Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Era globalisasi telah merambah ke berbagai bidang kehidupan manusia.
Perkembangan zaman yang sangat pesat telah membawa manusia pada
kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi mendorong terjadinya persaingan
yang semakin tajam, karena operasi pemasaran tidak hanya di dalam negeri saja
melainkan sudah semakin luas hingga merambah ke luar negeri. Karenanya untuk
menarik minat konsumen maka berbagai produk barang dan jasapun dikemas
dengan semenarik mungkin.
Perkembangan dunia usaha yang semakin kompleks secara tidak langsung
telah menciptakan persaingan di antara pemain. Mereka yang tidak cerdas untuk
membaca situasi yang ada tersebut akan kalah dalam persaingan. Keberhasilan
sebuah perusahaan untuk dapat memasarkan produk barang dan jasa yang
dihasilkan bergantung pada bagaimana perusahaan tersebut mampu
menyampaikan pesan-pesan yang efektif kepada konsumennya. Oleh karena itu
komunikasi mempunyai peranan yang sangat penting terhadap keberhasilan
pemasaran produk perusahaan tersebut. Disini perusahaan dituntut untuk dapat
lebih kreatif dalam menyampaikan pesan kepada konsumen. Selain itu perlu juga
diperhatikan siapa-siapa yang akan menjadi target sasaran komunikasi.
Untuk mengantisipasi persaingan yang semakin ketat baik di dalam maupun
di luar negeri, industri batik sekarang semakin berorientasi pada keunggulan yang
kompetitif dengan menggunakan teknologi yang semakin produktif, efisien serta
mampu menjamin secara konsisten keunggulan mutu produknya. Bersamaan
dengan itu, pengusaha batik harus mampu pula mengembangkan strategi
pemasaran yang tepat untuk mengatasi persaingan pasar yang semakin terbuka.
Hal ini perlu disadari karena dengan adanya globalisasi pasar, konsumen akan
semakin banyak mempunyai pilihan dan keleluasaan untuk membeli produk batik
guna memenuhi kebutuhannya. Konsumen makin bersikap kritis dalam

1
menentukan pilihan terhadap keunggulan kualitas, manfaat dan kelayakan harga
batik yang dibelinya.
Dalam konsep pemasaran yang dimaksud sasaran komunikasi adalah calon
konsumen dan juga mereka yang telah menjadi konsumen ataupun pelanggan.
Perhatian terhadap kedua kelompok konsumen tersebut harus dilakukan secara
seimbang. Artinya, perusahaan harus mampu mengarahkan komunikasi untuk
meraih calon konsumen dengan tetap mempertahankan konsumen atau
pelanggan dengan cara memuaskan mereka.
Hal ini yang tidak dapat diabaikan dalam dunia usaha yang merupakan aset
tak berwujud adalah ekuitas yang diwakili oleh merek. Bagi banyak perusahaan,
merek dan segala yang mewakilinya merupakan asset yang paling penting, karena
sebagai dasar keunggulan kompetitif dan sumber penghasilan masa depan.
Namun, merek-merek jarang dikelola secara 3 terkoordinasi, dan tidak ada sikap
koheren yang memandang aset tersebut memang semestinya dijaga dan
diperkokoh.
B. Rumusan Masalah
a. Bagaimanakah Masa Depan Pemasaran Global ?
b. Bagaimana Faktor-Faktor Mendorong dan Menghambat Pemasaran Global ?
c. Apa Itu Dampak Pemasaran Global ?
d. Bagaimana Syarat-Syarat Dan Contoh Pemasaran Global ?
C. Tujuan Masalah
a. Untuk Mengetahui Tentang Masa Depan Pemasaran Global.
b. Untuk Mengetahui Tentang Fakyot-Faktor Mendorong dan Menghambat
Pemasaran Global.
c. Untuk Mengetahui Tentang Dampak Pemasaran Global.
d. Untuk Mengetahui Tentang Syarat-Syarat dan Contoh Pemasaran Global.

