Inklusivitas Di Dunia Fashion
Inklusivitas Di Dunia Fashion
OLEH
PASUKAN MENTAL HEALTH SURVIVOR
Lalu, apakah Fashion dan mental health ada hubungannya? Tentu ada.
Fashion membantu dalam mengekspresikan diri dan meningkatkan
kepercayaan diri seseorang. Namun jika tidak selektif dengan tren fashion, ini
juga akan mempengaruhi mental seseorang. Misal, jika tidak mengikuti tren,
akan merasa ketinggalan zaman, hingga apapun (dengan terpaksa) mengikuti
tren, padahal bisa jadi tren itu tidak sesuai dengan fitrahnya atau kepribadian
seseorang.
Meski memang cara penampilan atau taste kita berbeda dalam dunia
fashion, itu bukan berarti kita tidak bisa bekerjasama/bersinergi. Tetap sesuai
dengan prinsip masing-masing, no judging dan menenggang rasa.
Lalu contoh lain ketika kita tertarik sebuah baju di marketplace yang
menurut tampilan di foto bagus kemudian dibeli, tapi ternyata pas diterima
baju tersebut tidak sesuai dengan ekspetasi, akhirnya kecewa. Jadi dalam
menjaga mata atau bijak bersosmed itu tetap harus ada dalam dunia fashion,
salah satunya demi menjaga kewarasan jiwa.
kalau fashion di dunia inklusivitas itu saya tiba2 teringat boneka barbie yg bajunya lucu2 🥰
mainan jalan dulu waktu kecil dan sekarang dibuat lebih ramah dunia inklusivitas
keren bgt
******
Baik terimaksih bun, izin brtanya , saya rahmi dari pasukan cahaya diffable : pertama ini soal
ukuran badan, td salah satu contohnya barbie, nah disitu kan barbie berbadan langsing, jd ni
dr pngalaman sodara yg maaf punya kelebihan berat badan, aga sulit utk mncari baju , apakah
ni jg menjadi sbuah kekurangan dr inklusibitas dlm dunianfahion? Apakah sjauh pemgmatan
hal ni sdh mulai luas digaungkan?
Betul, soal ukuran berat baju ini salah satu tantangan dalam inklusivitas dalam dunia Fashion.
Untuk itu sekarang size/ukuran semakin bervariasi, tentu dari bagian produsen inipun
tangangan juga untuk menyediakan berbagai size yang pasti membutuhkan waktu yang tidak
sebentar. Di sinilah letak rasa perduli antara produsen dan konsumen
Zaman sekarang sudah banyak ya yang begini
Kita harus menggaungkan inklusivitas sesuai kreatifitas masing-masing, misal membuat
konten yang mengedukasi
pengalaman sy yg sulit mncari spatu karena kaki kanan dn kiri sy berbeda ukuran krn polio,
apakah yg sprti ni sejauh pengamatan para quardian sdh terakomodasi dlm inklusivitas
fashion?
Barbie sekarang gak langsing aja mba. Ada yg difabel seperti d sebutkan d atas, barbi kulit
hitam, rambut yg lurus, kriting menurut saya itu sudah masuk, namanya
Vitiligo barbie sekarang udah ada
media juga ikut berperan aktif dalam membantu menggaungkan inklusivitas dalam dunia
fashion, saat inj banyak model plus size di Indonesia yang aktif menyuarakan inklusivitas,
dengan memberi contoh kalau mereka nyaman dan percaya diri dalam berpakaian dan
memberi contoh/edukasi bagaimana berpenampilan dgn cantik sesuai bentuk dan ukuran
tubuh yg kita miliki.
Untuk sepatu saat ini sdh banyak pengrajin lokal yang menyediakan custom size dan model,
sehingga akan lebih mudah bagi semua orang untuk mendapatkan sepatu sesuai dgn kondisi
kaki masing²
****
Alhamdulillah di Malang dunia fashion sudah terbuka untuk Difable beberapa model dari
Tunarungu , Downsyndrom dan Tuna Daksa juga mendapat porsi yang sama untuk
berkekspresi ..salah satunya adalah Faiz Sofyan dan Faza Aulia
Beberapa waktu lalu kami sempat diskusi dengan beberapa desainer tentang mengapa
mereka harus melakukan mapping trend mode lagi? Sebab pengguna mode (pasar) bukan
hanya mereka yang sempurna.. inklusi pun butuh pakaian dan produk fashion
***
Berarti apa bisa dikatakan bahwa inklusifitas dlm dunia fashion tercermin pada pergeseran
standar 'model' ya? Shg di dunia inklusif tdk ada lagi standar model fashion itu tinggi
minimal sekian berat bdn maks sekian kulit warna hrus bgmn... krn kl modelnya tetap
berstandar bgitu nnti produk yg dihasilkan dan acuan trend nya jg akan tetap tidak
mengakomodir yg tdk bisa memenuhi standar dong y...
coba bisa liat para teman2 dr POTADS Jakarta mereka mengadakan kelas Khusus Fashion di
salah satu tempat dan semua anak didiknya ada teman2 DS dan difabel lain mereka
memperagakan berbagai macam busana yg dpt memberikan kesan mereka yg disabilitas
namun Keren punya
dan ada Paduan suara yg menyanyikan bbrp lagu dan ada Teman Bahasa Isyarat yg juga
membawakan arti dr lagu itu
saat skrg ini sdh lebih bijak dan terbuka kesempatan bagi semua teman Disabilitas yg punya
bakat2 bagus
Betul, kita harus semakin gencar mengedukasi dengan kreatifitas masing-masing dan sesuai
keahlian masing agar lebih banyak orang yang tahu bahwa fashion itu untuk semua kalangan
dan kita harus percaya diri dengan karakteristik fashion diri sendiri
***
Pipit :
Kolaborasi dengan Desainer Inklusif: Industri fashion juga melihat kolaborasi dengan
desainer yang secara khusus menciptakan pakaian yang melayani kebutuhan dan preferensi
individu dengan disabilitas atau kondisi khusus lainnya. Desainer seperti itu menciptakan
pakaian dengan penyesuaian khusus, menggunakan bahan yang nyaman, dan
mempertimbangkan faktor fungsionalitas dalam desain mereka.
******
Ayuk Oktaviani :
Mungkin bisa juga ditambahkan untuk brand fashion berjewajiban memberikan edukasi nilai
inklusifitas dalam fashion bahwa aneka ragam pakaian yang terpenting adalah kenyamanan
bersama dalam keberagaman.
Kadang produsen maupun distributor hkecil hanya fokus menjual tanpa ada edukasi transfer
nilai
Oleh karena itu diharapkan masyarakat tidak fokus pada standar nilai, mana yg lebih indah
atau kurang indah.
Standartnya diubah dengan mindset inklusifitas. Yaitu kenyamanan dalam keberagaman.
***
kesimpulan