Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH Manajemen Pemasaran

PEMANAFAATAN PASAR GLOBAL

A. LATAR BELAKANG
Indonesia sebagai negara yang kaya akan keanekaragaman hayati pada
komoditi ekspor, diharapkan dapat menambah lengkapnya informasi,
wawasan, pengetahuan dan kompetensi bagi sumber daya manusia yang
menangani bidang ekspor impor yang tentunya sangat diperlukan sebagai
upaya persiapan memasuki perdagangan /pasar bebas dan era
perekonomian global.
Permasaran internasional merupakan salah satu bagian dari kegiatan bisnis
yang akhir-akhir ini mengalami kemajuan yang sangat pesat. Hal ini
terlihat dari semakin berkembangnya arus peredaran barang, jasa, modal
dan tenaga kerja antar negara. Kegiatan ini dapat terjadi melalui hubungan
ekspor impor, investasi, perdagangan jasa, lisensi dan waralaba ( license
and franchise), hak atas kekayaan intelektual dan alih teknologi, yang pada
akhirnya memberikan pengaruh terhadap kegiatan ekonomi lainnya, seperti
perbankan, asuransi, perpajakan dan sebagainya.
Menurut ajaran Sun Tzu, Negosiasi sangat penting dikuasai dan telah
berusia lebih dari 2500 tahun. Dan kini diimplementasikan dalam
manajemen moder. salah satu unsur penting untuk “menang” adalah
dengan mengetahui unsur kelebihan dan kekuatan lawan.
Global Negosiasi merupakan suatu hal yang pokok dan terpenting dalam
bisnis untuk melakukan rencana pengembangan dengan mitra bisnis. Jika
kita telusuri pengertian Negosiasi itu sendiri adalah proses tawar-
menawar dengan cara berunding untuk mencapai kesepakatan kedua belah
pihak.
Dalam situs Wikipedia dijelaskan bahwa Pemasaran global adalah
pemasaran berkala seluas dunia. Peluang pasar selalu terbuka bagi semua
pelaku usaha, tak terkecuali di pasar ekspor. Yang penting mesti kreatif
dan mau berinovasi dalam mengembangkan pasar.Pelaku bisnis yang
tangguh tentu tak mudah ditenggelamkan oleh setiap perubahan tantangan
bisnis meski tantangan yang datang semakin berat. Bagi para pebisnis
sejati, kesulitan justru menjadi cambuk yang melecut semangat untuk
memecahkannya sehingga usaha dapat semakin berkembang dan maju.
Sehingga dapat kita pahami bahwa Pemasaran Global bersifat interaksi
pranata pemasaran lintas Negara, dengan demikian Kebijakan menyangkut
hubungan antara pemasar internasional dan organisasi pemasaran yang
merupakan anggota saluran pemasaran berputar di sekitar jenis-jenis
bantuan yang ditawarkan kepada mereka dan kerja sama yang didapatkan
dari mereka. Dasar pemikirannya adalah bahwa apapun yang dilakukan
hendaknya berdasarkan manfaat yang saling menguntungkan kedua belah
pihak. Hal ini merupakan esensi konsep sistem dalam makalah ini.
Salah satu aspek kritis hubungan dengan para perantara terfokus pada
aktivitas promosional internasional para perantara. Dalam hal ini terdapat
tiga jenis kebijakan: gravity, push, dan pull. Kebijakan daya tarik ( gravity
policy) adalah nonpromosi di mana masar internasional semata-mata
menjual kepada seorang perantara dan membiarkan produritu mencari
jalannya sendiri ke konsumen atau pemakai akhir. Kebijakan dorong ( push
policy) adalah promosi melalui saluran pemasaran. Anggota-anggota
saluran pemasaran secara agresif menjual dan mempromosikan produk
kepada anggota saluran lainnya pada lapisan yang lebih rendah. Kebijakan
ini dianut oleh perusahaan-perusahaan Eropa Barat, Amerika, da’n
Australia. Kebijakan tarik (pull strategy) adalah kebijakan di mana