2
BAB II

KASUS

Indonesia berada di dalam sedikitnya dua pusaran konflik yang, jika berkembang
menjadi arena perebutan hegemoni global, akan berpeluang mengubah tatanan
internasional itu. Pusaran yang menyeret Indonesia adalah Laut China Selatan atau
LCS dan gelombang pro-kontra globalisasi.

Indonesia dipaksa terseret karena letak geografis dan status kekuatannya di


panggung internasional. Beijing menyeret Jakarta dengan terus menyatakan ada
sengketa perairan di LCS. Indonesia terus menolak hal itu dengan menyatakan bahwa
klaim China tidak mempunyai dasar hukum internasional.

1. Produk Asing banyak Beredar. Kini menemukan produk-produk asing di pasar


Indonesia bukanlah hal yang sulit. Berbagai produk, mulai dari alat elektronik,
fashion, hingga makanan bisa kita temukan dengan mudah. Bahkan tidak jarang
ada produsen dari negara lain yang membangun perusahaan di Indonesia.
2. Pergantian Tenaga Manusia dengan Mesin. Dunia kerja di Indonesia sejak
memasuki era globalisasi sudah mulai berubah. Tenaga kerja buruh-buruh di
pabrik sudah mulai tergantikan oleh mesin-mesin yang lebih efisien. Bahkan
sekarang ini pekerjaan petani juga semakin berkurang karena tergantikan oleh
mesin-mesin yang menggantikan tenaga manusia.
3. Meningkatkan Penggunaan Gadget. Meningkatnya penggunaan gadget
merupakan salah satu contoh globalisasi yang sering kita temukan dalam
kehidupan sehari-hari. Apalagi sekarang ini gadget bisa menawarkan berbagai
fitur yang membuat pekerjaan manusia menjadi lebih efektif dan efisien.
4. Persebaran Informasi Menjadi Lebih Cepat. Persebaran informasi di era
globalisasi menjadi sangat cepat. Hal ini merupakan perwujudan dari era
globalisasi yang tidak terlepas dari peran teknologi. Saat ini semua informasi,
baik informasi regional, global, hingga internasional bisa kita akses dengan
mudah.

3
5. Pemerintah Lebih Terbuka dan Demokratis. Globalisasi juga memberi dampak
yang bagus bagi pemerintahan di Indonesia karena menjadi lebih terbuka dan
juga demokratis.
6. Pembangunan cenderung bersifat ekonomi. Mengabaikan kepentingan-
kepentingan bidang lainnya, dan sebagaimana telah dijelaskan di atas bahwa
globalisasi merupakan perpanjangan dari kapitalisme global, maka globalisasi
menimbulkan dua krisis sekaligus, yaitu, pertama, “polarisasi kelas sosial antara
yang sangat kaya dengan yang sangat miskin, dan kedua, krisis lingkungan.
7. Rusaknya tatanan sosial lokal dan nasional, lingkungan alam, bahasa dan budaya
lokal dan nasional, kearifan lokal, dan nilai-nilai luhur bangsa.
8. Dominasi ekonomi oleh para pemilik modal, sehingga menimbulkan
ketimpangan sosial, ekonomi.

Permasalahan-permasalahan sosial tersebut terwujud sebagai dampak negatif


globalisasi, seperti: arus informasi yang tak terkendali, timbulnya sikap yang kebarat-
baratan atau westernisasi, sikap anggota masyarakat yang cenderung individualistis,
menurunnya semangat kegotongroyongan, kepedulian, dan solidaritas atau
kesetiakawanan, perusahaan dari luar negeri mendesak perusahaan-perusahaan yang
ada dalam negeri sehingga perusahaan-perusahaan dalam negeri sulit berkembang,
ketimpangan ekonomi dan sosial, berkurangnya tenaga kerja pertanian akibat dari
sektor industri yang menyerap hampir seluruh petani, dan terkikisnya budaya lokal
dan nasional oleh budaya global.

