Insta” berasal

dari kata Instan yang berarti bahwa Instagram ini akan menampilkan foto-foto

secara instan layaknya polaroid dalam tampilannya.Sedangkan kata “Gram”

berasal dari kata “Telegram” yang berarti memiliki cara kerja untuk mengirimkan

informasi kepada orang lain dengan cepat. (Wikipedia,2022)

Dikutip dari media online AntaraNews.com pengguna instagram di

Indonesia termasuk yang terbanyak di dunia bersama Jepang dan Brazil, kata

Brand Development Lead, instagram APAC Paul Webster. Di Indonesia,

pengguna aktif per bulannya telah menjadi dua kali lebih besar dari tahun ke tahun

per Maret 2015. Kendati tidak melansir jumlah pengguna instagram asal

Indonesia, Paul mengatakan terdapat 12.000 pengguna asal Indonesia yang

bergabung di komunitas pengguna instagram bernama instameet dan 89%

pengguna layanan Instagram berasal dari kalangan usia 18-34 tahun yang

mengakses instagram setidaknya seminggu sekali.

Pada penelitian Mudyanti (2018) bahwa Hasil penelitian ini diketahui

strategi promosi jasa iklan yang dilakukan oleh instagram @solofoodgram adalah

meliputi strategi edukasi, melengkapi data secara akurat dan juga melakukan

pengulangan penawaran. Bagi pengelola ketiga strategi yang dilakukan itu akan

mampu mengajak pengiklan secara lebih mudah untuk memasang iklan di

instagram @solofoodgram atas kemauan sendiri dan wawasan yang dimiliki


6

karena edukasi yang diberikan selain itu juga ditunjang dengan data yang akurat

serta untuk bisa mengingat iklan di instagram @solofoodgram selalu dilakukan

pengulangan penawaran.

Melalui instagram, sebuah perusahaan brand dapat mengenalkan

produknya lebih luas kepada khalayak. Karena mudahnya diakses oleh semua

kalangan di manapun dan kapanpun. Menyebarluaskan produknya dengan konten

yang menarik dan memanfaatkan fitur yang tepat bisa menjadi sebua strategi

komunikasi pemasaran yang efektif.Seperti yang dilakukan oleh Basic Feminine

Hijab Outfit dengan instagram @shopaholicstore.id Banjarmasin

Dapat diketahui bahwa produk hijab sendiri banyak yang melakukan

produksi dan memasarkannya. Khusunya dalam media sosial Instagram,

ditemukan berbagai brand hijab dengan ciri khas sendiri dalam menarik minat

pasar. Dalam hal ini, Basic Feminine Hijab Outfit dengan instagram

@shopaholicstore.id Banjarmasin menjadikan produknya sebagai sorotan dan

diminati adalah dengan menjadikan produk dengan harga yang dapat dijangkau

dan dengan kualitas yang baik serta menciptakan berbagai produk dan kebutuhan

yang lengkap bagi masyarakat.

Sedangkan dalam hal kegiatan strategi komunikasi Basic Feminine Hijab

Outfit dengan instagram @shopaholicstore.id Banjarmasin juga menciptakan rasa

kepercayaan dari konsumen dengan menjunjung tinggi kejujuran. Yakni dengan

cara menyampaikan detail produk, testimoni dari konsumen lainya, dan tentunya

dengan pelayanan yang baik.


7

Akun Instagram @shopaholicstore.id Banjarmasin sendiri memiliki jumlah

followers lebih dari 219.000 pengguna Instagram terhitung dari tahun 2016. Basic

Feminine Hijab Outfit dengan instagram @shopaholicstore.id.sendiri memiliki

tujuan untuk menyebarkan dakwah dengan menyediakan produk hijab.

Sasaran dari @shopaholicstore.id. Banjarmasin adalah dengan rentang usia

17 hingga 35 tahun. Sedangkan dari unggahannya mencapai ±10.000 unggahan

dengan berbagai macam konten yang menarik sebagai salah satu strategi

komunikasi dalam pemasarannya. Seperti foto produk, pengenalan produk baru

hingga rekomendasi pemakaian produk. Selain itu juga terdapat konten berupa

video dan foto model menggunakan produk @shopaholicstore.id Banjarmasin

Selain dari tampilan konten, @shopaholicstore.id Banjarmasin juga melalukan

promosi melalui fitur di Instagram dan juga melalui influencer.

Dan pada Penelitian Syahidah (2019) bahwa Promosi dengan Strategi

Komunikasi Pemasaran dalam penelitian ini terdiri dari 4P yaitu Product, Price,

Promotion dan Place. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi

komunikasi pemasaran menggunakan media social Instagram dengan mengadakan

kegiatan melalui Instagram, pemanfaatan testimony dari konsumen, pelayanan

terhadap konsumen, dan promosi penjualan berjalan cukup efektif dalam

meningkatkan penjualan, yaitu promosi yang dilakukan oleh @beauthijabrofficial

seperti Buy 1 Get 1 yang di unggah melalui Instagram

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis merasa tertarik untuk

melakukan penelitian dan mengkaji lebih jauh mengenai strategi komunikasi

pemasaran @shopaholicstore.id Banjarmasin di media sosial Instagram.


8

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana strategi komunikasi pemasaran influencer @shopaholicstore.id

Banjarmasin di media sosial Instagram dalam meningkatkan minat beli?

2. Apa saja hambatan komunikasi pemasaran influencer @shopaholicstore.id

Banjarmasin di media sosial Instagram dalam meningkatkan minat beli?

3. Apa saja solusi dalam komunikasi pemasaran influencer

@shopaholicstore.id Banjarmasin di media sosial Instagram dalam

meningkatkan minat beli?

1.3 Fokus Penelitian

Fokus pada penelitian pada strategi komunikasi pemasaran

@shopaholicstore.id Banjarmasin di media sosial Instagram.

1.4 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui strategi komunikasi pemasaran influencer

@shopaholicstore.id Banjarmasin di media sosial Instagram dalam

meningkatkan minat beli?

2. Untuk mengetahui hambatan komunikasi pemasaran influencer

@shopaholicstore.id Banjarmasin di media sosial Instagram dalam

meningkatkan minat beli?

