Anda di halaman 1dari 3

UNISEX SEBAGAI INOVASI MODEL FASHION DIKALANGAN

GENERASI Z

Oleh: 1. Purnani Setiawati

2. Putri Noprianti.K.Z

Generasi Z (Net Generation) merupakan generasi yang tumbuh dan berkembang


bersama teknologi, sehingga generasi ini tidak dapat terlepas dari pengaruh dunia maya.
Selain dunia maya, di era society 5.0 ini generasi Z juga tidak dapat dipisahkan dari
perkembangan dunia fashion. Hal ini berbanding lurus dengan pesatnya perkembangan
teknologi pada saat ini.

Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi saat ini salah satunya ditandai
dengan maraknya media masa yaitu jejaring sosial. Media sosial ini merupakan sarana
komunikasi di internet yang memungkinkan penggunanya untuk mempresentasikan,
berkolaborasi, berkomunikasi dengan pengguna lain dan membuat tautan sosial virtual.
Media sosial menjadi sumber informasi mengenai berbagai macam trend gaya busana
dan juga gaya hidup sehingga generasi sekarang lebih mudah untuk mengembangkan
fashion. Fashion ini dapat diartikan sebagai gaya pakaian yang dikenakan seseorang,
baik itu kehidupan sehari-hari dirumah atau acara-acara tertentu yang dimaksudkan
untuk mempercantik tampilan penggunanya.

Sebagaimana yang telah kita ketahui, bahwa dalam dunia fashion memiliki
beberapa jenis style diantaranya yaitu seperti vintage style, preppy style, bohemian
style, chic style, casual style, dan street style. Jenis-jenis style tersebut memiliki ciri
khas tersendiri. Menurut Emely Chalmers, ‘Vintage style mengacu pada tahun 1900-an
sampai dengan 1980-an. Jika dibandingkan dengan tahun masa kini, tahun tersebut
adalah masa yang kembali mengingat kenangan atau masa lalu. Oleh sebab itu, gaya
Vintage adalah nostalgia yang mengagumkan dan serasa nyaman sekali seperti rumah
sendiri’.
Bisnis fashion merupakan bisnis yang akan selalu ramai peminat karena pakaian
merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang akan terus dicari dan akan selalu
memiliki peminat. Menurut data yang dirilis Badan Ekonomi (Bekraf), industri fashion
di Tanah Air menyumbangkan sebesar 18% pendapatan ke kas negara pada tahun 2019
yakni senilai dengan Rp 1,5 triliun yang sebagian besar disumbangkan. Berdasarkan hal
tersebut, maka peluang karir di bidang industri fashion ini memiliki peluang yang
sangat menjanjikan pada masa mendatang. Karena trend dunia fashion pada tiap
tahunnya akan selalu mengalami perkembangan. Maka dari itu, pekerja didunia fashion
dituntut untuk mampu menciptakan inovasi produk sesuai dengan minat konsumen, agar
produk fashion yang diciptakan mampu bersaing dipasaran. Selain itu, para pekerja
dibidang fashion juga harus mampu untuk memanfaatkan perkembangan teknologi
sebagai sarana penjualan produk yang telah diproduksi. Terlebih lagi diera serba
internet seperti sekarang ini berbelanja secara online lebih diminati dengan alasan
kenyamanan dan kepraktisan ketika melakukan aktivitas belanja online dibandingkan
berbelanja secara langsung yang lebih menguras biaya dan waktu.

Dalam hal pakaian, tentu saja kenyamanan adalah hal yang terpenting. Itu
sebabnya kita harus bisa memakai apa yang membuat kita merasa nyaman. Namun
sayangnya, bagi banyak orang hanya ada dua pilihan gaya dalam berpakaian, yakni
untuk pria maupun wanita. Namun hal tersebut tidak sepenuhnya mewakili dari tujuan
utama berpakaian agar nyaman. Sebagai kaum muda generasi indonesia emas, sudah
sepantasnya menggunakan kreatifitasnya dalam menciptakan suatu inovasi-inovasi baru
terutama dalam dunia fashion. Hal tersebut dapat diwujudkan dengan cara membuat
suatu konsep fashion yang unik serta bisa mengatasi masalah kesetaraan gender yaitu
dengan mengusung konsep unisex.

Didalam dunia fashion konsep unisex merupakan konsep sebuah produk yang di
produksi tanpa mementingkan gender dari orang yang memakainya. Sehingga membuat
konsep unisex ini mencakup lebih banyak penggemar karena target sebuah produk tidak
terbatas oleh gender, sehingga hal ini dapat menjadi bentuk efisiensi dari pengembangan
produk pakaian pada era saat ini. Namun, disisi lain penggunaan konsep unisex ini
dinilai banyak menuai pro dan kontra dari sebagian besar kalangan masyarakat. Hal ini
disebabkan bahwasanya masyarakat mengganggap bahwa tidak terdapat perbedaan
antara pakaian pria dan wanita.

Terlepas dari hal tersebut, konsep unisex ini memiliki beberapa keunggulan,
yakni lebih fleksibel untuk digunakan oleh pria maupun wanita, lebih nyaman saat
digunakan, mudah disesuaikan dalam berbagai kondisi dan mendorong masyarakat
untuk berpikiran lebih luas dalam memilih pakaian. Beberapa karakteristik yang
membedakan item fashion konsep unisex dengan produk lainnya antara lain: konsep
unisex mencerminkan produk yang tidak memperdulikan gender pemakainya, produk
unisex dapat digunakan oleh siapa saja, serta konsep unisex dapat diterapkan untuk
semua jenis produk fashion. Contoh produk fashion yang banyak menggunakan konsep
unisex bisa berupa rok yang identik digunakan oleh kaum wanita dan celana yang
identik digunakan oleh kaum pria. Selain itu, contoh lain dari konsep unisex yakni kaos
oblong, kaos polo, sweater, jaket, dan lain-lain.

Dengan adanya konsep unisex ini mampu mendobrak batasan gender


berdasarkan sterotip yang telah ditentukan oleh masyarakat luas. Oleh karena itu, sangat
diperlukan peranan para generasi Z sebagai agent of change yang diharapkan mampu
mengubah perspektif masyarakat yang tengah kontra dengan adanya konsep unisex
tersebut. Sehingga nantinya konsep unisex ini bisa menjadi trend fashion yang dapat
digemari oleh banyak kalangan terutama di kalangan kaum generasi Z. Di samping itu,
semakin banyak masyarakat yang suka dengan trend fashion dengan konsep unisex
tersebut, maka terdapat peluang besar bagi para pebisnis fashion terutama bagi para
pemula yang baru memulai merintis karir untuk mengembangkan bisnis fashion dengan
konsep unisex hingga mencapai omset yang besar serta dapat mengekspor berbagai
produk tersebut hingga ke mancanegara.

Anda mungkin juga menyukai