4
BAB III

KAJIAN TEORITIS

Menurut para ahli yaitu Philip Kotler & Kevin Lane Keller, pemasaran global adalah
suatu upaya dalam mengutamakan seluruh sumber daya yang meliputi sumber daya manusia,
aset fisik atau modal dana, dan berbagai tujuan perusahaan lainnya demi menindaklanjuti
ancaman pasar global dan untuk meraih potensi.

Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh
perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk
mempertahankan kelangsunganhidup usahanya. Halter sebut disebabkan karena
pemasaran merupakan salah satu kegiatan perusahaan, dimana secara langsung
berhubungan dengan konsumen. Maka kegiatan pemasaran dapat diartikan sebagai
kegiatan manusia yang berlangsung dalam kaitannya dengan pasar.

Berikut ini merupakan berbagai macam teori menurut teoritis-teoritis


globalisasi, diantaranya :

1. Kotler(2001) mengemukakan definisi pemasaran berarti bekerja dengan pasar


sasaran untuk mewujudkan pertukaran yang potensial dengan maksud
memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. Sehingga dapat dikatakan
bahwa keberhasilan pemasaran merupakan kunci kesuksesan dari suatu
perusahaan.
2. Tiryakian (Ritzer dan Goodman, 2010: 587) mengemukakan bahwa “teori
globalisasi muncul sebagai akibat dari serangkaian perkembangan internal teori
sosial, khususnya reaksi terhadap perspektif terdahulu seperti teori
modernisasi”.
3. Ritzer dan Goodman (2010: 588) mengemukakan bahwa Globalisasi kultur
dapat dilihat sebagai ekspansi transnasional dari kode dan praktik bersama
(homogenitas), atau sebagai proses dimana banyak input kultur lokal dan
global saling berinteraksi untuk menciptakan semacam perpaduan yang
mengarah ke pencangkokan kultur (heterogenitas), Trend menuju
homogenitas sering kali diasosiasikan dengan imperialisme kultural atau

5
dengan kata lain, bertambahnya pengaruh internasional terhadap kultur
tertentu.
4. Robertson (Martono, 2012: 96) menguukakan bahwa “Globalisasi diartikan
sebagai proses yang menghasilkan dunia tunggal, masyarakat diseluruh dunia
menjadi saling tergantung di semua aspek kehidupan, politik, ekonomi, dan
budaya”.
5. Kellner (Ritzer dan Goodman, 2010: 590) mengemukakan bahwa Globalisasi
memperlihatkan pasar kapitalis dan seperangkat relasi sosial dan aliran
komoditas, kapital, teknologi, ide-ide, bentukbentuk kultur, dan penduduk
yang yang melewati batas-batas nasional via jaringan masyarakat global.
Transmutasi teknologi dan kapital bekerja sama menciptakan dunia baru yang
mengglobal dan saling terhubung. Revolusi teknologi yang menghasilkan
jaringan komunikasi komputer, transfortasi, dan pertukaran merupakan
praanggapan (presupposition) dari ekonomi global, bersama dengan perluasan
dari sistem pasar kapitalis dunia yang menarik lebih banyak area dunia dan
ruang produksi, perdagangan, dan komunikasi ke dalam orbitnya.
6. Ritzer (Martono 2012: 97) mengemukakan bahwa “Globalisasi telah menjadi
perhatian besar bagi kalangan pembisnis, khususnya dengan kemunculan
pasar-pasar global dan berbagai teknologi yang menyertainya”.
7. Scott (Martono, 2012: 97) Kekuatan manusia semakin meningkat dengan
adanya hubungan yang semakin kompleks dengan objek materiil yang jarang
ditanamkan dalam masyarakat tunggal. Ada miniaturisasi teknologi yang
dihubungkan menusia (laptop, ipods, handphone); transformasi biologi kepada
kode-kode informasi genetik, peningkatan skala dan jangkauan produk limbah
serta beberapa virus, perubahan teknologi jalan, kereta api dan pesawat yang
memfasilitasi mobilitas secara cepat; dan arus informasi dan arus informasi dan
komunikasi yang menekan perbedaan ruang dan waktu.
8. Meyer (Ritzer dan Goodman, 2010: 589) mengemukakan bahwa “Penyebaran
model nation-stage di seluruh dunia, dan munculnya bentuk isomorfis dari tata
pemerintahan di seluruh dunia, atau dengan kata lain, tumbuhnya model di
tata pemerintahan di seluruh dunia yang kurang lebih serupa”.