3. Untuk mengetahui solusi dalam komunikasi pemasaran influencer

@shopaholicstore.id Banjarmasin di media sosial Instagram dalam

meningkatkan minat beli?


9

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Secara akademis penelitian ini diharapkan memberikan suatu sumbangan

pemikiran baru pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program studi

Ilmu Komunikasi

2. Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan

referensi untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai manfaat

dari media sosial Instagram sebagai media komunikasi

3. Secara teori penelitian ini akan menjadi bahan evaluasi sekaligus penunjang

studi keilmuan komunikasi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Program studi Ilmu Komunikasi


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Adapun penelitian terdahulu yang berkaitan dengan judul “strategi

komunikasi pemasaran @shopaholicstore.id Banjarmasin di media sosial

Instagram.” adalah sebagai berikut :

Judul Metode Hasil


Kelly Agatha S. (2015) metode yang digunakan Melalui penelitian ini
“Peranan Infleuencer peneliti dalam penelitian ditemukan bahwa peranan
Instagram Sebagai Media ini adalah deskriptif Instagram sebagai media
Komunikasi Pemasaran kualitatif, dimana peneliti komunikasi pemasaran
Bisnis Online” (Studi berusaha agar bisa pada bisnis online
Deskriptif Kualitatif Pada menggambarkan dan Floshablee sangat besar dan
Bisnis Online Floshablee) menganalisi secara spesifik memberikan dampak
Departemen Ilmu data yang diperoleh di positif. Proses komunikasi
Administrasi Niaga / Bisnis lapangan sesuai dengan pemasaran beserta
Fakultas Ilmu Sosial dan fokus masalah yang baurannya dapat berjalan
Ilmu Politik Universitas ingin diteliti. Informasi secara efektif dan efisien,
Sumatera Utara Medan, dan data diperoleh meskipun ada salah satu
tahun 2015. peneliti melalui unsur dari bauran tersebut
wawancara terhadap yang tidak dapat dilakukan
pemilik sekaligus pemasar dengan memanfaatkan
produk bisnis online yang Instagram .Hal ini
menjadi objek penelitian disebabkan karena
serta melalui observasi pelaksanaan unsur tersebut
yang dilakukan selama memerlukan adanya proses
kegiatan penelitian tatap muka dan
berlangsung. penyampaian informasi
secara lisan.Berdasarakn
penelitian ini juga dapat
disimpulkan bahwa tidak
ada hambatan yang
ditemuisi Pemilik online
shop selama
memanfaatkanInstagram
sebagai media komunikasi
pemasaran produk-
produknya

10
11

Judul Metode Hasil


Yufiana (2018) “Strategi Metode penelitian yang Hasil penelitian ini diketahui
komunikasi jasa iklan digunakan yaitu metode strategi pemasaran jasa iklan
instagram @solofoodgram deskriptif dengan yang dilakukan oleh
dalam menghadapi menggunakan pendekatan instagram @solofoodgram
competitor mahasiswa kualitatif, dan data adalah meliputi strategi
Progam Studi Ilmu dikumpulkan dengan teknik edukasi, melengkapi data
Komunikasi Fakultas wawancara dan secara akurat dan juga
Komunikasi Dan dokumientasi. Informan melakukan pengulangan
Informatika penelitian adalah pengelola penawaran. Bagi pengelola
UniversitasMuhammadiya instagram @solofoodgram. ketiga strategi yang
h Surakarta 2018 Teknik penentuan dilakukan itu akan mampu
responden dengan teknik mengajak pengiklan secara
purposive sampling. Data lebih mudah untuk
dianalisis dengan memasang iklan di instagram
menerapkan model analisis @solofoodgram atas
interaktif, model analisa kemauan sendiri dan
penelitian dengan wawasan yang dimiliki
menginteraksikan antara karena edukasi yang
pengumpulan data, reduksi diberikan selain itu juga
data, penyajian data dan ditunjang dengan data yang
verifikasi data. akurat serta untuk bisa
mengingat iklan di instagram
@solofoodgram selalu
dilakukan pengulangan
penawaran.
Aurelia Michelle Suiwinata Metode penelitian yang Hasil dari penelitian ini
(2020) Strategi Influencer digunakan yaitu metode menunjukkan bahwa
Marketing Zomato deskriptif dengan influencer dan
Indonesia dalam menggunakan pendekatan Instagram merupakan
Mempromosikan Aplikasi kualitatif, dan data kombinasi yang sangat
Zomato Periode Agustus dikumpulkan dengan teknik cocok untuk strategi
2019-Maret 2020 wawancara dan pemasaran jenis
dokumientasi. bisnis food and beverages
karena kemampuan untuk
mempengaruhi dan cara
menyampaikan pesannya
menggunakan visual, audio
dan tulisan serta tidak
menyita waktu yang banyak
bagi para audience-nya
dalam menerima informasi.
Selain itu dengan
menjadikan influencer
sebagai bagian dari Zomato
memberikan hasil kegiatan
pemasaran yang lebih natural
sehingga hasil kegiatan
pemasaran Zomato menjadi
lebih maksimal.
12