distribusi “dibeli” oleh Permintaan konsumen yang ada. Pemasar
internasional terlibat dalam perikIanan massal ke pasar sasaran sehingga
konsumen prajual (presold); konsumen kemudian menarik produk tersebut
melalui saluran dengan mendesaknya melalui para perantara. Kebijakan
seperti ini lebih mengena untuk jenis-jenis produk konsumsi tertentu
daripada barang-barang industrial karena sukar melakukan prajual
(presell) kepada pemakai industrial.
B. KAJIAN TEORITIS
A. Pemasaran Global
1. Pengertian Pemasaran
Dalam dunia perdagangan,pemasaran merupakan ujung tombak suatu perusahaan
dalam berkembang dan mendapatkan keuntungan sebanyak - banyaknya. Tanpa
adanya suatu pemasaran yang baik, maka kecil kemungkinannya untuk
perusahaan bisa mencapai puncak keberhasilan. Oleh karena itu,sangat
diperlukan strategi-strategi khusus dalam pemasaran guna mencapai tujuan
perusahaan yang diharapkan. Pemasaran dalam suatu perusahaan merupakan
sebuah sistem yang harus dilaksanakan dalam tugasnya untuk menentukan target
pasar yang akan diraih oleh suatu perusahaan serta untuk memenuhi kebutuhan
dan keinginan pasar. Berikut adalah beberapa pengertian tentang pemasaran:
Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang
ditujukan untuk merencanakan,menentukan harga, mempromosikan, dan
mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada
pembeli yang ada maupun pembeli potensial (William J. Stanton dalam Basu
Swasta,1990:5)
Pemasaran merupakan suatu proses perencanan manjalankan konsep, harga,
promosi, dan distribusi sejumlah ide, barang dan jasa untuk menciptakan
pertukaran yang mampu memuaskan tujuan individu dan organisasi (Mc Daniel,
2001:6)
Pemasaran adalah proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan
dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan dengan tujuan untuk
menangkap nilai pelanggan sebagai imbalannya (Gary Amstrong, 2008:6)
Menurut Earl S. Fullbork (dalam buku Amir, MS, 2000:53) mengatakan bahwa
pemasaran adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan pengusaha dalam
menyampaikan suatau komoditi maupun jasa dari produsen ke konsumen.
Menurut W. Stanton pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha
yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan
mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli
maupun pembeli potensial.
Sedangkan menurut Philip Kotler & Kevin Lane Keller, pemasaran global adalah
suatu upaya dalam mengutamakan seluruh sumber daya yang meliputi sumber
daya manusia, aset fisik atau modal dana, dan berbagai tujuan perusahaan
lainnya demi menindak lanjuti ancaman pasar global dan untuk meraih potensi
yang sama di pasar global.
Dalam beberapa pengertian dari para ahli sebenarnya semua sama, intinya dalam
pemasaran adalah kegiatan usaha mengenalkan suatu produk dari perusahaan
dengan tujuan mendapatkan pelanggan yang lebih banyak supaya tujuan
perusahaan tercapai.
Pemasaran yang berjalan pada suatu perusahaan dapat melalui bermacam-
macam cara, baik itu pemasaran secara langsung, melalui surat kabar, melalui
internet, baliho, dll. Keberadaan Teknologi Informasi yang semakin luas saat ini
juga memudahkan suatu perusahaan untuk mengembangkan bisnisnya. pengertian
pemasaran global adalah suatu strategi pemasaran yang dilakukan dan diikuti
oleh banyak negara di dunia. Jadi pemasaran global merupakan kegiatan ekonomi
yaitu jual beli produk dalam global market yang dilakukan oleh masyarakat dunia.