6
BAB IV

PEMBAHASAN

A. Masa Depan Pemasaran Global.

Manajemen puncak telah mengakui bahwa pemasaran masa lalu telah sangat
boros dan menuntut pertanggungjawaban lebih dari pemasaran.

a. Kedepan, ada sejumlah imperatif untuk mencapai keunggulan pemasaran :

- Pemasaran harus “holistik” dan kurangi.


- Pemasar harus mencapai pengaruh yang lebih besar dalam
perusahaan jika mereka menjadi arsitek utama dari strategi bisnis.
- Pemasar harus terus menerus menciptakan ide-ide baru jika
perusahaan ingin mencapai kesejahteraan dalam ekonomi hiper-
kompetitif.
- Pemasar harus berusaha mengetahui wawasan pelanggan dan
memperlakukan pelanggan yang berbeda tapi tepat.
- Pemasar harus membangun merek mereka melalui kinerja, lebih dari
sekedar.
- Pemasar harus menggunakan perangkat elektronik dan membangun
informasi yang unggul dalam sistem komunikasi.

b. Hasilnya dalam tahun-tahun mendatang dapat dilihat :

- Kematian departemen pemasaran dan munculnya pemasaran holistik.


- Kematian pemasaran bebas belanja (free shopping) dan kebangkitan
pemasaran ROI.
- Kematian intuisi pemasaran dan kebangkitan ilmu marketing.
- Kematian pemasaran manual dan munculnya pemasaran otomatis
- Kematian pemasaran masal dan munculnya pemasaran presisi

7
c. Untuk mencapai perubahan ini, satu set keterampilan baru dan kompetensi
yang dibutuhkan. Dituntut kecakapan di berbagai bidang seperti :

- Manajemen hubungan pelanggan (CRM).


- Manajemen hubungan Partner (PRM).
- Database marketing dan data mining.
- Contact center management dan telemarketing.
- Pemasaran PR (termasuk event dan pemasaran sponsorship).
- Membangun merek dan manajemen aset merek.
- Experiential marketing.
- Komunikasi pemasaran terpadu.
- Analisis Profitabilitas oleh segmen, pelanggan, dan saluran .

B. Faktor-Faktor Yang Mendorong dan Menghambat Pemasaran


Global.
1. Faktor-Faktor Pendorong Pemasaran Global.
Hadirnya pasar global sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi
pada suatu masyarakat, untuk itu hal tersebut harus terus dikembangkan
untuk mencegah adanya ancaman perekonomian masyarakat. Berikut ini
adalah enam faktor utama yang mampu mendorong pemasaran global :
a. Perbaikan Komunikasi dan Transportasi. Hadirnya perbaikan dalam
hal komunikasi serta transportasi akan mampu memudahkan setiap
pengusaha untuk mengatur seluruh urusan pengiriman produk antar
negara. Adanya perbaikan transportasi juga mampu mempermudah
masyarakat untuk bisa bepergian ke negara lain.
b. Kualitas. Salah satu bentuk persaingan yang ketat dalam dunia bisnis
adalah kualitas produk. Untuk itu, setiap pengusaha akan dituntut
untuk selalu mampu meningkatkan kualitas produknya agar tidak
tertinggal dalam dunia bisnis. Setiap pengusaha tersebut harus
segera memperbaiki produknya agar tidak mampu disaingi ataupun
ditiru oleh pengusaha lainnya.