Judul Metode Hasil


Harienda (2020) Metodepenelitian yang Hasil penelitian yang
“Influencer Produk digunakan adalah diperoleh adalah beauty
Kecantikan dalam pendekatan deskriptif influencer kini menjadi ikon
Mempromosikan Produk kualitatif dengan jenis baru dalam mempromosikan
Berdasarkan Etika Bisnis penelitian analisis isi. suatu produk. Bentuk upaya
Islam” Pengumpulan data promosi yang dilakukan
dilakukan dengan oleh seoran beauty
pengamatan yang influencer kedalam social
mendalam pada video medianya terdiri dari
kecantikan yang dilakukan Channel
para beauty Takeover, Creative
influencer yang Challenge, Emotional Story
dideskriptifkan kedalam telling, Product Placement,
bentuk laporan How
to, Guides and Review,
Promos. Bedasarkan hasil
dari semua objek yang
diteliti
sebagian besar beauty beauty
influencer biasa
menggunakkan guide and
review
video, creative challange
dan juga emotional story
telling video sebagai upaya
mereka mempromosikan
suatu barang tersebut, tidak
hanya itu mereka juga
menyisipkan tagar untuk
mempermudah semua
pengguna youtube untuk
menemukan video tersebut
terkait topik populer, link
website dan sosial media
yangmemiliki kaitannya
dengan brand yang nantinya
akan mereka promosikan.
Asrinah (2021) “Strategi Jenis penelitian ini Berdasarkan hasil bahwa
Pemasaran Bisnis Kuliner menggunakandata primer alasan mengapa mengapa
Menggunakan Influencer dan data sekunder dengan strategi pemasaran TAS
Melalui Media Sosial menggunakan desain COFFE
Instagram ditulis penelitian Kualitatif. beralihdaricarakonvensional
mahasiswa Asrinah Jumlah informan pada keInstagrammarketingyaitu,p
didalam Jurnal Bisnis penelitian ini berjumlah 15 ertamakarenakemajuan
Corporate :Vol. 6 No. 1 orang (3 Owner dan 12 teknologi, konsumen lebih
Juni 2021 Pengunjung). Sampel yang condong menggunakan
akan didapatkan dengan sosial media Instagram,
menggunakan Teknik kedua dengan menggunakan
purposive sampling. Teknik social media marketing
13

Judul Metode Hasil


pengumpulan data dapat khususnya Instagram bisa
dilakukan dengan cara lebih menekan cost dalam
interview (wawancara), dan pembiayaan marketing,
observasi (pengamatan), Ketiga dengan
dan gabungan dari memanfaatkan influencer
ketiganya, Secara langsung lebih meningkatkan
dari responden yang terpilih pemasaran di
sebagai sampel, dimana Instagram,danmemberikand
meliputi data identitas ampakpositifterhadapkemaju
responden. an TAS COFFE, terakhir
peran variable tempat / place
dalam marketing mix bisa
membuat pengunjung untuk
datang kembali ke TAS
COFFE karena TAS COFFE
ini memberikan dan
menyuguhkan interior dan
suasan tempat yang menarik
bagi
konsumendanharganyajugas
esuaidengankantongkonaum
en.Tempatyangmenurutpenel
itikurang strategis tetapi
dengan adanya kemajuan
teknologi dan strategi
promosi yang TAS COFFE
lakukan bisa langsung
mengenak ke hati
parakonsumen

Persamaan antara penelitian ini dengan penelitian peneliti adalah media sosial

Instagram. Selain itu, peneliti menggunakan metode penelitian yang sama yaitu

deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Kedua persamaan itu membuat penelitian

memiliki skripsi ini sebagai telaah pustaka.

Perbedaan penelitian di atas dengan penelitian yang akan dilakukan peneliti

adalah terletak pada fokus penelitian. Penelitian di atas terfokus pada pemilihan

dan pemanfaatan Instagram sebagai media komunikasi pemasaran online,

sedangkan peneliti berfokus pada strategi komunikasi pemasaran hijab dalam

meningkatkan penjualan melalui aktivitas promosi pada akun Instagram.


14

2.2. Tinjauan Teori

2.2.1. Pengertian Influencer

Influencer merupakan seseorang yang memiliki jumlah followers (pengikut) dengan

jumlah besar dan memiliki pengaruh kuat terhadap pengikutnya seperti selebram, public

figure, youtuber, dan lainnya (Tokopedia. 2019). Influencer sendiri dibagi menjadi tiga

yaitu:

1. Mega Influencer merupakan selebriti papan atas yang populer tidak hanya di

dunia nyata, namun juga di dunia maya. Selebriti ini sudah memiliki personal

branding yang tidak perlu dibentuk lagi oleh sebuah brand. Pengikut di sosial

media yang mereka memiliki mencapai di atas 1 juta orang. Contohnya adalah

Agnes Monica, Ayu Ting Ting, Raffi Ahmad dan Raisa.

2. Macro Influencer adalah kreator profesional yang memiliki hasrat untuk berbagi

kehidupan mereka dengan fokus hal tertentu. Influencer ini memiliki jumlah

followers antara 100.000 hingga 1 juta orang. Contohnya Alexander Thian

(Penulis dan Travellers), Ryan Adriandhy (Stand Up dan Animator) dan Putu

Aditya (Penulis dan Videografer).

3. Micro Influencer merupakan seseorang yang memiliki followers di antara 1000

hingga 100 ribu orang. Micro Influencer sering disebut dengan buzzer karena

sering melakukan review berdasarkan pengalaman yang otentik, sehingga

mendapat kepercayaan lebih dari perusahaan dan followers

Influencer menjadi salah satu sorotan pada konteks media sosial. Influence

secara operasional merupakan pengarus pada perilaku online saat seseorang

melakukan beragam cara untuk meningkatkan keterkenalannya diinternet denggan

memanfaatkan teknologi misalnya video, blog, dan situs jejaring sosial lainnya.
15

(Detta, 2017) Ryan dan Jones pada lidyawati mengatakan bahwa digital

influencer adalah orang yang mempunyai pengaruj yang besar disosial media.

Pengguna akun ini berpengaruh sudah memiliki kepercayaan dari pengikut

online-nya dan pendapat mereke bisa memiliki pengaruh luar biasa untuk reputasi

online, termasuk bagi produk atau juga brand. Konsep dari pemasarannya

influencer merupakan mendeskripsikan suatu produk atau brand buatan penjual

dan menyebar luaskan kepada khalayak ramai melalui jejaring internet. (Julie,

2017)

Influencer membuat postingan di media sosial pribadi, dilihat dari banyak nya

follower yang melakukan engagement pada postingan mereka seperti like, share,

retweet, comment, klik, pada link atau URL dari promosi tersebut. Hingga

influencer memberikan komunikasi yang baik dengan followenya dan mempunyai

reputasi yang pantas dengan produk yang di promosikan. Jumlah follower dari

influencer inilah yang dapat membuat reach tinggi.