C. KASUS
Masa Depan Pemasaran Global
Perkembangan teknologi sudah jelas mendisrupsi komponen marketing mix dari
cara-cara marketing tradisional menjadi marketing digital. Model digital
marketing juga tidak berhenti berkembang, makin banyak variasinya. Mulai dari
iklan berbayar, optimasi mesin pencari (SEO), email marketing, media sosial,
influencer, video marketing, dan banyak lagi turunannya. Teknologi digital, baik
hardware maupun software, memperjelas alasan mengapa digital marketing
sudah wajib diadopsi oleh bisnis di Indonesia sebagai masa depan pemasaran
global.
Mari kita lihat fakta dan proyeksi berikut,
Data real-time semakin diperhatikan berbagai perusahaan sebagai dasar untuk
mengungguli persaingan. Peran data real-time ini diperkirakan akan semakin
dominan, disebabkan kemajuan teknologi artificial intelligence, semakin murah
dan mudah sehingga dapat dimanfaatkan bukan hanya perusahaan besar saja, tapi
juga bisnis kecil dan menengah.
Pengguna aplikasi mobile akan jauh lebih banyak dari sekarang, dengan
frekuensi penggunaan harian yang berlipat pertambahannya. Statistik
menunjukkan pengguna mobile di Indonesia baru mencapai 47.6% per 2019. Ini
angka yang masih belum seberapa dibanding negara tetangga, tetapi sudah cukup
fantastis mengingat jumlah penduduk Indonesia yang besar. Penetrasi ini
diperkirakan tumbuh cepat bersamaan dengan Generasi Z yang sudah mulai
diantisipasi pemasar, yang jauh lebih tanggap teknologi dibanding Generasi
Millenial.
Makin banyak aplikasi sosial yang mempercepat penyebaran topik konten
tertentu. Topik viral di dunia online selalu menarik perhatian dan menjadi pusat
perbincangan banyak orang, karena kemudahannya untuk berbagi. Sebuah brand
dapat memanfaatkan faktor viral ini secara aktif melalu kanal media yang
dimilikinya, memanfaatkan keterlibatan pengguna media untuk melekatkan brand
ke audiens potensial.
Sistem pemesanan dan pembayaran digital via aplikasi mobile makin banyak
dipergunakan dengan pertimbangan keamanan, kepraktisan, dan keuntungan yang
ditawarkan ke pengguna sebagai hasil persaingan antar penyedia jasa
pembayaran.
Data pengguna yang terhimpun melalui digital marketing, dapat dimanfaatkan
untuk mengoptimalkan konteks pemasaran secara tertarget. Misalnya mengirim
email berisi pengingat tentang barang-barang yang tertinggal di cart,
menampilkan iklan selaras dengan kata kunci yang paling banyak dicari oleh
pengunjung, atau menampilkan produk atau merek yang masuk dalam minat
pengunjung.
Data Webbycentral di 2018 menyebutkan 86% konsumen mengatakan mesin
pencari (search engine) telah membantu mereka mencari hal-hal baru atau hal-
hal penting, serta memperluas wawasan mereka. Ini juga merupakan peluang
bagi brand baru untuk menarik perhatian konsumen potensial.
D. PEMBAHASAN
Mengapa para pebisnis melakukan ekspansi pasara melalui perdagangan
Internasional maupun Pemasaran Global? Tentu hal ini akibat adanya
Keinginan, Kebutuhan serta tingginya permintaan akibat berbagai hal. Hal
ini menandakan bahwa perdagangan dan atau pemasaran lintas Negara
atau dikenal Pemasaran Global cukup diminati dan berkembang.
Para ekonom telah mengetahui bahwa Negara Berkembang cenderung
sebagai Negara Pemasuk bahan baku. Dalam kajian Sosiologi maupun
ekonomi Internasiol, Negara penyedia bahan baku cenderung disebut
‘Negara Selatan’. Indonesia juga adalah termasuk didalamnya. Sehingga
ekspansi ekonomi ke wilayah Indonesia cukup tinggi, baik melalui Investasi
maupun pemasaran internasional. Apa lagi, Indonesia memiliki wilayah
pelayaran Internasional yang cukup baik dan bagus. Kondisi ini menarik
berbagai pihak untuk melakukan Bisnis lintas Negara seperti halnya yang