8
c. Teknologi. Teknologi akan berperan penting sebagai suatu sarana
dalam menyediakan berbagai peralatan atau barang yang diperlukan
dalam pemasaran global. Hal ini berguna untuk memberikan
kenyamanan dan kelangsungan hidup antar umat manusia.
Pemanfaatan teknologi di dalamnya bisa diawali dengan sumber
daya alam yang diubah menjadi suatu alat yang sederhana dan
mampu membantu aktivitas manusia.
Teknologi adalah suatu faktor pendorong pemasaran global yang
memiliki sifat universal dan tidak ada batasan untuk tiap negara
ataupun tiap budaya. Ketika suatu teknologi sudah dikembangkan
dan mampu menghasilkan suatu produk, maka produk tersebut
nantinya akan tersedia di seluruh negara, contoh sederhana dari
teknologi yang mampu meningkatkan pemasaran global adalah
jaringan internet.
d. Biaya Pengembangan Produk. Biaya pengenmbangan produk adalah
suatu kontraksi penting untuk bisa memasuki pasar global yang
nantinya akan sangat membutuhkan sejumlah dana atau investasi.
Dana yang diperlukan itu nantinya bisa sangat besar dengan kurun
waktu pengembangan yang cukup lama.
e. Perjanjian Ekonomi Regional. Kehadiran perjanjian ekonomi
multilateral mampu mempercepat berbagai langkah dalam
mengembangkan dan meningkatkan pemasaran global. Pada
dasarnya, perjanjian multilateral adalah suatu perjanjian dagang
yang dikerjakan oleh beberapa negara besar. Beberapa contoh
perjanjian ekonomi regional adalah NAFTA, GATT, dan MEA.
f. Perkembangan Ekonomi Dunia. Perkembangan ekonomi dunia
adalah salah satu faktor yang sangat mempengaruhi pemasaran
global. Kenapa? Karena perkembangan ekonomi dunia mampu
melahirkan peluang usaha yang mampu mendukung sebuah
perusahaan untuk bisa berkembang secara global, dan juga mampu
mengurangi perusahaan asing yang masuk atau ikut campur ke
dalam perekonomian lokal.

9
2. Faktor-faktor yang menghambat terjadinya Pemasaran global.
Hambatan-hambatan yang dialami dalam memasuki pasar global
adalah masalah non tarif (misalnya, kebijakan-kebijakan pemerintah, sosial
budaya, dan keadaan politik) dan masalah tarif (misalnya, bea cukai, biaya
transportasi, dan kurs mata uang). Berikut ini ada 7 faktor menghambat
pemasaran global :
a. Adanya perbedaan pasar.
b. Adanya fanatisme adat
c. Management yang kurang berwawasan Internasional.
d. Adanya budaya organisasi yang cenderung menolak perubahan.
e. Negara ikut campur mengendalikan.
f. Masalah nontarif (misalnya, kebijakan-kebijakan pemerintah, sosial
budaya, dan keadaan politik).
g. Masalah tarif (misalnya beacukai, biaya tranfortasi, dan kurs mata
uang).
C. Dampak Pemasaran Global.
Kondisi lingkungan di dunia sedemikian komplek, yang masing-masing unsur
dalam lingkungan tersebut dapat saling mempengaruhi dan dapat saling
berhubungan baik secara langsung maupung secara tidak langsung. Begitu pula
halnya dengan kegiatan bisnis internasional yang melibatkan banyak
negara,banyak perusahaan, banyak aturan, banyak masalah dan lain-lain pasti
akan saling mempengaruhi dan saling berhubungan. Dalam kajian dampak bisnis
intemasional tentunya akan mengungkapkan berbagai contoh dampak baik yang
positif maupun yang negatip, baik bagi individu, masyarakat maupun bagi negara
pada umumnya.
1. Dampak Positif Akibat Pemasaran Global.
a. Bagi Dunia Usaha.
 Memperbesar peluang pasar.
 Secara Iangsung dapat meningkatkan volume penjualan.
 Produknya di kenaI di luarnegeri.