Namun, terpenting untuk mengetahui penggemar mana yang cocok dengan

tujuan dari suatu brand. Mengatur serta menarik keinginan minat para pembaca

ialah memberikan contoh pemakaian, seperti orang yang memang benar

menggunakan dikehidupannya. Suatu yang bertolak belakang dengan metode

pemasaran influencer ada pada postingan mereka yang mengatasnamakan

perusahaan tetapi mereka memberikan pendapat dan informasi yang mereka yang

punya. Datangnya bermacam selebritas online ini bisa dilihat dengan kejadian

baru tentang pengaruh mereka terhadap konteks sosial budaya periklanan dalah

bentuk memeperkenalkan dan memaparkan nonpribadi atas ide, jasa ataupun


16

barang yang telah dibayar oleh sponsor. Daya tarik iklan merupakan suatu hal

yang dapat menggerakan orang, menjelaskan keinginan maupun kebutuhan

mereka, serta menumbuhkan ketertarikan untuk yang melihat ataupun yang

mendengarkan. (Luthfiani,2018) Penggunaan influencer bisa mempengaruhi

sikap, serta para pelanggan pada produk yang dipromosikannya. Instagram

meurpakan media sosial yang terkenal sekarang yang dimanfaatkan para pelaku

bisnis untuk memperkenalkan produk jualannya. Sebab basisnya instagram adalah

media sosial yang mempunyai manfaat sebagai membagikan foto kepada

followers. (Latief,2019) Pelaku bisnis memanfaatkan influencer sebagai ajang

media promosi di instagram yang sering disebut celebrity endorsement di

instagram, dimana influencer atau selebriti instagram ini dijadikan seperti brand

ambassador baik dikontrak lama atau sementara oleh online shop. Celebrity

endorser mempunyai kredibilitas tiga dimensi yang dikutip dari Lafferty, B.A, et

al, diantaranya :

1. Daya tarik (attractiveness), objek yang dinilai dari sikap yang simpatik,

mempunyai ambisi, kecerdasan,dan karateristik kepribadian lainnya.

2. Kepercayaan (trustworthiness), merupakan objek yang dinilai berdasarkan

sumber informasi yang jujur.

3. Keahlian (expertise), suatu objek yang dinilai dari sikap simpatik,

mempunyai ambisi, kecerdasaan, dan karakteristik kepribadian lainya.

Influencer dapat menjadi sorotan atau contoh untuk ditiru bagi yang

terpengaruh ketika melihatnya.


17

Berdasaran itulah, para online shop atau pelaku bisnis memanfaatkan hal itu

untuk menunjang bisnisnya. Secara sederhana, influencer merupakan seseorang

yang dapat mempengaruhi pengguna media sosial baik seorang artis, vlogger,

blogger, youtuber, ataupun orang yang berpengaruh lainnya terutama yang aktif

pada media sosial.

Digital influence adalah kemampuan untuk mempengaruhi, merubah opini

dan perilaku secara online, umumnya melalui social networking. Secara

sederhana, digital influencer adalah mereka yang memiliki pengaruh yang besar di

sosial media. Para individu berpengaruh ini telah memiliki kepercayaan dari

rekan-rekan online-nya, dan opini mereka dapat memiliki dampak luar biasa

untuk reputasi online, termasuk untuk produk/brand (Ryan & Jones, 2009).

Aspek yang dilihat dari seorang digital influencer adalah Reach, Resonance

dan Relevance (Solis 2012). Jika seorang digital influencer membuat posting di

media sosial, berapa banyak follower yang melakukan engagement dengan

postingan mereka melalui like, share, retweet, comment, klik terhadap link atau

URL dari iklan, atau lebih jauh melakukan tindakan seperti misalnya mengisi

form/pembelian.

Engagement ini bisa terjadi jika para digital influencer dimaksud konsisten

membangun komunikasi dengan followernya dan memiliki citra/reputasi yang

cocok dengan produk yang ditawarkan. Reach merujuk pada jumlah followers dari

digital influencer. Namun jumlah follower yang besar tidak selalu menjamin

sukses. Yang lebih penting adalah mengetahui fans mana yang sesuai dengan

target khalayak dari brand.


18

Resonance adalah tingkat engagement dari follower dengan konten yang

dibagikan influencer. Resonance yang menentukan apakah khalayak akan aktif

meneruskan konten dari influencer lalu membagikannya lagi. Relevance

menggambarkan level kesesuaian dan kesamaan antara nilai-nilai yang dianut

digital influencer dan brand image produk. Relevance dapat berupa konten yang

dibuat influencer, dan apakah influencer memilki value, budaya dan demografis

yang sama dengan target khalayak brand.

Dari uraian mengenai digital influencer dapat ditarik kesimpulan bahwa

akun digital influencer yang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi,

mengubah opini dan perilaku secara online di media sosial. Opini mereka memiliki

dampak yang luar biasa untuk reputasi produk atau brand.

2.2.2. Media Sosial

1. Pengertian Media Sosial

Media dapat diartikan sebagai alat atau sarana yang

dipergunakan untuk menyampaikan pesan seseorang (komunikator)

kepada orang lain (khalayak). (Cangara, 2018 )Media sosial adalah

keniscayaan sejarah yang telah membawa perubahan dalam proses

komunikasi manusia. Proses komunikasi yang selama ini dilakukan

hanya melalui komunnikasi tatap muka, komunikasi kelompok,

komunikasi massa, berubah total dengan perkembangan tekhnologi

komunikasi dewasa ini, khususnya internet. Perubahan tersebut akan

membawa konsekuensi-konsekuensi proses komunikasi. Proses


19

komunikasi yang terjadi membawa konsekuensi di tingkat individu,

organisasi, dan kelembagaan (Nurudi, 2018)

Media sosial juga dapat diartikan sebagai teknologi

berbasis internet yang memfasilitasi percakapan. Perbedaan pokoknya

dengan aplikasi web tradisional adalah pada platform berupa content

creation, conten upload, networking, conversing, media sharing, dan

bookmarking (Fandy, 2012) Sehingga dapat dikatakan bahwa media

sosial adalah salah satu bentuk dari komunikasi massa yang mana

dalam bentuk peyebaran pesannya menggunakan internet dengan

sasarannya berupa khalayak yang menggunakan jaringan internet.

2. Karakteristik Media Sosial

Adapun karakteristik sekaligus keunggulan media sosial

dibandingkan media konvensional (cetak/elektronik) identik dengan

karakteristik jurnalistik online, yaitu:

1) Multimedia, dapat memuat atau menyajikan berita/informasi

dalam bentuk teks, audio, video, grafis, dan gambar secara bersamaan.