tergabung dalam kelompok AFTA, BAFTA, ASEM, OKI hingga Negara G7.
Dalam kajian Ekonomi Internasional, Pemasaran Global ini memiliki
Konsep, yaitu :
1. Kebutuhan, Keinginan dan Permintaan
Kebutuhan manusia adalah keadaan dimana manusia merasa tidak
memiliki kepuasan dasar. Kebutuhan tidak diciptakan oleh masyarakat
atau pemasar, namun sudah ada dan terukir dalam hayati kondisi
manusia. keinginan adalah hasrat akan pemuas tertentu dari kebutuhan
tersebut. Keinginan manusia dibentuk oleh kekuatan dan institusi sosial.
Sedangkan Permintaan adalah keinginan akan sesuatu yang didukung
dengan kemampuan serta kesediaan membelinya. Keinginan menjadi
permintaan bila didukung dengan daya beli. Perbedaan ini bisa
menjelaskan bahwa pemasar tidak menciptakan kebutuhan; kebutuhan
sudah ada sebelumnya Pemasar mempengaruhi keinginan dan
permintaan dengan membuat suatu produk yang cocok, menarik,
terjangkau dan mudah didapatkan oleh pelanggan yang dituju.
2. Produk
Merupakan sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan
atau keinginan pelanggan. Pentingnya suatu produk fisik bukan terletak
pada kepelikannya tetapi pada jasa yang dapat diberikannya Oleh
karena itu dalam membuat produk harus memperhatikan produk fisik
dan jasa yang diberikan produk tersebut.
3. Nilai, Biaya dan Kepuasan
Merupakan perkiraan pelanggan tentang kemampuan total suatu produk
untuk memenuhi kebutuhannya Setiap produk memiliki kemampuan
berbeda untuk memenuhi kebutuhan tersebut, tetapi pelanggan akan
memilih produk mana yang akan memberi kepuasan total paling tinggi.
Nilai setiap produk sebenarnya tergantung dari seberapa jauh produk
tersebut dapat mendekati produk ideal, dalam ini termasuk harga.
4. Pertukaran, Transaksi dan Hubungan
Hubungan Kebutuhan dan keinginan manusia serta nilai suatu produk
bagi manusia tidak cukup untuk menjelaskan pemasaran. Pemasaran
timbul saat orang memutuskan untuk memenuhi kebutuhan serta
keinginannya dengan pertukaran. Pertukaran adalah salah satu cara
mendapatkan suatu produk yang diinginkan dari seseorang dengan
menawarkan sesuatu sebagai gantinya. Pertukaran merupakan proses
dan bukan kejadian sesaat. Masing-masing pihak disebut berada dalam
suatu pertukaran bila mereka berunding dan mengarah pada suatu
persetujuan. Jika persetujuan tercapai maka disebut transaksi.
Transaksi merupakan pertukaran nilai antara dua pihak. Untuk
kelancaran dari transaksi, maka hubungan yang baik dan saling percaya
antara pelanggan, distributor, penyalur dan pemasok akan membangun
suatu ikan ekonomi, teknis clan sosial yang kuat dengan mitranya.
Sehingga transaksi tidak perlu dinegosiasikan setiap kali, tetapi sudah
menjadi hal yang rutin. Hal ini dapat dicapai dengan menjanjikan serta
menyerahkan mutu produk, pelayanan dan harga yang wajar secara
kesinambungan.
5. Pasar
Pasar terdiri dari semua pelanggan potensial yang memiliki kebutuhan
atau keinginan tertentu serta mau dan mampu turut dalam pertukaran
untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan itu. Istilah pasar untuk
menunjukan pada sejumlah pembeli dan penjual melakukan transaksi
pada suatu produk.
6. Pemasaran dan Pemasar
Pemasaran adalah keinginan manusia dalam hubungannya dengan pasar,
pemasaran maksudnya bekerja dengan pasar untuk mewujudkan
transaksi yang mungkin terjadi dalam memenuhi kebutuhan dan
keinginan manusia. Pemasaran adalah orang yang mencari sumber daya
dari orang lain dan mau menawarkan sesuatu yang bernilai untuk itu.
Kalau satu pihak lebih aktif mencari pertukaran daripada pihak lain,
maka pihak pertama adalah pemasar dan pihak kedua adalah calon
pembeli.