10
 Semakin besarnya peluang untuk bekerja sama di berbagai
bidang.
 Semakin berkembangnya penggunaan teknologi informasi.
 Memperbesar peluang bisnis dalam jangka panjang.
 Meningkatkan inovasi, kreativitas, dan manajemen di bidang
bisnis.
b. bagi Individu.
 Konsumen dapat mengenal berbagai produk asing.
 Konsumen dalam negeri mudah memperoleh produk luarnegeri.
 Adanya transfer of knowledge melalui teknologi informasi.
c. Bagi Pemerintah.
 Dapat meningkatkan hubungan bilateral dan multilateral.
 Meningkatkan devisa Negara.
 Meningktakan investasi asing kedalam negeri.
 Meningkatkan perkembangan teknologi dalam negeri.
 Meningkatkan pemanfaatan potensi alam dan sumber daya
lainnya.
2. Dampak Negatif Akibat Pemasaran Global.
a. Bagi Dunia Usaha.
 Adanya persaingan yang tidak sehat.
 Adanya pelanggaran terhadap Etika bisnis.
 Kurs mata uang yang mengandung risiko.
 Terdesaknya usaha kecil dalam negeri.
 Pelanggaran terhadap hak paten.
b. Bagi individu.
 Adanya Demontration effect yang mengarah pada
Consumptionminded.
 Pelanggaran terhadap moral agama dan social budaya.
 Adanya kejahatan masyarakat.
c. Bagi Pemerintah.
 Proteksi oleh negara tertentu.

11
 Adanya embargo bidang ekonomi untuk negara tertentu.
 Perubahan sosial budaya yang merugikan masyarakat Negara.

D. Syarat-Syarat Dan Contoh Pemasaran Global.


1. Syarat-syarat Pemasaran Global.
a. Mempunyai Rencana Global yang Baik.
Dalam melaksanakan pemasaran internasional, suatu Negara harus
melakukan perencanaan yang sangat matang untuk
keberhasilannya.Rencana global merupakan suatu rangkaian dari
beberapa rencana pemasaran nasional yang efektif.
Perencanaan nasional ini mempunyai beberapa landasan
diantaranya yaitu :
- Pengetahuan mengenai pasar dan lingkungan pemasaran.
- Pengetahuan tentang produk.
- Pengetahuan tentang fungsi dan disiplin pemasaran.
Dari rencana-rencana nasional ini, perusahaan nasional harus
dapat memutuskan bagaimana rencana global tersebut dapat diterapkan
pada pemasaran global. Bagi rencana global, ada beberapa pendekatan :
- Mempumyai standarisasi yang menawarkan sejumlah keuntungan.
- Terdesentalisasi, tanggung jawab merencanakan pemasaran harus
dilakukan oleh eksekutif luar negeri yang paling mengenal
lingkungan luar negeri.
- Interaktif antar negara-negara yang terkait/terlibat dalam
pemasaran internasional
b. Memenuhi Standarisasi Global.
Menurut Jain (1989), ada 8 variabel pokok dalam menentukan
derajat standarisasi yang perlu diperhatikan oleh setiap Negara yang
akan melakukan pemasaran global, diantaranya adalah ;
- Posisi Pasar.
- Pasar Sasaran.
- Karakteristik Produk.
- Lingkungan Pemasaran.