2) Aktualitas, berisi info aktual karena kemudahan dan kecepatan

penyajian.

3) Cepat, begitu di posting atau diupload, langsung bisa diakses

semua orang.

4) Update, pembaruan (updating) informasi dapat dilakukan dengan cepat

baik dari sisi konten maupun redaksional, missal kesalahan


20

ketik/ejaan. Kita belum menemukan istilah “ralat” di media online

sebagaimana sering muncul di media cetak. Informasi pun

disampaikan secara terus menerus.

5) Kapasitas luas, halaman web bisa menampung naskah sangat panjang.

6) Fleksibilitas, pemuatan dan editing naskah bisa kapan saja dan dimana

saja, juga jadwal terbit (update) bisa kapan saja, setiap saat.

7) Luas, menjangkau seluruh dunia yang memiliki akses internet.

8) Interaktif, dengan adanya fasilitas di kolom komentarv dan chat room.

9) Terdokumentasi, informasi tersimpan di “bank data” (arsip) dan

fasilitas “cari” (search).

10) Hyperlinked, terhubung dengan sumber lain (link) yang berkaitan

dengan informasi tersaji. (Fandy, 2012)

3. Jenis Media Sosial

Kategori dalam media online adalah portal, website (situs web,

termasuk blog dan media sosial seperti facebook dan twitter), radio

online, tv online, dan email. (Fandy, 2012 Adapun jenis kategori

media sosial yaitu:

1) Sosial Networking

Sosial Networking atau jaringan sosial merupakan medium yang

paling populer dalam kategori media sosial. Situs jejaring sosial

adalah media sosial yang paling populer, media sosial tersebut

memungkinkan anggota untuk berinteraksi satu sama lain. Interaksi


21

terjadi tidak hanya pada pesan teks, tetapi juga termasuk foto dan

video yang mungkin menarik perhatian pengguna lain.

2) Blog

Blog merupakan media sosial yang memungkinkan penggunanya

untuk mengunggah aktivitas keseharian, saling mengomentari, dan

berbagi, baik tautan, web lain, informasi, dan sebagianya. Pada

awalanya, blog merupakan suatu bentuk situs pribadi yang berisi

kumpulan tautan ke situs lain yang dianggap menarik dan

diperbarui setiap harinya, pada perkembangan selanjutnya blog

memuat banyak jurnal (tulisan keseharian pribadi) (Nurudi, 2018)

3) Mini Blog (Microblogging)

Tidak berbeda dengan blog, microblogging merupakan jenis media

sosial yang memfasilitasi pengguna untuk menulis dan

mempublikasikan aktivitas serta pendapatnya.Dapat menyebarkan

informasi, mempromosikan pendapat/pandangan pengguna lain,

sampai membahas isu terhangat (trending topic) saat itu juga dan

menjadi bagian dari isu tersebut dengan turut berkicau (tweet)

menggunakan tagar (hastag) tertentu.

4) Penanda Sosial ( Sosial Bookmarking)

Penanda sosial atau sosial boorkmarking merupakan media sosial

yang bekerja untuk mengorganisasi, menyimpan, mengelola, dan

memcari informasi atau berita tertentu secara online.Beberapa situs


22

sosial boormarking yang populer adalah delicious.com, digg.com

dan lintasme.

5) Wiki

Mirip dengan kamus atau ensiklopedi, wiki menghadirkan kepada

pengguna pengertian, sejarah, hingga rujukan buku atau tautan

tentang satu kata. Wiki merupakan media atau situs web yang

secara program memungkinkan para penggunanya berkolaborasi

untuk membangun konten secara bersama.

6) Media Sharing

Situs berbagi media (media sharing) merupakan jenis media sosial

yang memfasilitasi penggunanya untuk berbagi media, mulai dari

dokumen (file), video, audio, gambar, dan sebagainya. Beberapa

contoh dari media berbagi ini adalah youtube, flickr, snapfish,

instagram.

7) Instagram

Instagram adalah salah satu contoh mediasharing yang tergolong

dalam kategori media online karena pemanfaatannya

menggunakana media internet.Yang mana dalam penggunaannya

mampu menjangkau siapapun yang menggunakan internet, di

manapun dan kapanpun yang berarti tidak terbatas ruang dan waktu.

2.2.3. Promosi
23

Menurut Tjiptono (2012), promosi adalah bentuk komunikasi pemasaran

artinya aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi,

mempengaruhi/membujuk dan atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan

dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang

ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.

Adapun tujuan dari promosi seperti yang disampaikan Kotler (2002) adalah:

(1) untuk menyebarluaskan nformasi barang atau jasa perusahaan kepada pasar;

mendapatkan konsumen baru dan menjaga kesetiaan konsumen untuk membeli

dan menggunakan; (3) produk atau jasa perusahaan; (4) meningkatkan penjualan

sehingga pendapatan perusahaan akan meningkat; (5) membedakan dan

mengunggulkan produk perusahaan dibandingkan dengan produk pesaing; (6)

membentuk citra produk atau jasa dan juga nama perusahaan dimata konsumen;

(7) dan mengubah tingkah laku dan pendapat konsumen

2.2.4. Instagram

Instagram adalah sebuah aplikasi untuk berbagi foto yang dapat dilihat

oleh followers dari penggunggah foto tersebut dan dapat saling memberikan

komentar antara sesamanya. Nama Instagram sendiri berasal dari insta dan

gram, “insta” yang berasal dari kata instant, seperti kamera polaroid yang pada

masanya lebih dikenal dengan sebuah “foto instan” dan “gram” yang berasal

dari telegram yang cara kerjanya untuk mengirimkan informasi kepada orang

lain secara cepat. Dan apliaksi Instagram adalah aplikasi untuk photo-sharing

dan layanan jejaring sosial online yang memungkinkan penggunanya untuk

mengambil gambar, menerapkan filter digital untuk mereka, dan berbagai


24

hasilnya bisa di share melalui berbagai layanan sosial media seperti Facebook,

Twitter, dan situs media lainnya.Instagram merupakan salah satu media online

yang sedang diminati oleh semua kalangan karena memberikan kemudahan

untuk membagikan foto ataupun video.

1. Sejarah Instagram

Instagram pertama-tama dikembangkan di San Fransisco oleh

Kevin Systrom dan Brasil Michel “Mike” Krieger saat mereka berdua

memilih untuk berfokus pada pembuatan aplikasi multi-fitur “HTML5

check-in” di proyek Burbn untuk fotografi mobile.

Burbn Inc. Merupakan tekhnologi yang berfokus pada

pengembangan aplikasi untuk telpon genggam berbasis HTML5 yang

digunakan untuk check in lokasi,mendapatkan poin untuk hang out dengan

teman, posting foto, dan update status. Karena Burbn, inc memiliki fokus

yang terlalu banyak di dalam HTML5 mobile (Hyper text markup

language 5), Kevin Systrom dan Mike Krieger kemudian hanya

memfokuskan pada satu hal saja yaitu membuat sebuah versi prototipe

pertama yaitu hanya berfokus pada foto saja. Kevin dan Mike hanya

memfokuskan pada bagian foto, komentar dan juga kemampuan

untuk menyukai sebuah foto, itulah yang ahirnya yang menjadi awal mula

munculnya media sosial instagram(Bambang, 2018)

P
ada tanggal 3 April 2012, instagram untuk Android

akhirnya dirilis.Aplikasi tersebut di unduh sebanyak lebih dari satu juta

kali dalam waktu kurang dari satu hari. Pada minggu yang sama instagram
25

berhasil mengumpulkan US$ 50 juta dari venture capitalist untuk berbagi

share perusahaanya, proses yang membuat nilai instagram naik hingga

sejumlah US$ 500 juta. Instagram menjadi aplikasi kelima yang pernah

mencapai satu juta peringkat di Google Play (Wikipedia)

Kesepakatan emas datang kepada instagram pada saat tawaran

akuisisi datang dari Facebook, dengan tawaran untuk membeli instagram

(beserta seluruh 13 karyawannya) dengan nilai sekitar US$ 1 miliar dalam

bentuk tunai dan saham pada bulan April 2012.Tawaran ini datang

beserta dengan kebijakan untuk mebiarkan instagram tetap dikelola

independen.Pada tanggal 22 Agustus 2012 kesepakatan antara Facebook

dan instagram di lanjutkan. Dan ahirnya kesepakatan resmi pada tanggal 6

41
september 2012. Pada 11 mei 2016 instagram memperkenalkan versi

10.10.0 dengan tampilan baru sekaligus ikon baru dengan desain aplikasi

baru, terinpirasi oleh ikon sebelumya, ikon baru merupakan kamera

sederhana dengan pelangi hidup dalam bentuk gradien.

2. Fitur-Fitur Instagram

Adapun beberapa fitur-fitur yang terdapat di instagram yaitu

(Bambang, 2018):

a. Kamera

Fitur kamera memungkinkan pengguna Instagram tidak hanya bisa

menggugah foto dari galeri.Tetapi dapat juga langsung membidik atau

merekam momen dari dalam aplikasi kemudian mengedit, memberi

caption baru membagikannya.


26

b. Editor

Editor adalah fitur yang memungkinkan pengguna untuk memoles foto

yang dijepret lewat kamera perangkatnya. Disini akan dijumpai 10

tool editor tingkat lanjut untuk mengatur kembali penchayaan, kontras

dan saturasi semudah menggerakkan jemari tangan. Di update terbaru

instagram tidak lagi mengahruskan foto berwujud kotak, tapi sudah

mendukung pilihan potrait dan juga landscape. Memberikan keleluasan

kepada pengguna saat ingin membagikan foto dengan sudut tangkapan

lensa yang lebar.

c. Tag dan Hashtag

Fitur ini sebagaimana jejaring sosial pada umumnya memiliki fungsi

untuk menandai teman atau mengelompokkan foto dalam satu label.

d. Caption

Caption atau deskripsi, berfungsi agar pengguna bisa mendeskripsikan

dan menceritakan mengenai foto yang diunggah.

e. Integrasi ke media social

f. Instagram juga memungkinkan penggunanaya untuk berbagi ke jejaring

sosial lain seperti Facebook, Twitter, Tumblr dan Flicrk. yang sudah

terhubung dengan akun Instagram dari pengguna.

g. Instastory

Fitur yang berfungsi untuk membagikan cerita baik video maupun foto

yang bertahan selama 1 hari dengan durasi maksimal 30 detik.


27

h. Explore

Fitur yang menampilkan konten yang dilihat following atau follower

pengguna.Sebagai sebuah media sosial yang digunakan oleh khalayak

ramai.

i. Highlight

Fitur Instagram yang memungkinkan penggunanya untuk

mengelompokkan unggahan dari Instastory.

j. Instagram Bussines

Fitur terbaru Instagram yang memungkinkan pengguna bisa

mengubah informasi akun personal menjadi akun bisnis dengan

menampilkan alamat dan kontak yang dibutuhkan.

Selain itu, ada beberapa aktivitas yang dapat kita lakukan di

instagram, (Bmbang,2018) yaitu:

a. Follow

Yang berarti megikuti atau berteman dengan pengguna lain yang kita

anggap menarik untuk diikuti.

b. Like

Jika menyukai foto yang ada, jangan segan-segan untuk memberikan

like. Pertama dengan menekan tombol like dibagian bawah caption

yang bersebelahan dengan komentar. Kedua, dengan double tap

(mengetuk dua kali) pada foto yang disukai.


28

a. Comment

Sama sepertilike ,komentar adalah bagian dari interaksi namun lebih

hidup dan personal. Karena lewat komentar, pengguna mengungkapkan

pikirannya melalui kata-kata.

c. Mentions

Fitur untuk memanggil pengguna lain. Cara nya adalah dengan

menambahkan tanda arroba (@) dan memasukkan akun instagram dari

pengguna tersebut.

d. Message

Fitur untuk mengirim pesan secara pribadi yang berupa foto, video

maupun tulisan yang dikirim oleh sesama pengguna instagram.

Dengan berbagai fiutur dan manfaatnya, Instagram dapat dikatakan

mampu untuk menyebarluaskan suatu informasi baik berupa pesan maupun

suatu produk sehingga dapat dimanfaatkan oleh semua kalangan.