Masalah yang dihadapi oleh pemasar internasional dalam usahanya untuk


membina hubungan baik dengan para perantara kemungkinan menggunung
akibat ketimpangan-ketimpangan komunikasi tertentu. Empat ketimpangan
seperti itu-kultural, nasionalitas, lingkungan, dan jarak-adalah relevan.
Kesenjangan kultural (cultural gap) bermuara dari kesukaran-kesukaran
yang bertalian dengan komunikasi antara orang-orang yang memiliki nilai,
norma sosial, dan sikap yang berbeda. Kesenjangan nasionalitas
(nationality gap) lebih jelas dibandingkan dengan perbedaan kultural.
Sebagian besar orang mempunyai sikap loyal terhadap negaranya.
Kesenjangan jarak (distance gap) bermuara dari jarak geografis disertai
dengan ketidak sempurnaan media komunikasi yang ada. Kesenjangan ini
dapat menghalangi arus informasi. Kesenjangan ini harus diatasi atau
ditutup bila pemasar internasional menghendaki pemungsian sistem saluran
yang mulus dan efektif. Sayangnya, tidak ada pedoman yang mudah diikuti
oleh para pemasar.
Pemasar internasional mesti membentuk suatu sistem komunikasi yang
efektif di dalamnya informasi umpan balik mengalir dari anggota-anggota
saluran. Hal ini menempatkan para pemasar dalam posisi mengevaluasi
secara rasional efektivitas saluran pemasaran. Pemasar internasional perlu
mengetahui seberapa baik sistem saluran beroperasi. Seiring dengan itu,
organisasi pemasaran dapat mengharapkan umpan balik yang serupa. jadi,
yang dibutuhkan adalah komunikasi dua arah.
Tentu dalam berbagai proses Perdagangan maupun pemasaran, terdapat
berbagai tantangan dan hambatan dalam memanfaatkan Pemasaran Global
bagi Negara Kita, Indonesia. Hal ini selain kebijakan Pemerintah yang
masih menggunakan Kebijakan Luar Negeri Bebas dan aktif, sehingga
mengakibatkan banyaknya Pemasaran Domestik dan Lokal mengalami
keterpurukan dan ketidakstabilan Produk dan agresifitas Penjualan.
Adapun tantangan dan Hambatan bagi Indonesia dalam Pemasaran Global
adalah :

1. PERLUNYA TUJUAN/ PASAR EKSPOR


Selama ini tujuan utama ekspor Indonesia pada negara- negara Jepang,
AS, negara-negara Eropa, dan terkahir yang mengalami kemajuan cukup
pesat adalah China. Kalau eksportir Indonesia terus menggantungkan diri
pada pasar konvensional seperti itu maka bila negara- negara yang
merupakan tujuan utama ekspor Indonesia tersebut mengalami krisis, akan
terganggu pula ekspor Indonesia. Hal tersebut sudah terjadi sekarang ini.
Krisis yang melanda AS dan negara-negara Eropa sedikit banyak telah
menganggu ekspor Indonesia.
2. TANTANGAN DAN PELUANG
Eksportir Indonesia harus mulai melirik tujuan ekspor lain. Salah satu yang
potensial adalah Arab Saudi. Pendapatan nasional Arab Saudi saat ini
diperkirakan mencapai 369, 173 milyar dolar AS dan pendapatan rata-rata
per orangnya (pendapatan per kapita) 20.300 dolar AS. Cadangan devisa
yang dimiliki saat ini sekitar 377 milyar dolar AS (tiga kali dari cadangan
devisa Indonesia). Penduduk Arab Saudi sampai saat ini adalah adalah 28
juta jiwa. Kebutuhan penduduk selama ini 85% harus diimpor atau
didatangkan dari luar negeri karena Arab Saudi hanya berspesialisasi pada
produksi minyak. Dengan indikator tersebut maka Arab Saudi sangat
potensial sebagai tujuan ekspor Indonesia.
Selama ini nilai ekspor Indonesia ke Arab Saudi masih sangat kecil. Lima
negara pengekspor utama ke Arab Saudi adalah AS, China, Jerman,
Jepang, dan Italia. Sebagai gambaran pasokan Indonesia ke Arab Saudi
untuk buah-buahan saat ini menduduki peringkat ke 32. Produk Indonesia
yang selama ini diekspor ke Arab Saudi antara lain: plywood, tekstil,
kertas, buah-buahan, ban kendaraan, dan pakaian jadi. Padahal kebutuhan
Arab Saudi masih cukup besar untuk komoditi-komoditi lain yang tidak
mampu diproduksi atau produksi dari Arab Saudi tidak mencukupi, antara
lain: peralatan listrik, alat transportasi, logam dasar, makanan, obat-
obatan, dan lain-lain
Untuk menggarap Arab Saudi sebagai pasar Ekspor Indonesia perlu dunia
usaha lebih mengenal budaya bisnis Arab Saudi serta hal-hal teknis
tentang ekspor ke sana (misal: hal spesifik tentang sertifikasi, produk apa
yang tidak boleh masuk, dan lain-lain)