12
- Orientasi Perusahaan.
- Eksistensi segmen pasar global.
- Potensi sinergi dari standarisasi.
- Ketersediaan komunikasi dan prasarana dasar pemasaran.
c. Memperhatikan Birokrasi Dalan dan Luar Negeri.
Bisnis internasional membutuhkan pemahaman mengenai
birokrasi yang harus dilalui sebagai prosedur yang harus diikuti, baik
prosedur di dalam negeri maupun prosedur di Negara tujuan.
d. Produk Harus Sesuai Dengan Kondisi Lingkungan Negara yang akan
Dituju atau Disesuaikan dengan Budaya Negara Tujuan Produk.
Dalam bisnis internasional, produk -produk yang diperdagangkan
sebaiknyanmemenuhi syarat sesuai dengan kebiasaan dan buadaya
masyarakat setempat.
e. Syarat-syarat Bisnis Internasional dapat Dikelompokkan :
- Syarat fisik, maksudnya bahwa produk ekspor dan produk impor
harusnmemenuhi standar internasional atau telah melalui seleksi
yang dilakukanoleh lembaga mutu internasional Internastional
Starndard Organisation (ISO).
- Syarat administrasi, maksudnya bahwa da lam bisnis
internasional harus dilengkapi oleh dokumen dokumen ekspor
atau impor yang lengkap sesuai dengan ketentuan yang
disepakati.
- Syarat lain misalnya syarat keamanan, tidak mengganggu
lingkunganbseperti bebas dari pencemaran udara, air, dan
lingkungan alam.
2. Contoh Pemasaran Global.
Beberapa contoh pemasaran global yang mungkin sebagian dari Anda
pernah mendengar atau mengetahuinya :
a. Microsoft yang sudah menjual produknya ke hampir semua negara di
dunia.
b. Samsung yang memasarkan produk elektronik seperti televisi, mesin
cuci dan lain sebagainya ke banyak negara.

13
c. Indofood yang sudah mengekspor produk mereka yaitu Indomie ke
beberapa negara.
d. Perusahaan Jepang dan China yang banyak menjual produk sayuran
dan buah-buahan ke negara Asia dan sekitarnya.
e. Kerajinan tangan dari Indonesia yang sudah dipasarkan ke negara-
negara Eropa.

14
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan.
Perkembangan dunia usaha yang semakin kompleks secara tidak langsung
telah menciptakan persaingan di antara pemain. Mereka yang tidak cerdas untuk
membaca situasi yang ada tersebut akan kalah dalam persaingan. Keberhasilan
sebuah perusahaan untuk dapat memasarkan produk barang dan jasa yang
dihasilkan bergantung pada bagaimana perusahaan tersebut mampu
menyampaikan pesan-pesan yang efektif kepada konsumennya. Oleh karena itu
komunikasi mempunyai peranan yang sangat penting terhadap keberhasilan
pemasaran produk perusahaan tersebut. Disini perusahaan dituntut untuk dapat
lebih kreatif dalam menyampaikan pesan kepada konsumen. Selain itu perlu juga
diperhatikan siapa-siapa yang akan menjadi target sasaran komunikasi.
B. Saran atau Kritikan.
Perlunya pemahaman yang lebih mendalam dan komprehensif mengenai
situasi dan kondisi ekternal dan internal dalam pemasaran global agar kajian
strategi selanjutnya jauh lebih baik lagi.

15
DAFTAR PUSTAKA
https://dosen.perbanas.id/masa-depan-pemasaran/
https://www.mgmpsosiologi.org/2021/05/globalisasi-permasalahan-sosial-dan-
tantangannya.html?m=1
file:///C:/Users/acer/Downloads/Strategi-Pemasaran-Global-Studi-Kasus-Di-PT-Indo-
Veneer-Utama-Karanganyar-bab2.pdf
file:///C:/Users/acer/Downloads/BAB_I%20(1).pdf
https://www.kompas.id/baca/internasional/2020/06/28/ancaman-konflik-dan-masa-
depan-globalisasi-setelah-pandemi

16

Anda mungkin juga menyukai