3. Penggunaan Instagram

Manfaat atau penggunaan Instagram sebenarnya sama dengan

manfaat dari media sosial. (Arief,2016) Adapun manfaat dari media

sosial adalah:

a. Mendapatkan informasi

Banyak informasi yang dapat diperoleh melalui media sosial,

misalnya seperti beasiswa, lowongan kerja, info seputar agama,


29

politik, motivasi, juga hal-hal yang sedang trend dibicarakan

banyak orang.

b. Menjalin silaturahmi

Dapat melakukan komunikasi meski dengan jarak yang berjauhan

dengan user lain sehingga terjalin silaturahmi, baik dengan orang

baru, teman lama, bahkan kerabat dan keluarga.

c. Membentuk komunitas

Bagi yang memiliki kesukaan dan hobi yang sama, dapat

membentuk suatu perkumpulan atau komunitas yang berisi orang-

orang dengan kesukaan dan hobi yang sama pula.

d. Branding

Kegiatan komunikasi yang dilakukan, agar brand (merk) yang

ditawarkan dikenal dan memiliki nilai sendiri di calon konsumen.

e. Promosi

Sosial media mempermudah Kegiatan sosial

Memudahkan kegiatan sosial karena informasi yang disampaikan

dapat dilihat siapa saja dengan waktu yang singkat.


30

2.3. Kerangka Pemikiran

PRODUK HIJAB @shopaholicstore.id


Banjarmasin.

Peran Infleuncer

Media Sosial Instagram

Aktivitas Influencer

Bentuk-bentuk Aktivitas Influencer


1. Product (Testimoni, Kualitas)
2. Price (Diskon)
3. Promotion (Paid Promote, Endorse)
4. Place (Instagran)

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran (2022)


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Pedekatan Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian kualitatif.

Istilah kualitatif tidak hanya lazim dimaknai sebagai jenis data, akan tetapi juga

berhubungan dengan analisis data dan interprestasi atas objek kajian,

implementasi penelitian kualitatif bermula dari pengamatan

P
enelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif

adalah metode (jalan) penelitian yang sistematis yang digunakan untuk mengkaji

atau meneliti suatu objek pada latar hipotesis, dengan metode- metode yang

alamiah ketika hasil penelitian yang diharapkan bukanlah generalisasi

berdasarkan ukuran-ukuran kuantitas, namun makna, (segi kualitas) dari

fenomena yang diamati (Andi,2016)

Dapat diartikan bahwa penelitian kualitatif adalah sebuat proses

pengumpulan data yang kemudian dianalisa untuk menghasilkan pemahaman

tentang suatu fenomena. Sehingga dalam penelitian ini, penulis

mengumpulkan data yang berkenaan dengan fenomena brand instagram

@shopaholicstore.id. Banjarmasin yang dikenal masyarakat melalui pemasaran

melalui media sosial Instagram.

31
32

3.2. Tipe Penelitian

Penelitian ini berjenis penelitian deskriptif, yang mana bertujuan untuk

menyelesaikan, meringkaskan berbagai kondisi, berbagai situasi atau berbagai

variabel yang timbul dimasyarakat yang menjadi objek penelitian itu

berdasarkan apa yang terjadi (Rianto,2010)

Sedangkan menurut jenisnya penelitian ini termasuk penelitian

lapangan (Field Research) yakni, penelitian yang dilakukan di lapangan atau di

dalam masyarakat yang sebenarnya. Untuk menemukan realitas apa yang

tengah terjadi mengenai masalah tertentu.(Marzuki,2015) Data yang

dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data yang berkenaan dengan strategi

komunikasi pemasaran brand @shopaholicstore.id Banjarmasin

Sehingga dalam hal ini, penulis melakukan penelitian terhadap

@shopaholicstore.id Banjarmasin dengan mengumpulkan berbagai data yang

dibutuhkan yang kemudian dianalisa secara deduktif, yakni membuat

kesimpulan dimulai dari pernyataan umum menuju pernyataan khusus.

3.3. Sumber Data Penelitian

Adapun sumber data penelitian dengan sumber data primer dan data sekunder:

1. Sumber Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden atau

objek yang diteliti (Nazir, 2009) Dalam hal ini data primer yang diperoleh

peneliti bersumber dariOwner dan Tim Kerja @shopaholicstore.id

Banjarmasin yang berjumlah 2 orang yang berlokasi di Toko


33

@shopaholicstore.id Banjarmasin Dalam hal ini, peneliti ikut

berpartisipasi dalam kegiatan pemasaran @shopaholicstore.id

Banjarmasin sehingga dapat mengumpulkan data yang dibutuhkan.

2. Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder yaitu data yang mendukung data penelitian,

pengumpulan data ini diperoleh dari, buku-buku, jurnal, dan judul-judul

lain yang berkaitan dengan judul yang dimaksud.

3.4. Prosedur Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini adalah teknik

penelitian lapangan (Field Research) yang mana penulis membutuhkan

penelitian langsung ke lapangan.Sedangkan dalam penelitian ini bersifat

deskriptif kualitatif yang menjelaskan maksud dari sumber data yang diperoleh.

Oleh karena itu, peneliti dalam proses pengumpulan data harus memilih dan

menerapkan teknik pengumpulan data yang terkandung dalam natural setting

tersebut secara komprehensip, sehingga harus dipilih dan diterapkan teknik

penelitian yang relevan dengan objek materialnya (Kaelan, 2012)

Pengumpulan data pada penelitian ini antara lain dengan observasi,

wawancara, dan dokumentasi. Adapun penjabaran dari ketiga teknik tersebut

(Faisal, 2013) antara lain sebagai berikut

1. Metode Interview

Metode Interview atau wawancara adalah proses tanya jawab dua

orang atau lebih berhadap secara fisik, mendengarkan informasi atau


34

keterangan.Adapun wawancara yang penulis lakukan adalah dengan

langsung berinteraksi mengajukan pertanyaan kepada Owner dan Tim

Kerja @shopaholicstore.id Banjarmasin Metode ini juga menjadi metode

pengumpulan data yang utama.

2. Metode Observasi

Metode Observasi adalah alat pengumpulan data, metode ini

menggunakan pengamatan atau mengindrakan langsung terhadap suatu

benda, kondisi, situasi, proses atau perilaku.Berdasarkan pemaparan di

atas, penulis menggunakan observasi partisipan di mana peneliti terlibat

langsung dalam kegiatan pemasaran dari Owner dan Tim Kerja

@shopaholicstore.id Banjarmasin

3. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi digunakan sebagai metode pelengkap.Metode

dokumentasi ini adalah pengambilan data yang diperoleh melalui

dokumen-dokumen.Metode ini penulis gunakan untuk mendapatkan

informasi tertulis ataupun gambar tentang strategi komunikasi pemasaran

@shopaholicstore.id Banjarmasin di media sosial Instagram.

3.5. Prosedur Analisis Data

Analisa data dapat dipahami sebagai upaya menganalisa atau memeriksa

secara teliti terhadap sesuatu. Dalam konteks penelitian, analisis dapat dimaknai

sebagai kegiatan membahas dan memahami data guna menemukan makna

tafsiran dan kesimpulan tertentu dari keseluruhan data dalam penelitian. Sebelum
35

sampai pada tahap analisa data, penulis memproses data yang telah

dikumpulkan, setelah itu penulis menganalisa dan mengimpretasikannya

Pengumpulan data tersebut diproses dengan pengolahan data

dengan jalan mengelompokkannya sesuai dengan bidang pokok bahan masing-

masing. Setelah bahan dikelompokkan selanjutnya disusun, sehingga

pembahasan yang akan dikaji dapat tersusun secara sistematis untuk selanjutnya

digunakan dalam proses analisis data.Analisis dalampenelitian ini bersifat

deskriptif. Analisis deskriptif pada dasarnya dapat dibedakan menjadi dua cara

analisis induktif (sintetik) dan analisis deduktif (analitik). Penelitian yang

dilakukan penulis bersifat analisis deduktif yakni membuat kesimpulan

dimulai dari pernyataan umum menuju pernyataan khusus dengan rasio atau

penalaran.(Ibrahim, 2015)

3.6. Jadwal Penelitiaan

No Kegiatan Penelitian Bulan Ke -


Maret April Mei Juni Juli
1 Penelitian Pendahuluan
2 Penyusunan Proposal
3 Seminar Proposal
4 Pengumpulan Data
5 Pengolahan Data
6 Analisa Data
7 Penulisan Laporan
8 Ujian Hasil Penelitian
36

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

A, Ibrahim, M. 2015. Metodologi Penelitian Kualitatif. Alfabeta: Bandung

Andi,Prastowo. 2016. Metode Penelitian Kualitatif Dalam Perspektif Rancangan


Penelitian. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media,

Bambang Riyanto, 2018, Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. BPFE.


Yogyakarta

Cangara, Hafied. 2015. Perencanaan dan Strategi Komunikasi. Jakarta: PT Raja


Grafindo Persada

Faisal, Sanapiah. 2014, Format-Format penelitian Sosial, Jakarta: Raja Grafindo


Persada

Fandy Tjiptono dan Gregorius Chandra. 2012. Service, Quality Satisfaction.


Jogjakarta: Andi Offset.

Hasibuan, Malayu S. P. 2019. Manajemen: Dasar, Pengertian, dan Masalah.


Jakarta : Bumi Aksara.

Kaelan. 2012. Metode Penelitian Kualitatif Interdisipliner. Yogyakarta:


Paradigma.

Marzuki,2015. Marzuki. 2015. Indikator Ekonomi. Yogyakarta: UPP STIM


YKPN

Nurudin. 2018. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta : Raja Grafindo Persada

Ratminto dan Atik Septi Winarsih. 2015. Manajemen Pelayanan. Yogyakarata:


Pusataka Pelajar.

Rianto,2010. Metodologi Penelitian Pendidikan.Surabaya : Penerbit SIC.


37

Skripsi

Mudyanti 2018 Strategi Komunikasi Jasa Iklan Instagram @Solofoodgram Dalam


Menghadapi Kompetitor Progam Studi Ilmu Komunikasi Fakultas
Komunikasi Dan Informatika Universitas Muhammadiyah Surakarta 2018

Ryan, Damian., & Jones, Calvin. (2009). Understanding Digital Marketing:


Marketing Strategies for Engaging The Digital Generation. United States:
Kogan Page Limited

Syahidah 2019 Strategi Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan


Pada Akun Instagram @Beautymaskerofficial Program Studi Ilmu
Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
Medan 2019

Jurnal :

Detta Rahmawan, Hanny Hafiar, dan Jimi Narotama M, Peran Vlogger Sebagai
Online Influencer dalam Industri Media Digital di Indonesia, 2017
PROMEDIA, Volume Ke- 3, No. 2, 2017, Rahmawan, dkk, Peran Vlogger,
183-206

Julie Messiaen, Influencer marketing How to The Popularity Threshold of


Instagram Influencers impacts ConsumersBehaviour: The moderating role
of Purchase Involvement (Univ. Gent, 2017)

Luthfiani,2018. Pemanfaatan Micro-Influencer pada Media Sosial sebagai


Strategi Public Relations di Era Digital. Jurnal Ilmu Komunikasi
Ultimacom Vol. 12, No. 2 ISSN: 2085 - 4609 e- ISSN 2656-0208

Marwick. K; Birrel M., 2013. The Mood (Affective) Disorders in Crash Course
Psychiatry, 4 th Edition. Edinburgh: Elsevier Ltd. Pp:133-137

Senft, Theresa M. 2008. Camgirls: Celebrity & Community In The Age of Social
Networks. New York: Peter Lang.

Solis, Brian. 201). Engage: The Complete Guide for Brands and Business to
Build, Cultivate, and Measure Success in the New Web. New Jersey: John
Wiley & Sons Inc

We Are Social & Hootsuite. (2020). Digital Data Indonesia 2020. In Data
Reportal. Retrieved from https://datareportal.com/reports/digital-2020-
indonesia
38

Internet:

(https://www.gudangilmukomputer.com/2015/12/sejarah-dan-perkembangan-aplikasi-sosial-

media- instagram. (3 April 2022).

Anda mungkin juga menyukai