3. PEMANGKASAN EKONOMI BIAYA TINGGI


Produk ekspor Indonesia sampai saat ini masih terkena beban “ekonomi
biaya tinggi” baik yang bersifat resmi maupun tidak resmi mulai dari bahan
baku, proses produksi sampai pengangkutan ke pelabuhan dan ke luar
negeri. Di tambah lagi dengan buruknya infrastruktur menambah biaya
barang. Berbagai survai daya saing selalu menunjukkan kelemahan
Indonesia di bidang birokrasi, korupsi, dan infrastruktur

4. PERBAIKAN INFRASTRUKTUR
Infrastruktur yang buruk membuat harga produk ekspor Indonesia tidak
bisa bersaing di pasar. Infrastruktur yang perlu diperbaiki: jalan,
pelabuhan, pelabuhan udara, dan lain-lain.

5. PENGOPTIMALAN KEDUTAAN BESAR DAN ATASE PERDAGANGAN


INDONESIA DI LUAR NEGERI
Selama ini fungsi kedutaan besar dan atase perdagangan Indonesia di luar
negeri dikaitkan dengan promosi produk ekspor dan investasi kurang
optimal. Kedubes dan atase perdagangan lebih untuk “sopan santun”
diplomasi internasional. Mestinya mereka juga bertindak secara aktif dan
agresif mempromosikan produk ekspor Indonesia dan Indonesia sebagai
tujuan investasi.

6. PENINGKATAN SOSIALISASI TENTANG ATURAN DAN PRODUK-


PRODUK HUKUM TERKAIT DENGAN PERDAGANGAN BEBAS
Sampai saat ini banyak usahawan Indonesia yang belum mengetahui seluk
beluk khususnya yang terkait dengan aturan hukum dalam perjanjian
perdagangan bebas yang melibatkan Indonesia. Misalnya saja aturan-
aturan dalam WTO

7. PERLUNYA KAJIAN MENDALAM TENTANG NEGOSIASI DALAM


PERDAGANGAN INTERNASIONAL SERTA PEMBENTUKAN TIM
NEGOSIASI YANG TANGGUH
Dalam kasus ACFTA (ASEAN – China Free Trade Area/ Arrangement)
ternyata negosiasi Indonesia d China dan ASEAN tdk dilakukan dg
pertimbangan matang, misal ttg mana produk yg masuk jalur normal track,
mana yg masuk fast track, mana yg masuk sensitive list. Akibatnya setelah
“deal” dan dilaksanakan, banyak yg tdk sesuai dg kondisi Indonesia. Maka
diperlukan tim pengkaji dan negosiasi yang handal dan tangguh.

8. PEMBERIAN INSENTIF BAGI EKSPORTIR


Pemberian insentif baik fiskal maupun non fiskal bagi eksportir yang
melakukan ekspor untuk komoditi-komoditi baru yang potensial maupun
untuk tujuan ekspor baru non-konvensional dg tetap memperhatikan
keberlanjutan fiskal
9. PEMBENAHAN STRATEGI INDUSTRIALISASI DGN MEMPERKUAT
INDUSTRI-INDUSTRI SUBSTITUSI IMPOR
Selama ini strategi industrialisasi Indonesia meloncat langsung ke promosi
ekspor tetapi industri hulu (bahan baku dan barang-barang modal seperti
mesin) tidak diperkuat sehingga bahan baku dan penolong serta mesin
masih harus diimpor. Akibatnya jika terjadi kenaikan ekspor, terjadi
kenaikan impor juga

10. PERLUNYA INDONESIA MULAI MEMIKIRKAN ARGUMEN-ARGUMEN


“ILMIAH” UNTUK MEMBATASI SERBUAN PRODUK IMPOR
Misalnya saja Australia, untuk membendung serbuan produk pertanian
impor yang masuk ke Australia, mereka menetapkan “ Bio-Security Act”.
Biayanya memang mahal tetapi cukup efektif untuk membendung serbuan
produk pertanian impor di Australia.

11. MESKIPUN KLISE, PELAKSANAAN INDONESIA INCORPORATED


TETAP PERLU DITINGKATKAN
Yang dimaksud Indonesia incorporated adalah kerjasama dari semua pihak
untuk mendorong ekspor indonesia. Pihak-pihak itu: swasta, pemerintah,
masyarakat, LSM, perguruan tinggi dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai